Anda di halaman 1dari 75

PROPOSAL PENELITIAN

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL MEDIA DENGAN MOTIVASI


KONSUMSI TABLET BESI OLEH IBU HAMIL PADA MASA PANDEMI
COVID-19 DI PUSKESMAS I DENPASAR SELATAN

DESAK YUNITHA DEWI

17C10064

FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI
DENPASAR
2021

i
PROPOSAL PENELITIAN
HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL MEDIA DENGAN DENGAN
MOTIVASI KONSUMSI TABLET BESI OLEH IBU HAMIL PADA MASA
PANDEMI COVID-19 DI PUSKESMAS I DENPASAR SELATAN

DESAK YUNITHA DEWI

17C10064

FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI
DENPASAR
2021

ii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

Proposal penelitian dengan judul “Hubungan Dukungan Sosial Media dengan


Motivasi Konsumsi Tablet Besi Oleh Ibu Hamil Pada Masa Pandemi
COVID-19 di Puskesmas I Denpasar Selatan”, telah mendapatkan persetujuan
pembimbing dan disetujui untuk diajukan ke hadapan Tim Penguji Proposal pada
Program Studi Sarjana Keperawatan Institut Teknologi dan Kesehatan Bali.

Denpasar, 13 Januari 2021

Pembimbing I, Pembimbing II,

A.A.A. Yuliati Darmini, S.Kep.,Ns.,MNS Ni Made Nurtini, S.Si.T.,M.Kes


NIDN. 0821076701 NIDN. 0808018201

Menyetujui,
Institut Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali
Rektor

I Gede Putu Darma Suyasa, S.Kp.,M.Ng., Ph.D.


NIDN. 0823067802

iii
PERNYATAAN PERSETUJUAN PELAKSANAAN PENELITIAN

Proposal penelitian dengan judul “Hubungan Dukungan Sosial Media dengan


Motivasi Konsumsi Tablet Besi Oleh Ibu Hamil Pada Masa Pandemi
COVID-19 di Puskesmas I Denpasar Selatan”, telah mendapat persetujuan
pembimbing dan Rektor ITEKES Bali untuk dilaksanakan sesuai dengan rencana
penelitian yang tertuang dalam proposal penelitian.

Denpasar, 13 Januari 2021


Pembimbing I, Pembimbing II,

A.A.A. Yuliati Darmini, S.Kep.,Ns.,MNS Ni Made Nurtini, S.Si.T.,M.Kes


NIDN. 0821076701 NIDN. 0808018201

Menyetujui,
Institut Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali
Rektor

I Gede Putu Darma Suyasa, S.Kp.,M.Ng., Ph.D.


NIDN. 0823067802

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat dan rahmat-Nya beserta kerja keras penulis, penyusunan proposal yang
berjudul “Hubungan Dukungan Sosial Media dengan Motivasi Konsumsi Tablet
Besi Oleh Ibu Hamil Pada Masa Pandemi COVID-19 di Puskesmas I Denpasar
Selatan” dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan proposal ini, penulis mendapat banyak bimbingan,
pengarahan, dan bantuan dari semua pihak sehingga proposal ini bisa diselesaikan
tepat pada waktunya. Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih sebesar-
besarnya kepada :
1. Bapak I Gede Putu Darma Suyasa, S.Kp.,M.Ng.,Ph.D selaku Rektor Institut
Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali yang telah memberikan izin dan
kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan proposal ini;
2. Ibu Ns. Ni Luh Putu Dina Susanti, S.Kep.,M.Kep selaku Wakil Rektor
(Warek) I yang memberikan dukungan moral dan perhatian kepada penulis;
3. Bapak Ns. I Ketut Alit Adianta, S.Kep.,MNS selaku Wakil Rektor (Warek) II
yang memberikan dukungan moral dan perhatian kepada penulis;
4. Bapak Ns. I Kadek Nuryanto, S.Kep.,MNS selaku Dekan Fakultas Kesehatan
yang memberikan dukungan kepada penulis;
5. Ibu A.A.A. Yuliati Darmini, S.Kep.,Ns.,MNS selaku Ketua Program Studi
Sarjana Keperawatan dan Pembimbing I yang yang telah banyak memberikan
bimbingan dan masukan dalam menyelesaikan proposal ini;
6. Ibu Ni Made Nurtini, S.Si.T.,M.Kes selaku pembimbing II yang telah banyak
memberikan bimbingan dan masukan dalam menyelesaikan proposal ini;
7. Dosen Program Studi Sarjana Keperawatan Institut Teknologi dan Kesehatan
(ITEKES) Bali yang telah memberikan bimbingan dan pendidikan;
8. Ibu Ni Wayan Novi Suryati, S.Pd., M.Pd, selaku wali kelas yang memberikan
motivasi dan dukungan moral kepada penulis.

v
9. Keluarga tercinta, ibu, bapak, kakak, dan orang-orang terdekat yang selalu
memberi dukungan serta dorongan moral dan materiil kepada penulis disaat
suka dan duka sehingga penulis mampu menyelesaikan proposal ini;
10. I Gede Kama Budiantara Ditha selaku teman dekat yang selalu memberikan
bantuan dan dukungan moral saat penyusunan proposal;
11. Indah Partiani selaku sahabat yang selalu memberikan bantuan saat
penyusunan proposal;
12. Ema Pramesti selaku sahabat yang selalu memberikan informasi saat
penyusunan proposal;
13. Teman-teman seperjuangan di Program Studi Sarjana Keperawatan Kelas A
angkatan 2017 yang namanya tidak tersebut namun telah memberikan
bantuan, dukungan dan semangat dalam penyelesaian proposal ini;

Penulis menyadari dalam penyusunan proposal ini masih jauh dari


sempurna, untuk itu dengan hati terbuka, penulis menerima kritik dan saran yang
sifatnya konstruktif untuk kesempurnaan proposal ini.

Denpasar, 13 Januari 2020

Penulis

vi
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL DEPAN.............................................................................i


HALAMAN SAMPUL DALAM..........................................................................ii
PERNYATAAN PERSETUJUAN PEMBIMBING..........................................iii
PERNYATAAN PERSETUJUAN PENELITIAN.............................................iv
KATA PENGANTAR............................................................................................v
DAFTAR ISI.........................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................ix
DAFTAR TABEL...................................................................................................x
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................xi

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Masalah Penelitian .................................................................................1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................9
C. Tujuan Penelitian ....................................................................................9
D. Manfaat Penelitian ..................................................................................9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................11


A. Konsep Media Sosial.............................................................................11
B. Konsep Dukungan.................................................................................14
C. Konsep Motivasi....................................................................................18
D. Konsep Zat Besi Pada Ibu Hamil..........................................................22
E. Penelitian Terkait...................................................................................26

BAB III KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS, DAN VARIABEL


PENELITIAN.......................................................................................................29
A. Kerangka Konsep..................................................................................29
B. Hipotesis Penelitian...............................................................................30
C. Variabel Penelitian................................................................................31

vii
BAB IV METODE PENELITIAN.....................................................................34
A. Desain Penelitian...................................................................................34
B. Tempat dan Waktu Penelitian...............................................................34
C. Populasi, Sampel, dan Sampling...........................................................34
D. Pengumpulan Data................................................................................36
E. Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data...........................................41
F. Etika Penelitian......................................................................................45

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................47
LAMPIRAN..........................................................................................................49

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 : Kerangka Konsep Hubungan Antara Dukungan Sosial Media


Dengan Motivasi Konsumsi Tablet Besi Gambar..................................................29

ix
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 : Tabel Gambaran Kebutuhan Zat Besi Pada Setiap Kehamilan...........23
Tabel 3.1 : Tabel Definisi Operasional Penelitian Hubungan Antara Dukungan
Sosial Media dengan Motivasi Konsumsi Tablet Besi Pada Ibu Hamil................32

x
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Jadwal Penelitian.............................................................................49


Lampiran 2 : Kuisioner.........................................................................................50
Lampiran 3 : Permohonan Menjadi Responden....................................................57
Lampiran 4 : Lembar Persetujuan Menjadi Responden........................................58
Lampiran 5 : Lembar Bimbingan Proposal...........................................................59
Lampiran 6 : Persyaratan Mengikuti Ujian Proposal............................................62
Lampiran 7 : Permohonan Pengajuan Ujian Proposal..........................................63

xi
xii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Strategi RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional) 2020-2024 memiliki beberapa item pokok yang sedang
digalakkan. Item tersebut terdiri dari: (1) Peningkatan kesehatan ibu, anak,
KB, dan kesehatan reproduksi (2) Percepatan perbaikan gizi masyarakat
(3) Peningkatan pengendalian penyakit (4) Penguatan Gerakan Masyarakat
Hidup Sehat (GERMAS) dan (5) Penguatan sistem kesehatan, pengawasan
obat dan makanan (Kemenkes, 2020). Salah satu poin utama dalam
meningkatkan keberhasilan upaya pembangunan kesehatan adalah upaya
promotif dan preventif peningkatan kesehatan ibu dan anak. Upaya
dibidang kesehatan yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu
hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi dan anak balita serta anak
prasekolah bertujuan untuk tercapainya kemampuan hidup sehat melalui
peningkatan derajat kesehatan yang optimal, bagi ibu dan keluarganya
Kesehatan ibu mengacu pada kesehatan wanita selama kehamilan,
persalinan dan masa nifas. Meskipun berbagai upaya penting telah
dilakukan, sekitar 295.000 perempuan meninggal selama dan setelah
kehamilan dan persalinan pada 2017. Angka ini termasuk sangat tinggi.
Sebagian besar kematian ibu sesungguhnya dapat dicegah dengan
penanganan tepat waktu oleh tenaga kesehatan profesional yang bekerja di
lingkungan yang mendukung (WHO, 2020). Keberhasilan upaya
kesehatan ibu, di antaranya dapat dilihat dari indikator Angka Kematian
Ibu (AKI). AKI adalah jumlah kematian ibu selama masa kehamilan,
persalinan dan nifas yang disebabkan oleh kehamilan, persalinan, dan nifas
atau pengelolaannya tetapi bukan karena sebab-sebab lain seperti
kecelakaan atau terjatuh di setiap 100.000 kelahiran hidup (Kemenkes RI,
2018). Berdasarkan Profil Kesehatan Nasional oleh Kemenkes (2019)
telah terjadi AKI sebanyak 4.221 kematian ibu di Indonesia meskipun

1
mengalami penurunan dari tahun sebelumnya, target ini masih jauh dari
target SDGs (Sustanaible Development Goals) dimana targetnya adalah
pada tahun 2030, target penurunan AKI secara global menjadi 70 kematian
per 100.000 kelahiran hidup.
Data Kemenkes RI pada tahun 2019 menunjukkan penyebab
kematian ibu terbanyak adalah perdarahan (1.280 kasus), hipertensi dalam
kehamilan (1.066 kasus), infeksi (207 kasus). Salah satu upaya pemerintah
yang masih berlangsung hingga sekarang dalam rangka menurunkan AKI
adalah monitoring asupan gizi pada ibu hamil. Upaya perbaikan gizi
masyarakat sebagaimana disebutkan dalam Undang Undang Nomor 36
Tahun 2009 tentang Kesehatan, bertujuan untuk meningkatkan mutu gizi
perseorangan dan masyarakat, antara lain melalui perbaikan pola konsumsi
makanan, perbaikan perilaku sadar gizi, peningkatan akses dan mutu
pelayanan gizi serta kesehatan sesuai dengan kemajuan ilmu dan
teknologi. (Kemenkes RI, 2019).
Salah satu program pemenuhan nutrisi ibu hamil di Indonesia
adalah konsumsi tablet tambah darah. Pemberian tablet tambah darah
adalah untuk menghindari kehamilan yang beresiko dan mengurangi
resiko komplikasi. Perlu adanya konseling tentang pola makan yang sehat
dan tetap aktif secara fisik selama kehamilan dianjurkan bagi ibu hamil
agar tetap sehat dan mencegah kenaikan berat badan yang berlebihan
selama kehamilan (WHO, 2018). Dimana salah satu usaha peningkatan
gizi dan pencegahan komplikasi kehamilan dalam konsumsi Tablet
Tambah Darah adalah konsumsi tablet besi pada ibu hamil. Untuk
mencegah anemia setiap ibu hamil diharapkan mendapatkan tablet tambah
darah minimal 90 tablet selama kehamilan.
Konsumsi zat besi adalah salah satu usaha preventif untuk
mengatasi anemia. Zat besi yang dimaksud adalah semua konsumsi zat
besi selama masa kehamilannya termasuk yang dijual bebas maupun
multivitamin yang mengandung zat besi. Menurut WHO kebutuhan zat
besi yang besar (1000 mg) selama hamil tidak cukup apabila didapatkan

2
dari makanan saja, sehingga harus dibantu dengan suplementasi tablet besi
(Kemenkes RI, 2014). untuk mencegah anemia gizi pada ibu hamil
dilakukan suplementasi zat besi dengan dosis pemberian sehari sebanyak 1
tablet (60 mg elemental iron dan 0,25 g asam folat). Hal ini tentunya
berkaitan dengan usaha penurunan penderita hipertensi pada ibu hamil,
dimana hipertensi merupakan penyebab tertinggi kedua dalam kejadian
AKI
Cakupan pemberian tablet tambah darah pada ibu hamil di
Indonesia tahun 2019 adalah 64,0%. Angka ini belum mencapai target
Renstra tahun 2019 yaitu 98%. (Riskesdas, 2019). Selain itu, pravelensi
anemia pada ibu hamil menurut Laporan Kinerja Direktorat Gizi
Masyarakat Tahun 2018, adalah sebesar 48,9% sedangkan target tahun
2019 adalah sebesar 28%. Pentingnya konsumsi tablet besi dalam
pencegahan anemia telah dibuktikan di beberapa penelitian, Berdasarkan
hasil penelitian sebelumnya di Jawa Tengah dapat disimpulkan bahwa ada
Pengaruh Pemberian Tablet Ferrum (Fe) dengan peningkatan kadar
hemoglobin (Hb) pada ibu hamil di klinik Kusumahati Jaten, Karanganyar
Tahun 2018 (Pengaruh Pemberian Tablet Ferrum (Fe) dengan Kadar
Hemoglobin pada Ibu Hamil Trimester III, 2019). Selain itu, penelitian
lainnya menunjukkan hasil analisis yang telah dilakukan yaitu dengan
menggunakan regresi logistik biner, didapatkan bahwa variabel kepatuhan
mengonsumsi tablet besi (Fe) ada pengaruh yang signifikan terhadap
anemia pada ibu hamil (p = 0,043 < 0,05). Berdasarkan hasil analisis juga
didapatkan bahwa variabel kepatuhan mengonsumsi tablet besi (Fe)
dengan kategori patuh dibandingkan dengan kategori yang patuh tidak
patuh tidak berpengaruh terhadap terjadinya anemia pada ibu hamil (p =
0,998 > 0,05). Hal ini dikarenakan seluruh ibu hamil yang patuh
mengonsumsi tablet besi (Fe) tidak mengalami anemia pada saat
kehamilan (Interaksi Ibu Hamil Dengan Tenaga Kesehatan Dan
Pengaruhnya Terhadap Kepatuhan Ibu Hamil Mengonsumsi Tablet Besi
(Fe) Dan Anemia Di Puskesmas Kota Wilayah Selatan Kota Kediri, 2018).

3
Dibalik manfaat konsumsi tablet besi justru masih
dikesampingkan. Hal ini dibuktikkan pada jurnal Analisis Hubungan
Motivasi Konsumsi Tablet Fe Terhadap Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil
Di Puskesmas Rembang II kabupaten Rembang (2019) membuktikan
masih ada penurunan minat dan motivasi dari ibu hamil untuk
mengkonsumsi tablet besi. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan di
puskesmas Rembang II, sebagian responden yang memiliki motivasi
tinggi yaitu sebanyak 28 responden (62,2%), sedangkan masih ada
yang memiliki motivasi rendah sebanyak 17 responden (37,8%). Dalam
pelayanan ibu hamil di instansi kesehatan, tentunya memerlukan
monitoring yang intensif serta komprehensif oleh tenaga kesehatan.
Namun dengan adanya pandemi COVID-19 serta adanya beberapa
kebijakan mengenai pembatasan gerak dan sosialisasi menyebabkan
beberapa usaha kesehatan di pelayanan kesehatan primer seperti
Puskesmas perlu memperketat protokol kesehatan dan membatasi
kerumunan masyarakat.
Dalam pandemi, langkah-langkah social distancing telah terbukti
efektif dalam mengurangi penularan penyakit. Termasuk hal ini juga
berlaku pada ibu hamil, agar membatasi diri untuk tidak banyak terpapar
dengan lingkungan luar, apalagi melakukan perjalanan ke daerah pandemi.
Risiko ibu hamil bisa tertular COVID-19 salah satunya saat melakukan
kunjungan pemeriksaan kehamilan di klinik kebidanan atau rumah sakit.
Sehingga ibu hamil harus lebih meningkatkan kewaspadaan dengan terus
disiplin dalam penggunaan APD (Pengaruh Kebijakan Social Distancing
Pada Wabah Covid-19 Terhadap Kelompok Rentan Di Indonesia, 2020).
Hal ini sangat berpengaruh terhadap kunjungan ibu hamil di pelayanan
kesehatan, selama pandemi ini terjadi penurunan kunjungan ibu hamil. Hal
ini dipaparkan pada studi “Dampak Pandemi Covid-19 Pada Layanan Gizi
Dan Kesehatan Ibu Dan Anak (KIA): Studi Kasus Di Lima Wilayah Di
Indonesia” dimana terjadi penurunan jumlah kunjungan pertama
pemeriksaan kehamilan pada trimester I (K1), kunjungan keempat

4
pemeriksaan kehamilan pada trimester III (K4), dan pemberian tablet
tambah darah dalam periode Februari–April 2020. Serta Penurunan jumlah
kunjungan pemeriksaan kehamilan dan pemberian tablet tambah darah di
beberapa daerah yang cukup besar terjadi seiring dengan bertambahnya
jumlah kasus COVID-19. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menerapkan
kebijakan jaga jarak dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sejak
awal April 2020 yang menyebabkan terhentinya layanan posyandu. Selain
itu, kunjungan ke rumah juga tidak diberlakukan untuk mencegah
penyebaran COVID-19.
Hal ini tentunya berpengaruh ke berbagai macam aspek seperti
aspek ekonomi, aspek mental, dan aspek sosial. Hal ini akan menyebabkan
pemenuhan gizi dalam pemberian tablet besi pada ibu hamil. Misalnya
dalam aspek ekonomi, kondisi pandemi menyebabkan penurunan ekonomi
di masyarakat akibat dari pemutusan hubungan kerja yang cukup banyak
sehingga masyarakat enggan untuk berkunjung karena terkendala biaya. Di
aspek lain, yakni aspek mental dan sosial menyebabkan terganggunya
perawatan prenatal rutin, gangguan rutinitas dan kehidupan sosial serta
ketakutan dan kecemasan yang dialami ibu hamil (The experiences of
pregnant women during the COVID-19 pandemic in Turkey: A qualitative
study, 2020). Maka dari itu penting bagi seorang tenaga medis untuk
memberikan penyuluhan agar timbul motivasi terkait pemenuhan status
gizi berupa pemberian tablet besi pada ibu hamil.
Motivasi yang muncul dalam pemberian tablet besi bisa dipicu dari
berbagai macam hal. Menurut Uno (2007), motivasi dapat diartikan
sebagai dorongan internal dan eksternal dalam diri seseorang yang
diindikasikan dengan adanya hasrat dan minat untuk melakukan kegiatan,
dorongan dan kebutuhan untuk melakukan kegiatan, harapan dan cita-cita,
penghargaan dan penghormatan atas diri, lingkungan yang baik, serta
kegiatan yang menarik. Dorongan motivasi dapat diperoleh dari berbagai
faktor. Pada ibu hamil, dapat diperoleh dari perasaan ibu itu sendiri,
dukungan suami, tenaga medis, dukungan keluarga, dan lingkungan lain

5
(teman dan kerabat dekat). Dukungan suami masih menjadi posisi utama
yang sudah banyak memberikan dampak positif dalam pemberian
dukungan dan motivasi bagi ibu hamil untuk pemberian tablet besi.
Namun di masa pandemi COVID-19 ini, dapat terjadi peningkatan
konflik serta penerapan WHO mengenai physical distancing juga
mempengaruhi psikologis ibu hamil yang ingin melakukan kunjungan
untuk kontrol lebih leluasa. Dampak negatif psikologis yang diakibatkan
kondisi pandemi COVID-19 meliputi post-traumatic stress symptoms
termasuk di dalamnya kecemasan, kebingungan, dan kemarahan (HIMPSI,
2020) terlebih ibu hamil juga masuk ke dalam kelompok rentan. Maka
dalam peningkatan motivasi pada ibu hamil teman dan kerabat serta tenaga
medis memberikan aspek penting. Hal ini terkait dengan ancaman
terhadap kesehatan ibu hamil itu sendiri, kesehatan bayi mereka, tidak
mendapatkan perawatan kehamilan yang cukup, dan isolasi sosial.
Beberapa faktor yang mempengaruhi kecemasan dan depresi tersebut
antara lain faktor pendidikan ibu dan pasangan (Analisis Masalah
Psikologis pada Ibu Hamil Selama Masa Pandemi Covid-19 : Literature
Review, 2020). Salah satu alternatif media yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan motivasi ibu hamil adalah melalui sosial media. Karena
melalui sosial media, ibu hamil mendapatkan dukungan baik fisik dan
mental, yang mana dalam hal ini adalah usaha pemenuhan konsumsi tablet
besi. Hal itulah yang membuat penggunaan sosial media di era pandemi
menjadi penting
Van Dijk dalam Nasrullah (2015) menyatakan bahwa media sosial
adalah platform media yang memfokuskan pada eksistensi pengguna yang
memfasilitasi mereka dalam beraktifitas maupun berkolaborasi. Karena itu
sosial media dapat dilihat sebagai medium (fasilitator) online yang
menguatkan hubungan antar pengguna sekaligus sebuah ikatan sosial. Hal
inilah menguatkan pentingnya penggunaan media sosial di era COVID-19.
Terlebih bagi kelompok rentan yang membutuhkan banyak informasi serta
monitoring kesehatan. Beberapa faktor yang mempengaruhi kecemasan

6
dan depresi tersebut antara lain faktor pendidikan ibu dan pasangan
(Analisis Masalah Psikologis pada Ibu Hamil Selama Masa Pandemi
Covid-19 : Literature Review, 2020). Maka dengan adanya krisis
psikologi yang dialami, perlu adanya edukasi melalui media sosial.
Edukasi ini dapat diperoleh dari tenaga kesehatan itu sendiri atau dari
rekan atau kerabat yang berpengalaman. Pentingnya media sosial juga
dibuktikkan oleh penelitian Nurliya Ni’matul Rohmah dalam Media Sosial
Sebagai Media Alternatif Manfaat dan Pemuas Kebutuhan Informasi
Masa Pandemik Global Covid 19 (2020) membuktikkan bahwa
Masyarakat menyetujui bahwa media sosial bermanfaat sebagai sosial
informasi, 93% orang menyetujui media sosial sebagai media informasi
COVID 19, 83% orang menyetujui bahwa informasi di media sosial dapat
membantu sesama. Hal ini membuktikkan bahwa dewasa ini, media sosial
bisa menjadi suatu platform yang sangat bermanfaat bagi ibu hamil yang
membutuhkan informasi kesehatan di masa pandemi serta dukungan moral
yang utuh dari lingkungan sekitarnya.
Di provinsi Bali, konsumsi tablet tambah darah belum mencapai
target Renstra, dimana presentasenya adalah 95,4% sedangkan target
Renstra Indonesia adalah 98% (Riskesdas, 2019). Salah satu kota di Bali
yang masih menjadi penyumbang Angka Kematian Tertinggi (AKI) adalah
Denpasar. Data menunjukkan bahwa kematian maternal tertinggi di
kecamatan Denpasar Selatan dan Denpasar Utara Sedangkan Denpasar
timur dan Denpasar Barat tahun 2019 tidak ada kematian ibu. Bila dilihat
kelompok umurnya, pada tahun 2019 kematian ibu terjadi pada kelompok
umur 20-34 tahun yaitu sebanyak 2 orang (Dinkes, 2019). Dalam
memberikan pelayanan dan penanganan komplikasi untuk mengurangi
Angka Kematian Ibu (AKI) disarankan untuk melakukan pelayanan secara
cepat dan tepat pada fasilitas pelayanan primer suatu keluarga, seperti
Puskesmas. Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang
paling dekat dengan masyarakat. Salah satu puskesmas yang berada di
Kota Denpasar adalah Puskesmas I Denpasar Selatan.

7
Berdasarkan data Dinkes Kesehatan (2019), menunjukkan
presentase ibu hamil yang mendapatkan tablet tambah darah belum
mencapai target 100%, yakni sebesar 99,7% saja. Laporan Dinas
Kesehatan Kota Denpasar menyebutkan bahwa Puskesmas I Denpasar
Selatan adalah puskesmas yang menjadi peringkat tertinggi kejadian
kekurangan energi kronis dengan 108 kejadian KEK dari 1.689 ibu hamil
yang melakukan kunjungan (Dinkes kota Denpasar, 2018). Sedangkan
pada bulan Maret 2019 terdapat 13 kunjungan ibu hamil dengan KEK
yang melakukan kunjungan ANC di puskesmas tersebut
Studi pendahuluan lainnya yang telah dilakukan di Puskesmas I
Denpasar Selatan tahun 2018, menunjukkan masalah kehamilan yang
paling banyak di Puskesmas I Denpasar Selatan yaitu KEK dan Anemia.
Hal ini menyebabkan Puskesmas I Denpasar Selatan menjadi puskesmas
dengan pravelensi ibu hamil dengan anemia tertinggi di Denpasar, yakni
sebesar 162 orang (9,22%). (Tingkat Ketaatan Ibu Hamil dalam
Mengkonsumsi Tablet Tambah Darah di Wilayah Kerja Puskesmas I
Denpasar Selatan, 2019) Selain itu, pada saat dilakukan wawancara pada
ibu hamil yang berkunjung ke Puskesmas I Denpasar Selatan tahun 2019,
menunjukkan dari 4 ibu hamil hanya 2 orang saja yang patuh mengikuti
anjuran untuk konsumsi tablet tambah darah (Hubungan Pengetahuan
Gizi dan Kepatuhan Ibu Hamil Mengkonsumsi Tablet Tambah Darah
dengan Status Anemia di UPTD Puskesmas I Denpasar Selatan, 2020).
Namun upaya preventif telah dilakukan oleh Puskesmas I Denpasar
Selatan, di masa pandemi COVID-19 di bulan Maret saat awal masa
pandemi jumlah pelayanan dibatasi sesuai dengan protokol kesehatan.
Pelayanan kesehatan khususnya untuk ibu hamil sudah dibuka seluas-
luasnya.
Berdasarkan uraian di atas peneliti merasa tertarik untuk meneliti
tentang “Hubungan Dukungan Sosial Media dengan Motivasi Konsumsi
Tablet Besi oleh Ibu Hamil pada Masa Pandemi COVID-19 di Puskesmas
I Denpasar Selatan”.

8
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan
permasalahan penelitian yaitu, “Apakah ada Hubungan Dukungan Sosial
Media dengan Motivasi Konsumsi Tablet Besi pada Masa Pandemi
COVID-19 di Puskesmas I Denpasar Selatan?”.

C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai
pada penelitian ini adalah :
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan antara Hubungan Dukungan Sosial
Media dengan Motivasi Konsumsi Tablet Besi pada Masa Pandemi
COVID-19 di Puskesmas I Denpasar Selatan
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengidentifikasi dukungan sosial media yang diterima pada
ibu hamil
b. Untuk mengidentifikasi motivasi konsumsi tablet besi pada masa
pandemi COVID-19 di Puskesmas I Denpasar Selatan
c. Menganalisa hubungan antara hubungan dukungan sosial media
dengan motivasi konsumsi tablet besi pada masa pandemi
COVID-19 di Puskesmas I Denpasar Selatan

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat secara teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan
pengembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam meningkatkan
kesadaran dan motivasi untuk konsumsi tablet besi pada masa pandemi
COVID-19 oleh ibu hamil

9
2. Manfaat secara praktis
a. Bagi Peneliti selanjutnya
Penelitian ini diharapkan menjadi inspirasi dan bahan kajian atau
data awal untuk melakukan penelitian selanjutnya.
b. Bagi Puskesmas I Denpasar Selatan
Diharapkan dapat menjadi tambahan ilmu dan penelitian tentang
upaya meningkatkan kesadaran dan motivasi untuk konsumsi
tablet besi pada masa pandemi COVID-19 oleh ibu hamil.

10
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Media Sosial


1. Pengertian
Media sosial (social media) adalah media berbasis Internet yang
memungkinkan pengguna berkesempatan untuk berinteraksi dan
mempresentasikan diri, baik secara seketika ataupun tertunda, dengan
khalayak luas maupun tidak yang mendorong nilai dari user-generated
content dan persepsi interaksi dengan orang lain (Caleb T. Carr dan
Rebecca A. Hayes, 2015). Media sosial adalah platform internet yang
memungkinkan bagi individu untuk berbagi secara segera dan
berkomunikasi secara terus menerus dengan komunitasnya (Joyce
Kasman Valenza (2014). Media sosial dapat diartikan sebagai suatu
platform atau media yang digunakan untuk berbagi informasi,
berkomunikasi, hingga membantu produktivitas setiap orang. Semakin
meningkatnya kebutuhan tiap individu berbanding lurus dengan jumlah
kemunculan sosial media. Jenis media sosial juga sangat beragam yang
dapat disesuaikan dengan kebutuhan tiap individu.
2. Manfaat Media Sosial
Menurut Nur syam (2016) hampir semua kelompok manusia saat
ini menggunakan teknologi internet untuk berkomunikasi satu sama
lain. Untuk berkomunikasi tersebut, seseorang dapat mengambil sudut
pandang sosial atau perspektif teknologi (media sosial). Dalam
perspektif sosial, seseorang dapat dapat berkomunikasi satu dengan
yang lainnya, sedangkan dalam perspektif teknologi, seseorang dapat
melakukan komunikasi melalui teknologi informasi atau internet.
Manfaat media sosial lainnya adalah tiap individu dapat berinteraksi
dengan individu lain tentang kondisi kesehatan dan pilihan perawatan,
disii lain penggunaan media sosial memberikan pilihan untuk

11
mengakses informasi kesehatan, mudah digunakan, meningkatkan
pengetahuan kesehatan serta memberikan dukungan sosial (Benetoli et
all., 2019)
Menurut Laranjo, dkk (2014) dan Korp (2015), penggunaan
internet dan media sosial telah lama diteliti dan terbukti efektif
meningkatkan status kesehatan masyarakat. Secara global masyarakat
menggunakan internet dalam mencari informasi tentang kesehatan
berkaitan dengan tentang perawatan, hal ini merupakan peluang bagi
praktisi kesehatan dalam menyampaikan informasi kesehatan secara
efektif dan mudah (Hadrianti, dkk, 2020). Selain itu manfaat lain yang
dapat dirasakan adalah aksesibilitas dan peningkatan akses ke
informasi kesehatan ke berbagai kelompok populasi, tanpa memandang
usia, pendidikan, ras/etnis, dan lokalitas dibandingkan dengan metode
komunikasi tradisional hal ini dapat mengurangi kesenjangan
kesehatan dan ketidaksetaraan (Syed Abdul et all., 2016)
Keberagaman media sosial saat ini membuat pengguna dapat
memilih dan menyesuaikan keinginan dan kebutuhan dalam
mengakses informasi serta melakukan interaksi. Peran internet yang
semakin masif di indonesia membuat jumlah penggunanya terus
bertambah menjadi sekitar 196,7 juta pengguna (Asosiasi
Penyelenggara Jasa Internet Indonesia, 2019). Sehingga dalam
mengakses informasi kesehatan untuk ibu hamil penyampaiannya pun
juga diharapkan menggunakan bahasa dan media yang digunakan
oleh banyak orang. Sebagaimana yang diterangkan oleh (Burke &
Barker, 2014) bahwa kajian komunikasi dan promosi kesehatan
seringkali fokus pada pesan dan media dengan tujuan untuk
memengaruhi perubahan perilaku individu. Berdasarkan survey
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (2020) media sosial
yang sangat populer saat ini adalah Facebook, Instagram, Twitter dan
Youtube. Sedangkan untuk media komunikasi paling populer adalah
WhatsApp (Trisnani, 2017)

12
3. Jenis Media Sosial
Media sosial memiliki berbagai jenis dan bentuk yang dapat
disesuaikan dengan kebutuhan penggunanya. Menurut Kaplan dan
Haenlein (2010), jenis media sosial, yaitu :
a. Proyek website dan blog, memungkinkan pengguna untuk
mengekspresikan pikirannya melalui tulisan dan
menghilangkan konten pada website
b. Situs jejaring sosial, mengizinkan penggunanya untuk
berhubungan dengan satu sama lain
c. Situs hiburan, dimana penggunanya dapat melakukan
berbagai hiburan sesuai minat dan keinginannya.
Dari berbagai klasifikasi diatas, jejaring sosial atau biasa
disebut media sosial memiliki popularitas lebih tinggi. Ini karena
media sosial memiliki satu fungsi yaitu berbagi, dimana dalam hal
ini pengguna dapat berbagi foto, video, file, dan lain-lain (Adelia
Septiani, dkk, 2020). Penggunaan media sosial telah memberikan
banyak manfaat bagi masyarakat termasuk ibu hamil. Dewasa ini,
semua kalangan pasti memiliki media sosial karena masifnya
informasi yang ada dan interaksi dapat dilakukan dari jarak jauh.
Di masa pandemi COVID-19, ibu hamil dapat mengakses
informasi dan berinteraksi secara virtual, sehingga ibu hamil bisa
mendapatkan dukungan dan motivasi lewat media sosial.
Hal ini berhubungan dengan pemenuhan nutrisinya
termasuk motivasi untuk konsumsi tablet besi karena adanya akses
informasi berupa video atau sharing pengalaman ibu hamil di
media sosial yang diharapkan membuat ibu hamil lainnya tergerak
untuk memenuhi konsumsi tablet besi sesuai anjuran. Bahkan di
era sekarang tidak sedikit tenaga medis seperti dokter dan perawat
yang melakukan promosi kesehatan di masa pandemi COVID-19

13
ini, sehingga dapat membuat ibu hamil sadar dan mengerti
pentingnya konsumsi tablet besi
Pengukuran dukungan media sosial dapat dilakukan dengan
kuisioner. Kuisioner mengkaji penggunaan atau penerimaan dukungan
internet terkait kesehatan. Kuisioner dapat dibagi menjadi dua sub
skala dengan total 10 pertanyaan. Skala pertama adalah mencari dan
membaca informasi di internet dengan 5 pertanyaan, dan skala
interaksi sosial 5 pertanyaan. Harapannya dengan diketahuinya
penggunaan intensitas internet dan media sosial maka individu dapat
dukungan dan informasi yang adekuat dari interaksi dan membaca
informasi di media sosial

B. Konsep Dukungan
1. Pengertian
Dukungan adalah informasi atau umpan balik dari orang lain yang
menunjukan bahwa seseorang individu dicintai dan diperhatikan,
dihargai, dihormati, dan dilibatkan dalam jaringan komunikasi dan
kewajiban timbal balik (King, 2010). Dukungan sosial terdiri dari
informasi atau nasehat verbal atau non verbal, bantuan nyata, atau
tindakan yang diberikan oleh keakraban sosial atau didapat karena
kehadiran mereka dan mempunyai manfaat emosional atau perilaku
bagi pihak penerima (Yusran Hasymi, 2019). Dukungan sosial terbukti
dapat mengurangi stress pada individu, karena individu dengan
dukungan sosial tinggi akan dapat memanajemen stress yang dimiliki
misalnya dengan pergi ke seorang teman untuk membicarakan
masalahnya (Nursalam dan Ninuk, 2007)
Dukungan sosial secara emosional dan kognitif mampu membantu
ibu hamil mengatasi stress dan kecemasan dimana terdapat hubungan
yang kuat antara sistem pendukung sosial dan depresi kehamilan
(Deswani dkk, 2019). Dukungan dari lingkungan sekitar dan keluarga
merupakan faktor penting yang mampu meningkatkan adaptasi

14
psikososial ibu hamil. Adaptasi psikososial termasuk faktor penting
yang mempengaruhi kesejahteraan ibu hamil (Gourounti et all., 2013).
Maka dengan adanya dukungan sosial yang intensif didapatkan dari
seorang ibu hamil akan mempengaruhi kesehatan mental dan
psikologis yang tentunya akan berpengaruh terhadap kesehatan ibu dan
janin itu sendiri
2. Sumber Dukungan
Proses yang terjadi dalam pemberian dan penerimaan dukungan itu
dipengaruhi oleh kemampuan penerima dukungan untuk
mempertahankan dukungan yang diperoleh. Sumber dukungan sosial
ada kaitannya dengan pengaruh-pengaruh positif bagi seseorang yang
mempunyai sumber-sumber personal yang kuat. Kesehatan fisik
individu yang memiliki hubungan dekat dengan orang lain akan lebih
cepat sembuh dibandingkan dengan individu yang terisolasi (Karina
dan Zodik, 2018)
Menurut Wangmuba (2009), sumber dukungan sosial terbagi atas :
a. Dukungan sosial utama dari keluarga
Mereka adalah orang- orang terdekat yang mempunyai
potensi sebagai sumber dukungan dan senantiasa bersedia
untuk memberikan bantuan dan dukungannya ketika individu
membutuhkan. Keluarga sebagai suatu sistem sosial,
mempunyai fungsi-fungsi yang dapat menjadi sumber
dukungan utama bagi individu, seperti membangkitkan
perasaan memiliki antara sesama anggota keluarga,
memastikan persahabatan yang berkelanjutan dan memberikan
rasa aman bagi anggota-anggotanya.
b. Dukungan sosial bersumber dari sahabat atau teman
Sumber ini dapat menjadi bagian dalam suatu aktivitas
waktu luang yang kooperatif dan diterimanya seseorang dalam
suatu kelompok sosial dapat menghilangkan perasaan kesepian

15
dan menghasilkan perasaan sejahtera serta memperkuat ikatan
sosial

c. Dukungan sosial bersumber dari masyarakat


Hal ini berkaitan dengan faktor- faktor yang mempengaruhi
efektifitas dukungan sosial yaitu pemberi dukungan sosial.
Dukungan yang diterima melalui sumber yang sama atau
senasib dan terpercaya akan lebih mempunyai arti dan
berkaitan dengan kesinambungan dukungan yang diberikan,
yang akan mempengaruhi keakraban dan tingkat kepercayaan
penerima dukungan.
3. Faktor Dukungan Media Sosial
Faktor-faktor yang mempengaruhi dukungan media sosial (Susanne M., et
all 2017), yaitu :
a. Akses Informasi
Dukungan media sosial dapat diperoleh dari cara individu
mengakses informasi. Semakin tinggi dan intens seseorang
dalam mengakses informasi kesehatan maka dapat
meningkatkan dukungan terhadap individu.
b. Interaksi
Interaksi yang dilakukan pada individu terhadap individu lain
di media sosial dapat meningkatkan dukungan satu dengan
yang lainnya. Semakin sering melakukan interaksi maka
dukungan yang diperoleh semakin tinggi.
4. Manfaat Dukungan Pada Ibu Hamil
Kecemasan pada ibu hamil akan sangat berpengaruh buruk bagi
kehamilan dan janin karena dapat berkembang menjadi antepartum
depression, jika ibu tidak dapat mengatasi permasalah tersebut dapat
mengakibatkan permasalahan mental yang lebih berat sehingga hal ini
membuat dukungan menjadi faktor penting yang harus diperhatikan
(Diah Indriastuti dkk, 2017). Dukungan yang didapatkan ibu juga

16
terbukti membebaskan ibu dari kecemasan dan risiko depresi (Pevi
Prismania et all., 2013). Selain itu perubahan hormon dapat
mempengaruhi kondisi psikis seorang ibu hamil yang menyebabkan
ibu hamil membutuhkan dukungan penuh dari lingkungan sekitarnya.
Peningkatan hormon epinefrin dan neropinefrin menyebabkan
disregulasi biokimia tubuh sehingga memicu ketegangan fisik dalam
diri ibu hamil, diantaranya mudah marah, tersinggung, gelisah, ragu-
ragu (Sercekus and Mete, 2010). Dalam proses kehamilan akan
memerlukan proses adaptasi baik fisiologis maupun psikologis yang
sama-sama memiliki proporsi penting dan senantiasa harus
mendapatkan dukungan (Deswani dkk, 2019)
Perubahan hormon yang terjadi pada ibu hamil serta adanya
pandemi COVID-19 yang mengharuskan tiap individu untuk
menerapkan karantina dan isolasi dapat berpengaruh buruk terhadap
kesehatan mental seorang ibu hamil, hal ini dipicu oleh pembatasan
sosial, sosialisasi yang berjarak termasuk masalah ekonomi keluarga
(Soumya Ramjan, 2020). Dampak dari pandemi COVID-19 sangat
signifikan terhadap ibu hamil bahkan tidak hanya kesehatan mental
namun kesehatan fisik, konflik yang dialami keluarga bahkan hingga
kekerasan yang dialami seorang wanita (WHO, 2020). Dukungan yang
intens dan istimewa sangat dibutuhkan oleh ibu hamil di masa pandemi
COVID-19 (Malitha et all., 2020). Berdasarkan hal tersebut ibu hamil
seharusnya mendapatkan dukungan dari berbagai macam pihak baik
dari keluarga, teman, hingga lingkungan sekitar secara langsung atau
pun tidak langsung
5. Skala Pengukuran Dukungan Media Sosial
Dukungan media sosial merupakan indikator yang dapat
memberikan dampak positif terhadap ibu hamil, dimana media sosial
menjadi bagian sistem pendukung selama kehamilan (Marian Taylor.,
2019). Dimana pengukuran dukungan media sosial dapat
menggunakan kuisioner. Kuisioner mengkaji penggunaan atau

17
penerimaan dukungan internet terkait kesehatan. Kuisioner dapat
dibagi menjadi dua sub skala dengan total 10 pertanyaan. Skala
pertama adalah mencari dan membaca informasi di internet dengan
5vpertanyaan, dan skala interaksi sosial 5 pertanyaan
Pengukuran kuisioner dengan skala likert. Dimana penilainnya
dengan skoring sebagai berikut :
a. Tinggi : 70%-100%
b. Sedang : 35%-69%
c. Rendah : < 35%

C. Konsep Motivasi
1. Pengertian
Motivasi berasal dari kata “motif” yang berarti dorongan atau
alasan. Motif merupakan tenaga pendorong yang mendorong manusia
untuk bertindak atau suatu tenaga di dalam diri manusia, yang
menyebabkan manusia bertindak atau melakukan sesuatu. Motivasi
juga bisa dikatakan sebagai rencana atau keinginan untuk menuju
kesuksesan dan menghindari kegagalan hidup. Dengan kata lain
motivasi adalah sebuah proses untuk mencapai tujuan. .Seseorang yang
mempunyai motivasi berarti ia telah mempunyai kekuatan untuk
memperoleh kesuksesan (Jenita Donsu, 2019).
Menurut Samsudin (2010: 281) motivasi adalah proses
mempengaruhi atau mendorong dari luar terhadap seseorang atau
kelompok kerja agar mereka mau melaksanakan sesuatu yang telah
ditetapkan. Menurut Indri dan Juliater (2018), motivasi dapat diartikan
suatu tujuan atau dorongan, dengan tujuan sebenarnya menjadi
penggerak utama yang berasal dari diri seseorang. Maka dapat
diartikan motivasi adalah keinginan, minat, atau dorongan yang
dimiliki seseorang untuk melakukan sesuatu guna mencapai tujuan
tertentu
2. Tujuan Motivasi

18
Menurut Indri dan Juliaster (2018), tujuan motivasi masing-masing
orang atau individu berbeda-beda tergantung kepada individunya, usia
dan kepentingan tujuan yang ingin dicapai. Tujuan motivasi secara
umum dalam kehidupan adalah cara pandang seseorang baik yang
berasal dari dalam diri maupun luar diri, sehingga mendorong
seseorang menjadi lebih baik. Menurut Jenita Donsu (2019), tujuan
motivasi adalah untuk mendapatkan sesuatu atau terhindar dari
sesuatu, dengan mendapatkan sesuatu yang positif dan terhindar dari
yang negatif.
Indri dan Juliaster (2018) juga mengemukakan, beberapa tujuan
khusus dari motivasi adalah :
a. Mendorong manusia untuk berbuat
b. Menentukan arah perbuatan, yakni ke tujuan yang hendak dicapai
c. Menyeleksi perbuatan, yakni dengan menentukan skala prioritas
apa yang harus dikerjakan dahulu, apa yang harus ditunda serta
menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi
hidupnya
3. Metode Motivasi
Terdapat dua metode motivasi menurut Malayu S.P. Hasibuan
(2011) yaitu motivasi langsung dan motivasi tidak langsung. Motivasi
langsung adalah motivasi yang diberikan secara langsung kepada
setiap individu untuk memenuhi kegutuhan serta kepuasannya.
Sedangkan motivasi tidak langsung adalah motivasi yang diberikan
berupa fasilitas-fasilitas yang mendukung.
Menurut Jenita Donsu (2019), motivasi langsung dapat bersifat
khusus seperti penghargaan, tunjangan hari raya, dan sebagainya.
Sedangkan motivasi tidak langsung dapat berupa tunjangan lingkungan
yang nyaman, kursi yang empuk, alat dan mesin yang baik dan
sebagainya.
4. Faktor-Faktor Motivasi

19
Faktor motivasi dibagi menjadi dua yaitu motivasi intrinsik dan
ekstrinsik (Huda N, 2019)
a. Faktor Internal
1) Faktor fisik
Segala sesuatu yang berkaitan dengan kondisi fisik
misalnya status kesehatan
2) Faktor proses mental
Kebutuhan psikologi yang mendasari munculnya
motivasi
3) Faktor hereditas
Tipe kepribadian secara herediter mempengaruhi
timbulnya motivasi
4) Faktor kematangan usia
Dukungan oleh faktor lingkungan dengan kematangan
usia seseorang
b. Faktor eksternal
1) Faktor eksternal
Lingkungan merupakan sesuatu yang berada di sekitar
individu baik secara fisik, biologis, maupun sosial
2) Dukungan sosial
Dukungan verbal maupun non verbal, saran, bantuan
yang nyata dan tingkah laku yang diberikan masyarakat
dengan subjek di dalam lingkungan sosial
3) Fasilitas (sarana dan prasarana)
Timbulnya motivasi karena adanya kenyamanan dan
segala yang memudahkan dengan tersedianya saran-
sarana yang dibutuhkan untuk hal yang diinginkan
4) Media
Dengan adanya informasi yang dapat menjadi perantara
sehingga mendorong hati seseorang untuk melakukan

20
sesuatu dan media merupakan sarana untuk
menyampaikan pesan atau informasi

5. Manfaat Motivasi
Motivasi ibu merupakan hal yang dibutuhkan untuk mendorong
berperilaku dan melakukan aktifitas untuk perawatan bayinya dengan
maksimal (Maulida, Afifah, & Pitta Sari, 2016). Salah satu upaya
menumbuhkan kemandirian ibu dalam merawat bayi dapat dilakukan
dengan memberikan dukungan (Yugistyowati, 2018 & Jusmiyat,
Misrawati, 2012). Bagi seorang ibu hamil penting untuk selalu
memahami kondisi dan perubahan yang ada dalam dirinya, dengan
adanya motivasi dan pemahaman yang baik oleh ibu hamil dapat
menekan risiko komplikasi dan perubahan status mental lainnya.
Pemahaman ibu hamil yang baik tentang kehamilan akan mendukung
Ibu hamil memiliki sebuah motivasi untuk melakukan sesuatu yang
bersifat positif dan bermanfaat (Dinorahmayanti dkk, 2014). Motivasi
yang tinggi memberi dorongan dan energi yang besar pula untuk
mewujudkannya dalam perilaku nyata. Motivasi yang rendah memberi
dorongan dan energi yang kecil untuk mewujudkannya menjadi
perilaku nyata. Dengan demikian keikutsertaan atau ketidakiktsertaan
ibu hamil dalam perawatan kesehatan sangat dipengaruhi oleh motivasi
ibu hamil itu sendiri (Yuni R. dan Sulidah, 2018)
6. Skala Pengukuran Motivasi
Skala Guttman adalah skala yang hanya menyediakan dua pilihan
jawaban, misalnya ya–tidak, baik–jelek, pernah–belum pernah, dan
lain-lain (Bahrun, Alifah, & Mulyono, 2018). Oleh karena itu data
yang dihasilkan adalah data nominal, dimana jawaban positif diberi
nilai 1 dan negatif diberi nilai 0 (Viktor dkk, 2019).

21
Untuk mengukur motivasi dapat dilakukan penilaian sebagai
berikut :
a. Tinggi : 51%-100%
b. Rendah : 1%-49%

D. Konsep Zat Besi Pada Ibu Hamil


1. Pengertian
Tablet besi atau zat besi merupakan mineral makro yang paling
banyak terdapat di dalam tubuh manusia. Yaitu sebanyak 3-5 gram di
dalam tubuh manusia dewasa (Reni dan Dwi, 2018). Zat besi
merupakan unsur yang sangat penting untuk membentuk hemoglobin
(Hb). Dalam tubuh, zat besi mempunyai fungsi yang berhubungan
dengan pegangkutan, penyimpanan, dan pemanfaatan oksigen dan
berada dalam bentuk hemoglobin, mioglobin, atau cytochrom. Taraf
gizi besi bagi seseorang sangat dipengaruhi oleh jumlah konsumsinya
melalui makanan, bagian yang diserap melalui saluran pencernaan,
cadangan zat besi dalam jaringan, ekskresi dak kebutuhan tubuh
(Merryana dan Bambang, 2016).
Zat besi diperlukan pada ibu hamil untuk memproduksi
hemoglobin (protein pembawa oksigen dalam darah). Karena volume
darah meningkat 50% selama kehamilan, hemoglobin dan konstituen
darah lainnya juga harus meningkat (Penny, et. all, 2011)
2. Fungsi Zat Besi
Zat besi mempunyai beberapa fungsi esensial di dalam tubuh yakni
sebagai alat angkut oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh, sebagai
alat angkut elektron di dalam sel, dan sebagai bagian terpadu berbagai
reaksi enzim di dalam jaringan tubuh (Susiloningtyas, 2014).
Penyimpanan zat besi tubuh sebelum dan selama kehamilan penting
karena selama kehamilan ada peningkatan fisiologis yang nyata dalam
kebutuhan zat besi yang diserap untuk memperluas massa sel darah
merah wanita dan untuk menyimpan suplai zat besi yang cukup untuk

22
fungsi plasenta dan janin yang sedang berkembang (Nills Man, et. all,
2017). Pemberian tablet besi yang tepat dapat meningkatkan
pertumbuhan janin dan mencegah terjadinya BBLR (Bhutta Z et all.,
2013)
Fungsi zat besi juga sangat penting dalam pemenuhan hematokrit
ibu, dimana apabila terjadi penurunan hematokrit pada ibu hamil dapat
menimbulkan kehilangan darah akut, anemia (aplastik, hemolitik,
defisiensi asam folat, fernisiosa, sideroblastik, sel sabit), leukimia
(limfositik, meolisitik, monositik), penyakit hodgkin, limfosarkoma,
malignansi organ, myeloma, multiple, sirosis hati, malnutrisi protein,
defisiensi vitamin (tiamin, vitamin C), fistula lambung atau duodenum,
ulkus peptikum, gagal ginjal kronis, kehamilan (Sastrawinata, 2005).
dan Pentingnya zat besi di masa kehamilan didukung oleh penelitian
Rini Hariani (2018), bahwa ada pengaruh pemberian zat besi (Fe)
terhadap peningkatan kadar hematokrit pada ibu hamil yang anemia.
3. Kebutuhan Zat Besi Pada Ibu Hamil
Dimulai dengan memberikan 1 tablet sehari sesegera mungkin
setelah rasa mual hilang. Setiap ibu hamil minimal mendapat 90 tablet
selama kehamilannya. Setiap tablet besi mengandung FeSO4 320 mg
(zat besi 60 mg) dan asam folat 0,5 mg (Dinkes Bali, 2019). Tablet
besi sebaiknya tidak diminum bersama the atau kopi karena akan
mengganggu penyerapan (Yuni Retnowati, dkk, 2014). Pemberian
tablet besi secara teratur pada saat antenatal care dapat mengurangi
resiko terjadinya anemia pada ibu hamil (Hakimi dan Helmyati, 2011).
Berikut adalah gambaran kebutuhan zat besi pada setiap
kehamilan:

Kebutuhan Zat Besi Pada Ibu Hamil

Meningkatkan sel darah ibu 500 mgr Fe

Terdapat dalam plasenta 300 mgr Fe

23
Untuk darah janin 100 mgr Fe

Jumlah 900 mgr Fe

Tabel 2.1 : Tabel Gambaran Kebutuhan Zat Besi Pada Setiap Kehamilam

Menurut Susiloningtys (2014), pengukuran yang lebih spesifik


dapat dilakukan dengan mengukur kadar feritin, karena walaupun
kadar Hb normal belum tentu kadar feritin tubuh dalam keadaan
normal. Kadar feritin memberikan gambaran cadangan besi dalam
tubuh. Beberapa hal yang bisa dipakai sebagai pedoman untuk
mencukupi kebutuhan besi antara lain :
a. Pemberian suplement Fe untuk anemia berat dosisnya adalah 4-
6mg/Kg BB/hari dalam 3 dosis terbagi. Untuk anemia ringan-
sedang : 3 mg/kg BB/hari dalam 3 dosis terbagi
b. Mengatur pola diet seimbang berdasarkan piramida makanan
sehingga kebutuhan makronutrien dan mikronutrien dapat
terpenuhi.
c. Meningkatkan konsumsi bahan makanan sumber besi terutama
dari protein hewani seperti daging, sehingga walaupun tetap
mengkonsumsi protein nabati diharapkan persentase konsumsi
protein hewani lebih besar dibandingkan protein nabati.
d. Meningkatkan konsumsi bahan makanan yang dapat
meningkatkan kelarutan dan bioavailabilitas besi seperti
vitamin C yang berasal dari buah-buahan bersama-sama dengan
protein hewani.
e. Mengkonsumsi suplemen besi ferro sebelum kehamilan
direncanakan minimal tiga bulan sebelumnya apabila diketahui
kadar feritin rendah.

Semua pedoman di atas dilakukan secara berkesinambungan


karena proses terjadinya defisiensi besi terjadi dalam jangka waktu

24
lama, sehingga untuk dapat mencukupi cadangan besi tubuh harus
dilakukan dalam jangka waktu lama pula.

4. Dampak Kekurangan Zat Besi Pada Ibu Hamil


Menurunnya jumlah zat besi yang berfungsi dalam pembentukan
hemoglobin adalah terjadinya anemia. Nilai normal yang tercantum
dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 736a/Menkes/XI/1989
adalah ≥ 11 g/dl pada ibu hamil. Semua hemoglobin (Hb) ini terdapat
dalam eritrosit. Jika konsentrasi Hb turun dibawah nilai normal, maka
akan timbul anemia. seseorang dikatakan anemia bila kadar Hb-nya
kurang dari nilai baku tersebut (Kemenkes RI, 2010).
Anemia dapat diklasifikan menjadi anemia ringan, sedang, dan
berat. Pada ibu hamil dengan anemia ringan akan berdampak terhadap
penurunan kemampuan kerja. Kondisi ini masih dapat dikompensasi
selama kehamilan dan masih baik pada luaran kehamilan (Kalaivani,
2009, Trinh LTT et all., 2009). Beberapa penelitian tentang anemia
ringan tidak berhubungan dengan luaran persalinan yang buruk, untuk
mencegah anemia ringan maka diperlukan suplementasi besi pada ibu
hamil (Bencaiova G and Breymann C, 2014). Pada ibu dengan anemia
sedang dapat meningkatkan resiko morbiditas lebih tinggi, hal ini juga
berhubungan dengan kejadian prematur, BBLR dan peningkatan risiko
kematian bayi 2-3 kali pada hemoglobin di bawah 8 g/dl (Kozuki N et
all., 2011, Haider BA et all., 2013, Agarwall KN et all., 2013).
Sedangkan pada ibu hamil dengan anemia berat dapat mingkatkan
risiko 8-10 kali kematian pada bayi (Akhtar M dan Hassan, 2012)
Pada wanita hamil, anemia meningkatkan frekuensi komplikasi
pada kehamilan dan persalinan. Meningkatnya risiko angka kematian
ibu dan bayi, angka prematuritas, dan berat badan bayi lahir rendah.
Dampak anemia pada kehamilan bervariasi dari keluhan yang sangat

25
ringan hingga terjadinya gangguan kelangsungan kehamilan (abortus,
partus imatur/prematur), gangguan proses persalinan seperti
pendarahan, gangguan pada nifas (daya tahan terhadap infeksi,
produksi ASI rendah), dan gangguan pada janin (abortus, BBLR,
kematian perinatal, dan lain-lain) (Irianto, K.2014). Pengaruh anemia
terhadap kehamilan dapat menimbulkan berbagai masalah seperti
tumbuh kembang janin lambat, persalinan berlangsung lama, terjadi
fetal distress, terjadi pendarahan post partum, mudah terjadi enfeksi
puerperium, dan subinvolusi uteri (Manuaba, 2005)

E. Penelitian Terkait
Berikut ini merupakan beberapa penelitian yang ada kaitannya dengan
penelitian yang akan di teliti:
1. Penelitian yang berjudul “A Social Media Intervention To Improve
Nutrition Knowledge And Behaviors Of Low Income, Pregnant
Adolescents And Adult Women” (Killey B. Vander et all., 2019) pada
22 ibu hamil di Amerika Serikat. Penelitian menggunakan metode
quasi eksperimental. Metode pengumpulan data dilakukan dengan
wawancara pre-post intervensi. Intervensi yang diberikan berupa
memberikan pesan kesehatan tentang peningkatan kualitas diet dan
nutrisi, persepsi, dan pengetahuan kesehatan selama pre-natal melalui
media sosial. Hasil menunjukkan bahwa pesan kesehatan media sosial
adalah mekanisme yang efektif untuk menyampaikan informasi
tentang gizi dan kesehatan kepada ibu hamil berpenghasilan rendah.
Selama periode intervensi, terdapat penurunan konsumsi lemak dan
folat, dan asupan magnesium, besi, dan kalsium di antara peserta.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Siti Marfu’ah dan Anti Anjarani (2019)
mengenai “Analisis Hubungan Motivasi Konsumsi Tablet Fe Terhadap
Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Rembang II
Kecamatan Kabupaten Rembang” dengan metode penelitian cross
sectional dan teknik sampling yang digunakan adalah Incidental

26
Sampling sebanyak 45 responden. Diperoleh hasil bahwa dari 32 orang
(71.1%) yang mengalami anemia ringan memiliki motivasi tinggi
sebanyak 28 responden ( 62.2%) dan 4 responden (8.9%) memiliki
motivasi rendah. Sedangkan yang mengalami anemia sedang memiliki
motivasi rendah sebanyak 11 responden (24.4%), yang mengalami
anemia berat memiliki motivasi rendah sebanyak 2 responden (4.5%).
Hasil penelitian dengan uji korelasi spearman rho diperoleh p hitung
(0.769) ≥ p tabel (0.294) dan p value 0,000 < 0,05 sehingga
menandakan ada hubungan antara faktor motivasi konsumsi tablet Fe
terhadap kejadian anemia ringan pada ibu hamil di Puskesmas
Rembang II Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang
3. Pada penelitian “Efektifitas Penyuluhan Kesehatan terhadap
Peningkatan Sikap dan Motivasi dalam Pencegahan Anemia Defisiensi
Zat Besi pada Ibu Hamil” (Darmawati dkk, 2020) dengan metode
penelitian experimental study dengan one group pre-post test design.
Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik quota sampling dan
diperoleh 50 responden di Banda Aceh. Instrumen penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner sikap dan motivasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyuluhan kesehatan efektif
untuk meningkatkan sikap (p-value 0,001) serta motivasi (p value
0,001) dalam pencegahan anemia defisiensi besi pada responden,
dengan selisih mean pre-test dan post-test masing-masing sebanyak
4,46 dan 1,86.
4. Pada penelitian “Health Information Technologies in the Support
Systems of Pregnant Women and Their Caregivers: Mixed-Methods
Study” (Marian Taylor et all., 2019) dengan metode penelitian analitik
cross sectional. Dengan jumlah partisipan sebanyak 71 ibu hamil dan
29 care givers di Amerika Serikat. Hasil penelitian menunjukkan
Wanita hamil lebih sering melaporkan situs informasi medis tertentu
sebagai bagian sistem pendukung selama kehamilan. Dimana
kehamilan situs yang biasa dikunjungi contohnya adalah forums, blogs,

27
Facebook, dan Pinterest. Dimana penyedia jasa layanan kesehatan dan
kerabat lainnya juga berpengaruh dalam pemberian dukungan secara
online.
5. Penelitian yang dilakukan oleh Liss Dyah dan Udi Budi (2019) tentang
“Pengaruh Pemberian Tablet Ferrum (Fe) dengan Kadar Hemoglobin
pada Ibu Hamil Trimester III” dengan metode penelitian deskriptif
korelatif. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu hamil
trimester III di mana usia kehamilannya 24-40 minggu dengan keadaan
kehamilan normal yang berjumlah 30 orang. Pengumpulan data
menggunakan wawancara terpimpin pada ibu hamil trimester III dan
laporan klinik Kusumahati Jaten tentang pemeriksaan jumlah tablet Fe
yang telah diberikan pada responden serta kadar Hb yang diperiksa
pertama kali sebelum mengkonsumsi tablet Fe. Hasil pengumpulan
data menunjukkan pada pemeriksaan tahap pertama nilai Hb berada
pada katagori rendah sebayak 19 responden (63%) dan nilai Hb pada
pemeriksaan tahap dua menunjukkan katagori tinggi sebanyak 23
responden (77%) yang membuktikkan bahwa ada pengaruh antara
asupan zat besi (Fe) dengan peningkatan kadar hemoglobin (Hb).

28
BAB III

KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS, DAN VARIABEL PENELITIAN

A. Kerangka Konsep
Faktor – faktor yang mempengaruhi
motivasi :
a. Faktor fisik
Sumber yang mempengaruhi b. Faktor proses mental
social media support : c. Faktor hereditas
a. Keluarga d. Faktor kematangan usia
b. Sahabat/teman e. Faktor lingkungan
c. Masyarakat f. Faktor dukungan sosial
g. Faktor fasilitas
h. Faktor media

Social media support :


Motivasi ibu hamil konsumsi tablet
a. Akses informasi
besi :
b. Interaksi
a. Tinggi
b. Rendah

Keterangan :
: Variabel yang diteliti

: Variabel yang tidak diteliti

: Garis menyatakan hubungan

Gambar 3.1 : Kerangka Konsep Hubungan Antara Social Media Support Dengan
Motivasi Konsumsi Tablet Besi

29
Penjelasan :

Dari kerangka konsep diatas dapat dijelaskan bahwa salah satu upaya
pemenuhan gizi pada ibu hamil adalah konsumsi tablet besi. Dimana konsumsi
tablet besi akan membantu memenuhi kadar hemoglobin dan membantu
mengurangi risiko komplikasi persalinan. Dalam pemenuhan gizi untuk
konsumsi tablet besi, ibu hamil memerlukan dukungan dari berbagai pihak.
Terlebih di masa pandemi, dukungan yang diberikan kepada ibu hamil dapat
disalurkan melalui media sosial atau dapat disebut social media support.
Sumber yang mempengaruhi adanya social media support yaitu keluarga,
sahabat/teman, dan masyarakat. Dengan adanya social media support maka
diharapkan akan timbul motivasi dari ibu hamil. Faktor-faktor yang
mempengaruhi motivasi adalah fisik, proses mental, hereditas, kematangan
usia, lingkungan, dukungan sosial, fasilitas, dan media.
Intensitas dari Social media support dapat dilihat dari akses informasi dan
interaksi yang dilakukan di media sosial. Maka dengan adanya akses informasi
dan interaksi positif yang dilakukan oleh ibu hamil diharapkan dapat
membangun motivasi dari ibu hamil untuk mengkonsumsi tablet besi.

B. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara atas pertanyaan penelitian yang telah
dirumuskan. Hipotesis dalam penelitian keperawatan terdiri atas hipotesis nol
(H0 atau tidak terdapat hubungan) dan hipotesis alternative (H a atau ada
hubungan) (Nursalam, 2013).

Hipotesis dalam penelitian ini adalah :


Ha : Adanya Hubungan Dukungan Media Sosial Dengan Motivasi Konsumsi
Di Masa Pandemi Pada Ibu Hamil Di Puskesmas I Denpasar Selatan.
C. Variabel Penelitian
1. Pengertian

30
Variabel Penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono, 2016).
a. Variabel Independen (bebas)
Variabel yang mempengaruhi atau nilainya menentukan variable lain
(Nursalam, 2013). Variabel independen dari penelitian ini adalah
Social Media Support
b. Variabel Dependen (terikat)
Variabel yang dipengaruhi nilainya ditentukan oleh variable lain
(Nursalam, 2013). Variabel dependen dari penelitian ini adalah
motivasi ibu hamil konsumsi tablet besi
2. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah definisi terhadap variabel berdasarkan konsep
teori namun bersifat operasional, agar variabel tersebut dapat diukur atau
bahkan dapat diuji baik oleh peneliti maupun peneliti lain (Swarjana, 2015).
Untuk menghindari kesalahan persepsi, maka perlu disusun definisi
operasional variabel yang merupakan penjelasan lanjut dari variabel sebagai
berikut:

31
Tabel 3.2 : Tabel Definisi Operasional Penelitian Hubungan Antara Dukungan Media Sosial
Dengan Motivasi Konsumsi Tablet Besi Pada Ibu Hamil

Variabel Definisi operasional Alat ukur Hasil ukur Skala ukur


Variabel Segala bentuk Cara ukur Rentang skor tiap Interval
Independen: dukungan yang menggunakan responden
Social Media diterima ibu hamil kuisioner dikategorikan sebagai
Support melalui media sosial dengan skala berikut :
terkait konsumsi likert, yang 1. Tinggi : 71%-
tablet besi, meliputi : berisi 10 100% dengan
a. cara mengakses pertanyaan presentase skor
informasi, dimana 29-40
diberikan berupa jawaban : Sangat 2. Sedang : 38%-
kemudahan atau Setuju (SS), 70% dengan
kendala yang Setuju (S), presentase skor
berhubungan Tidak Setuju 15-28
dalam akses (TS) dan Sangat 3. Rendah : < 37%
informasi yang Tidak Setuju dengan
tersedia di media (STS). Dengan presentase skor
sosial skor tertinggi 4 < 15
b. hubungan dan skor
interaksi sosial, terendah 1.
diberikan berupa
koneksi atau
korelasi dan
komunikasi yang
dilakukan ibu
hamil dengan
orang lain guna
mendapatkan
dukungan

32
Variabel Definisi operasional Alat ukur Hasil ukur Skala ukur
Variabel Dorongan atau Cara ukur Rentang skor tiap Interval
Dependen: keinginan ibu menggunakan responden
Motivasi hamil untuk kuisioner dikategorikan sebagai
Konsumsi mengkonsumsi dengan skala berikut :
Tablet Besi tablet besi guttman yang 1. Tinggi : 67%-
Pada Ibu berisi 14 100% dengan
Hamil pertanyaan presentase skor
dimana jawaban 19-28
: Setuju (S), dan 2. Rendah : < 67%
Tidak Setuju dengan
(TS). Dengan presentase skor
skor tertinggi 2 <19
dan skor
terendah 1.

33
BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan sesuatu yang sangat penting dalam
penelitian yang merupakan hasil akhir dari suatu tahap keputusan yang
dibuat oleh peneliti berhubungan dengan bagaimana suatu penelitian bisa
diterapkan (Nursalam, 2013). Pada jenis penelitian ini adalah kuantitatif,
peneliti menggunakan desain penelitian analitik korelasi dengan
pendekatan cross sectional. Dilakukan dengan tujuan menekankan adanya
hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lainnya. Penelitian ini
hanya dilakukan satu kali pada suatu saat (Nursalam, 2013). Peneliti tidak
melakukan intervensi dalam penelitian ini tetapi hanya mengumpulkan
data tentang dukungan sosial media dan motivasi konsumsi tablet besi
pada ibu hamil serta mencari hubungan antara dukungan sosial media dan
motivasi konsumsi tablet besi pada ibu hamil di Puskesmas I Denpasar
Selatan.

B. Tempat dan Waktu Penelitian


1. Tempat penelitian
Pengambilan data dilakukan di Puskesmas I Denpasar Selatan yang
berlokasi di Jl. Gurita No. 8, Sesetan, Denpasar
2. Waktu penelitian
Pengumpulan data dilakukan pada bulan Februari 2021 sampai dengan
bulan Maret 2021.

C. Populasi, Sampel dan Sampling


1. Populasi Penelitian
Populasi adalah keseluruhan dari individu atau objek yang menyangkut
masalah yang diteliti yang secara potensial dapat di ukur sebagai
bagian dari penelitian (Swarjana, 2015). Populasi dalam penelitian

34
adalah subjek yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan
(Nursalam, 2013). Dalam penelitian ini populasi yang digunakan
adalah semua ibu hamil Puskesmas I Denpasar Selatan yang
berkunjung selama tahun 2020 yang berjumlah 1.105 orang
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih untuk bisa memenuhi
atau mewakili populasi. Sampel adalah bagian dari populasi terjangkau
yang dapat digunakan sebagai subjek penelitian melalui sampling
(Nursalam, 2013).
a. Besar Sampel
Dalam penarikan jumlah sampel perlu diperhatikan situasi dan
kondisi dari lingkungan yang akan dilakukan penelitian. Berkaitan
dengan situasi pandemi COVID-19 perhitungan sampel dapat
dilakukan dengan dengan accidental sampling. Perhitungan
accidental sampling dapat dilakukan dengan menghitung rata-rata
kunjungan per bulan dari ibu hamil selami pandemi yakni bulan
Maret-Desember, didapatkan perhitungan jumlah sampel yang
diperlukan dalam penelitian ini adalah sebanyak 92 orang
1) Kriteria inklusi yaitu karakteristik umum subjek peneliti dari
suatu populasi target yang terjangkau dan akan diteliti
(Nursalam, 2013).
Kriteria inklusi :
a) Ibu hamil yang bisa membaca, menulis. dan
mengoperasikan handphone
b) Ibu hamil yang bersedia menjadi responden dan telah
menandatangani Inform Consent
2) Kriteria eksklusi yaitu kriteria dengan menghasilkan atau
mengeluarkan subjek yang memenuhi kriteria inklusi dari
studi karena berbagai sebab (Nursalam, 2013). Kriteria
eksklusi pada penelitian ini yaitu:
a) Ibu hamil yang tidak datang saat pengambilan data

35
b) Ibu hamil dengan kehamilan beresiko seperti : pre
eklampsia, placenta previa (plasenta menutupi jalan lahir),
hipertensi, riwayat pendarahan, cervix incompetent
(kondisi dimana mulut rahim mengalami pembukaan dan
penipisan sebelum waktunya), dan komplikasi kehamilan
lainnya
3. Sampling
Sampling adalah proses menyeleksi unit yang diobservasi dari
keseluruhan populasi yang akan diteliti sehingga kelompok yang
diobservasi dapat digunakan untuk membuat kesimpulan atau
membuat inferensi tentang populasi tersebut (Babbie(2006) dan Henry
(1990) dalam Swarjana, 2015). Cara pengambilan sampel dalam
penelitian ini menggunakan metode non probability sampling yaitu
teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang yang sama
bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.
Untuk menentukan jumlah responden ditentukan dengan teknik
accidental sampling yang merupakan teknik pengambilan sampel yang
secara kebetulan atau insidental bertemu dengan peneliti yang sesuai
dengan kriteria yang telah ditentukan (Sugiyono, 2009), dimana dalam
hal ini adalah ibu hamil yang mengunjungi Puskesmas I Denpasar
Selatan

D. Pengumpulan Data
1. Metode Pengumpulan Data
Agar mendapatkan data yang akurat, seorang peneliti tidak hanya
mempertimbangkan ketepatan instrument penelitian, tetapi juga
ketepatan dalam memilih metode pengumpulan data (Swarjana, 2015).
Metode pengumpulan data yang observasi (pengamatan langsung), dan
menggunakan instrumen berupa kuisioner google form yang diisi oleh
calon responden yang bisa membaca dan mengoperasikan handphone.
Calon responden yang telah memenuhi kriteria inklusi kemudian

36
diberikan penjelasan mengenai maksud dan tujuan penelitian, dan
diberikan lembar persetujuan. Setiap calon responden yang telah
bersedia untuk di teliti, akan dimintai no handphone agar dapat
diberikan kuisioner via online namun apabila responden tidak bersedia
memberikan no handphone akan dimintai tanda tangan lembar
persetujuan dan kemudian mulai diberikan kuisioner oleh peneliti.
Data yang diperoleh oleh peneliti kemudian dikumpulkan dan diolah
untuk hasil dari penelitian itu sendiri.
2. Alat Pengumpulan Data
a. Kuisioner
Alat yang digunakan dalam pengumpulan data adalah
pedoman kuesioner yang telah berisi sejumlah pernyataan tertutup
(close ended question) dengan skala penelitian interval. Kuesioner
adalah daftar pertanyaan yang sudah tersusun dengan baik,
matang, dimana responden tinggal memberikan jawaban atau
memberikan tanda-tanda tertentu (Notoatmodjo, 2010)
Kuisioner ini dibagi menjadi 2 bagian, yaitu mencakup
dukungan sosial media dan motivasi konsumsi tablet besi. Pada
kuisioner dukungan sosial media menggunakan kuisioner terdiri
atas 10 pernyataan menggunakan skala likert dengan pilihan
jawaban berupa Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS),
dan Sangat Tidak Setuju (STS). Jika responden memilih jawaban
Sangat Setuju (SS) akan diberikan skor 4, Setuju (S) diberi skor 3,
Tidak Setuju (TS) diberi skor 2, dan Sangat Tidak Setuju (STS)
diberi skor 1. Hasil ukur yang diperoleh dari alat ukur kuesioner
tersebut adalah sebagai berikut :
a. Tinggi :71%-100% dengan presentase skor 29-40
b. Sedang : 35%-70% dengan presentase skor 15-28
c. Rendah : < 35% dengan presentase skor < 14
Pada kuisioner motivasi terdiri dari 14 pernyataan dengan
menggunakan skala guttman dengan dengan pilihan jawaban

37
berupa setuju (S) skor 2 dan tidak setuju (TS) dengan skor 1.
Dalam menerangkan skor terendah dan tertinggi peneliti
menjumlahkan seluruh skor. Dimana skor 14 merupakan skor
terendah dan skor 28 merupakan skor tertinggi. Dengan hasil ukur
yang diperoleh dari alat ukur adalah sebagai berikut:
a. Tinggi : 67%-100% dengan presentase skor 19-28
b. Rendah : < 67% dengan presentase skor < 19
Semakin rendah skor yang didapat oleh responden maka motivasi
semakin rendah dan sebaliknya apabila responden mendapat skor
semakin tinggi, maka motivasi konsumsi tablet besi semakin baik.
Karena kuisioner pengukuran motivasi dibuat oleh peneliti maka
perlu dilakukan uji validitas
Validasi adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu
benar-benar mengukur apa yang diukur (Notoadmodjo, 2010).
Suatu skala dikatakan valid apabila skala tersebut digunakan untuk
mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2016). Uji
validasi dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana ketetapan
dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya.
Suatu instrumen pengukur dapat di katakan mempunyai validasi
yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau
memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukan
pengukuran tersebut. Uji validasi untuk menguji apakah suatu
kuesioner dianggap valid, maka perlu uji coba dan di lakukan
analisis.
Validitas adalah derajat dimana instrument yang mengukur apa
yang seharusnya diukur, yang dapat dikategorikan menjadi logical
(face validity), content validity, criterion dan construct validity
(Thomas et al, 2010) dalam Swarjana, 2015. Untuk kuesioner yang
dirancang sendiri oleh peneliti maka perlu dilakukan face calidity.
Face validity dilakukan untuk menguji kuesioner yang belum baku
dan pengujiannya dapat dilakukan oleh seseorang yang ahli atau

38
expert dalam bidangnya (Swarjana, 2015). Adapun tahap awal
dalam vailiditas muka (face validity) adalah mahasiswa
menyerahkan kuesioner kepada dua dosen expert dibidangnya lalu
melakukan bimbingan dengan dosen tersebut. Hasil face validty
didapatkan adanya perubahan kata-kata menjadi kalimat lebih
terstruktur dan mudah dimengerti serta memperjelas petunjuk
pengisian kuesioner. Setelah kuisioner dianggap layak, maka dua
orang expert yang bersangkutan akan menandatangani formulir uji
validitas yang disediakan dan menyatakan instrumen telah layak
digunakan.
3. Teknik Pengumpulan Data
Hal-hal yang perlu disiapkan dalam tahap ini, antara lain :
a. Tahap Persiapan
1) Peneliti telah mempersiapkan materi yang mendukung
penelitian
2) Peneliti mengajukan surat rekomendasi izin penelitian kepada
rektor Institut Teknologi dan Kesehatan Bali. Kemudian
peneliti telah membawa surat tersebut ke Dinas Kesehatan
Kota Denpasar
3) Peneliti telah mengajukan surat izin Ethical Clearance di
Komisi Etik Institut Teknologi dan Kesehatan Bali (ITEKES
BALI)
4) Peneliti telah mengajukan surat rekomendasi izin penelitian
kepada Badan Penanaman Modal dan Perizinan Provinsi Bali
5) Setelah surat izin dari Badan Penanaman Modal dan Perizinan
Provinsi Bali keluar, maka peneliti telah membawa surat ke
Kesatuan Bangsa Politik dan Lingkungan Kota Denpasar
6) Surat tembusan dari Kesbang Pol Linmas Kota Denpasar telah
diserahkan kepada Dinas Kesehatan Kota Denpasar.
7) Kemudian surat tembusan dari Dinas Kesehatan Kota
Denpasar telah diserahkan kepada UPTD Puskesmas I

39
Denpasar Selatan. Kemudian peneliti telah menjelaskan
tujuan dan manfaat penelitian. Peneliti telah menyiapkan
lembar persetujuan responden (inform consent) kepada ibu
hamil untuk kesediannya menjadi responden dalam penelitian
8) Peneliti mempersiapkan alat-alat yang digunakan dalam
penelitian berupa kuisioner.
b. Tahap Pelaksana
Setelah ijin penelitian diperoleh dilanjutkan ke tahap pelaksanaan,
antara lain :
1) Peneliti datang ke Puskesmas I Denpasar Selatan , dan peneliti
mencari responden berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi
yang telah ditentukan
2) Peneliti menjelaskan manfaat dan tujuan penelitian serta
memberikan lembar informasi. Bila bersedia menjadi
responden, calon responden wajib menandatangani informed
consent
3) Setelah calon responden memahami tujuan dan manfaat
penelitian, calon responden bersedia menjadi sampel dan
diminta untuk menandatangani informed consent sebagai bukti
persetujuan
4) Setelah informed consent ditandatangani peneliti mulai
melakukan pengumpulan data. Pengumpulan data dilakukan
secara online. Namun ketika responden tidak bersedia via
online maka peneliti menggunakan kuisioner secara langsung.
Jika dalam pengisian kuisioner responden merasa kurang jelas
dengan pertanyaan yang terdapat pada kuisioner, responden
dipersilahkan untuk bertanya kembali ke peneliti
5) Peneliti mendampingi responden selama pengisian kuisioner
apabila kuisioner diisi secara langsung. Setelah semua
terjawab, lembar kuisioner dikumpulkan kembali oleh peneliti
dan dilakukan pengecekan kembali oleh peneliti. Jika ada

40
kuisioner yang belum terjawab dengan lengkap maka peneliti
menyerahkan kembali ke responden dan dilakukan pengecekan
kembali sampai kuisioner terisi dengan lengkap dan benar
6) Terakhir peneliti mengucapkan terima kasih kepada responden
atas partisipasinya dalam penelitian
7) Setelah semua data telah terkumpul, kemudian dilakukan
pengolahan data.

E. Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data


1. Teknik Pengolahan Data
Data dikumpulkan melalui proses pengumpulan data. Kemudian,
data dianalisis melalui beberapa tahap, yaitu tahap editing, coding,
entry dan cleaning oleh peneliti.
a. Editing data
Editing (pengecekan/pengoreksian data) yaitu kuesioner
diperiksa untuk memastikan bahwa setiap pertanyaan dalam
kuesioner telah terisi semua. Disini peneliti memeriksa kuesioner
tentang hubungan dukungan sosial media dengan motivasi
konsumsi tablet besi untuk memastikan bahwa setiap pertanyaan
dalam kuesioner telah terisi secara lengkap, jelas, relevan dan
konsisten.
b. Coding data
Coding merupakan kegiatan memberi kode numerik
(angka) terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori. Disini
peneliti mengubah data berbentuk huruf menjadi data berbentuk
angka/bilangan (numerik) selanjutnya dimasukkan dalam
lembaran tabel kerja untuk mempermudah pembacaan. Pemberian
kode pada setiap jawaban dari kuesioner data yang terkumpul akan
di kelompokkan untuk memudahkan dalam proses pengolahan
data yang terdiri dari :

41
1) Untuk usia, < 20 tahun diberi kode (1), 20-25 tahun diberi kode
(2), 26-30 tahun diberi kode (3), 31-35 tahun diberi kode (4),
36-40 tahun diberi kode (5), 41-45 tahun diberi kode (6)
2) Untuk pendidikan terakhir, Tidak Sekolah diberi kode (1), SD
diberi kode (2) SMP diberi kode (3) SMA/SMK diberi kode (4)
dan diploma/perguruan tinggi diberi kode (5)
3) Untuk pekerjaan, tidak bekerja diberi kode (1), pedagang diberi
kode (2), wiraswasta diberi kode (3), pegawai swasta diberi
kode (4), buruh diberi kode (5), TNI/POLRI diberi kode (6),
PNS diberi kode (7), lainnya diberi kode (8)
4) Untuk trimester, satu diberi kode (1), dua diberi kode (2), tiga
diberi kode (3)
5) Agama dibagi menjadi Hindu kode (1) Islam kode (2) Katolik
kode (3) protestan kode (4) Buddha kode (5)
c. Entry data
Entry merupakan kegiatan dimana peneliti memasukkan
data yang telah di kumpulkan ke dalam master table atau database
computer. Disini peneliti akan memasukkan data-data yang telah
lengkap ke dalam suatu tabel dengan bantuan Microsoft Excel
sehingga data dapat dianalisis dengan bantuan program SPSS
version 20 for Windows. Terakhir dilakukan teknik analisis data
(Hidayat,2009).
d. Cleaning
Cleaning adalah sumber dari semua data atau responden
dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat adanya
kemungkinan kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan, dan
sebagainya, kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi Proses
ini disebut dengan pembersihan data (data cleaning).
2. Analisa Data
Pada penelitian ini dibedakan menjadi analisa univariat dan
bivariat.

42
a. Analisa univariat
Analisa univariat yaitu analisa yang digunakan untuk menganalisa
variable yang ada secara deskriptif dengan membuat table
distribusi frekuensi. Analisa univariat bertujuan untuk
menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap variable
penelitian (Notoatmodjo, 2010). Variabel yang di deskripsikan
dalam penelitian ini adalah variabel dukungan sosial media dan
motivasi konsumsi tablet besi
1) Pengolahan untuk data dukungan sosial media
Untuk data variable dukungan sosial media menggunakan
alat ukur kuisioner dengan menggunakan rentang skor dari
skor terendah dan tertinggi. Kemudian skornya masing-
masing skor dijumlahkan untuk mendapatkan nilai minimal
dan maksimal. Skala pengukuran variabel ini adalah skala
interval, kemudian peneliti akan mengelompokkan skor
menjadi 3 kategori yakni tinggi, sedang, dan rendah
Hasil dari skor kemudian akan dijumlahkan dan
membandingkan dengan skor tertinggi dan dikalikan 100%,
dengan 3 kategori sebagai berikut :
a) Tinggi :71%-100% dengan presentase skor 29-40
b) Sedang : 35%-70% dengan presentase skor 15-28
c) Rendah : < 35% dengan presentase skor < 14

2) Pengolahan untuk data motivasi konsumsi tablet besi


Untuk data variable motivasi konsumsi tablet besi
menggunakan alat ukur kuesioner dengan menggunakan
rentang skor dari skor terendah dan tertinggi. Kemudian
skornya masing-masing skor juga akan dijumlahkan. Rentang
skor pada kuesioner motivasi konsumsi tablet besi 14-28.
Skala pengukuran variabel ini adalah skala ordinal, kemudian

43
peneliti akan mengelompokkan skor menjadi 2 kategori yakni
tinggi dan rendah
Hasil dari skor kemudian akan dijumlahkan dan
membandingkan dengan skor tertinggi dan dikalikan 100%,
dengan 2 kategori sebagai berikut :
a) Tinggi : 67%-100% dengan presentase skor 19-28
b) Rendah : < 67% dengan presentase skor < 19

b. Analisa bivariat
Analisa bivariat adalah analisis yang dilakukan terhadap
dua variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi
(notoatmodjo, 2010). Analisa bivariat pada penelitian ini
dilakukan untuk menganalisa hubungan antara dukungan sosial
media dengan motivasi konsumsi tablet besi pada ibu hamil.
Variabel dalam penelitian ini adalah data numerik, sehingga
dilakukan uji normalitas data terlebih dahulu. Uji normalitas data
dilakukan dengan uji Kolmogorov Smirnov, karena jumlah sampel
lebih dari 50. Skala yang digunakan pada penelitian ini adalah
skala interval untuk dukungan sosial media dan skala interval
untuk motivasi konsumsi tablet besi. Uji bivariat yang digunakan
adalah uji pearson jika data berdistribusi normal. Jika data tidak
berdistribusi normal maka dilakukan uji alternatif yaitu uji non
parametrik spearman rho. Hasil penelitian ini akan dilihat melalui
p value, arah korelasi, dan tingkat kekuatan korelasi
Pedoman dalam melakukan penafsiran untuk menjawab hipotesa
penelitian sebagai berikut (Sugiyono, 2017) :
1) Signifikan hubungan dua variabel dapat dianalisis dengan
ketentuan sebagai berikut :

44
a) Jika probabilitas/signifikasi < 0,05 hubungan kedua
variabel signifikan.
b) Jika probabilitas/signifikasi ≥ 0,05 hubungan kedua
variabel tidak signifikan.
2) Arah korelasi
Menurut Sugiyono (2017) sifat korelasi dapat dibedakan
menjadi :
a) Sifat hubungan positif (+) berarti jika variabel X
mengalami kenaikan maka variabel Y juga akan
mengalami kenaikan atau sebaliknya jika variabel X
mengalami penurunan maka variabel Y juga akan
mengalami penurunan.
b) Sifat hubungan negative (-) berarti jika variabel X
mengalami kenaikan maka variabel Y mengalami
penurunan atau sebaliknya jika variabel X mengalami
penurunan maka variabel Y mengalami kenaikan.
3) Koefisien korelasi untuk menentukan kuat lemahnya
hubungan kedua variabel yang peneliti gunakan adalah
sebagai berikut :
a) 0,00-0,199 : tingkat hubungan sangat rendah
b) 0,20-0,399 : tingkat hubungan rendah
c) 0,40-0,599 : tingkat hubungan sedang
d) 0,60-0,799 : tingkat hubungan kuat
e) 0,80-1,000 : tingkat hubungan sangat kuat

F. Etika Penelitian
Masalah etika penelitian dalam keperawatan merupakan masalah
yang sangat penting dalam penelitian mengingat penelitian keperawatan
berhubungan langsung dengan manusia. Dalam sebuah penelitian terdapat
terdapat sebuah etika penelitian yang harus dicamtumkan untuk menjamin

45
semua hal tentang responden (Swarjana, 2015). Masalah etika penelitian
yang harus diperhatikan antara lain :
1. Perijinan
Sebelum mengadakan perijinan, peneliti mengajukan surat ijin yang
ditandatangani oleh institusi yang berwenang dan terkait
2. Inform Consent (persetujuan)
Lembar persetujuan diberikan kepada responden yang akan diteliti.
Responden yang memenuhi criteria inklusi dan yang telah bersedia
menjadi responden kemudian menandatangani persetujuan. Jika
responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati hak
responden.
3. Anonimity (tanpa nama)
Merupakan masalah etika dalam penelitian keperawatan dengan cara
tidak memberikan nama responden pada lembar alat ukur hanya
menuliskan kode pada lembar penulisan data. Pada saat penelitian,
peneliti menjelaskan kepada responden untuk mengisi nama dengan
inisial saja sehingga kerahasiaan data responden akan tetap terjaga.
4. Confidentiality (kerahasiaan)
Merupakan masalah etika dengan menjamin kerahasiaan dari hasil
penelitian baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Dalam
penelitian ini peneliti menjelaskan kepada responden bahwa peneliti
tidak akan membocorkan data yang didapat dari responden dan semua
informasi yang dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti,
hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.
5. Protection From Discomfort (Perlindungan dan Ketidaknyamanan)
Melindungi responden dari ketidaknyamanan, baik fisik maupun
psikologis peneliti dalam penelitian ini sudah mendapatkan izin untuk
melakukan penelitian seperti yang dijelaskan pada tahap persiapan

46
Hal-hal yang telah dilakukan dalam tahap ini, antara lain :
a. Peneliti telah mempersiapkan materi yang mendukung penelitian
b. Peneliti mengajukan surat kelayakan etik penelitian kepada rektor
Institut Teknologi dan Kesehatan Bali. Serta mendapatkan review
dan revisi etik
c. Setelah surat kelayakan etik/ethical clearance keluar peneliti
mengajukan surat tersebut ke tempat penelitian yakni Puskesmas I
Denpasar Selatan beserta surat dan data pendukung lainnya

47
DAFTAR PUSTAKA

Arini, L. D. D. (2019). Pengaruh Pemberian Tablet Ferrum (Fe) dengan Kadar


Hemoglobin pada Ibu Hamil Trimester III. Biomedika, 12(1), 19-25.

Darmawati, D., Wardani, E., Husna, C., & Saumiana, N. (2020). Efektifitas
Penyuluhan Kesehatan terhadap Peningkatan Sikap dan Motivasi dalam
Pencegahan Anemia Defisiensi Zat Besi pada Ibu Hamil. Faletehan Health
Journal, 7(02), 92-96.

De Silva, D., Ranasinghe, W., Bandaragoda, T., Adikari, A., Mills, N.,
Iddamalgoda, L., & Bolton, D. (2018). Machine learning to support social
media empowered patients in cancer care and cancer treatment decisions.
PloS one, 13(10), e0205855.

Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi Bali. (2019). Data Profil Kesehatan Bali
2019. Bali: Dinkes Bali

Dorst, M. T., Anders, S. H., Chennupati, S., Chen, Q., & Jackson, G. P. (2019).
Health information technologies in the support systems of pregnant women
and their caregivers: mixed-methods study. Journal of Medical Internet
Research, 21(5), e10865.

Juarna, J. (2015). Keteraturan Dan Cara Mengkonsumsi Tablet Fe Dengan


Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil. Jurnal Media Kesehatan, 8(1), 84-89.

Kementrian Kesehatan RI. (2020). Pedoman Bagi Ibu Hamil, Ibu Nifas, Dan Bayi
Baru Lahir Selama Social Distancing dari Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia (kemkes.go.id)

Kementrian Kesehatan RI. (2020). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2019 dari
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (kemkes.go.id)

Kementrian Kesehatan RI. (2018). Laporan Akuntabilitas Kinerja dari


Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (kemkes.go.id)

Marfu’ah, S., & Anjarani, A. (2019). Analisis Hubungan Motivasi Konsumsi


Tablet Fe Terhadap Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Puskesmas
Rembang Ii Kecamatan Kabupaten Rembang. Jurnal Ilmu Kebidanan dan
Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health), 10(1).

48
Medeiros, L., & Bosse, T. (2016, November). Empirical analysis of social support
provided via social media. In International Conference on Social Informatics
(pp. 439-453). Springer, Cham.

Nadrah, N. (2020). Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Ibu Nifas Tentang


Kunjungan Nifas Pada Masa Pandemi Covid 19 Di Kelurahan Tj. Gusta Kec.
Medan Helvetia. Jurnal Ilmiah Simantek, 4(4), 191-194.

Pradana, A. A., & Casman, C. (2020). Pengaruh Kebijakan Social Distancing


pada Wabah COVID-19 terhadap Kelompok Rentan di Indonesia. Jurnal
Kebijakan Kesehatan Indonesia: JKKI, 9(2), 61-67.

Sahin, B. M., & Kabakci, E. N. (2020). The experiences of pregnant women


during the COVID-19 pandemic in Turkey: A qualitative study. Women and
Birth.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian (23rd ed.). Bandung: Alfabeta.

Swarjana, I Ketut . (2015). Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Andi

Vander Wyst, K. B., Vercelli, M. E., O’Brien, K. O., Cooper, E. M., Pressman, E.
K., & Whisner, C. M. (2019). A social media intervention to improve
nutrition knowledge and behaviors of low income, pregnant adolescents and
adult women. PloS one, 14(10).

49
Lampiran 1

JADWAL PENELITIAN

NO BU
KEGIATAN LAN
Oktobe Nopember Desember Januari Februari Mare Apri Mei J
r t l
IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II
1 Penyusunan Proposal
2 ACC Proposal
3 Penyebaran Proposal
4 Ujian Proposal
5 Ujian Ulang Proposal
6 Pengumpulan Data
7 Penyusunan Hasil
Penelitian
8 Penyebaran Skripsi
9 Ujian Skripsi
10 Ujian Ulang Skripsi
11 Perbaikan dan
Pengumpulan

50
Lampiran 2

KUISIONER
HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL MEDIA DENGAN KONSUMSI TABLET BESI
OLEH IBU HAMIL PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI WILAYAH PUSKESMAS I
DENPASAR SELATAN
TAHUN 2021
KODE RESPONDEN : (diisi oleh peneliti)

A. Petunjuk Pengisian Kuesioner Gambaran Dukungan Dari Media Sosial


1. Bacalah petunjuk dibawah ini dengan teliti.
2. Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap paling sesuai dengan pendapat anda seperti yang
telah digambarkan oleh pernyataan yang tersedia.
3. Berilah tanda (√) pada salah satu pilihan yang tertera di belakang pernyataan untuk
menunjukkan jawaban yang dipilih.
4. Semua data/informasi yang diberikan dijamin kerahasiannya.
5. Skor diisi oleh peneliti.
B. Data Umum
1. Nama (inisial) : …………………………
2. Umur : ……………tahun
3. Pekerjaan : …………………………
4. Trimester kehamilan : 1 (satu) 2 (dua) 3 (tiga)
5. Pendidikan terakhir : SD SMP SMA PERGURUAN
TINGGI (D3, S1, S2)

6. Agama : Hindu Islam Kristen Katolik


Kristen Protestan Buddha

51
A. Gambaran Dukungan Dari Media Sosial

NO. JAWABAN
PERNYATAAN
Sangat Setuju Tidak Sangat
Setuju Setuju Tidak
Setuju
DUKUNGAN INTERAKSI
Saya merasa dihargai oleh orang lain di situs
1. jejaring social
Saat saya menunjukkan rasa sedih di situs
jejaring sosial orang lain menanyakan keadaan
2.
saya
Orang lain di situs jejaring sosial memberikan
semangat dan dukungan agar saya dapat
3. mengatasi keluhan saat hamil
Orang lain di situs jejaring sosial selalu
4. memotivasi saya untuk tetap optimis dalam
mengatasi keluhan saat kehamilan
Orang lain di situs jejaring sosial tidak
5. menanyakan keadaan saya saat saya memiliki
keluhan kehamilan

DUKUNGAN INFORMASIONAL
Saya pernah menerima informasi dari orang
lain di
situs jejaring sosial dalam pemenuhan nutrisi
6.
(konsumsi tablet besi, konsumsi vitamin, dll)

Orang lain di situs jejaring sosial memberikan


nasihat kepada saya saat saya sedang memiliki
7.
keluhan kehamilan
Orang lain di situs jejaring sosial mengingatkan
8. saya untuk selalu berpikir positif
Saya merasa tidak nyaman bila harus bercerita
kepada orang lain melalui situs jejaring sosial
9. mengenai keadaan kehamilan saya
Orang lain di situs jejaring sosial enggan
berbagi informasi mengenai keluhan kehamilan
10.
yang saya hadapi

TOTAL SKOR

52
B. Motivasi Konsumsi Tablet Besi

Berilah tanda (√) pada salah satu pilihan yang tertera di belakang pernyataan
untuk menunjukkan jawaban yang dipilih.
a. S : jika anda SETUJU dengan pernyataannya
b. TS : jika anda TIDAK SETUJU dengan pernyataannya

NO PERNYATAAN Setuju Tidak Setuju

MOTIVASI INTRINSIK
a. Fisik
1. Saya merasa malas mengkonsumsi
tablet besi karena jarak untuk
mendapatkan tablet besi jauh
(puskesmas, apotek, dll)
b. Proses Mental
2. Saya rutin mengkonsumsi tablet
besi agar kesehatan bayi saya
terjaga
3. Saya mengkonsumsi tablet besi
karena banyak manfaatnya
4. Saya rutin kontrol agar bisa bertemu
dan sharing tentang tablet besi
dengan ibu hamil lainnya
c. Hereditas
5. Saya mengkonsumsi tablet besi atas
keinginan saya sendiri

53
6. Saya merasa tidak perlu
mengkonsumsi tablet besi karena
kehamilan saya sudah sehat
d. Kematangan Usia
7. Saya tidak bersemangat
mengkonsumsi tablet besi karena
efek samping yang dirasakan (mual,
muntah, pusing, susah BAB, dll)

MOTIVASI EKSTRINSIK
a. Lingkungan
8. Saya mengkonsumsi tablet besi
agar lingkungan sekitar mengetahui
saya menjaga kesehatan dengan
baik
9. Saya rutin mengkonsumsi tablet
besi karena meniru ibu hamil yang
lain
b. Dukungan sosial
Saya rutin mengkonsumsi tablet
besi karena dorongan keluarga
Saya mendapat nasehat dari ibu
hamil yang lain untuk
mengkonsumsi tablet besi
c. Fasilitas
12 Saya merasa malas konsumsi
tablet besi karena tidak ada
fasilitas kendaraan untuk
mendapatkan tablet besi
d. Media

54
13. Saya tertarik untuk konsumsi
tablet besi karena membaca
informasi di media sosial
14. Saya menyempatkan untuk
menonton video tentang manfaat
dan cara mengkonsumsi tablet besi

TOTAL SKOR

Lampiran 3

55
PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada:
Yth. Klien yang berkunjung
Di Puskesmas I Denpasar Selatan

Dengan hormat,
Saya yang bertandatangan di bawah ini:
Nama : Desak Yunitha Dewi
NIM : 17C10064
Pekerjaan : Mahasiswa semester VII Program Studi SarjanaKeperawatan, ITEKES
Bali
Alamat : Br.Grokgak Sempidi no 10, Mengwi, Badung

Bersama ini saya mengajukan permohonan kepada Saudari untuk bersedia menjadi
responden dalam penelitian saya yang berjudul “Hubungan dukungan sosial Media dengan
Motivasi Konsumsi Tablet Besi Oleh Ibu Hamil Pada Masa Pandemi COVID-19 di
Puskesmas I Denpasar Selatan”, yang pengumpulan datanya akan dilaksanakan pada bulan
Februari sampai Maret 2021.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran dukungan media
sosial terhadap motivasi konsumsi tablet besi pada ibu hamil selama masa pandemi COVID-
19. Saya akan tetap menjaga segala kerahasiaan data maupun informasi yang diberikan
Demikian surat permohonan ini disampaikan, atas perhatian, kerjasama dan
kesediaannya saya mengucapkan terimakasih.
Denpasar, 13 Januari 2021
Peneliti

,
Desak Yunitha Dewi
NIM : 17C10194
Lampiran 4

56
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Saya yang bertandatangan di bawah ini:

Nama : .......................................................................................
Jenis Kelamin : .......................................................................................
Pekerjaan : .......................................................................................
Alamat : .......................................................................................

Setelah membaca Lembar Permohonan Menjadi Responden yang diajukan oleh


Saudari Desak Yunitha Dewi, Mahasiswa semester VII Program Studi Sarjana
Keperawatan ITEKES Bali, yang penelitiannya berjudul “Hubungan Dukungan
Sosial Media dengan Motivasi Konsumsi Tablet Besi Oleh Ibu Hamil Pada Masa
Pandemi COVID-19 di Puskesmas I Denpasar Selatan”, maka dengan ini saya
menyatakan bersedia menjadi responden dalam penelitian tersebut, secara sukarela
dan tanpa ada unsur paksaan dari siapapun.

Demikian persetujuan ini saya berikan agar dapat digunakan sebagai mana
mestinya.

Denpasar, Maret 2021


Responden

……………………….

Lampiran 5

57
FORMAT BUKU BIMBINGAN PROPOSAL
MAHASISWA PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
ITEKES BALI TAHUN AKADEMIK 2020/2021

Nama Mahasiswa : Desak Yunitha Dewi


NIM : 17C10064
Pembimbing I : A.A.A Yuliati Darmini, S.Kep.Ns.,MNS
Pembimbing II : Ni Made Nurtini, S.Si.T.,M.Kes

No Hari/Tanggal/Jam Kegiatan Bimbingan Komentar/ Saran Paraf


Perbaikan Pembimbing

1 Senin/ 3 November Diskusi interest area Tambahkan data


2020 penelitian penguat
2 Rabu/ 18 November Diskusi masalah Tambahkan data
2020 penelitian pendukung
3 Minggu/ 22 Diskusi masalah Ganti variabel
November 2020 penelitian ke 2
4 Minggu/ 6 Konsul latar belakang Revisi latar
Desember 2020 belakang dan
tambahkan data
5 Sabtu/12 Desember Konsul BAB I Acc BAB I lanjut
2020 BAB II
6 Sabtu/ 19 Desember Bimbingan BAB II Tambahkan data,
2020 lanjut BAB III
7 Sabtu/ 26 Desember Konsul BAB III Perbaiki definisi
2020 operasional
8 Minggu/ 3 Januari Revisi BAB III dan Perbaiki metode
2021 bimbingan BAB IV sampling

9 Rabu/ 13 Januari Konsul BAB lengkap I – Perbaiki penulisan


2021 IV
10 Sabtu/ 16 Januari Kumpul BAB lengkap I ACC Ujian
2021 - IV Proposal

FORMAT BUKU BIMBINGAN PROPOSAL

58
MAHASISWA PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
ITEKES BALI TAHUN AKADEMIK 2020/2021

Nama Mahasiswa : Desak Yunitha Dewi


NIM : 17C10064
Pembimbing I : A.A.A Yuliati Darmini, S.Kep.Ns.,MNS
Pembimbing II : Ni Made Nurtini, S.Si.T.,M.Kes
No Hari/Tanggal/ Kegiatan Bimbingan Komentar/ Saran Paraf
Jam Perbaikan Pembimbing
1 Minggu/13 Bimbingan BAB I Ganti variabel
Desember 2020
2 Rabu/ 16 Bimbingan BAB I Perkuat data, lanjut
Desember 2020 bab II

3 Senin/ 4 Bimbingan BAB II Tambahkan


Januari 2021 penjelasan dan data
terkait
4 Rabu/ 6 Januari Revisi BAB II Perbaiki paragraf
2021
5 Kamis/ 7 Konsul BAB II Revisi pada penulisan
Januari 2021
6 Jumat/ 8 Bimbingan BAB II Perbaiki penulisan,
Januari 2021 lanjut bab III
7 Sabtu/ 9 Bimbingan BAB III Perbaiki bagian
Januari 2021 definisi operasional
8 Senin/ 11 Revisi ke 2 BAB III Perbaiki penulisan,
Januari 2021 lanjut bab IV

9 Rabu/ 13 Bimbingan BAB IV Perbaiki penulisan


Januari 2021
10 Kamis/ 14 Kumpul BAB lengkap I – IV ACC ujian Proposal
Januari 2021

59
Lampiran 6
PERSYARATAN MENGIKUTI UJIAN PROPOSAL
MAHASISWA PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
ITEKES BALI TAHUN AKADEMIK 2020/2021

NAMA : DESAK YUNITHA DEWI


NIM : 17C10064
TK/SMT : IV/VII
ALAMAT : BR. GROKGAK SEMPIDI NO 10, MENGWI, BADUNG
No Syarat yang ditentukan Ada Tidak Ada
(√) (√)
1 Telah menyelesaikan administrasi keuangan (SPP √

60
dan Komite) semester Gasal dan Genap
2 Telah menyelesaikan administrasi keuangan √
(pembayaran skripsi)
3 Jumlah bimbingan dengan Pembimbing I minimal √
10 kali
4 Jumlah bimbingan dengan Pembimbing II minimal √
10 kali
5 Bukti penyerahan laporan/ proposal pada Penguji I √
6 Bukti penyerahan laporan/ proposal pada Penguji II √
7 Bukti penyerahan laporan/ proposal pada Penguji √
III
Catatan :
Bukti point diatas harus dilampirkan berupa foto copy dan menunjukan aslinya

Wali kelas Mahasiswa

Ni Wayan Novi Suryati, S.,M.Pd Desak Yunitha Dewi

Mengetahui/Menyetujui
Program Studi Sarjana Keperawatan
Ketua,

A.A.A Yuliati Darmini, S.Kep.Ns.,MNS


NIDN. 0821076701
Lampiran 7

FORMAT PERMOHONAN PENGAJUAN UJIAN


PROPOSAL

Nama Mahasiswa : Desak Yunitha Dewi


Program Studi : Sarjana Keperawatan
NIM : 17C10064

61
Judul proposal : Hubungan Dukungan Sosial Media dengan Motivasi
Konsumsi Tablet Besi Oleh Ibu Hamil Pada Masa Pandemi
COVID-19 di Puskesmas I Denpasar Selatan
Penguji I : Institusi : ITEKES Bali
Penguji II : A.A.A Yuliati Darmini, S.Kep.Ns.,MNS Institusi : ITEKES
Bali
Penguji III : Ni Made Nurtini, S.Si.T.,M.Kes Institusi : ITEKES Bali
Tanda Tangan Mahasiswa Hari/ Tanggal : Sabtu, 16/01/2021

(Desak Yunitha Dewi)


Permohonan diterima :
Tanggal presentasi : 19./01./2021

Tanda Tangan : (Pembimbing I)

(Pembimbing II)

Disetujui:
Tanda Tangan: ……………………..Ketua Program Studi Sarjana Keperawatan
(A.A.A. Yuliati Darmini., S.Kep.Ns.,MNS)
Tanggal: ..…..….…/01./2021
Lampiran 8

DAFTAR REVISI PROPOSAL

Nama : Desak Yunitha Dewi

Nim : 17C10064

62
Tanggal Ujian : Selasa, 19 Januari 2021

Judul Proposal : Hubungan Dukungan Sosial Media Dengan Motivasi


Konsumsi Tablet Besi Oleh Ibu Hamil Pada Masa Pandemi
Covid-19 Di Puskesmas I Denpasar Selatan
Penguji I : Ns. Ni Luh Putu Dina Susanti, S.Kep., M.Kep

Penguji II : A.A.A Yuliati Darmini, S.Kep. Ns., MNS

Penguji III : Ni Made Nurtini, S.Si. T., M.Kes

No Materi Revisi Materi Perbaikan Paraf


1 Perbaiki kuisioner, dengan Kuisioner telah Penguji I
menggunakan kuisioner menggunakan kuisioner
nasional dan sesuaikan dengan nasional dan disesuaikan
indikator variabel penelitian dengan indikator
variabel penelitian

2 Tambahkan metode Metode pengumpulan Penguji II


pengumpulan data dengan lebih data telah dijabarkan
terperinci dengan terperinci

63

Anda mungkin juga menyukai