b. Lakukan beberapa foto pada beberapa posisi dan perhatikan letak sentral titik cahaya kedua mata.
i. Penutupan mata yang sehat dengan harapan terjadi rangsangan dari mata sakit untuk dipakai.
2. Operatif
b. Operasi sering dilakukan dengan alasan kosmetika dan psikologi untuk mengoreksi
juling yang disebabkan oleh esotropia dasar atau cacat esotropia akomodatif setelah
dikoreksi dengan kacamata, saat operasi berfariasi antara satu orang dan orang lain.
DATA SUBJEKTIF :
1. Pasien mengatakan merasa mata tidak lurus
2. Pasien mengatakan pusing
3. Pasien mengatakan mata seperti melihat ganda
4. Pasien mengatakan takut melakukan pergerakan bola mata
5. Pasien mengatakan mata tidak fokus ketika melihat suatu benda
DATA OBJEKTIF
6. Pergerakan bola mata tidak simetris
7. Lapang pandang kabur
8. Tampak mengedipkan mata saat berusaha memfokuskan pandangan
9. Tidak akurat mengikuti instruksi
10. Mata juling (strabismus)
PEMERIKSAAN FISIK
1. MATA
kesimetrisan mata (-)
Kelopak mata / palpebra : oedem (-), ptosis (-), peradangan (-) luka (-), benjolan (-)
Mobilitas leher : menggerakan rahang kedepan : (+), ekstensi : (+), fleksi : (+), menggunakan collar : (-)
1) Tujuan Anestesi
2.Atur Posisi Pasien
Setelah dilakukan tindakan keperawatan anestesi
diharapkan tidak terjadinya risiko cedera trauma 3.Bantu Pemasangan Alat Monitoring Non Invasif
pembedahan 4.Monitor Vital Sign
c) Gurgling (-)
b) CM = CK
c) Ronchi (-)
2) Kriteria hasil :