Anda di halaman 1dari 91

SKRIPSI

GAMBARAN SIKAP PERSONAL HYGIENE SAAT


MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI SMP NEGERI 3 DI
KOTA DENPASAR

KRISTINA ANITA MEILANI


NIM : 1914201145

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN (ITEKES) BALI
DENPASAR
TAHUN 2020
SKRIPSI

GAMBARAN SIKAP PERSONAL HYGIENE SAAT


MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI SMP NEGERI 3 DI
KOTA DENPASAR

KRISTINA ANITA MEILANI


NIM : 1914201145

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN (ITEKES) BALI
DENPASAR
TAHUN 2020

i
PERNYATAAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

Proposal penelitian dengan judul “Gambaran Sikap Personal Hygiene saat


menstruasi pada remaja puteri di SMP Negeri 3 Denpasar” telah mendapatkan
persetujuan pembimbing untuk diajukan dalam ujian proposal penelitian.

Denpasar, 8 September 2020

Pembimbing I Pembimbing II

Ns. IGA Rai Rahayuni, S. Kep, MNS

NIDN. 0806048001 I Ketut Swarjana, S.KM., MPH., Dr. PH

Ns. NIDN. 0807087401


IGA
Rai
Rahay
uni,
S.Kep

ii
PERNYATAAN PERSETUJUAN PELAKSANAAN PENELITIAN

Proposal penelitian dengan judul “Gambaran Sikap Personal Hygiene saat


menstruasi pada remaja putri di SMP Negeri 3 Denpasar” telah mendapatkan
persetujuan pembimbing dan Rektor ITEKES Bali untuk dilaksanakan sesuai
dengan rencana penelitian yang tertuang dalam proposal penelitian.

Denpasar, 8 September 2020

Pembimbing I Pembimbing II

Ns. IGA Rai Rahayuni, S. Kep, MNS I Ketut Swarjana, S.KM., MPH., Dr.
PH
NIDN. 0806048001
NIDN. 0807087401

Menyetujui

Institut Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali

Rektor

I Gede Putu Darma Suyasa, S.Kp., M.Ng., Ph.D

NIDN. 0823067802

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal yang berjudul
“Gambaran Sikap Personal Hygiene saat menstruasi pada remaja putri di SMP
Negeri 3 Denpasar”.

Dalam penyusunan proposal ini, penulis banyak mendapat bimbingan,


pengarahan, dan bantuan dari semua pihak sehingga proposal ini bisa diselesaikan
tepat pada waktunya. Untuk itu penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih
yang sebesar – besarnya kepada :

1. Bapak I Gede Putu Darma Suyasa, S.Kp.,M.Ng.,Ph.D selaku Rektor Institut


Teknologi Dan Kesehatan Bali yang telah memberikan ijin dan kesempatan
kepada penulis dalam menyelesaikan proposal ini.
2. Ibu A.A Ayu Yuliati Darmini, S.Kep.,Ns.,MNS selaku Ketua Program Studi
Sarjana Keperawatan yang telah memberikan dukungan moral kepada
penulis.
3. Ibu Ns. IGA Rai Rahayuni, S. Kep, MNS selaku pembimbing I yang telah
banyak memberikan bimbingan seoptimal mungkin kepada penulis dalam
menyelesaikan proposal ini.
4. Bapak I Ketut Swarjana, S.KM., MPH., Dr. PH selaku pembimbing II yang
telah banyak memberikan bimbingan dalam menyelesaikan proposal ini.
5. Ibu Nadia Treesna Wulansari, S.Pd., M.Si selaku Wali Kelas Program B
Sarjana Keperawatan yang memberikan dukungan moral dan perhatian
kepada penulis dalam menyelesaikan proposal ini.
6. Seluruh keluarga terutama Ibu, Bapak dan Kakak yang banyak memberikan
dukungan serta dorongan moral dan materiil hingga selesainya proposal ini.
7. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu penyusunan proposal ini.

iv
Penulis menyadari dalam penyusunan proposal ini masih belum sempurna,
untuk itu dengan hati terbuka, penulis menerima kritik dan saran yang sifatnya
membangun untuk proposal ini.

Denpasar, 7 September 2020

Penulis

v
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN SAMPUL DEPAN.....................................................................
HALAMAN SAMPUL DALAM ..................................................................
i
PERNYATAAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ……………………...
ii
PERNYATAAN PERSETUJUAN PELAKSANAAN PENELITIAN....... iii
KATA PENGANTAR.....................................................................................
iv
DAFTAR ISI ..................................................................................................
vi
DAFTAR TABEL .........................................................................................
viii
DAFTAR GAMBAR .....................................................................................
ix
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................
x

BAB I PENDAHULUAN......................................................................
1
A. Latar Belakang ......................................................................
1
B. Rumusan Masalah .................................................................
6
C. Tujuan Penelitian...................................................................
6
D. Manfaat Penelitian ................................................................
7

vi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.............................................................
6
A. Konsep Personal Hygiene....…………………......................
7
B. Konsep Sikap.........................................................................
9

BAB III KERANGKA KONSEP.............................................................


25
A. Kerangka Konsep...................................................................
25
B. Variabel Penelitian & Definisi Operasional..........................
26

BAB IV METODE PENELITIAN..........................................................


28
A. Desain Penelitian ..................................................................
28
B. Tempat dan Waktu Penelitian................................................
28
C. Populasi,Sampel dan Sampling..............................................
30
D. Pengumpulan Data.................................................................
32
E. Tehnik Pengolahan Data dan Analisa Data…………….......
34
F. Etika Penelitian .....................................................................
39

vii
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

DAFTAR TABEL
Halaman

Tabel Variabel dan Definisi Operasional Gambaran Sikap Personal


3.2 Hygiene saat menstruasi pada Siswi SMP Negeri 3 Kota
Denpasar.............................................. 27

viii
Tabel Distribusi Frekuensi Karakteristik Subyek Penelitian di SMP Negeri
5.1 3 Denpasar Tahun 2021 (n = 42
127)...................................................................................

Tabel Distribusi Frekuensi Gambaran Sikap PersonalHygiene saat 42


5.2 Menstruasi pada Remaja Putri SMP Negeri 3 di Kota
Denpasar(n=127)...................................................................................

Tabel Distribusi Frekuensi Pernyataan Gambaran Sikap Personal Hygiene 43


5.3 saat Menstruasi pada Remaja Putri SMP Negeri 3 di Kota Denpasar
Tahun 2021 (n =
127)...................................................................................

DAFTAR GAMBAR
Halaman

ix
Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian Gambaran Sikap
Personal Hygiene saat menstruasi pada Remaja Putri
di SMP Negeri 3 Kota 27
Denpasar.........................................
Gambar 2.2 Langkah-Langkah Mencuci Tangan Menggunakan
Sabun............................................................................ 26

Gambar 2.3 Langkah-Langkah Mencuci Tangan Menggunakan


Gliserin......................................................................... 27

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Jadwal Penelitian

x
Lampiran 2: Kisi – Kisi Kuesioner
Lampiran 3: Kuesioner
Lampiran 4: Lembar Permohonan Menjadi Responden
Lampiran 5: Lembar Persetujuan Menjadi Responden
Lampiran 6: Lembar Pernyataan face validity
Lampiran 7: Surat Rekomendasi penelitian dari Rektor ITEKES Bali
Lampiran 8: Surat Ijin Penelitian dari Badan Penanaman Modal dan Perijinan
Provinsi Bali
Lampiran 9: Surat Ijin Penelitian dari Kesbangpolinmas Kabupaten Kota
Lampiran 10: Surat Ijin Penelitian dari Komite Etik
Lampiran 11: Lembar Pernyataan Analisa Data
Lampiran 12: Hasil Analisa Data

xi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Personal hygiene berasal dari bahasa yunani yaitu personal yang
artinya perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan seseorang
adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan
seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis (Laksmana, 2010).
Personal hygiene saat menstruasi adalah tindakan untuk memelihara
kesehatan dan kebersihan pada daerah kewanitaan pada saat
menstruasi(Sulistyo, 2012).
Hygiene pada saat menstruasi merupakan hal penting dalam
menentukan kesehatan organ reproduksi remaja putri, khususnya
terhindar dari infeksi alat reproduksi. Oleh karena itu pada saat
menstruasi seharusnya perempuan benar-benar dapat menjaga
kebersihan organ reproduksi dengan baik, terutama pada bagian vagina,
karena apabila tidak dijaga kebersihannya, maka akan menimbulkan
mikroorganisme seperti bakteri, jamur dan virus yang berlebih sehingga
dapat mengganggu fungsi organ reproduksi, menyebabkan keputihan
dan jika keputihan tidak segera diobati dapat menyebabkan infertilitas.
Disamping itu, kebersihan diri juga sangat penting untuk membuang
racun dari tubuh dan membantu proses penyembuhan. Salah satu
aktivitas kebersihan diri diantaranya adalah kebersihan genital dan
perineal (perineal care) (Sulistyo, 2012).
Masa remaja merupakan salah satu periode pertumbuhan yang
terjadi antara usia 10-19 tahun. Pada masa remaja terjadi perubahan-
perubahan, baik secara fisiologis, psikologis maupun kognitif di mana
seorang anak akan menjadi dewasa muda. Kekhawatiran terhadap citra
tubuh (body image) merupakan masalah umum yang terjadi selama

1
2

masa remaja, terutama pada remaja putri. Citra tubuh yaitu persepsi
ukuran tubuh (kebenaran mengenai persepsi ukuran tubuh seseorang
seperti keyakinan bahwa ukuran tubuhnya lebih besar daripada ukuran
tubuhnya yang sebenarnya).
Remaja putri yang sudah matang alat reproduksi maupun hormon-
hormon dalam tubuhnya akan mengalami menstruasi. Pengetahuan
tentang menstruasi sangat dibutuhkan oleh remaja putri. Menstruasi atau
haid adalah perdarahan secara periodik, disertai pelepasan (deskuamasi)
endometrium (Proverawati, 2012). Menstruasi sesungguhnya yang
disertai ovulasi sebagian besar dicapai pada umur sekitar 17-18 tahun
(Manuaba, 2010).
Menstruasi pertama (menarche) pada remaja putri biasanya terjadi
pada rentang usia 8-16 tahun. Terjadinya menarche biasanya pada setiap
wanita tidak sama karena ada beberapa faktor yang memengaruhi, antara
lain faktor sosial ekonomi, keturunan, kesehatan dan gizi (Andira,
2010).
Mengenai umur beberapa anak dikatakan remaja masih terdapat
berbagai pendapat. WHO (World Health Organitation) mendefinisikan
remaja bila anak telah mencapai umur 12-24 tahun. Menurut
Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI) remaja adalah
antara 10-19 tahun dan belum menikah. Sedangkan menurut BKKBN
(Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional) adalah 10-19
tahun (Widiastuti, 2011).
Menurut Biro Pusat Statistik (2012) kelompok umur 10-19 tahun
adalah sekitar 49,1% remaja perempuan. Berdasarkan data Departemen
Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI) tahun 2010, remaja
Indonesia berjumlah sekitar 20% dari jumlah penduduk. Ini sesuai
dengan proporsi remaja di dunia, dimana jumlah remaja diperkirakan 1,2
miliar atau sekitar 1/5 dari jumlah penduduk dunia.
Data demografi menunjukkan sekitar seperlima dari penduduk
dunia adalah remaja berusia 10-19 tahun. Penelitian yang pernah
3

dilakukan di Asia Selatan didaerah Bengal Selatan tentang kebersihan


organ reproduksi pada saat menstruasi dari 160 anak perempuan
didapatkan 32,5% berpengetahuan baik, 67,5% berpengetahuan kurang
(Tartylah, 2010).
Pengetahuan remaja terhadap kesehatan reproduksi manusia masih
sangat rendah. Hasil Survei Kesehatan Reproduksi Indonesia (SKRRI)
2002-2003`menunjukkan bahwa 21% perempuan tidak mengetahui
tanda perubahan fisik apapun dari lawan jenisnya. Kurangnya
pengetahuan tentang biologi dasar pada remaja mencerminkan
kurangnya pengetahuan tentang resiko yang berhubungan dengan tubuh
mereka dan cara menghindarinya (Pinem, 2011).
Berdasarkan hasil survei BKKBN Provinsi Jawa Barat
menunjukkan bahwa 83% remaja tidak tahu tentang konsep kesehatan
reproduksi yang benar, 61,8% tidak tahu persoalan di sekitar masa subur
dan masalah haid, 40,6% tidak tahu risiko kehamilan remaja, dan 42,4%
tidak tahu tentang risiko PMS. Perilaku hygiene sangat penting
dilakukan karena jika tidak diterapkan dengan baik maka akan
berdampak negatif terhadap kesehatan reproduksi. Berdasarkan data
WHO tahun 2010, angka prevalensi candidiasis(25-50%), bacterial
vaginosis(20-40%) dan trichomoniasis(5-15%).
Kesehatan reproduksi merupakan bagian paling penting dari
program kesehatan, mengingat pengaruhnya terhadap setiap orang dan
mencakup banyak aspek kehidupan, sejak dalam kandungan sampai usia
lanjut.
Hasil penelitian yang dilakukan Puspitaningrum (2012) tentang
hubungan dukungan keluarga dengan personal hygiene pada anak SMA
Negeri 1 Gambiran Kecamatan Pamotan Kabupaten Rembang, didapatkan
mendapatkan dukungan keluarga yaitu 20,4%, sedangkan yang kurang
mendapat dukungan keluarga yaitu 46,3%. Mengenai perilaku personal
hygiene, didapatkan yang kurang sebanyak 42,6%, yang cukup sebanyak
31,5%, yang baik 25,9%. Kurangnya dukungan dari keluarga
4

mengakibatkan kurangnya pengetahuan remaja putri untuk menjaga


kebersihan diri saat menstruasi.

Menurut Tim Politeknik Kesehatan Departemen Kesehatan Jakarta


(2010) bahwa remaja yang sehat adalah remaja yang produktif dan kreatif
sesuai dengan tahapperkembangannya. Oleh karena itu, guru pembimbing
perlu memberikan pemahaman terhadap tumbuh kembang remaja dalam
menilai keadaannya. Pada masa remaja, sudah memasuki fase selanjutnya
yaitu masa akil balik yang ditandai dengan baru berkembangnya organ-
organ reproduksi remaja. Untuk itu, siswa harus memahami kesehatan dari
reproduksi remaja.

Penelitian Ni Ketut Noriani dan Ni Made Nortini (2016) pada siswi


kelas X di SMA Negeri 5 Denpasar, tingkat pengetahuan tentang Hygiene
Genetalia Saat Menstruasi Pada Siswi Kelas X di SMA Negeri 5 Denpasar
didapatkan hasil dari 78 responden terdapat sebanyak 69 orang dengan
kategori baik, 8 orang dengan kategori cukup dan 1 orang memiliki
pengetahuan tentang hygiene genetalia dengan kategori kurang. Sedangkan
Perilaku Hygiene Genetalia Saat Menstruasi Pada Siswi Kelas X di SMA
Negeri 5 Denpasar didapatkan hasil bahwa dari 78 responden terdapat
sebanyak 72 orang dengan kategori baik dan 5 orang dengan kategori
cukup dan 1 orang dengan kategori kurang.

Kebiasaan menjaga kebersihan, termasuk kebersihan organ-organ


seksual atau reproduksi, merupakan awal dari usaha menjaga kesehatan.
Pada saat menstruasi, pembuluh darah dalam rahim terbuka sehingga
sangat mudah terkena infeksi. Perawatan kesehatan dan kebersihan adalah
hal yang banyak dibicarakan dalam masyarakat. Biasanya hal ini diajarkan
oleh orang tua kita sejak kita masih kecil. Tetapi, karena orang tua
seringkali tidak merasa nyaman membicarakan masalah seksual, biasanya
masalah kesehatan dan kebersihan yang dibicarakan hanya menyangkut
5

hal yang umum saja, sedangkan urusan kesehatan organ seksual jarang kita
dapatkan dari mereka (Sarwono, 2012).

Upaya memengaruhi derajat kesehatan melalui masyarakat antara


lain dengan membentuk kader kesehatan (Sistiarani, 2013). Dalam
mewujudkan remaja sehat, salah satu upaya pemerintah adalah dengan
pembentukan Program Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR).
Program ini dapat dilaksanakan di Puskesmas, Rumah Sakit atau sentral-
sentraldimana remaja berkumpul seperti mall (Depkes, 2011). Dalam
pelaksanaan PKPR di Puskesmas, remaja diberikan pelayanan khusus
melalui perlakuan khusus yang disesuaikan dengan keinginan, selera dan
kebutuhan remaja. Secara khusus, program PKPR bertujuan untuk
meningkatkan penyediaan pelayanan kesehatanremaja yang berkualitas,
meningkatkan pemanfaatan layanan Puskesmas oleh remaja untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan, meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan remaja dalam pencegahan masalah kesehatan dan
meningkatkan keterlibatan remaja dalamperencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi pelayanan kesehatan remaja.

Untuk saat ini, sebenarnya sangat mudah bagi para remaja muda
mencari informasi mengenai cara perawatan personal hygiene saat
menstruasi di internet dan sosial media. Seiring berkembangnya media
yang dipakai untuk masa sekarang terkadang tidak dimanfaatkan dengan
baik oleh para siswi-siswi tersebut untuk mencari dan mendapatkan
informasi yang akurat mengenai hal yang dibahas yaitu personal hygiene
saat mereka menstruasi. Perilaku yang kurang dari perawatan hygiene
pada saat menstruasi adalah malas mengganti pembalut. Beberapa
penyakit yang mudah muncul pada wanita adalah infeksi jamur dan
bakteri. Kondisi tersebut biasanya terjadi pada saat wanita dalam masa
menstruasi. Salah satu penyebabnya yaitu bakteri yang berkembang pada
pembalut. Meskipun ada beberapa yang tahu kapan harus mengganti
pembalut saat menstruasi, tetapi terkadang mereka mengabaikan hal
6

tersebut dengan alasan tertentu seperti, terlalu sibuk dengan kegiatannya,


karena belum mandi dan ingin menggantinya pada saat mandi saja.
Terdapat juga dimana ada yang hanya mengganti pembalut yang sudah
penuh dengan yang baru namun tidak mencuci dengan bersih vaginanya.

Studi pendahuluan yang dilakukan di SMP Negeri 3 Denpasar


melalui wawancara langsung kepada tenaga pendidik dan penanggung
jawab di sekolah tersebut, diperoleh hasil bahwa sebagian remaja putri
kelas IX cenderung kekurangan informasi dari sekoalah karena leaflet
maupun poster mengenai kesehatan reproduksi remaja sangat jarang
dipajang pada papan informasi di sekolah tersebut.
Berdasarkan pemaparan diatas, maka bermaksud melakukan
penelitian lebih mendetail mengenai sikap pada remaja putri tentang
personal hygiene ketika menstruasi. Adapun tujuan dari penelitian ini
adalah menganalisis gambaran sikap remaja putri tentang personal
hygiene ketika menstruasi.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti merumuskan
masalah sebagai berikut “Bagaimana gambaran sikap personal hygiene
saat menstruasi pada remaja putri di SMP Negeri 3 Kota Denpasar?”

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini untuk
menanalisis gambaran sikap personal hygiene saat menstruasi pada
remaja putri di SMP Negeri 3 Kota Denpasar.

D. Manfaat Penelitian
7

1. Manfaat bagi remaja


Mendapatkan informasi dan wawasan mengenai sikap personal hygiene
yang baik saat menstruasi pada remaja putri SMP Negeri 3 di Kota
Denpasar.
2. Manfaat Teoritis
Sebagai bahan masukan dan evaluasi pihak sekolah khususnya SMP
Negeri 3 di Kota Denpasar dalam meningkatkan pemahaman siswa remaja
putri mengenai kesehatan reproduksi menstruasi dan tindakan personal
hygiene yang baik.
3. Manfaat Praktis
a. Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi tambahan kepada guru,
orang tua dan masyarakat tentang pemahaman menstruasi dan tindakan
personal hygiene yang tepat.
b. Untuk peneliti selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat dan dapat digunakan sebagai


bahan pustaka atau bahan perbandingan untuk penelitian selanjutnya.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. KONSEP TEORI

1. Personal Hygiene saat Menstruasi


Menstruasi adalah pengeluaran darah yang terjadi akibat perubahan
hormon yang terus menerus dan mengarah pada pembentukan
endometrium, ovulasi sehingga terjadi peluruhan dinding rahim jika
kehamilan tidak terjadi (Verawaty, 2012).

Personal Hygiene (kebersihan diri) merupakan perawatan diri yang


dilakukan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan diri sendiri baik
secara fisik maupun mental. Tingkat kebersihan diri seseorang umumnya
di lihat dari penampilan yang bersih dan rapih serta upaya yang dilakukan
seseorang untuk menjaga kebersihan dan kerapihan tubuhnya setiap hari
(Lyndon Saputra,2013).

Personal Hygiene berasal dari bahasa Yunani, berasal dari kata


personal yang artinya perorangan, dan hygiene berarti sehat. Dapat
diartikan bahwa kebersihan perorangan atau personal hygiene adalah suatu
tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk
kesejahteraan baik fisik maupun psikisnya (Is’roin dan Andarmoyo,2012).

Personal hygiene saat menstruasi adalah tindakan memelihara


kebersihan khususnya daerah kewanitaan pada saat menstruasi. Tujuan
personal hygiene menstruasi adalah untuk meningkatkan derajat
kesehatan, memelihara kesehatan diri, mencegah penyakit serta
meningkatkan kepercayaan diri saat menstruasi (Setyaningsih dan Putri,
2016).

Salah satu perilaku yang sangat ditekankan bagi perempuan yang


tengah mengalami menstruasi adalah pemeliharaan kebersihan diri.

6
7

Personal hygiene yang harus diketahui remaja putri saat menstruasi


menurut Sinaga, dkk. (2017) sebagai berikut:

a. Perawatan kulit dan wajah


Wajah merupakan bagian yang paling sensitive bagi seorang remaja
terutama remaja putri. Saat menstruasi kelenjar sebaceous meningkat
sehingga merangsang produksi sebum(minyak). Oleh sebab itu,
mencuci muka dua sampai tiga kali sehari dapat membantu mencegah
timbulnya jerawat.
b. Kebersihan rambut
Keramas saat menstruasi harus tetap dilakukan untuk menjaga
kebersihan rambut dan kulit kepala, selain itu keramas juga dapat
meningkatkan kepercayaan diri karena rambut menjadi bersih dan
harum. Keramas harus dilakukan minimal dua hari sekali.

c. Kebersihan badan
Mandi minimal dua kali sehari dengan sabun mandi karena saat
menstruasi kelenjar sebaceous akan meningkat sehingga produksi
keringat meningkat.
d. Kebersihan tangan dan kuku
Kebersihan tangan dan kuku harus tetap dijaga terutama saat
menstruasi. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir harus
dilakukan sebelum dan sesudah memegang genetalia.Tangan ataupun
kuku yang kotor akan memudahkan kuman masuk khususnya saat
membersihkan genetalia.
e. Kebersihan genetalia
Membersihkan genetalia dengan air bersih.Tidak perlu menggunakan
cairan pembersih (antiseptik) saat membersihkan genetalia karena
dapat membunuh bakteri baik yang ada di vagina. Bedak dan parfum
juga tidak boleh digunakan di daerah genetalia.Cara membasuh organ
reproduksi wanita yang benar adalah dari arah depan (vagina) ke
belakang (anus), tidak terbalik karena bakteri yang ada disekitar anus
8

bisa terbawa kedalam vagina dan berisiko menimbulkan infeksi.


Setelah dibersihkan, vagina dikeringkan menggunakan handuk bersih
atau tisu kering agar vagina tidak lembab.
f. Penggunaan pembalut
Fungsi utama pembalut yaitu untuk menyerap dan menampung darah
menstruasi. Pemakaian pembalut tidak boleh lebih dari empat jam.
Pembalut harus diganti setelah mandi, setelah buang air kecil dan
setelah buang air besar. Pembalut harus diganti apabila sudah penuh
atau ada gumpalan darah. Alasannya karena gumpalan darah yang
terdapat di permukaan pembalut dapat menjadi tempat yang baik untuk
perkembangan bakteri dan jamur.
Menggunakan pembalut (sanitary pad) yang siap pakai, bukan
pembalut kain, karena dikhawatirkan pembalut kain tersebut kurang
hygiene akibat perawatannya yang kurang baik, seperti mengeringkan
di tempat tersembunyi dan tidak terkena sinar matahari yang berisiko
tumbuhnya mikroba sehingga menyebabkan vagina berbau tidak
sedap. Cara memilih pembalut (sanitary pad) yaitu memilih pembalut
dengan daya serap tinggi, permukaannya tidak lembab ketika dipakai,
pembalut dari bahan yang lembut dan lentur serta tidak beraroma
tertentu, pembalut bukan dari kertas daur ulang (pulp) dan pastikan
pembalut tidak kadaluarsa (Hassan, 2012).

g. Kebersihan rambut genetalia


Kebersihan rambut genitalia saat menstruasi juga penting untuk dijaga.
Hindari membersihkan bulu di daerah kemaluan dengan cara mencabut
karena dapat menimbulkan lubang pada bekas bulu kemaluan tersebut
dan menjadi jalan masuk bakteri, kuman, dan jamur. Perawatan rambut
genetalia disarankan untuk dirapikan saja dengan memendekkan
dengan gunting maksimal 40 hari. Rawat rambut genetalia secara
teratur agar tidak menjadi sarang kutu dan jamur.
9

h. Kebersihan pakaian
Mengganti pakaian setiap hari sangatlah penting terutama pakaian
dalam. Celana dalam yang baik adalah yang berbahan katun karena
dapat menyerap keringat. Celana dalam yang digunakan tidak ketat,
namun tetap dapat mencover daerah pinggul agar dapat menopang
pembalut dengan kuat. Celana dalam yang ketat akan membuat
sirkulasi udara tidak lancar sehingga menimbulkan iritasi. Mengganti
celana dalam minimal dua kali sehari dan segera ganti celana dalam
apabila terkena noda darah.

B. Sikap
1. Pengertian Sikap (Attitude)
Sikap (Attitude) adalah evaluasi atau reaksi perasaan. Sikap
seseorang terhadap suatu objek adalah perasaan mendukung atau memihak
maupun perasaan tidak mendukung atau tidak memihak pada objek
tersebut(Berkowitz dalam Azwar, 2013). Ambivalen individu terhadap
objek, peristiwa, orang, atau ide tertentu. Sikap merupakan perasaan,
keyakinan, dan kecenderungan perilaku yang relatif menetap. Sikap
merupakan reaksi atau respons yang masih tertutup dari seseorang
terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap secara nyata menunjukkan
konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu yang dalam
kehidupan sehari-hari merupakan reaksi yang bersifat emosional terhadap
stimulus sosial. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas,
akan tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku. Sikap itu
masih merupakan reaksi tertutup, bukan merupakan reaksi terbuka atau
tingkah laku yang terbuka. Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi
terhadap objek di lingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap
objek (Notoatmodjo, 2010). Newcomb dalam Notoatmodjo (2010)
menyatakan bahwa sikap itu merupakan kesiapan atau kesediaan untuk
bertindak, dan bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu. Seperti
10

halnya dengan pengetahuan, Notoatmodjo (2010) membagi sikap menjadi


berbagai tingkatan sebagai berikut:
a) Menerima (receiving)
Menerima berarti seseorang mau dan memperhatikan stimulus
yang diberikan. Contohnya, sikap orang terhadap gizi dapat dilihat
dari kesediaan dan perhatian orang tersebut terhadap penyuluhan
tentang gizi.
b) Merespons (responding)
Merespons berarti memberikan jawaban apabila ditanya,
mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan merupakan
suatu indikasi dari sikap. Karena dengan suatu usaha untuk
menjawab pertanyaan atau mengerjakan tugas yang diberikan,
terlepas dari pekerjaan itu benar atau salah, berarti orang tersebut
sudah menerima.
c) Menghargai (valuing)
Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan
dengan orang lain terhadap suatu masalah merupakan suatu
indikasi sikap tingkat tiga.

d) Bertanggung jawab (responsible)


Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya
dengan segala resiko merupakan sikap yang paling tinggi.

2. Komponen Sikap
Komponen sikap menurut Wawan dan Dewi (2010) terdiri dari 3
komponen yang saling menunjang yaitu:
a. Komponen kognitif
Merupakan representasi apa yang dipercayai oleh individu pemilik
sikap, komponen kognitif berisi kepercayaan stereotipe yang dimiliki
individu mengenai sesuatu dapat disamakan penanganan (opini)
terutama apabila menyangkut masalah isu atau yang kontroversial.
11

b. Komponen afektif
Merupakan perasaan yang menyangkut aspek emosional. Aspek
emosional inilah yang biasanya berakar paling dalam sebagai
komponen sikap dan merupakan aspek yang paling bertahan terhadap
pengaruh-pengaruh yang mungkin adalah mengubah sikap seseorang.
Komponen afektif disamakan dengan perasaan yang dimiliki seseorang
terhadap sesuatu.
c. Komponen konatif
Merupakan aspek kecenderungan berperilaku tertentu sesuai sikap
yang dimiliki oleh seseorang. Aspek ini berisi tendensi atau
kecenderungan untuk bertindak atau bereaksi terhadap sesuatu dengan
cara-cara tertentu.

3. Faktor yang mempengaruhi sikap


Faktor yang mempengaruhi sikap diantaranya sebagai berikut
(Wawan dan Dewi, 2010):
a. Faktor internal
1) Pengalaman
Pengalaman dapat menjadi dasar pembentukan sikap apabila
pengalaman tersebut meninggalkan kesan yang kuat. Sikap akan lebih
mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi tersebut terjadi dalam
situasi yang melibatkan faktor emosional.
2) Faktor Emosional
Suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang didasari emosi yang
berfungsi sebagai sebagai semacam penyaluran frustasi atau pengalihan
bentuk mekanisme pertahanan ego.
3) Pengaruh kebudayaan
Kebudayaan dapat memberi corak pengalaman individu-individu
masyarakat asuhannya. Sebagai akibatnya, tanpa disadari kebudayaan
telah menanamkan garis pengaruh sikap kita terhadap berbagai
masalah.
12

b. Faktor eksternal
1) Pengaruh orang lain yang dianggap penting
Individu pada umumnya cenderung untuk memiliki sikap yang
konformis atau searah dengan sikap seseorang yang dianggap penting.
2) Media massa
Dalam pemberitaan surat kabar maupun radio atau media
komunikasi lainnya, berita yang seharusnya faktual disampaikan secara
obyektif berpengaruh terhadap sikap konsumennya.
3) Lembaga pendidikan dan lembaga agama
Konsep moral dan ajaran dari lembaga pendidikan dan lembaga
agama sangat menentukan sistem kepercayaan. Tidaklah mengherankan
apabila pada gilirannya konsep tersebut mempengaruhi sikap.

4. Pengukuran Sikap
Beberapa teknik mengenai pengukuran sikap menurut Wawan dan
Dewi (2010) antara lain: Skala Thrustone, Likert, Unobstrusive
Measures, Analisis Skalogram dan Skala Kumulatif, dan
Multidimensional Scaling.
a. Skala Thurstone (Method of Equel-Appearing Intervals)
Metode ini mencoba menempatkan sikap seseorang pada rentangan
kontinum dari yang sangat unfavorabel hingga sangat faforabel
terhadap suatu obyek sikap. Caranya dengan memberikan orang
tersebut sejumlah aitem sikap yang telah ditentukan derajat
favorabilitasnya. Tahap yang paling kritis dalam menyusun alat ini
seleksi awal terhadap pernyataan sikap dan penghitungan ukuran yang
mencerminkan derajat favorabilitas dari masing-masing pernyataan.
b. Skala Likert (Method of Summateds Ratings)
Likert menggunakan teknik konstruksi test berbeda dengan
thusrtone. Masing-masing responden diminta melakukan egreement
atau disegreement-nya untuk masing-masing aitem dalam skala yang
terdiri dari 5 point ( Sangat setuju, Setuju, Ragu-ragu, Tidak setuju,
13

Sangat Tidak Setuju). Semua item yang favorabel kemudian diubah


nilainya dalam angka, yaitu untuk sangat setuju nilainya 5 sedangkan
untuk yang Sangat Tidak setuju nilainya 1. Sebaliknya, untuk aitem
yang unfavorabel nilai skala Sangat Setuju adalah 1 sedangkan untuk
yang sangat tidak setuju nilainya 5.

c. Unobstrusive Measures
Metode ini berakar dari suatu situasi dimana seseorang dapat
mencatat aspek-aspek perilakunya sendiri atau yang berhubungan
sikapnya dalam pertanyaan.
d. Multidimensional Scaling
Teknik ini memberikan deskripsi seseorang lebih kaya bila
dibandingkan dengan pengukuran sikap yang bersifat undimensional.
Namun demikian, pengukuran ini kadangkala menyebabkan asumsi-
asumsi mengenai stabilitas struktur dimensinal kurang valid terutama
apbila diterapkan pada lain orang, lain isu, dan lain skala aitem.
BAB III

KERANGKA KONSEP, VARIABEL PENELITIAN, DEFINISI


OPERASIONAL

A. Kerangka Konsep
Kerangka konsep (conseptual framework) adalah model
pendahuluan dari sebuah masalah penelitian dan merupakan refleksi dari
hubungan variabel yang diteliti. Tujuan dari kerangka konsep adalah untuk
membimbing atau mengarahkan penelitian, serta panduan untuk analisis
dan intervensi. Fungsi dari kerangka konsep adalah menggambarkan
hubungan antara variabel dan konsep yang diteliti(Shi, 2008 dalam
Swarjana, 2015). Berdasarkan latar belakang masalah dan tinjauan teoritis
yang telah penulis uraikan sebelumnya, maka skema kerangka konsep
penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambaran Sikap Personal


Hygiene saat menstruasi
SS

Faktor yang 1. Faktor Internal


mempengaruhi - Pengalaman, emosional, pengaruh
Sikap Personal kebudayaan
Hygiene saat
menstruasi
2. Faktor Eksternal
- Pengaruh orang lain yang dianggap
penting, media massa, lembaga
Pendidikan/Agama

25
26

Keterangan :

: Diteliti
: Tidak Diteliti

: Garis penghubung
Bagan 3.1 Kerangka Konsep Penelitian Gambaran Sikap Personal
Hygiene saat menstruasi pada Remaja Putri di SMP Negeri
3 Kota Denpasar.

B. VARIABEL PENELITIAN
1. Variabel

Variabel penelitian merupakan suatu konsep abstrak yang


didefinisikan sebagai suatu fasilitas untuk pengukuran sebuah objek agar
dapat dioperasionalkan, diaplikasikan, dan menjadi properti dari objek itu
sendiri (Swarjana, 2015). Menurut (Nursalam, 2016) berbagai macam
jenis variabel penelitian. Variabel yang diteliti 1 jenis, yaitu variabel sikap
personal hygiene saat menstruasi pada siswi remaja di SMP Negeri 3 Kota
Denpasar.

C. DEFINISI OPERASIONAL

Definisi operasional merupakan uraian tentang batasan ruang


lingkup atau pengertian variabel-variabel yang akan diteliti. Definisi
operasional juga bermanfaat untuk mengarahkan kepada pengukuran atau
pengamatan terhadap variabel-variabel yang bersangkutan serta
pengembangan instrument (Notoatmodjo, 2012).

Tabel 3.2 Variabel dan Definisi Operasional Gambaran Sikap Personal Hygiene
saat menstruasi pada Siswi SMP Negeri 3 Kota Denpasar
27

Variabel Definisi Cara & Alat Ukur Hasil Skala


Operasional Ukur
Sikap Persepsi responden Kuisioner yang Total skor Ordinal
Personal terhadap sikap digunakan terdiri sikap :
Hygiene tentang Personal dari 15 pertanyaan
Hygiene saat favorable (positif) : 0-25 :
menstruasi melalui - Sangat Kurang
faktor yang setuju/baik
mempengaruhi (5) 26-50 :
sikap : - Setuju/baik Cukup
- Internal : (4)
Pengalama - Ragu-ragu 51-75 :
n, (3) Baik
emosional, - Tidak
pengaruh setuju/baik
kebudayaan (2)
- Eksternal : - Sangat tidak
Pengaruh setuju/baik
orang lain (1)
yang
dianggap
penting,
media
massa,
lembaga
pendidikan/
agama
BAB IV

METODE PENELITIAN

Dalam bab ini akan menjelaskan mengenai desain penelitian yang akan
digunakan oleh peneliti, tempat dan waktu penelitian, jumlah populasi, sampel,
teknik sampling, pengumpulan data, metode pengumpulan data, alat pengumpulan
data, teknik pengumpulan data, rencana analisa data serta etika penelitian.

A. Desain Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian suvei yang


merupakan salah satu cara mengumpulkan informasi dengan menyusun daftar
pertanyaan yang akan diajukan kepada responden. Metode penelitian yang
digunakan adalah metode penelitian deskriptif yaitu sebuah desain penelitian
yang berfungsi untuk mendiskripsikan atau memberi gambaran terhadap
objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagai mana adanya
tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk
umum (Sugiono, 2017). Penelitian ini menggunakan jenis penelitian
deskriptif dengan pendekatan cross sectional yaitu dengan melakukan
penelitian hanya pada satu waktu saja yang bertujuan untuk memberikan
gambaran sikap personal hygiene saat menstruasi pada remaja putri di SMP
Negeri 3 Kota Denpasar.

B. Tempat dan Waktu Penelitian


1. Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di SMP Negeri 3 Denpasar. Pemilihan


lokasi didasarkan pada pertimbangan yaitu:
a. Kecenderungan para siswi di SMP Negeri 3 Denpasar dalam
kesalahan atau sikap yang kurang tepat saat melakukan personal
hygiene ketika menstruasi.

28
29

b. Alasan alamiah peneliti lokasi ini adalah karena berbagai alasan,


diantaranya sebagai berikut : sekolah lebih dekat dengan tempat
tinggal, mudah dijangkau, dan ekonomis. Pemilihan SMP Negeri 3
Denpasar untuk pelaksanaan studi kasus tunggal ini didasarkan atas
beberapa pertimbangan tertentu. Pertimbangan pertama adalah unsur
keterjangkauan lokasi penelitian oleh peneliti, baik dilihat dari segi
tenaga, dana maupun dari segi efisiensi waktu. Pelaksanaan studi di
lokasi yang dipilih tidak menimbulkan masalah dalam kaitannya
dengan kemampuan tenaga peneliti. Satu hal yang sangat membantu
dalam melakukan penelitian dilokasi pilihan ini adalah masalah
dana. Peneliti tidak dituntut biaya studi lapangan yang lebih besar
bila dibandingkan dengan penelitian ditempat lain. Selain itu,
pemilihan lokasi penelitian ini dapat memberikan efisiensi waktu.
Ada alasan lain yang tidak kalah pentingnya dan pertimbangan yang
lebih mendasar dalam pemilihan lokasi penelitian ini. Pertimbangan
tersebut ialah adanya karakteristik khusus yang melekat pada setting
yang dipilih. Karakteristik terkait ialah SMP Negeri 3 Denpasar
memiliki kriteria kriteria sampel untuk diteliti seperti mayoritas
responden memiliki murid remaja puteri dengan usia yang cukup
dikatakan usia menarche dan sudah mengalami peristiwa menstruasi.
Pengamatan sementara menunjukkan bahwa di para siswi SMP
Negeri 3 Denpasar terlihat ada kecenderungan melakukan personal
hygiene yang kurang tepat disebabkan minimnya kemauan para
siswi tersebut mencari tentang cara melakukan personal hygiene
ketika menstruasi dan dari survei sementara beberapa dari mereka
sudah paham cara melakukan personal hygiene namun tetap
melakukan kesalahan seperti sengaja tidak mengganti pembalut
karena dirasa pembalut tersebut belum penuh dengan darah
menstruasi dan dianggap membuang-buang pembalut untuk dipakai.
Hingga saat ini belum pernah dilakukan studi yang menyinggung
tentang personal hygiene saat menstruasi bagi siswi perempuan di

29
30

SMP Negeri 3 Denpasar, sehingga studi penelitian ini akan menjadi


penelitian pertama terkait dengan personal hygiene saat menstruasi
di sekolah tersebut.
2. Waktu Penelitian

Pengumpulan data akan dilaksanakan sekitar bulan Agustus hingga


Februari 2020. Secara keseluruhan proses penelitian ada pada POA
terlampir.

C. Populasi-Sampel-Sampling
1. Populasi

Populasi adalah subjek (misalnya manusia, klien) yang memenuhi


kriteria yang ditetapkan (Nursalam, 2016). Populasi dalam penelitian ini
adalah siswi remaja putri kelas IX yang terdiri dari 7 kelas di SMP
Negeri 3 Denpasar per bulan Juli 2020 yaitu sebanyak 127 orang remaja
perempuan. Yang dimana mayoritas siswi sudah mengalami peristiwa
menstruasi di Kelas IX saat di sekolah menengah pertama.
2. Sampel

Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki


oleh populasi (Sugiyono, 2017). Menurut Nursalam (2016), semakin
kecil jumlah populasi, persentasi sampel harus semakin besar.
a. Besar Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti atau sebagian
jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Hidayat,
2010). Sampel dalam penelitin ini adalah siswi remaja putri kelas IX
di SMP Negeri 3 Denpasar pada bulan Agustus-September.
b. Kriteria Sampel

Agar karakteristik sampel tidak menyimpang dari tujuan penelitian


yang ingin didapatkan, maka sebelum dilakukan pengambilan
sampel ditentukan kriteria inklusi, maupun ekslusi.

30
31

1) Kriteria inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian


dari suatu populasi target yang terjangkau dan akan diteliti
(Nursalam, 2016). Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah:
a) Siswi perempuan kelas IX SMP Negeri 3 Denpasar
b) Bersedia menjadi responden telah menandatangani
informed consent.
2) Kriteria ekslusi

Kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan


subjek yang memenuhi kriteria inklusi dari studi karena
berbagai sebab(Nursalam, 2016). Kriteria ekslusi dalam
penelitian ini adalah:
a) Klien yang tidak sehat saat pengumpulan data

3. Teknik Sampling
Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat
mewakili populasi. Teknik sampling merupakan cara-cara yang ditempuh
dalam pengambilan sampel, agar memperoleh sampel yang benar-benar
sesuai dengan keseluruhan subjek penelitian (Nursalam, 2016). Jumlah
populasi yang ada pada penelitian ini relative kecil. Karena semua
anggota populasi dijadikan sampel, maka metode yang digunakan dalam
penarikan sampel adalah metode sampling total atau sensus(Sugiyono,
2017:142). Menurut Sugiyono (2017:142) menjelaskan pengertian
sampling total, “sampling total adalah teknik penentuan sampel bila
semua anggota populasi digunakan sebagai sampel”. Penelitian ini
menggunakan non probability sampling tepatnya total sampling. Pada
penelitian ini peneliti menggunakan jumlah sampel sesuai jumlah siswi
kelas IX SMP Negeri 3 Kota Denpasar per bulan Agustus-September
2020.

31
32

D. Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini


adalah metode observasi. Observasi merupakan suatu proses yang kompleks,
suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis
(Sutrisno Hadi dalam Sugiyono, 2017). Pengumpulan data yang akan
dilakukan menggunakan metode kusioner Self-completed questionnaire
dengan close ended item sikap personal hygiene saat menstruasi pada siswi
kelas IX SMP Negeri 3 Kota Denpasar.

1. Teknik pengumpulan data

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan


proses pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu
penelitian (Nursalam, 2016).
Prosedur pengumpulan data yang dilakukan secara langsung oleh
peneliti dalam penelitian ini yaitu:
a. Tahap Persiapan

Tahap persiapan yang dilakukan antara lain:


1. Sebelum dilakukan penelitian, peneliti mengajukan surat ijin
penelitian kepada Ketua Itekes Bali untuk memohon ijin untuk
melakukan penelitian, kemudian diberikan surat pengantar ke
SMP Negeri 3 Kota Denpasar.
2. Dari SMP Negeri 3 Denpasar memberikan surat ijin untuk
melakukan penelitian di SMP Negeri 3 Denpasar.
3. Peneliti akan menyediakan lembar permohonan untuk menjadi
responden.
4. Peneliti mempersiapkan lembar persetujuan menjadi responden
(informed consent).

32
33

5. Mempersiapkan alat alat yang digunakan dalam penelitian, yaitu


berupa kuisioner gambaran sikap personal hygiene saat
menstruasi di SMP Negeri 3 Kota Denpasar.

b. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan yang dilakukan antara lain:


1. Peneliti mengambil sampel menggunakan non probability
sampling dengan teknik total sampling.
2. Setelah mendapatkan calon responden sesuai kriteria inklusi dan
ekslusi penelitian akan menjelaskan mengenai tujuan dan
prosedur serta manfaat penelitian yang akan dilakukan.
3. Peneliti akan memberi kesempatan kepada responden untuk
bertanya apabila ada pertanyaan atau hal lain mengenai
penelitian yang kurang dipahami.
4. Menyerahkan surat permohonan untuk menjadi responden
kepada setiap calon responden. Apabila bersedia menjadi
responden, kemudian calon responden yang bersangkutan maka
wajib menandatangani lembar persetujuan menjadi responden
(informed consent) dilakukan untuk semua responden sebagai
bukti persetujuan.
5. Peneliti melakukan pengambilan data dengan menggunakan
kuisoner berbentuk google form yang disebarkan dengan cara
online melalui Whats Apps aplikasi dalam grup yang sudah
dibuat oleh peneliti.
6. Peneliti mengucapkan terimakasih atas partisipasi responden
dalam penelitiannya dan atas kelancaran pengambilan data yang
dilakukan.
7. Peneliti melakukan proses pengolahan data.

2. Alat Pengumpulan data / Instrumen penelitian

33
34

Peneliti menggunakan instrumen penelitian berupa


kuisioner yang berarti sebuah form yang berisikan pertanyaan
yang telah ditentukan yang dapat digunakan untuk mengumpulkan
informasi (data) dari dan tentang orang-orang sebagai bagian dari
sebuah survei (Mazhindu and Scott, 2005 tentang pengertian
Kuisioner dalam Swarjana, 2015). Jenis kuisioner yang dipakai
adalah Self-completed questionnare. Self-completed questionnare
adalah metode pengumpulan data dimana responden mengisi
sendiri kuesioner yang diberikan. Langkah pertama dalam
mendesain kuesioner adalah mendefinisikan secara jelas topik dari
penelitian(Bruce et al., 2008 dalam Swarjana, 2015). Dalam
kuesioner tersebut peneliti membuat 15 soal terkait dengan
gambaran sikap personal hygiene saat menstruasi.

E. Rencana Analisa Data


1. Teknik pengolahan data

Data yang telah terkumpul dikelompokkan berdasarkan variabel yang


ada, kemudian data diolah dengan cara antara lain :
a. Editing
Tahap editing adalah tahap pertama dalam pengolahan data
penelitian atau data statistic. Editing merupakan upaya untuk
memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau
dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap pengumpulan data
atau setelah data terkumpul(Hidayat, 2010). Pada tahap ini peneliti
memeriksa semua data yang terkumpul dan setiap penilaian
gambaran sikap personal hygiene.
b. Coding
Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka)
terhadap data yang terdiri dari beberapa kategori. Data yang dapat di
coding diberikan kode untuk memudahkan proses pengolahan data

34
35

(Hidayat, 2010). Pada penelitian ini dilakukan dengan sistem coding.


Coding yang dilakukan dengan mengkoding variabel tidak dilakukan
pada penelitian ini. Coding akan dilakukan pada karakteristik
responden seperti, yaitu:
1) Coding umur dilakukan dengan mengkoding responden dengan
coding 1 untuk responden dengan usia 13-14 tahun, coding 2
untuk responden dengan usia 15 tahun.
2) Coding kelas (coding 1 untuk siswi kelas IX)

c. Processing/Entry
Entry data yaitu kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan
kedalam master tabel atau database komputer, kemudian membuat
distribusi frekuensi sederhana atau bisa juga dengan membuat tabel
kontingensi(Hidayat, 2010). Pada tahap ini peneliti memasukkan
data yang telah diberikan kode dan akan dipindahkan ke komputer
untuk dianalisis.
d. Tabulating
Kegiatan memasukkan data-data hasil penelitian kedalam tabel-tabel
sesuai dengan kriteria. Tabulating ini dilakukan dengan
membandingkan prosentasi nilai-nilai tiap variabel.
e. Cleaning
Cleaning merupakan tahap pemeriksaan kembali data yang telah
dimasukkan ke dalam aplikasi untuk menghindari terjadinya kesalahan
input data. Peneliti memeriksa kembali semua data yang dimasukkan
seperti umur, jenis kelamin, kelas hingga jawaban dari angket. Setelah
dilakukan cleaning, diperoleh hasil bahwa tidak ada data yang hilang
(missing data) sehingga peneliti melanjutkan ke tahap analisa data
(Notoatmodjo, 2012).

2. Analisa Data

35
36

Analisa data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh


responden atau sumber data lain terkumpul (Sugiyono, 2017). Dalam
penelitian ini akan dilakukan satu jenis uji untuk menjawab dari tujuan
khusus yang ingin dicapai. Dalam penelitian ini peneliti meneliti satu
varibel sehingga dalam penelitian ini peneliti hanya melakukan analisa
univariat. Analisa Univariat merupakan analisa yang bertujuan
mengukur satu variabel pada waktu tertentu. Pada analisa deskriptif
pengolahan data dengan menggambarkan dan meringkas data secara
ilmiah dalam bentuk grafik atau tabel. Dimana dalam penelitian ini
mengukur:
a. Karakteristik responden
Karakteristik responden berupa umur, jenis kelamin dan kelas. Hasil
analisa data akan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi yang
dimana dalam tabel distribusi frekuensi terdapat frekuensi (n) dan
persentase (%).Tabel frekuensi terdiri atas kolom-kolom yang memuat
frekuensi dan persentase untuk setiap katagori dan disajikan dalam
bentuk persentase diagram lingkaran.
b. Gambaran sikap melalui komponen
Gambaran sikap dalam penelitian ini dengan skala numerik. Hasil
analisa data akan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi yang
dimana dalam tabel distribusi frekuensi terdapat frekuensi (n) dan
persentase (%). Tabel frekuensi terdiri atas kolom-kolom yang memuat
frekuensi dan persentase untuk setiap kategori dan disajikan dalam
bentuk persentase diagram lingkaran.

Statistik deskriptif adalah teknik statistik yang digunakan untuk


meringkas informasi dari data set yang telah tersedia (Menurut Blair and
Taylor, 2008 dalam Swarjana, 2015). Statistik deskriptif juga
didefinisikan sebagai semua yang menjelaskan data pada sampel
termasuk mean, median, standar deviasi dan histogram. Statistik
deskriptif ingin menjelaskan kepada pembaca tentang data yang tersedia

36
37

(Menurut Harris dan Taylor, 2008 dalam Swarjana, 2015). Statistik


deskriptif digunakan untuk melakukan analisis secara deskriptif terhadap
sejumlah data yang telah tersedia atau yang telah dikumpulkan melalui
metode pengumpulan data penelitian. Beberapa perhitungan statistik
deskriptif mencakup nilai:
a. Maksimum, merupakan nilai terbesar dari sekumpulan angka
b. Minimum, merupakan nilai terkecil dari sekumpulan angka
c. Range, merupakan perbadaan antara nilai yang terbesar (maximum)
dan nilai yang terkecil (minimum) dari frekuensi distribusi
d. Central tendency
Tendensi sentral mencakup tiga perhitungan yaitu: mean, median
dan mode. Dimana mean adalah nilai rata-rata, median adalah nilai
tengah serta mode atau modus adalah nilai yang paling sering
muncul. (Merril and Timmerick, 2006 dalam Swarjana, 2015)
a) Mean
Mean atau rerata atau avarage adalah hasil penjumlahan semua nilai
observasi dibagi dengan banyaknya observasi. Adapun rumusnya
adalah sebagai berikut (Blair and Taylor, 2008 dalam Swarjana,
2015):

Ԑx Ԑx
x́= x́=
n N

b) Median
Median adalah nilai yang membagi data set kedalam dua bagian
yang sama sehingga banyaknya nilai yang lebih besar atau sama
dengan median adalah sama dengan jumlah nilai yang kurang atau
sama dengan median. Jika jumlah observasi ganjil (odd), maka urut
terlebih dahulu mulai dari yang terkecil atau mulai dari yang
terbesar. Nilai yang ditengah-tengah adalah nilai median. Rumusnya

37
38

adalah sebagai berikut (Menurut Blair and Taylor, 2008 dalam


Swarjana, 2015):

n+1
Md=
2

Apabila jumlah observasinya genap (even), maka mediannya adalah


penjumlahan dua nilai observasi yang ditengah-tengah dibagi dua.
Adapun rumusnya adalah sebagai berikut ini:

n n
+ +1
2 2
Md=
2

c) Mode

Mode adalah data set yang memunculkan nilai yang memiliki


frekuensi paling tinggi atau yang paling sering muncul (Menurut
Blair and Taylor, 2008 dalam Swarjana, 2015)

e. Standar deviasi dan variance

Standar deviasi adalah akar kuadrat dari variance (Menurut Rao and
Murthy, 2007 dalam Swarjana, 2015). Rumusnya adalah sebagai
berikut:

Ԑ ( x−µ¿)²
o= √ ¿
N

Ԑ ( x−µ¿)²
s= √ ¿
n−1

38
39

Variance adalah rata-rata dari kuadrat deviasi skor atau nilai


observasi.

F. Etika Penelitian

Dalam penelitian banyak hal yang harus dipertimbangkan, tidak hanya


metode, desain, dan lainnya, tetapi dalam hal yang sangat penting yang harus
diperhatikan agar peniliti yaitu “ethical principles” (Swarjana, 2015).
Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang sangat penting dalam
penelitian, mengingat penelitian keperawatan berhubungan langsung dengan
manusia, maka segi etika penelitian harus diperhatikan. Dalam melaksanakan
penelitian ini, peneliti mengajukan permohonan ijin terlebih dahulu,
kemudian melakukan observasi langsung pada obyek yang akan diteliti
dengan menekankan pada masalah etik sebagai:

a. Informed consent
Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan
responden peneliti dengan memberikan lembaran persetujuan. Responden
herus mendapatkan informasi secara lengkap tentang tujuan penelitian yang
akan dilaksanakan. Tujuan informed consent adalah agar subyek bersedia,
maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan. Jika responden
menolak, maka peneliti tidak memaksa dan tetap menghormati hak
responden. Beberapa informasi yang harus ada dalam informed consent
tersebut antara lain: partisipasi klien, tujuan dilakukan tindakan, jenis data
yang dibutuhkan , komitmen, prosedur pelaksanaan, potensial masalah yang
akan terjadi, manfaat, kerahasian, informasi yang mudah dihubungi, dan lain-
lain.
b. Anonimity

39
40

Untuk menjaga kerahasiaan identitas responden, peneliti tidak akan


mencantumkan nama responden pada lembar pengumpulan data yang diisi
responden dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau
hasil penelitian yang akan disajikan.

c. Confidentality
Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan
kerahasian hasil penelitian baik informasi maupun masalah–masalah lainnya.
Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiannya oleh peneliti
dan hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.
d. Beneficence
Peneliti selalu berupaya agar segala tindakan keperawatan yang diberikan
kepada klien mengandung prinsip kebaikan (promote good). Prinsip berbuat
yang baik bagi klien tentu saja dalam batas-batas hubungan terapeutik antara
peneliti dan klien.
e. Maleficence
Penelitian ini menggunakan prosedur yang tidak menimbulkan bahaya
bagi responden. Penelitian ini telah memperhatikan dan menghindari kondisi
kondisi yang menimbulkan ketersinggungan dari responden.

40
41

BAB V

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

SMP Negeri 3 Denpasar merupakan Sekolah Menengah Atas yang terletak


di Kota Denpasar. Berlokasi di Kelurahan Dangin Puri Kangin, Kecamatan
Denpasar Utara, Kota Denpasar, Bali. SMP Negeri (SMPN) 3 Denpasar,
merupakan salah satu Sekolah Menengah Pertama Negeri favorit yang ada di
Provinsi Bali, Indonesia. Sama dengan SMP pada umumnya di Indonesia masa
pendidikan sekolah di SMPN 3 Denpasar ditempuh dalam waktu tiga tahun
pelajaran, mulai dari Kelas VII, Kelas VIII, dan Kelas IX.

SMP Negeri (SMPN) 3 Denpasar mempunyai fasilitas yaitu kelas,


perpustakaan, laboratorium biologi, laboratorium fisika, dan laboratorium
komputer. SMP Negeri 3 Denpasar telah mengembangkan sumber daya manusia,
terutama mengikuti program pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan
baik didalam maupun diluar negeri. Sekolah ini memfokuskan diri pada proses
pembelajaran diimbangi dengan pendekatan terhadap disiplin, kegiatan
pembiasaan, dan perhatian terhadap semua aspek yang mendukung proses
pembelajaran.

SMP Negeri 3 Denpasar mempunyai aturan tingkah laku yang


mensyaratkan kepada semua anggota seklah untuk menerima tanggung jawab
terhadap segala perbuatan mereka, menjaga sikap yang baik, yang menunjukkan

41
42

rasa saling hormat menghormati satu dengan yang lainnya. Dalam mempersiapkan
tugas penting tersebut, SMP Negeri 3 Denpasar telah melaksanakan kegiatan inti
pada bidang akademis dan non akademis.

B. Karakteristik Responden

Responden penelitian ini adalah seluruh siswi kelas IX di SMP Negeri 3


Denpasar. Setelah dilakukan pemilihan sampel sesuai dengan kriteria penelitian
didapatkan sampel sebanyak 127 sampel. Berdasarkan karakteristik responden
penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Subyek Penelitian di SMP


Negeri 3 Denpasar Tahun 2020 (n = 127)

Karakteristik Frekuensi Persentase


Umur
13-14 tahun 69 54.3
15 tahun 58 45.7
Kelas
IX 127 100.0
Total 127 100.0

Berdasarkan uraian tabel diatas menunjukkan bahwa karakteristik subyek


penelitian berdasarkan umur sebagian besar 69 orang (54,3%) pada rentang umur
13-14 tahun, berdasarkan kelas, semua siswinya kelas IX.

C. Hasil Penelitian

Pada sub ini dipaparkan hasil penelitian pada variabel penelitian yaitu
gambaran sikap personal hygiene pada remaja putri SMP Negeri 3 di Kota
Denpasar. Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Gambaran Sikap Personal Hygiene saat
Menstruasi pada Remaja Putri SMP Negeri 3 di Kota Denpasar
(n = 127)

42
43

Sikap Personal Hygiene Frekuensi (f ) Persentase (%)


Baik 124 97.6
Cukup 3 2.4
Total 127 100.0

Berdasarkan uraian tabel 5.2 diatas menunjukkan distribusi gambaran


sikap personal hygiene saat menstruasi sebagian besar yaitu 124 orang (97,6%)
dalam kategori baik.

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Pernyataan Gambaran Sikap Personal


Hygiene saat Menstruasi pada Remaja Putri SMP Negeri 3 di
Kota Denpasar Tahun 2020 (n = 127)

No Pernyataan Sangat Setuju Ragu Tidak Sangat


. Setuju (%) (%) Ragu Setuju Tidak
(%) (%) Setuju
(%)
1 Pengalaman saat pertama kali 34 77 11 4 1
datang bulan adalah hal yang (26,8%) (60,6%) (8,7%) (3,1%) (0,8%)
sangat penting dalam hidup
saya
2 Pengalaman dari ibu saya 39 76 10 1 1
tentang pentingnya menjaga (30,7%) (59,8%) (7,9%) (0,8) (0,8)
kebersihan diri saat datang
bulan adalah hal yang saya
sukai
3 Pernah melihat orang lain 14 46 32 26 9
melakukan kebersihan diri saat (11,0%) (36,2%) (25,2%) (20,5%) (7,1%)
datang bulan adalah sesuatu
yang menarik untuk saya
4 Saya merasa tidak nyaman 94 31 1 0 1
memakai pembalut seharian (74,0%) (24,4%) (0,8%) (0%) (0,8%)
yang tidak diganti
5 Saya merasa tidak nyaman jika 84 38 1 2 2
saya tidak membasuh alat (66,1%) (29,9%) (0,8%) (1,6) (1,6%)
kewanitaan saya setelah buang
air kecil saat datang bulan
6 Saya merasa tidak nyaman jika 83 34 2 6 2
tidak mandi saat datang bulan (65,4%) (26,8%) (1,6%) (4,7%) (1,6%)

7 Saya dirumah dibiasakan untuk 84 39 3 1 0


(66,1%) (30,7%) (2,4%) (0,8%) (0%)

43
44

mencuci tangan saya sebelum


dan sesudah buang air saat
datang bulan
8 Saya selalu diingatkan dirumah 68 41 9 7 2
untuk mencuci pembalut saya (53,5%) (32,3%) (7,1%) (5,5%) (1,6%)
setelah mandi
9 Saya diajari cara mencuci 51 57 13 4 2
pembalut dengan bersih oleh (40,2%) (44,9%) (10,2%) (3,1%) (1,6%)
ibu/saudara perempuan saya
dirumah
10 Ibu saya adalah orang yang 47 59 16 4 1
berpengaruh penting ketika (37,0%) (46,5%) (12,6%) (3,1%) (0,8%)
saya datang bulan
11 Ibu saya adalah orang pertama 73 47 5 2 0
yang mengajari saya tentang (57,5%) (37,0%) (3,9%) (1,6%) (0%)
pentingnya menjaga kebersihan
saat saya datang bulan
12 Informasi yang benar terkait 33 72 15 6 1
menjaga kebersihan saat (26,0%) (56,7%) (11,8%) (4,7%) (0,8%)
datang bulan bisa saya peroleh
dari internet
13 Informasi yang benar cara 0 15 49 48 15
memasang pembalut yang (0%) (11,8%) (38,6%) (37,8%) (11,8%)
benar, saya peroleh dari
majalah
14 Informasi yang benar tentang 4 32 54 28 9
pentingnya kebersihan saat (3,1%) (25,2%) (42,5%) (22,0%) (7,1%)
datang bulan, saya dapat dari
papan informasi di sekolah
15 Saya meyakini informasi yang 67 57 3 0 0
saya dapat dari lembaga (52,8%) (44,9%) (2,4%) (0%) (0%)
pendidikan tentang pentingnya
menjaga kebersihan diri saat
datang bulan adalah hal yang
penting untuk kesehatan saya

Berdasarkan tabel 5.3 diketahui bahwa sebanyak 77 responden (60,6%)


setuju bahwa pengalaman saat pertama kali datang bulan adalah hal yang sangat
penting dalam hidupnya. Sebanyak 76 responden (59,8%) setuju bahwa
pengalaman dari ibunya tentang pentingnya menjaga kebersihan diri saat datang
bulan adalah hal yang mereka sukai. Sebanyak 46 responden (36,2%) setuju

44
45

bahwa pernah melihat orang lain melakukan kebersihan diri saat datang bulan
adalah sesuatu yang menarik untuknya. Sebanyak 94 responden (74,0%) sangat
setuju merasa tidak nyaman memakai pembalut seharian yang tidak diganti.
Sebanyak 84 responden (66,1%) sangat setuju merasa tidak nyaman jika tidak
membasuh alat kewanitaannya setelah buang air kecil saat datang bulan. Sebanyak
83 responden (65,4%) sangat setuju merasa tidak nyaman jika tidak mandi saat
datang bulan. Sebanyak 84 responden (66,1%) sangat setuju saat mereka dirumah
dibiasakan untuk mencuci tangannya sebelum dan sesudah buang air saat datang
bulan. Sebanyak 68 responden (53,5%) sangat setuju bahwa mereka selalu
diingatkan dirumah untuk mencuci pembalutnya setelah mandi. Sebanyak 57
responden (44,9%) setuju diajari cara mencuci pembalut dengan bersih oleh
ibu/saudara perempuannya dirumah. Sebanyak 59 responden (46,5%) setuju
bahwa ibunya adalah orang yang berpengaruh penting ketika datang bulan.
Sebanyak 73 responden (57,5%) sangat setuju ibunya adalah orang pertama yang
mengajarinya tentang pentingnya menjaga kebersihan saat datang bulan.
Sebanyak 72 responden (56,7%) setuju bahwa informasi yang benar terkait
menjaga kebersihan saat datang bulan bisa mereka peroleh dari internet. Sebanyak
49 responden (38,6%) ragu-ragu bahwa informasi yang benar cara memasang
pembalut yang benar bisa mereka peroleh dari majalah. Sebanyak 54 responden
(42,5%) ragu-ragu bahwa informasi yang benar tentang pentingnya kebersihan
saat datang bulan, dapat mereka peroleh dari papan informasi di sekolah.
Sebanyak 67 responden (52,8%) sangat setuju dan meyakini informasi yang
mereka dapat dari lembaga pendidikan tentang pentingnya menjaga kebersihan
diri saat datang bulan adalah hal yang penting untuk kesehatan mereka.

45
46

BAB VI

PEMBAHASAN

Pada bab VI akan membahas secara lebih lengkap hasil penelitian yang
telah dijelaskan pada bab V yang meliputi, hasil pengukuran gambaran sikap
personal hygiene saat mestruasi pada remaja putri SMP Negeri 3 di Kota
Denpasar. Bab ini juga menjelaskan keterbatasan penelitian.

A. Gambaran Sikap Personal Hygiene saat Menstruasi pada Remaja Putri


SMP Negeri 3 di Kota Denpasar
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa distribusi gambaran
sikap personal hygiene saat menstruasi pada remaja putri SMP Negeri 3 di
Kota Denpasar sebagian besar yaitu 124 orang (97,6%) dalam kategori
baik. Menurut Setyaningsih dan Putri (2016), personal hygiene saat
menstruasi adalah tindakan memelihara kebersihan khususnya daerah
kewanitaan pada saat menstruasi. Tujuan personal hygiene menstruasi
adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan, memelihara kesehatan diri,
mencegah penyakit serta meningkatkan kepercayaan diri saat menstruasi.
Personal Hygiene (kebersihan diri) merupakan perawatan diri yang
dilakukan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan diri sendiri baik
secara fisik maupun mental. Tingkat kebersihan diri seseorang umumnya
di lihat dari penampilan yang bersih dan rapih serta upaya yang dilakukan
seseorang untuk menjaga kebersihan dan kerapihan tubuhnya setiap hari
(Lyndon Saputra,2013).

Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian sebelumnya yang


dilakukan oleh Puspitaningrum (2012) tentang hubungan dukungan
keluarga dengan personal hygiene pada anak SMA Negeri 1 Gambiran
Kecamatan Pamotan Kabupaten Rembang, didapatkan mendapatkan

46
47

dukungan keluarga yaitu 20,4%, sedangkan yang kurang mendapat


dukungan keluarga yaitu 46,3%. Mengenai perilaku personal hygiene,
didapatkan yang kurang sebanyak 42,6%, yang cukup sebanyak 31,5%,
yang baik 25,9%. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Ni Ketut Noriani dan Ni Made Nortini
(2016) pada siswi kelas X di SMA Negeri 5 Denpasar, tingkat
pengetahuan tentang Hygiene Genetalia Saat Menstruasi Pada Siswi Kelas
X di SMA Negeri 5 Denpasar didapatkan hasil dari 78 responden terdapat
sebanyak 69 orang dengan kategori baik, 8 orang dengan kategori cukup
dan 1 orang memiliki pengetahuan tentang hygiene genetalia dengan
kategori kurang. Sedangkan Perilaku Hygiene Genetalia Saat Menstruasi
Pada Siswi Kelas X di SMA Negeri 5 Denpasar didapatkan hasil bahwa
dari 78 responden terdapat sebanyak 72 orang dengan kategori baik dan 5
orang dengan kategori cukup dan 1 orang dengan kategori kurang.

Faktor yang mempengaruhi gambaran sikap personal hygiene saat


menstruasi pada remaja putri SMP Negeri 3 di Kota Denpasar adalah
secara internal pengalaman, emosional, pengaruh kebudayaan dan secara
eksternal Pengaruh orang lain yang dianggap penting, media massa,
lembaga Pendidikan/Agama. Perawatan diri yang baik perlu saat
menstruasi, hal tersebut termasuk; mengganti dengan teratur pakaian dan
celana dalam, mengganti pembalut setiap 3-4 jam sekali, mandi setiap hari
khususnya saat dysmenorrhea, membasuh area genitalia setelah buang air
besar atau kecil, melanjutkan aktivitas normal sehari-hari (contohnya pergi
ke sekolah, melakukan aktivitas fisik atau olahraga), dan memelihara
keseimbangan asupan makanan seperti mengkonsumsi banyak buah-
buahan serta sayuran yang kaya akan zat besi dan kalsium(Santina,
Wehbe, Ziade, & Nehme, 2013).

Hasil penelitian ini didapatkan sebagian besar responden memiliki


gambaran personal hygiene dalam kategori baik. Hasil penelitian tentang
karakteristik responden berdasarkan usia menunjukkan sebagian besar 69

47
48

orang (54,3%) pada rentang umur 13-14 tahun. Peneliti berasumsi semakin
bertambah usia seseorang, maka akan semakin terbentuk sikap untuk
memperhatikan diri sendiri, sehingga hal tersebut juga akan meningkatkan
sikap personal hygiene saat mereka menstruasi. Ada beberapa faktor yang
saat ini dapat berpengaruh kurang baik terhadap hasil kuesinoner
responden terhadap personal hygiene ketika terjadi menstruasi. Faktor-
faktor tersebut antara lain adalah pengalaman, dan sumber informasi yang
minim didapat oleh responden.

Responden pada penelitian ini berdasarkan kelas sudah sesuai


dengan kriteria inklusi pemilihan sampel yaitu siswi kelas IX sebanyak
127 orang (100.0%) dan semuanya ikut berpatisipasi sebagai responden
untuk mengisi pernyataan di kuisioner. Peneliti beranggapan bahwa siswi
kelas IX sudah mampu memahami kebersihandiri dengan baik saat
menstruasi. Hal ini sejalan dengan Sulistyo (2012), hygiene pada saat
menstruasi merupakan hal penting dalam menentukan kesehatan organ
reproduksi remaja putri, khususnya terhindar dari infeksi alat reproduksi.
Oleh karena itu pada saat menstruasi seharusnya perempuan benar-benar
dapat menjaga kebersihan organ reproduksi dengan baik, terutama pada
bagian vagina, karena apabila tidak dijaga kebersihannya, maka akan
menimbulkan mikroorganisme seperti bakteri, jamur dan virus yang
berlebih sehingga dapat mengganggu fungsi organ reproduksi,
menyebabkan keputihan dan jika keputihan tidak segera diobati dapat
menyebabkan infertilitas. Disamping itu, kebersihan diri juga sangat
penting untuk membuang racun dari tubuh dan membantu proses
penyembuhan. Salah satu aktivitas kebersihan diri diantaranya adalah
kebersihan genital dan perineal (perineal care).
Siswi kelas IX SMP Negeri 3 Denpasar yang menjadi
responden pada penelitian ini memahami personal hygiene dengan baik
sesuai dengan jawaban yang diisi pada kuisioner dimana sebanyak 77
responden (60,6%) setuju bahwa pengalaman saat pertama kali datang

48
49

bulan adalah hal yang sangat penting dalam hidupnya. Sebanyak 76


responden (59,8%) setuju bahwa pengalaman dari ibunya tentang
pentingnya menjaga kebersihan diri saat datang bulan adalah hal yang
mereka sukai. Sebanyak 46 responden (36,2%) setuju bahwa pernah
melihat orang lain melakukan kebersihan diri saat datang bulan adalah
sesuatu yang menarik untuknya. Sebanyak 94 responden (74,0%) sangat
setuju merasa tidak nyaman memakai pembalut seharian yang tidak
diganti. Sebanyak 84 responden (66,1%) sangat setuju merasa tidak
nyaman jika tidak membasuh alat kewanitaannya setelah buang air kecil
saat datang bulan. Sebanyak 83 responden (65,4%) sangat setuju merasa
tidak nyaman jika tidak mandi saat datang bulan. Sebanyak 84 responden
(66,1%) sangat setuju saat dirumah dibiasakan untuk mencuci tangannya
sebelum dan sesudah buang air saat datang bulan. Sebanyak 68 responden
(53,5%) sangat setuju selalu diingatkan saat dirumah untuk mencuci
pembalutnya setelah mandi. Sebanyak 57 responden (44,9%) setuju
mereka diajari cara mencuci pembalut dengan bersih oleh ibu/saudara
perempuannya dirumah. Sebanyak 59 responden (46,5%) setuju bahwa ibu
mereka adalah orang yang berpengaruh penting ketika datang bulan.
Sebanyak 73 responden (57,5%) sangat setuju bahwa ibunya adalah orang
pertama yang mengajari mereka tentang pentingnya menjaga kebersihan
saat datang bulan. Sebanyak 72 responden (56,7%) setuju bahwa
informasi yang benar terkait menjaga kebersihan saat datang bulan bisa
mereka peroleh dari internet. Sebanyak 67 responden (52,8%) sangat
setuju dan meyakini informasi yang mereka dapat dari lembaga
pendidikan tentang pentingnya menjaga kebersihan diri saat datang bulan
adalah hal yang penting untuk kesehatan mereka. Hal ini sesuai dengan
teori Yuni (2015), bahwa kebersihan alat kelamin harus lebih dijaga
karena kuman mudah sekali masuk dan dapat menimbulkan Infeksi
Saluran Reproduksi.
Disisi lain juga terdapat responden sebanyak 3 orang cukup
baik dalam memahami personal hygiene saat menstruasi. Menurut

49
50

pendapat peneliti responden yang cukup patuh dikarenakan beberapa


faktor seperti kurangnya peran ibu untuk mengajari anaknya dalam
menjaga kebersihan diri saat datang bulan, informasi yang kurang tentang
edukasi cara memasang pembalut dengan baik dan benar di media massa
terutama di majalah atau televisi, adanya perasaan tidak peduli pada
kebersihan diri seperti malas mandi dan membasuh alat kewanitaanya,
tidak mencuci tangan setelah buang air kecil saat menstruasi, kurangnya
informasi terkait personal hygiene bagi para siswi remaja di mading
sekolah.

B. Katerbatasan Penelitian
Terdapat beberapa hambatan dan keterbatasan peneliti yaitu :
1. Subjektivitas setiap responden dalam mengisi kuesioner berbeda-beda
sehingga kejujuran respoden dalam mengisi kuesioner mempengaruhi
hasil kuesioner penelitian
2. Penelitian ini hanya menganalisis keadaan responden pada suatu saat
tertentu sehingga data yang didapatkan tidak seratus persen valid dan
tingkat keakuratannya kurang karena hanya berdasarkan data kuesioner
bersifat sangat subyektif, hasil penelitian dari keyakinan diri berdasarkan
apa yang dirasa sesuai dengan pernyataan yang telah ada tanpa ada cross
chek lebih lanjut, sehingga bisa saja jawaban tidak sesuai dengan
kehidupan sehari-hari.
3. Peneliti tidak mengontrol faktor-faktor lain yang mempengaruhi sikap
personal hygiene yaitu pemahaman tentang pemberian informasi sehingga
kemungkinan variabel perancu tersebut dapat mempengaruhi hasil
penelitian.

50
51

BAB VII

SIMPULAN DAN SARAN

Pada bab VII ini akan menjelaskan semua hasil penelitian dan pembahasan
tentang temuan-temuan pada penelitian yang telah diuraikan secara lengkap dalam
bab sebelumnya. Selanjutnya dibuat simpulan dan saran sebagai tindak lanjut dari
penelitian ini :

A. Simpulan
Adapun simpulan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

Hasil penelitian diketahui bahwa paling banyak responden yaitu 69


orang (54,3%) pada rentang umur 13-14 tahun, sebanyak 127 orang
(100,0%) siswi kelas IX SMP Negeri 3 sebagai sampel mengisi kuisioner.
Hasil penelitian diketahui bahwa paling banyak responden berada
pada kategori baik yaitu 124 orang (97,6%). Simpulan dari hasil penelitian
gambaran sikap personal hygiene saat menstruasi pada remaja putri SMP
Negeri 3 di Kota Denpasar ini didapatkan sebagian besar responden
memiliki sikap personal hygiene dalam kategori baik yaitu sebanyak 124
orang (97,6%). Sikap personal hygiene ini akan sangat membantu para
siswi remaja agar terhindar dari komplikasi penyakit kerena hygiene yang
buruk.

B. Saran
1. Bagi Siswi Kelas IX SMP Negeri 3 Denpasar
Gambaran sikap personal hygiene saat menstruasi pada remaja putri SMP
Negeri 3 di Kota Denpasar didapatkan 124 orang (97,6%) dalam kategori

51
52

baik. Diharapkan para siswi dapat mempertahankan sikap personal hygiene


tersebut disaat menstruasi sehingga dapat terhindar dari adanya
kemungkinan mendapatkan komplikasi penyakit karena tidak menjaga
personal hygiene dengan baik.
2. Bagi pihak sekolah terkait
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat memberikan informasi
mengenai personal hygiene yang baik saat menstruasi kepada para siswi
remaja dengan memanfaatkan media seperti mading sekolah atau booklet
agar informasi yang diterima dapat diserap dengan baik mengenai
pentingnya menjaga kebersihan diri saat menstruasi untuk menjaga dan
merubah sikap personal hygiene para siswi saat menstruasi agar
berdampak pada kesehatan reproduksi remaja terutama gsdis remaja
kearah yang lebih baik.
3. Bagi Peneliti selanjutnya
Peneliti selanjutnya diharapkan melakukan penelitian lanjutan mengenai
faktor-faktor yang berhubungan dengan gambaran sikap personal hygiene
saat menstruasi serta melakukan pengukuran terhadap kelemahan
penelitian ini seperti tidak meneliti faktor lain yang dapat mempengaruhi
sikap seperti kurangnya informasi mengenai kebersihan diri saat
menstruasi, dan seberapa sering mendapatkan informasi tentang
kebersihan diri baik dari petugas kesehatan dan berbagai media baik cetak
seperti koran, majalah maupun elektronik seperti televisi. Diharapkan
penelitian selanjutnya melakukan observasi langsung pada siswi remaja
untuk mengetahui gambaran sikap personal hygiene mereka.

52
53

53
Daftar Pustaka

Alimul Hidayat A.A.,. 2010. Metode Penelitian Kesehatan Paradigma Kuantitatif,


Jakarta: Heath Books.

Andarmoyo Sulistyo. 2012. Personal hygiene Konsep, Prosesdan Aplikasi dalam


Praktik keperawatan. Yogyakarta : Graha ilmu.

Andira, D. 2010. Seluk Beluk Kesehatan Reproduksi Wanita. Yogyakarta: A-


Pluss Books.

Azwar S. 2013. Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka


Pelajar.

Depkes RI. 2011. Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR).


http://www.kesehatananak.depkes.go.id.September 2014.

Hassan, B.A.R. 2012. Importance of Personal Hygiene. Pharmaceutica Analytica


Acta. Volume 3.

Isro’in & Andarmoyo. 2012. Personal Hygiene; Konsep, Proses, dan Aplikasi
dalam Praktik Keperawatan, Edisi Pertama., Yogyakarta: Graha Ilmu.

Laksmana, 2010. Konsep Personal Hygiene Saat Menstruasi. Jakarta. Salemba


Medika.

Manuaba, I. A. C. dkk. 2010. Buku Ajar Penuntun Kuliah Ginekologi. Jakarta:


Trans Info Media.

Natalia Erlina Yuni. 2015. Buku Saku Personal Hygiene. Yogyakarta: Nuha.
Medika.

Ni Ketut Noriani & Ni Made Nortini. 2016. Gambaran Perilaku Remaja Putri
Terhadap Hygiene Genetalia saat Menstruasi pada Siswi Kelas X di SMA
Negeri 5 Denpasar tahun 2016, Program Studi D3 Kebidanan, STIKES
BALI, file:///C:/Users/user/AppData/Local/Temp/119-417-1-PB-1.pdf

38
55

Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Notoatmodjo,S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Nursalam. 2016. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan.Jakarta: Selemba


Medika.

Pinem, S. 2011. Kesehatan Reproduksi dan Kontrasepsi. Jakarta: CV Trans Info


Media.

Puspitaningrum. 2012. Hubungan dukungan keluarga dengan personal hygiene


pada anak SMA Negeri 1 Gambiran Kecamatan Pamotan Kabupaten
Rembang tahun 2012.

Proverawati, A., & Misaroh, S. 2012. Menarche Menstruasi Pertama Penuh


Makna. Yogyakarta: Mulia Medika.

Santina, T., Wehbe, N., Ziade, F.M., Nehme, M.Assessment of Beliefs and
Practices Relating to Menstrual Hygiene of Adolescent Girls in Lebanon
[Internet]. 2013 [cited 2019Dec4]. Available from:
https://sswm.info/node/5714

Saputra, Lyndon. 2013. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: Binarupa


Aksara.

Sarwono. 2012. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.

Setianingsih, A. dan N. A. Putri. 2016. Hubungan Pengetahuan dan Sikap


Terhadap Perilaku Personal Hygiene Menstruasi. Jurnal Ilmu Kesehatan
Masyarakat 5(1) : 15-23.

Sinaga, E., N. Saribanon., S.N. Sa’adah., U. Salamah., Y.A. Murti., A.


Trisnamiati., dan S. Lorita. 2017. Manajemen Kesehatan Menstruasi.
Universitas Nasional IWWASH Global One. Jakarta.

55
56

Sistiarani, C., Nurhayati, S. and -, S. (2013) ‘PERAN KADER DALAM


PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK’, Jurnal
Kesehatan Masyarakat, 8(2), pp. 99–105. doi: ISSN 1858-1196.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.Bandung :


Alfabeta, CV.

Swarjana, I., K. (2015) Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta : Penerbit


ANDI
Tartylah, 2010. Personal Hygiene Selama Menstruasi. Jakarta. Salemba Medika.

Verawaty, S., N., & Rahayu. (2012). Merawat dan Menjaga Kesehatan Seksual
Wanita. Bandung: PT. Grafindo Media Pratama.
Wawan, A., & Dewi. (2010). Teori Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan
Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika.

56
Lampiran 1

BULAN
NO KEGIATAN April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Januari
III-IV IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
1 Penyusunan
Proposal
2 ACC Proposal
3 Penyebaran
Proposal
4 Ujian Proposal
5 Ujian Ulang
Proposal
6 Pengumpulan
Data
7 Penyusunan
Hasil
Penelitian
8 Penyebaran
Skripsi
9 Ujian Skripsi
10 Ujian Ulang
Skripsi
11 Perbaikan dan
Pengumpulan

40
Lampiran 2

KISI-KISI KUESIONER

No Pernyataan Jumlah
Indikator Sikap
NO
1 Pengalaman 1,2,3 3
2 Emosional 4,5,6 3
3 Pengaruh Kebudayaan 7,8,9 3
4. Pengaruh orang lain yang 10,11 2
dianggap penting
5. Media Massa 12,13,14 3
6. Lembaga 15 1
Pendidikan/Lembaga Agama
JUMLAH 15 15

41
Lampiran 3

KUISIONER PENELITIAN
GAMBARAN SIKAP KEBERSIHAN DIRI SAAT DATANG BULAN

Kode responden : (diisi sendiri oleh peneliti)

A. PROSEDUR PENGISIAN
1) Pertanyaan pada kuisioner ditujukan pada anda sebagai responden
2) Lengkapilah identitas diri anda sebelum menjawab format pertanyaan

B. DATA RESPONDEN
1) Inisial nama anda :
2) Umur :
3) Kelas :

C. KUISIONER GAMBARAN SIKAP KEBERSIHAN DIRI SAAT


DATANG BULAN
Petunjuk Pengisian :
1. Perhatikan dan bacalah pernyataan-pernyataan dibawah ini dengan
seksama dan cermat!
2. Berilah tanda (√) pada kotak jawaban yang yang paling cocok
dengan jawaban anda, bila :
a. Sangat setuju (SS)
b. Setuju (S)
c. Ragu-ragu (R)
d. Tidak setuju (TS)
e. Sangat tidak setuju (STS)
3. Isilah pertanyaan yang tersedia dengan teliti dan sesuai dengan
kondisi atau keadaan anda yang sebenarnya.

No Indikator Sangat Setuju Ragu- Tidak Sangat Kode


. Setuju (S) Ragu Setuju Tidak
(SS) (R) (TS) Setuju
(STS)
1. Pengalaman saat pertama
kali datang bulan adalah hal
yang sangat penting dalam

59
hidup saya
2. Pengalaman dari ibu saya
tentang pentingnya menjaga
kebersihan diri saat datang
bulan adalah hal yang saya
sukai
3. Pernah melihat orang lain
melakukan kebersihan diri
saat datang bulan adalah
sesuatu yang menarik untuk
saya
4. Saya merasa tidak nyaman
memakai pembalut seharian
yang tidak diganti
5. Saya merasa tidak nyaman
jika saya tidak membasuh
alat kewanitaan saya setelah
buang air kecil saat datang
bulan
6. Saya merasa tidak nyaman
jika tidak mandi saat datang
bulan
7. Saya dirumah dibiasakan
untuk mencuci tangan saya
sebelum dan sesudah buang
air saat datang bulan
8. Saya selalu diingatkan
dirumah untuk mencuci
pembalut saya setelah mandi
9. Saya diajari cara mencuci
pembalut dengan bersih oleh
ibu/saudara perempuan saya
dirumah
10. Ibu saya adalah orang yang
berpengaruh penting ketika
saya datang bulan
11. Ibu saya adalah orang
pertama yang mengajari saya
tentang pentingnya menjaga
kebersihan saat saya datang
bulan
12. Informasi yang benar terkait
menjaga kebersihan saat
datang bulan bisa saya
peroleh dari internet

60
13. Informasi yang benar cara
memasang pembalut yang
benar, saya peroleh dari
majalah
14. Informasi yang benar tentang
pentingnya kebersihan saat
datang bulan, saya dapat dari
papan informasi di sekolah
15. Saya meyakini informasi
yang saya dapat dari lembaga
pendidikan tentang
pentingnya menjaga
kebersihan diri saat datang
bulan adalah hal yang penting
untuk kesehatan saya

61
Lampiran 4

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN


Kepada:
Yth……………………..
di……………….

Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Kristina Anita Meilani
NIM : 1914201145
Pekerjaan : Mahasiswi Program B Studi Ilmu
Keperawatan, ITEKES Bali
Alamat : Jalan Tukad Pakerisan, No. 90, Panjer, Denpasar

Bersama ini saya mengajukan permohonan kepada Saudari untuk bersedia


menjadi responden dalam penelitian saya yang berjudul “Gambaran Sikap
Personal Hygiene saat menstruasi pada remaja putri di SMP Negeri 3 Kota
Denpasar”, yang pengumpulan datanya akan dilaksanakan pada tanggal ……
s.d……... Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah
gambaran sikap personal hygiene saat menstruasi pada remaja putri di SMP
Negeri 3 Kota Denpasar”. Saya akan tetap menjaga segala kerahasiaan data
maupun informasi yang diberikan.
Demikian surat permohonan ini disampaikan. Atas perhatian, kerjasama
dan kesediannya saya mengucapkan terima kasih.
Denpasar, 2020
Peneliti

Kristina Anita Meilani

62
NIM: 1914201145
Lampiran 5

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama :

Jenis kelamin :

Umur :

Alamat :

Setelah membaca Lembar Permohonan Menjadi Responden yang diajukan oleh


saudara, Kristina Anita Meilani, Mahasiswi Program B Studi Sarjana
Keperawatan ITEKES Bali, yang penelitiannya berjudul “Gambaran Sikap
Personal Hygiene saat Menstruasi pada remaja putri di SMP Negeri 3 Kota
Denpasar” maka dengan ini saya menyatakan bersedia menjadi responden dalam
penelitian tersebut, secara sukarela dan tanpa ada unsur paksaan dari siapapun.

Demikian surat persetujuan ini saya berikan agar dapat digunakan sebagaimana
mestinya.

Denpasar, 2020

Responden

(……………………………..)

63
Lampiran 6

LEMBAR PERNYATAAN FACE VALIDITY

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Ns. Ida Ayu Ningrat Pangruating Diyu,


S.Kep.,M.S

NIDN : 0801079006

Menyatakan bahwa mahasiswa yang disebutkan sebagi berikut :

Nama : Kristina Anita Meilani

NIM : 1914201145

Judul Proposal : Gambaran Sikap Personal Hygiene saat


Menstruasi pada

Remaja Putri SMP Negeri 03 di Kota Denpasar

Menyatakan bahwa dengan ini bahwa telah selesai melakukan bimbingan face
validity terhadap instrumen penelitian yang bersangkutan.

Demikian surat ini dibuat agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Denpasar,
Face Validator

( (Ns. Ida Ayu Ningrat Pangruating Diyu, S.Kep.,M.S)

NIDN : 0801079006

64
LEMBAR PERNYATAAN FACE VALIDITY

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Ni Komang Sri Ariani, S.ST., M. Keb

NIDN : 0828128803

Menyatakan bahwa mahasiswa yang disebutkan sebagi berikut :

Nama : Kristina Anita Meilani

NIM : 1914201145

Judul Proposal : Gambaran Sikap Personal Hygiene saat


Menstruasi pada Remaja Putri SMP Negeri 03 di Kota Denpasar

Menyatakan bahwa dengan ini bahwa telah selesai melakukan bimbingan face
validity terhadap instrumen penelitian yang bersangkutan.

Demikian surat ini dibuat agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Denpasar,
Face Validator

( (Ni Komang Sri Ariani, S.ST., M. Keb)

NIDN : 0828128803

65
Lampiran 7

66
Lampiran 8

67
Lampiran 9

68
Lampiran 10

69
Lampiran 11
LEMBAR PERNYATAAN ANALISA DATA

Yang bertanda tangan di bawah in :

Nama : Ns. Ni Kadek Sutini, S.Kep.,M.Kes

NIDN : 0825128001

Menyatakan bahwa mahasiswa yang disebutkan sebagi berikut :

Nama : Kristina Anita Meilani

NIM : 1914201145

Judul Proposal : Gambaran Personal Hygiene saat


Menstruasi pada Remaja Putri SMP Negeri 3
di Kota Denpasar

Menyatakan bahwa dengan ini bahwa telah selesai melakukan analisa data pada
data hasil penelitian yang bersangkutan.

Demikian surat ini dibuat agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Denpasar,09 Februari 2021


Penganalisa Data

(Ns. Ni Kadek Sutini, S.Kep.,M.Kes)

NIDN : 0825128001

70
71
Lampiran 12

MASTER TABEL
No Total Skor Sikap
Resp Sikap Personal
onde Inisial Um Kel P Personal Hygiene
n Nama ur as P1 P2 3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 Hygiene Kategori
1. AK 1 1 4 4 2 1 5 5 5 5 4 4 4 4 1 2 4 54 BAIK
2. KNP 2 1 4 4 3 5 5 5 5 2 3 4 5 3 3 3 4 58 BAIK
3. MAM 1 1 4 4 2 5 5 5 5 4 5 4 4 5 3 3 5 63 BAIK
4. NPAAP 2 1 4 5 2 5 5 5 5 5 5 4 4 4 2 4 5 64 BAIK
5. NMDPA 1 1 4 4 1 5 5 5 5 3 3 3 5 5 3 1 5 57 BAIK
6. NKTMP 2 1 4 3 1 5 5 5 5 4 2 4 4 1 1 2 4 50 CUKUP
7. NPRA 2 1 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 70 BAIK
8. PANK 1 1 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 3 4 4 62 BAIK
9. IATI 2 1 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 2 3 5 62 BAIK
10. NMDG 2 1 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 1 3 4 63 BAIK
11. FAS 1 1 5 4 1 5 5 1 5 5 5 5 5 5 1 4 5 61 BAIK
12. GT 2 1 2 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 52 BAIK
13. NMKP 2 1 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 2 3 5 66 BAIK
14. AMAS 2 1 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 3 4 67 BAIK
15. NNAW 1 1 2 3 3 4 4 5 5 4 4 4 5 4 1 3 4 55 BAIK
16. NPSDM 2 1 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 5 4 3 4 4 63 BAIK
17. TY 2 1 5 4 2 5 5 2 5 5 5 4 5 4 2 1 5 59 BAIK

41
18. KYPD 1 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 1 5 67 BAIK
19. NWFACD 1 1 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 4 2 2 5 66 BAIK
20. PCP 2 1 5 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 4 2 2 5 65 BAIK
21. IGAAKAD 1 1 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 2 3 4 62 BAIK
22. NKSA 1 1 4 4 2 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 4 5 66 BAIK
23. AD 2 1 4 3 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 4 66 BAIK
24. AP 2 1 3 4 2 5 5 1 4 5 5 5 5 5 2 3 5 59 BAIK
25. IGAAKW 1 1 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 4 2 3 4 63 BAIK
26. NMAMP 1 1 3 4 4 5 5 3 5 5 4 3 4 4 2 3 4 58 BAIK
27. KDFAP 2 1 4 4 3 5 5 5 5 5 5 4 5 4 2 3 5 64 BAIK
28. NPAAP 1 1 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 3 3 4 62 BAIK
29. KDMS 2 1 5 5 5 5 1 5 5 5 4 5 5 5 2 2 4 63 BAIK
30. PAA 1 1 4 4 3 5 4 2 4 5 4 4 5 4 2 4 4 58 BAIK
31. LPGIZV 2 1 4 4 2 4 5 5 5 5 4 4 4 4 2 2 5 59 BAIK
32. IAPSJG 1 1 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 3 5 68 BAIK
33. NKSM 2 1 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 3 2 3 5 65 BAIK
34. GS 2 1 2 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 52 BAIK
35. PLMP 1 1 4 4 4 5 2 5 4 2 4 3 4 4 2 3 4 54 BAIK
36. KAMD 1 1 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 2 3 4 57 BAIK
37. NPBB 1 1 5 4 3 5 5 5 5 2 2 5 5 3 2 2 5 58 BAIK
38. CM 1 1 4 3 5 5 2 5 5 5 4 3 4 2 2 2 5 56 BAIK
39. DAIP 1 1 4 4 4 5 5 4 3 5 5 4 5 4 3 4 4 63 BAIK
40. KYPD 1 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 1 5 67 BAIK
41. AM 1 1 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 2 3 5 69 BAIK
42. NLPA 1 1 5 3 5 4 5 5 5 5 3 5 3 5 3 1 5 62 BAIK
43. DN 1 1 4 4 2 5 5 4 5 4 4 4 4 4 2 2 4 57 BAIK

73
44. IADPP 1 1 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 60 BAIK
45. TYA 2 1 5 4 2 5 5 2 5 5 5 4 5 4 2 1 5 59 BAIK
46. NKAFD 2 1 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 59 BAIK
47. NMAMA 2 1 4 5 3 5 5 5 5 1 1 4 5 4 1 1 5 54 BAIK
48. NPRM 2 1 5 5 3 5 5 5 5 4 4 5 5 4 3 3 4 65 BAIK
49. AWUS 2 1 4 4 1 5 5 5 5 5 5 4 2 2 1 2 5 55 BAIK
50. NKRP 2 1 5 5 2 5 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 57 BAIK
51. LBD 1 1 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 3 3 4 64 BAIK
52. IDAMDN 2 1 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 3 2 2 4 55 BAIK
53. NRCS 2 1 5 4 2 5 5 5 5 5 4 5 5 2 2 2 5 61 BAIK
54. NPIP 2 1 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 56 BAIK
55. NPPA 1 1 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 2 3 4 62 BAIK
56. KPN 2 1 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 2 2 3 3 61 BAIK
57. DA 2 1 5 5 3 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 2 5 67 BAIK
58. AAAPWS 2 1 3 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 3 3 5 66 BAIK
59. NA 2 1 4 4 1 5 5 5 5 5 4 2 2 5 3 3 4 57 BAIK
60. IAISD 2 1 4 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 3 5 66 BAIK
61. MPAR 1 1 4 3 4 5 5 4 3 4 4 3 3 4 3 3 5 57 BAIK
62. NWAR 1 1 3 2 2 5 5 5 5 5 3 2 3 5 3 2 4 54 BAIK
63. NWAP 1 1 3 1 2 5 5 5 5 5 3 2 3 5 3 2 4 53 BAIK
64. IGAPR 2 1 2 4 2 5 5 5 5 4 4 4 4 2 1 4 5 56 BAIK
65. NPESD 2 1 4 5 2 5 5 5 5 5 5 1 5 4 2 2 5 60 BAIK
66. PBCD 1 1 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 2 5 66 BAIK
67. NDSM 1 1 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 2 2 5 67 BAIK
68. IGADAP 1 1 5 4 1 5 5 5 5 5 4 4 4 4 2 2 5 60 BAIK
69. NKCJAS 1 1 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 4 5 68 BAIK

74
70. PAR 2 1 3 3 2 4 5 5 2 5 4 4 5 4 2 2 5 55 BAIK
71. KPAW 1 1 3 4 2 5 5 2 5 1 1 5 5 3 2 2 4 49 CUKUP
72. KAS 1 1 4 4 2 4 4 4 4 5 5 4 5 3 2 2 4 56 BAIK
73. KAMD 1 1 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 2 3 4 57 BAIK
74. NMRA 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 59 BAIK
75. NKA 1 1 4 4 4 4 4 2 4 4 3 3 4 3 4 3 4 54 BAIK
76. LBD 1 1 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 3 3 4 64 BAIK
77. DPP 1 1 3 4 4 5 3 5 4 2 2 4 5 3 2 3 5 54 BAIK
78. MSVL 1 1 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 56 BAIK
79. MPS 2 1 1 4 1 5 4 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 61 BAIK
80. NKDYS 1 1 5 5 4 4 4 4 4 2 4 2 4 5 2 5 4 58 BAIK
81. KVWJ 2 1 4 4 3 5 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 57 BAIK
82. PAKD 1 1 4 4 1 5 5 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 56 BAIK
83. NKADS 2 1 4 4 2 5 5 5 5 5 4 3 4 4 2 3 5 60 BAIK
84. PAA 1 1 4 4 3 5 4 2 4 5 4 4 5 4 2 4 4 58 BAIK
85. NKDLP 1 1 4 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 4 5 67 BAIK
86. CITD 1 1 5 4 3 5 4 5 5 4 4 5 5 4 3 3 5 64 BAIK
87. IGAMPD 1 1 4 4 4 5 4 5 4 3 3 4 4 4 3 4 5 60 BAIK
88. GADP 1 1 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 5 69 BAIK
89. NPIRPD 1 1 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 2 2 5 65 BAIK
90. NMUM 2 1 5 5 4 5 5 5 5 2 5 4 5 2 2 4 5 63 BAIK
91. ASPI 1 1 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 56 BAIK
92. MEC 2 1 4 5 3 5 5 5 5 3 3 5 5 5 4 2 5 64 BAIK
93. NDV 1 1 4 4 3 4 4 4 4 2 2 3 3 3 2 3 3 48 CUKUP
94. NMJP 2 1 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 66 BAIK
95. NLPLP 2 1 4 5 2 5 5 5 5 5 5 4 5 4 3 4 5 66 BAIK

75
96. NMDPA 1 1 4 4 1 5 5 5 5 3 3 3 5 5 3 1 5 57 BAIK
97. IGATBWD 1 1 4 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 67 BAIK
98. NMDPA 2 1 5 5 2 5 5 4 5 5 5 4 5 4 2 2 5 63 BAIK
99. NKSSSS 2 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 5 72 BAIK
100. PKS 2 1 4 3 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 1 4 5 64 BAIK
101. NLAS 1 1 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 66 BAIK
102. KNDKP 1 1 5 4 4 5 5 4 3 3 3 5 5 4 1 1 3 55 BAIK
103. NKS 2 1 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 57 BAIK
104. IAPDS 1 1 4 4 3 5 5 5 5 5 4 4 5 4 2 2 5 62 BAIK
105. KAKP 1 1 5 5 5 5 1 5 5 4 4 5 5 5 1 3 5 63 BAIK
106. ZKB 2 1 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 3 3 4 4 64 BAIK
107. NNAAD 1 1 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 72 BAIK
108. NPCD 2 1 4 4 3 4 5 5 5 5 4 5 4 5 3 5 5 66 BAIK
109. NWACP 2 1 5 4 2 5 5 5 5 5 5 5 4 4 1 4 5 64 BAIK
110. IAOUM 1 1 5 5 3 5 5 5 5 4 5 5 5 5 3 3 5 68 BAIK
111. PARN 1 1 4 4 4 5 5 5 4 3 3 4 4 3 3 4 4 59 BAIK
112. NPAAD 2 1 4 5 2 5 5 5 5 5 5 4 4 4 2 4 5 64 BAIK
113. MADMP 1 1 3 4 3 5 5 5 5 4 5 4 5 3 2 3 4 60 BAIK
114. AND 2 1 4 3 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 4 66 BAIK
115. KVWU 2 1 4 4 3 5 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 57 BAIK
116. PARU 1 1 4 4 4 5 5 5 4 3 3 4 5 5 3 4 4 62 BAIK
117. NPNR 2 1 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 71 BAIK
118. IAPK 1 1 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 3 5 68 BAIK
119. NMBFA 1 1 5 5 4 5 5 5 5 5 5 3 5 3 3 5 5 68 BAIK
120. NMBSD 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 59 BAIK
121. NPRN 2 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 59 BAIK

76
122. MNY 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 59 BAIK
123. GA 1 1 5 5 5 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 59 BAIK
124. NMLA 2 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60 BAIK
125. DAGV 1 1 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 2 2 5 63 BAIK
126. IPKPD 2 1 3 4 3 4 5 5 5 5 4 5 5 4 3 3 5 63 BAIK
127. SAYSP 2 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 5 59 BAIK

77
Lampiran 13
HASIL ANALISIS

FREQUENCIES VARIABLES=Usia Kelas SikapPersonalHygiene_Kategori

/BARCHART PERCENT

/ORDER=ANALYSIS.

Frequencies

Statistics

Usia Kelas SikapPersonalH


ygiene_Kategori

Valid 127 127 127


N
Missing 0 0 0

Frequency Table

Usia

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

13-14 tahun 69 54.3 54.3 54.3

Valid 15 Tahun 58 45.7 45.7 100.0

Total 127 100.0 100.0

41
Kelas

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Valid siswi kelas IX 127 100.0 100.0 100.0

SikapPersonalHygiene_Kategori

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

BAIK 124 97.6 97.6 97.6

Valid CUKUP 3 2.4 2.4 100.0

Total 127 100.0 100.0

FREQUENCIES VARIABLES=P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15

/BARCHART PERCENT

/ORDER=ANALYSIS.

79
Frequencies

Statistics

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7

Valid 127 127 127 127 127 127 127


N
Missing 0 0 0 0 0 0 0

Statistics

P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14

Valid 127 127 127 127 127 127 127


N
Missing 0 0 0 0 0 0 0

Statistics

P15

Valid 127
N
Missing 0

80
Frequency Table

P1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

1 1 .8 .8 .8

2 4 3.1 3.1 3.9

3 11 P28.7 8.7 12.6


Valid
4 77
Frequency 60.6
Percent 60.6
Valid Percent 73.2
Cumulative
Percent
5 34 26.8 26.8 100.0

1 1 .8 .8 .8
Total 127 100.0 100.0

2 1 .8 .8 1.6

3 10 7.9 7.9 9.4


Valid
4 76 59.8 59.8 69.3

5 39 30.7 30.7 100.0

Total 127 100.0 100.0

P3

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Valid 1 9 7.1 7.1 7.1

81
2 26 20.5 20.5 27.6

3 32 25.2 25.2 52.8

4 46 36.2 36.2 89.0

5 14 11.0 11.0 100.0

Total 127 100.0 100.0

P4

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

1 1 .8 .8 .8

3 1 .8 .8 1.6

Valid 4 31 24.4 24.4 26.0

5 94 74.0 74.0 100.0

Total 127 100.0 100.0

P5

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Valid 1 2 1.6 1.6 1.6

82
2 2 1.6 1.6 3.1

3 1 .8 .8 3.9

4 38 29.9 29.9 33.9

5 84 66.1 66.1 100.0

Total 127 100.0 100.0

P6

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

1 2 1.6 1.6 1.6

2 6 4.7 4.7 6.3

3 2 1.6 1.6 7.9


Valid
4 34 26.8 26.8 34.6

5 83 65.4 65.4 100.0

Total 127 100.0 100.0

P7

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Valid 2 1 .8 .8 .8

83
3 3 2.4 2.4 3.1

4 39 30.7 30.7 33.9

5 84 66.1 66.1 100.0

Total 127 100.0 100.0

P8

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

1 2 1.6 1.6 1.6

2 7 5.5 5.5 7.1

3 9 7.1 7.1 14.2


Valid
4 41 32.3 32.3 46.5

5 68 53.5 53.5 100.0

Total 127 100.0 100.0

P9

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Valid 1 2 1.6 1.6 1.6

84
2 4 3.1 3.1 4.7

3 13 10.2 10.2 15.0

4 57 44.9 44.9 59.8

5 51 40.2 40.2 100.0

Total 127 100.0 100.0

P10

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

1 1 .8 .8 .8

2 4 3.1 3.1 3.9

3 16 12.6 12.6 16.5


Valid
4 59 46.5 46.5 63.0

5 47 37.0 37.0 100.0

Total 127 100.0 100.0

P11

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Valid 2 2 1.6 1.6 1.6

85
3 5 3.9 3.9 5.5

4 47 37.0 37.0 42.5

5 73 57.5 57.5 100.0

Total 127 100.0 100.0

P12

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

1 1 .8 .8 .8

2 6 4.7 4.7 5.5

3 15 11.8 11.8 17.3


Valid
4 72 56.7 56.7 74.0

5 33 26.0 26.0 100.0

Total 127 100.0 100.0

P13

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Valid 1 15 11.8 11.8 11.8

86
2 48 37.8 37.8 49.6

3 49 38.6 38.6 88.2

4 15 11.8 11.8 100.0

Total 127 100.0 100.0

P14

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

1 9 7.1 7.1 7.1

2 28 22.0 22.0 29.1

3 54 42.5 42.5 71.7


Valid
4 32 25.2 25.2 96.9

5 4 3.1 3.1 100.0

Total 127 100.0 100.0

P15

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Valid 3 3 2.4 2.4 2.4

87
4 57 44.9 44.9 47.2

5 67 52.8 52.8 100.0

Total 127 100.0 100.0

88

Anda mungkin juga menyukai