Disusun Oleh :
Kelompok 1
Laporan Kegiatan Terapi Aktivitas Kelompok Orientasi Realitas di Ruang Mawar RSJ
Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang yang dilakukan oleh kelompok 1 Prodi D-III
Keperawatan Ponorogo. Sebagai salah satu syarat dalam pemenuhan tugas Praktik
Keperawatan Jiwa, yang telah dilaksanakan pada tanggal 30 Oktober 2023.
NIP. NIP.197207071992022001
Mengetahui,
Kepala Ruang Mawar RSJ Dr.Radjiman Wediodiningrat Lawang
NIP.196907051989022001
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt, karena atas berkat rahmat-Nya kami
dapat menyelesaikan tugas makalah tepat waktu. Penulisan Proposal Terapi Aktivitas
Kelompok ini dalam rangka pemenuhan tugas mata kuliah Keperawatan Jiwa.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Hal ini karena keterbatasan
dan kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, semua kritik dan saran dari pembaca
akan penulis terima dengan senang hati demi perbaikan lebih lanjut.
Tulisan ini dapat diselesaikan berkat adanya bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, sudah sepantasnya kami menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua
pihak.
Kami sangat beharap proposal ini mendapat persetujuan dalam rangka pelaksanaan roleplay
Terapi Aktivitas Kelompok kami. Semoga tulisan ini dapat dipahami dan memberikan
manfaat bagi siapapun yang membacanya. Diharapkan proposal yang telah disusun ini
mendapat persetujuan.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
A. Kesimpulan ....................................................................................................................
20
B. Saran ................................................................................................................................
20
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................................
22
Lampiran ..................................................................................................................................
22
Lembar Penilaian Observer .................................................................................................
22
Dokumentasi ........................................................................................................................
24
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
1
Secara umum tujuan terapi aktivitas kelompok ini adalah
meningkatkan kemampuan pasien menghadapi realita, meningkatkan
kemampuan pasien untuk fokus, meningkatkan kemampuan intelektual
pasien, meningkatkan kemampuan pasien untuk mengemukakan pendapat
dan menerima pendapat.Terapi Aktivitas Kelompok orientasi realitas
merupakan upaya untuk mengorientasikan keadaan nyata kepada klien,
yaitu diri sendiri, orang lain,lingkungan/ tempat, dan waktu. Psikotik
adalah gangguan jiwa yg ditandai dengan ketidakmampuan seseorang
untuk membedakan mana yg nyata dan tidak nyata (sulit membedakan
antara khayalan dan realitas). Demensia adalah suatu sindrom akibat
penyakit otak, biasanya bersifat kronik atau progresif serta terdapat
gangguan fungsi luhur.
(Kandita & Rika,2016)
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
2
3. Menambah pengetahuan tentang komponen TAK orintasi realitas
halusinasi
4. Menambah pengetahuan tentang tujuan TAK orientasi realitas
halusinasi
5. Menambah pengetahuan tentang indikasi TAK orientasi realitas
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Terapi aktivitas kelompok (TAK) adalah salah satu terapi modalitas yang
dilakukan oleh seorang perawat pada sekelompok klien dengan masalah
keperawatan yang sama (Keliat & Pawirowiyono, 2014).
Terapi kelompok merupakan suatu psikoterapi yang dilakukan sekelompok
pasien bersama-sama berdiskusi satu sama lain yang dipimpin atau diarahkan
oleh seorang terapis atau petugas kesehatan jiwa yang telah terlatih.
Keuntungan yang diperoleh individu melalui terapi aktivitas kelompok ini
adalah dukungan (support), pendidikan, meningkatkan kemampuan
pemecahan masalah, meningkatkan kemampuan hubungan interpersonal dan
meningkatkan uji realitas. Sehingga terapi aktivitas kelompok ini dapat
dilakukan pada karakteristik ganggguan seperti, gangguan konsep diri, harga
diri rendah, perubahan persepsi sensori halusinasi. Selain itu, dapat mengobati
klien dalam jumlah banyak, dapat mendiskusikan masalah secara kelompok.
Belajar bermacam masalah dan belajar peran di dalam kelompok. Namun,
pada terapi ini juga terdapat kekurangan yaitu, kehidupan pribadi klien tidak
terlindungi dan klien sulit mengungkapkan masalahnya. Dengan sharing
pengalaman pada klien dengan isolasi sosial diharapakan klien mampu
membuka dirinya untuk berinteraksi dengan orang lain.
a. Pengertian
3
Terapi Aktifitas Kelompok Orientasi Realitas adalah upaya untuk
mengorientasikan keadaan nyata kepada klien, yaitu diri sendiri, orang
lain, lingkungan/ tempat, dan waktu. Hasil diskusi kelompok dapat
berupa kesepakatan persepsi atau alternatif penyelesaian masalah (Keliat
& Pawirowiyono, 2014).
4
Salah satu tugas pemimpin yang terpenting adalah mengobservasi
dan menganalisis pola komunikasi dalam kelompok. Pemimpin
menggunakan umpan balik untuk memberi kesadaran kepada anggota
kelompok terhadap dinamika yang terjadi. Pemimpin kelompok dapat
mengkaji hambatan dalam kelompok, konflik interpersonal, tingkat
kompetisi, dan seberapa jauh anggota kelompok mengerti serta
melaksanakan kegiatan yang dilaksanakan.
5. Peran kelompok
Pemimpin perlu mengobservasi peran yang terjadi dalam
kelompok. Ada tiga peran dan fungsi kelompok yang ditampilkan
anggota kelompok dalam kerja kelompok, yaitu maintenance roles,
task roles, dan individual roles. Maintenance roles, yaitu peran serta
aktif dalam mempertahankan proses kelompok dan fungsi kelompok.
Task roles berfokus pada penyelesaian tugas. Individual roles adalah
peran yang ditampilkan anggota kelompok secara khas (self-centered)
dan kemungkinan terjadinya distraksi pada kelompok.
6. Kekuatan kelompok
Kekuatan (power) adalah kemampuan anggota kelompok dalam
memengaruhi jalannya kegiatan kelompok. Untuk menetapkan
kekuatan anggota kelompok yang bervariasi, diperlukan kajian siapa
yang paling banyak mendengar dan siapa yang membuat keputusan
dalam kelompok.
7. Norma kelompok
Norma adalah standar perilaku yang ada dalam kelompok.
Pengharapan terhadap perilaku kelompok pada masa yang akan datang
dibuat berdasarkan pengalaman masa lalu dan saat ini. Pemahaman
tentang norma kelompok berguna untuk mengetahui pengaruhnya
terhadap komunikasi dan interaksi dalam kelompok. Kesesuaian perilaku
anggota kelompok dengan norma kelompok, penting dalam menerima
anggota kelompok. Anggota kelompok yang tidak mengikuti norma
dianggap pemberontak dan ditolak oleh anggota kelompok lain. 8.
Kekohesifan
5
Kekohesifan adalah kekuatan anggota kelompok bekerja sama
dalam mencapai tujuan. Hal ini memengaruhi anggota kelompok
untuk tetap bertahan dalam kelompok. Apa yang membuat anggota
kelompok tertarik dan puas terhadap kelompok perlu diidentifikasi
agar keberlangsungan (continuity) kehidupan kelompok dapat
dipertahankan.
6
dalam ingatan, kemampuan untuk mengingat waktu, mengenali orang,
tempat dan benda.
Penyakit atau gangguan umum pada lansia salah satunya yaitu
demensia, dimana gejalanya adalah kemunduran kognitif yang sedemikian
parahnya, sehingga dapat mengganggu aktivitas dan kegiatan sosial
lannya. Kejadian tersebut membuat penderita tidak mampu melaksanakan
kegiatan seperti sedia kala karena adanya penurunan memori dan daya
ingat yang semakin lemah (Nugroho, 2008).Demensia termasuk kedalam
kondisi klinis yang perlu didiagnosis dan ditelusuri penyebabnya, karena
gejala klinis yang muncul hampir sama. Penentuan diagnosis klinis dapat
dilakukan berdasarkan riwayat neurobehavior, pemeriksaan fisik neurologi
dan pola gangguan kognisi (WHO, 2012; Perhimpunan Dokter Spesialis
Saraf Indonesia, 2015).
b. Penyebab demensia
Penyebab demensia yaitu kematian sel sel saraf atau hilangnya
komunikasi antar sel sel yang ada di otak. Otak manusia layaknya mesin
yang sangat kompleks dan rumit sehingga banyak faktor kompleks yang
mengganggu komunikasi antar sel sel saraf satu dengan sel lainnya. Hasil
penelitian telah ditemukan bahwa faktor yang mempengaruhi demensia
yaitu karena penyalah gunaan zat adiktif yang banyak (Braindisorder,
2010). Ada dua jenis perubahan sel otak biasanya terjadi pada penderita
demensia. Perubahan ini termasuk plak (gumpalan protein yang biasanya
tidak berbahaya yang disebut beta-amiloid) dan kusut (serat yang kusut,
terdiri dari protein abnormal).
Keduanya bisa menyebabkan kematian sel otak. darah di otak rusak,
baik karena tersumbat atau pecah, yang menghalangi pasokan darah ke
otak. Orang yang mengalami stroke ringan (berskala kecil atau bersifat
sementara) mungkin tidak menyadari bahwa pembuluh darah dan sel-sel
otak mereka sudah rusak, dan memiliki faktor risiko terkena demensia
yang lebih tinggi. Beberapa demensia, seperti yang disebabkan oleh
kurangnya vitamin B12 karena menjadi vegetarian untuk jangka waktu
yang lama, mungkin bisa disembuhkan dengan pengobatan tertentu.
7
c. Gejala demensia
Jenis – jenis demensia yang berbeda mewujudkan gejala da kesan tentunya
yang berbeda pula. Terdapat beberapa gejala umum demensia sebagai
berikut :
1. Kemerosotan Fungsi Memori
• Masalah untuk mengingat kembali perkara – perkara
yang berlaku
• Membuat sesuatu berulang kali (seperti bertanya
persoalan yang sama secara berulang)
8
5. Gangguan pengelihatan
• Kesulitan dalam menjaga serta menentukan jarak
misalnya sulit untuk menaiki tangga
• Sulit untuk melihat corak atau gambar
6. Perubahan emosi
• Emosi mudah berubah dengan ekstrem, terkadang
penderita bisa merasakan luar biasa sedih, taukut,
marah atau mudah kecewa
BAB III
A. Tujuan
1. Klien mampu mengenal nama-nama perawat
2. Klien mampu mengenal nama-nama klien lain
B. Alat
1. Spidol
2. Bola
3. Kursi
4. Papan nama sejumlah kilen dan perawat yang ikut TAK
C. Metode
1. Dinamika kelompok
9
2. Diskusi dan Tanya jawab
D. Setting
1. Perawat dan klien duduk bersama dalam lingkaran
2. Ruangan nyaman dan tenang
O CL P
F F
P P
10
OP
Keterangan Gambar :
L : Leader
CL : Co Leader
F : Fasilitator
O : Observer
P : Pasien
Op : Operator
E. Pembagian Peran
1. Leader : Mukhamad Alfa Farkhan
F. Langkah Kegiatan
1. Persiapan
a. Memilih klien sesuai dengan indikasi
b. Membuat kontrak dengan klien
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
11
2. Orientasi
a. Salam terapeutik, yaitu salam dari perawat kepada klien
“
b. Evaluasi/Validasi, yaitu menanyakan perasaan klien saat ini
c. Kontrak
1. Perawat menjelaskan tujuan kegiatan yaitu
mengenal orang
2. Perawat menjelaskan aturan main berikut :
1) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus
minta ijin kepada perawat
12
g. Ulangi langkah (5) sampai semua klien mendapat giliran
h. Perawat memberikan pujian untuk setiap keberhasilan klien dengan
mengajak klien bertepuk tangan.
4. Tahap Terminasi
a. Evaluasi
1. Perawat menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2. Perawat memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. Tindak lanjut
1. Perawat menganjurkan klien menyapa orang lain sesuai dengan
nama panggilan
“Mengenal Tempat”
2. Menyepakati waktu dan tempat
G. Evaluasi
No Aspek yang dinilai Klien 1 Klien 2
13
Keterangan :
Mampu :
Tidak mampu :
A. Tujuan
1. Klien mampu mengenal nama rumah sakit
2. Klien mampu mengenal nama ruangan tempat dirawat
3. Klien mampu mengenal kamar tidur
4. Klien mampu mengenal tempat tidur
5. Klien mengenal ruang perawat, ruang istirahat, ruang makan, kamar
mandi, dan WC
B. Alat
1. Bola
2. Kursi
3. Name tag
C. Metode
1. Diskusi kelompok
2. Orientasi lapangan
D. Setting
1. Perawat dank lien duduk bersamaan dalam lingkaran
2. Ruangan tempat perawatan klien
CL P
14
F F
P P
OP
Keterangan Gambar :
L : Leader
CL : Co Leader
F : Fasilitator O : Observer
P : Pasien
Op : Operator
E. Pembagian Peran
1. Leader : M Alfa Farkhan
c. Membacakan peraturan TAK
d. Menjelaskan kontrak waktu
2. Co Leader : M Fahriza
b. Menjelaskan jalannya permainan
3. Fasilitator 1 : Ayu Andira
5. Pasien 1
15
6. Pasien 2
Pasien 2
F. Langkah Kegiatan
1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak pada pasien peserta sesi 1 TAK Orientasi
Realitas
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam Terapeutik, yaitu salam dari perawat kepada klien
b. Evaluasi
1) Perawat menanyakan perasaan klien saat ini
2) Menanyakan apakah klien masih mengingat nama-nama klien
lain
c. Kontrak
Perawat menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mengenal tempat yang
biasa dilihat. Menjelaskan aturan main yaitu :
1) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta
ijin
2) Lama kegiatan 30 menit
3) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
3. Tahap Kerja
a. Perawat menanyakan klien nama rumah sakit, nama ruangan, klien
diberi kesempatan menjawab. Beri pujian pada klien yang mampu
menjawab dengan tepat
b. Perawat menjelaskan dengan menyalakan handphone lagu dangdut,
sedangkan boneka diedarkan dari satu peserta ke peserta lain
searah jarum jam. Pada saat lagu berhenti, klien yang sedang
memegang boneka akan diminta menyebutkan nama rumah sakit,
dan nama ruangan tempat klien dirawat
16
c. Kegiatan diulangi sampai semua peserta mendapat giliran
d. Perawat memberikan pujian saat klien telah menyebutkan dengan
benar
e. Perawat mengajak klien berkeliling serta menjelaskan nama dan
fungsi ruangan yang ada. Kantor perawat, kamar mandi, WC, ruang
istirahat, ruang TAK, dan ruangan lainnya
4. Tahap Terminasi
a. Evaluasi
1. Perawat menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2. Perawat memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. Tindak Lanjut
1. Perawat menganjurkan untuk menghapal nama-nama tempat
c. Kontrak yang Akan Datang
1. Menyepakati kegiatan yang akan datang, yaitu mengenal waktu
2. Menyepakati waktu dan tempat
G. Evaluasi
No Aspek yang dinilai Klien 1 Klien 2
Keterangan :
Mampu :
17
Tidak mampu :
A. Tujuan
1. Klien dapat mengenal waktu dan tempat
2. Klien dapat mengenal tanggal dengan tepat
3. Klien dapat mengenal hari dengan tepat
4. Klien dapat mengenal tahun dengan tepat
B. Alat
1. Kalender
2. Jam dinding
3. Bola
C. Metode
1. Diskusi
2. Tanya jawab
D. Setting
1. Perawat dank lien duduk bersama dalam lingkaran
2. Klien berada di ruangan yang ada kalender dan jam dinding
P O CL
P
P
18
F
OP
Keterangan Gambar :
L : Leader
CL : Co Leader
F : Fasilitator
O : Observer
P : Pasien
Op : Operator
E. Pembagian Peran
1. Leader : M. Alfa Farhan
e. Membacakan peraturan TAK
f. Menjelaskan kontrak waktu
2. Co Leader : M. Fahriza
c. Menjelaskan jalannya permainan
3. Fasilitator 1 : Ayu Andira
5. Pasien 1
6. Pasien 2
Pasien 2
F. Langkah Kegiatan
1. Persiapan
19
a. Mengingatkan kontrak dengan klien peserta sesi 2 TAK Orientasi
realitas
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam Terapeutik
1) Salam dari perawat kepada klien
2) Perawat dank lien memakai nama
b. Evaluasi/Validasi
1) Perawat menanyakan perasaan klien saat ini
2) Menanyakan apakah klien masih mengingat nama-nama
ruangan yang sudah dipelajari
c. Kontrak
Perawat menjelaskan tujuan kegiatan yaitu mengenal waktu.
Menjelaskan aturan main yaitu :
1) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta
ijin pada perawat
2) Lama kegiatan 30 menit
3) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
3. Tahap Kerja
a. Perawat menjelaskan kegiatan yang akan dikerjakan
b. Perawat menjelaskan akan menghidupkan Handphone dan
memutar musik dangdut, sedangkan boneka diedarkan dari satu
klien ke klien lain. Pada saat musik berhenti, klienyang memegang
bola menjawab pertanyaan dari perawat tantang tanggal, bulan,
tahun, hari, dan jam saat itu
c. Kegiatan ini diulang sampai semua klien mendapat giliran
d. Perawat memberikan pujian kepada klien setelah memberi jawaban
tepat
4. Tahap Terminasi
20
a. Evaluasi
1) Perawat menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2) Perawat memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. Tindak Lanjut
1) Perawat meminta klien memberi tanda/mengganti kalender
setiap hari
c. Kontrak yang Akan Datang
1) Menyepakati TAK yang akan datang sesuai dengan indikasi
klien
2) Menyepakati waktu dan tempat
G. Evaluasi
No Aspek yang dinilai Klien 1 Klien 2
1. Menyebutkan jam 0 0
2. Menyebutkan hari 0 0
3. Menyebutkan tanggal 0 0
4. Menyebutkan bulan 0 0
5. Menyebutkan tahun 0 0
Keterangan :
Mampu :
Tidak mampu :
21
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
22
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
23
Diri Rendah pada Pasien Skizofrenia Tahun 2019 (Doctoral dissertation,
Politeknik Kesehatan Kemenkes Denpasar Jurusan Keperawatan).
Yupira Dera Sopyanti, Citra Windani Mambang Sari, Nina Sumarni. "Gambaran
Status Demensia dan Depreis Pada Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas
Guntur Kelurahan Sukamentri Garut." jurnal Komprehensif, 2019: 26:38.
Nama Klien
No. Aspek yang dinilai
Tn.F Tn.B Tn.T Tn.L Tn.H
1. 1 1 1 1 1
Menyebutkan nama Rumah Sakit
24
5. Menyebutkan letak kamar tidur 1 1 1 1 1
1. Menyebutkan jam 1 1 1 1 1
2. Menyebutkan hari 1 1 1 1 1
3. Menyebutkan tanggal 1 1 1 1 1
4. Menyebutkan bulan 1 1 1 1 1
5. Menyebutkan tahun 1 1 1 1 1
25