Oleh:
02127003
STUDI D-III
TAHUN AJARAN
2023/2024
i
Kata Pengantar
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan Makalah Laporan Praktik Kerja Klinik
Keperawatan Jiwa, tentang “Asuhan Keperawatan Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi
Pendengaran pada Ny. J di RSKD Duren Sawit Jakarta Timur”.
Tak lupa kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam penyusunan makalah laporan ini. Tentu tidak akan maksimal jika tidak
mendapat dukungan dari semua pihak. Kami selaku penulis menyadari masih terdapat
kesenjangan baik dalam persiapan maupun tata bahasa penyajian laporan ini.
Oleh karena itu, kami dengan rendah hati menerima masukan dan kritik dari para
pembaca demi penyempurnaan laporan ini. Terimakasih.
i
Daftar Isi
Cover………………………………………………………………………………………...i
BAB I .................................................................................................................................... ii
PENDAHULUAN ................................................................................................................. 1
A. Latar Belakang.................................................................................................................. 1
BAB II ............................................................................................................................... 3
D. Penatalaksanaan ............................................................................................................ 9
A. Pengkajian ................................................................................................................... 11
B. Diagnosa...................................................................................................................... 12
C. Intervensi Keperawatan............................................................................................... 12
D. Implementasi ............................................................................................................... 14
E. Evaluasi ....................................................................................................................... 14
BAB III......................................................................................................................... 15
A. PENGKAJIAN ........................................................................................................ 15
ii
C. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI...................................................................... 30
BAB IV................................................................................................................................ 39
PENUTUP ........................................................................................................................... 39
A. Kesimpulan ..................................................................................................................... 39
B. Saran ............................................................................................................................... 39
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gangguan jiwa yaitu adanya respon yang tidak adaptif dari lingkungan dalam
maupun luar diri, dibuktikan oleh pikiran perasan dan sikap tidak sesuai dengan
social budaya, pekerjaan dan fisik. Gangguan jiwa yang berat dan kronis yaitu
kizofrenia (Twonsend & Morgan, 2017).
Skizofrenia yaitu penyakit yang parah berat, kronis dan dapat melempuhkan
gangguan saraf otak ditandai dengan pikiran kacau delusi, waham,halusinasi dan
perilaku aneh atau katatonik. Skizofrenia yaitu gangguan jiwa yang kronis ditandai
dengan hambatan berkomunikasi,gangguan realitas, ganguan fungsi kogmitif dan
mengalami kesulitan melakukan aktivatas sehari-hari (pardede & laia. 2020).
Stuart, Keliat, dan Pasaribu (2016) berpendapat bahwa factor keretanan yakni
jumlah, jenis gaya koping dipengaruhi oleh faktor kerentanan yaitu dipengaruhi oleh
jumlah dan jenis faktor resiko dan faktor protektif. Faktor presipitasi merupakan
stimulus yang dilaksanakan yang menjadikan individu tertantang, terancam sehingga
menimbulkan stress. Sumber tekanan dan faktor presipitasi adalah biologis,
psikologis, dan sosial. Sumber tekanan ini juga berasal dari lingkungan eksternal dan
internal individu. Lingkungan juga akan mempengaruhi tekanan berulang dalam
jarak dekat sehingga sulit bagi individu untuk mengatasinya. Oleh karena itu
individu mampu mengatasi tekanan yang muncul jika tidak maka ia akan mengalami
hambatan psikologis.
1
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum
Tujuan umum dilaksanakan penelitian ini yaitu guna melakukan dan
mendokumentasikan kegiatan yang dilakukan pada klien dengan gangguan
persepsi sensori halusinasi pendengaran di RSKD Dren Sawit Jakarta
Timur.
2. Tujuan khusus
a. Melakukan pengkajian dari data yang didapatkan dari klien
b. Mampu menentukan diagnose yang akan diambil.
c. Mampu menyussun rencana tindakan keperawatan ynag akan
dilaksanakan untuk klien.
d. Mampu melaksanakan implementasi keperawatan yang telah didapat.
e. Melaksanakan evaluasi asuhan keperawatan.
f. Mendiskusikan hasil pengkajian,perencanaan, tindakan dan prosedur
serta evaluasi keperawatan yang dilakukan untuk mengatasi
halusinasi pendengaran.
C. Ruang Lingkup
Adapun ruang lingkup praktik kerja klinik yang telah saya lakukan selama
dua minggu di Ruang. Edelweis II RSKD Duren Sawit Jakarta Timur.
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Kasus (Masalah Utama)
Halusinasi
3
Keterangan:
4
1) Pikiran terkadang menyimpang berupa kegagalan dalam mengabstrakan
dan mengambil kesimpulan.
2) Ilusi merupakan pemikiran atau penilaian yang salah tentang penerapan
yang benar-benar terjadi (objek nyata) karena rangsangan panca indera.
3) Emosi berlebihan dengan kurang pengalaman berupa reaksi emosi yang
diekspresikan dengan sikap yang tidak sesuai.
4) Perilaku tidak biasa adalah sikap dan tingkah laku yang melebihi batas
kewajaran.
5) Menarik diri merupakan percobaan untuk menghindar interaksi dengan
orang lain, baik dalam berkomunikasi maupun berhubungan sosial
dengan orang-orang di sekitarnya.
c. Respon maladaptive Respon maladaptive berdasarkan rentang respon
halusinasi menurut (Yusuf & Hanik, 2015) meliputi:
Tercium bau busuk, amis, dan bau yang menjijikan seperti: darah,
urine atau feses, kadang-kadang terhidu bau harum seperti parfum. Perilaku
yang muncul adalah ekspresi wajah seperti mencium, mengarahkan hidung
pada tempat tertentun dan menutup hidung.
Mengalami rasa sakit atau tidak enak tanpa stimulus yang terlihat,
seperti merasakan sensasi listrik datang dari tanah, benda mati atau orang
lain, merasakan ada yang menggerayangi tubuh seperti tangan, binatang kecil
dan mahluk halus. Perilaku yang muncul adalah mengusap, menggaruk-garuk
atau meraba raba permukaan kulit, terlihat menggerak-gerakan badan seperti
merasakan sesuatu rabaan.
a. Faktor Predisposisi
6
1) Faktor perkembangan
2) Faktor sosiokultural
3) Biologis
4) Psikologis
5) Sosial Budaya
b. Faktor Presipitasi
7
Faktor presipitasi merupakan stimulus yang dipersepsikan oleh individu
sebagai tantangan, ancaman, atau tuntutan yang memerlukan energi ekstra
untuk menghadapinya. Seperti adanya rangsangan dari lingkungan, misalnya
partisipasi klien dalam kelompok, terlalu lama tidak diajak komunikasi, objek
yang ada di lingkungan dan juga suasana sepi atau terisolasi, sering menjadi
pencetus terjadinya halusinasi. Hal tersebut dapat meningkatkan stress dan
kecemasan yang merangsang tubuh mengeluarkan zat halusinogenik.
Penyebab Halusinasi dapat dilihat dari lima dimensi (Oktiviani, 2020) yaitu:
8
memaki takdir tetapi lemah dalam upaya menjemput rezeki, menyalahkan
lingkungan dan orang lain yang menyebabkan takdirnya memburuk.
C. Tanda dan Gejala
Tanda dan gejala halusinasi dinilai dari hasil observasi terhadap pasien serta
ungkapan pasien (Pardede & Ramadia, 2021) adalah sebagai berikut:
1. Menyeringai atau tertawa yang tidak sesuai.
4. Menutup telinga.
D. Penatalaksanaan
1. Penatalaksanaan medis
1) Psikofarmakoterapi
9
mendapatkan perawatan dan pengobatan yang tepat. Adapun obat
obatannya seperti:
2. Terapi Somatis
10
yang disertai dengan gangguan pengaturan suhu tubuh akibat obat, serta
perilaku yang menyimpang.
d. Terapi deprivasi tidur adalah terapi yang diberikan kepada klien dengan
mengurangi jumlah jam tidur klien sebanyak 3,5 jam. cocok diberikan
pada klien dengan depresi.
E. Pohon Masalah
11
Selain itu juga mengkaji frekuensi halusinasi dapat terjadi sekali atau terjadi
secara terus-menerus dan mengkaji situasi munculnya halusinasi dapat terjadi
saat melamum atau saat tidur. Pengkajian tersebut dilakukan untuk menentukan
tindakan keperawatan untuk mengontrol halusinasi, jadi pasien tidak larut
dengan halusinasinya.
3. Respon halusinasi
Respon halusinasi dapat dikaji dengan bertanya pada klien mengenai perilaku
klien saat munculnya halusinasi. Jika pasien mengalami halusinasi biasanya
muncul perilaku atau tindakan yang tidak wajar seperti menutup telinga,
menghindar saat muncul halusinasi bahkan menunjuk sesuatu yang sebenarnya
tidak ada.
B. Diagnosa
Gangguan persepsi sensori: Halusinasi pendengaran
C. Intervensi Keperawatan
Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
5.
Tunjukan sikap empati dan
menerima klien apa adanya.
6. Perhatikan kebutuhan dasar klien.
12
Tuk 2 Pasien dapat mengenali 1. Adakan kontak sering dan singkat
secara bertahap.
halusinasinya
2. Obsevasi tingkah laku klien terkait
dengan halusinasinya.
13
3. Diskusikan cara baru
untuk memutuskan atau
mengontrol halusinasi.
4.
Bantu klien memilih halusinasi
secara bertahap.
D. Implementasi
Implementasi disesuaikan dengan rencana tindakan keperawatan. Adapun
pelaksanaan tindakan keperawatan jiwa dilakukan berdasarkan Strategi Pelaksanaan
(SP) yang sesuai dengan masing-masing masalah utama.
E. Evaluasi
Evaluasi adalah proses hasil atau sumatif dilakukan dengan membandingkan
respon klien pada tujuan umum dan tujuan khusus yang telah ditentukan.
14
NAMA : Aldri Suma Hendra
NIM : 02127003
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
Umur : 24 th
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
2. ALASAN MASUK
Jelaskan: Pasien diantar oleh keluarga, pasien bicara kasar tanpa dasar yang
jelas ke orang tua, pasien tidak tidur, pasien ngoceh sendiri, pasien sudah
15
ada riw kejiwaan 2 bulan yang lalu, pasien mengatakan mendengarkan
bisikan.
3. FAKTOR PREDISPOSISI
a. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu? (+) Ya ( ) Tidak
b. Pengobatan sebelumnya ( ) Berhasil ( ) Kurang Berhasil (+) Tidak Berhasil
c. Pelaku/Usia Korban/Usia Saksi/Usia
Aniaya Fisik ( ) ( )( ) ( )( ) ( )
Aniaya Seksual ( ) ( )( ) ( )( ) ( )
Penolakan ( ) ( )( ) ( )( ) ( )
Tindakan Kriminal ( ) ( )( ) ( )( ) ( )
Jelaskan a, b, dan c
Masalah Keprawatan :
16
c. Keluhan Fisik : ( ) Ya (+) Tidak Jelaskan:
Masalah Keperawatan : Tidak ada
5. PSIKOSOSIAL
a. Genogram
= laki-laki
= perempuan
= meninggal
= pasien
= tinggal bersama
= garis keturunan
b. Konsep Diri
17
1) Gambaran diri : Pasien mengatakan dirinya tidak normal karna
dirawat di RSJ
2) Identitas : Pasien mengatakan sebagai seorang perempuan berusia 33
th, menikah, belum mempunyai anak
3) Peran : Dirumah berperan sebagai IRT, selama di RS sebagai
pasien
4) Ideal Diri : Pasien mengatakan dirinya ingin normal pada umumnya
5) Harga Diri : Pasien mengatakan sering menyendiri sejak pertama
masuk RSJ karna takut tidak ada yang mau menerima
Masalah Keperawatan : Isolasi sosial, HDR
c. Hubungan Sosial
1) Orang yang berarti : Pasien mengatakan orang terdekatnya adalah
suaminya
2) Peran serta dalam kegiatan kelompko/masyarakat : Pasien mengatakan
tidak aktif dilingkungan
3) Hamabatan dalam berhubungan dengan oang lain : Pasien mengatakan
dirinya baru pindah dan tidak kenal dengan tetangga sehingga sulit
bersosialisasi
Masalah Keperawatan : Isolasi sosial
d. Spiritual
1) Nilai dan keyakinan : Pasien mengatakan sakitnya ini adalah cobaan
dari Allah Swt
2) Kegiatan ibadah : Pasien mengatakan jarang sholat semenjak sakit
6. STATUS MENTAL
a. Penampilan
( ) Tidak rapi ( ) Penggunaan pakaian tidak sesuai
( ) cara berpakaian tidak seperti biasanya
Jelaskan : Gigi pasien nempak kuning, kulit bersisik, mata nampak ada
belek
18
Masalah Keperawatan : Defisit Perawatan Diri
b. Pembicaraan
( ) Cepat ( ) Keras ( ) Gagap (+) Inkoheren ( ) Apatis
( ) Lambat ( ) Membisu ( ) Tidak mampu memulai pembicaraan Jelaskan :
Komunikasi terbatas, pasien berbicara tetapi tidak sampai pada tujuan,
sering menunduk
Masalah Keperawatan : Isolasi sosial, Halusinasi
c. Aktivitas Motorik
( ) Lesu ( ) Tegang (+) Gelisah ( ) Agitasi
( ) Tik ( ) Grimasen ( ) Tremor ( ) Kompulsif
Jelaskan : Pasien nampak gelisah dan mondar-mandir sambil
komatkamit
Masalah Keperawatan : Halusinasi
d. Alam Perasaan
( ) Sedih ( ) Ketakutan ( ) Putus asa
(+) Khawatir ( ) Gembira berlebihan
Jelaskan : Pasien mengatakan khawatir saat bisikan-bisikan itu muncul
Masalah Keperawatan : Halusinasi
e. Afek
( ) Datar ( ) Tumpul (+) Labil ( ) Tidak sesuai
Jelaskan : Mood pasien selalu berubah-ubah kadang tegang dan santai
Masalah Keperawatan : Resiko perilaku kekerasan
f. Interaksi selama wawancara
( ) Bermusuhan ( ) Tidak kooperatif ( ) Mudah tersinggung
(+) Kontak mata kurang ( ) Defensif ( ) Curiga Jelaskan : Pasien tidak ada
kontak mata, dan sering memalingkan wajahnya
Masalah Keperawatan : Isolasi sosial dan HDR
g. Persepsi Halusinasi
(+) Pendengaran ( ) Penglihatan ( ) Perabaan
19
( ) Pengecapan ( ) Penciuman
Jelaskan : Pasien mengatakan mendengar bisikan-bisikan yang berisi
menyuruh pasien agar berbuat jahat dan merasa kesal kepada orang tua
nya karena belum mempunyai anak pasien mendengar bisikan pada saat
sedang sendiri, pasien mendengar suaranya 3 kali
Masalah Keperawatan : Halusinasi Pendengaran
h. Proses Pikir
( ) Sirkumtansi (+) Tangensial ( ) Kehilangan Asosiasi
( ) Flight of ideas ( ) Blocking
( ) Pengulangan pembicaraan/persevarasi
Jelaskan : Pembicaraan pasien tidak nyambung selalu berputar-putar
Masalah Keperawatan : Halusinasi
i. Isi Pikir
( ) Obsesi ( ) Fobia ( ) Hipokondria
( ) Depersonalisasi ( ) Ide yang terkait ( ) Pikiran magi
j. Waham :
( ) Agama ( ) Somatik ( ) Kebesaran ( ) Curiga ( ) Nihilistik
( ) Sisip pikir ( ) Siar Pikir ( ) Kontrol Pikir Jelaskan
:
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
k. Tingkat Kesadaran
(+) Bingung ( ) Sedasi ( ) Stupor
Disorientasi :
( ) Waktu ( ) Tempat ( ) Orang
Jelaskan : Pasien nampak bingung, seperti memikirkan sesuatu
Masalah Keperawatan : Halusinasi
Memori
( ) Gangguan daya ingat jangka panjang ( ) Gangguan daya ingat jangka
pendek ( ) Gangguan daya ingat saat ini ( ) Konfabulasi
Jelaskan :
20
Masalah Keperawatan : Pasien mampu mengingat
( ) Mudah beralih ( ) Tidak mampu berkonsentrasi ( ) Tidak
mampu berhitung sederhana Jelaskan :
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
l. Kemampuan Penilaian
( ) Gangguan ringan ( ) Gangguan bermakna Jelaskan :
Masalah Keperawatan :
m. Daya tilik diri
( ) Mengingkari penyakit yang diderita ( ) Menyalahkan hal – hal di
luar dirinya Jelaskan
:
Masalah Keperawatan :
7. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
a. Makan ( ) Bantuan minimal ( ) Bantuan total
Jelaskan: Mandiri
b. BAB/BAK ( ) Bantuan minimal ( ) Bantuan total
Jelaskan: Mandiri
c. Mandi ( ) Bantuan minimal ( ) Bantuan total
Jelaskan: Mandiri
d. Berpakain/berhias ( ) Bantuan minimal ( ) Bantuan total
Jelaskan: Mandiri
e. Istirahat dan tidur
( ) Tidur siang lama : 13.00 s/d 14.30
( ) Tidur malam lama : 00.00 s/d 04.00
( ) Kegiatan sebelum/sesudah tidur : Mengurus s/d Selesai
f. Penggunaan obat ( ) Bantuan minimal ( ) Bantuan total
Jelaskan: Mandiri
g. Pemeliharan kesehatan
1) Perawatan lanjutan Ya ( ) Tidak ( )
21
2) Sistem pendukung Ya ( ) Tidak ( )
h. Kegiatan di dalam rumah
1) Mempersiapkan makanan Ya (+) Tidak ( )
2) Mencuci pakaian Ya (+) Tidak ()
3) Pengaturan keuangan Ya (+) Tidak ( )
4) Kegiatan di luar rumah Ya ( ) Tidak (+)
5) Belanja Ya ( ) Tidak (+)
6) Transportasi Ya ( ) Tidak (+)
7) Lain – lain Ya ( ) Tidak ( ) Jelaskan :
Masalah Keperawatan :
8. MEKANISME KOPING
Adaftif Maladaftif
( ) Bicara dengan orang lain ( ) Minum Alkohol ( )
Mampu menyelesaikan masalah ( ) Reaksi lambat / berlebih
( ) Teknik relaksasi ( ) Bekerja berlebihan
( ) Aktivitas konstruktif ( ) Menghindar
( ) Olahraga ( ) Mencederai diri
( ) Lainnya ( ) Lainnya
Jelasakan :
Masalah Keperawatan :
9. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
( ) Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik
Jelaskan: Pasien tidak mau berbaur hanya ingin sendiri
( ) Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifik
Jelaskan: Pasien tidak mampu bersosialisasi
( ) Masalah dengan pendidikan, spesifik
Jelaskan: Pasien hanya lulusan SMK
( ) Masalah dengan pekerjaan, spesifik
Jelaskan: Pasien tidak bekerja, hanya menjadi IRT
( ) Masalah dengan perumahan, spesifik
22
Jelaskan: Tidak ada masalah dalam perumahan
( ) Masalah ekonomi, spesifik
Jelaskan: Pasien termasuk dari keluarga yang berkecukupan
( ) Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifik
Jelaskan: Pasien ke RS jika sakit
( ) Masalah lainnya, spesifik
Jelaskan: Tidak ada
( ) Masalah dengan dukungan lingkungan
Jelaskan: Pasien tidak mampu bersosialisasi
Masalah Keperawatan: Isolasi sosial
10. PENGETAHUAN KURANG TENTANG
( ) Penyakit jiwa ( ) Sistem pendukung ( ) Faktor presipitasi ( ) Penyakit fisik ( )
Koping ( ) Obat-obatan ( ) Lainnya Masalah Keperawatan
11. ASPEK MEDIK
Terapi medik : Risperidon 2x2 mg, Thp 2x2mg, divalproxe 1x500mg pagi
Mahasiswa
23
12. ANALISA DATA
24
Ds:
- Pasien mengatakan Halusinasi
mendengar
bisikanbisikan yang
berisi menyuruh pasien
agar berbuat jahat dan
merasa kesal kepada
orang tuanya tanpa
sebab.
- Pasien mendengar
bisikan pada
saat sedang
sendiri frekuensi 3x.
-
Pasien mengatakan
khawatir saat bisikan itu
muncul pada saat pagi,
siang, dan malam.
Do:
-
Pembicaraan pasien
tidak nyambung selalu
berputar-putar tidak
sampai tujuan
-
Pasien nampak bingung
seperti memikirkan
sesuatu
-
Pada saat diajak bicara
pasien terlihat tidak
fokus.
25
- Pasien nampak gelisah
mondar-mandir sambil
komat-kamit.
Ds:
- Pasien mengatakan
sering menyendiri sejak
pertama masuk rsj, Isolasi sosial
kzrna takut tidak ada
yang mau menerima
- Pasien mengatakan
tidak aktif
dilimgkungan.
- Pasien mengatakan baru
pindah dan tidak kenal
dengan tetangga
shingga sulit
bersosialisasi.
Do:
- Komunikasi terbatas
pasien tidak ada kontak
mata dan sering
memalingkan wajah.
- Pasien tidak mau
berbaur selalu
menyendiri.
- Pasien tidak mampu
bersosialisasi.
26
- Pasien mengatakan
dirinya ingin normal
pada umumnya.
- Pasien menyendiri
karena takut tidak mau
yang menerima.
Do:
- Kontak mata kurang
sering memalingkan
Defisit perawatan diri
wajah.
- kuning.
Kulit bersisik.
- Mata nampak ada belek.
-
Do: Mood pasien selalu
berubah-ubah kadang
-
tegang dan santai.
Resiko perilaku
kekerasan
27
13. POHON MASALAH
Core Problem
Halusinasi pendengaran
28
B. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
29
C. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
TANGGAL/JAM KEP/SP
A:
30
5) Mengidentifikasi situasi yang
menimbulkan halusinasi
31
Hasil: saat sedang sendiri - Sp I berhasil
6) Mengidentifikasi respon P:
pasien - Menganjurkan sp I saat
- Melakukan cara
komatkamit
mengontrol halusinasi cara
7) Mengajarkan cara menghardik
kedua
Hasil: pasien mengerti dengan
- Mengevaluasi jadwal
cara pergi sana kamu suara
kegiatan harian pasien
palsu
8) Mengajarkan pasien
memasukkan cara menghardik
halusinasi dalam jadwal
kegiatan harian Hasil: pasien
mengerti
32
Selasa Halusinasi 1) Mengevaluasi jadwal kegiatan S: Ayuni Shafinna
7, Nov 2023 pendengeran harian -
Pasien mengatakan senang
Sp II Hasil: pasien melakukan
dengan tanpa bantuan diajarkan cara penggunaan
siapapun cara menghardik obat
17.00 WIB -
Pasien mengatakan jadi
mengerti nanti ketika
minum obat dirumah
2) Memberikan pendidikan O:
kesehatan penggunaan obat - Pasien nampak tenang
secara teratur - Pasien fokus
Hasil: pasien bersedia mendengarkannya
diajarkan 5 benar cara - Pasien mengerti yang
menggunaan obat sudah dijelaskan
33
P: -
34
Rabu Halusinasi 1) Mengevaluasi jadwal kegiatan S: Ayuni Shafinna
8, Nov 2023 pendengaran harian pasien -
Pasien mengatakan
Sp III Hasil: pasien melakukan
kegiatan yang biasa
sendiri dilakukan dirumah yaitu
2) Melatih pasien mengendalikan (memasak, mencuci,
halusinasi dengan melakukan merapihkan rumah) Pasien
17.00 WIB -
kegiatan (kegiatan yang biasa mengatakan ingin memilih
dilakukan dirumah) kegiatan yang biasa
Hasil: kegiatan pasien yang dilakukan di RS adalah
biasa dilakukan dirumah merapikan tempat
yaitu, memasak, mencuci, dan tidur
-
merapihkan rumah Pasien mengatakan ingin
3) Menganjurkan pasien merapikan saat bangun
memasukkan dalam jadwal
tidur dan saat berantakan
kegiatan harian Hasil: pasien -
mengerti Pasien mengatakan
mengikuti senam pagi
O:
-
Pasien mulai melakukan
kegiatan merapihkan
tempat tidur
35
- Pasien nampak lebih baik
dari sebelumnya
A:
- Sp III berhasil
P: -
Mengevaluasi jadwal
kegiatan harian
- Mengevaluasi sp I,II,II
- Melakukan sp IV bercakap-
cakap dengan orang lain
36
Kamis Halusinasi 1) Mengevaluasi jadwal kegiatan S: Ayuni Shafinna
9, Nov 2023 pendengaran harian pasien -
37
A:
-
Sp IV berhasil, dilanjutkan
oleh perawat ruangan
P: -
38
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
39
3. Bagi Ilmu Pengetahuan
Dapat dijadikan sebagai sumber referensi tentang pemberian asuhan
keperawatan jiwa khususnya pada pasien dengan diagnosa keperawatan
Halusinasi pendengaran.
40
DAFTAR PUSTAKA
Tim Pokja SDKI DPP PPNI, (2016), Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
Tim Pokja SIKI DPP PPNI, (2018), Standar Intervensi Keperawatan Indonesia
Tim Pokja SLKI DPP PPNI, (2018), Standar Luaran Keperawatan Indonesia
Syahdi, D., & Pardede, J. A. (2022). Penerapan Strategi Pelaksanaan (SP) 1-4
41