M DENGAN HALUSINASI
Disusun Oleh :
711440119076
DIII KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MANADO
2021
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas cinta dan Kasihnya kepada
saya sehingga pembuatan “Asuhan Keperawatan Jiwa pada T.n J.M Dengan
Penulis berharap ini dapat memberikan banyak manfaat bagi para pembaca pada
umumnya dan penulis pada khususnya. Asuhan Keperawatan Jiwa yang saya buat ini
masih sangat jauh dari kata sempurna ,maka dari itu penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran dari para pembaca untuk bisa saya perbaiki dan membuat asuhan
NI LUH PUSPINA
2
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR...................................................................................................2
DAFTAR ISI.................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................5
A. Latar Belakang..............................................................................................5
B. Rumusan Masalah........................................................................................8
C. Tujuan Penulisan..........................................................................................8
D. Manfaat Penulisan........................................................................................9
BAB II.........................................................................................................................10
TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................................10
A. Definisi Halusinasi......................................................................................10
B. Jenis-Jenis Halusinasi.................................................................................11
C. Etiologi.........................................................................................................12
F. Mekanisme Koping.....................................................................................20
BAB III........................................................................................................................22
TINJAUAN KASUS...................................................................................................22
CATATAN PERKEMBANGAN.........................................................................42
BAB IV........................................................................................................................56
PEMBAHASAN..........................................................................................................56
3
BAB V.........................................................................................................................58
A. Kesimpulan..................................................................................................58
B. Saran............................................................................................................59
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................61
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gangguan jiwa merupakan salah satu dari empat masalah kesehatan
dkk, 2016).
menimbulkan kendala pada satu atau lebih fungsi kehidupan manusia. Salah
satu yang termasuk gangguan jiwa adalah skizofrenia. (Suryenti dkk, 2017).
(halusinasi dan waham), afek tidak wajar atau tumpul, gangguan kognitif
5
baik, tepat dan bahagia (Menninger, 2015). Menurut Undang - Undang
seseorang individu dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual, dan sosial
secara konstruktif pada kenyataan, merasa bebas secara relatif dari ketegangan
Health Organization (WHO) pada tahun 2016, secara global, terdapat sekitar
bipolar, 21 juta orang dengan skizofrenia, dan 47,5 juta orang dengan
demensia.
Bila diperkirakan jumlah penduduk sebanyak 220 juta orang, akan terdapat
6
gangguan jiwa dengan skizofrenia kurang lebih 660 ribu sampai satu juta
perilaku kekerasan yang dapat melukai orang lain, dan mencederai diri sendiri
seperti pada kasus klien halusinasi memakan telinga orang lain, biasanya
sesuatu yang tidak diinginkannya, dan hal tersebut tidak bisa ditahan oleh
Sulawesi Utara.
7
B. RumusanMasalah
Berdasarkan uraian masalah latar belakang diatas, maka rumusan
C. TujuanPenulisan
1. Untuk memahami Asuhan Keperawatan Gangguan Persepsi Sensori
8
6. Mengevaluasi klien dengan masalah gangguan persepsi sensori :
D. ManfaatPenulisan
Studi kasus ini diharapkan dapat menjadi salah satu sumber informasi
pada klien sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. DefinisiHalusinasi
tanpastimulus yang nyata, memberi persepsi yang salah atau pendapat tentang
sesuatutanpa ada objek atau rangsangan yang nyata dan hilangnya kemampuan
eksternal(Trimelia, 2011).
nyata(Keliat, 2014).
danpikiran yang sering terjadi tanpa adanya rangsangan dari luar yang dapat
gambaran danpikiran sering terjadi yang dialami oleh klien gangguan jiwa berupa
10
B. Jenis-Jenis Halusinasi
sumber suara, bicara atau tertawa sendiri, marah-marah tanpa sebab, menutup
menakutkan. Perilaku yang muncul adalah tatapan mata pada tempat tertentu,
Tercium bau busuk, amis, dan bau yang menjijikan, seperti bau darah, urine
atau feses atau bau harum seperti parfum. Perilaku yang muncul adalah
11
Merasa mengecap sesuatu yang busuk, amis dan menjijikan, seperti rasa
darah, urine atau feses. Perilaku yang muncul adalah seperti mengecap, mulut
Mengalami rasa sakit atau tidak enak tanpa stimulus yang terlihat, seperti
merasakan sensasi listrik dari tanah, benda mati atau orang. Merasakan ada
yang menggerayangi tubuh seperti tangan, binatang kecil dan makhluk halus.
rabaan.
6. Halusinasi sinestetik
Merasakan fungsi tubuh, seperti darah mengalir melalui vena dan arteri,
atas permukaan bumi. Perilaku yang muncul adalah klien terlihat menatap
tubuhnya sendiri dan terlihat seperti merasakan sesuatu yang aneh tentang
tubuhnya.
C. Etiologi
1. Faktor predisposisi
a) Faktor perkembangan
12
Tugas perkembangan klien terganggu misalnya rendahnya kontrol dan
mudah frustasi, hilang percaya diri dan lebih rentah terhadap stress.
b) Faktor sosiokultural
lingkungannya.
c) Faktor biologis
otak.
d) Faktor psikologis
depannya. Klien lebihmemilih kesenangan sesaat dan lari dari alam nyata
13
Penelitian menunjukkan bahwa anak sehat yang diasuh oleh orang tua
2. Faktor presipitasi
a. Perilaku
membedakan keadaan yang nyata dan tidak nyata. Menurut Rawlins dan
1) Dimensi fisik
yang sama.
2) Dimensi emosional
Perasaan cemas yang berlebihan atas dasar problem yang tidak dapat
14
dapat berupa perintah memaksa dan menakutkan. Klien tidak
3) Dimensi intelektual
4) Dimensi sosial
contoh diri dan harga diri yang tidak didapatkan dalam dunia nyata. Isi
berlangsung.
15
5) Dimensi spritual
terganggu, karena ia sering tidur larut malam dan bangun sangat siang.
Saat terbangun terasa hampa dan tidak jelas tujuan hidupnya. Ia sering
memburuk.
1. Respon adaptif adalah respon yang yang dapat diterima oleh norma-norma
sosial budaya yang berlaku. Dengan kata lain individu tersebut dalam batas
tersebut.
pengalaman ahli.
d. Perilaku sosial adalah sikap dan tingkah laku yang masih dalam batas
kewajaran.
16
e. Hubungan sosial adalah proses suatu interaksi denagn orang lain dan
lingkungan.
b. Ilusi adalah miss interpretasi atau penilaian yang salah tentang penerapan
d. Perilaku tidak biasa adalah sikap dan tingkah laku yang melebihi batas
kewajaran
lain
kenyataan sosial.
c. Kerusakan proses emosi adalah perubahan sesuatu yang timbul dari hati.
17
e. Isolasi sosial adalah kondisi sendirian yang dialami oleh individu dan
diterima sebagai ketentuan oleh orang lain dan sebagai suatu kecelakaan
Menurut Yosep (2010) dan Trimeilia (2011) tahapan halusinasi ada lima fase
yaitu:
Karakteristik :
diketahui orang lain bahwa dirinya banyak masalah. Masalah makin terasa
Karakteristik :
18
Klien mengalami emosi yang berlanjut, seperti adanya perasaan cemas,
Perilaku yang muncul biasanya dalah menyeringai atau tertawa yang tidak
respon verbal lamban, diam dan dipenuhi oleh sesuatu yang mengasyikkan.
Karakteristik :
Pengalaman sensori klien menjadi sering datang dan mengalami bias. Klien
menjaga jarak antara dirinya dengan objek yang dipersepsikan klien. Klien
diri dari orang lain dengan intensitas watu yang lama. Perilaku yang muncul
19
Karakteristik :
Karakteristik :
datangnya suara-suara terutama bila klien tidak dapat menuruti ancaman atau
selama minimal empat jam atau seharian bila klien tidak mendapatkan
adalah perilaku menyerang, risiko bunuh diri atau membunuh, dan kegiatan
F. Mekanisme Koping
Menurut Dalami dkk (2014) mekanisme koping adalah perilaku yang mewakili
20
1. Regresi, menghindari stress, kecemasan dan menampilkan perilaku kembali
orang lain karena kesalahan yang dilakukan diri sendiri (sebagai upaya untuk
3. Menarik diri, reaksi yang ditampilkan dapat berupa reaksi fisik maupun
psikologis, reaksi fisik yaitu individu pergi atau lari menghindari sumber
stressor, misalnya menjauhi polusi, sumber infeksi, gas beracun dan lain-lain.
mengisolasi diri, tidak berminat, sering disertai rasa takut dan bermusuhan.
21
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
Identitas Klien
Nama : Tn.J.M
Pendidikan : SLTA
Alamat : Airmadidi
No. RM : 2065
Umur : 63 Tahun
Pekerjaan : IRT
Alamat : Bahu
Hubungan : Kakak
22
Alasan Masuk: Klien di bawa ke Rumah sakit oleh ibunya pada 22 April 2017,
hingga meninggal
Keluhan saat di kaji:Saat di kaji klien tampak gelisah dan terusberjalan mondar-
mandir
Faktor Predisposisi
didepannya
Pemeriksaan Fisik
a. Tanda-tanda Vital
c. Keluhan fisik : klien mengatakan tidak mempunyai keluhan untuk saat ini,
23
Psikososial
a. Genogram
A B
Keterangan :
: Meninggal
: Klien
: Laki-laki / Perempuan
: Garis Perkawinan
: Garis Keturunan
: Cerai
24
Konsep diri
keluarganya.
4) Ideal diri : klien berharap ingin cepat sembuh dan di jemput oleh
dikarenakan malu dengan dirinya sendiri dan merasa tidak percaya diri
Hubungan sosial
25
Spiritual
kalasey
Status Mental
setelah mandi.
b. Pembicaraan : klien bicara terus terang ketika ditanyakan, cara bicara klien
lambat.
muncul didepannya
e. Afek lebih: afek klien tumpul, klien bisa berespon dengan stimulus yang
26
f. Interaksi selama wawancara :klien kooperatif, kontak mataklien ada
muncul
lanjutkan kembali
i. Isi pikir: saat berinteraksi dengan klien tidak di temukan adanya waham,
disorientasi: waktu, tempat dan orang lain, klien mampu mengenal waktu
saat pagi,siang, sore dan malam di RSJ klien mengenal yang merawatnya
k. Memori : klien dapat mengingat kejadian masa lalu yang menyebabkan dia
stress
27
l. Tingkat konsentrasi dan berhitung: klien mampu berkonsentrasi dalam
pada klien untuk memilih, mandi dulu sebelum makan atau makan dulu
n. Daya tilik diri : klien menyadari dirinya sakit dan di rawat di Rumah Sakit
Jiwa.
Kebutuhan
air ( diarahkan)
e. Istirakat dan tidur: Dilakukan secara mandiri, tidur dan istirahat ±8 jam
( diarahkan)
28
g. Pemeliharaan kesehatan: Dilakukan secara mandiri ( diarahkan)
Mekanisme Kopimg
orang lain, tetapi jika bersama Jemmy dan Frans dia suka bercerita.
Aspek medik
b. Terapi medis :
29
Clorilex 100 mg, 2x1/2
THP, 2x1
Vit B, 1X1
ANALISA DATA
No Data Masalah
1. DS : ( D.0085)
-Klien mengatakan sering melihat bayangan hitam yang Gangguan Persepsi
muncul didepannya Sensori Halusinasi
Penglihatan
DO :
-Klien tampak gelisah
-Klien tampak mondar-mandir
TTV :
TD : 100/80 mmHg N : 88x/m R : 18x/m SB :
36,9oC
2. DS : (D.0087)
- Klien mengatakan kurang berhubungan dengan orang lain Harga Diri Rendah
dikarenakan malu dengan dirinya sendiri dan merasa tidak Situasioal
percaya diri berhubungan dengan
Ketidakadekuatan
DO : Pemahaman
-Klien tampak pesimis dengan hidupnya
3. DS : (D.0146)
- Klien mengatakan frustasi karena selalu melihat bayangan Risiko Perilaku Kekerasan
hitam Berhubungan dengan
30
- Klien mengatakan sering marah-marah tanpa sebab Halusinasi
DO :
- Pandangan klien tampak tajam
- Klien jarang di tempat tidur/ jongkok di lantai klien
kebanyakan komat kamit sendiri dan mondar mandir
POHON MASALAH
DIAGNOSA KEPERAWATAN
31
Hasil
1 Gangguan Setelah dilakukan - Distorsi Manajemen
Persepsi Sensori tindakann sensori Halusinasi
b.d gangguan keperawatan menurun - Anjurkan melakukan
penglihatan selama 2x5 jam distraksi (mis.
diharapkanPerseps - Perilaku melakukan aktivitas
DS : i Sensori halusinasi dan teknik relaksasi)
-Klien Membaik menurun - Ajarkan klien cara
mengatakan mengontrol halusinasi
sering melihat - Kolaborasi
bayangan hitam pemberian obat
yang muncul antipsikotik
didepannya
DO :
-Klien tampak
gelisah
-Klien tampak
mondar-mandir
TTV :
TD : 100/80
mmHg N :
88x/m R :
18x/m SB :
36,9oC
32
situasional b.d keperawatan meningkat negatif diri
ketidakadekuata selama 2x5 jam - Anjurkan
n pemahaman diharapkanHarga - mengidentifikasi
Diri Meningkat Meremehka kekuatan yang dimiliki
DS : n - Latih peningkatan
- Klien kemampuan tanggung jawab untuk
mengatakan mengatasi diri sendiri
kurang masalah - Latih
berhubungan menurun pernyataan/kemampua
dengan orang lain n positif diri
dikarenakan malu Latih cara berfikir dan
dengan dirinya berperilaku positif
sendiri dan - Latih meningkatkan
merasa tidak kepercayaan pada
percaya diri kemampuan dalam
menangani situasi
DO :
-Klien tampak
pesimis dengan
hidupnya
33
selalu melihat dengan cara terapkan
bayangan hitam teknik relaksasi atau
- Klien berbicara
mengatakan
sering marah-
marah tanpa sebab
DO :
- Pandangan klien
tampak tajam
- Klien jarang di
tempat tidur/
jongkok di lantai
klien kebanyakan
komat kamit
sendiri dan
mondar mandir
34
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
HARI PERTAMA
Selasa, 23 November 2021/ Jam 08.30 – 12.00 WITA
A:
- Anjurkan melakukan
distraksi (mis. melakukan
aktivitas dan teknik
relaksasi)
- Ajarkan klien cara
mengontrol halusinasi
- Kolaborasi pemberian
obat antipsikotik
35
Masalah belum teratasi
P:
Intervensi manajemen
halusinasi dilanjutkan
Harga Diri Rendah - Mendiskusikan persepsi S:
situasional b.d negatif diri - Klien mengatakan kurang
ketidakadekuatan - Menganjurkan berhubungan dengan orang
pemahaman mengidentifikasi kekuatan lain dikarenakan malu
yang dimiliki dengan dirinya sendiri dan
- Melatih peningkatan merasa tidak percaya diri
tanggung jawab untuk diri
sendiri O:
- Melatih -Klien tampak pesimis
pernyataan/kemampuan dengan hidupnya
positif diri
Melatih cara berfikir dan A:
36
berperilaku positif
- Latih meningkatkan
kepercayaan pada
kemampuan dalam
menangani situasi
Masalah belum teratasi
P:
Intervensi Promosi Harga
Diri dilanjutkan
A:
- Monitor adanya benda
yang berpotensi yang
37
membahayakan
- Latih mengurangi
kemarahan secara verbal
dan non verbal dengan cara
terapkan teknik relaksasi
atau berbicara
Masalah belum teratasi
P:
Intervensi pencegahan
perilaku kekerasan
dilanjutkan
HARI KEDUA
Rabu, 24 November 2021 / Jam 09.00 – 11.30 WITA
38
65x/m R : 18x/m SB :
36,7oC
A:
- Anjurkan melakukan
distraksi (mis. melakukan
aktivitas dan teknik
relaksasi)
- Ajarkan klien cara
mengontrol halusinasi
- Kolaborasi pemberian
obat antipsikotik
Masalah sudah teratasi
P:
Intervensi manajemen
halusinasi dihentikan
Harga Diri Rendah - Mendiskusikan persepsi S:
situasional b.d negatif diri - Klien mengatakan
ketidakadekuatan - Menganjurkan sekarang sudah mulai
pemahaman mengidentifikasi kekuatan berhubungan dengan
yang dimiliki orang-orang disekitarnya
- Melatih peningkatan dan mulai percaya diri
tanggung jawab untuk diri
sendiri O:
- Melatih -Klien tampak mulai
pernyataan/kemampuan optimis dengan hidupnya
positif diri
Melatih cara berfikir dan
39
berperilaku positif A:
- Melatih meningkatkan - Diskusikan persepsi
kepercayaan pada negatif diri
kemampuan dalam - Anjurkan
menangani situasi mengidentifikasi kekuatan
yang dimiliki
- Latih peningkatan
tanggung jawab untuk diri
sendiri
- Latih
pernyataan/kemampuan
positif diri
Latih cara berfikir dan
berperilaku positif
- Latih meningkatkan
kepercayaan
padakemampuan dalam
menangani situasi
Masalah sudah teratasi
P:
Intervensi Promosi Harga
Diri dihentikan
40
non verbal dengan cara bayangan tersebut
terapkan teknik relaksasi atau - Klien mengatakan sudah
berbicara mulai bisa mengontrol
kemarahannya
O:
- Pandangan tajam klien
tampak sudah mulai
berkurang
A:
- Monitor adanya benda
yang berpotensi yang
membahayakan
- Latih mengurangi
kemarahan secara verbal
dan non verbal dengan cara
terapkan teknik relaksasi
atau berbicara
Masalah sudah teratasi
P:
Intervensi pencegahan
perilaku kekerasan di
hentikan
CATATAN PERKEMBANGAN
41
2021 Orientasi - Klien mengatakan “saat
/ - Mengucapkan salam ini bayangan hitam
09.00- kepada klien yang menganggu sudah
11.30 Hasil: tidak
Klien tampak membalas muncul”.“Biasanya
salam dengan senyum bayangan hitam
- Menanyakan perasaan tersebut muncul
klien diwaktu saat saya
Hasil: sendiri dan tidak
Klien mengatakan beraktifitas
perasaannya saat ini - Klien mengatakan klien
sangat baik dan senang sudah mengikuti cara
- Menyampaikan topic yang sudah diajarkan
yang akan dibicaraan (menghardik) yaitu,
Hasil: tutup mata, tutup
Topic yang akan telinga, yakinkan dalam
dibahas mengenai cara hati, pergi kamu
menghardik halusinasi pergi… kamu tidak
- Kontrak tempat, waktu nyata kamu palsu.
Hasil: O:
Klien mengatakan di - Klien memperagakan
kamar klien, selama 10 cara menghardik
menit dengan cukup baik
Tahap Kerja - Klien memasukan
- Menjelaskan cara kedalam kegiatan
menghardik halusinasi tentang cara
Hasil: menghardik
Klien mengatakan sudah
42
mengetahuinya A:
sebelumnya - SP1Tercapai
- Memperagakan cara P:
menghardik - Lanjutkan ke SP 2
Hasil:
Klien tampak
meperhatikan saat
diperagakan
- Meminta klien untuk
memperagakan Kembali
Hasil:
Klien dapat
memperagakan dan
mengulang Kembali n
- Memantau penerapan
cara ini, menguatkan
perilaku klien
Hasil:
Klien dapat menerapkan
cara mengardik
halusinasi yang telah
diajarkan
Terminasi
- Menayakan perasaan
klien setelah mengikuti
cara mengahardik
halusinasi
Hasil:
43
Klien mengatakan
perasaan klien lebih
legah dan lebih nyaman
- Membuat jadwal
Latihan
Hasil:
Klien mengatakan akan
memasukan di dalam
jadwal kegiatan klien
- Memberitahu kepada
klien bahwa ad acara
kedua yang dapat
mengendalikan suara-
suara tersebut
Hasil:
Klien tampak senang
dan antusias saat
diberitahukan hal itu
- Kontak waktu, tempat
Hasil:
Klien mengatakan
ditempat yang sama saja
sebelum jam makan
siang
SP2 S:
Orientasi - Klien mengatakan “saat
- Mengucapkan salam ini bayang-bayangan
44
kepada klien hitam sudah tidak
Hasil : muncul”.“bayangan
Klien tampak merespon hitam sudah tidak
salam yang diberikan terlihat sejak kemarin
ddengan gembira dan tadi malam”
- Menanyakan apakah - Klien mengatakan klien
bayangan itu masih senang mengikuti cara
muncul kedua dalam
Hasil: mengendalikan
Klien mengatakan sudah halusinasi
tidak muncul lagi O:
- Apakah cara yang dilatih - Klien tampak
sebelumnya sudah berinteraksi dengan
dipakai baik
Hasil: - Tampak konsentrasi
Klien mgatakan klien klien baik
massih mengingatnya - Tampak kontak mata
- Menyampaikan topic klien baik
yang akan dibahas - Klien dapat melakukan
Hasil: Teknik kedua yaitu
Topic yang akan dibahas berbincang-bincang
yaitu mengontrol dengan orang lain
halusinasi dengan dengan baik
bercakap-cakap dengan - Klien tampak
orang lain melakuakn aktifitas
- Kontrak waktu sehari-hari mengatur
Hasil: pakaian, mencuci kamr
Mengotrak waktu dengan mandi, megatur tempat
45
klien kira-kira 10 menit tidur, beribadah, dll
A:
Tahap Kerja - SP2 Tercapai
- Mengajarkan kepada P:
klien jika suara mulai Lanjutkan SP3 & SP4
datang langsung mencari
teman untuk berbicang-
bincang
Hasil:
Saat dijelaskan klien
tampak sanagt
memperhatikan jalannya
pencejalasan
- Mencontohkan cara
meminta tolong kepoada
teman untuk mengobrol
halusinasi jika datang
Hasil:
“Tolong!!, saya mulai
melihat bayangan hitam.
Ayo mengobrol dengan
saya!. Saat dicontohkan
klien tampak
memperhatikan dan
mengulangi kata tersebut
Terminasi
- Menayakan perasaan
klien setelah mengikuti
cara mengahardik
46
halusinasi
Hasil:
Klien mengatakan
perasaan klien lebih
legah dan lebih nyaman
- Membuat jadwal
Latihan
Hasil:
Klien mengatakan akan
memasukan di dalam
jadwal kegiatan klien
- Memberitahu kepada
klien bahwa ad acara
ketiga yang dapat
mengendalikan suara-
suara tersebut
Hasil:
Klien tampak senang
dan antusias saat
diberitahuakn hal itu
- Kontak waktu, tempat
Hasil:
Klien mengatakan
ditempat yang sama
pada besok hari
24-11- SP3 S:
2021 - Klien mengatakan “saat
47
09.00- Orientasi ini bayang-bayangan
12.00 - Mengucapkan salam hitam sudah tidak
kepada klien muncul”.“bayangan
Hasil : hitam sudah tidak
Klien tampak merespon terlihat sejak kemarin
salam yang diberikan dan dan tadi malam”
klien tampak senang - Klien mengatakan klien
- Menanyakan apakah senang mengikuti cara
apakah 2 cara itu efektif ketiga dan keempat
Hasil: mengendalikan
Klien mengatakan 2 cara halusinasi dengan
yang telah diajari itu melakukan aktivitas
sangat membatu terjadwal dan
mengotrol dan menggunakan obat
mengahardik halusinasi secara teratur
dari klien O:
- Apakah cara yang dilatih - Klien tampak
kemarin sudah dipakai melakukan aktifitas
Hasil: sehari-hari mengatur
Klien megatakan klien pakaian, mencuci
masih mengingatnya kamar mandi, mengatur
- Menyampaikan topic tempat tidur, beribadah,
yang akan dibahas dll
Hasil: - Klien tampak
Topic yang akan dibahas berinteraksi dengan
yaitu mengontrol baik
halusinasi dengan - Tampak konsentrasi
melaksanakan aktifitas klien baik
48
terjadwal - Tampak kontak mata
klien baik
Tahap Kerja - Klien memahami cara
- Menjelaskan pentingnya ke 3 dengan melakukan
aktifitas yang teratur aktivitas terjadwal
untuk mengatasi - Klien memahami cara
halusinasi menggunakan obat
Hasil: secara teratur
Saat dijelaskan klien
tampak memperhatikan A:
dengan baik - SP 3 dan 4Tercapai
- Mendiskusikan aktifitas P:
yang biasa dilakukan - Evaluasi Kembali SP1,
klien SP2, SP3, dan SP 4
Hasil: dalam mengendalikan
Klien mengatakan klien halusinasi
sudah mempunyai - Intervensi dihentikan
jadwal sebelumnya
tentang aktifitas klien
sehari-hari
- Menyusun jadwal
aktitas sehariphari
sesuai dengan aktifitas
yang telah dilatih
Upayakan klien
mempunyai aktivitas
dari bangun pagi sampai
tidur malam,7 hari
49
dalam seminggu
Hasil :
Klien sudah mempunyai
jadwal aktifitas yang
dilakukan sehari-hari
sebelumnya
- Memantau pelaksanaan
jadwal kegiatan,
memberikan penguatan
terhadap perilaku klien
yang positif
Hasil:
Klien melakukan
kegiatan aktifitas sesuai
dengan jadwal yang ada,
dan saat diberikan
pyujian atas perlakuan
positif dari klien, klien
terlihat senang dan
gembira
Terminasi
- Menayakan perasaan
klien setelah mengikuti
cara mengahardik
halusinasi
Hasil:
Klien mengatakan
perasaan klien lebih
50
nyaman sekarang
kareena sudah
mengetahui banyak cara
dalam mengontrol
halusinasi
- Menanyakan 3 cara
yang sudah diajarkan
Hasil:
Klien dapat
menyebutkan 3 cara
yang telah diajarkan
- Memberiahukan kepada
klien akan dilatih
menggunakan obat
secara teratur
Hasil:
Klien tampak senang
dan antusias saat
diberitahuakn hal itu
- Kontak waktu, tempat
Hasil:
Klien mengatakan
tempatnya di nurse
station saja, dan waktu
sebelum makan siang
SP4
51
Orientasi
- Mengucapkan salam
kepada klien
Hasil :
Klien tampak merespon
salam yang diberikan dan
klien tampak senang
- Menanyakan perasaan
klien hari ini
Hasil:
Klien mengatakan hari
ini klien sedikit sedih
karena hari ini
merupakan hari terakhir
perawat praktik di
ruangan
- Menanyakan kepada
klien apakah
menggunakan 3 cara
yang sudah diajarkan
Hasil:
Klien mengatakan klien
sudah memasukan ke
dalam jadwalnya dan
klien tidak akan lupa
melakukannya jika
bayangan itu datang
- Apakah jadwal kegiatan
52
yan dibuat sudah
dilakukan
Hasil:
Klien mgatakan klien
sudah melakukannya
sedari kemarin
- Menanyakan kepada
klien apakah pagi tadi
sudah minum obat
Hasil:
Klien mengatakan sudah
minum obat
- Menyampaikan topic
yang akan dibahas
Hasil:
Hari ini kita akan
mendiskusikan tentang
obat-obatan yang
sementara diminum
- Kontrak waktu
Hasil
20 menit
Tahap Kerja
- Menjelaskan kegunaan
obat
Hasil:
Saat penjelasan
53
berlangsung klien
tampak mengerti dan
antusias
- Menjelaskan resiko
kalau putus obat
Hasil:
Klien tampak cemas saat
dijelaskan resiko putus
obat
- Menjelaskan cara
mendapatkan
obat/berobat
Hasil:
Klien tampak sudah
mnngerti cara
mendapatkan obat yaitu
melalui dokter
- Jelaskan cara
menggunakan obat
dengan prinsip 5 benar
(benar obat, benar
klien, benar cara, benar
waktu, benar dosis)
Hasil:
Saat dijelaskan klien
tampak menyimak
dengan baik dan dapat
mengulangi kembali
54
tentang prinsip 5 benar
55
BAB IV
PEMBAHASAN
penglihatan pada Tn. J.M, setelah dilakukan tindakan selama 2 hari mendapatkan
hasil yg cukup baik pada klien artinya klien mengalami peningkatan kemampuan
peningkatan harga diri ke arah lebih baik dan meminum obat dalam setiap harinya
bahwa semakin tinggi tingkat pengetahuan seseorang, maka semakin mudah untuk
Menurut Nurdiana (2007), bahwa salah satu faktor penyebab terjadinya kekambuhan
dalam merawat klien halusinasi disertai pendidikan yang tinggi mempengaruhi cara
disebabkan oleh keinginan mereka untuk sembuh sehingga mereka selalu mengikuti
apa yang telah diajarkan untuk melawan halusinasi. Dari pihak rumah sakit juga
telah membantu merawat klien dalam mengontrol kebutuhan minum obat secara
56
teratur. Penulis juga berasumsi, hal yang menyebabkan klien menderita gangguan
jiwa seperti ini mungkin dikarenakan faktor keluarga yaitu ibunnya yang sudah
membawanya ke RSJ dan memberikan tekanan yang berujung stress yang tidak
57
BAB V
A. Kesimpulan
Setelah penulis melakukan asuhan keperawatan pada Klien Tn. J.M dengan
masalah Halusinasi Penglihatan yang dilakukan di Ruang Katrili RSJ PROF. DR. V.
1. Kesimpulan Klien
58
Pelaksanaan (SP) klien Gangguan Persepsi Sensori: HalusinasiPenglihatan.
5) Evaluasi pada studi kasus ini adalah Klien Tn. J.M mampu membina
kegiatan, serta mampu menunjukkan dan menyebutkan kembali jenis obat dan
manfaatnya.
B. Saran
1. Bagi Perawat
yang dilakukan secara sistematis dan tertulis agar tindakan berhasil sesuai dengan
yang diharapkan.
2. Bagi Klien
3. Bagi Peneliti
Diharapkan hasil asuhan keperawatan jiwa ini dapat menjadi referensi lain
59
serta dapat menjadi acuan untuk dikembangkan kembali dalam asuhan
Penglihatan
60
DAFTAR PUSTAKA
Asmadi. 2010. Konsep Dasar Keperawatan. Edisi I. Jakarta: EGC Dalami, dkk.
2014. Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Jiwa.Jakarta: CV. Trans Info
Media. Direja, A.H.S. 2011. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta:
Nuha Medika.
Farida dan Yudi. 2010. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta: Salemba Medika.
Kemenkes, 2018.
Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Nasional 2018, badan peneliti &
Keperawatan Jiwa (Teori dan Aplikasi). Yogyakara: ANDI Nurarif, Amin Huda dan
dan Nanda Nic-Noc edisi revisi jilid 3 Skizofrenia hal.137: Jogyakarta. MediAction.
dengan klien Ny. S di ruang Bima Instalasi Jiwa Rumah Sakit Umum Daerah
Seto. Setiadi. 2012. Konsep & Penulisan Dokumentasi Asuhan Keperawatan; Teori
dan Praktik. Yogyakarta: Graha Ilmu. Sumijatun. 2010. Konsep Dasar Menuju
61
keperawatan klien Halusinasi Jakarta : Trans Info Media Wawan dan Dewi. 2011.
Teori & Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha
62