Oleh
Nim : 18334046
Tingkat 3B
Dosen Pembimbing :
Ns. Vivi Yuderna,SKep,MKep
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah dengan judul "Konsep Dasar
Comunity Mental Healt Nursing” pada Mata Kuliah Keperawatan Jiwa.
Penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan dan motivasi berbagai pihak. Untuk itu, dalam
kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada ibu yang telah memberi tugas ini.
Saya menyadari makalah ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan kemampuan
penulis. Untuk itu kami mengharapkan saran dan kritik yang bersifat konstruktif sehingga kami dapat
menyempurnakan makalah ini.
penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
..............................................................................................................................................................
DAFTAR ISI
..............................................................................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN
..............................................................................................................................................................
BAB 2 PEMBAHASAN
..............................................................................................................................................................
2.4 Proses Kesehatan Keperawatan Jiwa dalam Pelayanan Kesehatan Jiwa Masyarakat
..............................................................................................................................................................
BAB 3 PENUTUP.................................................................................................................................
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Untuk Mengetahui dan Memahami lebih dalam tentangKonsep DasarComunity Mental
Healt Nursing
BAB II
PEMBAHASAN
2. Masalah Psikososial
Masalah psikososial yaitu setiap perubahan dalam kehidupan individu baik yang bersifat
psikologis ataupun sosial yang mempunyai pengaruh timbal balik dan dianggap berpotensi cukup
besar sebagai faktor penyebab terjadinya gangguan jiwa, atau (gangguan kesehatan) secara
nyata, atau sebaliknya masalah kesehatan jiwa yang berdampak pada lingkungan sosial.
Ciri-ciri masalah psikososial, yaitu :
a. Cemas, hawatir berlebihan, takut
b. Mudah tersinggung
c. Sulit berkonsentrasi
d. Bersifat ragu-ragu merasa rendah diri
e. Merasa kecewa
f. Pemarah dan agresif
g. Reaksi fisik seperti jantung berdebarReaksi fisik seperti jantung berdebar,, otot tegang,
sakit kepala
3. Masalah Psikososial
Masalah psikososial yaitu setiap perubahan dalam kehidupan individu baik yang bersifat
psikologis ataupun sosial yang mempunyai pengaruh timbal balik dan dianggap berpotensi cukup
besar sebagai faktor penyebab terjadinya gangguan jiwa, atau (gangguan kesehatan) secara
nyata, atau sebaliknya masalah kesehatan jiwa yang berdampak pada lingkungan sosial.
Ciri-ciri masalah psikososial, yaitu :
h. Cemas, hawatir berlebihan, takut
i. Mudah tersinggung
j. Sulit berkonsentrasi
k. Bersifat ragu-ragu merasa rendah diri
l. Merasa kecewa
m. Pemarah dan agresif
Reaksi fisik seperti jantung berdebar
2.2 Konsep Keperawatan Kesehatan Jiwa Masyarakat
Keperawatan kesehatan masyarakat, merupakan salah satu kegiatan pokok Puskesmas yang
sudah ada sejak konsep Puskesmas di perkenalkan. Perawatan Kesehatan Masyarakat sering disebut
dengan PHN (Public Health Nursing) namun pada akhir-akhir ini lebih tepat disebut CHN
(Community Health Nursing). Perubahan istilah public menjadi community, terjadi di banyak negara
karena istilah “public” sering kali di hubungkan dengan bantuan dana pemerintah (government
subsidy atau public funding), sementara keperawatan kesehatan masyarakat dapat dikembangkan
tidak hanya oleh pemerintah tetapi juga oleh masyarakat atau swasta, khususnya pada sasaran
individu (UKP), contohnya perawatan kesehatan individu di rumah (home health nursing).
Keperawatan kesehatan masyarakat (Perkesmas) pada dasarnya adalah pelayanan keperawatan
profesional yang merupakan perpaduan antara konsep kesehatan masyarakat dan konsep keperawatan
yang ditujukan pada seluruh masyarakat dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi.
Dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal dilakukan melalui peningkatan
kesehatan (promotif) dan pencegahan penyakit (preventif) di semua tingkat pencegahan (levels of
prevention) dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan
klien sebagai mitra kerja dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan keperawatan.
Tujuan pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat adalah meningkatkan kemandirian masyarakat
dalam mengatasi masalah keperawatan kesehatan masyarakat yang optimal. Pelayanan keperawatan
diberikan secara langsung kepada seluruh masyarakat dalam rentang sehat–sakit dengan
mempertimbangkan seberapa jauh masalah kesehatan masyarakat mempengaruhi individu, keluarga,
dan kelompok maupun masyarakat. Sasaran keperawatan kesehatan masyarakat adalah seluruh
masyarakat termasuk individu, keluarga, kelompok beresiko tinggi termasuk kelompok/ masyarakat
penduduk di daerah kumuh, terisolasi, berkonflik, dan daerah yang tidak terjangkau pelayanan
kesehatan Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat dapat diberikan secara langsung pada semua
tatanan pelayanan kesehatan , yaitu :
1. Di dalam unit pelayanan kesehatan (Rumah Sakit, Puskesmas, dll) yang mempunyai pelayanan
rawat jalan dan rawat nginap
2. Di rumah Perawat “home care” memberikan pelayanan secara langsung pada keluarga di rumah
yang menderita penyakit akut maupun kronis. Peran home care dapat meningkatkan fungsi
keluarga dalam merawat anggota keluarga yang mempunyai resiko tinggi masalah kesehatan.
3. Di sekolah Perawat sekolah dapat melakukan perawatan sesaat (day care) diberbagai institusi
pendidikan (TK, SD, SMP, SMA, dan Perguruan tinggi, guru dan karyawan). Perawat sekolah
melaksanakan program screening kesehatan, mempertahankan kesehatan, dan pendidikan
kesehatan
4. Di tempat kerja/industri Perawat dapat melakukan kegiatan perawatan langsung dengan kasus
kesakitan/kecelakaan minimal di tempat kerja/kantor, home industri/ industri, pabrik dll.
Melakukan pendidikan kesehatan untuk keamanan dan keselamatan kerja, nutrisi seimbang,
penurunan stress, olah raga dan penanganan perokok serta pengawasan makanan.
5. Di barak-barak penampungan Perawat memberikan tindakan perawatan langsung terhadap kasus
akut, penyakit kronis, dan kecacatan fisik ganda, dan mental.
6. Dalam kegiatan Puskesmas keliling Pelayanan keperawatan dalam puskesmas keliling diberikan
kepada individu, kelompok masyarakat di pedesan, kelompok terlantar. Pelayanan keperawatan
yang dilakukan adalah pengobatan sederhana, screening kesehatan, perawatan kasus penyakit
akut dan kronis, pengelolaan dan rujukan kasus penyakit.
7. Di Panti atau kelompok khusus lain, seperti panti asuhan anak, panti wreda, dan panti sosial
lainya serta rumah tahanan (rutan) atau lembaga pemasyarakatan (Lapas).
8. Pelayanan pada kelompok kelompok resiko tinggi
a. Pelayanan perawatan pada kelompok wanita, anak-anak, lansia mendapat perlakukan
kekerasan
b. Pelayanan keperawatan di pusat pelayanan kesehatan jiwa
c. Pelayanan keperawatan dipusat pelayanan penyalahgunaan obat
d. Pelayanan keperawatan ditempat penampungan kelompok lansia, gelandangan
pemulung/pengemis, kelompok penderita HIV (ODHA/Orang Dengan Hiv-Aids), dan WTS
9. Fokus utama kegiatan pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat adalah meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan keperawatan, membimbing dan mendidik individu, keluarga,
kelompok, masyarakat untuk menanamkan pengertian, kebiasaan dan perilaku hidup sehat
sehingga mampu memelihara dan meningkatkan derajad kesehatannya. Keperawatan kesehatan
masyarakat berorientasi pada proses pemecahan masalah yang dikenal dengan “proses
Keperawatan” (nursing proses) yaitu metoda ilmiah dalam keperawatan yang dapat
dipertanggung jawabkan sebagai cara terbaik dalam memberikan pelayanan keperawatan yang
sesuai respon manusia dalam menghadapi masalah kesehatan. Langkah langkah proses
keperawatan kesehatan masyarakat adalah pengakajian, perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian.
Dalam penerapan proses keperawatan, terjadi proses alih peran dari tenaga keperawatan kepada
klien (sasaran) secara bertahap dan berkelanjutan untuk mencapai kemandirian sasaran dalam
menyelesaikan masalah kesehatannya.
Berdasarkan uraian diatas, pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat mempunyai ciri
sebagai berikut :
a. Merupakan perpaduan pelayanan keperawatan dan kesehatan masyarakat
b. Adanya kesinambungan pelayanan kesehatan (continuity of care)
c. Fokus pelayanan pada upaya peningkatan kesehatan (promotif) dan pencegahan
penyakit (preventif) baik pada pencegahan tingkat pertama, kedua maupun ketiga
d. Terjadi proses alih peran dari perawat kesehatan masyarakat kepada klien (individu,
keluarga, kelompok, masyarakat) sehingga terjadi kemandirian
e. Ada kemitraan perawat kesehatan masyarakat dengan masyarakat dalam upaya
kemandirian klien.
f. Memerlukan kerjasama dengan tenaga kesehatan lain serta masyarakat.
2. Pencegahan Sekunder
Fokus pelayanan keperawatan pada pencegahan sekunder adalah deteksi dini dan
penanganan dengan segera masalah psikososial dan gangguan jiwa. Tujuan pelayanan adalah
menurunkan angka kejadian gangguan jiwa. Target pelayanan adalah anggota masyarakat yang
beresiko atau memperlihatkan tanda-tanda masalah dan gangguan jiwa.
3. Pencegahan Tersier
Pencegahan tersier adalah pelayanan keperawatan yang berfokus pelayana keperawatan
adalah : pada peningkatkan fungsi dan sosialisasi serta pencegahan kekambuhan pada pasien
gangguan jiwa. Tujuan pelayanan adalah mengurangi kecacatan atau ketidakmampuan akibat
gangguan jiwa. Target pelayanan yaitu anggota masyarakat mengalami gangguan jiwa pada
tahap pemulihan.
2.4 Proses Kesehatan Keperawatan Jiwa Dalam Pelayanan Kesehatan Jiwa Masyarakat
Pendekatan proses keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien adalah
sebagai berikut.
1. Pengkajian
Pengkajian awal dilakukan dengan menggunakan pengkajian 2 menit berdasarkan
keluhan pasien. Setelah ditemukan tanda-tanda menonjol yang mendukung adanya gangguan
jiwa, maka pengkajian dilanjutkan dengan menggunakan format pengkajian kesehatan jiwa. Data
yang dikumpulkan mencakup keluhan utama, riwayat kesehatan jiwa, pengkajian psikososial,
dan pengkajian status mental (format dilampirkan pada modul pencatatan dan pelaporan). Teknik
pengumpulan data dapat dilakukan melalui wawancara dengan pasien dan keluarga, pengamatan
langsung terhadap kondisi pasien, serta melalui pemeriksaan.
2. Diagnosis Keperawatan
Diagnosis keperawatan dapat dirumuskan berdasarkan hasil pengkajian, baik masalah
yang bersifat aktual (gangguan kesehatan jiwa) maupun yang berisiko mengalami gangguan
jiwa. Jika perawat menemukan anggota masyarakat yang mengalami gangguan jiwa, maka
perawat harus berhati-hati dalam penyampaiannya kepada pasien dan keluarga agar tidak
menyebutkan gangguan jiwa karena hal tersebut merupakan stigma dalam masyarakat.
Adapun diagnosis keperawatan yang diidentifikasi penting untuk pascabencana adalah
sebagai berikut.
1. Masalah kesehatan jiwa pada anak/remaja.
a. Depresi
b. Perilaku kekerasan
2. Masalah kesehatan jiwa pada usia dewasa.
a. Harga diri rendah
b. Perilaku kekerasan
c. Risiko bunuh diri
d. Isolasi social
e. Gangguan persepsi sensori: halusinasi
f. Gangguan proses pikir: waham
g. Defisit perawatan diri
3. Masalah kesehatan jiwa pada lansia.
a. Demensia
b. Depresi
3. Perencanaan Keperawatan
Rencana tindakan keperawatan disesuaikan dengan standar asuhan keperawatan
kesehatan jiwa yang mencakup tindakan psikoterapeutik yaitu:
1. Penggunaan berbagai teknik komunikasi terapeutik dalam membina hubungan dengan
pasien
2. Pendidikan kesehatan tentang prinsip-prinsip kesehatan jiwa dan gangguan jiwa
3. Perawatan mandiri (aktivitas kehidupan sehari-hari) meliputi kebersihan diri (misal, mandi,
kebersihan rambut, gigi, perineum), makan dan minum, buang air besar dan buang air kecil
4. Terapi modalitas seperti terapi aktivitas kelompok, terapi lingkungan dan terapi keluarga
5. Tindakan kolaborasi (pemberian obat-obatan dan monitor efek samping).
Dalam menyusun rencana tindakan harus dipertimbangkan bahwa untuk mengatasi satu
diagnosis keperawatan diperlukan beberapa kali pertemuan hingga tercapai kemampuan yang
diharapkan baik untuk pasien maupun keluarga. Rencana tindakan keperawatan ditujukan pada
individu, keluarga, kelompok, dan komunitas.
1. Pada tingkat individu difokuskan pada peningkatan keterampilan dalam kegiatan sehari-hari
dan keterampilan koping adaptif dalam mengatasi masalah.
2. Pada tingkat keluarga difokuskan pada pemberdayaan keluarga dalam merawat pasien dan
menyosialisasikan pasien dengan lingkungan.
3. Pada tingkat kelompok difokuskan pada kegiatan kelompok dalam rangka sosialisasi agar
pasien mampu beradaptasi dengan lingkungan.
4. Pada tingkat komunitas difokuskan pada peningkatan kesadaran masyarakat tentang
kesehatan jiwa dan gangguan jiwa, serta menggerakkan sumber-sumber yang ada di
masyarakat yang dapat dimanfaatkan oleh pasien dan keluarga.
4. Tindakan Keperawatan
Tindakan keperawatan dilakukan berdasarkan rencana yang telah dibuat. Tindakan
keperawatan dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pasien saat ini. Perawat bekerja
sama dengan pasien, keluarga, dan tim kesehatan lain dalam melakukan tindakan. Tujuannya
adalah memberdayakan pasien dan keluarga agar mampu mandiri memenuhi kebutuhannya serta
meningkatkan keterampilan koping dalam menyelesaikan masalah. Perawat bekerja dengan
pasien dan keluarga untuk mengidentifikasi kebutuhan mereka dan memfasilitasi pengobatan
melalui kolaborasi dan rujukan.
3.1 KESIMPULAN
Keperawatan Jiwa adalah pelayan keperawatan profesional didasarkan pada ilmu perilaku, Ilmu
keperawatan jiwa pada manusia sepanjang siklus kehidupan dengan respon psiko-sosial yang
maladaptif yang disebabkan oleh gangguan bio-psiko-sosial, dengan menggunakan diri sendiri dan
terapi keperawatan jiwa (komunikasi terapetik dan dan terapi modalitas keperawatan kesehatan jiwa)
melalui pendekatan proses keperawatan untuk meningkatkan, mencegah, mempertahankan dan
memulihkan masalah kesehatan jiwa. klien, (individu, keluarga, kelompok komunitas).
Keperawatan kesehatan jiwa merupakan proses interpersonal yang berupaya untuk
meningkatkan dan mempertahankan perilaku yang mendukung pada fungsi yang terintegrasi
sehingga sanggup mengembangkan diri secara wajar dan dapat melakukan fungsinya dengan baik,
sanggup menjelaskan tugasnya sehari-hari sebagaimana mestinya, Dalam mengembangkan upaya
pelayanan keperawatan jiwa, perawat sangat penting untuk mengetahui dan meyakini akan peran
dan fungsinya, serta memahami beberapa konsep dasar yangf berhubungan dengan asuhan
keperawatan jiwa.
3.2 SARAN
Penulis menyadari jika makalah tersebut masih terdapat banyak kesalahan dan jauh dari
kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman pada banyak
sumber serta kritik yang membangun dari para pembaca .
DAFTAR PUSAKA
Keliat, Budi Anna;Panjaitan;Helena. 2005. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Ed.2. Jakarta: EGC.