Anda di halaman 1dari 7

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadiran ALLAH SWT , karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini
dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami membahas mengenai
terapi individual isolasi sosial.

Makalah ini di buat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari
berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama
mengerjakan makalah ini. Oleh karna itu, kami mengucapkan terima kasih yang
sebesar besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyusun
makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan yang mendasar
pada makalah ini. Oleh karna itu kepada semuanya untuk memberikan saran serta
kritik yang dapat membangun kami menjadi lebih baik.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Pontianak,18 November 2017

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................... i

DAFTAR ISI ........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .......................................................................................................... iv


B. Tujuan Penulisan ....................................................................................................... vi
C. Metode Penulisan ...................................................................................................... vi
D. Ruang Lingkup Penulisan ........................................................................................vii
E. Sistematika Penulisan ..............................................................................................vii

BAB II TINJAUAN TEORITIS

A. Pengertian ................................................................................................................... 1
B. Proses Terjadinya Masalah......................................................................................... 1
1. Faktor Predisposisi (penyebab) ........................................................................... 2
2. Faktor Presipitasi (pencetus) ............................................................................... 4
3. Rentang Respon (adaptif-mal adaptif) ................................................................ 4
C. MekanismeKoping ..................................................................................................... 6
D. Pohon Masalah ........................................................................................................... 7
E. Masalah Keperawatan dan Data yang Perlu Dikaji .................................................... 7
F. Rencana Tindakan Keperawatan ................................................................................ 9

BAB III APLIKASI ASUAHAN KEPERAWATAN JIWA

A. Pengkajian ................................................................................................................ 11
B. Masalah Keperawatan .............................................................................................. 13
C. Pohon Masalah ......................................................................................................... 13
D. Diagnose Keperawatan ............................................................................................. 13
E. Strategi Pelaksanaan ................................................................................................. 14

ii
BAB IV PEMBAHASAN

I. Pengkajian ................................................................................................................ 16
A. Identitas Klien ................................................................................................. 16
B. Alasan Masuk ................................................................................................. 16
C. Faktor Predisposisi .......................................................................................... 16
D. Pemeriksaan Fisik ........................................................................................... 17
E. Psikososial ...................................................................................................... 17
F. Status Mental .................................................................................................. 18
G. Kebutuhan Perencanaan Pulang...................................................................... 20
H. Mekanisme Koping ......................................................................................... 23
I. Masalah Psikososial & Lingkungan ............................................................... 23
J. Pengetahuan Tentang Masalah Kejiwaan ....................................................... 24
K. Aspek medis .................................................................................................... 24
II. Diagnosa Keperawatan ............................................................................................. 24
III. Rencana Keperawatan .............................................................................................. 25
IV. Implementasi/SP....................................................................................................... 26

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan............................................................................................................... 27
B. Saran ......................................................................................................................... 27

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Gangguan jiwa adalah bentuk gangguan dan kekacauan fungsi mental atau
kesehatan mental yg disebabkan oleh kegagalan mereaksinya mekanisme adaptasi
dari fungsi-fungsi kejiwaan terhadap stimulus ekstern dan ketegangan-ketegangan
sehingga muncul gangguan fungsi atau gangguan struktur dari suatu bagian, suatu
organ, atau sistem kejiwaan mental (Erlinafsiah, 2010).
Kesehatan jiwa adalah kemampuan individu dalam kelompok dan
lingkungannya untuk berinteraksi dengan yang lain sebagai cara untuk mencapai
kesejahteraan, perkembangan yang optimal, dengan menggunakan kemampuan
mentalnya (kognisi, afeksi, dan relasi) memiliki prestasi individu serta kelompoknya
konsisten dengan hukum yang berlaku. (Yoseph, 2000). indikator kesehatan jiwa
meliputi sikap yang positif terhadap diri sendiri, tumbuh, berkembang, memiliki
aktualisasi diri, keutuhan, kebebasan diri, memiliki persepsi sesuai kenyataan dan
kecakapan dalam beradaptasi dengan lingkungan(Stuart & Sundeen, 1998).
Setiap individu mempunyai potensi untuk terlibat dalam hubungan sosial
dalam berbagai tingkat hubungan, yaitu dari hubungan intim sampai ketergantungan.
Ke intiman dan saling ketergantungan dalam menghadapi dan mengatasi berbagai
kebutuhan setiap hari, individu tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya, tanpa
adanya hubungan dengan lingkungan sosial, oleh karena itu individu perlu membina
hubungan interpersonal yang memuaskan (Stuart, 1997).
Kepuasan hubungan dapat dicapai jika individu terlibat secara aktif dalam
proses berhubunganm peran serta yang tinggi dalam berhubungan serta respon
lingkungan yang positif akan meningkatkan rasa memiliki, kerja sama, hubungan
timbal balik yang singkron (Stuart & Sandeen, 1998). Peran serta dalam proses
hubungan dapat berfluktasi sepanjang rentang tergantung dan mandiri, artinya saat

iv
individu tergantung pada orang lain (dependen) dan suatu saat orang lain tergantung
pada individu (independen).
Pemutusan hubungan proses terkait erat dengan ketidak puasan individu
terhadap proses hubungan yang disebabkan kurangnya peran serta dan respon
lingkungan yang negatif kondisi ini dapat mengembangkan rasa tidak percaya diri
dan keinginan untuk menghindar dari orang lain (rasa tidak percaya dengan orang
lain). Percobaan untuk menghindari interaksi dengan orang lain dalam keperawatan
jiwa biasa disebut : perilaku menarik diri (Rawlins, 1993).
Masalah menarik diri dalam kasus keperawatan jiwa mempunyai tingkat
rentang yang berbeda pula. Untuk itu perawat pisikiatri diharapkan dapat memberikan
asuhan keperawatan untuk meningkatkan dan mempertahankan perilaku yang adaptif
dari klien dengan menggunakan asuhan keperawatan langsung secara komperhensif
dan komunikasi terapetik (Stuart & Sandeen, 1998).
Menurut study pendahuluan diruang Gatot Kaca (VI) RSJD Dr. Amino
Gondohutomo Semarang dari jumlah pasien yang mengalami gangguan isolasi sosial:
menarik diri sebanyak 4 orang rata-rata menarik diri dialami oleh klien usia antara
20-45 tahun dengan permasalahan umumnya adalah perekonomian keluarga dan
masalah rumah tangga dengan prosentase 80%. Tanda-tanda klien menarik diri
biasanya apatis (acuh tak acuh terhadap lingkungan). Dan ekspresi wajah tampak
sedih, sering menyendiri serta jarang bercakap-cakap dengan pasien lain / perawat
(Stuart & Sandeen, 1998).
Dalam hal ini peran fungsi dan tanggung jawab perawat pisikiatri dalam
meningkatkan derajat kemampuan jiwa. Dalam kaitannya menarik diri adalah
meningkatkan percaya diri klien dan mengajarkan untuk berinteraksi dengan orang
lain misalnya berkenalan dan bercakap-cakap dengan pasien lain. Memberikan
pengertian tentang kerugian menyendiri karena dapat menimbulkan halusinasi,defisit
perawatan diri,serta kurangnya pemenuhan kebutuhan nutrisi dan keuntungan dari
berinteraksi dengan orang lain sehingga diharapkan mampu terjadi peningkatan
interaksi pasien. Berdasarkan hal tersebut penulis tertarik mengambil kasus Isolasi
Sosial : menarik diri sebagai bahan dalam penulisan karya tulis ini.

v
B. Tujuan Umum

a. Tujuan umum

Agar mahasiswa mengetahui ngambaran nyata tentang asuhan keperawatan jiwa

pada klien isolasi sosial

b. Tujuan khusus

1. Agar mahasiswa mengetahaui konsep dan proses terjadinya masalah isolasi

sosial

2. Agar mahasiswa mampu mengkaji dan membuat asuhan keperawatan jiwa

pada klien isolasi social

C. Metode Penulisan

Penulis karya tulis ilmiah ini dengan menggambarkan masalah yang terjadi pada saat
pelaksanaan asuhan keperawatan. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan
adalah :
1. Wawancara
Yaitu melakukan tanya jawab langsung ke klien, perawat dan dokter.
2. Observasi Partisipasi Pasif
Yaitu dengan memberikan asuhan keperawatan secara langsung sesuai dengan
permasalahan yang dihadapi dan timbulnya perubahan klinis.
3. Studi Perpustakaan
Memperlajari literatur yang berhubungan dengan perilaku isolasi social.
4. Studi Dokumentasi
Pengumpulan data dengan mempelajari catatan medis klien dan hasil
pemeriksaan klien.

vi
D. Ruang Lingkup Penulisan

Penulisan makalah ilmiah ini merupakan pembahasan asuhan keperawatan

pada Tn. S dengan Isolasi social di ruang Enggang di Rumah Sakit Jiwa Pontianak

yang dilaksanakan pada tanggal 18 November 2017 sampai selesai.

E. Sistematika Penulisan

Untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai Karya Tulis Ilmiah ini penulis
menggunakan sistematika penulisan yang terdiri dari lima bab, yaitu:
Bab I Berisi tentang pendahuluan yang meliputi latar belakang, tujuan
penulisan, metode penulisan, ruang lingkup penulisan dan sistematika penulisan.
Bab II Berisi tentang konsep dasar yang berisi tentang pengertian, proses
terjadinya masalah, faktor predisposisi, faktor presipitasi, rentang respon isolasi
sosial tanda dan gejala, mekanisme koping, masalah keperawatan, pohon masalah
keperawatan dan data yang perlu dikaji, diagnosa keperawatan, rencana tindakan
keperawatan.
Bab III Berisi tentang tinjauan kasus yang membahas kasus pasien meliputi
pengkajian, analisa data, masalah keperawatan, pohon masalah, diagnosa
keperawatan, intervensi keperawatan, implimentasi dan evaluasi.
Bab IV Berisi tentang pembahasan kasus yang bertujuan untuk menemukan
kesenjangan antara teori dan fakta yang ada mulai dari pengkajian, diagnosa
keperawatan, intervensi, implementasi dan evaluasi.
Bab V Berisi tentang kesimpulan dan saran–saran tentang kasus yang dibahas
dan dapat menjadi pemikiran selanjutnya.

vii

Anda mungkin juga menyukai