Anda di halaman 1dari 5

Nama Peran Pemain

Narator : Ria Aryuni


Dokter : Ahmad Idris
Perawat : Nuraini
Tn. Ronggo : Syaifullah
Istri Tn. Ronggo : Mifta Amalia
Ibu Tn. Ronggo : Gita Dwi Kris Pangestri

Role Play Mengenai Harga Diri Rendah Akibat Amputasi

Tn. Ronggo berusia 30 tahun,pekerjaan sebelumnya kuli bangunan. Ia mengalami


kecelakaan, yaitu terjatuh dari bangunan dengan ketinggian 10 meter. Oleh keluarganya klien
dibawa ke rumah sakit.Karena kondisi tangan kanannya yang tidak memungkinkan dan keadaan
lukanya cukup parah maka tangan kanannya harus diamputasi.

Pagi itu ada dua orang perawat datang ke ruangan pak Ronggo
Perawat : Selamat pagi pak..
Tn. Ronggo : (hanya terdiam menatap perawat)
Perawat : Bapak kan belum makan pagi,mari saya bantu untuk makan ya pak?
Tn. Ronggo : (memalingkan wajahnya dari perawat)
Perawat : Bapak kenapa? Bapak kan harus makan agar bapak tidak lemas.
Tn. Ronggo : (tetap terdiam dan tiba-tiba menangis)
Perawat : Kenapa bapak menangis? Bapak cerita saja apa yang bapak rasakan sekarang.
Tn. Ronggo : Kamu tidak mengerti perasaan saya,kamu tidak tahu kan betapa menderitanya
saya sekarang ini, hidup dengan satu tangan seperti saya !!!!!
Perawat : Iya pak, saya paham dengan apa yang bapak rasakan.
Tn. Ronggo : (masih tetap menangis)
Perawat : Sabar ya pak.. semua pasti ada hikmahnya.
Tn. Ronggo : saya sedih sus, saya hanya jadi beban untuk keluarga saya. Saya benar-benar
tidak berguna.
Perawat : Bapak tidak boleh seperti itu. Bapak itu kepala rumah tangga, bapak harus tegar
untuk menghadapi semua itu. Saya yakin bapak dapat melakukannya dan
melewati cobaan ini. Sekarang saya bantu untuk makan ya pak.
Tn.Ronggo : Baiklah sus.

Tiba-tiba istri pasien datang untuk menjenguk pasien.


Istri : Pagi Sus, bagaimana keadaan suami saya sekarang?
Perawat : Sudah lebih membaik saat ini.
Istri : Sus, tolong berikan pengarahan pada suami saya, agar dia semangat kembali.
Perawat :Iya kami akan berusaha tapi kami juga butuh bantuan dari anda dan keluarganya
untuk memberi support untuk pak Ronggo.
Istri : Baik Sus, terima kasih.
Sus,bisa saya bicara sebentar?
Perawat : Ya bisa bu,mari bicara diluar bu.

Perawat segera keluar dan berbicara dengan Istri pak Ronggo di luar ruangan.
Istri : Sebenarnya apa yang terjadi pada suami saya sus? Akhir-akhir ini dia sangat
sensitif dan sering murung?
Perawat : Maaf bu, bukan kewenangan saya untuk memberi tahu keadaan pasien. Nanti
akan saya diskusikan dulu dengan dokter ya bu.
Istri : Ya sudah sus,terima kasih.

Istri pak Ronggo kembali masuk ke ruangan.


Perawat : Baiklah bu,sekarang bapak sudah selesai makan. Nanti siang saya akan kembali
untuk mengantarkan makan siang ya bu.
Istri : Ya sus,terima kasih.

Sementara itu perawat segera ke ruang dokter untuk mendiskusikan keadaan pak Ronggo
Perawat : Selamat siang dok,
Dokter : Selamat siang,
Perawat : Saya akan melaporkan kondisi pak Ronggo dok, sejauh ini kondisinya baik,
namun kejiwaannya masih belum stabil. Dia masih sering diam dan masih
sensitif.
Dokter : Baik sus, tentunya keadaan kejiwaan seperti itu merupakan hal yang wajar.
Nanti saya akan memberikan penjelasan lebih kepada keluarga pasien. Untuk itu,
tolong hubungi salah satu keluarga pasien untuk ke ruangan saya sus,
Perawat : Baik dok,
Dokter : Terima kasih sus,
Perawat : Ya dok..

Akhirnya perawat kembali ke ruangan pak Ronggo untuk menghubungi istrinya agar datang ke
ruangan dokter.
Perawat : Bu,maaf sekarang ibu diminta untuk ke ruang dokter..
Istri : Ya sus..

Perawat mengantar Istri pak Ronggo ke ruangan dokter.


Istri : Selamat siang dok
Dokter : Selamat siang bu,silakan duduk..
Istri : Ya dok,terima kasih. Sebenarnya apa yang terjadi pada suami saya Dok? Akhir-
akhir ini dia sangat sensitif dan sering terdiam ?
Dokter : Ibu tidak perlu khawatir,tentunya itu hal yang wajar ketika seseorang kehilangan
salah satu anggota tubuhnya. Hal itu membuat harga diri rendah yang dialami pak
Ronggo. Beliau sering sensitif karena beliau merasa sudah tidak berguna, terlebih
beliau sebagai kepala keluarga,sehingga merasa menjadi beban untuk keluarga.
Istri : Ooohhh...
Baik Dok,lalu apa yang harus kami lakukan ??
Dokter : Ibu dan keluarga cukup membuat bapak nyaman dan selalu memberikan
dukungan agar pak Ronggo menjadi lebih semangat dan bangkit untuk tidak
berputus asa.
Istri : Baiklah dok,terima kasih.
Dokter : Ya bu,semoga pak Ronggo lekas membaik ya bu..
Istri : Ya dok..

Keesokan harinya, di dalam ruangan ditunggui oleh istri dan keluarganya sementara itu perawat
masuk lagi ke ruangan Tn. Ronggo untuk memberi sarapan lagi.
Perawat : Selamat pagi pak, bagaimana keadaan bapak pagi ini?
Tn.Ronggo : Alhamdulillah sudah semakin membaik,sus.
Istri : Ya sus, alhamdulillah sekarang suami saya sudah semakin membaik dan
memiliki semangat lagi.
Perawat : Syukurlah...
Saya senang mendengar kabar ini,semoga dengan keadaan yang sudah semakin
membaik, membuat bapak semakin bangkit dan tidak putus asa.
Perawat : Saya datang kesini untuk memberikan makan pagi bu..
Mungkin bapak akan lebih nyaman apabila ibu yang menyuapi bapak ya bu,
Istri : Baik sus,
Ibu Ronggo : Lalu apa yang harus kami lakukan jika saat di rumah, bapak kembali berputus
asa?
Perawat : Ibu tenang saja, tentunya hal itu tidak akan terjadi jika Ibu dan keluarga selalu
memberikan semangat dan selalu membuat nyaman pak Ronggo.
Ibu Ronggo : Iya,benar itu sus..
Semampunya kami akan terus memberikan dukungan agar dia bisa semangat
seperti dulu.
Perawat : Ya pak,itu usaha yang sangat bagus.
Ibu Ronggo : Lalu kapan anak saya boleh pulang?
Perawat : Menurut catatan kami, pak Ronggo sudah boleh pulang, tetapi lebih jelas lagi
menunggu pengarahan dan ijin dari dokter bu ,karena dokter yang lebih
bertanggung jawab dan memiliki kewenangan untuk memutuskan kepulangan
pasien.
Istri : Baiklah sus,terima kasih..
Perawat : Baik bu,saya pamit dulu. Nanti siang saya akan datang lagi untuk mengantar
makan siang.
Istri : Ya sus,terima kasih.
Perawat : Ya bu, selamat pagi.
Istri : Selamat pagi.

Anda mungkin juga menyukai