Anda di halaman 1dari 19

1. Ab.

Faisal
2. Asbeah
3. Nadia Mercy
4. Nuraini
5. Renaldo Mico Mardani
6. Rizma Wulandari
Sistem perkemihan merupakan suatu sistem
dimana terjadinya proses penyaringan
darah sehingga darah bebas dari zat-zat
yang yang tidak dipergunakan oleh tubuh
dan menyerap zat-zat yang masih
dipergunakan oleh tubuh.
Dua ginjal (ren) yang menghasilkan urin,
Dua ureter yang membawa urin dari
ginjal ke vesika urinaria (kandung kemih),
Satu vesika urinaria (VU), tempat urin
dikumpulkan, dan
Satu urethra, urin dikeluarkan dari vesika
Memegang peranan penting dalam
pengeluaran zat zat toksis atau racun,
Mempertahankan suasana
keseimbangan cairan,
Mempertahankan keseimbangan kadar
asam dan basa dari cairan tubuh, dan
Mengeluarkan sisa sisa metabolisme
akhir dari protein ureum, kreatinin
Setiap ginjal terbungkus oleh selaput tipis yang disebutk
apsula fibrosa, terdapat cortex renalis di bagian luar, yang
berwarna cokelat gelap, dan medulla renalis di bagian
dalam yang berwarna cokelat lebih terang dibandingkan
cortex.
Hilum adalah pinggir medial ginjal berbentuk konkaf
sebagai pintu masuknya pembuluh darah, pembuluh
limfe, ureter dan nervus. Pelvis renalis berbentuk corong
yang menerima urin yang diproduksi ginjal.
Struktur halus ginjal terdiri dari banyak nefron yang
merupakan unit fungsional ginjal. Diperkirakan ada 1 juta
nefron dalam setiap ginjal. Nefron terdiri dari : Glomerulus,
tubulus proximal, ansa henle, tubulus distal dan tubulus
urinarius.
Terdiri dari 2 saluran pipa masing-masing bersambung dari
ginjal ke vesikaurinaria. Panjangnya 25-30 cm, dengan
penampang 0,5 cm. Ureter sebagian terletak pada
rongga abdomen dan sebagian lagi terletak pada
rongga pelvis.
VesikaUrinaria (KandungKemih)
bekerja sebagai penampung urin
Lapisan sebelah luar (peritoneum).
Tunika muskularis (lapisan berotot).
Tunika submukosa.
Lapisan mukosa ( lapisan bagian
dalam).
Merupakan saluran sempit yang berpangkal pada
vesika urinaria yang berfungsi menyalurkan air kemih
keluar.

Pada laki-laki panjangnya kira-kira 13,7-16,2 cm,


terdiri dari:
Urethra pars Prostatica
Urethra pars membranosa ( terdapat spinchter
urethra externa )
Urethra pars spongiosa.

Urethra pada wanita panjangnya kira-kira 3,7-6,2 cm


(Taylor), 3-5 cm (Lewis). Sphincter urethra terletak di
sebelah atas vagina (antara clitoris dan vagina) dan
urethra disini hanya sebagai saluran ekskresi.
Sifat fisis air kemih, terdiri dari:
Jumlah ekskresi dalam 24 jam 1.500 cc tergantung
dari pemasukan (intake) cairan dan faktor lainnya.
Warna, bening kuning muda dan bila dibiarkan akan
menjadi keruh.
Warna, kuning tergantung dari kepekatan, diet obat-
obatan dan sebagainya.
Bau, bau khas air kemih bila dibiarkan lama akan
berbau amoniak.
Berat jenis 1,015-1,020.
Reaksiasam, bila lama-lama menjadi alkalis, juga
tergantung dari pada diet ( sayur menyebabkan
reaksi alkalis dan protein memberi reaksi asam).
Trimester I
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung
kencing tertekan sehingga sering timbul kencing.
Trimester II
kandung kemih tertarik keatas dan keluar dari
panggul sejati kea rah abdomen.
Trimester III
Pada akhir kehamilan, bila kepala janin mulai turun
kepintu atas panggul keluhan sering kencing akan
timbul lagi karena kandung kencing akan mulai
tertekan kmbali.
Retensi akut
Komplikasi yang jarang terjadi pada kehamilan.
Kadang-kadang timbul pada kira-kira minggu ke 12
kehamilan apabila uterus dalam posisi retroversi.
Uterus tidak dapat muncul ke atas melampaui
lengkung sacrum pada saat vesica urinaria penuh
uterus tergencet.
Terdapat circulus visiosus (lingkaran setan) : uterus
hanya dapat muncul keatas kalau vesica urinaria
kosong, tetapi vesica urinaria terjepit antara
symphisis pubis dan uterus yang membesar.
Pengobatannya : pemasangan kateter urine dan
pengosongan vesica urinaria perlahan
Traktus urinarius
Pada akhir kehamilan, kepala janin
mulai turun ke PAP, keluhan sering
kencing dan timbul lagi karena
kandung kencing mulai tertekan
kembali.
Pada kehamilan dini : Uterus membesar
meski masih dalam panggul sehingga
menimbulkan tekanan pada kandung
kemih dan akibatnya adalah pasien
sering buang air kecil.
Pada pertengahan kehamilan : Uterus
sudah keluar dari panggul sehingga
proses miksi berlangsung normal.
Pada akhir kehamilan : Terjadi desensus
kepala kedalam panggul sehingga
keluh sering buang Air kecil terulang
kembali.
Pengaruh P yang mana peristaltic pada ureter menjadi
terhambat bertambah panjang sehingga akan berkelok-
kelok residu akan menyebabkan sumbatan pada lekukan
ureter yg mana di dalam residu tersebut
terkumpul mikroorganisme terjadi infeksi.
Akibat tekanan pada ureter Ka tersebut lebih sering di jumpai
hidroureter dekstra dan pielitis ekstra.
Tekanan rahim pada ureter Ka dapat menyebabkan Infeksi
pielonefritis ginjal kanan.
Kelemahan mekanisme sfingter uretra yang di sebabkan oleh
kehamilan dan persalinan mungkin memainkan peranan dalam
fotogenesis, inkontinesa, stressberkemih.
Normalnya hanya terdapat sedikit urin residual pd nullipara
tetapi kadang timbul pada multipara dgn dinding vagina yang
rileks dan sistokel.
Inkompetensi katub uterofesikal d tumpang tindih dgn
konsekuensikemungkinan refluk urin VUdapat terjadi sering
kencing dan timbul lagi karena kandung kencing mulai tertekan
kembali.
Para ahli menganjurkan untuk memberikan
terapi antibiotika. Nama obat Dosis Angka
keberhasilanya adalah Amoksilain + asam
klavulanat 3500 mg/hari 92% Amoksilin
4250 mg/hari 80% Nitrofurantoin 450-100
mg/hari 72%
Terapi Antibiotika untuk pengobatan
bakteriuria asimptomatik, biasanya
diberikan untuk jangka 5-7 hari secara oral.
Dalam asuhan antenatal yang terjadwal,
sebaiknya dilakukan pemeriksaan airkemih,
sebagai langkah antisipatif terhadap infeksi
ulang.
Pielonefritis akuta ditandai dengan gejala
demam, menggigil, mual dan muntah,
nyeri pada daerah kostovertebra atau
pnggang. Sekitar 85% kasus, suhu tubuh
melebihi 38C dan sekitar 12%, suhu
tubuhnya mencapai 40C.
Sering disertai mual, muntah dan anoreksia.
Kadang-kadang diare. Dapat juga jumlah
urine berkurang. Pemeriksaan air kemih
menunjukan banyak sel-sel leukosit dan
bakteri. Hasil biakan menunjukan banyak
koloni mikroorganisme patogen.
Pada setiap kehamilan akan terjadi
perubahan-perubahan anatomi sesuai tingkat
usia kehamilan ibu hamil tersebut. Perubahan
tersebut dimulai pada trimester awal sampai
trimester terakhir kehamilan yaitu trimester III.
Pada sistem perkemihan pada awal
trimester sudah menunjukkan gejala sering
buang air kecil akibat didesak oleh fetus dan
berlangsung sampai trimester III. Perubahan
struktur ginjal merupakan aktifitas hormonal
(estrogen dan progesterone), tekanan yang
timbul akibat pembesaran uterus, dan
peningkatan volume darah.
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai