Pengertian
Penyebab terjadinya asma
Penanganan pada asma
3. Sasaran : Ny. F
4. Waktu : 30 Menit
7. Tujuan penyuluhan :
10. Kegiatan
§ Kontrak waktu
Pembukaan(
1. Leaflet MendengarkanBerkenalan
5 menit )
§ Apersepsi dengan cara menggali
pengetahuan yang dimiliki warga
tentang penyakit asma
§ Menjelaskan materi tentang penyakit
asma bronkhiale pada
anak1. Pengertian asma
2. Penyebab asma
warga memperhatikan
penjelasan tentang penyakit asma
bronkhiale pada anak
IV. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
V. Media
1. Leaflet
2. LCD/Proyektor
3. Microfon
4. Materi : Terlampir
VII.Evaluasi
1. Standart Persiapan
1. Menyiapkan materi penyuluhan
2. Menyiapkan tempat
3. Menyiapkan leaflet
2. Standart Proses
1. Membaca buku referensi tentang asma bronkhiale pada anak
2. Memberi penyuluhan tentang asma bronkhiale pada anak
3. Evaluasi hasil
1. Orang tua anak mampu mengetahui tentang pengertian asma bronkhiale pada
anak
2. Orang tua anak mampu mengetahui tentang faktor penyebab asma bronkhiale
pada anak
3. Orang tua anak mampu mengetahui tentang cara pencegahan asma bronkhiale
pada anak
4. Orang tua anak mampu mengetahui tentang cara pengobatatn asma bronkhiale
pada anak
Pertanyaan
A. Pengertian
Asma Bronkial adalah penyakit saluran nafas dengan karakteristik berupa peningkatan
reaktivitas (hiperaktivitas) trakea dan bronkus terhadap berbagai rangsangan dengan manifestasi
klinis berupa penyempitan saluran nafas yang menyeluruh.
Asma merupakan penyakit radang kronis saluran napas yang tidak bisa disembuhkan, bersifat
hilang dan kemudian timbul lagi. Asma dapat tenang terkontrol tetapi bisa tiba-tiba kambuh dan
mengganggu aktivitas penderitanya. Asma dapat terjadi pada semua usia mulai dari bayi sampai
manula.
B. Etiologi
Ada beberapa hal yang merupakan faktor predisposisi dan presipitasi timbulnya serangan asma.
Faktor predisposisi
Genetik
Dimana yang diturunkan adalah bakat alerginya, meskipun belum diketahui bagaimana cara
penurunannya yang jelas. Penderita dengan penyakit alergi biasanya mempunyai keluarga dekat
juga menderita penyakit alergi. Karena adanya bakat alergi ini, penderita sangat mudah terkena
penyakit asma bronkhial jika terpapar dengan faktor pencetus.
Faktor presipitasi
Alergen
Dimana alergen dapat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :
Perubahan cuaca.
Cuaca lembab dan hawa pegunungan yang dingin sering mempengaruhi asma. Atmosfir yang
mendadak dingin merupakan faktor pemicu terjadinya serangan asma. Kadang-kadang serangan
berhubungan dengan musim, seperti: musim hujan, musim kemarau, musim bunga.
Stress
Gangguan emosi dapat menjadi pencetus serangan asma, selain itu juga bisa memperberat
serangan asma yang sudah ada. Disamping gejala asma yang timbul harus segera diobati
penderita asma yang mengalami stress / gangguan emosi perlu diberi nasehat untuk
menyelesaikan masalah pribadinya. Karena jika stressnya belum diatasi maka gejala asmanya
belum bisa diobati.
Lingkungan kerja.
Hal ini berkaitan dengan dimana dia bekerja. Misalnya orang yang bekerja di laboratorium
hewan, industri tekstil, pabrik asbes, polisi lalu lintas. Gejala ini membaik pada waktu libur atau
cuti.
Sebagian besar penderita asma akan mendapat serangan jika melakukan aktifitas jasmani atau
olah raga yang berat. Lari cepat paling mudah menimbulkan serangan asma.
1. Makanan yang mengandung zat pengawet, penyedap, dan pewarna. Bila makanan
tersebut dikonsumsi terus-menerus akan mengakibatkan reaksi alergi dan
inflamasi/peradangan.
2. Aktivitas berlebihan: seperti berlari-lari atau main sepeda seharian tanpa cukup istirahat.
Gejala yang timbul biasanya sewaktu tidur anak akan mengalami batuk-batuk.
3. Bulu binatang seperti bulu kucing atau bulu burung, dan lainnya.
4. Penyakit infeksi, seperti influenza, dan infeksi saluran napas atas (ISPA). Batuk yang
disebabkan penyakit tersebut dapat memicu terjadinya asma.
5. Alergen Seperti debu di rumah dan di jalan, debu karpet, kasur, kapuk, asap rokok.
6. Cuaca(panas / dingin ).
7. Seperti zat kimia (obat nyamuk, pewangi ruangan, asap rokok, bau cat yang menyengat,
SO2, dan polutan udara lain).
8. Buah-buahan tertentu (nanas, rambutan, anggur dan lainnya). Getah atau manisnya buah
sering membuat batuk sehingga bisa terjadi asma.
9. Factor psikis seperti Emosi (terlalu sedih/gembira).
10. Infeksi Saluran Napas. Infeksi virus pada sinus, baik sinusitis akut maupun kronik, dapat
memudahkan terjadinya asma.
11. Tanda dan Gejala
12. Sesak nafas
13. Nafas bunyi (ngik-ngik)
14. Lesu atau kurang sehat
15. Batuk berulang, terutama bila terkena allergen.
16. Berkeringat
17. Pada serangan asma berat, kuku menjadi dingin pucat (kebiru-biruan).
1. Tenangkan anak
2. Berikan ruang cukup lapang
3. Berikan posisi yang nyaman (tinggikan bagian kepala dengan menggunakan 2-3 bantal)
4. Beri dan bantu anak menggunakan obat semprot inhaler.
5. Cobalah untuk mengajak anak bernapas perlahan-lahan dan dalam.
6. Usahakan untuk memberikan ventilasi udara yang baik.
7. Jika setelah 3 menit tidak ada perubahan, cobalah untuk memberikan obat inhaler
kembali.
8. Jika obat inhaler tidak memberikan pengaruh atau bertambah parah setelah 5 menit,
cobalah untuk memberikan obat semprot setiap 5-10 kali sambil membawa anak ke
dokter untuk mendapatkan pertolongan medis.
9. Mengatasi Serangan Akut
Ibu atau ayah penyandang asma mesti tahu cara mengatasi serangan asma pada anaknya.
1. Tak perlu panik, minta anak untuk bernapas teratur dan berikan air putih hangat untuk
diminum.
2. Segera berikan obat atau terapi inhalasi dengan takaran yang pas.
3. Jika tidak ada perbaikan, segera bawa anak ke klinik terdekat.
Serangan yang sulit diatasi sendiri biasanya disebabkan adanya faktor lain, seperti status daya
tahan tubuh anak sedang turun atau ada infeksi di dalam tubuhnya.
Perlu diketahui, penyakit infeksi yang disebabkan virus sering tidak menimbulkan panas/demam
kecuali ada lendir dan riak di saluran napasnya. Bagi penderita asma yang belum stabil sangat
disarankan untuk selalu membawa obat (oral atau alat terapi inhalasi) ke mana-mana.
Madu sangat baik untuk asma. Madu membantu mengencerkan dan membuang lendir dari sistem
pernapasan.
Lendir yang terakumulasi di saluran pernapasan akan menghambat aliran udara sehingga dapat
memicu atau membuat serangan asma semakin memburuk.
Berikut adalah beberapa ramuan madu yang baik untuk meringankan asma:
Jahe juga sangat baik untuk asma. Jahe bisa menghentikan peradangan/inflamasi. Asma terjadi
karena adanya peradangan pada saluran pernafasan. Ketika dicampur dengan bahan tertentu, jahe
juga bisa bertindak sebagai ekspektoran. Ekspektoran akan membantu menyingkirkan lendir dari
sistem pernafasan.
Berikut adalah beberapa ramuan jahe untuk asma :
Jus jahe segar (jahe tumbuk) dicampur dengan madu diminum sehari
Sediakan setengah sendok teh jahe segar, satu sendok teh biji jinten. sejumput pala, dan
segelas air. Campurkan semua bahan tersebut dan didihkan. Minum ramuan selagi
hangat.
1. Kencur secukupnya dicuci bersih lalu parut dan peras airnya. Hasil perasannya dicampur
madu dan telur ayam kampung dan jangan lupa campur juga perasan ¼ jeruk nipis lalu
aduk sampai semuanya benar benar tercampur. Minum ramuan tersebut pada sore dan
malam menjelang tidur.
2. Cara pembuatan ramuan ini adalah; Gerus 1 sendok teh lada putih dan 7 lembar daun
sirih hingga halus. Hasil gerusan tadi dicampur dengan minyak kayu putih secukupnya.
Cara menggunakan ramuan ini adalah sebagai obat luar yaitu balurkan ramuan ini di dada dan
leher penderita asma.
Hindari makan makanan yg mengandung pengawet / bahan kimia, kola, bersoda, kacang-
kacangan, minuman dingin/es, goreng-gorengan.
Hindari tungau debu yang sering terdapat pada debu kasur dan bantal kapuk, selimut,
lantai, karpet gordin , perabot rumah, kipas angin.
Hindarkan zat-zat yang mengiritasi ; obat semprot rambut, minyak wangi, asap rokok,
asap obat nyamuk , bau cat yang tajam, bau bahan kimia, udara yang tercemar,udara dan
air dingin.
Jangan melakukan aktifitas fisik yang terlalu berat.
1. Pustaka