Anda di halaman 1dari 12

PEMERIKSAAN FUNGSI

PENDENGARAN
KELOMPOK: DELVI, KLARA, SULIS
Pemeriksaan ketajaman
pendengaran
Tujuan: untuk mengetahui perbedaan ketajaman
pendengaran antara telinga kiri dengan telinga
yang kanan.
Alat:
Kapas untuk menutup telinga

Jam tangan atau arloji

Penggaris atau tali ukur

Ruangan yang tenang (kedap suara bila


memungkinkan)
LANGKAH-LANGKAH
Mengucapkan salam teraupetik
Melakukan kontrak (waktu, tempat, topik)
Menjelaskan langkah-langkah tindakan
Mempersiapkan alat
Mendekatkan alat-alat ke dekat pasien/OP
Mencuci tangan
Telinga kiri OP ditutup dengan kapasTempatkan
arloji di telinga kanan OP
Jauhkan arloji dari telinga OP secara perlahan-lahan
sampai tidak terdengar lagi suara detiknya
Lanjutan

Ukurlah jaraknyaTelinga kanan OP ditutup dengan


kapas (telinga kiri kapasnya sudah dilepas)
Tempatkan arloji di telinga kiri OPJauhkan arloji dari
telinga OP secara perlahan-lahan sampai tidak
terdengar lagi suara detiknya
Ukurlah jaraknya
Catat dan bandingkan hasilnyaMenjelaskan kepada
pasien bahwa prosedur telah selesai
Mencuci tangan
Dokumentasi
PEMERIKSAAN KETULIAN
Tujuan: untuk mengetahui perbedaan antara
ketulian konduksi dengan kehilangan
pendengaran secara sensorineural.
Alat:
Ruangan yang tenang (kedap suara bila
memungkinkan)
Garputala frekuensi 100 Hz : test
schwabach
Garputala frekuensi 256 Hz : test rinne
Garputala frekuensi 512 Hz : testWeber
Uji schwabach
Getarkan penala dengan frekuensi 100 Hz
Tekan pangkal gagang penala ke prosessus mastoideus OP
(suruhlah ia memberi tanda bila dengungan tidak
terdengar lagi.
Segera pindahkan gagang penala ke prosessus mastoideus
pemeriksa (telinga pemeriksa dianggap normal)
Catat hasil pemeriksaan (memanjang, memendek, normal)
Tempatkan penala pada prosessus mastoideus pemeriksa
Bila dengungan tidak lagi terdengar segera pindahkan ke
prosessus mastoideus OP
Suruh OP memberi tanda bila ternyata masih mendengar
dengungan
Ulangi percobaan untuk telinga lainnya.
Uji Rinne
Tujuan:
untuk mengetahui
perbedaan antara
ketulian konduksi
dengan kehilangan
pendengaran
secara
sensorineural.
Getarkan penala dengan frekuensi 256 Hz
Tekan pangkal gagang penala yang
sedang bergetar itu pada prosessus
mastoideus OP (instruksikan OP memberi
tanda bila tidak lagi terdengar dengungan
Angkat penala dari prosessus mastoideus,
kemudian tempatkan ujung penala
sedekat-dekatnya ke liang telinga
Catat hasil yang didapat
Ulangi pemeriksaan pada telinga lainnya
Uji Weber
Getarkan penala dengan frekuensi 512 Hz
Tekanlah gagang penala di vertek/garis
median tl. Tengkorak
Tanyakan pada OP apakah mendengar
dengungan sama keras atau berbeda pada
kedua telinga
Ulangi pecobaan dengan menutup telinga
OP dengan kapas
Lakukan hal yang sama pada telinga
lainnya
POLA KEHILANGAN PENDENGARAN

Kehilangan Kehilangan
Konduktif Sensorineural
Usia awitan yang Masa kanak-kanak Usia baya dan tua
umum dan dewasa muda

Lubang telinga Sering merupakan Masaalahnya tidak


dan gendang abnormalitas yang terlihat
telinga dapat terlihat
Uji Schwabach Konduksi tulang memanjang Konduksi tulang
memendek
Uji Rinne KT > KU atau KT = KU KT > KU

Uji Weber Ke arah lateral telinga yang Ke arah lateral telinga


rusak yang baik

Penyebab Lubang telinga tersumbat, Suara keras yang


otitis media, gendang telinga berkelanjutan, minuman
immobil atau mengalami keras, infeksi telinga
perforasi, otosklerosis dalam, trauma, proses
penuaan, gangguan
hereditas.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai