Anda di halaman 1dari 16

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPRIBADIAN

MAKALAH

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikologi

Dosen pengampu:

Ulfa ‘Ainul Mardhiyah, M.Pd

Disusun oleh:

Haritsa Musyarofah (202107501011235)

Nabilatul Afifah (202107501011155)

Siti Amarohmi (202107501011268)

Siti Juwairiyah (202107501011269)

PROGRAM STUDY PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH

STAIM MA’ARIF MAGETAN

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Faktor Yang
Mempengaruhi Kepribadian” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan penelitian dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ibu
Ulfa’ Ainul Mardhiyah, M.Pd pada Mata Kuliah psikologi. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang materi ini bagi pembaca dan juga penulis.

Kami ucapakan terimakasih kepada. selaku dosen pengampu Ibu Ulfa’ Ainul
Mardhiyah, M.Pd dan semua pihak yang sudah membantu dalam penulisan makalah
dari awal hingga akhir.

Kami juga mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penulisan makalah dan
kami juga sangat mengharapkan kritik dan juga saran dari para pembaca untuk bahan
pertimbangan perbaikan makalah.

Magetan, 15 Maret 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ ii


DAFTAR ISI ............................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................................ 1
C. Tujuan ............................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................ 2
A. Pengertian Kepribadian .................................................................................................... 2
B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepribadian ............................................................ 2
C. Tipe-Tipe Kepribadian ..................................................................................................... 9
D. Faktor- Faktor Pembentuk Kepribadian ........................................................................... 10
BAB III PENUTUP .................................................................................................................... 12
A. Kesimpulan ....................................................................................................................... 12
B. Saran ................................................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................. 13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Kepribadian merupakan kajian psikologi yang lahir berdasarkan
pemikiran kajian atau temuan-temuan (hasil praktek penanganan kasus) para
ahli. Objek kajian kepribadian adalah “human behavior”, perilaku manusia, yang
pembahasannya terkait dengan apa, mengapa, dan bagaimana perilaku tersebut.
Kepribadian merupakan kombinasi dari pikiran, emosi, dan perilaku yang
membuat seseorang unik berbeda satu sama lain dan juga bagaimana seseorang
melihat diri sendiri. Karakter kepribadian secara mencolok membedakan diri
seseorang dengan diri orang lain. Sedangkan gangguan kepribadian merupakan
istilah umum untuk satu jenis penyakit dimana cara berpikir, memahami
situasidan hubungan dengan orang lain tidak berfungsi dalam beberapa kasus
kemungkinan penderita tidak menyadari bahwa mereka memiliki gangguan
kepribadian karena cara berpikir dan perilaku tampak alami bagi si penderita
harus ditindak lanjuti dan diberi solusi dan penanganan oleh psikiater atau
psikolog. Perkembangan kepribadian individu dipengaruhi oleh berbagai faktor
diantaranya adalah faktor hereditas dan lingkungan. Ada faktor internal dan
faktor eksternal yang mempengaruhi kepribadian. Oleh karena itu, didalam
makalah ini akan dibahas mengenai faktor-faktor tersebut.
B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kepribadian?
2. Apa saja faktor-faktor yang mempengarui kepribadian?
3. Apa saja tipe-tipe kepribadian?
4. Apa saja faktor-faktor yang membentuk kepribadian?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu kepribadian.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kepribadian.
3. Untuk mengetahui tipe-tipe kepribadian.
4. Untuk mengetahui faktor-faktor yang membentuk kepribadian.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian kepribadian.
Keperibadian dapat diartikan sebagai sifat hakiki yang ada di balik sikap
yang ditampilkan seseorang. Sifat ini merupakan sifat yang melekat pada diri
seseorang. Sikap tersebut dapat dilihat dari sesuatu yang ditampilkannya.
Dengan tampilan tersebut maka seseorang dapat dinilai apakah dia
berkeperibadian baik atau tidak. Seseorang dengan spontan dan selalu
menampilkan suatu sifat tertentu tanpa pengaruh dari luar dirinya ataupu
motivasi tertentu, maka dapat dikatakan bahwa sifat yang ditampilkan tersebut
merupakan kepribadiannya.
Mengenai kepribadian, secara umum pakar kejiwaan berpendapat bahwa
kepribadian merupakan suatu mekanisme yang mengendalikan dan
mengarahkan sikap dan prilaku seseorang (Daradjat, 1995, hal. 62). Apabila
kepribadian seseorang kuat, maka sikapnya akan semakin tegas, tidak mudah
terpengaruh oleh bujukan-bujukan dan faktor-faktor yang datang dari luar, serta
ia mampu dan mau bertanggung jawab atas ucapan dan perbuatannya, namun
apabila kepribadiannya lemah, maka dia akan mudah terombang ambing oleh
berbagai pengaruh yang datang dari luar.
Berdasarkan pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa kepribadian
meliputi segala corah perilaku dan sifat yang khas dan dapat diperkirakan pada
diri seseorang, yang digunakan untuk bereaksi dan menyesuaikan diri terhadap
rangsangan, sehingga corak tinggkah lakunya itu merupakan suatu kesatuan
fungsional yang khas bagi individu itu.
B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepribadian
Secara garis besar ada dua faktor utama yang mempengaruhi
perkembangan kepribadian, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
1. Faktor Internal
Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri orang itu sendiri.
Faktor internal merupakan faktor pembawaan (hereditas) ialah segala
sesuatu yang telah dibawa oleh seseorang sejak lahir, baik yang bersifat

2
3

psikis maupun yang bersifat fisik. Lebih lanjut dapat dikemukanan, bahwa
fungsi hereditas dalam kaitannya dengan perkembangan kepribadian adalah
sebagai sumber bahan mentah keperibadian seperti fisik, intelegensi dan
temperamen; dan membatasi perkembangan keperibadian dan
mempengaruhi keunikan kepribadian.
Faktor pembawaan maksudnya faktor yang berupa bawaan sejak lahir
dan merupakan pengaruh keturunan dari salah satu sifat yang dimiliki dari
salah satu kedua orang tuanya. Oleh karena itu kita sering mendengar istilah
“buah jatuh dari pohonnya”.
Dalam kaitan ini Cattel dkk., mengemukakan bahwa “kemampuan
belajar dan penyesuaian diri individu dibatasi oleh sifat-sifat yang inheren
dalam organisme individu itu sendiri ”.Jadi factor internal yang berkaitan
dengan hereditas menyangkut terhadap perkembangan sikap, bakat,
kemampuan, minat, afektif, kebutuhan dan motivasi.
a. Sikap (attitude)
Sikap adalah sesuatu yang berhubungan dengan objek. Reaksi
atauproses seseorang yang masih tertutup terhadap sesuatu stimulus
atauobyek. Menurut Notoatmojo (1993), menyatakan bahwa
definisisikap itu merupakan kesiapan atau kesediaan seseorang untuk
bertindak.
b. Bakat
Bakat kepribadian mempunyai segi jasmaniah yang sering
disebuttempramen.Tempramen adalah disposisi yang erat hubungannya
dengan faktor-faktor biologis dan fisiologis,oleh karena itu
sedikitsekali yang mengalami modifikasi.
c. kemampuan
Kemampuan adalah kapasitas seorang individu untuk
melakukanberagam tugas dalam suatu pekerjaan. Kemampuan untuk
belajarakan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar
atau berlatih.
4

d. Minat
Minat adalah sumber motivasi yang mendorong orang
untukmelakukan apa yang mereka inginkan.
e. Afektif
Afektif adalah rana yang berkaitan dengan sikap dan nilai.
Ranaefektif mencakup watak prilaku seperti perasaan,minat,sikap,
emosi,dan nilai.
f. Kebutuhan
Kebutuhan adalah sesuatu yang harus dipenuhi
untukkelangsungan hidup.
g. Motivasi
Motivasi adalah suatu dorongan kehendak yang
menyebabkanseseorang melakukan perbuatan untuk mencapai tujuan
tertentu.Untuk mengetahui bagaimana pengaruh hereditas
terhadapkepribadian, telah banyak para ahli yang melakukan penelitian
dengan menggunakan metode-metode tertentu. Dalam kaitan ini, Pervin
(1970) mengemukakan penelitian-penelitian tersebut.
1) Metode Sejarah (Riwayat) Keluarga
Galton (1870) telah mencoba meneliti kegeniusan yang dikaitkan
dengan sejarah keluarga. Temuan penelitiannya manunjukkan bahwa
kegeniusan itu berkaitan erat dengan keluarga. Temuan ini
buktiyang mendukung teori hereditas tentang kegeniusan individu.
2) Metode Selektivitas Keturunan
Tryon (1940) menggunakan pendekatan ini dengan memilihtikus-
tikus yang pintar, cerdas “bright”, dengan yang bodoh
“dull”. Ketika tikus-tikus dari kedua kelompok tersebut dikawinkan,
ternyata keturunannya mempunyai tingkat kecerdasanyang
berdistribusi normal.
3) Keragaman Konstitusi (Postur) Tubuh
Hippocrates menyakini
bahwa temperamen manusia dapatdijelaskan bardasarkan cairan-
cairan tubuhnya. Kretsvhmer telah mengklasifikasikan postur tubuh
5

individu pada tiga tipe utama, dan satu tipe campuran.


Pengklasifikasian ini didasarkan pada penelitiannya terhadap 260
orang yang dirawatnya. Berikut iniadalah tipe pengklasifian tubuh
menurut Kretschmer.
a) Tipe Piknis (Stenis): pendek, gemuk, perut besar, dada dan
bahunya bulat.
b) Tipe Asthenis (Leptoshom): tinggi dan ramping, perut kecil,
danbahu sempit.
c) Tipe Atletis: postur tubuhnya harmonis (tegap, bahu lebar,
perutkuat, otot kuat).
d) Tipe Displastis: tipe penyimpangan dari tiga bentuk di atas.Tipe-
tipe ini berkaitan dengan: gangguan mental, seperti tipepiknis
berhubungan dengan manik depresif, dan asthenis; dan karaktritis
individu yang normal, seperti tipe piknis mempunyaisifat-sifat
bersahabat dan tenang, sedangkan asthenis bersifat serius,tenang
dan senang menyendiri.
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar diri manusia, yang
mempengaruhi kepribadian diantaranya sosial, budaya, dan sekolah.
a. Sosial
Sosial yang dimaksud disini adalah masyarakat, yakni manusia-
manusia lain disekitar individu yang bersangkutan. Keluarga dipandang
sebagai penentu utama dalam pembentukan kepribadian seseorang.
Alasannya adalah (1) keluarga adalah kelompok sosial pertama yang
menjadi pusat identifikasi anak, (2) anak banyak menghabiskan
waktunya dilingkungan keluarga dan (3) para anggota keluarga
merupakan “significant people” bagi pembentukan kepribadian anak.
Keluarga menjadi pusat intrnalisasi nilai-nilai atau norma-norma
kepribadian. Hal ini berarti bahwa orang tua menjadi sumber
pembelajaran utama dan pertama bagi anak. Proses pembelajaran ini
memberi pengaruh pada pembentukan watak, karakter atau kepribadian
anak. Semakin besar seorang anak maka pengaruh yang diterima dari
6

lingkungan sosial makin besar dan meluas. Ini dapat diartikan bahwa
faktor sosial mempunyai pengaruh terhadap perkembangan dan
pembentukan kepribadian.
Adapun yang berkaitan dengan sosial adanya sosialisasi.
Sosialisasi adalah sebuah usaha yang dilakukan untuk mengubah suatu
milik individu menjadi milik orang ramai (milik negara) atau bisa juga
disebut sebagai proses belajar seseorang sebagai anggota masyarakat
dalam mengenal dan menghayati kebudayaan dilingkungannya atau
sebuah usaha untuk memasyarakatkan sesuatu sehingga menjadi dikenal,
dipahami, dihayati oleh khalayak umum atau masyarakat luas.
Intropeksi berarti proses pengamatan terhadap diri sendiri dan
pengungkapan pemikiran dalam yang disadari, keinginan, dan sensasi.
Proses tersebut berupa proses mental yang disadari dan biasanya dengan
maksud tertentu dengan berlandaskan pada pikiran dan perasaannya.
b. Kebudayaan
Definisi kebudayaan dalam Antropologi dibuat seorang ahli
bernama Ralph Linton yang memberikan definisi kebudayaan yang
berbeda dengan pengertian kebudayaan dalam kehidupan sehari-hari:
“kebudayaan adalah seluruh cara kehidupan dari masyarakat dan tidak
hanya mengenai sebagian tata cara kehidupan saja yang dianggap lebih
tinggi dan lebih diinginkan’’. Jadi, kebudayaan menunjuk pada berbagai
aspek kehidupan. Istilah ini meliputi cara-cara berlaku, kepercayaan-
kepercayaan dan sikap-sikap, dan juga hasil dari kegiatan manusia yang
khas untuk suatu masyarakat atau kelompok penduduk tertentu.
Sehubungan dengan pentingnya kebudayaan sebagai faktor
penentu kepribadian, muncul pertanyaan: Bagaimana tipe dasar
kepribadian masyarakat itu terjadi? Dalam hal ini Linton (1945)
mengemukakan tiga prinsip untuk menjawab pertanyaan tersebut. Tiga
prinsip tersebut adalah (1) pengalaman kehidupan dalam awal keluarga,
(2) pola asuh orang tua terhadap anak, dan (3) pengalaman awal
kehidupan anak dalam masyarakat.
7

Pengalaman adalah kejadian yang pernah dialami (dijalani,


dirasai, ditanggung, dsb) baik yang sudah lama atau baru saja terjadi.
Pengalaman bisa berupa yang terpenting dari pengalaman adalah hikmah
atau pelajaran yang bisa diambil.
Perkembangan dan pembentukan kepribadian pada diri masing-
masing orang tidak dapat dipisahkan dari kebudayaan masyarakat di
mana seseorang itu dibesarkan. Beberapa aspek kbudayaan yang sangat
mempengaruhi perkembangan dan pembentukan kepribadian antara lain:
1) Nilai-nilai (Values)
Di dalam setiap kebudayaan terdapat nilai-nilai hidup yang
dijunjung tinggi oleh manusia-manusia yang hidup dalam
kebudayaan itu. Untuk dapat diterima sebagai anggota suatu
masyarakat, kita harus memiliki kepribadian yang selaras dengan
kebudayaan yang berlaku di masyarakat itu.
2) Adat dan Tradisi
Adat dan tradisi yang berlaku disuatu daerah, disamping
menentukan nilai-nilai yang harus ditaati oleh anggota-anggotanya,
juga menentukan pula cara-cara bertindak dan bertingkah laku yang
akan berdampak pada kepribadian seseorang.
3) Pengetahuan dan Keterampilan
Tinggi rendahnya pengetahuan dan keterampilan seseorang atau
suatu masyarakat mencerminkan pula tinggi rendahnya kebudayaan
masyarakat itu. Makin tinggi kebudayaan suatu masyarakat makin
berkembang pula sikap hidup dan cara-cara kehidupannya.
4) Bahasa
Di samping faktor-faktor kebudayaan yang telah diuraikan di
atas, bahasa merupakan salah satu faktor yang turut menentukan ciri-
ciri khas dari suatu kebudayaan. Betapa erat hubungan bahasa dengan
kepribadian manusia yang memiliki bahasa itu. Karena bahasa
merupakan alat komunikasi dan alat berpikir yang dapat
meenentukan bagaimana seseorang itu bersikap, bertindak dan
bereaksi serta bergaul dengan orang lain.
8

5) Milik Kebendaan (material possessions)


Semakin maju kebudayaan suatu masyarakat\bangsa, makin maju
dan modern pula alat-alat yang dipergunakan bagi keperluan
hidupnya. Hal itu semua sangat mempengaruhi kepribadian manusia
yang memiliki kebudayaan itu.
c. Sekolah
Lingkungn sekolah dapat mempengarui kepribadian seseorang.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi di antaranya sebagai berikut:
1) Iklim emosional kelas.
2) Sikap dan prilaku guru.
3) Disiplin.
4) Prestasi belajar.
5) Penerimaan teman sebaya.
Menurut Barlow (1985), berpendapat bahwa belajar adalah suatu proses
adaptasi (penyesuaian tingkah laku) yang berlangsung secara progresif.
Belajar adalah proses dari yang tidak tahu menjadi tahu dan proses dari yang
tahu menjadi semakin tahu. Proses belajar-mengajar merupakan suatu proses
yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan
timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan
tertentu.
Dalam bukunya Gunarsa (2008: 178), pandangan mengenai dua faktor
yakni faktor keturunan (internal) dan faktor lingkungan (eksternal) sangat
dipengaruhi oleh aliran-aliran filsafat pada waktu itu untuk mencari jawaban.,
faktor mana yang lebih banyak peranannya dalam mempengaruhi
perkembangan kepribadian anak. Pertikaian antara kedua faktor ini menjadi
berlarut-larut tanpa kesudahan. Suatu makalah klasik yang dikemukakan oleh
A. Anastasi agaknya bisa diterima oleh banyak ahli. Bahwa kedua faktor
tersebut mempengaruhi perkembangan kepribadian seseorang tidak usah
diragukan lagi, dan pula tidak ada gunanya untuk mengetahui mana yang
lebih, mana yang kurang sebab yang lebih penting ialah mengetahui
bagaimana hubungan antara kedua faktor dalam mempengaruhi kepribadian.
9

C. TIPE-TIPE KEPRIBADIAN
Holland dalam Haryono (2001) memformulasikan tipe-tipe kepribadian
sebagai berikut :
1. Tipe Realistik
Mereka yang berada dalam area ini adalah cenderung sebagai orang yang
memiliki keengganan social, agak pemalu, bersikap menyesuaikan diri,
materialistic, polos, keras hati, praktis, suka berterus terang, asli, maskulin
dan cenderung atletis, stabil, tidak ingin menonjolkan diri, sangat hemat,
kurang berpandangan luas, dan kurang mau terlihat.
2. Tipe Investigatif
Mereka yang berada dalam tipe ini cenderung berhati-hati, kritis, ingin tahu,
mandiri, intelektual, instropektif, introvert, metodik, agak pasif, pesimis,
teliti, rasional, pendiam, menahan diri, dan kurang popular.
3. Tipe Artistik
Orang-orang yang masuk dalam tipe ini cenderung untuk memperlihatkan
dirinya sebagai orang yang “agak sulit” (complicated), tidak teratur,
emosional, tidak materaialistik, idealistic, imaginative, tidak praktis,
impulsive, mandiri, introspektif, intuitif, tidak menyesuaikan diri dan
orisinil/asli.
4. Tipe Sosial
Mereka yang tergolong dalam tipe sosial ini cenderung untuk
memperlihatkan dirinya sebagai orang yang suka kerjasama, suka
menolong, sopan santun (friendly), murah hati, agak konservatif, idealistic,
persuasive, bertanggung jawab, bersifat sosial, bijaksana, dan penuh
pengertian.
5. Tipe Enterprising
Mereka yang masuk dalam tipe ini cenderung memperlihatkan dirinya
sebagai orang yang gigih mencapai keuntungan, petualang, bersemangat
(ambisi), percaya diri, sosial, suka spekulasi, suka menonjolkan diri,
energik, dominan, argumentative dan suka bicara.
6. Tipe Conventional
10

Mereka yang masuk dalam tipe ini adalah orang-orang yang mudah
menyesuaikan diri (comforming), teliti, dispensif, efisien, kurang fleksibel,
pemalu, patuh, sopan santun teratur dan cenderung rutin, keras hati, praktis,
tenang, kurang imajinasi, dan kurang mengontrol diri
D. FAKTOR-FAKTOR PEMBENTUK KEPRIBADIAN
1. Faktor Biologis
Tidak semua arakter fisik yang menggambarkan kepribadian seseorang, hal
tersebut dipengaruhi oleh pandangan atau asumisi masyarakat mengenai
karakteristik fisik tersebut. Sebagai contoh adalah adanya asumsi dalam
masyarakat bahwa seorang pria yang berkumis tebal berkepribadian keras
dan mudah marah, orang yang berbibir tipis identik dengan karakteristik
suka berbicara (cerewet),dan sebagainya. Sebenarnya karakteristik fisik
tersebut tidak menjamin orang bersangkutan memiliki kepribadian seperti
yang diasumsikan oleh masyarakat, namun karena adanya apriori yang
berkembang dalam masyarakat akibat kondisi kebudayaan sering kali
memberi dampak psikologis tertentu dalam diri seseorang dan kebudayaan
memiliki kepribadian seperti yang diasumsikan oleh orang banyak tersebut.
Sehingga karakteristik fisik dapat pula menjadi faktor pembentuk
perkembangan kepribadian meskipun tidak multak.
2. Faktor Geografis
Setiap daerah mempunyai kekayaan alam yang berbeda-beda. Orang-orang
yang tinggal di daerah yang kaya akan sumber daya alam dan menyediakan
sumber makanan yang melimpah cenderung berkepribadian lemah dan
malas, namun sebaliknya kondisi geografis yang tidak bersahabat cendrung
menjadikan masyarakatnya berkepribadian keras, kuat, dan perkerja keras
karena hal itu merupakan tuntutan untuk tetap bertahan hidup.
3. Faktor Kebudayaan Khusus
Adanya perbedaan kebudayaan pada setiap masyarakat menjadi salah satu
faktor yang mempengaruhi kepribadian seseorang, meskipun para sosiolog
menyarankan agar tidak terlaly membesar-besarkan persoalan ini.
4. Faktor Pengalaman Kelompok
11

Teman dalam suatu kelompok memberikan peran yang cukup penting dalam
pengembangan kepribadian seseorang yang positif. Hal itu dikarenakan
interaksi yang terjalin antarindividu dalam suatu kelompok cukup memberi
dalam pembentukan dan perkembangan kepribadian seseorang. Terdapat 2
kelompok yang dianggap berpengaruh dalam perkembangan kepribadian
seseorang yaitu:
a. Kelompok Acuan (Kelompok Referensi)
Pembentukan kepribadian seseorang sangat ditentukan oleh pola interaksi
dengan kelompok acuanya pada tahun-tahun awal pertumbuhannya, yaitu
dalam lingkungan keluarga. Selain keluarga, kelompok acuan lain
antaranya adalah teman sebaya, meskipun peranannya dalam
pembentukan dan perkembangan kepribadian seorang anak akan
berkurang ketika ia mulai hidup secara mandiri. Contoh, seorang anak
yang telah lulus SMA/SMK akan lebih mandiri jika dibandingkan dengan
anak yang baru lulus SD ataupun SMP.
b. Kelompok Majemuk
Kelompok majemuk menujuk pada realita masyarakat yang lebih
kompleks dan beraneka ragam. Dalam kelompok majemuk seorang anak
akan menemukan ada banyak orang dengan karakter dan kepribadian
yang berbeda-beda. Suatu pola hidup yang dianggap benar oleh sebagian
orang bisa jadi dianggap salah oleh sebagian orang yang lain. Dalam
kondisi yang demikian seorang anak harus berusaha keras
mempertahankan haknya untuk menentukan sendiri apa yang dianggap
baik dan bermanfaat bagi diri dan kepribadian nya sehingga tidak terserat
pada arus perbedaan yang ada dalam kelompok majemuk di mana ia
tinggal.
5. Faktor Pengalaman Unik
Setiap individu pasti memiliki kepribadian yang unik dan berbeda-beda
dengan individu yang lain. Hal tersebut dikarenakan tiap-tiap individu akan
mengalami pengalaman hidup yang berbeda-beda pada masing-masing
individ
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kepribadian adalah segala corah perilaku dan sifat yang khas dan dapat
diperkirakan pada diri seseorang, yang digunakan untuk bereaksi dan
menyesuaikan diri terhadap rangsangan, sehingga corak tingka lakunya itu
merupakan satu kesatuan fungsional yang khas bagi individu itu.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kepribadian dipengaruhi oleh
dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor Internal termasuk
pada faktor pembawaan (hereditas) yaitu faktor yang berupa bawaan sejak
lahir. Faktor hereditas ini berkaitan dengan perkembangan sikap, bakat,
kemampuan, minat, afektif, kebutuhan dan motivasi. Sedangkan faktor
eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar diri manusia, yang mempengaruhi
keperibadian diantaranya sosial, kebudayaan, dan sekolah.
Tipe-tipe kepribadian yaitu : tipe realistik (tipe pemalu), tipe investigatif
(tipe kritis.berhati-hati), tipe artistik (agak sulit), tipe sosial (suka kegiatan
bermasyarakat), tipe enterprising (gigih), dan tipr conventional (mudah
menyesuaikan diri).
Faktor-faktor pembentuk kepribadian yaitu. Faktor biologis, faktor
geografis, faktor kebudayaan khusus, dan faktor pengalaman unik.
B. Saran
Dengan adanya penyusunan makalah ini, penyusun meyakinu bahwa
dalam pembuatan makalah masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu,
penyusun mengharapkan saran dan kritikan demi penyempurnaan pembuatan
makalah ini. Penyusun juga berharap semoga makalah ini dapat berguna bagi
pembaca.

12
DAFTAR PUSTAKA

Cahyani A, dkk. 2017, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepribadian. Bandung.


Makalah.
Paramita. 2021. Kepribadian Dan Pengaruhnya. Makalah.
Fitriani Aries. 2011. Pendekatan “empat P” dalam kegiatan pendidikan dan
pembelajaran. Vol. 9 No 1.

13

Anda mungkin juga menyukai