Anda di halaman 1dari 16

TUGAS RUTIN V

PSIKOLOGI PENDIDIKAN

OLEH :

NAMA : SAKINATUN NAJMI SIBARANI


NIM : 5153111042
KELAS : REGULER B

DOSEN PENGAMPU :
ROIDA S.M. SIRUMPEA, M.Pd

PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

TUGAS RUTIN 5 - Perbedaan Kepribadian dalam proses dan hasil belajar| 1


KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmatNya

sampai saat ini, sehingga penulis dapat menyusun tugas rutin V ini dan dapat

terselesaikan tepat pada waktunya. Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada

Ibu Roida S.M. Sirumpea, M.Pd yang telah memberikan tugas yang sangat

bermanfaat kepada mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan.

Dan harapan saya semoga makalah tugas rutin V dengan materi Perbedaan

Kepribadian dalam Proses dan Hasil Belajar siswa ini dapat menambah pengetahuan

dan pengalaman bagi para pembaca.

Saya juga menyadari bahwa dalam penyajian tugas ini masih terdapat banyak
kekurangan, oleh karena itu saya berharap saran dan kritik untuk membangun
kesempurnaan tugas ini.

Medan, 9 Maret 2017

TUGAS RUTIN 5 - Perbedaan Kepribadian dalam proses dan hasil belajar| 2


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................... ii
MIND MAPPING............................................................................................... iii
BAB I : PENDAHULUAN............................................................................. 1
1. Latar Belakang......................................................................................... 1
2. Rumusan Masalah.................................................................................... 2
3. Tujuan...................................................................................................... 2
BAB II : PEMBAHASAN................................................................................ 3
A. Kepribadian............................................................................................ 3
a. Pengertian Kepribadian........................................................................ 3
b. Ciri-ciri Kepribadian............................................................................ 4
B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepribadian............................ 5
a. Perkembangan Kepribadian................................................................. 5
b. Tipe Kepribadian................................................................................. 6
c. Faktor-faktor Pembentuk Kepribadian................................................. 7
d. Atribut Kepribadian............................................................................. 7
e. Faktor-faktor Penghambat Kepribadian............................................... 8
C. Pengaruh Perbedaan Kepribadian Dalam Proses Belajar Siswa...... 9
D. Pengaruh Perbedaan Kepribadian Dalam Hasil Belajar Siswa........ 9
E. Hubungan Kepribadian Dalam Belajar Siswa.................................... 10
BAB III : KESIMPULAN................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 13

TUGAS RUTIN 5 - Perbedaan Kepribadian dalam proses dan hasil belajar| 3


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut Florence Littauer dalam bukunya Personality Plus, mengatakan
bahwa kepribadian adalah keseluruhan perilaku seorang individu dengan sistem
kecenderungan tertentu yang berinteraksi dengan serangkaian situasi. Berdasarkan
pengertian tersebut situasi yang diciptakan guru dalam pembelajaran harus
diseimbangkan dengan kebiasaan dan tindakan seorang anak, sehingga tidak
terdapat perasaan yang memaksa atau tertekan dalam diri anak. Oleh karena itu
kepribadian memegang peranan penting dalam belajar siswa, baik dalam proses
maupun pada hasil belajar.
Tiap orang mempunyai sifat pribadi atau kepribadian yang berbeda antara
satu dengan yang lain. Ada orang yang mempunyai sifat keras hati, berkemauan
keras, tekun dalam setiap usahanya, dan ada pula yang sebaliknya. Seorang guru
harus mampu memahami bagaimana kepribadian siswa yang diajarnya. Sebab
dengan memahami hal tersebut seorang guru akan mudah untuk merancang model
pembelajaran dan penilaian hasil belajar yang efektif bagi siswanya. Sehingga
akan terbangun lingkungan belajar-mengajar yang positif. Dengan dibangunnya
lingkungan yang positif tersebut akan mendorong siswa untuk selalu giat belajar
dan tentu akan mempengaruhi hasil belajarnya nanti. Sebab kepribadian yang ada
pada diri seseorang itu sedikit banyak turut mempengaruhi keberhasilan
belajarnya. Jika seorang siswa berhasil dalam belajarnya maka ia telah mencapai
prestasi belajar.
Dalam tugas rutin 5 ini membahas mengenai Kepribadian, Faktor-faktor
yang mempengaruhi kepribadian, Perbedaan Kepribadian dalam proses belajar,
Perbedaan Kepribadian dalam hasil belajar, dan Hubungan Kepribadian dengan
belajar siswa.

TUGAS RUTIN 5 - Perbedaan Kepribadian dalam proses dan hasil belajar| 4


B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Kepribadian?
2. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi kepribadian?
3. Bagaimana perbedaan kepribadian mempengaruhi proses belajar?
4. Bagaimana perbedaan kepribadian mempengaruhi hasil belajar?
5. Bagaimana hubungan kepribadian dalam belajar siswa?

C. Tujuan
Dalam penyusunan Tugas Rutin V ini dengan materi Perbedaan Kepribadian
dalam proses dan hasil belajar siswa ini penulis berharap dapat memberikan manfaat
baik bagi penulis sendiri maupun pembaca dan masyarakat luas.
Adapun tujuan penyusunan Tugas Rutin ini bagi Penulis adalah agar penulis
lebih memahami perbedaan antara intelegensi, bakat dan minat siswa dalam belajar.
Bagi pembaca dan masyarakat luas, makalah ini dimaksudkan sebagai salah satu
referensi untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai materi ini.

TUGAS RUTIN 5 - Perbedaan Kepribadian dalam proses dan hasil belajar| 5


BAB II
PEMBAHASAN

A. KEPRIBADIAN
a. Pengertian Kepribadian
1. Gardon Allport (1951)
Kepribadian adalah organisasi dinamis dalam individu sebagi system psikofisik
yang menentukan caranya yang khas dalam menyeseuaikan diri terhadap
lingkungan.
2. Nana Syaodih Sukmadinata (2003: 136)
Kepribadian merupakan keterpaduan antara aspek-aspek kepribadian, yaitu
aspek psikis seperti aku, keceerdasan, bakat, sikap, motif, minat, kemampuan,
moral, dan aspek jasmaniah seperti postur tubuh, tinggi dan berat badan, indra,
dan lainnya.
3. Jess Feist dan Gregory J. Feist (2009: 86)
Kepribadian mencakup sistem fisik dan psikologis meliputi perilaku yang
terlihat dan pikiran yang tidak terlihat, serta tidak hanya merupakan sesuatu,
tetapi melakukan sesuatu. Kepribadian adalah substansi dan perubahan, produk
dan proses serta struktur dan perkembangan
4. Florence Littauer
Kepribadian adalah keseluruhan perilaku seorang individu dengan sistem
kecenderungan tertentu yang berinteraksi dengan serangkaian situasi.

Maka dapat disimpulkan bahwa kepribadian adalah meliputi segala corak


perilaku dan sifat yang khas dan dapat diperkirakan pada diri seseorang atau lebih
bisa dilihat dari luar, yang digunakan untuk bereaksi dan menyesuaikan diri terhadap
rangsangan, sehingga corak tingkah lakunya itu merupakan satu kesatuan fungsional
yang khas bagi individu itu, seperti bagaimana kita bicara, penampilan fisik, dan
sebagainya. Kepribadian berbeda dengan karakter, sebab kepribadian dapat dilihat
langsung sementara karakter sebaliknya. Hal ini didukung oleh Alwisol, bahwa
karakter berbeda dengan kepribadian karena pengertian kepribadian dibebaskan dari
nilai. Akan tetapi kepribadian dengan karakter memiliki kesamaan dimana keduanya

TUGAS RUTIN 5 - Perbedaan Kepribadian dalam proses dan hasil belajar| 6


relatif permanen serta menuntun, mengerahkan dan mengorganisasikan aktifitas
individu kearah yang positif maupun negatif.

b. Ciri-ciri Kepribadian
Ciri-ciri Kepribadian seseorang dapat dinilai melalui teori Myers-Briggs Type
Indicator (MBTI), dimana seseorang mempelajari dan memahami jenis perilakunya
sendiri dengan cara mereka berinteraksi dengan orang lain. Pilihan atau dimensi
Dikotomi dari Myers-Briggs, sebagai berikut:
1. Extraversion(E)- Introversion(I), (EI)
Dimensi ini memperlihatkan sejauh mana perilaku kita ditentukan oleh sikap
kita terhadap dunia. Seorang ekstrovert dapat bekerja dengan nyaman jika
berinteraksi dengan hal-hal di luar diri mereka, mengklarifikasi pikiran dan idenya
dengan cara berbicara dan berbuat. Sementara Introvert sebaliknya, ia lebih
tertarik dengan dunia di dalam pikiran, hati, dan jiwa mereka sendiri, suka
merumuskan ide sehingga ia selalu lambat dalam bertindak karena mereka
memerlukan waktu untuk menafsirkan pikiran internal ke dunia eksternal. Maka
dapat disimpulkan seseorang yang memiliki kepribadian ekstrovert atau introvert
dapat dilihat dari interaksinya terhadap lingkungan.

2. Sensing(S)-Intuition(N), (SN)
Dimensi ini menjelaskan bagaimana orang memahami apa yang sedang
dialami. Seseorang yang masuk dalam kategori penginderaan mengobservasi apa
yang nyata, apa yang faktual, dan apa yang sebenarnya terjadi. Sedangkan
seseorang yang masuk dalam kategori intuitif memandang dunia berdasarkan
kemungkinan dan hubungan dan sadar akan seluk-beluk bahasa tubuh dan nada
suara. Maka dapat disimpulkan bagaimana cara pandang seseorang tergantung
dominansi Sensing atau Intuitifnya.

3. Thinking (T) -Feeling(F), (TF)


Dimensi ini menjelaskan bagaimana pendekatan yang digunakan oleh
seseorang untuk mendapatkan keputusan. Seorang pemikir menganalisis
informasi, data dan membuat keputusan berdasarkan logika. Sedangkan seseorang

TUGAS RUTIN 5 - Perbedaan Kepribadian dalam proses dan hasil belajar| 7


yang perasa mencari-cari pengaruh dari suatu keputusan atas diri mereka dan
orang lain. Maka dapat disimpulkan seseorang yang dominan pemikir adalah
orang yang cenderung memandang dan memutuskan sesuatu berdasarkan logika,
objektif dan rasional, sementara orang yang perasa memandang dan memutuskan
sesuatu berdasarkan subjektif, perseptif, empatik, dan emosional.

4. Judgment(J)-Perception(P), (JP)
Seseorang yang bertipe Judging adalah orang yang selalu bertumpu pada
rencana yang sistematis, serta senantiasa berpikir dan bertindak secara sekuensial
(tidak melompat-lompat). Sementara tipe perceiving adalah mereka yang bersikap
fleksibel, adaptif, dan bertindak secara random untuk melihat beragam peluang
yang muncul. Sehingga dapat disimpulkan apakah seseorang berkepribadian
judjing atau perceiving dilihat dari bagaimana tingkat fleksibilitasnya dalam
melakukan sesuatu.

B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPRIBADIAN


a. Perkembangan Kepribadian
Menurut Gardon Allport (1951), kepribadian dapat dikategorikan pada tiga fase
perkembangan sebagai berikut:
1) Masa Bayi (neonates)
Pada bagian kedua tahun pertama anak telah menunjukkan dengan pasti watak
yang khas. Setidaknya pada paruh kedua tahun pertama seorang bayi telah mulai
memperlihatkan kualitas-kualitas unik yang kiranya merupakan atribut-atribut
kepribadian yang bersifat tetap
2) Masa Kanak-Kanak
Perkembangan dari masa bayi menuju masa kanak-kanak melewati garis-garis
yang berganda. Manusia akan berubah/ berkembang menjadi individu yang
egonya selalu berkembang.
3) Masa Dewasa
Individu dewasa mengetahui apa yang dikerjakannnya dan mengapa itu
dikerjakannya. Untuk memahami sepenuhnya apa yang harus dilakukannya, orang
dewasa harus mempunyai tujuan dan aspirasinya dengan jelas.

TUGAS RUTIN 5 - Perbedaan Kepribadian dalam proses dan hasil belajar| 8


b. Tipe Kepribadian
Hippocrates (460-370 SM) adalah orang yang pertama kali memperkenalkan 4
tipe kepribadian berdasarkan cairan tubuh yang mendominasi dan memberikan
pengaruh kepada individu. Kemudian penelitian ini disempurnakan kembali oleh
Galenus (129-200 SM). 4 tipe kepribadian yaitu :
1. Melancholis (Empedu Hitam)
Seorang melankolis memiliki sifat introvert, pemikir dan pesimis. Dari segi
emosi, ciri seorang melankolis yaitu mendalam dan penuh pemikiran, analitis,
serius dan tekun, cenderung jenius, berbakat dan kreatif, artistic atau musikal,
filosofis dan puitis, menghargai keindahan, perasa terhadap orang lain, suka
berkorban, penuh kesadaran, idealis. Dari segi pekerjaan, sifat seorang melankolis
yaitu berorientasi jadwal, perfeksionis, standar tinggi, sadar perincian, gigih dan
cermat, tertib terorganisir, teratur dan rapi, ekonomis, melihat masalah, mendapat
pemecahan kreatif, perlu menyelesaikan apa yang dimulai, suka diagram, grafik,
bagan dan daftar.

2. Choleris (Empedu Kuning)


Seorang koleris memiliki sifat ekstrovert, pelaku dan optimis. Dari segi
emosi, ciri seorang koleris yaitu berbakat pemimpin, dinamis dan aktif, sangat
memerlukan perubahan, harus memperbaiki kesalahan, berkemauan kuat dan
tegas. Dari segi pekerjaan, sifat seorang koleris yaitu berorientasi target, melihat
seluruh gambaran, terorganisasi dengan baik, mencari pemecahan praktis,
bergerak cepat untuk bertindak, mendelegasikan pekerjaan, menekankan pada
hasil, membuat target, merangsang kegiatan, berkembang karena saingan.

3. Phlegmatis (Cairan Lendir)


Seorang phlegmatis memiliki sifat introvert, pengamat dan pesimis. Dari segi
emosi, ciri seorang phlegmatis yaitu kepribadian rendah hati, mudah bergaul dan
santai, diam, tenang, sabar, baik keseimbangannya, hidup konsisten, tenang tetapi
cerdas, simpatik, menyembunyikan emosi, bahagia menerima kehidupan, serba
guna. Dari segi pekerjaan, seorang phlegmatis yaitu cakap dan mantap, damai dan

TUGAS RUTIN 5 - Perbedaan Kepribadian dalam proses dan hasil belajar| 9


mudah sepakat, menjadi penengah masalah, menghindari konflik, baik di bawah
tekanan, dan menemukan cara yang mudah.

4. Sanguinis (Darah)
Seorang sanguinis memiliki sifat ekstrovert, membicara dan optimis. Dari
segi emosi, seorang sanguinis memiliki kepribadian menarik, suka bicara, rasa
humor yang hebat, antusias dan ekspresif, periang, penuh rasa ingin tahu, baik
dipanggung, lugu dan polos, mudah diubah, selalu kekanak-kanakan. Dari segi
pekerjaan, seorang sanguinis sukarelawan untuk tugas, memikirkan kegiatan baru,
tampak hebat dipermukaan, punya energi dan antusiasme, mengilhami orang lain
untuk ikut dan mempesona orang lain untuk bekerja.

c. Faktor-faktor Pembentuk Kepribadian


1. Keturunan (genetik), ditentukan sejak lahir, berupa sifat-sifat bawaan baik
fisik maupun mental yang mempengaruhi perbuatan, perasaan, dan pikiran
2. Lingkungan, berupa budaya, norma, nilai dimana seseorang dibesarkan
dalam lingkungan keluarga, teman, kelompok sosial, masyarakat
3. Situasi, kepribadian orang bisa berubah-ubah akibat perubaha situasi tertentu

d. Atribut Kepribadian
a. Sumber Kendali/ Locus Of Control
Sejauh mana orang yakin bahwa mereka menguasai nasib mereka sendiri.
1) Faktor internal: mereka yakin bahwa mereka mengendalikan apa yang
terjadi pada diri mereka.
2) Faktor eksternal: individu yakin bahwa apa yang terjadi pada diri mereka
dikendalikan oleh faktor dari luar.
b. Machiavelianisme
Sejauh mana seorang individu bersifat pragmatis, menjaga jarak emosional,
dan meyakini bahwa tujuan dapat menghalalkan segala cara.
c. Penghargaan Diri/ Self Esteem
Derajat suka atau tidak suka dari individu terhadap diri mereka sendiri
d. Pemantauan Diri

TUGAS RUTIN 5 - Perbedaan Kepribadian dalam proses dan hasil belajar| 10


e. Faktor-faktor Penghambat Kepribadian
Menurut Inge Hatugalang (2007: 7-9), perkembangan kepribadian seseorang
akan terhambat karena 2 faktor, yaitu:
1) Faktor Internal diri
Perkembangan kepribadian akan mengalami hambatan berasal dari diri
individu sendiri dikarenakan :
a. Individu tidak mempunyai tujuan hidup yang jelas
b. Individu kurang termotivasi dalam hidup
c. Individu enggan menelaah diri
d. Faktor usia
2) Faktor Ekternal Diri
a. Faktor tradisi budaya
b. Penerimaan masyarakat/social

C. PENGARUH PERBEDAAN KEPRIBADIAN DALAM PROSES BELAJAR


SISWA
Sifat-sifat yang ada dalam kepribadian seseorang menjadi indikator yang
berpengaruh dalam proses belajarnya. Ada 3 faktor pembentuk kepribadian, yaitu
Keturunan (genetik), Lingkungan dan Situasi. Ketiganya memiliki pengaruh besar
dalam proses belajar siswa.
Perbedaan pada faktor Keturunan (genetik) berupa sifat bawaan yang
mempengaruhi fisik dan mentalnya. Contohnya seorang siswa yang memiliki
kelainan fisik, misalnya: Cacat Sumbing. Dalam proses belajar seorang siswa
yang memiliki kelainan tersebut akan mengalami keterlambatan dalam interaksi
dikelas misalnya ia berbicara didepan kelas dan teman-temannya sulit memahami
apa yang dikatakannya. Maka hal itu akan berdampak pada mentalitas dan
kejiwaan siswa tersebut. Selanjutnya dengan perbedaan genetik tersebut
melahirkan pembentukan kepribadian dalam faktor lingkungan. Siswa yang
memiliki keterbatasan tersebut akan cenderung menjadi pribadi yang “introvert”.
Dengan kurangnya interaksinya dengan lingkungan, Ia akan mulai mengurangi
interaksi dengan teman-teman sekelasnya sehingga dalam kemungkinan terburuk
akan melahirkan kebencian dan tindakan yang dinamakan bullying. Maka

TUGAS RUTIN 5 - Perbedaan Kepribadian dalam proses dan hasil belajar| 11


tindakan tersebut akan melahirkan pembentukan kepribadian baru dalam faktor
situasi yang negatif dimana tindakan tersbut menjadi trend bahwa membully
bukan hal yang salah.
Berdasarkan gambaran diatas dapat disimpulkan bahwa dalam proses belajar,
seorang guru harus mampu menyikapi berbagai perbedaan kepribadian. Sangat
jelas berdasarkan materi-materi sebelumnya bahwa tidak ada individu yang sama.
Seorang guru dan personil sekolah lainnya harus mampu untuk menciptakan
lingkungan yang positif bagi siswa-siswanya. Bagi siswa yang memiliki
kepribadian yang cenderung berbeda dari siswa lainnya seorang guru sebaiknya
memberikan perhatian yang khusus seperti dorongan dan motivasi. Sedangkan
bagi siswa lainnya seorang guru harus mampu mencontohkan perilaku yang baik
(panutan) pada para siswanya. Sebab cara menasehati yang terbaik bukan dari
perkataan semata tetapi dengan perbuatan baik yang nyata. Seorang guru harus
mampu membimbing dan membentuk pola pergaulan yang positif dalam proses
belajar, sebab Lingkungan pergaulan yang positif akan mendorong siswa untuk
selalu giat belajar dan tentu akan mempengaruhi hasil belajarnya nanti.

D. PENGARUH PERBEDAAN KEPRIBADIAN DALAM HASIL BELAJAR


SISWA
Tiap orang mempunyai sifat pribadi atau kepribadian yang berbeda antara
satu dengan yang lain. Ada orang yang mempunyai sifat keras hati, berkemauan
keras, tekun dalam setiap usahanya, dan ada pula yang sebaliknya. Kepribadian
yang ada pada diri seseorang itu sedikit banyak turut mempengaruhi keberhasilan
hasil belajar siswa. Jika seorang siswa berhasil dalam belajarnya maka ia telah
mencapai prestasi belajar. Menurut Cooper (2000), prestasi adalah suatu hal yang
dipenuhi melalui kemampuan yang baik, usaha yang keras, dan keteguhan hati
yang kuat. Oleh karena itu dapat disimpulkan prestasi belajar merupakan
gambaran hasil tingkat kemampuan siswa baik dalam usaha yang keras dan
ketekunan berdasarkan proses belajar yang telah dilaksanakannya.
Kepribadian berhubungan langsung dengan hasil belajar siswa. Misalnya
seorang siswa yang memiliki kepribadian koleris cenderung lebih cekatan dalam
menyelesaikan tugas dibandingkan seorang plegmatis yang cenderung tidak

TUGAS RUTIN 5 - Perbedaan Kepribadian dalam proses dan hasil belajar| 12


terburu-buru, selain itu seorang koleris akan lebih cepat berkembang dengan
adanya saingan berdasarkan teori yang telah di jelaskan sebelumnya. Contoh lain,
seorang siswa yang memiliki kepribadian Melankolis cenderung perfeksionis
dalam melakukan sesuatu. Dalam belajar jika dihadapkan dalam tugas kelompok
ia akan mengalami sedikit kesulitan sebab dengan sifat perfeksionisnya teman
sekolompoknya akan sulit mengimbangi pola belajarnya yang cenderung berfikir
sendiri sehingga teman-temannya akan menyerahkan tugas tersebut kepadanya.
Hal ini tentu akan berdampak pada kesimbangan belajar dalam kelompok tersebut
dimana siswa melankolis tadi akan lebih menguasai materi daripada teman-teman
satu kelompoknya yang lain.
Maka dapat disimpulkan bahwa kepribadian menjadi indikator yang sangat
penting dalam menentukan hasil belajar siswa. Dalam hal ini seorang guru tentu
memainkan peran yang penting dalam berhasilnya belajar siswa. Dengan
memahami kepribadian-kepribadian yang ada pada siswa-siswanya tentu akan
memudahkannya dalam melakukan penilaian hasil belajar. Tidak hanya
berdasarkan kemampuan kognitif siswa semata tetapi kemampuan siswa dalam
interaksinya dengan kegiatan mengajar-belajar dalam kepribadian aktif yang
positif. Dan guru tetap berperan dalam membimbing siswa-siswanya. Sebab
seseorang dengan Indeks Akademik yang tinggi tidak akan bermanfaat tanpa
didasari kepribadian yang baik.

E. HUBUNGAN KEPRIBADIAN DALAM BELAJAR SISWA


Erik Noftle dan Ricard Robins (2007) melakukan penelitian mengenai
kepribadian. Berdasarkan hasil penelitian mereka di peroleh kesimpulan bahwa
sifat-sifat kepribadian adalah predictor yang kuat untuk banyak aspek kehidupan.
Oleh karena itu aspek kepribadian siswa perlu diketahui oleh guru sebagai
pendidik, hal ini karena aspek kepribadian memiliki kaitan erat dengan faktor-
faktor yang mempenguhi hasil belajar siswa. Guru harus mampu memahami
aspek pribadi siswanya agar dapat menentukan langkah seperti apa yang tepat
dalam memberikan transfer ilmu pada siswanya.

TUGAS RUTIN 5 - Perbedaan Kepribadian dalam proses dan hasil belajar| 13


Peter Louster dalam bukunya yang berjudul Personality Test menjelaskan
beberapa aspek psikis yang dapat dipergunakan untuk membantu pribadi ataupun
meningkatkan kepribadian, yaitu:
1. Kepercayaan kepada diri sendiri
2. Sikap optimis
3. Sikap berhati-hati
4. Sikap bergantung kepada orang lain
5. Sikap mementingkan diri sendiri
6. Ketahanan menghadapi cobaan
7. Toleransi
8. Ambisi
9. Kepekaan sosial

Selain itu ada beberapa langkah yang dapat dilakukan guru maupun pihak
sekolah dalam mengembangkan kepribadian siswa, yaitu :
1) Guru hendaknya selalu menjadi tauladan untuk siswa dengan memberikan
contoh perilaku yang mencerminkan nilai-nilai kepribadian yang baik.
2) Pengembangan nilai karakter di sekolah hendaknya dilakukan secara lebih
intensif lagi.
3) Guru dapat memperhatikan cara mengajar sesuai dengan kepribadian siswa
agar prestasi yang dicapai dapat maksimal.

TUGAS RUTIN 5 - Perbedaan Kepribadian dalam proses dan hasil belajar| 14


BAB III
KESIMPULAN

Pendidikan memiliki fungsi sangat penting dalam membentuk karakter dan


budaya bangsa. Oleh karena itu pendidikan disetiap jenjang harus diselenggarakan
secara sistematis guna mencapai tujuan pendidikan nasional. Guru dalam hal ini
juga memiliki andil yang besar dalam usaha pencapaian tujuan dari pendikikan
tersebut. Sebagai seseorang pendidik, guru diharapkan tidak hanya sebagai
pentransfer ilmu saja akan tetapi juga sebagai sosok yang menjadi teladan yang
baik bagi siswa. Maka sebagai sosok teladan dan bagian penting dari proses
belajar tersebut juga harus mampu mampu memahami kepribadian siswanya
sehingga dapat memudahkan tercapainya proses dan hasil belajar tersebut. Sebab
Tenaga pendidik yang profesional akan mendukung keberhasilan belajar siswa.
Seorang guru yang memahami kepribadian siswanya akan mudah untuk
merancang model pembelajaran dan penilaian hasil belajar yang efektif bagi
siswanya. Sehingga akan terbangun lingkungan belajar-mengajar yang positif.
Dengan dibangunnya lingkungan yang positif tersebut akan mendorong siswa
untuk selalu giat belajar dan tentu akan mempengaruhi hasil belajarnya nanti.
Sebab kepribadian yang ada pada diri seseorang itu sedikit banyak turut
mempengaruhi keberhasilan belajarnya. Jika seorang siswa berhasil dalam
belajarnya maka ia telah mencapai prestasi belajar.

TUGAS RUTIN 5 - Perbedaan Kepribadian dalam proses dan hasil belajar| 15


DAFTAR PUSTAKA

Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung:


PT Remaja Rosdakarya.

Anonim. BAB II KAJIAN PUSTAKA: Kepribadian. (diakses dari http://digilib


.uinsby.ac .id/1964/5/Bab%202.pdf Pada hari Jumad, 9 Maret 2017)

Anonim. BAB II KAJIAN TEORI: Kepribadian. (diakses dari http://eprints.uny


.ac.id/8037/3/bab%202%20-%2007511241021.pdf. Pada hari Jumad, 9 Maret
2017)

Hiryan. Perbedaan Individual. (diakses dari http://staff.uny.ac.id/sites


/default/files/pendidikan/Drs.%20Hiryanto,%20M.Si./Perbedaan%20Individual.p
df. Pada hari Jumad, 9 Maret 2017)

TUGAS RUTIN 5 - Perbedaan Kepribadian dalam proses dan hasil belajar| 16

Anda mungkin juga menyukai