DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR
i
Puji syukur kami panjatkan kehadapa Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya kami telah berhasil menyusun makalah yang berjudul
“Faktor-faktor yang menentukan dalam perkembangan kepribadian” yang
merupakan tugas mata kuliah Pengembangan Kepribadian.
Makalah ini menghimpun materi dari berbagai sumber seperti yang
tertera di daftar pustaka. Dengan adanya makalah ini semoga dapat menambah
referensi bagi semua teman-teman, dan penulisan makalah ini menggunakan
bahasa yang sederhana dan mudah di mengerti. Dan dengan adanya makalah ini
semoga dapat mempermudah teman-teman untuk memahami materi tentang
faktor-faktor yang menentukan dalam perkembangan kepribadian dalam mata
kuliah Pengembangan Kepribadian.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan , untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
tercapainya suatu kesempurnaan dalam makalah ini.
Kelompok 3
ii
DAFTAR ISI
COVER.............................................................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................2
C. Tujuan...................................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian kepribadian..........................................................................3
B. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepribadian....................................4
C. Faktor internal yang mempengaruhi kepribadian.................................4
D. Faktor eksternal yang mempengaruhi kepribadian...............................7
E. Pengaruh kepribadian guru terhadap proses pembelajaran...................11
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................17
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kepribadian (personality) merupakan kajian psikologi yang lahir
berdasarkan pemikiran, kajian atau temuan-temuan (hasil praktek penanganan
kasus) para ahli. Objek kajian kepribadian adalah “human behavior”, perilaku
manusia, yang pembahasannya terkait dengan apa, mengapa, dan bagaimana
perilaku tersebut. (Agus, 2001, hal. 1)
Kepribadian merupakan kombinasi dari pikiran, emosi, dan perilaku
yang membuat seseorang unik berbeda satu sama lain dan juga bagaimana
seseorang melihat diri sendiri. Karakter kepribadian secara mencolok
membedakan diri seseorang dengan diri orang lain. Sedangkan gangguan
kepribadian merupakan istilah umum untuk suatu jenis penyakit dimana cara
berpikir, memahami situasi dan berhubungan dengan orang lain tidak
berfungsi dalam beberapa kasus kemungkinan penderita tidak menyadari
bahwa mereka memiliki gangguan kepribadian karena cara berpikir dan
prilaku tampak alami bagi si penderita harus ditindak lanjuti dan diberi solusi
dan penenganan oleh psikiater atau psikolog.
Menurut Jung dikutip dari bukunya (Alwisol, 2011), kepribadian
adalah mencakup keseluruhan fikiran, perasaan dan tingkah laku, kesadaran
dan ketidaksadaran. Kepribadian menurut GW.Allport adalah suatu organisasi
yang diamis dari sistem psikofisis individu yang menentukan tingkah laku dan
pemikiran individu secara khas. Menurut Koentjaranigrat kepribadian adalah
beberapa cir watak yang diperlihatkan seseorang secara lahir,konsisten dan
konsukuen. Menurut Yinger kepribadian adalah keseluruhan tingkah laku
dari seseorang dengansuatu sistem kecendrungan tertentu yang berinteraksi
dengan serangkaian situasi (Kuswara, 1991, hal. 11).
Perkembangan kepribadian individu dipengaruhi oleh berbagai faktor
diantaranya adalah faktor hereditas dan lingkungan. Ada faktor internal dan
1
faktor eksternal yang mempengaruhi kepribadian. Oleh karena itu, di dalam
makalah ini akan di bahas mengenai faktor-faktor tersebut.
B. Rumusan Masalah :
1. Apakah yang dimaksud dengan kepribadian?
2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kepribadian?
3. Mengapa kepribadian guru berpengaruh terhadap proses pembelajaran?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui kepribadian.
2. Untuk mengetahui faktor faktor yang memepenagruhi kepribadian.
3. Untuk mengetahui pengaruh kepribadian terhadap proses pembelajaran.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kepribadian
Kepribadian dapat diartikan sebagai sifat hakiki yang ada di balik sikap yang
di tampilkan seseorang. Sifat ini merupakan sifat yang melekat pada diri
seseorang. Sifat tersebut dapat di lihat dari sesuatu yang di tampilkannya. Dengan
tampilan tersebut maka seseorang dapat dinilai apakah dia berkepribadian baik
atau tidak. Seseorang yang dengan spontan dan selalu menampilkan suatu sifat
tertentu tanpa pengaruh dari luar dirinya ataupun motivasi tertentu, maka dapat
dikatakan bahwa sifat yang ditampilkan tersebut merupakan kepribadiannya.
3
B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepribadian.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri seseorang dapat dikatakan
sama dengan faktor-faktor yang mempengaruhi dan mengatur perkembangan
kepribadian (Singgih, 2008, hal. 190). Secara garis besar ada dua faktor utama
yang mempengaruhi perkembangan kepribadian, yaitu faktor internal dan faktor
eksternal.
1. Faktor Internal
Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri orang itu sendiri.
Faktor internal merupakan faktor pembawaan (hereditas) ialah segala sesuatu
yang telah dibawa oleh seseorang sejak lahir, baik yang bersifat psikis maupun
yang bersifat fisik. Lebih lanjut dapat dikemukakan, bahwa fungsi hereditas
dalam kaitannya dengan perkembangan kepribadian adalah (1) sebagai sumber
bahan mentah kepribadian seperti fisik, intelegensi dan temperamen; (2)
membatasi perkembangan kepribadian dan mempengaruhi keunikan
kepribadian.
Faktor pembawaan maksudnya faktor yang berupa bawaan sejak lahir dan
merupakan pengaruh keturunan dari salah satu sifat yang dimiliki dari salah satu
kedua orang tuanya. Oleh karena itu kita sering mendengar istilah „buah jatuh
tidak akan jauh dari pohonnya”.
Dalam kaitan ini Cattel dkk., mengemukakan bahwa “kemampuan belajar dan
penyesuaian diri individu dibatasi oleh sifatsifat yang inheren dalam organisme
individu itu sendiri”.Jadi faktor internal yang berkaitan dengan hereditas
menyangkut terhadap perkembangan sikap, bakat, kemampuan, minat, afektif,
kebutuhan dan motivasi.
a. Sikap (attitude)
Sikap adalah sesuatu yang berhubungan dengan objek. Reaksi atau proses
seseorang yang masih tertutup terhadap sesuatu stimulus atau obyek.
4
Menurut Notoatmojo (1993), menyatakan bahwa definisi sikap itu
merupakan kesiapan atau kesediaan seseorang untuk bertindak.
b. Bakat
Bakat kepribadian mempunyai segi jasmaniah yang sering disebut
tempramen.Tempramen adalah disposisi yang erat hubungannya dengan
faktor-faktor biologis dan fisiologis,oleh karena itu sedikit sekali yang
mengalami modifikasi.
c. Kemampuan
Kemampuan adalah kapasitas seorang individu untuk melakukan beragam
tugas dalam suatu pekerjaan. Kemampuan untuk belajar akan terealisasi
menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar atau berlatih.
d. Minat
Minat adalah sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan
apa yang mereka inginkan.
e. Afektif
Afektif adalah rana yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Rana efektif
mencakup watak prilaku seperti perasaan,minat,sikap, emosi, dan nilai.
f. Kebutuhan
Kebutuhan adalah sesuatu yang harus dipenuhi untuk kelangsungan hidup.
g. Motivasi
Motivasi adalah suatu dorongan kehendak yang menyebabkan seseorang
melakukan perbuatan untuk mencapai tujuan tertentu.
Untuk mengetahui bagaimana pengaruh hereditas terhadap kepribadian,
telah banyak para ahli yang melakukan penelitian dengan menggunakan
metode-metode tertentu. Dalam kaitan ini, Pervin (1970) mengemukakan
penelitian-penelitian tersebut.
a) Metode Sejarah (Riwayat) Keluarga
Galton (1870) telah mencoba meneliti kegeniusan yang
dikaitkan dengan sejarah keluarga. Temuan penelitiannya
manunjukkan bahwa kegeniusan itu berkaitan erat dengan keluarga.
5
Temuan ini bukti yang mendukung teori hereditas tentang kegeniusan
individu.
b) Metode Selektivitas Keturunan
Tryon (1940) menggunakan pendekatan ini dengan memilih
tikus-tikus yang pintar, cerdas “bright”, dengan yang bodoh “dull”.
Ketika tikus-tikus dari kedua kelompok tersebut dikawinkan, ternyata
keturunannya mempunyai tingkat kecerdasan yang berdistribusi
normal.
c) Keragaman Konstitusi (Postur) Tubuh
Hippocrates menyakini bahwa temperamen manusia dapat
dijelaskan bardasarkan cairan-cairan tubuhnya. Kretsvhmer telah
mengklasifikasikan postur tubuh individu pada tiga tipe utama, dan
satu tipe campuran. Pengklasifikasian ini didasarkan pada
penelitiannya terhadap 260 orang yang dirawatnya. Berikut ini adalah
tipe pengklasifian tubuh menurut Kretschmer.
1) Tipe Piknis (Stenis): pendek, gemuk, perut besar, dada dan
bahunya bulat.
2) Tipe Asthenis (Leptoshom): tinggi dan ramping, perut kecil, dan
bahu sempit.
3) Tipe Atletis: postur tubuhnya harmonis (tegap, bahu lebar, perut
kuat, otot kuat).
4) Tipe Displastis: tipe penyimpangan dari tiga bentuk di atas.
6
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar diri manusia,yang
mempengaruhi kepribadian diantaranya sosial, budaya, dan sekolah.
a. Sosial
Sosial yang dimaksud di sini adalah masyarakat, yakni
manusiamanusia lain disekitar individu yang bersangkutan. Keluarga
dipandang sebagai penentu utama dalam pembentukan kepribadian
seseorang. Alasannya adalah (1) keluarga merupakan kelompok sosial
pertama yang menjadi pusat identifikasi anak, (2) anak banyak
menghabiskan waktunya di lingkungan keluarga dan (3) para anggota
keluarga merupakan “significant people” bagi pembentukan
kepribadian anak.
Keluarga menjadi pusat internalisasi nilai-nilai atau norma-norma
kepribadian (Purbiatmadi & Supriyanto, 2010, hal. 60). Hal ini berarti
bahwa orang tua menjadi sumber pembelajaran utama dan pertama bagi
anak. Proses pembelajaran ini memberi pengaruh pada pembentukan
watak, karakter atau kepribadian anak. Semakin besar seorang anak
maka pengaruh yang diterima dari lingkungan sosial makin besar dan
meluas. Ini dapat diartikan bahwa faktor sosial mempunyai pengaruh
terhadap perkembangan dan pembentukan kepribadian.
Adapun yang berkaitan dengan sosial adanya sosialisasi. Sosialisasi
adalah sebuah usaha yang dilakukan untuk mengubah suatu milik
individu menjadi milik orang ramai (milik negara) atau bisa juga
disebut sebagai proses belajar seseorang sebagai anggota masyarakat
dalam mengenal dan menghayati kebudayaan di lingkungannya atau
sebuah usaha untuk memasyarakatkan sesuatu sehingga menjadi
dikenal, dipahami, dihayati oleh khalayak umum atau masyarakat luas.
Introspeksi berarti proses pengamatan terhadap diri sendiri dan
pengungkapan pemikiran dalam yang disadari, keinginan, dan sensasi.
Proses tersebut berupa proses mental yang disadari dan biasanya
7
dengan maksud tertentu dengan berlandaskan pada pikiran dan
perasaannya.
b. Kebudayaan
Definisi kebudayaan dalam Antropologi dibuat seorang ahli
bernama Ralph Linton yang memberikan definisi kebudayaan yang
berbeda dengan pengertian kebudayaan dalam kehidupan sehari-hari:
“kebudayaan adalah seluruh cara kehidupan dari masyarakat dan tidak
hanya mengenai sebagian tata cara kehidupan saja yang dianggap lebih
tinggi dan lebih diinginkan”. Jadi, kebudayaan menunjuk pada berbagai
aspek kehidupan. Istilah ini meliputi caracara berlaku, kepercayan-
kepercayaan dan sikap-sikap, dan juga hasil dari kegiatan manusia yang
khas untuk suatu masyarakat atau kelompok penduduk tertentu
(Siregar, 2002).
Sehubungan dengan pentingnya kebudayaan sebagai faktor penentu
kepribadian, muncul pertanyaan: Bagaimana tipe dasar kepribadian
masyarakat itu terjadi? Dalam hal ini Linton (1945) mengemukakan
tiga prinsip untuk menjawab pertanyaan tersebut. Tiga prinsip tersebut
adalah (1) pengalaman kehidupan dalam awal keluarga, (2) pola asuh
orang tua terhadap anak, dan (3) pengalaman awal kehidupan anak
dalam masyarakat.
Pengalaman adalah kejadian yang pernah dialami (dijalani, dirasai,
ditanggung, dsb) baik yang sudah lama atau baru saja terjadi.
Pengalaman bisa berupa yang terpenting dari pengalaman adalah
hikmah atau pelajaran yang bisa diambil.
Perkembangan dan pembentukan kepribadian pada diri
masingmasing orang tidak dapat dipisahkan dari kebudayaan
masyarakat di mana seseorang itu dibesarkan. Beberapa aspek
kebudayaan yang sangat mempengaruhi perkembangan dan
pembentukan kepribadian antara lain:
8
1) Nilai-nilai (Values)
Di dalam setiap kebudayaan terdapat nilai-nilai hidup
yang dijunjung tinggi oleh manusia-manusia yang hidup
dalam kebudayaan itu. Untuk dapat diterima sebagai
anggota suatu masyarakat, kita harus memiliki kepribadian
yang selaras dengan kebudayaan yang berlaku di
masyarakat itu.
2) Adat dan Tradisi
Adat dan tradisi yang berlaku disuatu daerah, di
samping menentukan nilai-nilai yang harus ditaati oleh
anggotaanggotanya, juga menentukan pula cara-cara
bertindak dan bertingkah laku yang akan berdampak pada
kepribadian seseorang.
3) Pengetahuan dan Keterampilan
Tinggi rendahnya pengetahuan dan keterampilan
seseorang atau suatu masyarakat mencerminkan pula tinggi
rendahnya kebudayaan masyarakat itu. Makin tinggi
kebudayaan suatu masyarakat makin berkembang pula sikap
hidup dan cara-cara kehidupannya.
4) Bahasa
Di samping faktor-faktor kebudayaan yang telah
diuraikan di atas, bahasa merupakan salah satu faktor yang
turut menentukan ciri-ciri khas dari suatu kebudayaan.
Betapa erat hubungan bahasa dengan kepribadian manusia
yang memiliki bahasa itu. Karena bahasa merupakan alat
komunikasi dan alat berpikir yang dapat menunukkan
bagaimana seseorang itu bersikap, bertindak dan bereaksi
serta bergaul dengan orang lain.
9
5) Milik Kebendaan (material possessions)
Semakin maju kebudayaan suatu masyarakat/bangsa,
makin maju dan modern pula alat-alat yang dipergunakan
bagi keperluan hidupnya. Hal itu semua sangat
mempengaruhi kepribadian manusia yang memiliki
kebudayaan itu.
c. Sekolah
Lingkungan sekolah dapat mempengaruhi kepribadian
seseorang. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi di antaranya
sebagai berikut:
1) Iklim emosional kelas.
2) Sikap dan prilaku guru.
3) Disiplin.
4) Prestasi belajar.
5) Penerimaan teman sebaya.
10
faktor ini menjadi berlarut-larut tanpa kesudahan. Suatu makalah klasik
yang dikemukakan oleh A. Anastasi agaknya bisa diterima oleh banyak
ahli. Bahwa kedua faktor tersebut mempengaruhi perkembangan
kepribadian seseorang tidak usah diragukan lagi, dan pula tidak ada
gunanya untuk mengetahui mana yang lebih, mana yang kurang sebab
yang lebih penting ialah mengetahui bagaimana hubungan antara kedua
faktor dalam mempengaruhi kepribadian.
11
seharusnya dihindari jauh-jauh agar tidak mencemarkan nama baik guru. Kini,
nama baik guru sedang berada pada posisi yang tidak menguntungkan,
terperosok jatuh. Para guru harus mencari jalan keluar atau solusi bagaimana
cara meningkatnya kembali sehingga guru menjadi semakin wibawa, dan
terasa sangat dibutuhkan anak didik dan masyarakat luas. Jangan sebaliknya.
12
Lebih lanjut Djamarah mengisahkan bahwa guru memiliki atribut yang
lengkap dengan kebaikan, ia adalah uswatun hasanah walau tidak sesempurna
Rasul. Betapa hebat profesi guru, dan tidak dapat ditemukaan dalam berbagai
profesi lainnya. Karenanya berbagai bentuk pengabdian ini hendaknya
dilanjutkan dengan penuh keikhlasan, dengan motivasi kerja untuk membina
jiwa dan watak anak didik, bukan sekedar untuk mencari uang.
1. Guru mempunyai komitmen pada siswa dan proses belajarnya. Ini berarti
bahwa komitmen tertinggi guru adalah kepada kepentingan siswanya.
13
2. Guru meguasai secara mendalam bahan mata pelajaran yang diajarkannya
serta cara mengajarkannya kepada para siswa.
3. Guru bertanggung jawab memantau hasil belajar siswa melalui berbagai
teknik evaluasi, mulai cara pengamatan dalam perilaku siswa sampai tes
hasil belajar.
4. Guru mampu berpikir sistematis tentang apa yang dilakukannya, dan
belajar dari pengalamannya. Artinya , harus selalu ada waktu bagi guru
guna mengadakan refleksi dan koreksi terhadap apa yang ada yang telah
dilakukannya. Untuk bisa belajar dari pengalaman, ia harus tahu mana yang
bebar dan salah,serta baik buruk dampaknya pada proses belajar siswa.
5. Guru seyogyanya merupakan bagian dari masyarakat belajar dalam
lingkungan profesinya.
Guru sebagai pendidik dan murid sebagai anak didik dpat saja
dipisahkan kedudukannya, akan tetapi mereka tidak dapat dipisahkan dalam
mengembangkan diri murid dalam mencapai cita-citanya. Disinilah
kemanfaatan guru bagi orang lain atau murid benar-benar dituntut, seperti
hadits Nabi: “Khoirunnaasi anfa’uhum linnaas”, artinya adalah sebaikbaiknya
manusia adalah yang paling besar memberikan manfaat bagi orang lain. (Al-
Hadits)
14
perasaan integritas fisik, psikologis, spiritual, rasa dengan lingkungannya.
Menurut Capra (2000:322) integritas dan keseimbangan ini mulai pudar dalam
kebudayaan manusia.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kepribadian meliputi segala corak perilaku dan sifat yang khas dan
dapat diperkirakan pada diri seseorang, yang digunakan untuk bereaksi dan
menyesuaikan diri terhadap rangsangan, sehingga corak tingkah lakunya itu
merupakan satu kesatuan fungsional yang khas bagi individu itu.
Secara garis besar ada dua faktor utama yang mempengaruhi
perkembangan kepribadian, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor
internal yang mempengaruhi perkembangan kepribadian, yaitu : Sikap,
(attitude), bakat, kemampuan, minat, afektif, kebutuhan, motivasi. Sedangkan
faktor eksternal yang mempengaruhi perkembangan kepribadian, yaitu :
sosial, kebudayaan, dan sekolah.
B. Saran
16
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/40542948/FAKTOR_FAKTOR_YANG_MEMPENGAR
UHI_KEPRIBADIAN (Diakses pada 21 November 2020, pukul 14.30 WITA).
Http://berbagi123ilmu.blogspot.com/2016/09/makalah-faktor-faktor-yang
mempengaruhi.html?m=1 (Diakses pada 20 November 2020, pukul 14.20 WITA).
17