Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

TEORI PEMBENTUKAN KARAKTER BERDASARKAN TIPOLOGI


MATA KULIAH ETIKA DAN KEPRIBADIAN
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Etika dan Kepribadian
Dosen Pengampu:
Dr. Kana Safrina Rouzi, M.Si.

Disusun Oleh Kelompok 3:


1. Abd.Ajis (221200394)
2. Bilqis Laila Aziz (221200390)
3. Fasilatun Rokhimah (221200387)
4. Siti Azizatur Rokhimah (211200293)
5. Yajlia Fadlillah Gaida Saputri (221200354)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ALMA ATA YOGYAKARTA
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunia-Nya
sehingga makalah yang berjudul “ Teori Pembentukan Karakter Berdasarkan
Tipologi“ dapat terselesaikan dengan baik. Penulisan makalah ini bertujuan untuk
memenuhi tugas mata kuliah Etika dan Kepribadian. Selain itu, makalah ini
bertujuan menambah wawasan tentang teori pembentukan karakter berdasarkan
tipologi.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Kana Safrina Rouzi,
M.Si. Selaku dosen mata kuliah etika dan kepribadian, tidak lupa juga penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
terselesaikannya makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab
itu, kami menerima kritik dan saran dari berbagai pihak agar makalah ini bisa
diterima dan kami juga berharap adannya makalah ini dapat memberikan manfaat
dan dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya.

Yogyakarta 04 Oktober 2023

Kelompok 3

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................2

DAFTAR ISI ............................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................4

A. Latar Belakang ..............................................................................................4

B. Rumusan Masalah .........................................................................................4

C. Tujuan Masalah .............................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................6

A. Pengertian Karakter Kepribadian ..................................................................6

B. Faktor Yang Mempengaruhi Pembentukan Kepribadian ..............................7

C. Faktor Yang Menghambat Pembentukan Kepribadian .................................8

D. Tipe-tipe Kepribadian (Teori Tipologi Hippocrates-Galenus) ...................10

BAB III PENUTUP ...............................................................................................13

A. Kesimpulan .................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................14

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tipologi kepribadian adalah bagian dari teori psikologi analitik yang membahas
tentang pengetahuan yang menggolongkan manusia berdasarkan faktor tertentu.
Kepribadian yang dimiliki oleh seseorang tentu saja berbeda dengan orang lain.
Kepribadian seseorang terbentuk dari bawaan lahir serta faktor lingkungan dan
tempat ia bertumbuh serta berkembang. Ada banyak teori tentang kepribadian yang
dimiliki oleh manusia. Dalam bab ini akan dipaparkan bahwa usaha-usaha untuk
memahami dan menyingkap perilaku dan kepribadian manusia antara lain
menghasilkan pengetahuan yang disebut tipologi.

Tipologi adalah pengetahuan yang berusaha menggolongkan manusia menjadi


tipe-tipe tertentu atas dasar faktor-faktor tertentu, misalnya karakteristik fisik,
psikis, pengaruh dominan, nilai-nilai budaya, dan seterusnya. Tipologi Kepribadian
yang tahan uji dan lama sekali mempengaruhi para ahli dalam bidang tipologi
adalah tipologi yang dimulai oleh Hippocrates yang kemudian disempurnakan oleh
Galenus. Tipologi kepribadian merupakan cara awal menentukan kepribadian
dengan mengklasifikasikannya menurut tipologi-tipologi kepribadian awal.
Walaupun sekarang, pengklasifikasian ini, tidak dapat dibuktikan secara ilmiah,
tetapi sangat besar pengaruhnya dalam menuntun perkembangan psikologi
dikemudian hari.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Dari Karakter Kepribadian?
2. Apa Saja Faktor Yang Mempengaruhi Pembentukan Kepribadian?
3. Apa Saja Faktor Yang Menghambat Pembentukan Kepribadian?
4. Apa Saja Tipe-tipe Kepribadian (Teori Tipologi Hippocrates-Galenus)?

4
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui dan Memahami Pengertian Karakter
2. Mengetahui dan Memahami Faktor Yang Mempengaruhi Pembentukan
Kepribadian
3. Mengetahui dan Memahami Faktor Yang Menghambat Pembentukan
Kepribadian
4. Mengetahui dan Memahami Tipe-tipe Kepribadian (Teori Tipologi
Hippocrates-Galenus)

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Karakter
Kepribadian menurut GW. Allport adalah suatu organisasi yang dinamis dari
sistem psikofisis individu yang menentukan tingkah laku dan pemikiran individu
secara khas.

Terdapat beberapa ahli telah mencoba mendefinisikan apa yang dimaksud


dengan kepribadian. Diantara beberapa ahli psikologi tersebut antara lain:

1. George Kelly menyatakan bahwa kepribadian adalah cara unik dari individu
dalam mengartikan pengalaman-pengalaman hidupnya.
2. Gordon Allport menyatakan bahwa kepribadian merupakan suatu organisasi
yang dinamis dari sistem psikofisik individu yang menentukan tingkahlaku dan
pemikiran individu secara khas.
3. Sigmund Freud menyatakan bahwa kepribadian merupakan suatu struktur yang
terdiri dari tiga sistem, yakni id, ego, dan super ego, sedangkan tingkahlaku lain
merupakan hasil konflik dan rekonsiliasi ketiga unsur dalam sistem kepribadian
tersebut.
4. Menurut Browner kepribadian adalah corak tingkahlaku sosial, corak
ketakutan, dorongan dan keinginan, gerak-gerik, opini dan sikap seseorang.
Perilaku ada yang bersifat tampak dan ada pula yang tidak tampak.

Menurut Alwisol (2009: 7-8), pengertian kepribadian banyak diungkapkan oleh


para pakar dengan definisi berbeda berdasarkan paradigma dan teori yang
digunakan. Beberapa definisi kepribadian adalah sebagai berikut:

1. Kepribadian adalah kehidupan seseorang secara keseluruhan, individual, unik,


kemampuannya bertahan, membuka diri, serta memperoleh pengalaman.
2. Kepribadian adalah pola trait-trait yang unik dari seseorang.
3. Kepribadian adalah seluruh karakteristik seseorang yang mengakibatkan pola
yang menetap dalam merespon suatu situasi.

6
4. Kepribadian adalah pola khas dari pikiran, perasaan, dan tingkah laku yang
membedakan orang satu dengan yang lain serta tidak berubah lintas waktu dan
situasi.

Kepribadian juga merupakan jumlah total kecenderungan bawaan atau herediter


dengan berbagai pengaruh dari lingkungan serta pendidikan, yang membentuk
kondisi kejiwaan seseorang dan mempengaruhi sikapnya terhadap kehidupan.

Sedangkan karakter adalah cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas
tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga,
masyarakat, bangsa dan negara. Individu yang berkarakter baik adalah individu
yang bisa membuat keputusan dan siap mempertanggungjawabkan tiap akibat dari
keputusan yang ia buat.

B. Faktor Yang Mempengaruhi Pembentukan Kepribadian


Ada dua faktor utama yang dapat mempengaruhi kepribadian seseorang dalam
kehidupan menurut Sjarkawi (2008), yaitu :

1. Faktor Internal
Faktor Internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri manusia. Faktor
internal ini seringkali bersifat genetik atau bawaan. Faktor genetik adalah faktor
yang melekat sejak lahir dan merupakan pengaruh dari keturunan terhadap sifat
apa pun yang dimiliki oleh salah satu dari orang tua atau dapat berupa gabungan
atau gabungan dari sifat dari kedua orang tuanya. Misalnya seorang ayah sedang
marah, maka besar kemungkinan anaknya akan menjadi anak yang pemarah.
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri seseorang. Faktor
eksternal tersebut umumnya adalah pengaruh yang berasal dari lingkungan
seseorang, mulai dari lingkungan terkecil yaitu keluarga, teman, tetangga,
hingga pengaruh yang berasal dari berbagai pihak seperti, media audio visual
yaitu televisi, CD, internet atau media tertulis seperti surat kabar, majalah dan
lain-lain.

7
C. Faktor Yang Menghambat Pembentukan Kepribadian
Selain faktor yang mempengaruhi pembentukan kepribadian, terdapat juga
faktor penghambat pembentukan kepribadian, antara lain:
a. Faktor Biologis
Faktor Biologis adalah faktor yang berkaitan dengan kondisi fisik
atau sering disebut dengan faktor fisiologis, seperti kondisi genetik,
pencernaan, pernafasan, peredaran darah, kelenjar, saraf, ukuran, berat
badan, dll. Kita mengetahui kondisi fisik setiap orang sejak lahir.
mempunyai 4.444 perbedaan. Kita bisa melihat hal ini pada setiap bayi
yang baru lahir. Hal ini menunjukkan bahwa beberapa ciri fisik yang ada
pada diri setiap orang diperoleh melalui genetika, sedangkan sebagian
lainnya merupakan bawaan dari setiap anak/orang. Kondisi fisik tersebut
memegang peranan penting dalam kepribadian seseorang.
b. Faktor Sosial
Faktor sosial disini adalah masyarakat yaitu orang lain sekitar orang
yang bersangkutan. Ini juga mencakup faktor sosial ada tradisi, adat
istiadat, peraturan, bahasa dan dan sebagainya yang berlaku di masyarakat
tersebut.
c. Faktor Budaya
Pembentukan dan pengembangan kepribadian setiap individu
Masyarakat tidak dapat dipisahkan dari budaya masyarakat dimana ia
tinggal seseorang tumbuh dewasa. Beberapa aspek yang sangat budaya
yang mempengaruhi perkembangan dan pembentukan kepribadian, antara
lain:
1. Nilai
Setiap budaya mempunyai nilai-nilai kehidupan orang-orang yang
tinggal di sana sangat menghargainya budaya ini. Diterima sebagai
anggota dalam masyarakat kita harus mempunyai kepribadian yang
harmonis budaya yang dominan di masyarakat.

8
2. Adat dan tradisi
Selain itu, ada adat dan tradisi menentukan nilai-nilai yang dianut
oleh anggotanya, juga menentukan cara bertindak dan berperilaku
mempengaruhi kepribadian seseorang.
3. Pengetahuan dan keterampilan
Tingkat pengetahuan dan keterampilan seseorang atau masyarakat
juga mencerminkan tinggi rendahnya tingkat kebudayaan masyarakat
ini. Semakin tinggi budaya masyarakat maka semakin banyak pula sikap
dan gaya hidup juga berkembang.
4. Bahasa
Bahasa adalah salah satu faktor penentunya spesifik budaya. Karena
bahasa adalah alat-alat komunikasi dan berpikir yang menunjukkan
caranya seseorang berperilaku, bertindak dan bereaksi serta
berhubungan lain.

9
D. Tipe-Tipe Kepribadian (Teori Tipologi Hippocrates-Galenus)
Dalam bidang psikologi terdapat beberapa tipe kepribadian yang
dikemukakan oleh tokoh-tokoh pada zamannya. Salah satunya tipe kepribadian
yang dikemukakan oleh Hippocrates dan Galenus, yang dikenal dengan teori
Hippocrates-Galenus. Mereka membagi tipe kepribadian berdasarkan zat cair
yang ada dalam tubuh seseorang ke dalam empat bagian.
Hippocrates-Galenus membagi tipe kepribadian menjadi 4 kelompok besar
dengan fokus pada cairan tubuh yang mendominasi dan memberikan pengaruh
terhadap individu tersebut. Berikut adalah pembagian tipe kepribadian
berdasarkan tipologi Hippocrates-Galenus:
1. Sanguinis (Darah)
Cairan yang paling dominan di dalam tubuh adalah cairan Sanguinis.
Seseorang yang memiliki tipe kepribadian ini merupakan individu yang
optimis serta selalu bersemangat atau identik dengan ekstrovert. Orang
Sanguinis juga selalu kreatif dan ramah dengan orang lain. Mereka memiliki
sifat yang mudah bergaul dan ramah dengan orang lain, suka berbicara di
depan publik, suka diperhatikan, kreatif, dan cenderung mendominasi
dalam kelompok.
Ada dua kualitas dasar dalam karakter sanguinis, yaitu keterlibatan
antar individu dan antusiasme. Para sanguinis tentu memiliki kelemahan,
mereka kurang baik dalam hal organisir agenda atau kegiatan pada
kesehariannya. Selain itu, mereka juga tidak pandai mengatur waktu. Ketika
mengalami suatu permasalahan, sering kali sanguinis melarikan diri dan
mencari kesenangan lain.
Orang dengan kepribadian ini dikatakan cocok bekerja di industri
hiburan seperti fashion, travel, olahraga atau marketing.
2. Koleris (Empedu Kuning)
Manusia dengan kepribadian koleris memiliki kemampuan
memimpin yang bagus karena bisa dengan mudah mengambil sebuah
keputusan. Orang-orang koleris memiliki tujuan yang baik untuk ke
depannya serta selalu produktif dan dinamis. Koleris juga pribadi yang

10
menyukai kebebasan dan selama hidupnya akan selalu bekerja keras. Hanya
saja, tipe koleris suka memerintah karena sifat kepemimpinannya, susah
untuk mengalah, menyukai pertentangan, mudah terpancing emosi, tidak
mudah untuk disuruh sabar, dan termasuk tipe yang keras kepala karena
kemauannya yang keras.
3. Melankolis (empedu kuning)
Melankolis adalah tipe kepribadian yang cenderung perfeksionis,
pendiam, dan sensitif. Berbeda dengan sanguinis, mereka dengan karakter
melankolis biasanya adalah orang-orang introvert. Orang melankolis sering
mengekspresikan diri dengan tindakan atau aksi nyata daripada kata-kata.
Seseorang dengan tipe kepribadian melankolis adalah seseorang yang tidak
menyukai kerumunan dan perhatian.
Melankolis juga merupakan seorang yang sangat berhati-hati. Sering
kali orang yang memiliki kepribadian ini memiliki sifat perfeksionis.
Individu dengan pribadi melankolis adalah tipe manusia yang memiliki sifat
analitis, suka memerhatikan orang lain, perfeksionis, hemat, tidak begitu
menyukai perhatian, serius, artistik, sensitif dan senantiasa rela berkorban.
Hanya saja tipe pribadi melankolis biasanya berfokus pada sebuah cara atau
proses ketimbang tujuan. Mereka yang melankolis pun kurang bisa
menyuarakan opininya, seringkali juga memandang masalah dari sisi
buruknya, serta kurang mampu bersosialisasi dengan baik. Banyak orang
yang melankolis berbakat menjadi seorang pengusaha yang hebat dan
sukses.
4. Phlegmatis (Cairan Lendir)
Phlegmatis adalah jenis kepribadian individu yang selalu cinta
damai dengan menjadi netral dalam segala kondisi konflik tanpa ingin
memilih kubu. plegmatis juga memiliki kepribadian yang tidak mudah
galau, senang, atau marah. Seseorang dengan karakter plegmatis lebih suka
mengobservasi, mereka akan merasa lebih nyaman apabila berkomunikasi
dengan memerhatikan sekelilingnya. Para plegmatis dikenal sebagai sosok
yang introvert dan tidak suka dengan keramaian.

11
Dalam kehidupan sosialnya, individu plegmatis akan lebih senang
menjadi pendengar yang baik daripada sebagai pelaku cerita. Manusia
berkepribadian plegmatis mempunyai selera humor yang bagus walau
sarkatik (sifat humor yang menyinggung atau mengejek), menyukai
keteraturan, mudah bergaul, serta suka mencari jalan pintas. Individu ini
juga tidak suka dipaksa, suka menunda sesuatu hal dan memiliki antusias
yang kurang terhadap hal-hal baru.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pemaparan dapat disimpulkan bahwa tipologi adalah pengetahuan
yang berusaha menggolongkan manusia menjadi tipe-tipe tertentu atas dasar
faktor-faktor tertentu, misalnya karakteristik fisik, psikis, pengaruh dominan,
nilai-nilai budaya, dan seterusnya. Jadi tipologi dalam kaitannya kepribadian
merupakan ilmu pengetahuan yang membedakan manusia satu dengan manusia
yang lain berdasarkan tipe-tipe tertentu. Seperti, karakteristik, sifat,
kepribadian, prinsip dan lain sebagainya.
Setiap individu mempunyai karakter,ciri, dan kepribadian yang berbeda,
baik itu di peroleh dari garis keturunan atau perubahandari lingkungan, semua
itu sangat perpengaruh bagi setiap individu untuk bisa beradaptasidi setiap
lingkungannya.

13
DAFTAR PUSTAKA

https://www.psychologymania.com/2011/09/teori-tipologi-kepribadian.html

https://fitrianahadi.blogspot.com/2015/06/makalah-tipologi.html

https://www.psychologymania.com/2011/09/teori-tipologi-kepribadian.html?m=1

https://www.studocu.com/id/document/universitas-ahmad-dahlan/psikologi-
klinis/resume-tipologi/46011532

https://id.scribd.com/doc/279689809/Tipologi-Kepribadian

https://www.psychologymania.com/2012/12/faktor-faktor-yang-
mempengaruhi_19.html?m=1

http://ecampus.fkip.unja.ac.id/eskripsi/data/swf/skripsi_mhs/0200010445_bdb7ca
a3cd_201625412500000000.pdf

https://sg.docworkspace.com/d/sIAbd9rOxAf7u_6gG?sa=00&st=0t

https://proceeding.unpkediri.ac.id/index.php/inotek/article/view/917

http://jurnalfuf.uinsby.ac.id/index.php/teosofi/article/view/242

14

Anda mungkin juga menyukai