Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN KASUS SEMINAR KEPERAWATAN PADA TN.

R
DENGAN HALUSINASI
UNTUK MEMENUHI TUGAS KEPERAWATAN JIWA
DIRUANG WISMA ANTAREJA PROF.Dr SOEROJO MAGELANG

Disusun Oleh :

1. SRI WAHYUNI
2. SYAHBILAL THEO MAHENDRA
3. FAIZATUL ULYA
4. ALFITA IZZUL MAULIDYAH
5. NORMAH
6. NUNUK ZAHROTUN NIKMAH
7. ALIFFIA DEVI NURLISTYANTI

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS
TAHUN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan “Asuhan Keperawatan
Pada Tn. R Dengan Halusinasi” Untuk Memenuhi Tugas Keperawatan jiwa Di Ruang Wisma
Antareja RSJ Prof.Dr Soerojo Magelang.
Tugas ini banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat selesai
tepat pada waktunya. Untuk itu, penyusun pada kesempatan ini ingin mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada Dosen Pembimbing Akademik Universitas
Muhammadiyah Kudus dan Pembimbing Klinik di Ruang Wisma Antareja RSJ Prof
Dr.Soerojo Magelang Penyusun menyadari bahwa Tugas ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu penyusun menerima saran dan kritik yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan penyusunan berikutnya.
Penyusun berharap semoga tugas ini dapat menambah wawasan serta dapat
memberikan manfaat bagi pembaca. Kritik dan saran selalu penyusun harapkan. Terimakasih

Magelang, januari 2023

Penyusun
Contents
KATA PENGANTAR................................................................................................................................2
BAB I......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................4
A. Latar Belakang...............................................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................................................5
ISI...........................................................................................................................................................5
ASUHAN KEPERAWATAN.....................................................................................................................10
PENGKAJIAN....................................................................................................................................10
1. RIWAYAT KESEHATAN..............................................................................................................11
2. PEMERIKSAAN FISIK.................................................................................................................11
3. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL.......................................................................................................11
c. SPIRITUAL................................................................................................................................13
STATUS MENTAL..................................................................................................................................13
KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG.......................................................................................................14
MEKANISME KOPING..........................................................................................................................15
ASPEK MEDIS.......................................................................................................................................15
B. ANALISA DATA................................................................................................................................15
CATATAN KEPERAWATAN..................................................................................................................18
BAB III..................................................................................................................................................19
PENUTUP.............................................................................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tujuan Studi Kasus
1. Tujuan umum studi kasus
2. Tujuan khusus studi kasus
BAB II

ISI

A. Konsep Dasar
1. Pengertian
Halusinasi adalah persepsi sensorik yang keliru dan melibatkan panca indera (Isaacs, 2015).
Halusinasi merupakan gangguan atau perubahan persepsi dimana klien mempersepsikan
sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi. Suatu penerapan panca indra tanpa ada rangsangan dari
luar. Suatu penghayatan yang dialami suatu persepsi melalui panca indra tanpa stimulus
eksteren/ persepsi palsu (Maramis, 2015). Halusinasi adalah kesan, respon dan pengalaman
sensori yang salah (Stuart, 2015). Menurut Varcarolis halusinasi dapat didefenisikan sebagai
terganggunya proses sensori seseorang, dimana tidak terdapat stimulus.
2. Etiologi

1. Faktor Predisposisi
Menurut Stuart (2015), faktor penyebab terjadinya halusinasi adalah:
Biologis

Abnormalitas perkembangan sistem saraf yang berhubungan dengan respon neurobiologis yang
maladaptif baru mulai dipahami. Ini ditunjukkan oleh penelitian-penelitian yang berikut:
1) Penelitian pencitraan otak sudah menunjukkan keterlibatan otak yang lebih luas dalam
perkembangan skizofrenia. Lesi pada daerah frontal, temporal dan limbik berhubungan dengan
perilaku psikotik.
2) Beberapa zat kimia di otak seperti dopamin neurotransmitter yang berlebihan dan
masalah+masalah pada system reseptor dopamin dikaitkan dengan terjadinya skizofrenia.
3) Pembesaran ventrikel dan penurunan massa kortikal menunjukkan terjadinya atropi yang
signifikan pada otak manusia. Pada anatomi otak klien dengan skizofrenia kronis, ditemukan
pelebaran lateral ventrikel, atropi korteks bagian depan dan atropi otak kecil (cerebellum).
1emuan kelainan anatomi otak tersebut didukung oleh otopsi (post+mortem).
4) Psikologis
Keluarga, pengasuh dan lingkungan klien sangat mempengaruhi respon dan kondisi psikologis
klien. Salah satu sikap atau keadaan yang dapat mempengaruhi gangguan orientasi realitas adalah
penolakan atau tindakan kekerasan dalam rentang hidup klien.

5) Sosial Budaya
Kondisi sosial budaya mempengaruhi gangguan orientasi realita seperti: kemiskinan, konflik
sosial budaya (perang, kerusuhan, bencana alam) dan kehidupan yang terisolasi disertai stress.
2. Faktor Presipitasi
Menurut Stuart (2017), faktor presipitasi terjadinya gangguan halusinasi :
a. biologis
Gangguan dalam komunikasi dan putaran balik otak, yang mengatur proses informasi
serta abnormalitas pada mekanisme pintu masuk dalam otak yang mengakibatkan
ketidakmampuan untuk secara selektif menanggapi stimulus yang diterima oleh otak
untuk diinterpretasikan.
b. Stress lingkungan
Ambang toleransi terhadap stress yang berinteraksi terhadap stressor lingkungan untuk
menentukan terjadinya gangguan perilaku.
c. Sumber koping
Sumber koping mempengaruhi respon individu dalam menanggapi stressor.
3. Manifestasi klinis

 Bicara, senyum dan tertatawa sendiri


 Menarik diri dan menghindar dari orang lain
 Tidak dapat membedakan antara keadaan nyata dan tidak nyata
 Tidak dapat memusatkan perhatian
 Curiga, bermusuhan, merusak (diri sendiri, orang lain dan lingkungannya), takut

 Ekspresi muka tegang, mudah tersinggung

4. Patofisiologi

Adanya gangguang persepsi sensori halusinasi dapat beresiko mencederai diri sendiri, orang lain dan
lingkungan Menurut Townsend M.C suatu keadaan dimana seseorang melakukan sesuatu tindakan
yang dapat membahayakan secara fisik baik pada diri sendiri maupuan orang lain. Seseorang yang
dapat beresiko melakukan tindakan kekerasan pada diri sendiri dan orang lain dapat menunjukkan
perilaku :

Data subjektif

 Mengungkapkan mendengar atau melihat objek yang mengancam


 Mengungkapkan perasaan takut, cemas dan khawatir

Data objektif

 Wajah tegang, merah


 Mondar mandir
 Mata melotot rahang mengatup
 Tangan mengepal
 Keluar keringat banyak
 Mata merah

5. Penatalaksanaan

Penatalaksanaan pada pasien halusinasi dengan cara :

1) Menciptakan lingkungan yang terapeutik


Untuk mengurangi tingkat kecemasan, kepanikan dan ketakutan pasien akibat halusinasi,
sebaiknya pada permulaan pendekatan di lakukan secara individual dan usahakan agar terjadi
knntak mata, kalau bisa pasien di sentuh atau di pegang. Pasien jangan di isolasi baik secara fisik
atau emosional. Setiap pera4at masuk ke kamar atau mendekati pasien, bicaralah dengan pasien.
Begitu juga bila akan meninggalkannya hendaknya pasien di beritahu. Pasien di beritahu tindakan
yang akan di lakukan. Di ruangan itu hendaknya di sediakan sarana yang dapat merangsang
perhatian dan mendorong pasien untuk berhubungan dengan realitas, misalnya jam dinding,
gambar atau hiasan dinding, majalah dan permainan
2) Melaksanakan program terapi dokter.
Sering kali pasien menolak obat yang di berikan sehubungan dengan rangsangan halusinasi yang
di terimanya. Pendekatan sebaiknya secara persuatif tapi instruktif. Perawat harus mengamati agar
obat yang di berikan betul di telannya, serta reaksi obat yang di berikan.
3) Menggali permasalahan pasien dan membantu mengatasi masalah yang ada.
Setelah pasien lebih kooperatif dan komunikatif, perawat dapat menggali masalah pasien yang
merupakan penyebab timbulnya halusinasi serta membantu mengatasi masalah yang ada.
Pengumpulan data ini juga dapat melalui keterangan keluarga pasien atau orang lain yang dekat
dengan pasien.
4) Memberi aktivitas pada pasien
Pasien di ajak mengaktifkan diri untuk melakukan gerakan fisik, misalnya berolah raga, bermain
atau melakukan kegiatan. Kegiatan ini dapat membantu mengarahkan pasien ke kehidupan nyata
dan memupuk hubungan dengan orang lain. Pasien di ajak menyusun jadwal kegiatan dan
memilih kegiatan yang sesuai.
5) Melibatkan keluarga dan petugas lain dalam proses perawatan.
Keluarga pasien dan petugas lain sebaiknya di beritahu tentang data pasien agar ada kesatuan
pendapat dan kesinambungan dalam proses keperawatan, misalnya dari percakapan dengan pasien
di ketahui bila sedang sendirian ia sering mendengar laki laki yang mengejek. 1api bila ada orang
lain di dekatnya suara suara itu tidak terdengar jelas. Perawat menyarankan agar pasien jangan
menyendiri dan menyibukkan diri dalam permainan atau aktivitas yang ada. Percakapan ini
hendaknya di beritahukan pada keluarga pasien dan petugaslain agar tidak membiarkan pasien
sendirian dan saran yang di berikan.
ASUHAN KEPERAWATAN

I. PENGKAJIAN
Pengkajian di lakukan pada
Hari / tanggal : Selasa, 03 Januari 2023
Jam : 10.00 WIB
Ruangan : Antareja

1. IDENTITAS
a. Identitas Pasien
Nama : Tn. R
Tempat/tgl.Lahir : Magelang
Umur : 34 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Wirasuwasta
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Status Perkawinan : Belum menikah
Alamat : Desa lengkong Rt 01/ Rw 04, kec. wonosari, kab.berebes
Tanggal masuk RS : 29 -12- 22
No. RM : 0001XXX
Diagnose Medis : skizofrenia paranoid
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. N
Umur : 69 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Suwasta
Alamat : Desa lengkong Rt 01/ Rw 04, kec. wonosari, kab. berebes
Hubungan dengan pasien : Ayah pasien
II. RIWAYAT KESEHATAN
a. Alasan masuk
pada tanggal 26 desember keluarga mengatakan pasien sering berbicara sendiri, marah-
marah, mudah tersinggung, dan sempat kabur ke bandung kemudian pada tanggal 29
desember 2023 pasien dibawa ke Rsj. Prof Dr Soerojo Magelang.
b. Faktor Predisposisi dan Presipitasi
 Faktor Predisposisi
sakit hati karena omongan ayah
 Faktor Prespitasi
pasien mengalami putus obat

III. PEMERIKSAAN FISIK


1. Keadaan umum : baik
2. Tingkat kesadaran : composmetis GCS : C : 4 M:6 V:5
3. TTV
TD: 130/90
N : 66 x/menit
S : 36,5
BB : 65 kg
TB : 158 cm
4. Keadaan fisik : tidak ada keluhan fisik
5. Pemeriksaan Fisik
- Kepala : mosoehepal, tidak ada lesi
- Mata : Simetris, konjungtiva anemis
- Hidung : simetris, tidak ada polip
- Telinga : simetris, tidak ada serumen
- Mulut : lembab, tidak ada stomatitis
- Leher : tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid
- kulit : kulit terang
- Ekstermitas : atas : tidak ada edema
bawah : tidak ada edema
6. Riwayat pengobatan pengambilan fisik
- tidak ada pengobatan penyakit fisik
IV. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL

1. Genogram

Ket :
: Meninggal : Pasien

: Laki – Laki : Tinggal satu rumah

: Perempuan

2. Konsep diri
a. Citra tubuh : klien mengatakan menerima bentuk tubuhnya menyukai semua yang ada
pada tubuhnnya, tidak ada cacat tubuh, berfungsi dengan baik.
b. Identitas : klien mengatakan seseorang laki-laki seutuhnya, rambut rapi dan
berpakaian seperti laki-laki
c. Peran diri: klien mengatakan anak pertama dari 2 bersaudara
d. Ideal diri : klien berharap ingin cepat pulang karena klien merasa dirinnya sudah
sehat
e. Harga diri : klien mengatakan merasa tidak percaya diri
3. Hubungan Sosial
a. Dirumah
- Orang yang berarti : klien mengatakan kurang dekat dengan ayah
- Peran serta dalam kegiatan kelompok masyarakat : klien mengatakan jarang turut serta dalam
kegiatan kelompok masyarakat.

b. Dirumah sakit
- Orang yang berarti
Klien mengatakan dekat dengan temannya
- Peran serta dalam kelompok
Selama di RS pasien cukup bersosialisasi dan aktif dalam kegiatan ataupun TAK
maupun PENKES
- Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Selama di RS pasien tidak ada hambatan bersosialisasi dengan teman
c. SPIRITUAL
a. Nilai dan keyakinan
pasien beragama islam
b. Kegiatan ibadah
pasien mengatakan menjalankan ibadah sholat dan selalu berdoa dan sesudah makan
c. pandangan pasien tentang kegiatan ibadah yang dilakukan
pasien mengatakan ibadah itu penting

V. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Penampilan pasien terlihat rapi
2. Pembicaraan
Komunikasi verbal, bicara sangat jelas
3. Aktivitas motorik
Pasien mengikuti kegiatan TAK dan PENKES dengan kooperatif
4. Alam Perasaan
Pasien mengatakan suasana hatinya kadang berubah-ubah
5. Afek
Afek pasien Labil
6. Interaksi selama wawancara
Pasien kooperatif dan melakukan kontak mata
7. Persepsi
Pasien mengatakan mendengar suara-suara bisikan dan bayangan
8. Pola pikir
Pasien ingin cepat tenang
9. Isi pikiran
Pasien memikirkan al hal yang tidak logis
10. Tingkat Kesadaran dan orientasi
Pasien sadar dan mampu menyebutkan bahwa saat ini berada di RSJ
11. Memori
- Tidak ada gangguan daya ingat jangka panjang
- Tidak ada gangguan daya ingat jangka pendek : pasien mengatakan yang mengantarkan ke RSJ
adalah pamannya
- Tidak ada gangguan daya ingat saat ini : pasien mengatakan melakukian aktivitas menyapu,
menata alan makan dan mencuci piring
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Pasien mampu melakukan hubungan sederhana
13. Kemampuan penilaian
Pasien mengatakan mampu mengambil keputusan sendiri seperti membantu menata kursi
sebelum makan dan merapikan tempatnya setelah makan
14. Daya tilik diri
Pasien saat ini mengatakan sedang sakit

VI. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


1. Makan
- Mampu menyiapkan makan
- Pasien mampu menyiapkan makanan secara mandiri dan bersama temanya
2. Kemampuan membersihkan alat makan
Pasien mampu membersihkan makanan secara mandiri
3. Kemampuan menempatkan alat makan
Pasien mampu menempatkan alat makan dan minum ditempatnya
4. BAB/BAK
a) Kemampuan mengontrol BAB dan BAK di WC
Pasien mampu mengontrol BAB dan BAK secara mandiri
b) Kemampuan membersihkan wc
Pasien dapat membersihkan wc secara mandiri
c) Kemampuan membersihkan diri
Pasien dapat membersihka diri secara mandiri
5. Mandi
Pasien mandi 2x sehari di RS
6. Berpakaian
Pasien dapat memilih dan mengganti pakaian secara mandiri ,pakaian tampak rapi
7. Istirahat dan tidur
Pasien terkadang tidur siang dan tidak ada gangguan saat tidur malam
8. Peggunaan obat
Pasien mampu memahami manfaat serta kegunaan obat yang diminum setiap hari
9. Pemeliharaan kesehatan
Pasien mengatakan jika sakit berobat kedokter
10. Aktivitas didalam dan diluar rumah
a) Kegiatan didalam rumah
Klien mengatakan kadang membersihkan rumah
b) Kegiatan diluar rumah
Pasien mengatakan jarang melakukan kegiatan diluar rumah

VII. MEKANISME KOPING

Pasien mengatakan mampu menyelesaikan masalah tetapi perlu penjelasan terlebih


dahulu reaksi pengambilan keputusan sedikit lambat

VIII. ASPEK MEDIS


Terapi yang diperlukan
 Clozapme 25 Interval 1x1
 Diazepam 10 mg Inj Interval 1x1
 Hatoperidol Inj 5 mg /ml Interval 1x2
 Risperidon 2(RPDZ) Guandiandexa Interval 1x2
 THP 2 mg (Trihexphenidi) 2 mg Interval 1x2
IX. ANALISA DATA

Hari/tanggal Data fokus Masalah paraf


keperawatan
Selasa,03 DS: Halusinasi
januari - pasien mengatakan mendengar bisikan
2023 bisikan dan bayangan
 Isi : “Mati kamu”
 Frekuensi : kurang
lebih 3x sehari
 Durasi : Kurang dari
10 detik
 Situasi : pada saat
melakukan aktivitas
dan sendirian
 Respon : Pasien
merasa takut dengan
bisikan tersebut dan
mencoba untuk
bunuh diri
DO:
- pasien nampak melamun
- pasien sering menyendiri
- afek labil
- pasien nampak mondar mandir
Selasa , 03 DS: pasien mengatakan akan marah ketika Resiko perilaku
januari diejek oleh orang lain kekerasan
2023 DO:
- pasien nampak gelisah
- afek labil
- tatapan mata tajam
- intonasi suara meninggi ketika
berbicara
- tidak bisa duduk tenang

X. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan persepsi sensori : halusinasi
2. resiko perilaku kekerasan
XI. RENCANA KEPERAWATAN

NO Hari/tanggal Diagnosa Tujuan dan kriteria intervensi


keperawatan hasil
1. Selasa,03 Gangguan persepsi Setelah dilakukan asuhan Manajemen halusinasi
januari 2023 sensori halusinasi keperawatan 3x24jam - Monitor perilaku yang
diharapkan persepsi sensori mengindikasi halusinasi
membaik dengan kriteria hasil : - Monitor dan sesuaikan
- vebalisasi mendengar tingkat aktivitas
bisikan menurun - Monitor isi halusinasi
- distasi sensori menurun - Pertahankan lingkungan
- perilaku halusinasi keselamtan pasien
menurun - Diskusikan perasaan dan
- respon sesuai status respon halusinasi
membaik - Hindari perdebatan
tentang validasi halusinasi
- Anjurkan memonitor
sendiri situasi
- Anjurkan bicara pada
orang yang dipercaya
- Anjurkan melakukan
distraksi

Selasa, 07 Resiko perilaku Setelah dilakukan asuhan Pencegahan perilaku kekerasan


januari 2023 kekerasan keperawatan selama 3x24 jam Observasi :
diharapkan kontrol diri - Monitor adanya benda
meningkat dengan kriteria hasil : yang berpotensi
- verbalisasi ancaman membahayakan
menurun - Monitor selama
- verbalisasi penggunaan barang yang
- perilaku menyerang dapat membahayakan
menurun Teraupetik :
- suara keras menurun - Pertahankan lingkungan
- bicara kestus menurun yang bebas dari bahaya
- Libatkan keluarga dalam
Edukasi :
- Anjurkan pengunjung dan
keluarga untuk
mendukung keselamatn
pasien
- Latih cara
mengungkapkan perasaan
secara asertik
- latih mengurangi

XII. CATATAN KEPERAWATAN

Hari/tanggal NO Implementasi Evaluasi TTD


DX
Selasa, 03 1 1. Mengidentifikasi jenis halusinasi S : Pasien mengatakan lebih
Januari SP II 2. Mengidentifikasi jenis halusinasi tenang
2023 3. Mengidentifikasi situasi munculnya O :
halusinasi - Pasien mampu
4. Mengidentifikasi respon pasien megidentifikasi jenis,
ketika munculnya halusinasi isi, respon, dan situasi
5. Melatih cara mengatasi halusinasi saat halusinasi
dengan menghardik - Pasien bisa menghardik
6. Memasukkan kegiatan menghardik secara mandiri
ke jadwal harian A : SP 1 halusinasi teratasi
P : Latih cara 5 benar prinsip
pemberian obat

Rabu, 04 1 1. Mengidentifikasi pengertian S : Pasien mengatakan senang


Januari SP II obat setelah diajak berdiskusi
2023 2. Mengidentifikasi manfaat obat O : Pasien mampu
3. Mengidentifikasi cara menyebutkan 5 benar prinsip
mendapatkan obat pemberian obat
4. Mengidentifikasi efek samping A : SP II Halusinasi teratasi
obat P : Latih mengontrol halusinasi
5. Mampu menyebutkan 5 benar dengan bercakap-cakap dengan
prinsip pemberian obat orang lain
6. Menganjurkan pasien
memasukkan dalam kegiatan
harian
Kamis, 05 2 1. Melatih klien cara S : Pasien mengatakan mampu
Januari SP mengontrol perilaku mengontrol perilaku halusinasi
2023 III halusinasi secara verbal dengan cara mengajak ngobrol
orang lain
O : Pasien dapat diajak bicara
dengan kooperatif
A : SP II teratasi
P : Lanjutkan SP IV bimbing
dan kaji perilaku
halusinasi dengan
spiritual
BAB III

PENUTUP

Maka berdasarkan uraian di atas penulis dapat menarik kesimpulan serta memberikan saran
sebagai berikut :

A. Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai