Disusun Oleh :
Mia Yohana
(2017.C.09a.0899)
Pembimbing Akademik
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
Rahmat dan karunia-Nya lah kami selaku penulis Laporan yang berjudul ”
Asuhan Keperawatan Kepada Nn. N Dengan Gangguan Persepsi Sensori Di RSJ
Kalawa Atei” yang mana laporan ini untuk memenuhi tugas Praktek Pra Klinik III
(PPK III).
Saat penyusunan laporan ini penulis banyak mendapatkan bimbingan dan
dorongan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk
itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang kepada :
1. Maria Adelheid Ensia, S.Pd., M.Kes, Selaku Ketua STIKes Eka Harap
Palangka Raya.
2. Meilitha Carolina, Ners., M.Kep, Selaku Ketua Prodi S1 Keperawatan.
3. Ika Paskaria., S.Kep.,Ners, Selaku Koordinator PPK III
4. Henry Wiyono, Ners.,M.Kep, Selaku pembimbing akademik yang telah
banyak memberi saran dan bimbingannya dalam menyelesaikan laporan ini.
Serta teman-teman dikelas III-B yang telah memberikan dukungan dan
sarannya. Serta Orang Tua yang selalu mendukung dan mendoakan saya. Penulis
menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Maka
dengan ini penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
berbagai pihak. Akhir kata, semoga laporan ini dapat berguna bagi pengembangan
Ilmu Keperawatan dan semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan
berkat dan karunia-Nya kepada kita semua. Amin.
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .............................................................................................
DAFTAR ISI ............................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..............................................................................................
1.2 Rumusan Masalah .........................................................................................
1.3 Tujuan Masalah .............................................................................................
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kasus .............................................................................................................
2.2 Proses Terjadinya Masalah ............................................................................
2.2.1 Definisi .................................................................................................
2.2.2 Etiologi..................................................................................................
2.2.3 Tanda dan Gejala .................................................................................
2.2.4 Jens-Jenis Halusinasi ...........................................................................
2.2.5 Proses Terjadinya Halusinasi ...............................................................
2.2.6 Rentang Respon Halusinasi ..................................................................
2.2.7 Pohon Masalah ......................................................................................
2.2.8 Dimensi Halusinasi ...............................................................................
2.3 Pengkajian Keperawatan ................................................................................
2.4 Diagnosis Keperawatan .................................................................................
2.5 Rencana Intervensi ........................................................................................
2.6 Strategi Penatalaksanaan ...............................................................................
BAB 3 ASUHAN KEPERAWATAN JIWA
3.1 Pengkajian .....................................................................................................
3.2 Analisa Data ..................................................................................................
3.3 Rencana Tindakan Keperawatan ...................................................................
3.4 Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan ................................................
BAB 4 PENUTUP
4.1 Kesimpulan ....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Tinggal bersama
: Meninggal
: Pasien
2. Konsep Diri
a. Peran
Pasien senang menyendiri disudut ruangan atau mondar mandir tanpa tujuan.
b. Harga diri
Pada saat pengkajian pasien tanpak murung , tidak mau makan apa yang
disajikan. Manurut pasien makanan yang disajikan sudah diracuni karena pasien
mendengar suara-suara ada orang yang ingin membunuhnya dengan memberikan
racun dimakanan.
MK : Gangguan Persepsi Sensori: Haluinasi
3. Hubungan sosial
Pasien sering menyendiri disudut ruangan atau mondar mandir tanpa tujuan.
Pada saat interaksi pasien banyak menunduk, kontak mata minimal, mudah
beralih dan suara keras serta tinggi.
MK : Kerusakan Interaksi Sosial.
1.6 Status Mental
Penampilan pasien tanpak tidak rapi, berbau dan rambut acak-acakan. Pada
saat interaksi pasien banyak menunduk , kontak mata minimal, mudah beralih dan
suara keras serta tinggi. Pasien tampak sering berkata yang tidak jelas dan selalu
mengatakan makanan yang disajikan sudah diracuni karena pasien mendengar
suara-suara ada orang yang akan membunuhnya dengan memberikan racun
dimakanannya
MK :
• Gangguan persepsi sensori: halusinasi
• Defisit perawatan diri
• Kerusakan interaksi sosial
1.7 Mekanisme Koping
Mekanisme koping pasien maladaptif, pasien senang menyendiri.
1.8 Masalah-Masalah Psikososial Dan Lingkungan
Masalah berhubungan dengan pekerjaan dimana pasien di PHK dari
perusahaan Internasional di karenakan perusahaan bangkrut. Pasien tanpak
murung tidak mau makan makanan yang disajikan. Menurut pasien makanan yang
sudah disajikan sudah diracuni karena pasien mendengar suara-suara ada orang
yang kan membunuhnya dengan memberikan racun dimakanannya.
MK :Gangguan persepsi sensori: halusinasi
1.9 Daftar Masalah Keperawatan
1. Gangguan Persepsi Senori : Halusinasi
2. Respon Pasca Trauma
3. Kerusakan interaksi social
4. Defisit perawatan diri
POHON MASALAH
Gangguan Persepsi Senori : Halusinasi
↑
Kerusakan interaksi social
↑
Defisit perawatan diri
↑
Respon Pasca Trauma.
(Mia Yohana)
ANALISA DATA
NO DATA DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. DS: Gangguan Persepsi Sensori;
• Pasien mengatakan makanan yang disajikan sudah diracuni. Halusinasi
• Pasien mengatakan mendengar suara-suara ada orang yang mengatakan akan
membunuhnya dengan memberikan racun dimakanannya.
DO:
• Pasien tampak murung dan tidak mau makan makanan yang disajikan.
Menurut pasien makanan yang disajikan sudah diracuni kaena pasien
mendengar suara-suara ada orang yang akan membunuhnya.
• Pasien tampak sering tertawa-tawa sendiri , bercakap-cakap sendiri tanpa ada
orang lain disekitarnya.
• Penampilan pasien tampak tidak rapi, berbau dan rambut acak-acakan.
2 DS: Pasien senang menyendiri di sudut ruangan atau mondar mandir tanpa tujuan. Kerusakan Interaksi Sosial
DO:
• Kontak mata kurang minimal, pasien lebih banyak menunduk, mudah beralih
dan suara keras serta tinggi.
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN HALUINASI
Nama Klien: Nn. N Diagnosa Medis: Halusinasi
No. CM: Ruangan: RSJ Kalawa Atei
N Diagnosa Perencanaan
O. Keperawatan Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
1. Perubahan TUM: 1. Ekspresi wajah bersahabat 1. Bina hubungan saling percaya antara
Persepsi Pasien dapat mengontrol 2. Menunjukan rasa senang pasien dan perawat
Sensori; halusinasinya 3. Pasien bersedia diajak berjabat 2. Diskusikan dengan pasien isi, frekuensi,
Halusinasi tangan situasi, perasaan dan apa yang dilakukan
4. Pasien bersedia menyebutkan ketika terjadi halusinasi.
, nama 3. Identifikasi cara yng dilakukan jika
TUK: 5. Ada kontak mata terjadi halusinasi
1. Klien dapat membina 6. Pasien bersedia duduk 4. Ikutkan dak TAK stimulus persepsi
hubungan saling percaya berdampingan dengan perawat halusinasi pendengran
7. Pasien bersedia mengutarakan 5. Kolaborasi pemberian terapi obat sesuai
masalah yang dihadapinya. anjuran dokter.
Paien dapat menyebutkan waktu, isi,
2. Membantu klien mengenal dan frekuensi timbulnya halusinasi
halusinasinya.
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien:
Pada saat pengkajian pasien nampak sering tertawa sendiri , bercakap-
cakap sendiri tanpa ada orang lain disekitarnya. Terkadang pasien tiba-
tiba marah tanpa sebab. Pasien terlihat menyendiri disudut ruangan atau
mondar mandir tanpa tujuan . Pada saat interaksi pasien banyak
menunduk , kontak mata minimal, mudah beralih dan suara keras serta
tinggi.
2. Diagnosa Keperawatan:
Perubahan Persepsi Sensori : Halusinasi
3. Tujuan Khusus (TUK)
1. Klien dapat membina hubungan saling percaya
2. Membantu klien mengenal halusinasinya.
3. Klien dapat mengontrol Halusinasinya
4. Pasien dapat mengontrol halusinasinya dengan kegiatan
5. Pasien dapontrol halusinnya dengan bercakap-cakap
6. Pasien dapat memanfaatkan obat dengn baik
4. Tindakan Keperawatan
1. Bina hubungan saling percaya antara pasien dan perawat
2. Diskusikan dengan pasien isi, frekuensi, situasi, perasaan dan apa
yang dilakukan ketika terjadi halusinasi.
3. Identifikasi cara yng dilakukan jika terjadi halusinasi
4. Ikutkan dak TAK stimulus persepsi halusinasi pendengran
5. Kolaborasi pemberian terapi obat sesuai anjuran dokter.
B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN
KEPERAWATAN
a. FASE ORIENTASI
1. Salam Terapeutik
“Selamat pagi, Perkenalkan saya perawat Mia Yohana. Saya
Mahasiswa Keperawatan Eka Harap. Saya yang akan merawat ibu
dari jam 8 pagi sampai jam 3 sore nanti ya bu”
2. Evaluasi/Validasi
“Bagaimana perasaan Ibu hari ini? Bagaimana tidurnya tadi malam?
Ada keluhan tidak?”
3. Kontrak
Topik: Apakah Ibu tidak keberatan untuk ngobrol dengan saya?
Menurut ibu sebaiknya kita ngobrol apa ya? Bagaimana
kalau kita ngobrol tentang suara dan sesuatu yang selama
ini Ibu dengar dan lihat tetapi tidak tampak wujudnya?”
Waktu: Berapa lama kira-kira kita akan ngobrol bu?
Apakah cukup 20 menit? Oke cukup ya bu 20 menit”
Tempat: ”Dimana kita akan berbincang-bincang? Bagaimana kalau
di ruang tamu saja bu?
b. FASE KERJA
Apakah Ibu mendengar suara tanpa ada wujudnya?” Apa yang
dikatakan suara itu?” Apakah Ibu melihat sesuatu atau orang atau
bayangan atau mahluk?” Seperti apa yang kelihatan?” Apakah terus-
menerus terlihat dan terdengar, atau hanya sewaktu-waktu saja?” Kapan
paling sering Ibu melihat sesuatu atau mendengar suara tersebut?” Berapa
kali sehari Ibu mengalaminya?” Pada keadaan apa, apakah pada waktu
sendiri?”Apa yang Ibu rasakan pada saat melihat sesuatu?” “Apa yang Ibu
lakukan saat melihat sesuatu?” “Apa yang Ibu lakukan saat mendengar
suara tersebut?” Apakah dengan cara itu suara dan bayangan tersebut
hilang?” “Bagaimana kalau kita belajar cara untuk mencegah suara-suara
atau bayangan agar tidak muncul?”“Ibu ada empat cara untuk mencegah
suara-suara itu muncul.” “Pertama, dengan menghardik suara tersebut.”
“Kedua, dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain.” “Ketiga,
melakukan kegiatan yang sudah terjadwal.” “Keempat, minum obat
dengan teratur.” “Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu
dengan menghardik.”
c. FASE TERMINASI
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi Subyektif (Klien):
Bagaimana perasaan Ibu dengan obrolan kita tadi? Ibu merasa
senang tidak dengan latihan tadi?
Evaluasi Obyektif (Perawat):
1. Setelah kita ngobrol tadi, panjang lebar, sekarang coba Ibu
simpulkan pembicaraan kita tadi.”
2. Coba sebutkan cara untuk mencegah suara dan atau bayangan itu
agar tidak muncul lagi.”
2. Rencana Tindak Lanjut
Kalau bayangan dan suara-suara itu muncul lagi, silakan Ibu coba
cara tersebut! Bagaimana kalau kita buat jadwal latihannya. Mau jam
berapa saja latihannya?” (Masukkan kegiatan latihan menghardik
halusinasi dalam jadwal kegiatan harian klien, Jika ibu melakukanya
secara mandiri makan ibu menuliskan M, jika ibu melakukannya dibantu
atau diingatkan oleh keluarga atau teman maka ibu buat ibu, Jika ibu tidak
melakukanya maka ibu tulis T. apakah ibu mengerti?).
3. Kontrak yang akan datang
1. Topik
Ibu, bagaimana kalau besok kita ngobrol lagi tentang caranya
berbicara dengan orang lain saat bayangan dan suara-suara itu
muncul?”
2. Waktu
Kira-kira waktunya kapan ya? Bagaimana kalau besok jam 09.30
WIB, bisa?”
3. Tempat
Kira-kira tempat yang enak buat kita ngobrol besok di mana ya?
Sampai jumpa besok.
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Halusinasi adalah hilangnya kemampuan manusia dalam membedakan
rangsangan internal (pikiran) dan rangsangan eksternal (dunia luar). Klien
memberi persepsi atau pendapat tentang lingkungan tanpa ada objek atau
rangsangan yang nyata. Sebagai contoh klien mengatakan mendengar suara
padahal tidak ada orang yang berbicara .
Menurut (Herman, 2011), gangguan jiwa ialah terganggunya kondisi mental
atau psikologi seseorang yang dapat dipengaruhi dari faktor diri sendiri dan
lingkungan. Hal-hal yang dapat mempengangaruhi perilaku manusia ialah
keturunan dan konstitusi, umur, dan sex, keadaan badaniah, keadaan psikologik,
keluarga, adat-istiadat, kebudayaan dan kepercayaan, pekerjaan, pernikahan dan
kehamilan, kehilangan dan kematian orang yang di cintai, rasa permusuhan,
hubungan antara manusia.
DAFTAR PUSTAKA