Anda di halaman 1dari 18

PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PENANGANAN PERTAMA

PADA SERANGAN JANTUNG DI IGD PALANGKA RAYA

Disusun Oleh:
Kelompok 3

1. Ferdianto (2017.C.09a.0887)
2. M.AldiWiranto (2017.C.09a.0897)
3. Mia Yohana (2017.C.09a.0899)
4. Nola Chistina (2017.C.09a.0902)
5. NuningPratiwie (2017.C.09a.0903)
6. Oski Ria anggraini (2017.C.09a.0904)
7. SaptoWidiantoro (2017.C.09a.0908)
8. Veronika (2017.C.09a.0912)

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan
karunia-Nya lah penulisan laporan pendahuluan yang berjudul “Penangan
Pertama Pada Serangan Jantung Di IGD Palangka Raya”.
Penyusun menyadari tanpa bantuan dari semua pihak maka laporan
pendahuluan ini tidak akan selesai sesuai dengan waktu yang diharapkan. Untuk
itu pada kesempatan ini penulis juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada :
1. Ibu Maria Adelheid Ensia, S.Pd.,M.Kes selaku ketua STIKes Eka Harap
Palangka Raya.
2. Ibu Meilitha Carolina, Ners, M.Kep selaku ketua Prodi Sarjana
Keperawatan.
3. Ibu Ika Paskaria, S.Kep.,Ners selaku koordinator PPK IV
4. Yelstria Ulina T, S.Kep, Ns selaku pembimbing akademik yang telah banyak
memberi saran dan bimbingannya dalam menyelesaikan laporan ini.
5. Orang tua kami, keluarga kami, dan orang terdekat yang telah memberikan
bimbingan, motivasi dan bantuan kepada saya dalam hal material.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna.
Maka dengan ini penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari berbagai pihak.
Akhir kata, semoga laporan ini dapat berguna bagi pengembangan ilmu
keperawatan dan semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberi berkat dan
karunia-Nya kepada kita semua Amin.

Palangka Raya, 03 Desember 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan Penulisan 2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Menjaga Kesehatan Lansia Saat Pandemi COVID-19 3
2.1.1 Olahraga Rutin Meski Di Rumah  3
2.1.2 Mengonsumsi Makanan Sehat 4
2.1.3 Meluangkan Waktu Untuk Me Time 4
2.1.4 Selalu menjaga kebersihan 5
2.1.5 Tetap patuhi protokol kesehatan  5
2.2 Senam Kebugaran Lansia 5
2.2.1 Definisi Senam Kebugaran Lansia 5
2.2.2 Jenis-Jenis Senam Lansia 6
2.2.3 Manfaat Senam Lansia 7
2.2.4 Prinsip Senam Lansia 7
2.2.5 Langkah-Langkah Senam Lansia 7
BAB 3 METODE DAN MEDIA PENYULUHAN
3.1 Metode 9
3.1.1 Metode Penyuluhan 9
3.1.2 Media 9
BAB 4 LAPORAN HASIL KEGIATAN
1.1 Tahap Persiapan 10
1.2 Tahap Pelaksana 10
1.3 Tahap Evaluasi 10
1.3.1 Evaluasi Struktur 11
1.3.2 Evaluasi Proses 11
1.3.3 Evaluasi Hasil 11
BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan 12
5.2 Saran 12
DAPTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sistem kerja jantung tiba-tiba terhenti hal tersebut merupakan suatu
kejadian serangan jantung, yang akan mengakibatkan suatu kemampuan
jantung dalam memompa darah sukar berfungsi lagi dan akan berakibat
pasokan oksigen yang dibutuhkan organ-organ dalam tubuh tidak
terpenuh (Guyton & Hall, 2016). Jika kejadian tersebut lebih dari 4 menit
dapat berakibat kematian pada sel-sel pada otak dan dengan waktu singkat
yaitu 10 menit terjadi kematian pada organ-organ vital pada tubuh. Tidak
ada tanda-tanda sirkulasi merupakan suatu tanda bahwa terjadi serangan
jantung mekanis, biasany hal ini banyak terjadi di luar rumah sakit
(Kronok et al.,2015).
Data World Health Organization (WHO) tahun 2011 menyebutka telah
terjadi sekitar 17 juta kematian akibat penyakit jantung. Kematian ini bisa
terus meningkat terutama di Negara berkembang seiring efek dari pola hidup
moderenisasi, kejadian bencana dan juga meningkatanya angka harapan
hidup. Kematian akibat penyakit jantung, di Indonesia menduduki urutan
pertama dikelompok permasalahan kematian penyakit tidak menular (Pusat
Data Dan Informasi Kemenkes RI, 2012), dalam penelitian tingkat kefatalan
penyebab kematian (Case Fatality Rate) ditahun 2009 dan 2010 bahwa
penyakit jantung menjadi penyebab kematian pertama (21,85%) dari lima
penyakit tidak menular lain. Sebanyak 0,5% atau 883.448 jiwa termasuk
dalam prevalensi penyakit jantung di Negara Indonesia yang terjadi pada
tahun 2013,
dan sebanyak 1,5% atau 2.650.34 jiwa terserang penyakit jantung

berdasarkan gejalanya. Sebesar 1,3% atau sekitar 375.127 orang menderita

serangan jantung di Provensi Jawa Timur hal tersebut dikarenakan Provensi

Jawa timur termasuk dalam golongan provensi

yang jumlah prevalansi paling tinggi penderita penyakit jantung, di


Papua Barat dengan jumlah 6.690 orang termasuk di dalam prevalensi paling
sedikit (Kemenkes RI, 2013).
Masyarakat yang menganggap bahwa serangan jantung adalah
masuk angin hebat atau sering kali masyarakat awam menyebutnya masuk
angin duduk, sehingga cara penangananya yaitu dengan dikerok, dioles
minyak hangat, dan minum jamu tolak angin. Padahal masalah sebenarnya
ada di jantung, karena adanya penyempitan pembuluh
1.2 Rumusan Masalah
Berdasaran latar belakang diatas, bagaimana Penangan pertama pada serangan
jantung di IGD Palangka Raya.
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan, pasien dan keluarga pasien dapat
meningkatkan pengetahuan tentang Penangan pertama pada serangan jantung di
IGD Palangka Raya.
1.3.2 Tujuan Khusus

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Serangan Jantung

Serangan jantung adalah kondisi yang terjadi secara mendadak, sehingga


pertolongan pertama yang tepat dan cepat pun sangat dibutuhkan.
Pertolongan pertama menjadi kunci harapan hidup seseorang yang mengalami
serangan jantung. Tanpa pertolongan pertama yang tepat, risiko terjadinya
kematian menjadi sangat tinggi.

Ya, serangan jantung dapat dikatakan sebagai salah satu penyakit


“pembunuh” terbanyak di Indonesia.Serangan yang umumnya ditandai dengan
nyeri dada sebelah kiri ini menempati urutan kedua sebagai penyebab kematian
tertinggi di semua golongan umur di Indonesia. Survei Sample Registration
System (SRS) pada 2014 di Indonesia menunjukkan, penyakit jantung koroner
menjadi penyebab kematian tertinggi pada semua usia setelah stroke, yakni
sebesar 12,9%. Dari survei yang dilakukan WHO pada 2004, diperkirakan
sebanyak 17,1 juta orang meninggal (29,1% dari jumlah kematian total)
diakibatkan oleh penyakit jantung dan pembuluh darah.

Fungsi utama jantung adalah mengalirkan darah kaya oksigen ke seluruh


bagian tubuh. Setelah seluruh organ tubuh menggunakan oksigen dalam darah,
darah yang miskin oksigen tersebut kembali ke jantung (atrium kanan), untuk
diteruskan ke ventrikel kanan melalui katup trikuspid. Sesudah darah memenuhi
ventrikel kanan, katup trikuspid akan menutup guna mencegah darah kembali ke
atrium kanan. Kemudian, saat ventrikel kanan berkontraksi, darah miskin oksigen
akan keluar dari jantung melalui katup pulmonal dan arteri pulmonal, lalu dibawa
ke paru-paru untuk diisi dengan oksigen.

Darah yang telah diperkaya oksigen tadi, kemudian dibawa ke atrium kiri
melalui vena pulmonal. Saat atrium kiri berkontraksi, darah akan diteruskan ke
ventrikel kiri melalui katup mitral. Setelah ventrikel kiri dipenuhi darah, katup
mitral akan menutup untuk mencegah darah kembali ke atrium kiri. Kemudian,
ventrikel kiri akan berkontraksi, dan darah akan dialirkan ke seluruh tubuh
melalui katup aorta. Siklus peredaran darah tersebut akan terus berulang.

2.1.1 Faktor Resiko Penyakit Jantung

Mengenali faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan seseorang untuk


mengalami penyakit jantung koroner adalah langkah pertama untuk melindungi
diri.
Berikut ini faktor risiko penyakit jantung koroner (serangan jantung), baik
pada pria maupun wanita:

1. Memiliki kadar kolesterol darah yang tidak normal (LDL tinggi, HDL
rendah)
2. Merokok
3. Memiliki penyakit diabetes melitus
4. Obesitas
5. Memiliki hipertensi
6. Kurang aktivitas fisik
7. Riwayat keluarga dengan penyakit jantung koroner

Dengan mengetahui faktor risiko tersebut, menjadi penting untuk


menerapkan gaya hidup sehat sedini mungkin. Hal paling utama yang perlu
dilakukan adalah dengan memilih makanan yang rendah kolesterol, minyak jenuh,
dan kaya serat. Hindari makanan yang tinggi gula atau karbohidrat simpleks.

2.1.2 Jenis Penyakit Jantung


Beberapa jenis penyakit jantung, antara lain:

1. Penyakit jantung koroner, merupakan suatu penyakit jantung yang terjadi


akibat penyempitan pembuluh darah di jantung.
2. Penyakit jantung bawaan, merupakan suatu masalah jantung yang
ditemukan sejak bayi, yang paling umum ditemukan adalah kebocoran
katup jantung.
3. Infeksi jantung (endokarditis), merupakan suatu infeksi pada lapisan
dalam jantung.
4. Gagal jantung, merupakan suatu kegagalan otot jantung untuk
memompakan darah secara memadai ke seluruh tubuh.
5. Aritmia, merupakan suatu gangguan irama jantung yang menyebabkan
denyut jantung tidak normal.

2.1.3 Penyebab dan faktor risiko dari penyakit jantung 


1. Penyakit jantung koroner, disebabkan oleh penyempitan pembuluh darah
di jantung. Beberapa faktor risikonya, antara lain gaya hidup tidak sehat,
seperti makan makanan tinggi karbohidrat atau lemak, obesitas, jarang
melakukan aktivitas fisik, serta kebiasaan merokok.
2. Penyakit jantung bawaan, hingga saat ini tidak diketahui dengan pasti
penyebabnya. Beberapa faktor risikonya, antara lain ibu terinfeksi rubella
saat hamil, ibu mengonsumsi obat tertentu saat hamil, atau adanya
kelainan gen.
3. Infeksi jantung (endokarditis), umumnya disebabkan oleh virus atau
bakteri. Bakteri yang paling umum ditemui sebagai penyebabnya adalah
infeksi bakteri Streptococcus beta hemolyticus grup A.
4. Gagal jantung, umumnya disebabkan oleh penyakit jantung koroner,
infeksi, atau adanya kelainan katup jantung.
5. Aritmia, umumnya disebabkan oleh kelainan bawaan, adanya otot
jantung yang mati karena penyakit jantung koroner, konsumsi alkohol
atau kafein yang berlebihan, stres, atau efek samping obat tertentu.

2.1.4 Pencegahan penyakit Jantung


Pada penyakit jantung bawaan, upaya pencegahan yang efektif belum
ditemukan hingga saat ini. Namun demikian, pada penyakit jantung koroner,
gagal jantung, dan aritmia, beberapa upaya pencegahan dapat dilakukan, antara
lain:

1. Mengonsumsi makanan tinggi serat, rendah gula, dan rendah lemak.


2. Menghentikan kebiasaan merokok dan menghindari paparan asap rokok.
3. Memeriksa tekanan darah, gula darah, dan kolesterol secara berkala.
4. Melakukan latihan fisik, seperti jogging, bersepeda, dan berenang,
setidaknya 30 menit setiap hari.
BAB 3

METODE DAN MEDIA PENYULUHAN

3.1 Metode
Adapun metode yang digunaan dalam kegiatan penyuluhan Pertolongan
Pertama pada serangan jantung di IGD Palangka Raya meliputi:
3.1.1 Metode Penyuluhan
Metode secar harfiah berarti “cara“. Dalam pemakaian yang umum, metode
diartikan sebagai cara melakukan suatu kegiatan atau cara melakukan pekerjaan
dengan menggunkan fakta atau konsep-kosep secara sistematis. Selanjutnya yang
dimaksud dengan metode mengajar ialah cara yang beriisi prosedur baku untuk
meaksanakan kegiatan kependidikan, khususnya kegiatan penyajian materi kepada
peserta penyuluhan.
Dibawah ini merupakan metode yang kami pilih untuk diterapkan dalam
penyuluhan :
3.1.1.1 Metode Ceramah
Ceramah adalah penerapan secara lisan atas bahan pelajaran kepada
sekelompok pendengar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu
dalam jumlah relatif yang besar.
3.1.1.2 Sharng and Hearing/Tanya Jawab
Sharing and hearing dapat merangsang keingin tahuan belajar,
menstimulasi imajinasi peserta dalam belajar dan memotivasi untuk
memperoleh pengetahuan yang baru.
3.1.2 Media
Adapun media yang digunaan dalam kegiatan penyuluhan kesehatan pada
pasien dan keluarga di Puskesmas Pahandut Palangka Raya meliputi:
3.1.2.1 Leaflet
Leaflet merupakan sarana publikasi singkat yang berbentuk selembaran
kertas dan berukuran kecil. Biasanya selembaran kertas ini berisikan
informasi mengenai materi penyuluhan yang akan diberikan.

BAB 4
LAPORAN HASIL KEGIATAN

4.1 Tahap Persiapan


Adapun Tugas yang dilakukan oleh mahasiswa (i) dalam tahap kegiatan
Penyuluhan STIKes Eka Harap Plangka Raya meliputi:
4.1.1 Melakukan persiapan bahan yang akan digunakan dalam penyuluhan tiga
hari sebelum dilaksanakan kegiatan penyuluhan.
4.1.2 Menyiapkan surat permohonan untuk dilakukan kegiatan penyuluhan
kesehatan di IGD Palangka Raya dalam rangka kegiatan penyuluhan
STIKes Eka Harap
4.1.3 Menyiapakan surat tugas dosen untuk dilakukan kegiatan penyuluhan
kesehatan di IGD Palangka Raya
4.1.4 Melakukan persiapan media yang akan digunakan dalam penyuluhan satu
hari sebelum dilaksanakan kegiatan penyuluhan.
4.1.5 Melakukan role play satu hari sebelum dilaksanakan kegiatan penyuluhan

4.2 Tahap Pelaksanaan


Adapun tugas yang dilakukan oleh tim dosen dalam tahap pelaksanaan
kegiatan penyuluhan di IGD Palangka Raya
4.2.1 Penyuluhan dilakukan pada pukul 09:00 WIB sampai dengan selesai di
IGD Palangka Raya
4.2.2 Peserta yang hadir sejumlah 7 orang di IGD Palangka Raya
4.2.3 Setting tempat sesuai dengan rencana yang dilakukan di IGD Palangka
Raya
4.2.4 Peran mahasiswa sudah sesuai dengan uraian tugas yang sudah ditetapkan
pada kegiatan penyuluhan
4.2.5 Penggunaan bahasa sudah komunikatif dan tahap dimengerti oleh keluarga
pasien di IGD Palangka Raya
4.3 Tahap Evaluasi
4.3.1 Evaluasi Struktur
4.3.1.1 Setting sesuai dengan perencanaan dan alat sesuai dengan perencanaan.
4.3.1.2 Surat menyurat kegiatan sesuai dengan perencanaan.
4.3.1.3 Peran dan fungsi dengan apa yang sudah ditetapkan dalam perencanaan.
4.3.2 Evaluasi Proses
4.3.2.1 Penyuluhan dilakukan pada pukul 09.00 WIB sesuai dengan waktu yang
direncanakan.
4.3.2.2 Selama penyuluhan keluarga pasien mengikuti kegiatan dengan baik dan
tidak ada yang meninggalkan tempat
4.3.2.3 Keluarga pasien berperan aktif selama kegiatan penyuluhan berlangsung
4.3.3 Evaluasi Hasil
Semua lansia dan keluarga lansia yang ada di Puskesmas Pahandut
Palangka Raya dapat memahami dari apa yang telah disampaikan oleh penyuluh
dan mampu mengetahui tentang Pertolongan Pertama Pada serangan Jantung
BAB 5
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Masyarakat yang menganggap bahwa serangan jantung adalah
masuk angin hebat atau sering kali masyarakat awam menyebutnya masuk
angin duduk, sehingga cara penangananya yaitu dengan dikerok, dioles
minyak hangat, dan minum jamu tolak angin. Padahal masalah sebenarnya
ada di jantung, karena adanya penyempitan pembuluh.
Sistem kerja jantung tiba-tiba terhenti hal tersebut merupakan suatu
kejadian serangan jantung, yang akan mengakibatkan suatu kemampuan
jantung dalam memompa darah sukar berfungsi lagi dan akan berakibat
pasokan oksigen yang dibutuhkan organ-organ dalam tubuh tidak
terpenuh (Guyton & Hall, 2016). Jika kejadian tersebut lebih dari 4 menit
dapat berakibat kematian pada sel-sel pada otak dan dengan waktu singkat
yaitu 10 menit terjadi kematian pada organ-organ vital pada tubuh. Tidak
ada tanda-tanda sirkulasi merupakan suatu tanda bahwa terjadi serangan
jantung mekanis, biasany hal ini banyak terjadi di luar rumah sakit

5.2 Saran
Diharapkan kedepannya untuk kelompok dalam melakukan penyuluhan
kesehatan dapat meningkatkan kreativitasnya dalam melakukan kegiatan
penyuluhan dan lebih kreatif dalam pembuatan media penyuluhan tentang
Pertolongan pertama pada serangan Jantung dan untuk peserta penyuluhan
semoga apa yang sudah kami sampaikan bisa dilakukan dalam kehidupan sehari-
harinya.
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran :
SATUAN ACARA PENYULUHAN
A. Topik : Menjaga Kebugaran Lansia Selama Pandemi COVID-19
B. Sasaran : Lansi dan Keluarga Lansia
1. Program : Di PKM Pahandut
2. Penyuluhan : Di PKM Pahandut
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan pasien dan keluarga pasien dapat
memahami cara menjaga kesehatan selama pandemi COVID-19
2. Tujuan Khusus
1) Lansia dan keluarga lansia mampu mengetahui dan memahami cara
menjaga kesehatan selama pandemi COVID-19
2) Lansia mampu mempraktekan senam lansia dirumah
D. Materi : Menjaga Kebugaran Lansia Selama Pandemi COVID-19
E. Metode : Bimbingan dan penyuluhan, ceramah, demonstrasi dan
Tanya jawab
F. Media : Power Point dan Leaflet
G. Waktu Pelaksanaan
1. Hari/Tanggal : 2020
2. Pukul : 10.30 Wib
3. Alokasi Waktu : Virtual/zoom

No Kegiatan Waktu Metode


1 Pembukaan 5 Menit Secara langsung
2 Perkenalan (Perkenalan kelompok 5 Menit Secara langsung
oleh moderator )
3 Menyampaikan Kontrak 5 Menit Secara langsung
(Menyampaikan tujuan)
4 Menyampaikan Materi Penyuluhan 10 Menit Secara langsung
( Penyampaian Materi oleh Leader )
5 Demonstrasi (Mendemokan cara 10 Menit Secara langsung
mencucitangandenganbaik dan benar
oleh demonstrator)
6 Evaluasi (Tanya Jawab oleh 5 Menit Secara langsung
Demonstrator )
7 Praktik ( Mencucitangan bersama) 10 Menit Secara langsung
8 Dokumentasi 5 Menit Secara langsung

H. Tugas Pengorganisasian
1) Moderator : Ferdianto
1. Membuka acara penyuluhan
2. Memperkenalkan anggota kelompok
3. Menjelaskan tujuan dan topik yang akan disampaikan
4. Menjelaskan kontrak dan waktu presentasi
5. Mengatur jalannya diskusi
2) Leader : Nuning Pratiwie
1. Menyampaikan materi penyuluhan
2. Mengevaluasi materi yang telah disampaikan
3. Mengucapkan salam penutup
3) Demonstrator : M. Aldi Wiranto, Mia Yohana dan Nola Cristina
1. Memberikan contoh cara mencuci tangan dengan baik dan benar
2. Mengevaluasi apakah pasien dan keluarga pasien memahami apa yang di
demonstrasikan
4) Fasilitator : Oski Ria Anggraini, Sapto Widiantoro dan Veronika
1. Memotivasi peserta untuk berperan aktif selama jalannya kegaiatan
2. Memfasilitasi pelaksananan kegiatan dari awal sampai dengan akhir
3. Membagikan dan mengedarkan leaflet
4. Melakukan dokumentasi kegiatan penyuluhan dalam kegiatan pendidikan
kesehatan.

I. TEMPAT
1. Setting Tempat :
Kamera

Pembawa Acara

Notulen

Leader Dokumentasi
Fasilitator

Anda mungkin juga menyukai