Anda di halaman 1dari 35

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)

STIMULASI PERSEPSI PERILAKU KEKERASAN SESI 2:

MENCEGAH PERILAKU KEKERASAN SECARA FISIK

DISUSUN OLEH:

RISA SETIA ISMANDANI

2004058

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BETHESDA YAKKUM

YOGYAKARTA

2021

i
HALAMAN PENGESAHAN

Proposal Terapi Aktivitas Kelompok (Tak) Stimulasi Persepsi Perilaku Kekerasan

Sesi 2: Mencegah Perilaku Kekerasan Secara Fisik ini telah diperiksa dan

disetujui oleh pembimbing praktik stase keperawatan jiwa untuk dilaksanakan

pada tanggal……………2021.

Mengetahui,

Pembimbing Parktik Stase Keperawatan Jiwa

Ruthy Ngapiyem, S.Kp., M.Kes.

ii
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT atas segala berkah dan limpahan rahmatNya sehingga

penulis dapat menyelesaikan Proposal Terapi Aktivitas Kelompok (Tak) Stimulasi

Persepsi Perilaku Kekerasan Sesi 2: Mencegah Perilaku Kekerasan Secara Fisik

ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada:

1. Ibu Vivi Retno Intening, S. Kep., Ns., MAN selaku Ketua STIKES Bethesda

Yakkum Yogyakarta.

2. Ibu Nurlia Ikaningtyas, S. Kep., Ns. KMB selaku Wakil Ketua I Bidang

Akademik STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta.

3. Ibu Ethic Palupi, S. Kep., Ns., MNS selaku Ketua Prodi Pendidikan Profesi

Ners STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta.

4. Ibu Ruthy Ngapiyem, S.Kp., M.Kes., Selaku koordinator dan pembimbing

praktik stase keperawatan jiwa.

5. Ibu Reni Puspitasari, S.Kep., Ns., MSN., selaku preceptor dalam praktik stase

keperawatan jiwa.

6. Teman-teman kelompok I program pendidikan profesi Ners XII yang telah

saling bekerjasama dan mendukung dalam penyelesaian tugas ini.

Penulis menyadari dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan.

Maka dari itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi

perbaikan penulisan di masa yang akan datang.

Yogyakarta, April 2021

Penulis

iii
DAFTAR ISI

Halaman Judul.................................................................................................. i

Halaman Pengesahan........................................................................................ ii

Kata pengantar.................................................................................................. iii

Daftar isi .......................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1

A. Latar Belakang...................................................................................... 1

B. Tujuan .............................................................................................. 3

C. Manfaaat .............................................................................................. 3

BAB II LANDASAN TEORI........................................................................... 5

A. Konsep TAK Umum ............................................................................ 5

1. Definisi TAK.................................................................................... 5

2. Tujuan TAK..................................................................................... 5

3. Manfaat ........................................................................................... 6

4. Jenis TAK ........................................................................................ 6

B. Konsep TAK Khusus: Stimulasi Persepsi Sesi 2.................................. 16

1. Definisi............................................................................................. 16

2. Tujuan ............................................................................................. 16

3. Indikasi Tindakan ............................................................................ 16

4. Kontraindikasi ................................................................................. 17

5. Topik .............................................................................................. 17

6. Waktu .............................................................................................. 17

iv
7. Pengorganisasian ............................................................................. 17

8. Setting tempat .................................................................................. 18

9. Alat .............................................................................................. 19

10. Metode ........................................................................................... 19

11. Sasaran dan Kriteria Hasil.............................................................. 19

12. Susunan Kegiatan........................................................................... 20

13. Evaluasi dan Dokumentasi ............................................................ 23

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 25

LAMPIRAN

v
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan pada dasarnya adalah keadaan sehat, baik sehat secara fisik,

mental, spiritual, maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk

hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Menurut undang-undang Nomor

18 tahun 2014 kesehatan jiwa adalah kondisi ketika sesorang dapat

berkembang secara fisik, mental, spiritual, dan sosial sehingga individu

tersebut menyadari kemampuan sendiri, dapat mengatasi tekanan, dapat

bekerja secara produktif, dan mampu memberikan kontribusi untuk

komunitasnya. Seseorang yang sehat secara fisik belum tentu dapat dikatakan

sehat secara mental/jiwa, karena kondisi mental seseorang tidak dapat terlihat

secara kasat mata.

Menurut WHO (2017) perkiraan penderita gangguan jiwa di dunia sekitar 450

juta jiwa termasuk skizofrenia. Skizofrenia menjadi gangguan jiwa paling

dominan dibanding gangguan jiwa lainnya. Skizofrenia adalah sekumpulan

sindroma klinik yang ditandai dengan perubahan kognitif, emosi, persepsi

dan aspek lain dari perilaku. Seseorang yang mengalami skizofrenia ditandai

dengan gangguan utama dalam pikiran, emosi, perilaku, dimana pemikiran

tidak saling berhubungan secara logis, dan perhatian yang keliru, afek yang

datar atau tidak sesuai dengan berbagai gangguan aktivitas motorik (Sutejo,

1
2

2017). Berdasarkan Riskesdas 2018 prevalensi rumah tangga dengan anggota

rumah tangga di Indonesia yang mengalami skizofrenia meningkat 6,7‰

(Kemenkes, 2018). Gejala positif pada penderita skizofrenia antara lain

delusi/waham, halusinasi, gaduh gelisah, agresif, kekacauan alam pikiran dan

yang paling sering muncul adalah perilaku kekerasan (Makhruzah, Putri, dan

Yanti, 2021).

Perilaku kekerasan dapat menimbulkan kerugian baik pada diri sendiri, orang

lain maupun lingkungan. Perilaku kekerasan meruapakan perilaku maladaptif

yang harus diubah menjadi perilaku adapatif agar pasien tetap berdaya guna

bagi diri sendiri, orang lain maupun lingkungan. Perawat sebagai tenaga

professional memiliki tanggung jawab dalam mewujudkan kesehatan mental.

Salah satu terapi yang dapat dilakukan adalah terapi aktivitas kelompok yaitu

terapi dengan menggunakan aktivitas agar terjadi interaksi yang

memungkinkan klien berlatih perilaku baru yang adaptif untuk memperbaiki

perilaku lama yang maladaptif. Melalui terapi aktivitas kelompok sesi

2:mencegah perilaku kekerasan dengan cara fisik diharapkan klien mampu

mengidentifikasi kegiatan fisik yang dapat dilakukan serta mampu melakukan

tersebut sebagai bentuk pencegahan perilaku kekerasan yang mungkin akan

dilakukan (Keliat & Pawirowiyono, 2015).


3

B. Tujuan

1. Tujuan umum

Memahami konsep Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi

pada pasien dengan perilaku kekerasan sesi 2.

2. Tujuan khusus

a. Mahasiswa mampu memahami konsep Terapi Aktivitas Kelompok

(TAK) pada pasien dengan masalah stimulasi persepsi perilaku

kekerasan sesi 2 yaitu dengan mencegah perilaku kekerasan secara

fisik.

b. Mahasiswa mampu melakukan tindakan Terapi Aktivitas Kelompok

(TAK) pada pasien dengan masalah stimulasi persepsi perilaku

kekerasan sesi 2 yaitu dengan mencegah perilaku kekerasan secara

fisik.

c. Mahasiswa mampu mendokumentasikan pelaksanaan kegiatan Terapi

Aktivitas Kelompok (TAK) pada pasien dengan masalah stimulasi

persepsi perilaku kekerasan sesi 2 yaitu dengan mencegah perilaku

kekerasan secara fisik

C. Manfaat

1. Manfaat teoritis

Meningkatkan pemahaman dan pengetahuan mahasiswa tentang Terapi

Aktivitas Kelompok (TAK) pada pasien dengan masalah stimulasi

persepsi perilaku kekerasan.


4

2. Manfaat praktis

Meningkatkan ketrampilan mahasiswa dalam melakukan kegiatan Terapi

Aktivitas Kelompok (TAK) pada pasien dengan masalah stimulasi

persepsi perilaku kekerasan.


BAB II

LANDASAN TEORI

A. Konsep TAK umum

1. Definisi TAK

Terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu terapi modalitas yang

dlakukan perawat pada sekelompok klien yang mengalami masalah

keperawatan yang sama. Aktivitas digunakan sebagai terapi dan

kelompok digunakan sebagai target asuhan (Keliat & Pawirowiyono,

2015). Terapi aktivitas kelompok adalah salah satu jenis terapi pada

sekelompok pasien (5-12 orang) yang bersama-sama melakukan aktivitas

tertentu untuk mengubah perilaku maladaptive menjadi perilaku yang

adaptif. Lama pelaksanaan TAK adalah 20-40 menit untuk kelompok

yang baru terbentuk, dan kelompok yang sudah kohesif TAK

berlangsung selama 60-120 menit (Keliat, Pawirowiyono & Susanti,

2015)

2. Tujuan TAK

Adapun tujuan TAK berdasarkan Keliat dan Pawirowiyono (2015)

adalah:

a. Mengembangkan stimulasi persepsi

b. Mengembangkan stimulasi sensori

c. Mengambangkan orientasi realitas

d. Mengembangkan sosialisasi

5
6

3. Manfaat

Manfaat TAK menurut Direja (2011) meliputi:

a. Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah

b. Meningkatkan kemampuan dalam menguji kenyataan

c. Meningkatkan keterampilan mengeskpresikan diri

d. Meningkatkan keterampilan sosial untuk diterapkan sehari-hari

e. Meningkatkan empati

f. Meningkatkan kesadaran tentang hubungan antara reaksi emosional

diri sendiri

g. Membangkitkan motivasi dari segi kognitif dan afektif

h. Meningkatkan identitas diri

i. Meningkatkan stimulasi kognitif

j. Meningkatkan stimulasi sensori

k. Meningkatkan realitas

l. Meningkatkan proses menerima umpan balik

m. Mengupayakan seseorang saling bertukar pengalaman

n. Memberikan pengalaman pada anggota lainnya

4. Jenis TAK

Menurut Keliat & Pawirowiyono (2015) terdapat 4 (empat) jenis TAK

yang sudah dikembangkan yaitu:

a. TAK sosialisasi

Merupakan TAK dengan aktivitas belajar tahapan komunikasi dengan

orang lain untuk meningkatkan kemampuan dalam berhubungan sosial.


7

TAK sosialisasi diindikasikan untuk pasien isolasi sosial, kerusakan

interaksi sosial dan harga diri rendah.

Aktivitas TAK sosialisasi dilaksanakan dalam 7 (tujuh) sesi yaitu:

1) Sesi 1 TAKS

Tujuan TAKS sesi 1 adalah klien mampu memperkenalkan diri

dengan menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal dan

hobi.

2) Sesi 2 TAKS

Tujuan TAKS sesi 2 yaitu klien mampu berkenalan dnegan

anggota kelompok: memperkenalkan identitas diri sendiri, nama

lengkap, nama panggilan, asal dan hobi. Klien juga diharapkan

mampu menanyakan identitas diri anggota kelompok lain meliputi

nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi.

3) Sesi 3 TAKS

Tujuan TAKS sesi 3 ini adalah klien mampu bercakap-cakap

dengan anggota kelompok lain yang meliputi: menanyakan

kehidupan pribadi kepada satu orang anggota kelompok dan

menjawab pertanyaan tentang kehidupan pribadi.

4) Sesi 4 TAKS

Tujuan TAKS sesi 4 adalah klien mampu menyampaikan topik

pembicaraan tertentu dengan anggota kelompok: menyampaikan

topik yang ingin dibicarakan, memilih topik yang ngin dibicarakan

dan memberi pendapat tentang topik yang dipilih.


8

5) Sesi 5 TAKS

Tujuan TAKS sesi 5 adalah klien mampu menyampaikan dan

membicarakan masalah pribadi dengan orang lain yang meliputi

menyampaikan masalah pribadi, meilih satu masalah untuk

dibicarakan dan memberi pendapat tentang masalah pribadi yang

dipilih.

6) Sesi 6 TAKS

Tujuan TAKS sesi 6 adalah klien mampu bekerja sama dalam

permainan kelompok sosialisasi. Klien diharapkan mampu

bertanya dan meminta sesuai kebutuhan serta menjawab dan

memberi pada orang lain sesuai dengan permintaan.

7) Sesi 7 TAKS

Tujuan TAKS sesi 7 adalah klien mampu menyampaikan pendapat

tentang manfaat kegiatan kelompok yang telah dilakukan.

b. TAK orientasi realita

Merupakan TAK dengan kegiatan utama dalam upaya

mengorientasikan keadaan nyata kepada pasien, yaitu orientasi pada

diri sendiri, orang lain, lingkungan/tempat, dan waktu. TAK orientasi

realita bertujuan agar pasien mengenal tempat ia berada, waktu, diri

sendiri dan orang lain. TAK orientasi realita diindikasikan untuk

pasien yang mengalami gangguan orientasi realita orang, tempat,

waktu dan pasien demensia.

TAK orientasi realita terdiri dari 3 sesi yaitu:


9

1) Sesi 1: pengenalan orang

TAK orientasi realita sesi 1 bertujuan agar klien mampu mengenal

nama-nama perawat dan klien lain.

2) Sesi 2: pengenalan tempat

TAK orientasi realita sesi 2 ini bertujuan agar:

a) Klien mampu mengenal nama rumah sakit

b) Klien mampu mengenal nama ruangan tempat dirawat

c) Klien mampu mengenal kamar tidur

d) Klien mengenal tempat tidur

e) Klien mengenal ruang perawat, ruang istirahat, ruang makan,

kamar mandi dan WC.

3) Sesi 3 pengenalan waktu

TAK orientasi realita sesi 3 bertujuan agar klien dapat mengenal

waktu, tanggal, hari dan tahun secara tepat.

c. TAK stimulasi persepsi

Merupakan terapi yang menggunakan aktivitas sebagai stimulasi dan

terkait dengan pengalaman dan atau kehidupan untuk didiskusikan

dalam kelompok.Hasil diskusi kelompok dapat berupa kesepakatan

persepsi atau alternatif penyelesaian masalah.Tujuan TAK ini adalah

agar pasien pasien dapat mempersepsikan stimulus yang dipaparkan

kepadanya sengan tepat dan dapat menyelesaikan masalah yang timbul

dari stimulus yang dialami.Indikasi TAK stimulasi persepsi adalah


10

pasien dengan resiko perilaku kekerasan, halusinasi, harga diri rendah,

dan isolasi sosial.

TAK stimulasi persepsi terdiri dari:

1) TAK stimulasi persepsi umum

a) Sesi 1: menonton televisi

Tujuan TAK sesi 1 ini adalah klien mampu menyebutkan apa

yang dilihat, memberikan pendapat terhadap acara TV yang

ditonton dan memberi tanggapan terhadap pendapat klien lain.

b) Sesi 2: membaca majalah/koran/artikel

Tujuan TAK sesi 2 ini adalah klien dapat menyebutkan kembali

isi bacaan, memberi pendapat terhadap isi bacaan dan memberi

tanggapan terhadap pendapat klien lain.

c) Sesi 3: melihat gambar

Tujuan TAK sesi 3 ini adalah klien dapat menyebutkan gambar

yang dilihat dan memberi tanggapan terhadap pendapat klien

lain.

2) TAK stimulasi persepsi:perilaku kekerasan

a) Sesi 1: mengenal perilaku kekerasan yang biasa dilakukan

Tujuan sesi 1 ini adalah klien dapat menyebutkan stimulasi

penyebab kemarahannya, respon yang dirasakan saat marah,

reaksi yang dilakukan saat marah dan akibat perilaku kekerasan

yang dilakukan.
11

b) Sesi 2: mencegah perilaku kekerasan secara fisik

Tujuan sesi 2 ini adalah klien dapat menyebutkan kegiatan fisik

yang biasa dilakukan klien, kegiatan yang dapat mencegah

perilaku kekerasan dan mendemonstrasikan dua kegiatan yang

dapat mencegah perilaku kekerasan yaitu napas dalam dan

pukul bantal.

c) Sesi 3: mencegah perilaku kekerasan dengan cara interaksi

sosial asertif (cara verbal)

Tujuan sesi 3 ini adalah klien dapat mengungkapkan keinginan

dan permintaan tanpa memaksa, mengungkapkan penolakan

dan rasa sakit hati tanpa marah.

d) Sesi 4: mencegah perilaku kekerasan dengan cara spiritual

Tujuan sesi 4 ini adalah klien dapat mencegah perilaku

kekerasan dengan cara spiritual. Misalnya beragama islam

dengan istigfar atau sholat, Kristen dengan doa Bapa kami.

e) Sesi 5: mencegah perilaku kekerasan dengan cara patuh

mengkonsumsi obat

Tujuan sesi 5 ini adalah klien dapat menyebutkan keuntungan

patuh minum obat, kerugian tidak patuh minum obat dan lima

benar cara minum obat.


12

3) TAK stimulasi persepsi: halusinasi

a) Sesi 1: mengenal halusinasi

Tujuan sesi 1 ini adalah klien dapat mengenal isi halusinasi,

waktu terjadinya halusinasi, situasi terjadinya halusinasi, dan

perasaan pada saat terjadi halusinasi.

b) Sesi 2: mengontrol halusinasi dengan menghardik

Tujuan sesi 2 ini adalah klien dapat menjelaskan cara yang

dilakukan untuk mengatasi halusinasi, memahami cara

menghardik dan memperagakan cara menghardik.

c) Sesi 3: mengontrol halusinasi dengan melakukan kegiatan

Tujuan sesi 3 ini adalah klien dapat memahami pentingnya

melakukan kegiatan untuk mengatasi halusinasi, dan menyusun

jadwal kegiatan untuk mencegah terjadinya halusinasi.

d) Sesi 4: mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap

Tujuan sesi 4 ini adalah klien dapat memahami pentingnya

bercakap-cakap dengan orang lain untuk mencegah halusinasi

serta klien dapat bercakap-cakap dengan orang lain.

e) Sesi 5: mengontrol halusinasi dengan patuh minum obat

Tujuan sesi 5 ini adalah klien dapat memahami pentingnya

patuh minum obat, akibat tidak minum obat dan dapat

menyebutkan lima benar cara minum obat.


13

4) TAK stimulasi persepsi: harga diri rendah

a) Sesi 1: identifikasi hal positif pada diri

Tujuan sesi 1 ini adalah klien dapat mengidentifikasi

kemampuan positif yang bisa dilakukan.

b) Sesi 2: melatih hal positif pada diri

Tujuan sesi 2 ini adalah klien dapat memilih kemampuan

positif yang akan dilatih, memperagakan kemampuan positif

dan memasukkan ke dalam jadwal kegiatan.

5) TAK stimulasi persepsi: defisit perawatan diri

a) Sesi IA: kebersihan diri mandi

Tujuan TAK ini adalah klien memahami pentingnya mandi,

cara mandi yang baik dan dapat mandi dengan baik.

b) Sesi IB: kebersihan diri keramas

Tujuan TAK ini adalah klien memahami manfaat keramas, alat

dan bahan untuk keramas dan dapat melakukan keramas

dengan benar.

c) Sesi IC: kebersihan diri menyikat gigi

Tujuan TAK ini adalah klien memahami manfaat menyikat

gigi, alat dan bahan menyikat gigi dan dapat menyikat gigi

dengan benar.

d) Sesi ID: kebersihan diri perawatan kuku

Tujuan TAK ini adalah klien memahami manfaat perawatan

kuku dan cara perawatan kuku.


14

e) Sesi IIA: berdandan: berpakaian rapi

Tujuan TAK ini adalah klien memahami manfaat berpakaian

rapi, mengelola pakaian bekas pakai, memilih pakaian yang

sesuai, dan menggunakan pakaian yang sesuai

f) Sesi IIB: berdandan: berhias diri

Tujuan TAK ini adalah klien memahami manfaat berhiasdiri,

alat dan bahan berhias diri dan dapat melakukan cara berhias

diri dengan benar.

g) Sesi IIIA: tata cara makan

Tujuan TAK ini adalah klien memahami manfaat makan yang

baik, tata cara makan dan mengelola peralatan makan.

h) Sesi IIIB: tata cara minum

Tujuan TAK ini adalah klien memahami manfaat dan cara

minum yang baik.

i) Sesi IVA: tata cara buang air besar

Tujuan TAK ini adalah klien memahami manfaat buang air

besar (BAB) yang benar, menggunakan peralat BAB dengan

tepat dan mampu BAB dengan benar.

j) Sesi IVB: tata cara buang air kecil

Tujuan TAK ini adalah klien memahami manfaat buang air

besar (BAK) yang benar, menggunakan peralat BAK dengan

tepat dan mampu BAK dengan benar.


15

6) TAK stimulasi persepsi: pencegahan bunuh diri

TAK ini didindikasikan untuk klien yang melakukan percobaan

bunuh diri. Terdiri dari 3 sesi yaitu:

a) Sesi 1: melindungi pasien dari bunuh diri

b) Sesi 2: meningkatkan harga diri klien

c) Sesi 3: menggunakan mekanisme koping yang adaptif.

d. TAK stimulasi sensori

Merupakan TAK dengan fokus memberikan stimulasi kepada pasien

agar memberikan respon yang adekuat.Indikasi TAK stimulasi sensori

adalah pasien isolasi sosial, harga diri rendah, dan kurang komunikasi

verbal.

TAK stimulasi sensori suara terdiri dari 3 sesi yaitu:

1) Sesi 1: mendengar musik

Tujuan TAK sesi ini adalah klien mampu mengenali musik yang

didengar, memberi respon terhadap music dan menceritakan

perasaan setelah mendengarkan musik.

2) Sesi 2: menggambar

Tujuan TAK sesi ini adalah klien dapat mengekspresikan perasaan

melalui gambar dan memberi makan gambar.

3) Sesi 3: menonton TV/video

Tujuan TAK sesi ini adalah klien dapat memberi respon terhadap

acara yang ditonton, dan memberi makna acara yang ditonton.


16

B. Konsep TAK khusus: Stimulasi Persepsi Perilaku Kekerasan Sesi 2

1. Definisi

TAK stimulasi persepsi perilaku kekerasan adalah terapi yang

menggunakan aktivitas sebagai latihan mempersepsikan stimulus yang

disediakan atau stimulus yang dialami. Fokus terapi adalah untuk

membantu klien yang mengalami kemunduran orientasi dengan

karakteristik klien dengan gangguan persepsi, menarik diri dengan

realitas, inisiatif dan kurang ide, kooperatif, sehat fisik dan dapat

berkomunikasi verbal. TAK stimulasi persepsi perilaku kekerasan sesi 2

adalah TAK yang dilakukan melalui kegiatan yang berfokus untuk

mencegah perilaku kekerasan secara fisik (Prabowo, 2014).

2. Tujuan

Adapun tujuan TAK stimulasi persepsi perilaku kekerasan sesi 2

berdasarkan Keliat & Pawirowiyono (2015) meliputi:

a. Klien dapat menyebutkan kegiatan fisik yang biasa dilakukan klien

b. Klien dapat menyebutkan kegiatan fisik yang dapat mencegah

perilaku kekerasan

c. Klien dapat mendemonstrasikan dua kegiatan fisik yang dapat

mencegah perilaku kekerasan.

3. Indikasi Tindakan

Indikasi TAK stimulasi persepsi perilaku kekerasan sesi 2 adalah pasien

dengan resiko perilaku kekerasan yang telah mandiri, kooperatif dan tidak

mengalami keterbatasan fisik.


17

4. Kontraindikasi

Kontraindikasi TAK stimulasi persepsi perilaku kekerasan sesi 2 adalah

klien perilaku kekerasan yang masih amuk, tidak kooperatif dan sedang

sakit.

5. Topik

TAK stimulasi persepsi perilaku kekerasan sesi 2: mencegah perilaku

kekerasan secara fisik.

6. Waktu

a. Hari, tanggal : Rabu, 14 April 2021

b. Waktu : 35 menit

7. Pengorganisasian

a. Leader : Risa

Tugas:

1) Mengkoordinasi seluruh kegiatan

2) Memimpin jalannya terapi kelompok

3) Memimpin diskusi

b. Co-leader : Arum

Tugas:

1) Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan

2) Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang

3) Membantu memimpin jalannya kegiatan

4) Menggantikan leader jika terhalang tugas


18

c. Fasilitator : Kharimah

Tugas:

1) Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok

2) Memotivasi peserta dalam ekspresi kegiatan seluruh kegiatan

3) Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan

kegiatan

4) Membimbing kelompok selama aktivitas

5) Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan

6) Bertanggungjawab terhadap program antisipasi masalah

d. Observer : Rima

Tugas:

1) Mengamati selama proses kegiatan yang berkaitan dengan waktu,

tempat, dan jalannya acara

2) Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua anggota

kelompok dengan evaluasi kelompok.

8. Setting Tempat

Keterangan:

: leader dan co leader

: observer

: fasilitator

: pasien
19

Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkaran. Ruangan nyaman dan

nyaman.

9. Alat

Alat yang digunakan dalam TAK stimulasi persepsi sesi 2 adalah:

a. Kasur/ bantal/ boneka

b. Papan tulis

c. Buku catatan dan pulpen

d. Jadwal kegiatan klien

10. Metode

a. Dinamika kelompok

b. Diskusi dan tanya jawab

c. Bermain peran/simulasi

11. Sasaran dan Kriteria Hasil

a. Sasaran

No Nama Pasien Diagnosa Keperawatan


.
1 Sdr. B Perilaku kekerasan, Halusinasi
pendengaran, waham kebesaran
2 Tn. S Waham agama, perilaku kekerasan
Halusinasi pendengaran
3 Sdr. T HDR, halusinasi penglihatan, Risiko
Perilaku kekerasan
4 Tn. M Risiko Perilaku kekerasan, halusinasi
penglihatan, waham
5 Tn. A Halusinasi pendengaran, Perilaku
kekerasan, waham
20

b. Kriteria hasil

1) Klien dapat menyebutkan kegiatan fisik yang biasa dilakukan

klien

2) Klien dapat menyebutkan kegiatan fisik yang dapat mencegah

perilaku kekerasan

3) Klien dapat mendemonstrasikan dua kegiatan fisik yang dapat

mencegah perilaku kekerasan

12. Susunan Kegiatan

No Tahap Kegiatan Waktu


1. Pra Interaksi a. Mengingatkan kontrak dengan klien 5 menit
yang telah ikut TAK sesi 1
b. Persiapan alat dan tempat
2. Orientasi a. Salam terapeutik: 5 menit
1) Perawat memberi salam.
2) Berdoa
3) Perawat memperkenalkan diri
b. Evaluasi:
1) Menanyakan perasaan pasien
saat ini.
2) Menanyakan apakah ada
kejadian perilaku kekerasan:
penyebab, tanda gejala, perilaku
kekerasan serta akibatnya.
c. Kontrak:
1) Menjelaskan tujuan yaitu cara
fisik untuk mencegah perilaku
kekerasan.
2) Menjelaskan aturan permainan:
a) Jika peserta ingin
21

meninggalkan kelompok
harus meminta izin kepada
perawat.
b) Lama kegiatan 35 menit.
c) Setiap klien harus mengikuti
permainan dari awal sampai
selesai.

3. Kerja a. Mendiskusikan kegiatan fisik yang 20 menit


biasa dilakukan oleh klien.
- Tanyakan kegiatan: rumah
tangga, harian, dan olahraga
yang biasa dilakukan.
- Tulis di papan tulis.
b. Menjelaskan kegiatan fisik yang
dapat digunakan untuk menyalurkan
kemarahan secara sehat: napas
dalam, menjemur/memukul
kasur/bantal, menyikat kamar
mandi, main bola, senam, memukul
bantal.
c. Membantu klien memilih dua
kegiatan yang dapat dilakukan
d. Bersama klien mempraktikkan dua
kegiatan yang dipilih.
- Perawat mendemonstrasikan
- Klien mendemonstrasikan
e. Perawat menanyakan perasaan klien
setelah mempraktikkan cara
penyaluran kemarahan.
f. Beri pujian pada peran serta klien.
22

g. Upayakan semua klien berperan


aktif.
h. Bimbing memasukkan kegiatan ke
dalam jadwal harian klien
4. Terminasi a. Evaluasi: 5 menit
1) Menanyakan perasaan pasien
setelah mengikuti TAK.
2) Menanyakan ulang cara baru yang
sehat untuk mencegah perilaku
kekerasan.
3) Menyampaikan hasil pelaksanaan
TAK bersama klien dan terapis
b. Rencana tindak lanjut:
1) Menganjurkan klien menggunakan
cara yang telah dipelajari jika
menghadapi lagi stimulus
penyebab perilaku kekerasan.
2) Menganjurkan klien melatih
secara teratur cara yang telah
dipelajari.
3) Menganjurkan melakukan
kegiatan sesuai jadwal yang sudah
dibuat.
c. Kontrak yang akan datang:
1) Menyepakati untuk belajar cara
baru yang lain yaitu interaksi
sosial yang asertif.
2) Menyepakati waktu dan tempat
TAK berikutnya.

13. Evaluasi dan Dokumentasi


23

a. Evaluasi

Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada

tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai

dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi persepsi perilaku

kekerasan sesi 2, kemampuan yang diharapkan adalah 2 kemampuan

mencegah perilaku kekerasan secara fisik. Formulir evaluasi sebagai

berikut:

Sesi 2:

Stimulasi persepsi perilaku kekerasan

Nama Mempraktikkan cara Mempraktikkan cara


No.
Klien fisik yang pertama fisik yang kedua
1
2
3
4
5
Dst.
Petunjuk:

1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama

klien

2. Untuk setiap klien beri penilaian tentang kemampuan

mempraktikkan dua cara fisik untuk mencegah perilaku

kekerasan. Beri tanda (√) jika klien mampu dan tanda (-) jika

klien tidak mampu.

b. Dokumentasi
24

Dokumentasikan kemampuan klien yang dimiliki klien saat TAK pada

catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh: klien mengikuti sesi 2

TAK stimulasi persepsi perilaku kekerasan, klien mampu

mempraktikkan tarik napas dalam, tetapi belum mampu

mempraktikkan pukul kasur dan bantal. Anjurkan dan bantu klien

mempraktikkan dan membuat jadawal.


DAFTAR PUSTAKA

Direja, Ade Herman S. (2011). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Jiwa.


Yogyakarta: Nuha Medika.

Keliat, Budi Anna, Akemat Pawirowiyono & Herni Susanti. (2015). Manajemen
Kasus Gangguan Jiwa: CMHN (Intermediate Course).jakarta: EGC.

Keliat, Budi Anna & Akemat Pawirowiyono. (2015). Keperawatan Jiwa: Terapi
Aktivitas Kelompok edisi 2. Jakarta: EGC.

Makhruzah, Siti, Vevi Suryenti Putri & Rahmi Dwi Yanti. (2021). Pengaruh
Penerapan Strategi Pelaksanaan Perilaku Kekerasan terhadap Tanda Gejala
Klien Skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi. Junal
Akademika Baiturrahim Jambi Vo. 10. No.1.

PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta: PPNI Pusat.

Riskesdas. (2018). Situasi Kesehatan Jiwa di Indonesia. Jakarta: Kemenkes RI.

Sutejo. (2017). Keperawatan Kesehatan Jiwa. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

25
LAMPIRAN

26
LEMBAR OBSERVASI TAK

Sesi 2:

Stimulasi persepsi perilaku kekerasan

Nama Mempraktikkan cara Mempraktikkan cara


No.
Klien fisik yang pertama fisik yang kedua
1
2
3
4
5
Dst.
Petunjuk:

1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien

2. Untuk setiap klien beri penilaian tentang kemampuan mempraktikkan

dua cara fisik untuk mencegah perilaku kekerasan. Beri tanda (√) jika

klien mampu dan tanda (-) jika klien tidak mampu

27
28

FORMAT EVALUASI PENERAPAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

(TAK)

Nama Mhs/Kelompok : ..........................................


NIM : ..........................................
Tingkat/Semester : ..........................................
TempatPraktik : ..........................................
Tanggal : ..........................................

NILAI
NO KOMPONEN
1 2 3 4
I Persiapan
1. Alat peraga yang sesuai dengan topik TAK
2. Alat Tulis
3. Proposal TAK
4. Lembar observasi pasien
5. Jadual kegiatan

II TahapPra Interaksi
1. Verifikasi order
2. Persiapan perawat
a. Memastikan bahwa pasien dapat mengikuti TAK
b. Perawat membagi tugas terapi sesuai dengan kebutuhan
c. Menyiapkan alat dantempat bersama pasien
3. Persiapan pasien
a. Menyeleksi pasien sesuai indikasi
b. Membuat kontrak dengan pasien tentang TAK
c. Memastikan pasien telah mendapatkan psikoterapi tentang
jenis gangguan kejiwaan masing-masing pasien
4. Persiapan lingkungan
a. Setting ruangan
b. Memberikan rasa aman dan nyaman

III Tahap orientasi


1. Memberi salam terapeutik dan menanyakan perasaan saat ini
2. Menyepakatikontrak : waktu, topik, tempat
3. Menjelaskan tujuan : tujuan dibuat berdasarkan sesi terapi
4. Menjelaskan aturan main
5. Meminta kesediaan pasien untuk mengikuti kegiatan dari awal
sampai akhir
6. Menanyakan penerapan TAK yang lalu (bila sudah pernah
mengikuti)
29

IV TahapKerja
1. Melakukan TAK sesuai dengan langkah-langkah yang benar
2. Mendorong/memotivasi pasien untuk mengungkapkan
masalahnya
3. Mendorong/memotivasi pasien untuk aktif terlibat dalam TAK
4. Mengobservasi sikap dan tingkah laku pasien selama
TAKmemberi pujian untuk setiap keberhasilan pasien

V Tahap terminasi
1. Menanyakan perasaan pasien
2. Melakukan evaluasi (subyektif dan obyektif)
3. Memberikan pujian terhadap keberhasilan pasien
4. Memberi pesan tindak lanjut
5. Menyepakati kontrak yang akan datang: topik, tempat, waktu

VI Sikap
1. Peduli
2. Sabar
3. Sopan
4. Empati
5. Teliti

VII Dokumentasi
1. Respon pasien selama mengikuti TAK
2. Perilaku pasien selama mengikuti TAK
3. Kemampuan pasien selama mengikuti TAK

VIII Penilaian Video


1. Kreatifitas
2. Inovasi
3. Kesesuaian dengan topik
4. Originalitas

TOTAL

Jumlah Skore
Nilai Akhir = =
Jumlah Aspek

Keterangan: Yogyakarta,
4 = Sangat baik Pembimbing/Penguji
3 = Baik
2 = Sedang
1 = Kurang
……………………………………..
30

JADUAL KEGIATAN HARIAN

Nama Klien : …………………..

Ruang : …………………..

HASIL
TGL/
Mandiri Bantuan Tidak
KEGIATAN
JAM
Dilakukan

Anda mungkin juga menyukai