Anda di halaman 1dari 20

1

PROPOSAL PRA KLINIK KEPERAWATAN JIWA

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)

RESIKO PERILAKU KEKERASAN (RPK) SESI 4 :

MENCEGAH PERILAKU KEKERASAN DENGAN CARA SPIRITUAL

DISUSUN OLEH:

PETRA ARDIANTA

2104097

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS

STIKES BETHESDA YAKKUM

YOGYAKARTA

2021
2

HALAMAN PENGESAHAN

PROPOSAL PRA KLINIK KEPERAWATAN JIWA

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)

RESIKO PERILAKU KEKERASAN (RPK) SESI 4 :

MENCEGAH PERILAKU KEKERASAN DENGAN CARA SPIRITUAL

Disusun Oleh:

Petra Ardianta

2104097

Proposal Pra Klinik Terapi Aktivitas Kelompok Keperawatan Kesehatan Jiwa ini
telah diperiksa dan disetuji oleh Preceptor Akademi STIKES Bethesda Yakkum
Yogyakarta

Mengetahui Preceptor Akademik,

Indah Prawesti, S.Kep., Ns., M.Kep


3

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan karunia-Nya sehingga
peneliti mampu menyelesaikan proposal ujian pra klinik dengan judul “Proposal
Pra Klinik Keperawatan Jiwa Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Resiko Perilaku
Kekerasan (RPK) Sesi 4 : Mencegah Perilaku Kekerasan Dengan Cara
Spiritual”. Proposal ini disusun dalam upaya syarat ujian pra klinik stase jiwa.
Selama penyusunan penulis di bantu oleh beberapa pihak, untuk itu peneliti
mengucapkan terima kasih kepada: 
1. Ibu Vivi Retno Intening, S.Kep.,Ns.,MAN selaku Ketua STIKES Bethesda
Yakkum Yogyakarta.
2. Ibu Ethic Palupi, S.Kep., Ns., MNS selaku Kaprodi Sarjana Keperawatan dan
Pendidikan Profesi Ners STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta.
3. Ibu Indah Prawesti, S.Kep., Ns., M.Kep selaku Preceptor Akademik Ujian
Pra Klinik Keperawatan Jiwa STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta.
4. Rekan sejawat mahasiswa dari Kelompok D Prodi Pendidikan Profesi Ners
XV dan semua pihak yang telah membantu.

Selama proses penyusunan proposal ini penulis sangat menyadari masih banyak
hal yang kurang dari sempurna, sehingga mengharapkan adanya kritik serta saran
yang bersifat mendidik dan membangun demi meningkatkan kesempurnaan
proposal ini. Saya harapkan semoga proposal ini dapat bermanfaat sebagaimana
mestinya. Tuhan Memberkati.

Yogyakarta, 8 November 2021

Penulis
4

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Tujuan Penulisan...........................................................................................2
C. Manfaat Penulisan.........................................................................................2
BAB II LANDASAN TEORI..................................................................................3
A. Konsep TAK Umum.....................................................................................3
1. Definisi TAK.............................................................................................3
2. Tujuan TAK...............................................................................................3
3. Manfaat TAK.............................................................................................3
4. Jenis TAK..................................................................................................4
B. Konsep TAK Khusus....................................................................................5
1. Definisi terapi aktivitas kelompok sosialisasi............................................5
2. Tujuan terapi aktivitas kelompok sosialisasi.............................................5
3. Indikasi Tindakan......................................................................................5
4. Kontra Indikasi Tindakan..........................................................................6
5. Topik..........................................................................................................6
6. Waktu Pelaksanaan....................................................................................6
7. Pengorganisasian dan tugas pelaksanaan...................................................6
8. Setting tempat............................................................................................7
9. Alat.............................................................................................................8
10. Metode.......................................................................................................8
11. Sasaran dan kriteria hasil...........................................................................9
12. Langkah Kegiatan......................................................................................9
13. Evaluasi dan Dokumentasi.......................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................17
5

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Asuhan keperawatan jiwa adalah asuhan keperawatan spesialistik dan holistik
pada saat melakukan asuhan kepada klien. Berbagai terapi keperawatan yang
dikembangkan difokuskan kepada klien secara individu, kelompok, keluarga
maupun komunitas.
Terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu terapi modalitas yang
dilakukan perawat kepada sekelompok klien yang mempunyai masalah
keperawatan yang sama (Keliat, 2014). Terapi kelompok adalah metode
pengobatan ketika klien ditemui dalam rancangan waktu tertentu dengan
tenaga yang memenuhi persyaratan tertentu fokus terapi adalah membuat
sadar diri (self – awareness), peningkatan hubungan interpersonal, membuat
perubahan, atau ketiganya (Yasir, 2009).
Klien dengan perilaku kekerasan adalah tingkah laku individu yang ditujukan
untuk melukai diri sendiri dan individu lain yang tidak menginginkan tingkah
laku tersebut yang disertai dengan perilaku mengamuk yang tidak dapat
dibatasi (Kusumawati & Hartono, 2010). Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO) telah mendefinisikan kekerasan sebagai penggunaan sengaja fisik
kekuatan atau kekuasaan, terancam atau aktual, melawan diri sendiri, orang
lain atau terhadap kelompok atau komunitas yang baik menghasilkan atau
memiliki kemungkinan tinggi yang mengakibatkan cedera, kematian,
kerugian psikologis, malfungsi pembangunan atau kekurangan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan terapi aktivitas kelompok
Perilaku Kekerasan dapat meningkatkan kemampuan interaksi sosial pada
pasien dengan masalah pengontrolan emosi. Sehingga pasien dapat dengan
mudah melakukan interaksi dengan yang lain.
6

B. Tujuan Penulisan

Untuk melatih mahasiswa keperawatan menggunakan terapi aktivitas


kelompok kepada pasien gangguan jiwa khususnya pasien dengan Resiko
Perilaku Kekerasan. Tujuanya mengubah perilaku maladaptif pasien menjadi
perilaku adaptif. Sehingga, pasien dapat kembali ke masyarakat lagi dan
melakukan interaksi sosial sesuai perannya

C. Manfaat Penulisan
1. Sebagai tambahan literasi menghadap praktek selama stase jiwa dalam
program pendidikan Ners
2. Menambah wawasan khususnya sebagi calon perawat untuk memberikan
terapi modalitas bagi pasien gangguan jiwa.
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Konsep TAK Umum


1. Definisi TAK
Terapi Aktifitas Kelompok adalah kumpulan individu yang memiliki
hubungan satu dengan yang lain, saling bergantung dan mempunyai
norma yang sama (Stuart & Laraia, 2001).
Terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu terapi modalitas yang
dilakukan perawat kepada kepada sekelompok klien yang mengalami
masalah keperawatan yang sama.
2. Tujuan TAK
Tujuan Terapi Aktifitas Kelompok adalah membantu anggotannya
berhubungan dnegan orang lain serta mengubah perilaku yang destruktif
dan maladaptif.
3. Manfaat TAK
Manfaat Terapi Aktifitas Kelompok adalah tempat berbagai pengalaman
untuk membantu satu sama lain dalam menemukan hubungan
interpersonal yang baik serta mengembangkan perilaku yang adaptif.
Anggota kelompok merasa dimiliki, diakui, dan dihargai eksistensinya
oleh anggota yang lain
4. Jenis TAK
Jenis penggunaan TAK menurut Keliat (2014) terapi aktivitas kelompok
dibagi menjadi empat, yaitu:
a. Terapi aktivitas kelompok stimulasi kognitif/persepsi
TAK ini mempersepsikan stimulus yang disediakan atau yang
pernah dialami. Aktivitas yang dilakukan berupa stimulus dari
pengalaman masa lalu yang menghasilkan proses persepsi klien yang
maladaptive atau destruktif. Contoh : membaca, menonton tv,
melihat film dll.

7
8

b. Terapi aktivitas kelompok stimulasi sensoris


TAK ini berpusat pada aktivitas sebagai stimulus pada sensoris
klienyang nantinya klien mampu mengobservasi reaksi sensorinya
berupa ekspresi perasaan secara nonverbal. Contoh : menggambar,
menyanyi, dan menari..
c. Terapi aktivitas kelompok orientasi realitas
TAK ini berpusat dalam merealisasikan kenyataan di sekitarnya
yaitu diri sendiri, orang lain yang ada disekeliling atau orang
terdekat, dan lingkungan yang pernah mempunyai hubungan dengan
klien. Demikian pula orientasi waktu saat ini, waktu yang lalu, dan
rencana ke depan. Aktivitas dapat berupa orientasi orang, waktu,
tempat, benda, dan semua kondisi nyata.
d. Terapi aktivitas kelompok sosialisasi
TAK ini mendorong klien untuk bersosialisasi dengan sesama di
lingkungan terdekatnya. Dapat dilakukan secara bertahap dari
interpersonal, kelompok, dan massa. Aktivitas dapat berupa latihan
sosialisasi dalam kelompok.

B. Konsep TAK Khusus


1. Definisi terapi aktivitas kelompok sosialisasi
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) : Resiko Perilaku Kekerasan yaitu
suatu kegiatan sebagai latihan untuk membiasakan klien dalam menahan
dan mengurangi stimulus penyebab amuk yang tidak terkendali.
Tindakan ini sebagai bentuk pelatihan diri untuk mengalihkan fokus
mearah menjadi aktifitas lain yang berguna (Keliat, 2014).
2. Tujuan terapi aktivitas kelompok Resiko Perilaku Kekerasan
a. Umum
Klien mampu melakukan kegiatan yang mampu mengurangi /
menahan stimulus penyebab emosi tidak terkendali serta mampu
9

mengendalikan diri dari resiko diri melakukan tindak kekerasan baik


bagi diri sendiri mapun orang lain.
b. Khusus
1) Klien mampu melakukan tindakan pencegahan perilaku
kekerasan dengan latihan spiritual
2) klien mampu melakukan pelatihan sebelumnya mencakup
mengenal PK, mencegah dengan latihan fisik, latihan verbal.
3. Indikasi Tindakan
a. Klien yang mengalami gangguan kontrol emosi.
b. Klien yang mengalami resiko perilaku kekerasan.
4. Kontra Indikasi Tindakan
a. Pasien dengan gelisah dan tidak mendengarkan arahan.
b. Pasien yang sedang mengamuk.
c. Pasien dengan gangguan kognitif dan gangguan pendengaran total.
d. Masalah orientasi yang menyimpang seperti psikopat.
e. Pasien dengan delusi yang tidak terkontrol.
5. Topik
Terapi aktivitas kelompok: yang akan di gunakan dalam proposal ini
merujuk Resiko Perilaku Kekerasan Sesi 4 : Spiritual
6. Waktu Pelaksanaan
Hari / tanggal : Selasa, 09 November 2021
Waktu : 08.00 WIB – 08.30 WIB
Tempat : Ruang Roy
7. Pengorganisasian dan tugas pelaksanaan

Pembagian tugas berdasarkan peran perawat selama kegiatan TAK:


PERAN TUGAS
Leader Memimpin pelaksanaan TAK
Co leader Membantu leader jika ada kekurangan dan membantu mengingatkan
Fasilitator Memfasilitasi dan membantu kesuksesan proses TAK
Observer Mengamati dan enilai proses berjalanya TAK.
10

Penjelasan rinci deskrpisi tugas perawat selama proses terapi aktifitas


kelompok berlangsung sebagai berikut :
a. Leader:
1) Memimpin dan membuka acara terapi aktivitas kelompok dengan
mengucapkan salam, memperkenalkan anggota, memperkenalkan
jenis kegiatan yang akan dilakukan (Resiko Perilaku Kekerasan
(RPK) Sesi 4 : Mencegah Perilaku Kekerasan Dengan Cara
Spiritual), kontrak waktu, durasi dan tempat.
2) Menginformasikan dari tujuan terapi aktivitas kelompok yang
akan dilakukan (Resiko Perilaku Kekerasan (RPK) Sesi 4 :
Mencegah Perilaku Kekerasan Dengan Cara Spiritual).
3) Menjelaskan aturan main dilakukan selama terapi berlangsung
4) menjelaskan tatacara permaian dalam TAK sesuai dengan
kegiatan yang akan dilakukan Resiko Perilaku Kekerasan (RPK)
Sesi 4 : Mencegah Perilaku Kekerasan Dengan Cara Spiritual)
5) Memimpin segala hal yang ada selama TAK sampai selesai.
b. Co–leader
1) Meringankan beban kerja leader dengan ikut membantu memandu
dan mengarahkan jalannya terapi aktivitas kelompok.
2) Membackup kerja leader ketika ada urusan mendadak yang harus
meninggalkan lokasi selama kegiatan terapi dilakukan.
3) Memotivasi klien untuk tetap mengikuti terapi sampai selesai.
4) Mengkoordinasi fasilitator dan observer sesuai arahan leader.
c. Fasilitator
1) Memfasilitasi segala alat yang diperlukan selama terapi yang
berkoordinasi dengan Co-Leader dibawah arahan Leader.
2) Memberi dukungan kepada klien agar aktif dan tetap mengikuti
jalanya terapi sampai dengan selesai.
11

3) bersama dengan Leader dan Co-Leader membantu proses terapi


yang akan dilakukan (Resiko Perilaku Kekerasan (RPK) Sesi 4 :
Mencegah Perilaku Kekerasan Dengan Cara Spiritual).
d. Observer
1) Mengawasi proses, respons dan kendala selama kegiatan TAK.
2) Mencatat proses, respons dan kendala selama kegiatan TAK.
3) Melaporkan proses, respons dan kendala selama kegiatan TAK

8. Setting tempat

L CL

P1 P4

F1 F3

P2 P3

F2

Ob

Keterangan :

a. L : Leader

b. L : Co-Leader

c. P : Pasien

d. : Fasilitator
12

e. : Observer

9. Alat
a. Jadwal Kegiatan Harian
b. Lembar Observasi

10. Metode
a. Dinamika kelompok
b. Diskusi dan Tanya jawab
c. Simulasi

11. Sasaran dan kriteria hasil

No. Nama Pasien Diagnosa Keperawatan


1. Sdr. Felix Resiko Perilaku Kekerasan
2. Sdri. Hana Resiko Perilaku Kekerasan
3. Sdri. Titan Resiko Perilaku Kekerasan
4. Sdri. Agnes Resiko Perilaku Kekerasan

12. Langkah Kegiatan

No. Tahap Kegiatan Waktu


1. Persiapan 1. Persiapan diri dan team terkait tugas dan peran 5 menit
masing – masing.
2. mengkondisikan ketersediaan alat, pembagian
papan nama dan tempat.
2. Orientasi 1. Pembukaan dan salam. 10 menit
2. Perkenalan perawat.
3. Verifikasi kontrak sebelumnya.
4. Evaluasi/validasi
a. Evaluasi perasaan klien saat ini.
13

b. Validasi gangguan / keluhan terkait


permasalahan jiwa.
c. Validasi tindakan Fisik dan verbal apakah
telah di lakukan untuk mencegak PK.
5. Kontrak
a. Leader menjelaskan tujuan kegiatan :
b. Kontrak waktu TAK
c. Kontrak Durasi TAK
d. Kontrak tempat TAK
e. Menanyakan kesediaan mengikuti TAK
6. Kesepakatan atruan TAK
a. Bila meninggalkan lokasi selama TAK,
harus meminta izin kepada Leader
b. Bila ingin bantuan bisa mengangkat
tangan atau meminta bantuan perawat
c. Semua peserta TAK harus sopan
d. Semua wajib mengikuti kegiatan dari awal
sampai selesai.
3. Tahap 1. Mulai terapi dengan menanyakan kepercayaan 15 menit
kerja
yang dianut klien.
2. Menjelaskan bahwa nanti akan dilakukan
kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan
rohani.
3. Mendiskusikan kegiatan spiritual apa yang
akan dipilih dan diperagakan bersama setiap
klien.
4. Meminta klien untuk memilih dan menuliskan
dijadwal kegiatan harian untuk mengurangi
amarah dan perilakuk kekerasan.
5. Meminta klien untuk melakukan kegiatan yang
disepakati bersama terkait kegiatan spiritual.
14

6. Beri pujian untuk semua klien atas


keberhasilan melakukan demontrasi.

4. Terminasi 1. Evaluasi 5 menit


a. Leader menanyakan perasaan klien setelah
mengikuti TAK.
b. Leader memberikan pujian untuk jawaban
yang benar.
2. Tindak lanjut
a. Leader menginfokan untuk klien supaya
melakukan kegiatan spiritual untuk
mencegah amarah..
3. Kontrak berikutnya
a. Menyepakati TAK yang akan datang,
yaitu mengenal waktu.
b. Menyepakati waktu dan tempat TAK
berikutnya.
13. Evaluasi dan Dokumentasi
a. Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada
tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien untuk
mencegah resiko perilkau kekerasan diharapkan klien dapat
melakukan tindakan spiritual yang mampu mencegah amarah.

Sesi 4 : TAK Mencegah Resiko Perilaku Kekerasan


Kemampuan mencegah resiko perilaku kekerasan dengan dua
tindakan spiritual

Kemampuan Spiritual

No. Aspek yang Nama Pasien


dinilai
15

1. Menyebutkan
nama lengkap
2. Menyebutkan
nama panggilan
Jumlah
Petunjuk:
1) Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama.
2) Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan klien
dengan memberi tanda (√) jika ditemukan pada klien dan tanda
(-) jika klien tidak ditemukan pada klien
DAFTAR PUSTAKA

Keliat, Budi Anna dan Akemat Pawirowiyono. (2014). Keperawatan Jiwa: Terapi
Aktivitas Kelompok, ED 2. Jakarta: EGC.

16
17

LAMPIRAN
18

Tabel Evaluasi
Sesi 4 : TAK Mencegah Resiko Perilaku Kekerasan
dengan dua tindakan spiritual

No. Aspek yang Nama Pasien


dinilai Felix Hana Titan Via
1. Menyebutkan
nama lengkap
2. Menyebutkan
nama panggilan
Jumlah

a. Leader
Tidak
No Kegiatan Dilakukan
Dilakukan
1. Memimpin jalannya TAK
2. Menyusun rencana aktifitas kelompok
3. Memberikan penjelasan tentang peraturan
4. Mengatasi masalah dalam TAK
5. Menyampaikan tujuan, kontrak waktu dan
peraturan

b. Co-Leader
Tidak
No Kegiatan Dilakukan
Dilakukan
1. Membantu leader dalam melaksanakan
pelaksanaan TAK sesuai dengan tugas leader
2. TAK sesuai tugas leader

c. Fasilitator (terdapat 3 fasilitator)


Tidak
No Kegiatan Dilakukan
Dilakukan
1. Mengutuhkan kehadiran klien dalam
kelompok TAK
2. memfasilitasi dan membantu dalam proses
TAK
3. Menyediakan alat yang dibutuhkan dalam
proses TAK
19

d. Observer
Tidak
No Kegiatan Dilakukan
Dilakukan
1. Mengamati dan mencatat proses TAK
2. Mengidentifikasi penting dalam proses TAK
3. Mengidentifikasi strategi kritis yang digunakan
leader
4. Memprediksi respon anggota kelompok pada
sesi berikutnya
5. Menyampaikan hasil observasi selama proses
TAK
20

Tabel Jadwal Kegiatan Harian

Nama :
Ruangan :

No. Hari/Tgl Waktu Kegiatan Keterangan


M B T

Anda mungkin juga menyukai