KEPERAWATAN PSIKIATRI
STIMULASI SENSORI SESI 1
Disusun Oleh
Kelompok 12
1
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
KEPERAWATAN PSIKIATRI
STIMULASI SENSORI SESI 1
Proposal Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) ini dibuat sebagai salah satu tugas praktik
klinik keperawatan psikiatri.
2
HALAMAN PENGESAHAN
Telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing akademik dan pembimbing klinik.
Erik Adik Putra BK, S. Kep., Ns., MSN Parjono, S.Kep., Ns.
3
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa atas penyertaan dan kasih
karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan Proposal Terapi Aktivitas Kelompok
Sosialisasi Sesi 1 di Ruang Geranium Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Soedjarwadi Klaten.
Proposal ini disusun untuk memenuhi pendalaman intervensi kelompok dalam mata kuliah
keperawatan psikiatri. Dalam proses penyusunan laporan ini penyusun telah dibantu dan
didukung oleh berbagai pihak, untuk itu peneliti ucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Nurlia Ikaningtyas, S.Kep., Ns., M. Kep., Sp. Kep., MB., PhD., NS., selaku
ketua STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta.
2. Bapak Erik Adik Putra BK, S. Kep., Ns., MSN., selaku Pembimbing Akademik
Penyusun menyadari masih banyak kekurangan, maka penyusun mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun demi meningkatkan kesempurnaan proposal ini. Semoga
proposal ini bermanfaat sebagaimana mestinya.
Kelompok 12
4
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..........................................................................................................1
HALAMAN PENGESAHAN...........................................................................................3
KATA PENGANTAR.......................................................................................................4
DAFTAR ISI......................................................................................................................5
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................6
BAB II LANDASAN TEORI............................................................................................8
A. Konsep TAK Umum...................................................................................................8
1. Definisi TAK.........................................................................................................8
2. Tujuan TAK...........................................................................................................8
3. Manfaat TAK.........................................................................................................8
4. Jenis TAK..............................................................................................................8
B. Konsep TAK Khusus..................................................................................................11
1. Definisi..................................................................................................................11
2. Tujuan....................................................................................................................11
3. Indikasi Tindakan..................................................................................................12
4. Kontra Indikasi Tindakan......................................................................................12
5. Topik......................................................................................................................12
6. Waktu Pelaksanaan (hari, tanggal, waktu, tempat)...............................................12
7. Pengorganisasian dan tugas pelaksanaan..............................................................13
8. Setting Tempat.......................................................................................................13
9. Alat........................................................................................................................13
10. Metode...................................................................................................................13
11. Sasaran dan Kriteria hasil......................................................................................14
12. Susunan Kegiatan..................................................................................................14
13. Evaluasi dan Dokumentasi....................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................18
Lampiran............................................................................................................................19
5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Stimulasi sensori adalah terapi aktivitas kelompok yang diadakan dengan memberikan
stimulus tertentu pada klien sehingga terjadi perubahan perilaku adaptif kepada klien.
TAK Stimulasi sensori merupakan upaya untuk menstimulasi semua pancaindra
(sensori) agar memberi respons yang adekuat. Terapi ini diberikan karena klien tidak
mampu merespon dengan lingkungan sosialnya. Data riskesdas (2018) menunjukkan
prevalensi skizofrenia psikosis di Indonesia sebanyak 6,7 per 1000 rumah tangga.
Artinya dari 1.000 rumah tangga, terdapat 6,7 rumah tangga yang mempunyai anggota
keluarga dengan pengidap skizofrenia. Penyebaran prevalensi tertinggi terdapat di Bali
dan DI Yogyakarta. Secara umum, hasil riset riskesdas 2018 juga menyebutkan
sebanyak 84,9% pengidap skizofrenia/psikosis di Indonesia telah berobat. Namun, yang
meminum obat tidak rutin lebih rendah sedikit daripada yang meminum obat secara
rutin. Tercatat sebanyak 48,9% penderita psikosis tidak meminum obat secara rutin dan
51,1% meminum secara rutin. Sebanyak 36,1% penderita yang tidak rutin minum obat
dalam satu bulan terakhir beralasan merasa sudah sehat. Sebanyak 33,7% penderita
tidak rutin berobat dan 23,6% tidak mampu membeli obat secara rutin. Dampak yang
ditimbulkan dari hal ini adalah klien menarik diri, dan membuat masalah kerusakan
komunikasi verbal non verbal, gangguan hubungan interpersonal, gangguan interaksi
sosial, resiko perubahan sensori (halusinasi), resiko mencederai diri dan orang lain,
serta penurunan minat kebutuhan dasar psikologis. Penggunaan terapi aktivitas
kelompok dapat memberikan dampak positif yang dapat membantu klien meningkatkan
perilaku adaptif serta mengurangi perilaku maladaptif terutama pada pasien dengan
kerusakan interaksi sosial yang disebabkan karena ketidakmampuan merespon dengan
lingkungan sosial sehingga klien tidak mampu memberikan respon dan
mengekspresikan perasaan.
B. Tujuan
Penulis mendapatkan pengalaman yang nyata dan mampu melakukan proses
keperawatan pada pasien yang mengalami gangguan mental/ jiwa dengan masalah
gangguan persepsi sensori.
6
C. Manfaat
1. Bagi pasien dan keluarga
Menambah pengetahuan dan keterampilan keluarga perawatan pasien gangguan
persepsi sensori dirumah
2. Bagi bidang keperawatan dan Tenaga Kesehatan
Memberikan manfaat praktis dan sebagai pedoman bagi perawat dan tenaga medis
dalam pengelolaan terapi aktivitas pada pasien gangguan persepsi sensori.
3. Bagi penulis
Penulis lebih memahami terapi aktivitas stimulasi sensori dan sebagai bahan
referensi untuk melakukan pengelolaan terapi aktivitas lebih baik
4. Bagi instansi Pendidikan
Sebagai bahan informasi dan referensi bagi mahasiswa keperawatan S1 Stikes
Bethesda Yakkum Yogyakarta tentang terapi aktivitas stimulasi sensori.
7
BAB II
LANDASAN TEORI
2. Tujuan TAK
a. Meningkatkan identitas diri pasien
b. Menyalurkan emosi pasien secara konstruktif
c. Meningkatkan keterampilan hubungan sosial yang akan membantu pasien di
dalam kehidupan sehari-hari.
d. Bersifat rehabilitatif : meningkatkan kemampuan ekspresi diri, keterampilan
sosial, kepercayaan diri, kemampuan empati, dan meningkatkan kemampuan
tentang masalah-masalah kehidupan dan pemecahannya.
3. Manfaat TAK
Manfaat TAK Secara umum terapi aktivitas kelompok mempunyai manfaat:
a. Meningkatkan kemampuan menilai dan menguji kenyataan (reality testing)
melalui komunikasi dan umpan balik dengan atau dari orang lain.
b. Meningkatkan kemampuan sosialisasi pasien
c. Meningkatkan kesadaran tentang pentingnya hubungan antara reaksi
emosional diri sendiri dengan perilaku defensive (bertahan terhadap stress)
dan adaptasi.
d. Membangkitkan motivasi bagi kemajuan fungsi-fungsi psikologis seperti
kognitif dan afektif. (Iva Milia, 2020)
4. Jenis TAK
Terapi aktivitas kelompok terdiri dari beberapa jenis antara lain:
a. Terapi aktivitas kelompok stimulasi kognitif atau persepsi
8
Pasien di latih untuk mempersepsikan stimulus yang pernah dialami atau
stimulus yang disediakan. Terapi ini memiliki tujuan untuk membantu pasien
yang memiliki masalah dalam kemunduran orientasi dengan melakukan
stimulasi persepsi untuk memotivasi proses berpikir dan afektif serta
mengurangi perilaku maladaptif.
Macam-macam TAK stimulasi persepsi:
1) Sesi IA: TAK SP: Kebersihan diri: mandi
2) Sesi IB: TAK SP: Kebersihan diri :keramas
3) Sesi IC: TAK SP: Kebersihan diri: menyikat gigi
4) Sesi ID: TAK SP: Kebersihan diri: perawatan kuku
5) Sesi IIA: TAK SP: Berdandan: berpakaian rapi
6) Sesi IIB: TAK SP: Berdandan: berhias diri
7) Sesi IIIA: TAK SP: Tata cara makan
8) Sesi IIIB: TAK SP: Tata cara minum
9) Sesi IVA: TAK SP: Tata cara buang air besar
10) Sesi IVB: TAK SP: Tata cara buang air kecil
b. Terapi aktivitas kelompok stimulasi sensori
Fokus pada terapi ini untuk memberi stimulasi sensasi yang dimiliki pasien.
Stimulasi tersebut diobservasi bagaimana reaksi yang diungkapkan pasien,
seperti ekspresi perasaan atau emosi melalui mimik wajah, gerakan tubuh, atau
ucapan. Hal ini dilakukan untuk merangsang sensori pada pasien yang
memiliki masalah pada fungsi sensori. Teknik ini dilakukan pada terapi ini
melibatkan kemampuan panca indera untuk mengekspresikan
stimulus/rangsangan internal dan eksternal.
Macam-macam TAK stimulasi sensori:
1) Sesi 1: Mendengar musik
2) Sesi 2: Menggambar
3) Sesi 3: Menonton TV/video
c. Terapi aktivitas kelompok orientasi realita
Pasien diorientasikan pada kenyataan pada sekitar yaitu kenyataan diri sendiri,
orang lain, lingkungan, orang terdekat yang ada hubungan dengan pasien
sebelumnya dan saat ini. Terapi ini berfokus pada orientasi realitas dengan
pendekatan pasien terhadap situasi nyata. Masalah yang dihadapi pasien
umumnya adalah gangguan orientasi waktu, orang, dan tempat.
9
Macam-macam TAK orientasi realita:
1) Sesi 1: Pengenalan orang
2) Sesi 2: Pengenalan tempat
3) Sesi 3:Pengenalan waktu
d. Terapi aktivitas kelompok sosialisasi
Terapi ini membantu pasien bersosialisasi dengan orang lain yang ada
disekitarnya. Kegiatan sosialisasi ini untuk meningkatkan kemampuan pasien
dalam berinteraksi dan berperan di lingkungan sosial. Sosialisasi yang
dimaksud untuk memfasilitasi psikoterapi untuk meningkatkan hubungan
interpersonal, memberi respon terhadap orang lain, mengekspresikan ide dan
persepsi, menerima stimulus eksternal yang berasal dari lingkungan.
Macam-macam TAK kelompok sosialisasi:
1) Sesi 1: TAKS
2) Sesi 2: TAKS
3) Sesi 3: TAKS
4) Sesi 4: TAKS
5) Sesi 5: TAKS
6) Sesi 6: TAKS
7) Sesi 7: TAKS
e. Terapi aktivitas kelompok peningkatan harga diri
Terapi berfokus pada kemampuan pasien untuk menghargai diri sendiri. Terapi
ini diharapkan mampu merumuskan tujuan hidup yang nyata/realistis.
Macam-macam TAK harga diri rendah:
1) Sesi 1: Identifikasi hal positif pada diri
2) Sesi 2: Melatih hal positif pada diri
f. Terapi aktivitas kelompok mengontrol halusinasi
Terapi ini diberikan untuk membantu pasien yang memiliki masalah halusinasi
dengan cara mengontrol halusinasi. Terapi ini diharapkan pasien mampu
memberikan respon terhadap berbagai stimulus dalam kehidupan diharapkan
adaptif.
Macam-macam TAK halusinasi:
1) Sesi 1: Mengenal halusinasi
2) Sesi 2: Mengontrol halusinasi dengan menghardik
3) Sesi 3: Mengontrol halusinasi dengan melakukan kegiatan
10
4) Sesi 4: Mencegah halusinasi dengan bercakap-cakap
5) Sesi 5: Mengontrol halusinasi dengan patuh minum obat
g. Terapi aktivitas kelompok penyaluran energi
Terapi ini berfokus pada teknik dalam menyalurkan energi yang dapat
memberikan pengaruh kepada pasien dalam pengembangan penyaluran energi
seperti meluapkan kemarahan dan rasa batin yang konstruktif tanpa
menimbulkan dampak kerugian pada diri sendiri, orang lain, maupun
lingkungan.
(Keliat, 2014; Prabowo, 2014; Yusuf, 2015).
2. Tujuan
a. Umum
Tujuan umum TAK Stimulasi Sensori adalah klien dapat berespon terhadap
stimulus panca indra yang diberikan.
b. Khusus
Tujuan khusus dari TAK Stimulasi sensori adalah :
1) Klien mampu berespons terhadap suara yang didengar
2) Klien mampu berespons terhadap gambar yang dilihat
3) Klien mampu mengekspresikan perasaan melalui gambar
11
c. Khusus sesi 1
Tujuan khusus dari TAK stimulasi sensori sesi 1 mendengarkan musik adalah :
1) Klien mampu mengenali musik yang didengar
2) Klien mampu memberi respons terhadap musik
3) Klien mampu menceritakan perasaannya setelah mendengarkan musik
3. Indikasi Tindakan
Adapun indikasi klien untuk dilaksanakan TAK Stimulasi Sensori sesi 1 :
Mendengarkan musik antara lain :
a. Klien yang mengalami gangguan isolasi sosial.
b. Klien dengan gangguan harga diri rendah yang disertai dengan kurang
komunikasi verbal
5. Topik
Topik pada terapi aktivitas kelompok stimulasi sensori sesi 1 adalah mendengarkan
musik.
6. Waktu Pelaksanaan
Terapi aktivitas kelompok ini dilaksanakan pada
a. Hari/tanggal : Kamis, 18 Januari 2024
b. Waktu : 07.30-08.15 WIB
12
c. Tempat : Ruang Geranium
8. Setting tempat
a. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
b. Sesuaikan dengan kemampuan yang akan dilatih
c. Ruang nyaman dan tenang
9. Alat
Alat yang digunakan adalah :
a. Tape recorder / CD Player
b. Kaset / CD Lagu
10. Metode
Metode yang digunakan dalam TAK ini adalah :
a. Diskusi
13
b. Sharing persepsi
11. Sasaran dan Kriteria hasil
a. Sasaran
1.
2.
3.
b. Kriteria Hasil
Kriteria hasil pada TAK stimulasi sensori sesi 1 mendengarkan musik
adalah sebagai berikut :
1) Klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
2) Klien memberi respons (ikut bernyanyi/menari/joget/menggerakkan
tangan-kaki dagu sesuai irama)
3) Memberi pendapat tentang musik yang didengar
4) Menjelaskan perasaan setelah mendengar lagu
12. Susunan Kegiatan (tabel dengan kolom: no, tahap, kegiatan, waktu)
14
1) Terapis menjelaskan
tujuan kegiatan, yaitu
mendengarkan musik
2) Terapis menjelaskan
aturan main berikut
a) Jika ada klien yang
ingin meninggalkan
kelompok, harus
meminta izin
kepada terapis
b) Lama kegiatan 45
menit
c) Setiap klien
mengikuti kegiatan
dari awal sampai
selesai
15
Setelah lagu selesai, klien
menceritakan perasaannya
setelah mendengar lagu.
e. Terapis memutar lagu, klien
mendengar, boleh berjoget
atau tepuk tangan (kira-kira 15
menit). Musik yang diputar
boleh diulang beberapa kali.
Terapis mengobservasi respon
klien terhadap musik.
f. Secara bergiliran, klien
diminta menceritakan
perasaannya. Sampai semua
klien mendapat giliran.
g. Terapis memberikan pujian
setiap klien selesai
menceritakan perasaannya dan
mengajak klien lain bertepuk
tangan.
16
1) Menyepakati TAK yang
akan datang, yaitu
menggambar
2) Menyepakati waktu dan
tempat
3. Memberikan pendapat
tentang musik yang di
dengar
4. Menjelaskan perasaan
setelah mendengarkan lagu
b. Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan
proses keperawatan tiap klien.
17
DAFTAR PUSTAKA
18
Lampiran
SESI 1 : TAK
Stimulasi Sensori Mendengarkan Musik
Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien pada kolom nama klien
2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan klien mengikuti, merespons,
memberi pendapat, serta menyampaikan perasaan tentang musik yang didengar. Beri
tanda (v) jika klien mampu dan tanda (-) jika klien tidak mampu.
19
JADWAL KEGIATAN
Nama :
Ruangan :
20
21