Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

SPRITUAL EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUE

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 4
Ainul Bariyatun Nikmah 18101157510075
Edho Sugismia Prabowo Sakti 18101157510083
Nopia Sapitri 18101157510098
Windri Melati Herman 18101157510108

DOSEN PENGAMPU:
Ria Okfrima, S. Psi, MM

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA “YPTK” PADANG


PADANG
/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan
kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan
hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Spritual
Emotional Freedom Technique” tepat waktu.
Makalah Spritual Emotional Freedom Technique disusun guna memenuhi
tugas buk Ria Ofrima pada salah satu matakuliah penulis yaitu Psikologi Emosi di
kampus UPI “YPTK” Padang. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini
dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang Emotional Freedom Technique.
Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada buk Ria
Okfrima selaku dosen mata kuliah psikologi emosi. Tugas yang telah diberikan ini
dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis.
Penulis juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu
proses penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan
makalah ini.

Padang, 28 Mei 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR .................................................................................. i
DAFTAR ISI ................................................................................................. ii

BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah............................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................... 2
1.3 Tujuan ...................................................................................... 2

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Sejarah Singkat SEFT .............................................................. 4
2.2 Pengertian SEFT....................................................................... 7
2.3 Tujuan Terapi 8
SEFT.................................................................. 9
2.4 Teknik Terapi 14
SEFT.................................................................. 15
2.5 Lima Kunci Keberhasilan Terapi 18
SEFT....................................
2.6 Konsep Teoritis Terapi SEFT ...................................................
2.7 Kelebihan dan Kelemahan Terapi
SEFT...................................

BAB III : PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN


3.1 Kesimpulan............................................................................... 19
3.2 Saran.......................................................................................... 20

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 21

ii

i
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manusia sebagai makhluk yang memiliki kesadaran, menyadari adanya
masalah-masalah yang mengganggu jiwanya. Sejarah manusia mencatat
adanya upaya mengatasi masalah gangguan kejiwaan. Upaya tersebut ada
yang bersifat mistik, irasional, logis, konseptual dan ilmiah. Manusia
merindukan kehidupan yang tenang dan sehat, baik jasmani maupun rohani,
kesehatan yang bukan hanya menyangkut badan, tetapi juga kesehatan
mental. Peradaban manusia yang semakin maju berakibat pada semakin
kompleksitasnya gaya hidup manusia. Bersamaan dengan pesatnya
modernisasi kehidupan, manusia harus menghadapi persaingan yang ketat,
pertarungan yang tajam, suatu keadaan yang menimbulkan kegalauan dan
kegelisahan. Manusia yang tidak dapat mempertahankan kondisi kejiwaannya
sehingga ia akan mengalami gangguan mental atau gangguan jiwa.
Masalah gangguan kejiwaan banyak dibicarakan dalam tazkiyat al-nafs,
yang diistilahkan Al-Ghazali dengan penyakit jiwa, yang terdapat dalam
rub'al-muhlikat. Orang yang sakit jiwa adalah orang yang tidak memiliki
sikap I'tidal (keseimbangan) dalam berakhlak. Orang yang buruk akhlaknya
seperti, bersifat nifaq (munafik), memperturutkan hawa nafsu, berlebih-
lebihan dalam berbicara, marah, iri, dengki, cinta dunia, cinta harta, bakhil,
mencari popularitas, riya’, takabur, dan sombong. Sifat-sifat tercela tersebut
menurut kesehatan mental dipandang sebagai penyebab gangguan kejiwaan
karena dapat menimbulkan guncangan batin dan ketidaktentraman jiwa,
menurut istilah tazkiyat membawa kepada kebinasaan
Kenyataan menunjukkan bahwa peradaban manusia semakin maju dan
semakin kompleks gaya hidup manusia. Pesatnya modernisasi kehidupan,
menjadikan manusia harus menghadapi persaingan ketat, pertarungan yang
tajam, keadaan yang menimbulkan kegalauan dan kegelisahan. Manusia yang

1
tidak dapat mempertahankan kondisi kejiwaannya akan mengalami gangguan
mental.
Data statistik WHO tahun 2012 menyebutkan sekitar 450 juta orang di
dunia mengalami masalah gangguan kesehatan mental. Sepertiga diantaranya
terjadi di Negara berkembang. Data yang ditemukan peneliti di Harvard
University dan University College London, mengatakan penyakit kejiwaan
pada tahun 2016 meliputi 32% dari semua jenis kecacatan di seluruh dunia.
Angka tersebut meningkat dari tahun sebelumnya.
SEFT (Spiritual Emotional Freedom Technique) adalah sebuah metode
terapi psikologi yang merupakan bentuk pengembangan dari metode terapi
Emotional Freedom Technique (EFT) dengan lebih menekankan pada
pengendalian pikiran dan emosi sehingga tidak mudah terganggu serta
dilakukannya pengetukan ringan dengan menggunakan ujung jari (tapping)
pada titik-titik meridian untuk setiap titik yang bermasalah.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana sejarah singkat Spiritual Emotional Freedom Technique?
2. Apa pengertian Spiritual Emotional Freedom Technique?
3. Apa tujuan dari terapi Spiritual Emotional Freedom Technique?
4. Bagaimana teknik terapi Spiritual Emotional Freedom Technique?
5. Apa kunci keberhasilan terapi Spiritual Emotional Freedom Technique?
6. Apa konsep teoritis terapi Spiritual Emotional Freedom Technique?
7. Apa kelebihan dan kelemahan dari terapi Spiritual Emotional Freedom
Technique?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui tentang sejarah singkat Spiritual Emotional Freedom
Technique
2. Mengetahui pengertian Spiritual Emotional Freedom Technique
3. Mengetahui dari terapi Spiritual Emotional Freedom Technique
4. Mengetahui teknik terapi Spiritual Emotional Freedom Technique

2
5. Mengetahui kunci keberhasilan terapi Spiritual Emotional Freedom
Technique
6. Mengetahui konsep teoritis terapi Spiritual Emotional Freedom Technique
7. Mengetahui kelebihan dan kelemahan dari terapi Spiritual Emotional
Freedom Technique

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Singkat Spiritual Emotional Freedom Technique


Sejarah terapi Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) berawal
dari akupuntur dan akupresur yang berasal dari kedokteran China. Akupuntur
dan akupresur muncul pada bulan September 1991. Ketika Erika dan Helmut
Simon sedang jalan-jalan mereka menemukan mayat yang masih utuh dan
terendam dalam glasier (sungai dengan suhu di bawah titik beku). Di tubuh
mayat tersebut terdapat tatto yang menandai titik-titik utama meridian tubuh.
Setelah diuji dengan “carbon dating test”, mayat tersebut diduga berusia 5300
tahun. Para ahli akupuntur berpendapat, bahwa titik-titik tatto tersebut dibuat
oleh ahli akupuntur kuno yang sangat kompeten, karena ketepatan dan
kompleksitasnya.
Pada tahun 1964, George Goodheart, dokter ahli chiropractic (terapi
pijatan pada tulang belakang untuk menyembuhkan berbagai penyakit fisik)
mulai meneliti tentang hubungan antara kekuatan otot, organ dan kalenjar
tubuh dengan energi meridian. Ia mengembangkan satu metode, yakni
mendiagnostik penyakit dengan cara menyentuh bagian otot tubuh (muscle
testing) yang saat ini disebut dengan applied kineslogogy. Menurutnya
gangguan penyakit yang terjadi pada diri seseorang berdampak pada
melemahnya otot tertentu dan menjadi pusat tubuh yang sedang sakit. Prinsip
ini ditindak lanjuti lebih jauh oleh psikiater pakar pengobatan holistik, John
Diamond yang merupakan salah satu murid Goerge Goodheart.
Periode berikutnya muncul John Diamond. Ia adalah salah satu pioner
yang menulis tentang hubungan “sistem energi tubuh” dengan gangguan
psikologis. Konsep ini mendasari lahirnya cabang baru psikologi yang
dikenal dengan energy psychology. Sebuah terobosan yang menggabungkan
prinsip kedokteran timur dengan ilmu psikologi. Dalam teori ini
menggunakan energi tubuh untuk mempengaruhi pikiran, perasaan dan juga

4
perilaku. Energy psychology ini menjadi pondasi terlahirnya Tought Field
Therapy (TFT) yang dipelopori Roger Callahan.
Roger Callahan dikenal dengan terapi kontroversional yang mengegerkan
dunia psikoterapi yaitu Tought Field Therapy (TFT). Berawal pada peristiwa
tahun 1980, Roger Callahan sedang berusaha membantu kliennya, Marry
dengan keluhan intense aqua phobia (sangat takut air). Callahan yang
mempelajari sistem energi tubuh mencoba mempraktekannya dengan
mengetuk (tapping) dengan ujung jari ke bagian bawah mata pasiennya yang
mengalami fobia air. Begitu mengejutkan selama kurang lebih 1,5 tahun ia
mengobati pasien dengan berbagai macam metode dan kini pasien
melaporkan, bahwa ia tidak takut lagi pada air bahkan sembuh total
setelahnya. Terbukti metode TFT ini mampu menyembuhkan gangguan
emosi secara instan. Karena keberhasilannya, Callahan membuat alat
diagnosa gangguan sistem energi tubuh (voice technology) dan dibeli pertama
kali oleh Gary Craig yang kini terkenal dengan teknik Emotional Freedom
Technique (EFT).
Dari Gary Craig, istilah EFT dilahirkan. Ia menyederhanakan TFT
hingga menjadi teknik yang lebih mudah tetapi tetap efektif hasilnya.
Kegigihannya untuk mencari sebuah metode yang paling sederhana
mempertemukannya dengan penemuan Callahan yakni TFT. Saat itu ia
menghabiskan USD 110.000 agar dilatih langsung oleh penemunya dan
membeli alat voice technology TFT. Namun, metode yang diajarkan Callahan
masih rumit dan tidak praktis, sehingga ia terpanggil untuk
menyederhanakannya agar penemuan berharga ini dapat dimengerti oleh
orang awam. Maka terlahirlah EFT dari jerih payah sang Maestro ini. 6 EFT
merupakan metode untuk menyingkirkan masalah-masalah psikologis
sehingga anda bisa bebas memiliki, melakukan atau menjadi apa pun yang
anda inginkan.
Gary Craig memperkenal EFT sebagai metode penyembuhan yang paling
sederhana dan efektif, namun tidak ditangan Steve Weels. Ia menggunakan
teknik EFT lebih jauh lagi yakni, untuk meningkatkan prestasi (peak

5
performance) dan kini Stave Weels menjadi pembicara dan konsultan
international dibidang peak performance dan menjadi jembatan terciptanya
SEFT (Spiritual Emotional Freedom Technique) oleh Ahmad Faiz Zainuddin.
Terlahirnya SEFT diperkenalkan oleh Ahmad Faiz Zainuddin, lulusan
psikologi Universitas Airlangga Surabaya. Beliau mengenal EFT melalui
Steve Wells (Australia) dan belajar melalui video course dari Gary Craig.
SEFT mulai diperkenalkan di Indonesia pada tanggal 17 Desember 2005,
beliau memperkenalkannya melalui konsultasi pribadi, seminar, workshop,
dan pelatihan baik di Indonesia, Malaysia, Singapura dan beberapa negara di
Asia Tenggara. Dalam SEFT ada unsur spiritual, yaitu memasukkan doa
sebagai bagian dari dimulainya proses terapi hingga terapi berakhir. Beberapa
pakar EFT (Ritta Hag dan Rodney Woulfe) mengatakan, bahwa tehnik SEFT
lebih powerfull dibanding EFT versi originalnya.
Meskipun terapi SEFT merupakan metode yang lahir dari terapi EFT,
namun kedua memiliki beberapa perbedaan, diantaranya:
a. Berdasarkan basic philosophy
Terapi EFT berasumsi bahwa kesembuhan berasal dari diri saya
sendiri (self centered). Sedangkan terapi SEFT berasumsi bahwa
kesembuhan berasal tuhan (God centered).
b. Berdasarkan set-up
Terapi EFT ketika set-up mengucap “Walaupun saya sakit ini… saya
terima diri saya sepenuhnya…”. Sedangkan terapi SEFT ketika set- up
mengucap “Ya tuhan… walaupun saya sakit… saya ikhlas menerima sakit
saya ini, saya pasrahkan kesembuhannya kepada-Mu…”.
c. Berdasarkan tune-in
Pada terapi EFT ketika tune-in menyebut detail masalahnya.
Misalnya, sakit kepala ini, rasa pedih ini, dll. Sedangkan pada terapi SEFT
ketika tune-in tidak terlalu fokus pada detail masalahnya, cukup lakukan 3
hal bersamaan, yakni: Rasakan sakitnya, fokuskan pikiran ke tempat sakit
dan ikhlaskan dan pasrahkan kesembuhan sakit itu pada Tuhan.

6
d. Berdasarkan sikap saat tapping

Pada terapi EFT tapping dilakukan dalam suasana santai, karena


fokusnya pada diri sendiri. Sedangkan dalam terapi SEFT tapping
dilakukan dengan penuh keyakinan bahwa kesembuhan datangnya dari
tuhan, kekhusyukan, keikhlasan, kepasrahan dan rasa syukur.

2.2 Pengertian Spiritual Emotional Freedom Technique


Terapi ini merupakan suatu teknik penggabungan dari sistem energi
tubuh (energy medicine) dan terapi spiritualitas dengan menggunakan metode
tapping (ketukan) beberapa titik tertentu pada tubuh. Banyak manfaat yang
dihasilkan dengan terapi SEFT yang telah terbukti membantu mengatasi
berbagai masalah fisik maupun emosi (Faiz, 2009).
Terapi spiritual emotional freedom tehnique (SEFT) termasuk teknik
relaksasi, merupakan salah satu bentuk mind-body therapy dari terapi
komplementer dan alternatif keperawatan yang memanfaatkan sistem energi
tubuh untuk memperbaiki kondisi pikiran, emosi dan perilaku manusia
(Zainuddin, 2009).
SEFT merupakan teknik penggabungan dari sistem energi tubuh
(energy Medicine) dan terapi spiritual dengan menggunakan tapping pada
titik-titik kunci sepanjang 12 jalur energy (energy medicine) tubuh. Bedanya
dibandingkan dengan metode akupuntur akupresure adalah teknik SEFT
menggunakan unsur spiritual, cara yang digunakan lebih aman, lebih mudah
dan lebih sederhana, karena SEFT hanya menggunakan ketukan tangan
(tapping). (Zainuddin, 2009)
Menurut Faiz (2009), terapi SEFT berfokus pada kata atau kalimat yang
diucapkan berulang kali dengan ritme yang teratur disertai sikap pasrah
kepada AllahSWT. Ketika seorang pasien berdoa dengan tenang (disertai
dengan hati ikhlas & pasrah) maka tubuh akan mengalami relaksasi dan
menyebabkan seorang pasien menjadi tenang. Pernafasan menjadi teratur,
denyut jantung menjadi teratur dan stabil akan melancarkan sirkulasi darah
yang mengalir kedalam tubuh dan mereka benar-benar berada dalam keadaan

7
yang luar biasa rileks, dan ketika seseorang dalam keadaan rileks maka akan
mudah untuk memulai tidur.
Mills (2012) menjelaskan proses teknik relaksasi membuat seseorang
menjadi rileks.
Prosesnya yaitu dimulai dengan membuat otot-otot polos pembuluh darah
arteri dan vena menjadi rileks bersama dengan otot-otot lain dalam tubuh.
Efek dari relaksasi otot-otot ini menyebabkan kadar neropinefrin dalam darah
menurun. Otot-otot yang rileks ini akan menyebarkan stimullus ke
hipotalamus sehingga jiwa dan organ dalam manusia merasakan ketenangan
dan kenyamanan (rileks).
Pada SEFT digunakan stimulasi berupa ketukan ringan atau tapping pada titik
acupoint. Pada saat tapping terjadi peningkatan proses perjalanan sinyalsinyal
neurotransmitter yang menurunkan regulasihipotalamic-pitutiary-adrenal
Axis (HPA axis) sehingga mengurangi produksi hormon stres yaitu kortisol
(Church, 2009).

2.3 Tujuan Terapi Spiritual Emotional Freedom Technique

Menurut Ulyah, bahwa tujuan terapi SEFT adalah untuk membantu


orang lain baik individual maupun kelompok dalam mengurangi penderitaan
psikis maupun fisik, sehingga acuannya dapat digunakan untuk melihat
tujuan tersebut ada pada motto yang berbunyi “LOGOS” (loving God,
blessing to the others and self improvement).

Menurut Ulyah (2014) ada tiga hal yang dapat diungkapkan dari motto
tersebut adalah:

a. oving God yaitu seseorang harus mencintai Tuhan, dengan cara


aktivitasnya untuk hal-hal yang baik dan tidak berlawanan dengan norma
yang sudah ditentukan.
b. Blassing to the other adalah ungkapan yang ditujukkan agar kita peduli
pada orang lain untuk bisa menerapi.

8
Self improvement adalah memiliki makna perbaiki diri sendiri
mengingat adanya kelemahan dan kekurangan pada setiap pribadi, sebab itu
melalui refleksi ini seseorang akan mawas diri bertindak hati-hati dan tidak
ceroboh dalam kehidupan sehari-hari dan tujuan seutuhnya SEFT adalah tidak
lain membawa manusia dalam kehidupan damai dan sejahtera.

2.4 Teknik Terapi Spiritual Emotional Freedom Technique


Ada dua versi dalam melakukan SEFT. Pertama adalah versi lengkap
dan yang kedua adalah versi ringkas (short-cut). Keduanya terdiri dari tiga
langkah sederhana, perbedaannya hanya pada langkah ketiga (the tapping).
Pada versi ringkas, langkah ketiga dilakukan hanya pada 9 titik dan pada
versi lengkap tapping dilakukan pada 18 titik. Tiga langkah sederhana itu
adalah sebagai berikut:
a. The set-up
The set-up bertujuan untuk memastikan agar aliran energi tubuh
kita terarahkan dengan tepat. Langkah yang dilakukan untuk menetralisir
“psychological reversal” atau perlawanan psikologis (biasanya berupa
pikiran negatif spontan atau keyakinan bawah sadar negatif).
Misal: (saya sedih karena sering marah). Kalimat yang harus
diucapkan adalah,”Ya Allah.....meskipun kepala saya pusing karena
sering marah, saya ikhlas, saya pasrah sepenuhnya kepada-Mu”
The set-up terdiri dari 2 aktivitas. Pertama, adalah mengucapkan
kalimat seperti diatas dengan penuh rasa khusyu‟, ikhlas dan pasrah
sebanyak 3 kali. Kedua, adalah sambil mengucapkan dengan penuh
perasaan, menekan dada tepatnya dibagian sore spot (titik nyeri = daerah
disekitar dada atas yang jika ditekan terasa agak sakit) atau mengetuk
dengan dua ujung jari dibagian karate chop.
Setelah menekan titik nyeri atau mengetuk karate chop sambil
mengucap kalimat set-up seperti diatas, kita lanjutkan dengan langkah
kedua, “the tune-in”.

9
b. The tune-in
Untuk masalah fisik, melakukan tune-in dengan cara merasakan
rasa sakit yang dialami, lalu mengarahkan pikiran ke tempat rasa sakit,
dibarengi dengan hati dan mulut mengatakan: “Ya Allah saya ikhlas,
saya pasrah…” atau “Ya Allah saya ikhlas menerima sakit saya ini, saya
pasrahkan kepada-Mu kesembuhan saya”.
Untuk masalah emosi, tune-in dilakukan dengan cara memikirkan
sesuatu atau peristiwa spesifik tertentu yang dapat membangkitkan emosi
negatif yang ingin kita hilangkan. Ketika terjadi reaksi negatif (marah,
sedih, takut dan lain sebagainya), hati dan mulut kita mengatakan, “Ya
Allah… saya ikhlas.. saya pasrah”. Bersamaan dengan tune-in ini kita
melakukan langkah ketiga yaitu tapping.

c. The tapping
Tapping adalah mengetuk ringan dengan dua ujung jari pada titik-
titik tertentu ditubuh, sambil terus melakukan tune-in. Titik ini adalah titik-
titik kunci dari the major energy meridians, yang jika kita ketuk beberapa
kali akan berdampak pada ternetralisasirnya gangguan emosi atau rasa
sakit yang dirasakan, karena aliran energi tubuh berjalan dengan normal
dan seimbang kembali.
Berikut rincian dari titik-titik kunci dari the major energy meridians:

Tabel Titik-Titik Kunci dari The Major Energy


Meridians
No. Ga Titik Tapping
mb
ar

10
1. Cr = Crown

Pada titik dibagian kepala.

2. EB = Eye Brow

Pada titik permulaan mata.

3. SE = Side of Eye
Diatas tulang disamping
mata.

4. UE = Under Eye
2 cm dibawah kelopak mata.

5. UN = Under Nose
Tepat dibawah hidung.

11
6. Ch = Chin
Diantara dagu dan
bagian bawah bibir.

7. CB = Collar Bone
Diujung tepat bertemunya
tulang dada, collar bone dan
tulang rusuk pertama.

8. UA = Under Arm
Dibawah ketiak sejajar
dengan puting susu (pria)
atau tepat di bagian tengah
tali bra (wanita).

9. BN = Bellow Nipple
2,5 cm dibawah puting susu
(pria) atau di perbatasan
antara tulang dada dan
bagian bawah payudara.
10. IH = Inside Hand
Dibagian dalam tangan yang
berbatasan dengan telapak
tangan.

12
11. OH = Outside Hand
Dibagian luar tangan yang
berbatasan dengan telapak
tangan.

12. Th = Thumb
Ibu jari disamping
luar bagian bawah
kuku.

13. IF = Index Finger


Jari telunjuk disamping luar
bagian bawah kuku
(dibagian yang menghadap
ibu jari).

Untuk versi ringkas tapping hanya dilakukan pada 9 titik pertama


(gamut prosedure) pada tabel. Sedangkan untuk versi lengkap setelah
menyelesaikan 9 gamut prosedure, langkah terakhir adalah mengulang tapping
dari titik pertama hingga ke-17 (berakhir di karate chop) dan diakhiri dengan
mengambil nafas panjang dan menghembuskan sambil mengucap syukur
(Alhamdulillah).

2.5 Lima Kunci Keberhasilan Terapi Spiritual Emotional Freedom Technique


Menurut Zainuddin kunci keberhasilan terapi SEFT ini ada 5, yaitu:
a. Yakin
Dalam hal ini kita tidak diharuskan untuk yakin sama SEFT atau diri
kita sendiri, kita hanya perlu yakin pada Maha Kuasa-Nya Tuhan dan
Maha Sayang-Nya Tuhan pada kita. Jadi SEFT tetap efektif walaupun kita

13
ragu, tidak percaya diri, malu kalau tidak berhasil, asalkan kita masih
yakin sama Allah, SEFT tetap efektif.
b. Khusyu’
Selama melakukan terapi, khususnya saat set-up, kita harus
konsentrasi atau khusyu’. Pusatkan pikiran kita pada saat melakukan set-
up (berdoa) pada Sang Maha Penyembuh, berdoalah dengan penuh
kerendahan hati. Salah satu penyebab tidak terkabulnya doa adalah karena
kita tidak khusyu’, hati dan pikiran kita tidak ikut hadir saat berdoa hanya
di mulut saja, tidak sepenuh hati.
a. Ikhlas
Ikhlas artinya ridho atau menerima rasa sakit kita (baik fisik maupun
emosi) dengan sepenuh hati. Ikhlas artinya tidak mengeluh, tidak complain
atas musibah yang sedang kita terima. Hal yang membuat kita semakin
sakit adalah karena kita tidak mau menerima dengan ikhlas rasa sakit atau
masalah yang sedang kita hadapi.
b. Pasrah

Pasrah berbeda dengan ikhlas. Ikhlas adalah menerima dengan


legowo apapun yang kita alami saat ini, sedangkan pasrah adalah
menyerahkan yang terjadi nanti pada Allah. Kita pasrahkan kepada-Nya
yang terjadi nanti. Apakah nanti rasa sakit yang kita alami makin parah,
makin membaik atau sembuh total, kita pasrahkan pada Allah.
c. Syukur
Bersyukur saat kondisi semua baik-baik saja adalah mudah. Sungguh
berat untuk tetap bersyukur di saat kita masih sakit atau punya masalah
yang belum selesai. Tetapi apakah tidak layak jika kita minimal menyukuri
banyak hal lain dalam hidup kita yang masih baik dan sehat. Maka kita
perlu “discipline of gratitude”, mendisiplikan pikiran, hati dan tindakan
kita untuk selalu bersyukur dalam kondisi yang berat sekalipun. Jangan-
jangan sakit yang kita derita atau musibah yang tidak kunjung selesai ini
terjadi karena kita lupa mensyukuri nikmat yang selama ini kita terima.

14
2.6 Konsep Teoritis Terapi Spiritual Emotional Freedom Technique
Zainuddin (2009) mengatakan bahwa dalam Terapi SEFT mempunyai
beberapa konsep teori yaitu cognitive therapy, NLP (Neuro – Linguistic
Programming), hypnotheraphy, energy theraphy, dan EMDR (Eye Movement
Desentization Reprocessing).
a. Cognitive theraphy (Terapi Kognitif)
Terapi Kognitif adalah metode pengobatan yang digunakan untuk
mengatasi permasalahan yang berhubungan dengan emosi dan prilaku
seperti pikiran-pikiran negatif, kecemasan, dan depresi. Terapi ini
dikembangkan sejak tahun 1860-an dan penciptanya bernama Aaron Beck.
Terapi ini mempunyai cara pengobatan berdasarkan prinsip bahwa pikiran
mempengaruhi perasaan atau mood seseorang. Terapi kognitif berusaha
untuk memperbaiki pikiran positif atau mencoba untuk berpikir realistis
sesuai dengan kenyataan bukan memunculkan kekuatan untuk berpikir
positif.
b. NLP (Neuro – Linguistic Programming)
NLP (Neuro – Linguistic - Programming) mempunyai kata dasar
Neuro, Linguistic, dan Programming. Neuro mempunyai arti memahami
apa yang sedang terjadi disekitarnya, Linguistic merupakan cara
menggunakan bahasa untuk mempengaruhi orang lain atau memberikan
sugesti kepada orang lain, sementara untuk Programming mempunyai cara
mengatur ide- ide dan tindakan yang menghasilkan sesuatu yang
diharapkan. Dapat disimpulkan bahwa NLP (Neuro – Linguistic
Programming) adalah suatu cara untuk memahami sesuatu yang terjadi
disekitarnya dan membantu untuk memberikan sugesti positif ketika ada
sesuatu ide yang kurang baik untuk diterima oleh individu.
c. Hypnotherapy
Hypnotherapy adalah salah satu cara yang sangat mudah, cepat,
efektif, dan efisien dalam menjangkau pikiran bawah sadar, melakukan re-
edukasi, dan menyembuhkan pikiran sakit atau negatif. Hipnoterapi
menggunakan terapi hypnosis sebagai sarana untuk menjangkau pikiran

15
alam bawah sadar klien. Oleh karena itu, terapis memerlukan untuk
mengotak-atik pikiran klien untuk mengetahui mengenai pikiran dan cara
kerjanya. Setiap manusia mempunyai pikiran sadar dan pikiran alam
bawah sadar. Pikiran sadar dan pikiran alam bawah sadar sebenarnya
saling mempengaruhi dan bekerja dengan kecepatan yang sangat tinggi.
Dalam hipnoterapi, teori kognitif bekerja dalam menstimulasi pikiran yang
positif maupun negatif, dan pikiran alam bawah sadar seseorang.
d. Energy Theraphy
Terapi Energi adalah suatu pendekatan intergatif untuk psikoterapi
dan mampu mengobati kesehatan pada pikiran atau tubuh seseorang.
Metode Terapi Energi berasal dari biologi dan energy dari psikologi
kontemporer, dan klinis modern. Terapi Energi mampu menyembuhkan
peristiwa traumtik yang memberkas pada sistem tubuh dan pikiran
seseorang. Peristiwa traumatik mampu membuat seseorang berpikir negatif
dan mempengaruhi dunia, pengalaman dan emosi, serta hubungan dengan
orang lain.
Teori terapi energi menunjukkan bahwa masalah psikologis adalah
refleksi dari pola bio - energik yang mengganggu dalam pikiran-tubuh. Hal
tersebut melibatkan komunikasi yang kompleks antara neurobiologi
seseorang dan pola kognitif - perilaku - emosional mereka. Praktisi terapi
energi menggabungkan intervensi kognitif (termasuk kesadaran fokus dan
perhatian, paparan imaginal kenangan traumatis dan reframing kognitif)
bersamaan dengan stimulasi dari satu atau lebih dari sistem bio - energi
manusia seperti meridian, cakra dan biofields .
e. EMDR (Eye Movement Desentization Reprocessing)
EMDR (Eye Movement Desentization Reprocessing) mempunyai
fungsi untuk menghancurkan emosi memori traum masa lalu dan
reprogram memori untuk masa depan, contoh pada kasus mudah panik,
mudah cemas, phobia. Suatu cara untuk menurunkan atau
menghancurkan emosi yang dibantu dengan gerakan mata dan
pengolahannya. Pada gerakan mata tersebut disebut The 9 Gamut

16
Procedure. Ini adalah 9 gerakan untuk merangsang otak. Tiap gerakan
(yang mungkin kelihatan aneh) dimaksudkan untuk merangsang bagian
otak tertentu. Otak kita terdiri dari berbagai bagian yang saling
terhubung, otak bagian mana yang perlu diperhatikan tergantung pada
titik masalah / titik sakit sehingga EMDR fokus pada seluruh bagian otak.
Sembilan gerakan itu dilakukan sambil tapping pada salah satu titik
energi tubuh yang dinamakan “Gamut Spot”. Titik Gamuk terletak
diantara ruas tulang jari kelingking dan jari manis. Sembilan gerakan itu
adalah :
1. Menutup Mata
2. Membuka Mata
3. Mata digerakkan dengan kuat ke kanan bawah
4. Mata digerakkan dengan kuat ke kiri bawah
5. Memutar bola mata searah jarum jam
6. Memutar bola mata berlawanan arah jarum jam
7. Bergumam dengam berirama selama 3 detik
8. Menghitung 1. 2, 3, 4, 5

9. Bergumam lagi selama 3 detik.

Dalam teknik psikoterapi kontomporer, ini disebut teknik EDMR


(Eye Movement Desensitization Repatterning). (SEFT for Healing +
Success Happiness + Greatness, Ahmad Faiz Zainuddin). EMDR untuk
meneliti serangan panil, gangguan makan, kecanduan, dan kecemasan.
APA (The American Psychiatric Association) mengatakan bahwa EMDR
sudah efektif untuk mengobati gejala PTSD, serangan panik, dan cemas

2.7 Kelebihan dan Kelemahan Terapi Spiritual Emotional Freedom Technique


Adapun kelebihan dari terapi ini yaitu terapi ini sangat simple, mudah
untuk dilakukan, dan siapa saja dapat melakukannya. Namun, ada
kelemahan yang ada pada terapi ini yaitu ketika seseorang melakukan terapi
ini klien kurang konsentrasi, dan terkesan menyepelekan terapi yang sedang

17
mereka lakukan, karena simple dan siapapun bisa melakukannya maka
mereka menjadi menyepelekan terapi ini, selain itu kebanyakan dari mereka
ketika melakukan terapi ini terlalu ambisius untuk mengetahui hasil dari
terapi tersebut, padahal setiap usaha yang dilakukan tentu ada prosesnya.
Kelebihan dalam terapi SEFT ini tentu akan mendapatkan healing, success,
happiness, dan greatness.

BAB III

18
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) diperkenalkan oleh
Ahmad Faiz. Sejarah terapi Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT)
berawal dari akupuntur dan akupresur yang berasal dari kedokteran China.
Akupuntur dan akupresur muncul pada bulan September 1991. Ketika Erika
dan Helmut Simon sedang jalan-jalan mereka menemukan mayat yang
masih utuh dan terendam dalam glasier (sungai dengan suhu di bawah titik
beku).
Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT ) merupakan suatu
teknik penggabungan dari sistem energi tubuh (energy medicine) dan terapi
spiritualitas dengan menggunakan metode tapping (ketukan) beberapa titik
tertentu pada tubuh. Banyak manfaat yang dihasilkan dengan terapi SEFT
yang telah terbukti membantu mengatasi berbagai masalah fisik maupun
emosi.

Terapi SEFT adalah untuk membantu orang lain baik individual


maupun kelompok dalam mengurangi penderitaan psikis maupun fisik,
sehingga acuannya dapat digunakan untuk melihat tujuan tersebut ada pada
motto yang berbunyi “LOGOS” (loving God, blessing to the others and self
improvement).

Kunci keberhasilan terapi SEFT yaitu yakin, khusyu', ikhlas, pasrah,


dan Syukur. adapun Teknik terapi SEFT yaitu the set-up, the tune-in, the
tapping. Konsep teori yang terdapat dalam terapi SEFT yaitu terapi kognitif,
NLP, Hypnotheraphy, Energy Theraphy, EMDR. Adapun kelebihan dan
kelemahan dari terapi SEFT yaitu terapi ini sangat simple, mudah untuk
dilakukan, dan siapa saja dapat melakukannya. Namun, ada kelemahan yang
ada pada terapi ini yaitu ketika seseorang melakukan terapi ini klien kurang
konsentrasi, dan terkesan menyepelekan terapi yang sedang mereka lakukan,
karena simple dan siapapun bisa melakukannya maka mereka menjadi
menyepelekan terapi ini, selain itu kebanyakan dari mereka ketika melakukan

19
terapi ini terlalu ambisius untuk mengetahui hasil dari terapi tersebut,
padahal setiap usaha yang dilakukan tentu ada prosesnya. Kelebihan dalam
terapi SEFT ini tentu akan mendapatkan healing, success, happiness, dan
greatness.

3.2 Saran
Penulis menyadari jika makalah ini banyak sekali memiliki
kekurangan yang jauh dari kata sempurna. Tentunya, penulis akan terus
memperbaiki makalah dengan mengacu kepada sumber yang bisa
dipertanggungjawabkan nantinya. Oeh sebab itu, penulis sangat
mengharapkan adanya kritik serta saran mengenai pembahasan makalah di
atas.

DAFTAR PUSTAKA

20
Ahmad Faiz. 2009. Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) Cara
Tercepat dan Termudah Mengatasi Berbagai Masalah Fisik dan Emosi.
tt. Jakarta: PT. Arga Publishing.
Blogger Kota Santri, “Spiritual Power dalam Terapi SEFT Technique”, hal. 13
dalam http://kotasantri-community.blogspot.com, diakses 04 Mei 2018,
pukul 12.30 WIB.
Church, D. 2009. The Effect Of EFT (Emotional Freedom Techniques) On
Athletic Performance: A Randomized Controlled Blind Trial. The Open
Sports Sciences Journal.
http://www.webmd.com/mental-health/emdr-what-is-it?page=2
Mills, Chaterin J. A. 2012. Comparision of relaxation techniques on blood
preassure reactivity and recovery assessing the moderating effect of
anger coping style. Dissertation Old.
SEFT Center, “Sejarah SEFT”, dalam http://seftcenter.com, diakses 02 Mei
2018, pukul 15.10 WIB
Ulyah, Shifatul. (2014). Evektifitas Terapi Terapi SEFT (Spiritual Emitional
Freedom Technique Dalam Menurunkan Kecemasan. Skripsi. UIN
Sunan Ampel Surabaya.
Zainuddin, AF. 2009. Spiritual Emotional Freedom Technique. Jakarta ; Afzan
Publising.

21

Anda mungkin juga menyukai