(Tugas Kelompok 5)
Lokal A2
Anggota Kelompok :
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat-Nya, sehingga “Makalah tentang Menggali Sumber Historis,
Sosiologis, dan Politis Integrasi Nasional di Indonesia” dapat kami selesaikan. Tidak
lupa pula kami panjatkan shalawat serta salam kepada junjungan dan penuntun kita
Nabi Muhammad SAW.
Dalam penyusunan makalah ini, disadari bahwa masih terdapat kekurangan
karena. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat saya
harapkan. Walaupun demikian, saya tetap berharap makalah ini dapat memberikan
manfaat.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................1
C. Tujuan.........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Asal Muasal Teknik Paradoxical Intention...............................................2
B. Cara Mengimplementasikan Teknik Paradoxical Intention......................3
C. Variasi-variasi Teknik Paradoxical Intention...........................................4
D. Contoh-contoh Teknik Paradoxical Intention...........................................4
E. Kegunaan dan Evaluasi Teknik Paradoxical Intention.............................5
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Paradoxical intention merupakan salah satu teknik yang digunakan dalam
psikoterasi logoteraphy. Terapi ini diinisiasi oleh seorang praktisi kesehatan jiwa dan
juga penyintas holocaust Viktor Frankl.
Teknik paradoxical intention dipopulerkan oleh Viktor Frankl yang
dilatarbelakangi oleh pencarian makna hidup. Frankl (1984) mengatakan bahwa teknik
ini dilakukan dengan meminta klien untuk melakukan sesuatu yang tidak dinginkannya.
Erford (2014) mempertegas bahawa teknik ini mengarahkan konseli untuk melakukan
sesuatu yang tidak sesuai dengan tindakan yang dilakukan konseli.
Paradoxical intention dilakukan dengan cara menekankan emosi (tidak nyaman)
yang dialami oleh klien, agar klien tersebut sadar bahwa reaksi yang ditimbulkan oleh
emosinya tersebut tidak rasional. Jadi paradoxical intention justru dapat menguatkan
emosi tersebut bukan malah menghilangkannya.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana asal muasal teknik paradoxical intention?
2. Bagaimana cara mengimplementasikan teknik paradoxical intention?
3. Apa saja variasi-variasi teknik paradoxical intention?
4. Bagaimana contoh-contoh dari teknik paradoxical intention?
5. Bagaimana kegunaan dan evaluasi teknik paradoxical intention?
C. TUJUAN
1. Mengetahui dan memahami asal muasal teknik paradoxical intention
2. Mengetahui dan memahami cara mengimplementasikan teknik paradoxical
intention
3. Mengetahui dan memahami variasi-variasi teknik paradoxical intention
4. Mengatahui dan memahami teknik paradoxical intention
5. Mengetahui dan memahami teknik paradoxical intention
1
BAB II
PEMBAHASAN
2. Fobia hewan
Laras merupakan remaja berusia 17 tahun yang mempunyai fobia terhadap laba-
laba. Awal mula fobia laras adalah ketika ia berusia 6 tahun, ia sedang duduk
dibawah pohon rindang dan setelah itu seekor laba-laba yang berada dipohon jatuh
tepat diatas tangannya. Ia kaget dan langsung menghampiri ibunya sambil menangis
histeris. Setelah kejadian itu, setiap kali ia melihat laba-laba, ia akan menjerit
histeris dan menghindari tempat laba-laba tersebut berada.
4
Pada teknik paradoxical intention, konselor bertugas membuat sikap laras dari takut
menjadi akrab pada hal yang ia takuti. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah,
laras bisa mengajak laba-laba tersebut bercanda untuk menurunkan kadar
kecemasannya. Tahap ini harus dilakukan bertahap dan rutin hingga kecemasan
pada laras dapat berkurang ataupun dapat hilang.
5
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Paradoxical intention merupakan salah satu teknik yang digunakan dalam
psikoterasi logoteraphy. Terapi ini diinisiasi oleh seorang praktisi kesehatan jiwa dan
juga penyintas holocaust Viktor Frankl.
Teknik paradoxical intention dipopulerkan oleh Viktor Frankl yang
dilatarbelakangi oleh pencarian makna hidup. Frankl (1984) mengatakan bahwa teknik
ini dilakukan dengan meminta klien untuk melakukan sesuatu yang tidak dinginkannya.
Erford (2014) mempertegas bahawa teknik ini mengarahkan konseli untuk melakukan
sesuatu yang tidak sesuai dengan tindakan yang dilakukan konseli.
Relapse technique serupa dengan Paradoxical intention yang lainnya, yaitu
symptom prescription. Dalam variasi teknik ini, konselor professional memerintahkan
klien untuk kembali ke perilaku sebelumnya setelah masalahnya diatasi (Corsini, 1982).
Paradoxical intention dihargai karena memungkinkan pengurangan dengan cepat
dan menghilangkan gejala (Lamb,1989). Kebanyakan klien merespons dalam 4-12 sesi.
Berdasarkan tinjauan DeBord mengenai penelitian paradoxical intention, terdapat 92%
penelitian yang menghasilkan hasil-hasil positif. Selain itu sebuah tinjauan yang
dilaksanakan oleh Fabry (2010) menemukan hasil-hasil positif pada 18 dari 19
penelitian yang melibatkan paradoxical intention, semuanya tanpa efek negatif yang
dilaporkan oleh partisipan penelitian.
B. SARAN
Dalam hal ini, saran dari penulis mengenai teknik paradoxical intention,
diharapkan teknik ini dapat digunakan, dan juga dikembangkan lebih baik lagi. Dan
apabila ada permasalahan yang dapat ditangani dengan teknik ini, maka sebaiknya
dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah ada agar tujuan konseling tercapai.
6
DAFTAR PUSTAKA
Erford, B. T. (2017). 40 Teknik yang Harus Diketahui Setiap Konselor Edisi Kedua.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.