Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

STIMULASI PERSEPSI PADA PASIEN PERILAKU KEKERASAN


DI RSJ ARIF ZAINUDDIN SURAKARTA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas LAB


BLOKPK 024 Keperawatan Jwa

Disusun Oleh :
Kelompok 1

1. Trifena Happy Rahmadani (D3A2021.019)


2. Dewi Suciyati (D3A2021.033)
3. Injerika Dyah Istighara (D3A2021.041)
4. Ninik Anjani (D3A2021.047)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PANTI KOSALA


PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkah dan karunia-
Nya, kami dapat menyelesaikan penulisan Tugas TAK “Proposal Terapi Aktivitas Kelompok
Stimulasi Persepsi Pada Pasien Perilaku Kekerasan Di RSJ Arif Zainudin”. Tugas ini dibuat
untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh Pembelajaran BLOK 024 dalam
Program DIII Keperawatan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Panti Kosala.

Tugas ini dapat kami selesaikan berkat bantuan berbagai pihak. Untuk itu, penulis
mengucapkan terimakasih kepada :
1. Ratna Indriati, A., M.Kes., selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Panti Kosala
Surakarta.
2. TIM LAB selaku pengajar BLOK 024 LAB Keperawatan Jiwa
3. Bapak/Ibu dosen di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Panti Kosala Surakarta yang memberi
bekal ilmu yang berguna.
4. Orang tua tercinta yang memberi dorongan motivasi baik moral maupun spiritual
Dalam penulisan Tugas Makalah ini, mungkin banyak kekurangan. Untuk itu, kami
menerima kritik dan saran yang membangun di masa yang akan datang. Semoga Tugas
Makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.

Sukoharjo, 07 November 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................................................ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................................... iii

A. Latar Belakang .................................................................................................................. 1

B. Rencana Pelaksanaan ....................................................................................................... 2

1. Definsi ............................................................................................................................ 2

2. Tujuan ............................................................................................................................ 2

3. Indikasi dan Kontraindikasi ............................................................................................. 2

4. Topik ...............................................................................................................................3

5. Waktu dan Tempat Pelaksanaan.................................................................................... 3

6. Pengorganisasian .......................................................................................................... 3

7. Setting Tempat ............................................................................................................... 3

8. Alat yang Digunakan ...................................................................................................... 4

9. Metode ........................................................................................................................... 4

10.Sasaran dan Kriteria Hasil ............................................................................................. 4

11.Susunan Kegiatan.......................................................................................................... 4

12.Evaluasi dan Dokumentasi............................................................................................. 6

iii
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
STIMULASI PERSEPSI PADA PASIEN PERILAKU KEKERASAN
DI RSJ ARIF ZAINUDDIN SURAKARTA

A. Latar Belakang
Kesehatan jiwa adalah kondisi dimana seorang individu dapat berkembang secara
fisik, mental, spiritual, dan sosial sehingga individu tersebut menyadari kemampuan
sendiri, dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja secara produktif, dan mampu
memberikan kontribusi untuk komunitasnya. Produktif artinya memiliki kemampuan untuk
melakukan aktivitas yang rutin. Pada usia produktif berkisar 15-64 tahun memiliki resiko
lebih tinggi mengalami masalah kesehatan. Salah satu aspek yang sering menjadi
masalah yaitu aspek psikologis (emosi). Hal ini dapat terjadi akibat dari kegagalan individu
dalam mencapai apa yang diinginkan atau diharapkan sehingga terjadinya gangguan jiwa
(Rasmawati, et al 2023).
Prevalensi orang dengan gangguan jiwa di Indonesia sekitar 20 % dari 250 juta
jiwa penduduk secara keseluruhan belum memiliki layanan kesehatan jiwa yang
aksesibel hingga di tingkat provinsi. Pada periode Januari-Juni 2023, POLRI melaporkan
bahwa terdapat 663 kasus bunuh diri di Indonesia. Angka tersebut meningkat sebesar
36,4% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2021 (486 kasus). Provinsi tertinggi
angka bunuh diri adalah Jawa Tengah (253), Jawa Timur (128), Bali (61), dan Jawa Barat
(39). Kasus bunuh diri kecenderungannya dipicu oleh gangguan kesehatan mental
dengan beragam persoalan. Satu dari empat orang atau sekitar 25 persen warga Jawa
Tengah mengalami gangguan jiwa ringan. Sedangkan kategori gangguan jiwa berat rata-
rata 1,7 per mil atau kurang lebih 12 ribu orang. Pada insiden gangguan jiwa diperkirakan
lebih dari 60% pasiennya mengalami harga diri rendah (Risksdas 2022).
Perilaku kekerasan adalah suatu bentuk perilaku yang bertujuan untuk melukai
seseorang secara fisik maupun psikologisBerdasarkan definisi ini maka perilaku
kekerasan dapat di lakukan secara verbaldi arahkan pada diri sendiri, orang laindan
lingkungan. Perilaku kekerasan dapat terjadi dalam dua bentuk yaitu saat sedang
berlangsung perilaku kekerasan atau riwayat perilaku kekerasan (Dermawan dan Rusdi,
2013).

1
B. Rencana Pelaksanaan
1. Definsi
a. TAK
Terapi aktivitas kelompok (TAK) merupakan terapi yang bertujuan mengubah
perilaku pasien dengan memanfaatkan dinamika kelompok. Terapi aktivitas
kelompok sudah sering digunakan dalam praktek keperawatan jiwa. Terapi
aktivitas kelompok merupakan hal yang penting dari keterampilan terapeutik
keperawatan dan telah diterima profesi kesehatan. Terapi ini cukup efektif karena
di dalam kelompok akan terjadi interaksi satu dengan lainnya dan saling
mempengaruhi. Keuntungan dengan diberikannya terapi aktivitas kelompok
adalah adanya dukungan pendidikan, meningkatkan kemampuan pemecahan
masalah dan meningkatkan hubungan interpersonal (Nurlela, et al 2023).

b. TAK Perilaku Kekerasan Sesi 3

TAK stimulasi persepsi perilaku kekerasan adalah terapi yang menggunakan


aktivitas sebagai latihan mempresepsikan stimulus yang disediakan atau stimulus
yang dialami. Kemampuan persepsi klien dievaluasi dan ditingkatkan tiap sesi.
Dengan proses ini, diharapkan respon klien terhadap berbagai stimulasi dalam
kehidupan menjadi adaptif. Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana
seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik
terhadap diri sendiri, orang lain maupun lingkungan (Prabowo, 2014).

c. Tujuan Umum
Setelah dilakukan kegiatan TAK diharapkan pasien dapat mengontrol perilaku
kekerasan.
d. Tujuan Khusus
1) Klien dapat mengenal perilaku kekerasan yang biasa dilakukan
2) Klien mampu mencegah perilaku kekerasan melalui cara verbal
3) Klien dapat mengungkapkan perasaannya dan menyampaikan masalah
pribadinya.

2. Indikasi dan Kontraindikasi


a. Indikasi
1) Klien dengan gangguan konsep diri : perilaku kekerasan
2) Klien sehat secara fisik
3) Klien kooperatif.
4) Klien dengan penurunan produktifias ringan
b. Kontraindikasi
1) Klien dengan penurunan produktifitas berat
2) Klien dengan penolakan terhadap kemampuan diri yang tidak dapat dikontrol.

2
3. Topik
Stimulasi persepsi dengan tanya jawab mengenai cara meminta,menolak dan
mengungkapkan perasaan.
4. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
a. Hari, tanggal : Jum’at, 10 November 2023
b. Waktu : 30 menit
c. Tempat : Aula RSJ Arif Zainuddin Surakarta
5. Pengorganisasian
a. Leader
Injerika Dyah
Tugas :
1) Memimpin jalannya acara terapi aktivitas kelompok
2) Memperkenalkan anggota terapi aktivitas kelompok
3) Menetapkan jalannya tata tertib
4) Menjelaskan tujuan diskusi
5) Dapat mengambil keputusan dengan menyimpulkan hasil diskusi pada
kelompok terapi diskusi tersebut
6) Kontrak waktu
b. Fasilitator
Trifena Happy dan Ninik

Tugas :
1) Membantu klien meluruskan dan menjelaskan tugas yang harus dilakukan
2) Mendampingi peserta TAK
3) Memotivasi klien untuk aktif dalam kelompok
4) Menjadi contoh bagi klien selama kegiatan
c. Observer
Dewi
1) Mengobservasi persiapan dan pelaksanaan TAK dari awal sampai akhir
2) Mencatat semua aktifitas dalam terapi aktifitas kelompok
3) Mengobservasi perilaku klien
6. Setting Tempat

Keterangan :

Leader Peserta

Co-Leader Observer

Fasilitator

3
7. Alat yang Digunakan
a. Bolpein sebanyak sejumlah klien yang mengikuti TAK
b. Kertas putih HVS dua kali jumlah klien yang mengikuti TAK
8. Metode
Role play dan diskusi
9. Sasaran dan Kriteria Hasil
a. Sasaran
No Nama Pasien Diagnosa Keperawatan
1 Nn. Sasyana Gangguan Konsep Diri : PK
2 Sdr. Herman Gangguan Konsep Diri :PK
3 Sdr. Tulus Gangguan Konsep Diri : PK

b. Kriteria Hasil
Klien mampu memahami cara meminta, menolak dan cara mengungkapkan
perasaan dengan baik.
10. Susunan Kegiatan
Tahap Kegiatan Waktu PJ
Persiapan a. Memilih klien sesuai dengan indikasi Leader
yaitu kien dengan gangguan konsep
diri : perilaku kekerasan
b. Membuat kontrak dengan klien
c. Mempersiapkan alat dan tempat
pertemuan
Orientasi a. Salam terapeutik 5 mnt Leader
- Salam dari terapis kepada klien Fasilitator
- Perkenalkan nama dan Observer
panggilan terapis (pakai papan
nama).
- Menanyakan nama dan
panggilan semua klien (beri
papan nama).
b. Evaluasi dan validasi Menanyakan
perasaan klien saat ini
c. Kontrak
1. Terapis menjelaskan tujuan
kegiatan, yaitu mengenali cara
meminta menolak dan
mengungkapkan.
2. Terapis menjelaskan aturan
main berikut:
- Jika ada klien yang ingin
meninggalkan kelompok harus

4
meminta izin kepada terapis
- Lama kegiatan 30 menit
- Setiap klien mengikuti kegiatan
dari awal sampai selesai
Tahap Kerja a. Terapis memperkenalkan din: 15 mnt Leader
Nama lengkap dan nama
panggilan serta memakai papan
nama
b. Terapis membagi kertas dan
spidol pada klien.
c. Terapis memberikan aba-aba
untuk tarik nafas dalam agar
rileks
d. Terapis memberikan pertanyaan
terkait 3M
e. Terapis mempersilahkan peserta
untuk menulis jawaban
sepengetahuan peserta
f. Terapis memberi pujian atas
peran serta klien
g. Terapis menjelaskan jawaban
yang benar
h. Terapis membagikan kertas
yang kedua dan memberikan
pertanyaan.
i. Terapis meminta tiap klien
menjawab pertayaan sesuai
penjelasan.
j. Terapis memintan klien
mempraktikkan cara
meminta,menolak dan
mengungkapkan sampai
semua klien mendapat giliran
k. Terapis memberi pujian pada
setiap peran serta klien.

5
Terminasi a. Terapis menanyakan perasaan 5 mnt Leader
klien setelah mengikuti TAK
b. Memberi reinforcemen positif
pada keberhasilan kelompok
c. Rencana Tindak Lanjut
- Terapis meminta klien menulis
hal positif lain yang belum
tertulis.

6
d. Melakukan Kontrak
- Menyepakati TAK yang akan
datang yaitu melatih cara kontrol
pk cara spiritual.
- Menyepakati waktu dan tempat
Berikutnya

11. Evaluasi dan Dokumentasi


a. Evaluasi
Dilakukan saat proses TAK berlangsung khususnya pada tahap kerja. Aspek yang
dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK Untuk TAK
perilaku kekerasan sesi 3. Kemampuan klien yang diharapkan adalah mampu
memahami cara kontrol perilaku kekerasan dengan cara meminta dengan baik,
menolak dengan baik dan mengungkapkan perasaan dengan baik.
Formulir evaluasi sebagai berikut.
Sesi 3
Stimuasi Persepsi : perilaku kekerasan

Kemampuan memahami cara meminta,menolak dan mengungkapkan dengan


baik
No Nama Meminta Menolak dengan Mengungkapkan dengan
dengan baik baik baik
Klien

Petunjuk
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama.
2. Untuk tiap klien beri penilaian tentang kemampuan 3M. Beri tanda ceklis jika
klien mampu dan tanda ( - ) jika klien tidak mampu.
b. Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan tiap klien.

7
DAFTAR PUSTAKA

Dermawan, R., & Rusdi. (2013). Keperawatan Jiwa: Konsep dan Kerangka Kerja Asuhan
Keperawatan Jiwa. Yogyakarta : Gosyen Publishing.

Imeisa, et al (2021). Keperawata Kesehatan Jiwa Psikososial. EDU Pubsiher.

Rasmawati,et al (2023). Pencegahan dan Penanganan Pasien Ganguan Jiwa.


Penerbit NEM.
Nugroho. 2014. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta: Salemba Medika.

Nurlela, et al (2023). Keperawatan Jiwa. PT. Sonpedia Publishing.

Anda mungkin juga menyukai