STUDY KASUS
OLEH :
Oleh :
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Telah Diujikan Pada Tanggal 19 Mei 2016 danDisetujui Untuk Disusun Sebagai
Studi Kasus Dengan Judul :
Penguji II (Nasional)
iii
MOTTO
Siapa yang memandang dirinya buruk, maka dia adalah orang yang baik,
dan jika siapa yang memandang dirinya baik, maka dia adalah orang yang
buruk
iv
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan studi kasus ini, sebagai salah satu tanda bakti, bukti cinta kasih
Terima kasih atas segala doa dan dukungan yang tak henti-hentinya tercurahkan
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur punulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelasikan laporan studi kasus dengan
urogenital : Sindrom Nefrotik di Ruang Alamanda Rumah Sakit Umum Daerah dr. Hi.
Abdul
Pringsewu Lampung.
Dalam penulisan kasus ini penulis mendapat banyak bantuan baik moril Maupin
material, untuk itu pada ksesempatan ini, dengan kerendahan hati penulis ingin
Pringsewu
6. Dyah Resti Utami, SE. Yang selama ini selalu memberikan motivasi –
vi
7. Teman – teman STIKes Muhammdiyah angkatan 18 yang telah berjuan
Penulis menyadari bahwa dalam menyusun studi kasus ini terdapat kekurangan –
kekurangan, untuk itu penulis mengharapakan kritik dan saran yang bersifat
Atas kekurangan – kekurangan yang ada, penulis berharap studi kasus ini dapat
bermanfaat.
penulis
DAFTAR ISI
vii
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
MOTTO ........................................................................................................ iv
PERSEMBAHAN ......................................................................................... v
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Tujuan.................................................................................................................3
C. Ruang Lingkup...................................................................................................3
D. Metode Penulisan...............................................................................................4
E. Sistematika Penulisan.........................................................................................4
A. Konsep Dasar......................................................................................................6
C. Konsep Keperawatan........................................................................................14
A. Pengkajian........................................................................................................16
B. Diagnosa keperawatan......................................................................................31
viii
A. Pengkajian........................................................................................................40
B. Diagnosa...........................................................................................................41
C. Perencanaan keperawatan.................................................................................42
D. Implementasi....................................................................................................42
E. Evaluasi.............................................................................................................42
A. Kesimpulan.......................................................................................................43
B. Saran.................................................................................................................44
Daftar pustaka
ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
nefrotik pada dewasa dan 93% pada anak – anak. (Prodjosudjadi, 2007
Menurut Rubeinstein (2007) lebih dari 75% sindrom nefrotik pada anak –
anak dan sisanya 25% terjadi pada orang dewasa. Hasil penelitian di
penderita mencapai 225 per tahun (11,86%) dari 2015 orang yang berobat
kerumah sakit.
penyebab paling umum dari sindrom nefrotik pada anak dengan umur
rata-rata 2,5 tahun dan pada umumnya penyakit ini banyak ditemukan
11
pada anak-anak usia 1 sampai 5 tahun dan kecenderungan penyakit ini dua
kasus terhitung mulai dari tahun 2011. Hal ini di buktikan dari penelitian
Berdasarkan catatan rawat inap Rumah Sakit Umum dr. Zainal Abidin
Banda Aceh didapatkan seluruh pasien yang di rawat dari bulan mei 2010
sampai desember 2010 sebanyak 335 orang yang berobat ada sebanyak 5
rawat inap diruang Alamanda Rumah Sakit Umum Daerah dr. H. Abdoel
2
Berdasarkan hal itu maka penulis tertarikuntuk membuat Studi Kasus
Lampung”.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Tujuan umum dari penulisan studi kasus ini adalah untuk mengetahui
2. Tujuan khusus
Adapun tujuan khusus dari penulisan studi kasus ini adalah agar
penulis mampu :
nefrotik
nefrotik
sindrom nefrotik
3
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup penulisan laporan studi kasus ini mengacu pada asuhan
pelaksanaan selama 2 hari dimulai dari tanggal 17 Mei sampai dengan tanggal
18 Mei 2016.
D. Metode Penulisan
E. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang, tujuan, ruang lingkup, metode penulisan dan
sistematika penulisan.
4
BAB II TINJAUAN TEORITIS
Memuat tentang konsep dasar penyakit, konsep dasar tumbuh kembang, dan
BAB IV PEMBAHASAN
Berisi tentang kesenjangan antara teori yang ada dengan data yang di temukan
di lapangan, selain itu pada bab ini berisi tentang hal – hal yang menjadi
BAB V PENUTUP
Saran, berisi masukan untuk berbagai pihak yang terkait dalam proses tersebut
guna meningkatkan kualitas bagi para mahasiswa dan pihak – pihak yang
terkait.
KEPUSTAKAAN
5
LAMPIRAN – LAMPIRAN
BAB II
TINJAUAN TEORI
6
A. KONSEP DASAR
1. Definisi
Rahma, 2012).
2. Etiologi
diketahui, akhir- akhir ini dianggap sebagai suatu penyakit autoimun, yaitu
membranoproliferatif hipokomplementemik.
2014).
3. Patofiologi
8
menurunnya albumin, tekanan osmotik plasma menurun sehingga cairan
anti diuretik hormon (ADH) dan sekresi aldosteron yang kemudian terjadi
retensi kalium dan air. Dengan retensi natrium dan air akan menyebabkan
edema.
9
Kerusakan glomerolus Ginjal
hiperlipedemia hipoproteinemi
Pelepasan
+ Renin
Reabsorbsi Na
4. Manifestasi klinis
antara lain :
a. Proteunuria
b. Edema
d. Hematuria
e. Anoreksia
10
f. Diare
g. Pucat
5. Komplikasi
b. Pemburukan pernafasan
c. Kerusakan kulit
6. Pemeriksaan penunjang
a. Uji urine
b. Uji darah
4) LED meningkat
c. Uji diagnostik
11
7. Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaan medis
1g/hari
sedikit garam
tuberkolosis
b. Penatalaksanaan keperawatan
2) Berikan alas bantal pada kedua kakinya sampai pada tumit (bantal
12
4) Bila pasien seorang anak laki-laki, berikan ganjal dibawah skrotum
a. Pertumbuhan (Growth)
kuantitatif dan hal tersebut terjadi konsepsi yaitu pertemuan sel telur
dalam arti sebagian atau seluruhnya karena adanya multiple sel – sel
Niken, 2012)
b. Perkembangan
fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dapat
13
tubuh, organ – organ dan system yang terorganisasi. (Alimun H,
2006).
Anak usia 9 tahun pada Fase Falik antara umur 3-12 tahun. Fase
ini dibagi 2 yaitu fase oediopal antara 3-6 tahun dan fase laten
14
Anak usia 9 tahun menurut Erikson, pada fase Berkarya vs rasa
rendah diri. Masa usia 6-12 tahun adalah masa anak mulai
C. KONSEP KEPERAWATAN
1. Pengkajian
atau pengumpulan klasifikasi dan analisa data dari berbagai sumber untuk
e. Kaji pada sistem integumen apakah ada tandan – tanda kerusakan pada
kulit
15
2. Diagnosa keperawatan
adalah :
dalam tubuh
16
A. PENGKAJIAN
3. Agama : Islam
4. Pendidikan : Kelas 3 SD
: Way Urang,
5. Alamat
Kalianda
b. Nama ayah : Tn.H
1. Umur : 34 tahun
2. Agama : Islam
3. Pekerjaan : PNS
: SMA
4. Pendidikan
3. Pekerajaan : IRT
4. Pendidikan : SMA
2. Riwayat Kesehatan
17
Pasien masuk ke RSUD Abdul Muluk melalui IGD pada tanggal 30
dan bawah.
Turgor kulit pasien tidak elastis saat di tekan, kembali >5 detik,
derajat oedema III. Oedema di alami pada saat pertama kali di rujuk
yang sama yaitu pada bulan april yang lalu. Kemudian anaknya di
18
pasien mengatakan anaknya tidak memiliki riwayat operasi dan
c. Riwayat Keluarga
apapun.
2. Genogram
Keterangan :
perkawinan o = perempuan
= pasien
19
= garis keturunan
g. Riwayat Psikososial
anaknya.
a. Pola Nutirsi
Sebelum sakit
20
Saat sakit
b. Pola Eliminasi
1. BAK
Sebelum sakit
berkemih.
Saat Sakit
2. BAB
Sebelum sakit
Saat sakit
Sebelum sakit
21
Jenis minuman yang di konsumsi adalah air mineral dan
Saat sakit
IWL = 10xBB
= 10x30
= 300 cc/hari
= (minum+IVFD)-(IWL+urine)
= (820+0)-(300+300)
= 820+600
= +220 cc
d. Pola tidur
Sebelum sakit
Waktu tidur malam pasien 8 jam dan siang 3 jam. Tidak ada
Saat sakit
22
Waktu tidur malam pasien 6 jam dan siang selama 2 jam. Pasien
Sebelum sakit
Pasien mandi sebanyak 2x/hari pagi dan sore hari. Pasien selalu
Saat sakit
f. Pola aktivitas
Sebelum sakit
Saat sakit
dengan berbaring.
a. Psikologis
23
Pola interaksi dengan keluarga baik, kooperatif dengan tim kesehatan.
murung.
b. Pola pertahanan
c. Pengetahuan keluarga
a. Pengukuran pertumbuhan
- BB Sebelum sakit : 26 kg
- BB saat sakit : 30 kg
- TTV :
TD = 90/60 mmHg RR =
23x/menit
=
S = 36,40c N 90x/menit
a. Sistem penglihatan
24
Fungsi penglihatan baik, posisi mata simetris, keadaan kelopak
penglihatan.
b. Sistem pendengaran
telinga baik dan bersih. Kondisi umum telinga baik, tidak cairan,
c. Sistem pernafasan
d. Sistem kardiovaskuler
1. Sirkulasi perifer
warna kulit pucat CPR : < 2detik, terlihat odema, tidak ada
2. Sirkulasi jantung
25
Kecepatan denyut apical 87x/menit, irama teratur, tidak ada
dada.
f. Sistem pencernaan
mual maupun muntah. Tidak ada nyeri pada perut, bising usus
pekak.
g. Sistem endokrin
h. Sistem urogenital
i. Sistem integument
pendek dan bersih. Turgor kulit tidak elastis, warna kulit pucat,
26
pigmentasi tidak merata, kulit teraba kering, pasien mengalami
j. Sistem musculoskeletal
5555 5555
5555 5555
k. Sistem imunologi
7. Test Diagnostik
27
8. Pengobatan
Nama Obat Dosis Waktu Cara pemberian
9. Resume Keperawatan
a. Alasan masuk RS
>5 detik, derajat oedema III. Oedema di alami pada saat pertama
bawah klien
perkusi
klien
29
1 DS : Kelebihan volum Retensi
DO : cairan e albumin,
-Terlihat oedema pada wajah, perut, ekstremitas protein, dan
atas dan bawah klien air
-Turgor kulit klien tidak elastis
-Terdengar suara pekak pada abdomen saat
dilakukan perkusi
-Balance cairan klien = +220cc
-Derajat oedema III
2 DS : Resiko tinggi Akumulasi
kerusakan integritas cairan
berlebih
DO : kulit dalam tubuh
-Turgor kulit tidak elastis
-Kulit klien teraba kering
-Terlihat oedema pada wajah, perut, ekstremitas
atas dan bawah klien
-Warna kulit terlihat pucat dan pigmentasi tidak
merata
-Derajat oedema III
3 DS : Ansietas Hospitalisasi
-Klien mengatakan sudah tidak betah berada di pada anak
RS
-Klien mengatakan jenuh/bosan berada di RS
-Klien mengatakan ingin cepat pulang
DO :
c. Klien terlihat gelisah
d. Klien terlihat tidak bersemangat
30
12. Diagnosa Keperawatan
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Ditandai dengan:
DS:
DO:
Terlihat oedema pada wajah, perut, ekstremitas atas dan bawah klien
31
Turgor kulit klien tidak elastic
Intervensi
DS:
DO:
32
Turgor kulit tidak elastic
Terlihat oedema pada wajah, perut, ekstremitas atas dan bawah klien
Intervensi
Ditandai dengan:
DS:
33
Klien mengatakan sudah tidak betah berada di RS
DO :
Intervensi
DIAGNOSA TUJUAN DAN INTERVENSI
KEPERAWATAN KRITERIA HASIL
Ansietas b.d hospitalisasi Tujuan: 1. Validasi perasaan cemas
pada anak ditandai Setelah dilakukan 2. Pertahankan kontak
dengan: tindakan keperawatan dengan klien
DS: 1x24 jam ansietas 3. Upayakan anak selalu
-Klien mengatakan sudah dapat teratasi ditemani keluarga
tidak betah berada di RS Kriteria hasil: 4. Anjurkan kepada
-klien mengatakan jenuh/ -gelisah teratasi keluarga untuk
bosan berada di RS -rasa bosan teratasi membawa mainan
-klien mengatakan ingin Rasional
cepat pulang 1. Membantu pasien untuk
DO: terbuka
-klien terlihat gelisah 2. Memantapkan hubungan
-Klien terlihat tdk 3. Dukungan dapat
bersemangan mengurangi kecemasan
4. Meminimalkan dampak
hospitalisasi
DS:
34
Orang tua Klien mengatakan tidak paham tentang penyakit yang
DO :
35
36
D. Implementasi dan Evaluasi
Nama Pasien : An.A Dx. Medis : Nefrotik Sindrom Rauang : Alamanda No. RM : 45.50.00
No Hari dan tanggal Implentasi Paraf Evaluasi
dx
37
R : keluarga kooperatif
H : orang tua pasien bersedia
1 Rabu 18 Mei 1. Atur Masukan Cairan Secara Cermat S:-
. 2016 R : Pasien kooperatif O:
H : minum pasien di batasi - Pengeluaran belum adekuat
2. Menimbang BB setiap hari - BB Pasien 30kg
R : pasien kooperatif H : BB - Oedema anasarka
pasien 30kg kolaborasi A : Masalah Kelebihan vol. Cairan belum teratasi
3. dengan dokter dalam S : lanjutkan intervensi 1,2,3,4,5
pemberian kortikosteroid
R : pasien kooperatif
H : klien mau minum obat prednison
38
4. Rabu 18 Mei 1. Mengkaji tingkat pengetahuan S:
2016 orang tua tentang penyakit - Orang Tua Klien Mengatakn Sudah Mengerti Dan Paham
anaknya O:
R : orang tua kooperatif - Orang Tua Klien Mampu Menjelaskan Kembali
H : orang tua pasien tidak bisa A : Masalah teratasi
menjawab O : hentikan intervensi
2. Memberikan pendidikan
kesehatan dan cara perawatan
kulit anaknya R : keluarga
kooperatif
H : orang tua pasien memahami
apa yang di jelaskan perawat
3. Mengavaluasi apa yang sudah di
jelaskan
R : keluarga kooperatif
H : orang tua paien dapat
mengulang apa yang sudah
di jelaskan oleh perawat
39
40
BAB IV
PEMBASAHAN
Pada pembasahan ini penulis membahas mengenai kesenjangan antara teori dan
kenyataan dalam kasus pada An.A dengan masalah Nefrotik Sindrom yang ada di
ruang Alamanda RSUD dr. H. Abdoel moeloek Bandar Lampung. Melalui proses
keperawatan yang di mulai dari pengkajian sampai dengan evaluasi. Penulis dalam
memberikan asuhan keperawatan pada An.A mengacu pada tinjauan teori atau
tinjauan pustaka.
A. Pengakajian
Berikut adalah manifestasi klinis yang sesuai drngan teori kasus nefrotik
5. Hematuria
Terdapat kesenjangan antara teori di atas dengan kondisi klinis pasien saat
ini, yaitu pasien saat dilakukan pengkajian tidak mengalami hematuria dan
keempat metode itu telah dilaksanakan dan pada saat pengumpulan data,
41
penulis tidak menemukan hambatan. Hal ini dikarenakan pasien kooperatif
terhadap penulis.
B. Diagnosa Keperawatan
masalah pasien dapat berkurang atau teratasi. Pada tahap ini tidak semua
nefrotik sindrom antara teori kasus dan kennyataan adalah sebagai berikut :
42
- Intoleransi aktivitas b.d kelelahan. Pada kasus ini pasien bisa melakukan
– lain.
C. Rencana Keperawatan
keperawatan pada kasus ini disesuaikan dengan landasan teori ada dan di
D. Implementasi
E. Evaluasi
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN
43
sebagai berikut:
1. Pengkajian
tanda dan gejala sesuai dengan teori yaitu: pasien mengalami edema pada
2. Diagnosa Keperawatan
dalam tubuh
3. Intervensi
rencana tindakan yang ditentukan dan mengacu pada kondisi pasien dan
4. Implementasi
kondisi pasien.
5. Evaluasi
44
Evaluasi yang dibuat penulis menggunakan metode SOAP, evaluasi
waktu.
B. SARAN
Adapun saran yang diberikan untuk studi kasus yang akan datang sebagai
berikut:
antara perawat, pasien, keluarga pasien, dan tim medis yang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Yuliani, Rita. 2007. Asuhan Keperawatan Pada Anak. Edisi 2. Jakarta: Penebar
Swadaya.
Ngastiyah. 2005. Perawatan Anak Sakit. Edisi 2. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Suharyanto, Toto , Abdul Madjid. 2009. Asuhan Keperwatan Pada Klien Dengan
Gangguan Sistem Perkemihan. Jakarta : Salemba Medika.
45
Marloviana, Niken F. 2014. “Asuhan Keperawatan pada An.A Usia Toddler
(1,5tahun)Dengan Diagnosa Medis Nefrotik Sindrom di Ruang Alamanda
RSUD. dr. Hi. Abdoel Moeloek Provinsi Lampung”. Studi Kasus. STIKes
Muhammadiyah Pringsewu Lampung.
46