Anda di halaman 1dari 37

PEMBUAHAN/KONSEPSI

oleh: Dr.Sestu Retno D.A

Konsepsi
Adalah penyatuan satu
telur dengan sperma,
untuk menentukan
awalnya kehamilan.

1
Rangkaian kejadian;

1.Pembentukan gamet (telur/ovum


& sperma)
2. Ovulasi
3. Penyatuan gamet
4. Implantasi embrio
OVUM

• Proses pembentukan ovum terjadi di ovarium.


• Pada saat ovulasi, ovum keluar dari folikel
ovarium yang ruptur.
• Ovum dilingkupi oleh dua jaringan lapisan
pelindung: zona pullucida dan corona radiata.
• Ovum diperkirakan bertahan hidup sekitar 24
jam.
• Jika tidak terjadi fertilisasi oleh sperma, ovum
akan mengalami degenerasi dan direabsorpsi.
OVULASI

• Setiap bulan, sebuah sel yang matang


dilepaskan oleh salah satu diantara kedua
ovarium →PROSES OVULASI
• Ovulasi umumnya terjadi 2 minggu setelah
hari pertama haid terakhir.
• Berikut adalah gambar dari sebuah proses
ovulasi.
PERJALANAN DALAM TUBA
FALOPII
• Setelah ovulasi, sel telur berjalan
didalam TUBA FALOPII dan tetap
berada disana sampai bertemu dengan
sperma yang akan mengadakan
penetrasi dalam proses FERTILISASI
SPERMA

• Terdiri 3 bagian :
1.Kaput (kepala/akrosom) ;
lonjong, sedikit gepeng
2.Ekor ; penghubung antara
kepala & ekor
3.Bag silindrik (kepala & ekor) ;
panjang 10 x kepala,
mengandung energi shg
dapat bergerak
8
SPERMA
• Ejakulasi selama sexual intercouse normalnya
mengeluarkan : # 3 cc semen.
• Kandungan sperma : 40 – 150 juta sperma
yang segera berenang dengan cepat menuju
TUBA FALOPII untuk membuahi sel telur.
• Bergerak dengan flagel dan ekornya.
• Waktu transitnya : 4 – 6 jam.
• Mengandung enzim Hyaluronidasi, untuk
penetrasi pada selaput pelindung ovum
sebelum fertilisasi.
PERJALANAN SPERMA

•Dengan berenang secara cepat, sperma


dapat mencapai telur dalam waktu 30 menit.
•Sperma dapat bertahan hidup selama 48 –
72 jam.
•Jumlah sperma yang dapat mendekati sel
telur hanya berjumlah ratusan saja akibat
adanya penghalang yang berada didalam
saluran reproduksi wanita.
Penyatuan gamet (Fertilisasi ).
• Pada saat Coitus antara pria dan wanita
dengan ejakulasi, meskipun tidak semua
hubungan seksual akan menghasilkan
pembuahan.
• Sperma dari saluran reproduksi pria didalam
vagina wanita, akan dilepaskan cairan mani
berisi sel sperma ke dalam saluran
reproduksi wanita.
• Jika senggama terjadi pada masa ovulasi (masa
subur wanita), maka kemungkinan sperma akan
bertemu dengan ovum yang disebut sebagai
pembuahan atau fertilisasi.
• Seorang wanita disebut hamil jika sel telur
berhasil dibuahi oleh sel sperma laki laki
• Hasil pembuahan akan menghasilkan zigot, yg
lalu berkembang (dengan cara pembelahan sel
secara besar besaran) menjadi embrio.
• Saat penetrasi , proses genetik telah
berlangsung sempurna termasuk dalam hal
jenis kelamin mudigah.
• Fertilisasi terjadi pada ampula tuba uterus.
• Setelah melakukan penetrasi, sperma dan
ovum terperangkap pada membran, sperma
lain tidak bisa menembusnya.
• Zygot berjalan sepanjang tuba uterus sekitar 3
– 4 hari.
• Terjadi pemecahan sel,tetapi bentuk tetap
kecil : blastomer
• Morulla
SEXUAL INTERCOUSE, SPERM TRANSPORT &
FERTILIZATION
PEMBELAHAN SEL
• Sel telur yang telah dibuahi membelah dengan
cepat , bertumbuh dalam pars ampularis tuba
falopii menjadi beberapa sel (stadium
MORULA)
• Morula meninggalkan tuba falopii dan masuk
kedalam uterus 3 – 4 hari pasca fertilisasi
(stadium BLASTULA)
• Kadang-kadang, oleh karena sebab tertentu
sel telur yang telah mengalami fertilisasi tetap
berada didalam tuba falopii sehingga
menyebabkan terjadinya keadaan yang
membahayakan jiwa ibu yaitu
KEHAMILAN EKTOPIK.
NIDASI
NIDASI / IMPLANTASI
• Terjadi antara 6 hari setelah fertilisasi.
• Trofoblas akan mensekresi enzim yang
mampu membuat lubang pada endometrium,
shg blastocyt masuk dalam endometrium.
• Pembuluh darah endometrium mengalami
erosi, shg bisa terjadi perdarahan.
• Terbentuk villi chorionik, yang menyediakan
oksigen dan nutrisi dari aliran darah maternal
dan membuang karbon dioksida dan zat-zat
sisa kedalam darah maternal.
• hari ke empat inti blastokista telah
sampai pada permukaan stoma
endometrium.
• hari ke enam  blastokista mulai masuk
kedalam stoma endometrium
• hari ke sepuluh  blastokista telah
terbenam seluruhnya ke dalam stroma
endometrium, sehingga tahap implantasi /
nidasi berakhir.
• Selaput janin terdiri atas korion, amnion,
kantung kuning telur, alantois.
• Bagian korion fili tetap berkembang yang
kelak akan menjadi plasenta.
• Plasenta, selain terdiri dari komponen
janin juga yerdiri dari komponen maternal
yang disebut desidua (desidua basalis).
HORMON KEHAMILAN
• hCG – human chorionic
gonadotropin adalah hormon
yang berada dalam darah
dalam waktu beberapa minggu
pasca konsepsi.
• hCG merupakan hormon yang
dapat di deteksi dalam darah
atau air seni setelah beberapa
minggu
• hCG diproduksi oleh sel sel
pembentuk plasenta
PERUBAHAN PADA ENDOMETRIUM
Endometrium yang berubah karena proses
kehamilan disebut desidua.
Desidua dibagi menjadi 3 lapisan :
1. Stratum compactum : bersifat padat, telur
berada disini.
2. Stratum spongiosum : mengandung banyak
kelenjar dan pembuluh darah.
3. Stratum basale : yang tidak berubah.
Dengan membesarnya telur di dalam desidua,
maka desidua terbagi :

1. Desidua basalis : desidua yang terdapat


antara telur dan dinding rahim.
2. Desidua capsularis : desidua yang terdapat
antara telur dan cavum uteri.
3. Desidua vera : desidua yang tidak terbagi
oleh telur.
PLASENTA
Merupakan alat pertukaran antara ibu dan anak.
• Pada ± minggu ke 16 seluruh kantong rahim
telah ditutupi oleh vili korialis.
• Permukaan maternal :
permukaan yang menghadap ke dinding
rahim, berwarna merah, terbagi-bagi dalam
celah, celah tsb terbagi dalam 16 – 20
cotyledon.
• Permukaan foetal :
permukaan yang menghadap ke janin,
warnanya keputih-putihan, licin. Vili di
desidua basalis berkembang dengan cepat
membentuk plasenta (Plasenta Pars Fetalis).
• Setelah kantung membesar, vili diseberang
janin (daerah desidua capsularis) terjepit,
mengalami degenerasi, sehingga menjadi
halus (korion halus).
Faal plasenta
1. Tempat pertukaran zat.
- dari darah ibu : KH, protein, lemak, vitamin,

mineral, zat immun,


oksigen.
- dari darah anak : zat sampah (ureum,
carbondioksida).

Mekanisme pertukaran : transpot aktif dan


pasif.
2. Mengeluarkan hormon.
- Human Chorionik Gonadotropin
Hormone (HCG).
- Releasing hormone : . TSH
. LH
. FSH
3. Sebagai barier
- secara fisik
- secara kimiawi.
CAIRAN AMNION (AIR KETUBAN)
Rongga yang diliputi selaput janin disebut
sebagai rongga amnion.
Didalam ruang ini terdapat cairan amnion 
AIR KETUBAN
Jumlahnya bisa berbeda, menurut usia
kehamilan ;
• pada minggu ke – 36 : 1030 cc
• pada minggu ke – 40 : 790 cc
• pada minggu ke – 43 : 240 cc.
• Cairan amnion , normalnya berwarna putih, agak
keruh
• mempunyai bau yang khas agak amis dan
manis.
• mempunyai berat jenis 1,008 yang seiring
dengan tuannya kehamilan akan menurun dari
1,025 menjadi 1,010. Asal dari cairan amnion
belum diketahui dengan pasti , dan masih
membutuhkan penelitian lebih lanjut
• Diduga cairan ini berasal dari lapisan amnion
sementara teori lain menyebutkan berasal dari
Plasenta.
Faal air ketuban :
1. Memungkinkan anak bergerak dg bebas.
2. Melindungi anak terhadap pukulan.
3. Mempertahankan suhu yang tetap bagi anak.
4. Cairan Amnion merupakan salah satu sistem
komunikasi antara janin dan ibu.
5. Waktu persalinan membuka cervix.
Pengukuran Cairan amnion
• untuk melihat adanya resiko kematian
janin.
• ultrasonografi telah digunakan dalam
mengukur jumlah cairan amnion, seperti
indeks cairan amnion , kantong vertika
terbesar , dan pengukuran biofisik profil
• Volume cairan amnion pada saat aterm
berkisar antara 1000-1500 ml
Foeniculus (tali pusat)
1. Panjang : 30 -100 cm.
2. Garis tengah : 1 -1,5 cm
3. Mengandung : - 2 aa. Umbilicalis
- 1 vena umbilicalis.
4. Diselimuti oleh sele Wharton.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai