R (Usia 4 tahun)
DENGANGANGGUAN SISTEM PENCERNAAN : POST OP
INVAGINASI
DI RUANG KEMUNING RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
Dr. Hi. ABDUL MOELOEKPROVINSI LAMPUNG 2016
Tanggal 19-20 Mei 2016
Studi Kasus
Oleh
INDRA BUKHORI
144012013063
Oleh
INDRA BUKHORI
144012013063
ii
PRODI DIII KEPERAWATAN
2016
HALAMAN PENGESAHAN
Penguji I (Institusi)
Penguji II (Nasional)
Mengetahui
Ketua STIKes Muhammadiyah
iii
Ns. Asri Rahmawati, S.Kep M.Kep
NBM909 724
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-
Nya penulis telah diberikan kekuatan dan kemampuan untuk menyelessaikan laporan
study kasus ini sesuai waktu yang telah ditentukan. Laporan study ini berjudul :
Invagianasi di Ruang Kemuning Rumah Sakit Umum Daerah dr. Hi Abdoel Moeloek
Penulisan laporan stusy kasus ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas akhir
Pringsewu, Lampung.
Selama penulisan dan penyusunan laporan studi kasus ini penulis banyak ,endapat
bantuan baik moril maupun materil serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena
Pringsewu, Lampung.
iv
4. Seluruh dosen dan staf STIKes Muhannadiyah Pringsewu.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan dan penulisan laporan studi kasus ini
masih banyak kekurangan baik dari segi isi maupun bahasa. Untuk itu penulis
selanjutnya.
Semoga laporan studi kasus ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada
Wassalamuaikum Wr. Wb
Indra Bukhori
NIM. 144012013063
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................. i
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................... 1
B. Tujuan ........................................................................................... 3
A. Pengkajian ................................................................................... 16
vi
D. Pemeriksaan Penunjang .............................................................. 28
E. Penatalaksanaan .......................................................................... 29
BAB IV PEMBAHASAN
A. Pengkajian ................................................................................... 50
D. Implementasi .............................................................................. 53
E. Evaluasi ...................................................................................... 54
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................. 55
B. Saran ........................................................................................... 56
DAFTAR PUSTAKA
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Invaginasi adalah keadaan yang umumnya terjadi pada anak-anak dan merupakan
kejadian yang jarang terjadi pada orang dewasa, invaginasi adalah masuknya
segmen usus proksimal kerongga lumen usus yang lebih distal sehingga
untuk menangani kasus ini salah satunya adalah dengan operasi. Selain itu, dalam
pencernaan.
1
Dan Menurut data Kemenkes RI 2013 angka kunjungan penderita penyakit
tiga setelah faktor yang mempengaruhi keadaan kesehatan dan faktor yang
Menurut survey rekam medik Rumah Sakit Umum Daerah Dr Hi. Abdoel
terhitung dari bulan Januari – Mei yaitu invaginasi 5 0rang (1,83%), hysprung 43
penyakit invaginasi sendiri hanya terjadi pada bulan April dan Mei yaitu 5 orang
(1,83%). Pada bulan april sendiri penyakit invaginasi ini terjadi pada anak usia 9
bulan – 1 tahun sedangkan untuk bulan Mei terjadi pada anak usia 3 – 4 tahun.
Kemuning Rumah Sakit Umum Daerah Dr Hi. Abdoel Moeloek Bandar Lampung
2
B. Tujuan
1. Tujuan khusus
2. Tujuan khusus
invaginasi
invaginasi
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup penulisan ini mengacu pada Asuhan Keperawatan pada An.R usia
3
Rumah Sakit Umum Daerah Dr Hi. Abdoel Moeloek Bandar Lampung dengan
D. Metode Penulisan
Metode penulisan pada laporan kasus ini menggunakan metode deskriptif yaitu
sampai evaluasi. Adapun tkhnik pengumpulan data pada kasus yaitu dengan
study kepustakaan.
E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan laporan yag digunakan dalam pembuatan laporan kasus ini
BAB I PENDAHULUAN
Pada BAB I pendahuluan terdiri dari Latar belakang, tujuan, ruang lingkup,
Pada BAB II tinjauan teori terdiri atas kasus / masalah utama, factor
respon, tanda dan gejala, masalah yang muncul, pohon masalah, diagnosa,
rencana keperawatan.
4
BAB III TINJAUAN KASUS
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Dasar
1. Pengertian Penyakit
Intususepsi atau invaginasi adalah bagian usus masuk ke dalam usus di bagian
2. Etiologi
Penyebab dari invaginasi belum diketahui secara pasti . tapi banyak yang
2. Cacat lahir.
6
5. Divertikel kelenjar Meckel ( suatu duktus yang timbul dari ileum yang
menutup pada ujung tali pusat tetapi tetap terbuka pada ujung usus.
musim dingin atau hujan ketika banyak terjadi infeksi saluran napas atas.
7. Infeksi saluran cerna ( diare ), karena pada pemeriksaan tinja dan kelenjar
dan ilimfosarkoma.
3. Klasifikasi
Bagian usus yang masuk disebut intususceptum dan bagian yang menerima
adalah :
ileocaecal
7
4. Patofisiologi
Invaginasi sekunder biasanya terjadi karena adanya lesi patologis atau iritan
pada dinding usus yang dapat menghambat gerakan peristaltik normal serta
lumen usus distal. Hal ini dapat mengakibatkan terjadinya obstruksi pada
pasase isi usus dan menurunkan aliran darah ke bagian usus yang mengalami
peradangan mulai dari penebalan dinding usus hingga iskemia dinding usus.
menyebabkan obstruksi aliaran vena dan edema dinding usus yang akan
mucus. Jika reposisi tidak dilakukan, terjadi insufisiensi arteri yang akan
5. Pemeriksaan penunjang
2. Axr : mencari usus kecil yang diatasi dan tidak ada gas pada daerah
caecum.
8
3. Enema barium/udara/kontras larut air : diagnostic dan kuratif pada 75%
anak
6. Komplikasi
a. Peritonitis
c. Perforasi usus
f. Menyebabkan kematian
7. Penatalaksanaan
Penuruna dari intususepsi dapat dilakukan dengan suntikan salin, udara atau
barium kedalam kolon. Metode ini tidak sering dikerjakan selama terdapat
suatu resiko perforasi, walaupun demikian kecil, dan tidak terdapat jaminan
Pasca bedah :
- Pemberian antibiotic
9
- Perawatan luka
1. Biodata / Identitas
1) Status hidrasi
a) Turgor kulit
b) Membran mukosa
2) Abdomen
a) Nyeri
b) Bising usus
c) Kembung
d) Sistensi abdomen
1) Ketabahan
2) Status emosional.
10
3. Diagnosa Keperawatan
Post Operasi :
informasi
4. Rencana Keperawatan
Tingkat Nyeri
Tujuan : Pasien tidak mengalami nyeri, antara lain penurunan nyeri pada
Kriteria hasil :
Skala :
1. Ekstream
2. Berat
3. Sedang
11
4. Ringan
5. Tidak Ada
Kriteria hasil:
Skala :
2. Jarang menunjukkan
3. Kadang menunjukkan
4. Sering menunjukkan
5. Selalu menunjukkan
Kriteria Hasil:
e. Mengekspresikan perasan
12
f. Menggunakan strategi menurunkan stress (devence mecanism)
Skala:
2. Jarang menunjukkan
3. Kadang menunjukkan
4. Sering menunjukkan
5. Selalu menunjukkan
Kriteria Hasil :
anak
Skala :
1 : Tidak mengetahui
2 : Terbatas pengetahuannya
13
3 : Sedikit mengetahui
4 : Banyak pengetahuannya
Kriteria hasil :
Skala :
2. Jarang dilakukan
3. Kadang-kadang dilakukan
4. Sering dilakukan
5. Selalu dilakukan
14
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
No. MR : 460153
Diagnose : Invaginasi
A. PENGKAJIAN
1. Umur : 4 tahun
3. Agama : Islam
15
5. Alamat : Gedung wani kec. Margo rigo kab. Lampung
timur
2. Sumber informasi
1. Umur : 41 tahun
2. Agama : Islam
3. Pekerjaan : Petani
4. Pendidikan : SD
1. Umur : 37 tahun
2. Agama : Islam
3. Pekerjaan : Petani
4. Pendidikan : SD
B. RIWAYAT KESEHATAN
Klien datang kerumah sakit Abdoel Moeloek pada tanggal 16 mei 2016
diantar dengan keluarga melalui rujukan dari rumah sakit Sukadana, klien
datang dengan keluhan sakit pada area perut disertai muntah dan BAB
16
2. Riwayat kesehatan saat pengkajian
menahan nyeri dan klien terlihat memegangi area luka operasinya, ibu
dirasakan hanya didaerah yang luka saja, hal yang memperberat nhyeri
klien beristirahat.
operasi seperti ini, dan baru pertama kali ini, sebelumnya klien hanya
sakit dan baru pertama kali ini masuk rumah sakit, ibu klien
seperti saat ini, klien tidak memilki riwayat alergi makanan dan obat-
obatan.
17
3. Riwayat kesehatan keluarga
Genogram
Ketererangan
: laki-laki
: perempuan
: garis perkawinan
: garis keturunan
: klien
: meninggal
a. Riwayat psikososial
b. Pola cultural
18
Ibu klien mengatakan bahasa yang digunakan sehari-hari adalah
c. Pola rekreasi
Ibu klien mengatakan rumahnya jauh dari jalan raya dan jauh dari
polusi atau limbah pabrik keadaan rumah bersih dan lingkungan nya
cukup bersih.
Ibu klien mengatakan klien setiap sore hari selalu pergi kemasjid
a. Pola nutrisi
- Saat sehat
dengan nafsu makan yang baik makanan pokok klien nasi, sayur
19
dan lauk apuk. Klien tidak memiliki alergi makanan dan keluhan
saat makan
b. Pola cairan
- Saat sehat
- Saat sakit
untk berpuasa karena pasca opersi, klien saat ini terpasang IVFD
RL 20 tetes/menit.
c. Pola eliminasi
1. BAK
- Saat sehat
6 kali perhari warna BAK kuning jernih, bau khas tidak ada
- Saat sakit
20
Klien saat ini terpasang selang kateter, klien BAK kurang lebih
1100 cc/hari warna kuning jernih, bau khas tidak ada keluhan
saat BAK
2. BAB
- Saat sehat
Ibu klien mengatakan klien 2 kali perhari pada waktu pagi dan
- Saat sakit
- IWL
10 x BB = 10 x 13 = 130 cc
- Balance Cairan
( intake – output )
= 1000 – 1240
21
= - 240 cc/hari
- Saat sehat
Ibu klien mengatakan klien mandi 2x/hari pada pagi dan sore hari
klien selalu menggosok gigi dan keramas pada saat mandi klien
- Saat sakit
memotong kukunya.
- Saat sehat
Ibu klien mengatakan klien tidur malam pada pukul 21:00 s/d
05:30 wib dan tidur siang kurang lebih 1 jam lamanya. Klien tidak
sebelum tidur.
- Saat sakit
Ibu klien mengatakan klien tidak bisa tidur pada malam hari ibu
karena nyeri pada lukanya, klien tidur malam kurang lebih hanya
22
3-4 jam lamanya. Mata klien terlihat cekung klien terlihat sering
menguap.
f. Pola aktifitas
- Saat sehat
- Saat sakit
Ibu klien mengatakan saat ini klien hanya bisa berbaring ditempat
4. Kondisi psikososial
a. Psikologis
Pada saat interaksi klien dengan orang tua baik, hanya saja saat
Orang tua klien sangat mengharapkan anaknya agar cepat sembuh dari
c. Pengetahuan keluarga
pengobatannya.
23
C. PEMERIKSAAN FISIK
a. Pengukuran pertumbuhan
2. BB sebelum sakit : 15 kg
BB saat sakit : 13 kg
3. IMT :
b. Keadaan umum
2. Tanda-tanda vital
- Suhu : 35,8 C
- Nadi : 98 x/m
- RR : 24 x/m
a. System penglihatan
Posisi mata simetris antara kanan dan kiri, pergerakan bola mata baik,
b. System pendengaran
24
Fungsi pendengaran baik, bentuk telinga simetris antara kanan dan
kiri, keadaan telinga kotor terdapat serumen pada telinga klien, tidak
pendengaran.
c. System pernafasan
Posisi dada simetris antara kanan dan kiri, bersihan jalan nafas efektif,
pernafasan cuping hidung, tidak ada retraksi atau tarikan dinding dada,
d. System kardiovaskuler
1. Sirkulasi perifer
sawo matang tidak pucat, CRT < 3 detik, tidak sianosis dan tidak
ada edema.
2. Sirkulasi jantung
Irama jantung teratur, tidak ada kelainan bunyi jantung, tidak ada
25
GCS : E : 5, V : 4, M : 6 = 15
peningkatan TIK.
f. System pencernaan
simetris, tidak ada perdarahan pada gusi, keadaan mulut kurang bersih,
perut simetris, umbilikus terliht kotor, terdapat nyeri pada perut bagian
bawah karna luka post op, aulkultasi bisng usus 0x/mnt atau belum
ada, panjang luka poat op 8 cm, tidak ada tanda tanda infeksi, keadaan
kulit sekitar luka bersih dan tidak lembab, keadaan luka klien mulai
g. System endokrin
Nafas klien tidak berbau keton, tidak ada pembesaran kelenjar teroid,
h. System urogenital
Keadaan genital klien bersih, tidak ada keluhan pada saat BAK klien
terpasang kateter.
i. System integumen
26
Keadaan rambut kurang bersih, tidak ada rontok, karakteristik kuku
kuat, turgor kulit elastis, warna kulit sawo matang, terdapat luka post
luka nya sudah 3 hari yang lalu, klien mengatakan gatal pada area luka
post op nya.
j. System muskuloskletal
ada nyeri pada persendian dan tidak ada kelainan bentuk tulang.
k. System imunologi
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Hasil laboratorium
- Kimia darah
27
GDS 74 70 – 200 mg/dl
Ureum 22 10 – 40 mg/dl
Creatinine 0,40 Pr : 0,9-1,5 mg/dl lk : 0,7-1,3 mg/dl
Natrium 132 135 – 150 mmol/l
Kalium 4,5 3,5 – 5,5 mg/dl
Calcium 8,9 8,8 – 12 mg/dl
Clorida 101 98 – 180 mmol/l
- Hematologi
28
Hemoglobin 11,6 Lk : 14,0-18,0 g/dl pr : 12,0-16,0 g/dl
Leukosit 7,400 4.800 – 10.800 /ul
Eritrosit 4.7 Lk : 4,7-6,1 jt/ul pr : 4,2-5,4 jt/ul
Hemotokrit 35 Lk : 42-52 % pr : 37-47 %
Trombosit 277.000 150.000 – 450.000 /ul
MCV 74 79 – 99 /ul
MCH 25 27 – 31 pg
MCHC 34 33 – 37 g/dl
Hitung jenis
- - basofil 0 0–5
- - eosinofil 0 3–6
- - batang 0 3–6
- - segmen 64 25 – 60
- - limfosit 27 15 – 50
- - monosit 9 1 – 16
LED 10 0 – 10
CT 11 9 – 15
BT 3 1–3
E. PENATALAKSANAAN
a. Penatalaksanaan medis
b. Penatalaksanaan keperawatan
- Ganti balutan
29
F. RESUME KEPERAWATAN
Klien datang ke Rumah Sakit Abdoel Moeloek pada tanggal 16 mei 2016
dengan keluhan sakit pada area perut disertai muntah dan BAB bercapur
37,5 c, RR : 24 x/m, klien sadar, nafsu makan berkurang dan konidisi klie
lemah.
dirasakan klien nyeri pada area luka post opnya, klien tidak bisa tidur pada
malam hari, klien belum boleh makan dan minum karena diharuskan
G. DATA FOKUS
DS :
30
- klien mengatakan ingin minum
DO :
- klien menangis
- Durasi nyeri 5 m
31
- Ttv : N : 90 x/m, S : 35,8 , RR : 24 x/m
- BB 13 kg
H. ANALISA DATA
32
NO DATA MASALAH ETIOLOGI
1. DS : Resiko tinggi Pembatasan
- Klien mengatakan ingin minum kekurangan masukan cairan oral
- Ibu klien mengatakan klien voleme cairan akibat prosedur
puasa sudah 3 hari tindakan medis
- Ibu klien mengatakan hanya
mengoleskan air dibibir klien
- Ibu klien mengatakan klien
belum boleh minum
DO:
- Mukosa bibir terlihat kering
- Terpasang NGT (10 cc/hari)
- Terpasang kateter ( 1100
cc/hari )
- BB Klien 13 kg
- Terpasang IVFD RL 20
tetes/m
2. DS: Gangguan rasa Kerusakan kulit
- Ibu klien mengatakan saat aman nyaman trauma jaringan
anaknya menangis selalu nyeri
memegangi lukanya
- Klien mengatakan nyeri hanya
dibagian perut saja
- Klien mengatakan hilang
timbul
- Klien mengatakan nyeri
dirasakan kurang lebih 5 menit
- Klien mengatakan nyeri seperti
ditusuk – tusuk
- Ibu klien mengatakan hal yang
memperberat nyeri ketika klien
menggerakan badannya
- Klien mengatakan nyeri
33
berkurang saat beristirahat
DO :
- klien tampak menahan nyeri
- Terdapat luka post op pada
bagian perut kanan bawah
- Panajng luka post op 8 cm
- Klien menangis
- Ttv : S: 35,8, N; 90x/menit,
RR; 24x/menit
- Durasi nyeri 5 menit
- Klien terlihat memegangi
perut nya saat menangis
3. DS : Resiko tinggi Terkontaminasi nya
- Ibu Klien mengatakn hari ke 3 infeksi luka oleh bakteri
luka post op nya
- Ibu Klien mengatakan anaknya
belum ganti balutan
- Klien mengatakn gatal pada
area luka
DO:
- Klien tampak menahan nyeri
- Terdapat luka post op pada
area abdomen
- Kuku klien kotor
- Skala nyeri 6
- Luka post op mulai ker
- Leokosit 7,400 /ul
- Ttv : S: 35,8, N;90x/menit, RR;
24x/m
I. DAFTAR MASALAH
34
1. Resiko tinggi kekurangan volume cairan
J. PRIOTITAS MASALAH
K. DIAGNOSA KEPERAWATAN
DS :
DO :
35
- BB Klien 13 kg
2. Gangguan rasa aman nyaman nyeri b.d kerusakan kulit trauma jaringan
DS:
lukanya
menggerakan badannya
DO :
- Klien menangis
36
3. Resiko tinggi infeksi b.d terkontaminasinya luka oleh bakteri
DS :
DO :
- Skala nyeri 6
37
L. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Ruang : Kemuning
No. MR : 460153
1. Resiko tinggi kekurangan volume cairan b.d Pembatasan masukan cairan oral
DS :
- DO:
- BB Klien 13 kg
38
Tupan :
Tupen :
terpenuhi dengan KH :
- Cairan balance
Intervensi
Rasional
39
2. Gangguan rasa aman nyaman nyeri b.d kerusakan kulit trauma jaringan
DS:
menggerakan badannya
- DO :
- Klien menangis
40
Tupan :
Tupen :
Intervensi
Rasional
41
3. Resiko tinggi infeksi b.d terkontaminasinya luka oleh bakteri
DS :
- DO:
- Skala nyeri 5
Tupan :
Tupen :
Setelah dilakukan askep selama 1 hari diharapkan tidsk ada tanda – tanda
infeksi dengan KH ;
- Luka kering
42
- Tidak ada pus
Intervensi
Rasional
baik
43
M. CATATAN PERKEMBANGAN
Dx medis : Invaginasi
Ruang : Kemuning
No MR : 460153
44
pemenuhan ciran klien.
2. 19 Mei 2 - Mengkaji skala dan S:
2016 frekuensi nyeri - Klien mengatakan nyeri
R : klien pada area luka
mengatakan nyeri O:
pada area luka - Klien menangis
H : skala nyeri 5 - Klien telihat memegangi
- Mengajarkan area luka
tekhnik tarik nafas - Skala nyeri 6
dalam A:
R : klien menangis Masalah gangguan rasa aman
H : klien tidak nyaman nyeri belum teratasi
mengikuti apa yang karena klie masih
diaarkan oleh mengatakan nyeri
perawat P : lanjutkan intervensi
- Berkolaborasi - Mengkaji skala dan
dalam pemberian frekuensi nyeri
obat - Mengajarkan kembali
- Ceftriaxone 1 tekhnik relaksasi
gr - Berkolaborasi dalm pemb
- Metrodinazole erian obat
150 mg - Libatkan keluarga dalam
R : klien menangis penanganan nyeri
saat diberi obat
H : obat masuk
melalui IV
3. 19 Mei 3 - Mengkaji tanda- S:
2016 tanda penyebaran - Klien mengatakan gatal
infeksi pada area luka
R : klien mau O:
bekerjasama - Terdapat pus pada
H : balutan diganti permukaan kasa
1 hari sekali - Verban kotor
- Mengkaji - Kuku klien kotor
45
karakteristik luka - Panjang luka kurang
R : klien mau lebih 8cm
bekerjasam - Luka mulai kering
H : terdapat luka A:
post op pada Masalah resiko tinggi belum
abdomen teratasi karena luka klien
- Mengganti balutan masih terdapat pus
pada tanggal 19 P:
Mei 2016 - Kaji tanda-tanda adanya
R : klien menangis infeksi
H : terdapat pus - Pertahankan tekhnik
pada permukaan aseptic pada saat ganti
kasa dan luka balutan
mulai mongering. - Ganti balutan
- Libatkan keluarga - Libatkan keluarga dalam
dalam perawatan perawatan luka
luka
R : keluarga
mengatakan akan
menjaga luka klien
H : luka klien
terjaga dengan baik
saat klien tidur
1. 20 Mei 1 - Mengkaji intake S:
2016 dan output pada - Ibu klien mengatakan
klien anaknya masih belum
R : klien mau boleh minum
bekerjasam O:
H : klien terpasang - Mukosa bibir kering
IVFD RL 20 - Perut membesar
tetes/m - Terpasang IVFD RL 30
BAK sudah 2-3 x ( tetes/m
750 cc ) NGT : 20 A:
cc Masalah resiko kekurangan
46
- Memberikan cairan volume cairan belum teratasi
sesuai indikasi karena klien masih harus
R : klien mau berpuasa
bekerjasama P : lanjutkan intervensi
H : klien terpasang - Kaji intake dan output
IVFD RL 30 cairan klien
ttes/m. - Kolaborasi dalam
- Menimbang BB pemberian cairan
klien - Timbang BB klien setiap
R : klien menangis hari
H : BB klien 13 kg - Libatkan keluarga dalam
- Melibatkan pemenuhan cairan klien
keluarga dalam
pemenuhan
kebutuhan cairan
klien
R : keluarga mau
bekerjasama
H:-
2. 20 Mei 2 - Mengkaji skala dan S:
2016 frekuensi nyeri - Klien mengatakan masih
R : klien merasakan nyeri pada
mengatakan masih lukanya
merasakan nyeri - Ibu klien mengatakan
H : klien menangis anaknya masih sering
dan skala nyeri 5 menangis pada saat
- Mengajarkan malam hari karena nyeri
tekhnik tarik napas O:
dalam - Klien menangis
R : klien menangis - Skala nyeri 6
H : klien mau - Klien terlihat memegangi
mengikuti apa yang luka saat menangis
diajarkan oleh A:
perawat Masalah gangguan rasa aman
47
- Berkolaborasi nyaman nyeri belum teratasi
dalam pemberian karena klien masih merasakan
obat nyeri
- Ceftriaxone 1 P:
gr - Kaji skala nyeri dan
- Metrodinazole frekuensi nyeri
150 mg - Evaluasi kembali tekhnik
R : klien menangis tarik napas dalam
saat diberi obat - Kolaborasi dalam
H : obat masuk pemberian obat
melalui IV - Libatkan keluarga
- Libatkan keluarga
dalam penangan
nyeri
R : keluarga mau
bekerjasama
H:-
3. 20 Mei 3 - Mengkaji adanya S:-
2016 tanda-tanda infeksi
R : klien menangis O:
saat dilakukan - Luka mulai kering
pengkajian - Panjang luka kurang lebih
H : luka klien mulai 8cm
kering A:
- Mengganti balutan Masalah resiko tinggi infeksi
setiap hari belum teratasi karena luka
R : klien menangis klien belum kering.
saat dilakukannya P : lanjutkan intervensi
ganti verban - Kaji adanya tanda-
H : luka mulai tanda infeksi
kering dan sudah - Ganti balutan
tidak terdapat pus - Pertahankan tekhnik
pada luka aseptic saat ganti
- Mempertahankan balutan
48
tekhnik aseptic - Libatkan keluarga
pada saat ganti dalam perawatan
balutan luka
R:
H:
- Libatkan keluarga
dalam perawatan
luka
R : keluarga
mengatakan akan
menjaga luka klien
H : luka terjaga
49
BAB IV
PEMBAHASAN
Ruang Kemuning RSUD Dr. Hi. Abdoel Moeloek Provinsi Lampung, penulis
A. Pengkajian
menangis saat ditanya oleh perawat. Akan tetapi setelah dilakukannya pendekatan
antara perawat dan An. R baru mau menjawab pertanyaan yang diajukan oleh
perawat dank lien tidak menangis lagi dan pada saat dilakukan pengkajian
keperawatan. Hal ini dibuktikan dengan keluarga mau menjawab pertanyaan dan
menerima saran yang diberikan oleh penulis. Dari data yang terkumpul kemudian
dilakukan analisa dan identifikasi masalah yang dihadapi oleh klien yang
keperawatan.
50
B. Diagnosa Keperawatan
51
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
52
DAFTAR PUSTAKA
53
54