SITUASIONAL
A. KONSEP TEORI
1. PENGERTIAN
Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti, dan
rendah diri yang berkepanjangan akibat evaluasi negatif terhadap diri sendiri
hubungannya dengan orang lain. Harga diri tidak terbentuk waktu lahir,
sendiri, dengan orang terdekat dan dengan realitas dunia (Stuart & Gail,
2006)
diri sendiri termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri. Harga diri rendah
dapat terjadi secara situasional(trauma) atau kronis (kritik diri yang telah
Harga diri rendah situasional adalah suatu keadaan ketika individu yang
(kehilangan,perubahan).
Page | 1
HDR Situasional 5
2005).
2. ETIOLOGI
b. Harapan akan struktur, bentuk dan fungsi tubuh yang tidak tercapai
persetujuan.
Harga diri rendah biasanya terjadi karena adanya kritik dari diri sendiri dan
tubuhnya sendiri.
Page | 2
HDR Situasional 5
diri dari orang lain dan akan muncul perilaku menarik diri, gangguan sensori
a. Faktor predisposisi
sosial.
b. Faktor presipitasi
sendiri dari orang lain, gangguan citra tubuh, mengalami dunia seperti
dalam mimpi.
Page | 3
HDR Situasional 5
3. MANIFESTASI KLINIS
rendah adalah :
d. Penurunan produkrivitas.
a. Perasaan malu pada diri sendiri akibat penyakit dan akibat terhadap
b. Rasa bersalah terhadap diri sendiri misalnya ini terjadi jika saya tidak
Page | 4
HDR Situasional 5
c. Merendahkan martabat. Mis: saya tidak bisa, saya tidak mampu, saya
d. Gangguan hubungan sosial. Mis: menarik diri, klien tidak mau bertemu
f. Mencederai diri akibat harga diri rendah disertai dgn harapan yg suram
i. Keluhan fisik
a. Data subjektif:
4) Rasa bersalah
Page | 5
HDR Situasional 5
b. Data objektif:
1) Produktivitas menurun
4) Penyalahgunaan zat
4. MEKANISME KOPING
Page | 6
HDR Situasional 5
identitas di luar dari hidup yang tidak bermakna saat ini (misalnya:
penyalahgunaan obat).
Page | 7
HDR Situasional 5
5. FASE-FASE KEHILANGAN
a. Denial (Penolakan)
Tindakan keperawatan :
perasaan
2) Jelaskan kepada klien bahwa sikapnya itu wajar terjadi pada orang
Page | 8
HDR Situasional 5
b. Anger (Marah)
fisik yang terjadi pada fase ini antara lain, muka merah, nadi cepat,
Tindakan keperawatan :
c. Bargaining (Tawar-menawar)
Page | 9
HDR Situasional 5
Tindakan keperawatan :
takutnya.
d. Depresi
diri, tidak mau berbicara atau putus asa dan mungkin sering menangis.
Tindakan keperawatan :
perasaan.
e. Acceptance (Penerimaan)
akhirnya saya harus dioperasi, apa yang harus saya lakukan agar saya
cepat sembuh, tanggung jawab mulai timbul dan usaha untuk pemulihan
Page |
HDR Situasional 5
pikiran yang selalu terpusat pada objek atau orang yang hilang akan
mulai berkurang atau hilang. Jadi individu yang masuk pada fase
Tindakan keperawatan :
teratur.
kematian.
a. Tujuan
harga diri
Page |
HDR Situasional 5
b. Tindakan Keperawatan
7. KOMPLIKASI
a. Isolasi social
b. Perilaku kekerasan
d. Waham
8. PENATALAKSANAAN
a. Terapi medis
Pemberian terapi medis pada kasus harga diri rendah juga tidak
Page |
HDR Situasional 5
rendah kali ini pemberian obat yang dapat diberikan lebih banyak dalam
saling meningkatkan.
b. Terapi keperawatan
Tujuan :
dimiliki
Page |
HDR Situasional 5
a) Terapi generalis
Prinsip tindakan :
klien.
dilatih
jadwal harian
b. Terapi Kognitif
Prinsip tindakan :
Page |
HDR Situasional 5
Tujuan :
yang dimiliki
pasien
1) Terapi generalis
Prinsip tindakan :
denganHDR
perawat sebelumnya
Page |
HDR Situasional 5
2) Triangle terapi
Prinsip tindakan :
Prinsip tindakan :
memperkenalkan diri
anggota kelompok
sosialisasi kelompok
Page |
HDR Situasional 5
2) Logo terapi
Prinsip tindakan :
B. ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
stimulasi pada masa bayi, kurang komunikasi antara orangtua dan anak,
Page |
HDR Situasional 5
malu pada saat berhubungan dgn orang lain. Secara objektif dapat dilihat
perilaku klien yg khas dan berhubungan dgn harga diri rendah, keracunan
Merendahkan martabat.
Mencederai diri akibat harga diri rendah disertai dgn harapan yg suram
Page |
HDR Situasional 5
dibagi 2 yaitu koping jangka pendek dan koping jangka panjang (Stuart &
Laraia, 2005):
Page |
HDR Situasional 5
orang lain.
2. Diagnosa keperawatan
Page |
HDR Situasional 5
Page |
HDR Situasional 5
Page |
HDR Situasional 5
Isolasi sosial
optimal
KRITERIA
TUJUAN INTERVENSI
EVALUASI
TUK 1 Ekspresi wajah Bina hubungan saling
Klien dapat membina bersahabat, percaya dengan
hubungan saling menunjukkan rasa mengungkapkan prinsip
percaya senang, ada kontak komunikasi terapeutik
mata, mau berjabat a. Sapa klien dengan
tangan, mau ramah baik verbal
menyebutkan nama, maupun non verbal
mau menjawab salam, b. Perkenalkan diri
Page |
HDR Situasional 5
Page |
HDR Situasional 5
Page |
HDR Situasional 5
Bantu keluarga
menyiapkan lingkungan
dirumah
Jelaskan cara pelaksanaan
jadual kegiatan klien
dirumah
Anjurkan memberi pujian
pada klien setiap berhasil
menarik diri.
penerapan panca indra tanpa ada rangsangan dari luar. Suatu penghayatan
yang dialami suatu persepsi melalui panca indra tanpa stimulus eksteren:
(Stuart, 2007).
Tujuan umum : Klien dapat berinteraksi dengan orang lain supaya tidak
terjadi halusinasi
Page |
HDR Situasional 5
dihadapi
Page |
HDR Situasional 5
keuntu-ngan berhubungan
sosial dengan orang lain.
Diskusikan dengan klien
tentang manfaat
berhubungan so-sial
dengan orang lain.
Beri reinforcement positif
terhadap kemampuan
klien mengungkapkan
kemampuan berhubungan
dengan orang lain
Kaji pengetahuan pasien
tentang kerugian bila tidak
berhubungan dengan
orang lain.
Beri kesempatan kepada
klien untuk mengung-
kapkan perasaan tentang
kerugian bila tidak
berhubungan dengan
orang lain.
Diskusikan dengan klien
tentang kerugian bila tidak
berhubungan dengan
orang lain.
Beri reinforcement positif
terhadap kemampuan
klien mengungkapkan
kemampuan berhubungan
dengan orang lain.
Page |
HDR Situasional 5
pemusnahan secara sadar yang ditujukan pada diri sendiri oleh seorang
individu yang memandang bunuh diri sebagai solusi terbaik dari sebuah
melakukan bunuh diri telah mengalami rasa sakit psikologis dan perasaan
frustasi yang bertahan lama sehingga individu melihat bunuh diri sebagai
Tujuan jangka pendek : klien akan mencari bantuan perawat bila ada
No Intervensi Rasional
1 Observasi perilaku klien lebih sering Observasi ketat dibutuhkan supaya
melalui aktivitas dan interaksi rutin, intrvensi dapat terjadi jika
hindari kesan pengamatan dan dibutuhkan untuk memastikan
kecurigaan pada klien keamanan klien
Page |
HDR Situasional 5
dapat dirasakan
7 Batasi orang dalam ruangan klien dan Stimulus untuk bunuh diri bisa
perlu adanya penurunan stimuli. timbul ketika klien melihat
keramaian.
Page |
HDR Situasional 5
akses.
Page |
HDR Situasional 5
REFERENSI
Page |