Denyut yang
ada di jantung ini tidak bisa dikendalikan oleh manusia. Berapa sebenarnya jumlah rata-rata denyut
jantung yang normal?
Denyut jantung adalah jumlah denyutan jantung per satuan waktu, biasanya per menit
direpresentasikan sebagai bpm (beats per minute).
Denyut jantung menyuplai oksigan bersih dari ventrikel/bilik kiri jantung keseluruh tubuh melalui
pembuluh aorta.
Denyut jantung yang optimal untuk setiap individu berbeda-beda tergantung pada kapan waktu
mengukur detak jantung tersebut (saat istirahat atau setelah berolahraga). Variasi dalam detak
jantung sesuai dengan jumlah oksigen yang diperlukan oleh tubuh saat itu.
"Pada orang dewasa yang sehat, saat sedang istirahat maka denyut jantung yang normal adalah
sekitar 60-100 denyut per menit (bpm). Jika didapatkan denyut jantung yang lebih rendah saat
sedang istirahat, pada umumnya menunjukkan fungsi jantung yang lebih efisien dan lebih baik
kebugaran kardiovaskularnya," ujar Edward R. Laskowski, M.D, seorang physical medicine and
rehabilitation specialist.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi jumlah denyut jantung seseorang, yaitu usia, aktivitas fisik
atau tingkat kebugaran seseorang, Waktu saat penghitungan, suhu udara disekitar, posisi tubuh
(berbaring atau berdiri), tingkat emosi, fluktuasi hormon, asupan kafein , merokok,ukuran tubuh
serta obat yang sedang dikonsumsi.
Denyut nadi adalah denyutan arteri dari gelombang darah yang mengalir melalui pembuluh darah
sebagai akibat dari denyutan jantung
Setiap orang bisa mengukur denyut jantungnya sendiri tanpa perlu menggunakan stetoskop. Untuk
mengukur denyut jantung di rumah bisa dengan cara memeriksa denyut nadi. Tempatkan jari telunjuk
dan jari tengah pada pergelangan tangan atau tiga jari pada sisi leher. Saat merasakan denyut nadi,
lihatlah jam untuk mneghitung jumlah denyut selama 15 detik. Hasil yang didapatkan di kalikan
empat, maka didapatkan jumlah denyut jantung Anda per menit.
Meskipun jumlah denyut bervariasi, tapi denyut yang terlalu tinggi atau rendah dapat menunjukkan
adanya masalah yang mendasar. Konsultasikan ke dokter jika denyut Anda secara konsisten di atas
100 bpm (tachycardia) atau di bawah 60 bpm (Bradycardia), terutama jika disertai gejala lain
seperti pusing, sesak napas atau sering pingsan.
Dengan melakukan tes sederhana tersebut, seseorang bisa mengetahui apakah denyut jantunya
normal atau tidak. Hal ini juga berguna sebagai diagnosis awal ada atau tidaknya gangguan
kardiovaskuler.
220 34 = 186
Denyut Jantung Maksimal (Maximum Heart Rate)
Berikut
ini pendapat para ahli tentang Denyut Jantung Maksimal.
Tanaka Formula
Rumus Tanaka untuk denyut jantung maksimum dikembangkan berdasarkan studi ribuan subjek tes,
dapat digunakan untuk semua umur dan kelompok gender, dan dianggap lebih akurat daripada rumus
klasik.
Maximum Heart Rate (beats/minute) = 208 - (0.7 x umur)
Dr Martha Gulati
Penelitian yang dilakukan oleh Gulati dkk. (2010) mengidentifikasi bahwa perhitungan berbasis
tradisional laki-laki (220-umur) overestimates terhadap detak jantung maksimum untuk usia pada
wanita. Mereka meneliti hubungan antara respon HR untuk latihan pengujian dan usia dengan 5437
perempuan. Ditemukan bahwa laju jantung puncak bagi perempuan = 206 - (0,88 x umur).
Londeree dan Moeschberger
Sebuah paper Londeree dan Moeschberger (1982) dari University of Missouri-Columbia menunjukkan
bahwa MHR bervariasi sebagian besar dengan usia, tetapi hubungan ini tidak linear satu. Mereka
menyarankan formula alternatif
MHR = 206,3 - (0,711 umur)
Londeree dan Moeschberger (1982) memandang variabel lain untuk melihat apakah mereka memiliki
efek pada MHR tersebut. Mereka menemukan bahwa baik jenis kelamin maupun ras bedanya tetapi
mereka menemukan bahwa MHR itu terpengaruh oleh aktivitas dan tingkat kebugaran.
Penelitian Londeree dan Moeschberger telah menunjukkan bahwa MHR di treadmill secara konsisten
5 sampai 6 denyut lebih tinggi dari pada ergometer sepeda dan 2 sampai 3 ketukan tinggi pada
ergometer dayung. Denyut jantung saat berenang jauh lebih rendah, sekitar 14 bpm, daripada
treadmill berjalan.
Atlet elit dan individu cukup terlatih akan memiliki MHR 3 atau 4 ketukan lebih lambat dari individu
yang menetap. Itu juga menemukan bahwa terlatih atas 50 tahun cenderung memiliki MHR lebih
tinggi daripada yang rata-rata untuk usia mereka.
Miller
Sebuah paper yang dipaparkan oleh Miller dkk (1993) mengusulkan rumus berikut sebagai formula
yang tepat untuk menghitung MHR
MHR = 217 - (0,85 x Umur)
Peneliti Amerika Serikat
Bukti dari peneliti Amerika Serikat, Jackson et al. (2007), mengidentifikasi rumus berikut sebagai
lebih akurat mencerminkan hubungan antara usia dan detak jantung maksimum.
MHR = 206,9 - (0.67 x umur)
Peneliti Inggris
Penelitian oleh Whyte dkk. (2008) datang dengan dengan rumus berikut untuk memprediksi detak
jantung maksimum pada atlet baik ketahanan dan anaerobik terlatih:
Atlet laki-laki - MHR = 202 - (0,55 x umur)
Atlet wanita - MHR = 216 - (1,09 x umur)
Miller, Londeree dan Moeschberger
Untuk menentukan detak jantung maksimum Anda, Anda bisa menggunakan berikut, yang
menggabungkan formula Miller dengan penelitian dari Londeree dan Moeschberger.
Gunakan rumus Miller dari MHR = 217 - (0,85 usia) untuk menghitung MHR
Kurangi 3 ketukan untuk atlet elit di bawah 30
Tambahkan 2 ketukan untuk 50 tahun atlet
Tambahkan 4 ketukan untuk 55 + tahun atlet
Gunakan nilai ini MHR untuk menjalankan pelatihan
Kurangi 3 ketukan untuk pelatihan dayung
Kurangi 5 ketukan untuk pelatihan sepeda
Para peneliti di University of Colorado memaparkan jawaban atas pertanyaan kuno tentang mengapa
detak jantung maksimum ( maxHR ) menurun sesuai dengan usia . Penurunan maxHR tidak hanya
membatasi kinerja atlet yang menua tetapi juga diakui sebagai dasar home nursing bagi orang tua.
Ada kata bijak dalam bahasa jawa Wong tuwo wis wayahe istirahat,momong anak putu artinya
orang tua sudah saatnya mengurangi aktifitas untuk merawat/melihat anak dan cucu menjadi seperti
atau bahkan lebih baik dari mereka.
Kapasitas aerobik akan menurun sesuai dengan usia . Kita tahu bahwa grafik tingkat detak
jantung seseorang menurun seiring bertambahnya usia . Orang tua dapat melakukan 120 denyut per
menit akan sama dengan orang yang lebih muda dan melakukan 150 denyut per menit .
Sebuah disertasi dari Eric D. Larson , lulusan dari laboratorium Proenza di Departemen Fisiologi dan
Biofisika , dijelaskan dalam artikel yang menyatakan perlambatan HRMax dikarenakan sel-sel alat
pacu jantung (miosit sinoatrial=SAM ) pada tikus tua tidak secepat SAM tikus muda,dan ini pun
berlaku pada manusia.
Sementara itu, Proenza mencatat bahwa " meskipun detak jantung maksimum turun untuk semua
orang sama , terlepas dari kondisi fisik , orang dapat meningkatkan dan mempertahankan kapasitas
aerobik mereka di segala usia dengan berolahraga . "
b.tes bicara
c.Skala rating tenaga.
a.Target denyut jantung
Tubuh manusia memiliki sistem tersendiri untuk mengukur intensitas latihan yaitu jantung . Detak
jantung akan meningkat secara proporsional dengan intensitas latihan yang kita lakukan .
Untuk aktivitas fisik dengan intensitas sedang , Sasaran Heart Rate seseorang harus 50 sampai 70
%-nya dari DNMax . Tingkat maksimum ini didasarkan pada usia seseorang .
Rumus Penghitungan :
Denyut Nadi Aktivitas / Denyut Nadi Maksimal x 100
%
Jaga detak jantung di bawah dari kisaran yang dianjurkan jika Anda baru memulai olahraga teratur .
Secara bertahap tingkatkan sehingga anda mencapai intensitas latihan yang baik/tepat dimana hal
ini berarti kebugaran aerobic anda juga semakin membaik.Perlu diperhatikan pula selama periode
pemanasan dan pendinginan,detak jantung kita juga berada dalam rentang yang dianjurkan(yaitu 60100 bpm) .
saran medis
Jika Anda memiliki gangguan kesehatan, dan atau memiliki kelebihan berat badan , berusia di atas
40 tahun atau tidak/jarang melakukan olahraga dalam waktu yang lama , pergilah ke dokter untuk
medical check - up sebelum memulai program latihan baru . Beberapa obat dapat mengubah respon
denyut jantung Anda untuk latihan , jadi pastikan Anda mendiskusikan obat yang kita pakai dan
bagaimana mereka dapat mempengaruhi latihan Anda.
65
Cara Menghitung
1. Tempel dan tekankan (Jangan terlalu keras) tiga jari (telunjuk, tengah, manis) salah satu tangan
pada pergelangan tagan yang lain. Temukan denyut nadi kita. Setelah itu, barulah kita mulai
menghitung.
2, Hitunglah denyut nadi Selama 15 detik. Kemudian, hasilnya dikalikan 4.
Angka-angka Itu
- Denyut nadi normal: 60 100/menit
- Denyut nadi maksimal: 220 umur
- Zone latihan (training zone; yaitu
tingkat intensitas dimana Anda bisa berolahraga): 70% 85% dari denyut nadi maksimal
Yang Mudah & Sulit DiuKur
Olahraga tipe 1 : tidak memerlukan ke-trampilan khusus dan denyut nadi mudah diukur Misalnya:
jogging, lari, bersepeda
Olahraga tipe 2 : memerlukan ke-trampilan dan denyut nadi sulit diukur Misalnya: senam aerobik,
berenang
Olahraga tipe 3 : olahraga permainan dan denyut nadi sangat sulit diukur. misalnya: tenis, basket,
bulutangkis
tipe 1, seperti jogging atau lari. Setelah latihan, kembali denyut nadi diukur. Kalau sudah kembali ke
denyut normal, berarti kita sudah boleh mandi.
Pengukuran denyut nadi ini dapat disetarakan dengan talk-test. Caranya mudah. Selama kita berjalan
atau berlari, cobalah disambi ngobrol, Kalau terengah-engah, berarti kita sudah melewati zone
latihan . Kurangi intensitasnya.
Jadi, jelas, bukan, betapa pentingnya pengukuran denyut nadi? Tujuannya apalagi kalau bukan untuk
mengoptimalkan latihan .
b.tes bicara
Tes bicara adalah cara yang sederhana dalam melakukan pengukuran intensitas kebugaran fisik .
Metode ini didasarkan pada pengamatan terhadap tanda-tanda yang timbul saat kita berolahraga
sambil berbicara.
Jika Anda dapat berbicara dan bernyanyi tanpa engah sama sekali, Anda berolahraga pada tingkat
yang rendah .
Jika Anda nyaman dapat berbicara , tetapi tidak menyanyi , Anda melakukan aktivitas intensitas
sedang .
Jika Anda tidak bisa mengatakan lebih dari beberapa kata tanpa terengah-engah , artinya
intensitas olahraga anda ini termasuk intensitas kuat .
c.Skala rating tenagaPengusahaan
Metode ini didasarkan pada perubahan kondisi fisik tubuh selama melakukan aktivitas fisik ,
termasuk peningkatan denyut jantung , peningkatan respirasi atau laju pernapasan , meningkat
berkeringat , dan kelelahan otot .
kita bisa membuat suatu catatan kecil untuk melihat progress kebugaran fisik serta intensitas
olahraga yang kita lakukan.
Tabel skala rating tenaga dan tanda-tanda pada fisik
Level
Exertion
Physical signs
None
None
Minimal
None
Barely there
Sensation of movement
Moderate
Somewhat hard
Hard
Sweating
Harder
Moderate sweating
Very hard
Extremely hard
Maximum effort
10
Maximum effort
Exhaustion
Namun perlu disadari bahwa tanda-tanda fisik setiap orang berbeda.Jadi akan lebih baik jika anda
berkonsultasi terlebih dahulu dengan instruktur.
Menyadari intensitas latihan Anda akan membantu Anda untuk memastikan bahwa Anda berolahraga
pada intensitas yang tepat untuk mencapai kesehatan atau tujuan kebugaran . Untuk manfaat
kesehatan yang maksimal , Anda harus berusaha untuk kegiatan intensitas sedang .
tanda-tanda peringatan
Jika Anda mengalami salah satu gejala berikut , hentikan latihan dan mencari bantuan medis :
sesak napas
Masalah pernapasan seperti mengi atau batuk
Nyeri dada
Keringat yang berlebihan
Pusing , pingsan
Nyeri otot yang parah atau kram
mual
Sakit/nyeri yang parah dalam otot atau sendi
Kelelahan yang Ekstrim dan lama setelah berolahraga .