TINJAUAN PUSTAKA
Denyut nadi merupakan sebuah gelombang yang dapat diraba pada arteri
bila darah di pompa keluar dari jantung. Denyut ini mudah diraba di suatu tempat
dimana ada arteri melintas (Sandi, 2016). Darah yang didorong ke arah aorta sistol
tidak hanya bergerak maju dalam pembuluh darah, tapi juga menimbulkan
gelombang bertekanan yang berjalan sepanjang arteri (Kasenda dkk, 2014). Denyut
nadi yang dapat diraba tersebut merupakan gelombang bertekanan yang meregang
denyutnya berasal dari nodus SA (irama sinus normal). Metabolisme dalam suatu
organ akan semakin besar dan aliran darahnya juga akan mengalami hal yang sama.
dari dalam darah berupa kadar oksigen, kadar karbondioksida dan ion hidrogen,
sedangkan sistem baroreseptor dirangsang oleh perubahan tekanan arteri yang cepat
7
8
yang kemudian direspon dengan penurunan denyut jantung dan denyut nadi.
Frekuensi denyut nadi dapat diukur dengan cara menekan arteri radialis
menggunakan ujung jari telunjuk dan jari tengah hingga pulsasi yang maksimal
dapat terdeteksi (Bickley, 2013). Menurut Severson (2012), lokasi pada tubuh yang
1. A. Temporalis superfisial
2. A. Facialis
5. A. Ulnaris
7. A. Femoralis
8. A. Popliteal
menilai cardiac strain. Telemetri dengan rangsangan Electro Cardio Graph (ECG)
adalah alat yang biasa digunakan untuk menghitung denyut jantung. Pengukuran
denyut jantung atau denyut nadi dapat dilakukan secara manual melalui lokasi
tubuh yang dilewati oleh arteri radialis, memakai stopwatch dalam penghitungan
waktunya dengan menggunakan waktu selama 10, 15, 30 atau pun 60 detik.
Menurut Hermawan dkk. (2012) kerja jantung dapat dilihat dari denyut nadi
yang merupakan rambatan dari denyut jantung, denyut tersebut dihitung tiap
9
menitnya dengan hitungan repetisi (kali/menit) atau dengan denyut nadi maksimal
dikurangi umur. Denyut nadi normal dalam keadaan istirahat sama dengan denyut
jantung yaitu sekitar 70 sampai 80 denyut per menit (Tortora et al., 2009). Berat
ringannya beban kerja dapat dinilai dengan menghitung nadi kerja, konsumsi
oksigen, kapasitas ventilasi paru dan suhu tubuh. Aktivitas tubuh yang tinggi akan
semakin besar dan frekuensi denyut nadi juga akan meningkat. Peningkatan aliran
darah untuk mensuplai zat makanan dan oksigen ke jaringan otot akan terjadi jika
aktivitas tubuh semakin tinggi sehingga jantung berkontraksi lebih cepat dan kuat
Denyut nadi saat berolahraga atau saat melakukan aktivitas fisik hingga
mencapai kelelahan disebut dengan denyut nadi maksimal (maximum heart rate/
aktivitas fisik, di mana bila seseorang melakukan suatu aktivitas yang dapat
memacu denyut jantung dan apabila setelah diukur, angka denyut nadi telah
melebihi HR max maka sebaiknya segera istirahat karena jika diteruskan dapat
menimbulkan kram jantung. Pengukuran maximum heart rate yang paling akurat
adalah dengan cardiac stress test. Subjek melakukan olahraga sambil dimonitor
umur yaitu:
10
Persamaan Tanaka ini dapat digunakan untuk semua umur dan kelompok gender
serta dianggap lebih akurat daripada rumus klasik yaitu 220 – umur, karena metode
seperti :
1. Usia
menetap untuk memenuhi kebutuhan oksigen. Maximum heart rate pada lansia
menurun sebesar 50% dari usia remaja ketika seseorang mencapai usia 80
tahun. Hal ini disebabkan berkurangnya massa otot, dan daya maksimum otot
yang dicapai sangat berkurang. Pada anak usia 5 tahun, denyut nadi istirahat
antara 90-100 denyut per menit, pada usia 10 tahun mencapat 80-90 denyut per
menit, dan pada orang dewasa mencapai 60-100 denyut per menit (Sandi,
2013).
11
2. Jenis Kelamin
Hal ini disebabkan oleh perubahan hormon estrogen yang sering terjadi pada
sehingga frekuensi denyut jantung pada perempuan lebih tinggi (Ryan et al.,
1994).
Hubungan antara berat badan dan denyut nadi adalah berbanding lurus,
sedangkan berat badan berkaitan dengan indeks massa tubuh. Berat badan yang
semakin tinggi maka semakin tinggi pula IMT dan sebaliknya semakin rendah
berat badan maka semakin rendah IMT. Jadi, semakin tinggi IMT maka denyut
4. Aktivitas Fisik
jantung yang lebih tinggi. Hal ini disebabkan oleh otot jantung yang bekerja
keras pada setiap kontraksi, di mana semakin keras dan sering otot jantung
Rokok dan kafein juga mempengaruhi peningkatan denyut nadi. Orang yang
sampai 20 denyut nadi per menit dibandingkan dengan orang yang bekerja
tidak didahului dengan merokok. Hal ini disebabkan oleh vasokonstriksi dari
jumlah kafein yang banyak akan merangsang sistem saraf simpatis sehingga
jumlah adrenalin yang dilepaskan pada ujung saraf meningkat. Semakin besar
jumlah adrenalin yang dilepaskan pada ujung saraf maka semakin banyak
atrium dan ventrikel memiliki banyak ujung saraf simpatis, stimulasi simpatis
Recovery heart rate atau denyut nadi pemulihan adalah denyut nadi yang
nadi yang cukup setelah seseorang usai melakukan suatu aktivitas dapat
menggambarkan fungsi jantung yang lebih baik. Seseorang yang melakukan latihan
berat memerlukan waktu lebih lama yaitu sekitar 30 menit untuk kembali ke denyut
jantung normal saat istirahat (Colwin, 2009). Waktu yang dibutuhkan untuk
mencapai denyut nadi normal kembali seperti sebelum melakukan aktivitas fisik
disebut pemulihan denyut nadi. Waktu yang dibutuhkan untuk pemulihan setelah
pemulihan merupakan gambaran dari fungsi sistem saraf otonom. Sistem saraf
13
otonom terdiri dari sistem saraf simpatis dan sistem saraf parasimpatis. Sistem saraf
simpatis diaktivasi pada saat melakukan aktivitas fisik yaitu peningkatan denyut
jantung dan stroke volume jantung, sedangkan sistem saraf parasimpatis memiliki
aktivitas fisik (Arai et al., 2001). Pemulihan denyut nadi juga dipengaruhi oleh
Reseptor sinus karotikus dan arkus aorta memantau sirkulasi arteri. Reseptor juga
terletak di dinding atrium kanan dan kiri pada tempat masuk vena cava superior dan
inferior serta vena pulmonalis, juga di sirkulasi paru. Refleks baroreseptor dimulai
melepaskan impuls dengan kecepatan tinggi ketika tekanan dalam struktur ini
Gambar 2.1 Baroreseptor adalah reseptor regang di dinding jantung dan pembuluh
darah. Daerah Baroreseptor terletak di Sinus Karotikus dan Arkus Aorta.
(Sumber : Ganong, 2012)
14
umpan balik dikirim kembali melalui sistem saraf otonom ke sirkulasi untuk
mengurangi tekanan arteri agar kembali normal (Guyton, 2011). Jadi, peningkatan
curah jantung. Hal inilah yang mendasari terjadinya pemulihan berlangsung cepat.’
Gambar 2.2 Bagan Umpan-Balik Negatif oleh Baroreseptor. Saat tekanan darah
meningkat, baroreseptor akan terangsang yang menyebabkan penurunan aktivitas
saraf simpatis dan aktivasi saraf parasimpatis yang menyebabkan denyut jantung
menurun dan mempercepat waktu pemulihan.
(Sumber : Ronny, 2008)
15
keasaman tinggi pada darah. Fungsi utamanya adalah secara refleks meningkatkan
aktivitas pernapasan sehingga lebih banyak O2 yang masuk atau lebih banyak CO2
dapat dibagi menjadi mekanisme refleks primer dan sekunder. Pertama mekanisme
parsial dari oksigen, peningkatan tekanan parsial CO2 dan penurunan pH. Apabila
kandungan oksigen turun atau kadar karbondioksida dalam darah meningkat, maka
refleks sekunder dengan peningkatan kerja pernapasan dan juga peningkatan denyut
Waktu pemulihan denyut nadi latihan dalam 3-5 menit telah sempurna, jadi
data yang penting digunakan adalah data pemulihan denyut nadi menit ke-0, menit
16
ke-2 , menit ke-4 dan menit ke-6 setelah latihan (Azwar, 2012). Setelah 5 menit
latihan denyut jantung akan melemah, hal ini menunjukkan bahwa jantung tidak
lagi bekerja keras untuk mensuplai kebutuhan ATP. Dalam 30 detik, cadangan ATP
pulih sebesar 70% dan akan mencapai 100% dalam waktu 3-5 menit (Scott, 2007).
denyut jantung berkurang pada pasien dengan CAD angiografi secara signifikan
pada 2, 3, dan 5 menit setelah pengujian latihan, namun tidak setelah 1 menit.
bahwa pemulihan denyut jantung adalah prediktor kuat kematian yang bebas dari
variabel lainnya. Data dari penelitian ini juga mendukung keyakinan bahwa
penurunan denyut jantung pada 2 menit pertama setelah mengikuti suatu latihan
menit lebih unggul dari periode waktu lainnya. Apabila hasil penurunan denyut nadi
dalam waktu 2 menit setelah latihan adalah <12% atau <22 denyut/menit dari
penyakit jantung.
17
Jantung terbagi atas empat ruang yaitu atrium kanan, atrium kiri, ventriculus
kanan dan ventriculus kiri. Ruang jantung dibatasi oleh septum ventrikel. Jantung
memiliki dinding yang disusun oleh tiga lapisan yaitu epicardium (lapisan terluar),
pericardium. Pericardium merupakan suatu kantong tertutup yang tersusun atas dua
lapisan yaitu pericardium fibrosa yang terdiri dari jaringan yang keras yang
bercampur dengan tendo sentral dari diaphragma dan lapisan visceral pericardium
serosa yang juga menyusun epicardium. Saat memompa darah, jantung dibantu oleh
otot lurik yang kontraksinya tidak dikontrol oleh control volunteer (Moore dan
Dalley, 2013). Otot jantung berperan penting dalam sistem konduksi jantung.
Sistem konduksi jantung dibantu oleh nodus sinoatrialis (nodus SA), sinus
Setiap denyut jantung pada orang normal berasal dari nodus SA. Frekuensi
jantung melambat (bradikardia) saat tidur dan dipercepat (takikardia) oleh kenaikan
suhu tubuh, rangsangan jantung oleh saraf simpatis, atau keadaan toksik pada
jantung (Guyton dan Hall, 2011). Jantung memompa darah dimulai dari vena yang
pompa jantung dimulai oleh atrium yang merupakan bilik penerima dan yang
yang sinkron antara dua ruang (kanan dan kiri) atrioventrikular jantung. Siklus
18
jantung dimulai dari proses pengisian dan pemanjangan dari ventricular (diastol)
dan diakhiri dengan suatu periode pengosongan dari pemendekan oleh ventricular
(Moore dan Dalley, 2013). Peningkatan aliran darah dan juga oksigen pada otot-
otot yang aktif berkontraksi terjadi saat seseorang melakukan aktivitas. Aktivitas
fisik yang banyak melibatkan grup otot besar menyebabkan terjadinya vasodilatasi
penurunan tekanan arteri. Tekanan arteri akan meningkat jika curah jantung
yang tidak aktif dan ginjal, tujuannya adalah untuk mencegah turunnya resistansi
pembuluh darah sistemik dan agar darah teralihkan ke otot yang aktif (Klabunde,
2015).
pembuluh resistansi serta meningkatnya aliran darah, dan hal ini juga menyebabkan
terjadinya perubahan sistem saraf otonom. Beberapa pusat yang ada di hipotalamus
pada denyut jantung dan curah jantung yang meningkat (Klabunde, 2015). Respon
lain :
1. Jenis Olahraga
2. Postur Tubuh
Saat olahraga dilakukan dalam posisi terlentang, tekanan sentral vena akan lebih
tinggi dibandingkan dengan posisi tegak. Hal ini disebabkan oleh gaya gravitasi
yang memberikan efek pada aliran balik vena dan tekanan sentral vena
3. Latihan Fisik
Orang yang terlatih fisiknya cenderung lebih memiliki jantung yang kuat dan
terjadi hipertropi, selain itu orang yang terlatih dapat mencapai curah jantung
4. Kondisi Lingkungan
tempat tinggal seseorang. Contohnya orang yang tinggal di dataran tinggi, isi
5. Usia
6. Jenis Kelamin
serta pria konsumsi oksigennya yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan
wanita.
20
2.3 Zumba
Zumba diciptakan oleh seorang pria bernama Alberto “Beto” Perez. Beto
adalah seorang instruktur aerobik dari Cali, Kolombia, dan menciptakan Zumba
dengan suatu kebetulan. Kini, Zumba adalah program latihan menari dansa Latin
yang menggabungkan gerakan musik dan tari Latin dan internasional, menciptakan
Fitness, 2010).
latihan tari baru dengan gabungan antara musik dan tarian Amerika Latin. Zumba
menggabungkan latihan dasar dari salsa, samba, cumbia, reggeaton dan tarian
Amerika Latin, menggunakan dasar langkah aerobik, dan tarian lainnya seperti hip-
hop, tari perut dan lain-lain. Zumba menggunakan prinsip-prinsip dasar latihan
sistem kardiovaskular dan kekuatan seluruh tubuh. Zumba memiliki gerakan tenaga
sehingga menimbulkan kontraksi pada otot, seperti tarian lainnya yang merupakan
latian kardio. Gerakan yang cepat juga menghasilkan tidak hanya pembakaran
Ada beberapa jenis Zumba dengan manfaat yang berbeda menurut Benham
1. Zumba Fitness
Kelas Zumba ini menggabungkan gerakan intensitas rendah dan gerakan dengan
2. Zumba Gold
Zumba fitness yang dimodifikasi untuk orang lanjut usia yang aktif untuk
menciptakan kembali gerakan asli yang disukai dengan intensitas rendah. Desain
pada keseimbangan, lingkup gerak sendi dan koordinasi. Kelas berfokus pada
keseimbangan.
3. Zumba Toning
Zumba toning bagus untuk orang yang ingin mengencangkan tonus otot dibagian
Zumba® Toning Sticks (atau bobot ringan), yang akan membantu fokus pada
4. Aqua Zumba
Aqua Zumba cocok untuk seseorang yang memiliki gangguan keseimbangan dan
takut terjatuh. Air akan memberikan kebebasan karena air akan menahan
5. Zumbatomic
menyediakan rutinitas Zumba berenergi tinggi untuk anak-anak, selain itu juga
kepemimpinan, rasa hormat, kerja tim, kepercayaan diri, harga diri, memori,
Zumba jenis ini cocok untuk penggemar Zumba yang tertarik dengan circuit
tingkat cardio tinggi dan latihan kekuatan dengan interval waktu. Manfaat dari
7. Zumba Gold-Toning
Tipe Zumba ini disesuaikan untuk orang lanjut usia yang aktif, yang ingin fokus
Zumba® dengan kecepatan yang lebih rendah dengan latihan tubuh total yang
untuk mencegah pengurangan drastis dalam massa otot, kekuatan otot, atrofi dan
8. Zumba Sentao
Menurut Yulistara (2013) ada tujuh jenis gerakan dasar yang diterapkan
dalam setiap kelas Zumba. Gerakan ini biasanya dimodifikasi dengan gerakan lain
yang diadaptasi dari tarian Amerika Latin. Tujuh gerakan dasar ini terdiri dari :
1. Cumbia
Salah satu gaya dansa dalam variasi gerakan Zumba adalah Cumbia. Gerakan ini
memiliki ritme yang pelan dan terdiri dari 3 step gerakan yaitu basic (gerakan
menggoyangkan tubuh), sleepy leg (gerakan kaki yang pelan) dan funk (gerakan
tangan).
Gambar 2.3 Gerakan Cumbia dengan posisi tubuh agak menyerong dengan tangan
yang digerakkan secara diagonal ke atas dan ke bawah dan kaki bergerak ke kanan
dan ke kiri. (Sumber : Yulistara, 2013)
24
2. Reggaeton
Reggaeton memiliki ritme sendiri yang spesifik dan semakin cepat. Gerakan ini
cepat.
Gambar 2.4 Gerakan Reggaeton yaitu berdiri dengan kedua tangan di depan
dada kemudian tangan dan badan digerakkan ke samping kiri dan kanan seperti
menyikut. (Sumber : Yulistara, 2013)
3. Beto Shuffle
Gerakan Beto Shuffle dilakukan dengan kaki dibuka selebar bahu, tangan kiri ke
samping dan tangan kanan ke atas. Lalu gerakkan tubuh ke kiri dan kanan secara
berirama dengan kedua tangan yang juga bergantian. Kunci dari gerakan ini
adalah ayunan dari kaki dan juga tubuh yang sinkron.
Gambar 2.5 Gerakan Beto Shuffle dilakukan dengan kaki dibuka selebar bahu,
tangan kiri ke samping dan tangan kanan ke atas bergantian. (Sumber :
Yulistara, 2013)
25
4. Merengue
Hampir semua Zumba bisa dipadukan dengan gaya Merengue. Namun untuk
Zumba Gold atau Zumba para lansia gerakannya menjadi lebih pelan.
5. Reggaeton Destroza
Gerakan yang satu ini sama dengan Reggaeton namun mempunyai variasi
6. Salsa
Salsa merupakan gerakan inti yang wajib ada dalam Zumba. Gerakan salsa
dalam Zumba tidak sesulit tarian asli salsa, namun hanya gerakan dasar dari
tarian salsa yang diadaptasi. Biasanya banyak improvisasi dalam gerakan Salsa
Gambar 2.8 Gerakan Salsa yang diadaptasi dari gerakan tarian salsa di mana
kunci gerakan ada pada kaki yang digerakkan ke kiri dan ke kanan (Sumber :
Yulistara, 2013)
7. Soca
Gerakan Soca dilakukan dengan kedua telapak tangan membuka lebar di depan
Gambar 2.9 Gerakan Soca dilakukan dengan tangan dan kaki dibuka selebar
bahu. (Sumber : Yulistara, 2013)
27
Pada dasarnya, Zumba juga memiliki takaran, prinsip dan tujuan tertentu
sama dengan olahraga lainnya. Metode yang diterapkan dalam Zumba adalah
bersifat HIIT (High Intensity Interval training), yaitu latihan kardio yang dilakukan
dalam waktu singkat dalam intensitas yang tinggi. Bentuk latihan pada Zumba
adalah interval atau yang disebut dengan intermittent training atau latihan terputus-
putus karena lagu dalam latihan Zumba berdurasi pendek sehingga dalam
pergantian lagunya merupakan jeda sebagai waktu istirahat untuk menuju ke lagu
selanjutnya. Satu kelas Zumba biasanya menggunakan dua belas track lagu yang
berlatih, yang dilakukan secara berulang-ulang kian hari kian meningkat dengan
metode yang memiliki tujuan. Menurut Irianto (2004) latihan dapat diartikan
mempertahankan kualitas fungsi tubuh yang meliputi kualitas daya tahan paru-
jantung, kekuatan dan daya tahan otot, kelentukan dan komposisi tubuh.
tipe latihan atau biasa disingkat FITT (Frequency, Intensity, Time, Tipe). Menurut
1. Frekuensi Latihan
Frekuensi menunjuk pada jumlah latihan per minggu. Secara umum, frekuensi
latihan lebih banyak, dengan program latihan lebih lama akan mempunyai pengaruh
28
lebih baik terhadap kebugaran jasmani. Frekuensi latihan yang baik untuk
endurance training adalah 2-5 kali perminggu, dan untuk anaerobic training 3 kali
latihan aerobik lainnya yaitu 2-5 kali per minggu atau dapat juga dilakukan 3-5 kali
perminggu. Menurut Irianto (2004) latihan dapat dilakukan 3-5 kali per minggu.
lain digunakan untuk istirahat agar tubuh memiliki kesempatan melakukan recovery
(pemulihan) tenaga.
Latihan dengan frekuensi tinggi membuat tubuh tidak cukup waktu untuk
rangsangan latihan pada umumnya membutuhkan waktu lebih dari 24 jam. Semakin
bertambah usia semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk pemulihan (Sukma,
2016).
2. Intensitas Latihan
latihan. Besarnya intensitas tergantung pada jenis dan tujuan latihan. Besarnya
intensitas tergantung pada jenis dan tujuan latihan. Latihan aerobik menggunakan
menggunakan rata-rata 79% dari HR max yaitu 154 beat per minute (Sternlicht et
al., 2013).
29
sangat penting untuk dikaitkan dengan komponen kualitas latihan yang dilakukan
dalam kurun waktu yang diberikan. Intensitas adalah fungsi kekuatan rangsangan
syaraf yang dilakukan dalam latihan, kuatnya rangsangan tergantung dari beban
3. Durasi Latihan
Time atau durasi latihan adalah waktu yang diperlukan setiap kali latihan.
waktu berlatih 20-60 menit. Durasi dan intensitas latihan saling berhubungan.
Peningkatan pada salah satunya akan menurunkan yang lain. Jika durasi latihan
dapat berarti waktu, jarak dan kalori. Durasi menunjukan lama waktu yang
digunakan untuk latihan. Jarak menunjukan pada panjang langkah, atau pedal, atau
kayuhan yang dapat ditempuh. Kalori menunjukan jumlah energi yang digunakan
4. Tipe Latihan
Tipe latihan adalah bentuk atau model olahraga yang digunakan untuk latihan.
Sebuah latihan akan berhasil jika latihan tersebut dipilihkan tipe tepat. Tipe latihan
akan menyangkut isi dan bentuk-bentuk latihan. Tipe latihan salah satunya adalah
latihan aerobik. Menurut McCarthy yang dikutip oleh Widiyanto (2005) latihan
dalam tubuh, dan yang dapat dipertahankan terus menerus selama 20 hingga 30
30
menit. Ketika beban kerja otot meningkat, tubuh akan langsung merespon dengan
karena saat melakukan latihan diselingi dengan istirahat. Menurut Gunawan (2015)
Zumba merupakan bentuk penerapan dari metode HIIT (High Intensity Interval
Training), yakni latihan kardio yang dilakukan dalam waktu singkat dengan
fleksibilitas. Bentuk latihan pada Zumba adalah interval atau yang disebut dengan
menggunakan rata-rata 79% dari HR max yaitu 154 beat per minute dan rata-rata
total konsumsi kalorinya adalah 370 Kcal per satu sesi kelas yang berlangsung
selama 60 menit. Fakta ini menunjukkan bahwa Zumba dapat dijadikan alternatif
olahraga yang dapat menggantikan berlari atau pun bersepeda (Sternlicht et al.,
2013).
Olahraga yang teratur dapat membawa perubahan yang besar pada tubuh
manusia terutama pada sistem kardiovaskuler dan juga sistem peredaran darah.
Aliran darah dalam otot akan meningkat mencapai 30 kali lebih banyak pada saat
otot berkontraksi (Ganong, 2012). Peningkatan alirah darah juga bisa disebabkan
peningkatan metabolisme otot. Kecepatan zat-zat yang akan dikirim dan dibuang
juga sangat dipengaruhi oleh kecepatan aliran darah. Peningkatan akan kebutuhan
oksigen dan juga ATP akan terjadi saat otot berkontraksi akibat dari aktivitas fisik
metabolisme tubuh juga akan meningkat dibandingkan saat beristirahat, begitu pula
dengan energi yang dibutuhkan akan semakin banyak ketika melakukan aktivitas
pelatihan, maka dari itu aliran darah ke otot harus lebih ditingkatkan (Blomqvist,
2005).
aktivitas fisik dan melakukan pemulihan secara efisien. Pemulihan denyut nadi
pada orang dewasa dan usia tua lebih lambat dibandingkan dengan orang usia muda.
Pemulihan denyut nadi secara langsung berhubungan dengan tingkat daya tahan
dengan tingkat daya tahan kardiovaskular baik (Trevizani et al., 2012). Latihan fisik
yang melatih daya tahan kardiovaskular dengan pemulihan denyut jantung yang
merupakan hal yang mendasari terjadinya pemulihan denyut nadi setelah latihan.
Faktor lain yang juga berperan dalam terjadinya pemulihan denyut nadi adalah
otonom jantung. Pengaturan fungsi otonom jantung dapat dinilai melalui pemulihan
denyut jantung. Penurunan denyut jantung pemulihan pada menit pertama sampai
kedua setelah melakukan aktivitas fisik terjadi secara cepat melalui reaktivasi
menimbulkan kontraksi pada otot, seperti tarian lainnya yang merupakan latian
kardio. Gerakan yang cepat juga menghasilkan tidak hanya pembakaran kalori dan