Anda di halaman 1dari 12

VITAL SIGNS

By: Ns. Lucky Ariestya Abidin, S. Kep


SMK Kesehatan Annisa 3
Asisten Perawat 2019/2020
VITAL SIGNS
• Vital signs disebut juga sebagai tanda-tanda vital.
• Vital signs merupakan suatu indikator pengukuran fungsi tubuh yang paling
dasar.
• Vital signs bertujuan untuk mendeteksi dan memonitor masalah kesehatan.
• Pemeriksaan vital signs dapat dilakukan di unit pelayanan kesehatan, di rumah
atau dimanapun.
• Nilai vital signs normal dapat berbeda, tergantung dari usia, jenis kelamin, berat
badan, hingga kondisi kesehatan seseorang
VITAL SIGNS
• Empat komponen vital signs yang di sering di monitor oleh petugas
kesehatan yaitu:
1. Blood Pressure (tekanan darah)
2. Body Temperature (suhu tubuh)
3. Heart Rate (nadi)
4. Respiration Rate (pernapasan)
BLOOD PRESSURE
• Mengukur tekanan darah adalah salah satu pengukuran tanda-tanda vital yang sudah familiar. Hasil pengukuran tekanan
darah, akan ditulis dalam dua angka, seperti 120/80 mmHg.
• Satuan ditulis dengan mmHg (milimeter air raksa/milimeter merkuri)
• Angka 120 menunjukan angka sistolik sedangkan angka 80 merupakan angka diastolik. Sistolik merupakan angka yang
memperlitahkan ukuran tekanan di pembuluh darah (arteri) jantung, saat jantung berdetak dan memompa darah keluar dari
jantung.
• Sementara itu, diastolik merupakan angka yang mengukur tekanan di arteri saat jantung berada pada posisi istirahat, di
antara detakan.
• Rentang normal tekanan darah sistolik 110-130 mmHg dan untuk diastolik 70-80 mmHg
• Kondisi seseorang yang tekanan sistolik nya > 130 mmHg dan diastolik > 80 mmHg dapat disebut Hipertensi
• Sebalikanya kondisi seseorang yang tekanan diastoliknya < 110 mmHg dan diastoliknya < 70 mmHg disebut dengan
Hipotensi
BLOOD PRESSURE
• Tekanan darah rendah
Biasanya seseorang dikatakan memiliki tekanan darah rendah apabila tensinya teraba pada angka 90/60 mmHg atau kurang. Bagi beberapa
orang, tekanan darah tersebut memang tidak menimbulkan masalah. Namun, jika pada tekanan darah tersebut dirasakan gejala lain seperti
pusing, mual, keringat dingin, hingga pingsan, segeralah memeriksakan diri ke dokter.
• Tekanan darah tinggi
Tekanan darah tinggi dibagi ke dalam beberapa tingkat, yaitu pra-hipertensi, tingkat 1, dan tingkat 2.
 Pra-hipertensi. Seseorang dikatakan berada pada tingkat pra-hipertensi apabila hasil pengukuran tekanan darahnya menunjukkan angka
sistole sebesar 120-129, sedangkan diastolenya kurang dari 80.
 Tingkat 1. Kondisi ini terjadi jika tekanan sistole tercatat pada angka 130-139 dan diastole pada angka 80-89.
 Tingkat 2. Jika tekanan sistole tercatat pada angka 140 atau lebih dan diastole 90 atau lebih, tekanan darah tinggi masuk pada tingkat 2. 
• Perlu diingat, satu kali pengukuran tekanan darah tidak menggambarkan kondisi seseorang dalam jangka panjang. Apabila tekanan darah
rendah atau tinggi hanya terjadi sesekali, maka tidak perlu terlalu khawatir. Namun, jika tekanan darah secara konstan terus-menerus rendah
atau tinggi, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter.
Aneroid sphygmomanometer Digital Mercury Sphygmomanometer
Sphygmomanometer

• Saat ini sphygmomanometer merkuri sudah tidak dianjurkan untuk digunakan karena beresiko jatuh
dan pecah maka air raksa/merkurinya berbahaya bila terhirup karena bersifat racun bagi tubuh.
BODY TEMPERATURE
• Rentang suhu tubuh normal adalah 36,5 – 37,5 ° Celcius
• Pengukuran suhu tubuh dapat dilakukan dengan cara:
 Melalui oral/mulut
 Melalui rektal/anus
 Menjepit termometer di ketiak
 Ditempelkan di kulit dahi
 Melalui telinga
 Secara internal melalui organ dalam seperti kerongkongan, jantung, kandung kemih.
• Seseorang dengan suhu > 37,5 °C disebut Hipertermia
• Seseorang dengan suhu < 36,5 °C disebut Hipotermia
Termometer digital

Termometer air raksa

• Sama hal nya dengan sphygmomanometer


merkuri, termometer air raksa pun sudah tindak Termometer infrared
dianjurkan untuk digunakan karena bahaya
merkuri bila termometer pecah Termometer rektal
HEART RATE
• Pengukuran denyut nadi dilakukan untuk mengetahui jumlah detak jantung per menit.
Selain itu, pengukuran ini juga dapat mengetahui irama detak jantung dan kekuatan
detak jantung.
• Nilai denyut nadi yang normal untuk orang dewasa adalah 60-100 kali per menit.
Namun, denyut dapat lebih rendah atau tinggi dari rentang normal sehabis
berolahraga, sedang sakit, cedera, atau ketika mengalami kondisi psikologis yang
tidak stabil.
• Denyut nadi < 60 x/menit disebut Bradikardia
• Denyut nadi > 100 x/menit disebut Takikardia
HEART RATE
• Saat menghitung denyut nadi;
 Gunakan 2 atau 3 jari yaitu jari telunjuk, tengah dan jari manis untuk meraba denyut nadi. Tekan
lembut nadi arteri menggunakan 2 atau 3 jari tersebut.
 Mulai menghitung sambil melihat jam analog (tidak disarankan menggunakan jam digital).
Untuk memudahkan dalam menghitung, mulai menghitung saat jarum detik berada di angka 12,
15, 30 45
 Hitung selama 60 detik penuh (bisa juga hitung selama 15 detik lalu hasilnya dikalikan 4,
namun tidak disarankan apabila irama denyut tidak teratur)
 Saat menghitung fokus pada frekuensi (jumlah kali per menit), irama (teratur/tidak), kekuatan
pulsasi (kuat/lemah)
RESPIRATORY RATE
• Respiration rate adalah jumlah pernapasan seseorang dalam satu menit.
• Rentang normal pernapasan pada orang dewasa adalah 12-20 x/menit.
• Apabila RR < 12 x/menit disebut Bradipnea
• Apabila RR > 20 x/menit disebut Takipnea
• Beberapa kondisi dapat mempengaruhi RR seseorang seperti kelelahan,
berolahraga, menangis dapat meningkatkan RR.
• Pada pasien tidur atau dalam pengaruh obat tidur dapat melambatkan frekuensi RR.
SUMBER
• https://
www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/vital-signs-bod
y-temperature-pulse-rate-respiration-rate-blood-pressure
• https://
www.sehatq.com/artikel/ini-nilai-tanda-tanda-vital-ttv-yang-normal-untuk
-orang-indonesia
• https://www.youtube.com/watch?v=gUWJ-6nL5-8

Anda mungkin juga menyukai