Salah satu indikator kesehatan jantung adalah terjadinya peningkatan denyut nadi pada
saat beristirahat. Waktu yang tepat untuk mengecek denyut nadi adalah saat kita
bangun pagi dan sebelum melakukan aktivitas apapun. Pada saat itu kita masih relaks
dan tubuh masih terbebas dari zat-zat pengganggu seperti nikotin dan kafein. Kita
dapat mengecek sendiri dengan merasakan denyut nadi kita di bagian tubuh tertentu.
Cara mengukur denyut nadi:
Denyut Nadi
Dengan menggunakan 2 jari yaitu telunjuk dan jari tengah, atau 3 jari, telunjuk, jari
tengah dan jari manis jika kita kesulitan menggunakan 2 jari.
Temukan titik nadi (daerah yang denyutannya paling keras), yaitu nadi karotis di
cekungan bagian pinggir leher kira-kira 2 cm di kiri/kanan garis tengah leher ( kira-kira 2
cm disamping jakun pada laki-laki ), nadi radialis di pergelangan tangan di sisi ibu jari.
Setelah menemukan denyut nadi, tekan perlahan kemudian hitunglah jumlah
denyutannya selama 15 detik, setelah itu kalikan 4, ini merupakan denyut nadi dalam
1 menit.
Denyut nadi pada orang yang sedang beristirahat adalah
Denyut Nadi
(Cara Mengukur Denyut Nadi)
Salah satu indikator kesehatan jantung adalah terjadinya peningkatan denyut nadi pada
saat beristirahat. Waktu yang tepat untuk mengecek denyut nadi adalah saat kita
bangun pagi dan sebelum melakukan aktivitas apapun. Pada saat itu kita masih relaks
dan tubuh masih terbebas dari zat-zat pengganggu seperti nikotin dan kafein. Kita
dapat mengecek sendiri dengan merasakan denyut nadi kita di bagian tubuh tertentu.
Cara mengukur denyut nadi:
Dengan menggunakan 2 jari yaitu telunjuk dan jari tengah, atau 3 jari, telunjuk, jari
tengah dan jari manis jika kita kesulitan menggunakan 2 jari.
Temukan titik nadi
cekungan bagian pinggir leher kira-kira 2 cm di kiri/kanan garis tengah leher (kira-kira 2
cm disamping jakun pada laki-laki), nadi radialis di pergelangan tangan di sisi ibu jari.
Mengukur Nadi
Bila Anda semakin bugar, denyut nadi Anda sewaktu istirahat akan makin menurun,
kuat dan lebih teratur.
Namun denyut nadi bisa lebih cepat jika seseorang dalam keadaan ketakutan, habis
berolah raga, atau demam. Umumnya denyut nadi akan meningkat sekitar 20 kali
permenit untuk setiap satu derajat celcius penderita demam.
Sedangkan untuk mengetahui kekuatan denyut jantung maksimal yaitu dengan rumus:
Nadi Max = 80% x (220 umur)
Misalkan anda sekarang berusia 40 tahun maka kekuatan maksimal jantung anda
adalah 80 % X 180 = 144 kali/menit.
Yang perlu diperhatikan adalah, denyut nadi yang terlalu cepat, terlalu lambat, atau
tidak beraturan dapat berarti gangguan pada jantung. Segeralah periksakan diri ke
instansi kesehatan terdekat.
=====
Denyut Nadi
Respirasi ( Pernafasan)
Suhu Tubuh
Suhu tubuh normal seseorang bervariasi, tergantung pada jenis kelamin, aktivitas,
lingkungan, makanan yang dikonsumsi, gangguan organ, waktu. Suhu tubuh normal,
menurut American Medical Association, dapat berkisar antara 97,8 derajat Fahrenheit,
atau setara dengan 36,5 derajat Celsius sampai 99 derajat Fahrenheit atau 37,2 derajat
Celcius.
Suhu tubuh seseorang dapat diambil melalui:
Oral
Suhu dapat diambil melalui mulut baik menggunakan termometer kaca klasik atau
yang lebih modern termometer digital yang menggunakan probe elektronik untuk
mengukur suhu tubuh.
Dubur
Suhu yang diambil melalui dubur (menggunakan termometer gelas atau termometer
digital) cenderung 0,5-0,7 derajat lebih tinggi daripada ketika diambil oleh mulut.
Aksilaris
Temperatur dapat diambil di bawah lengan dengan menggunakan termometer gelas
atau termometer digital. Suhu yang diambil oleh rute ini cenderung 0,3-0,4 derajat
lebih rendah daripada suhu yang diambil oleh mulut.
Telinga
Termometer khusus dengan cepat dapat mengukur suhu gendang telinga, yang
mencerminkan suhu inti tubuh (suhu dari organ-organ internal).
Mungkin suhu tubuh abnormal karena demam (suhu tinggi) atau hipotermia (suhu
rendah). Demam ditandai ketika suhu tubuh meningkat di atas 37 derajat Celsius
secara oral atau 37,7 derajat Celsius melalui dubur, menurut American Medical
Association. Hipotermia didefinisikan sebagai penurunan suhu tubuh di bawah 35
derajat Celsius.
Tingkat Respirasi
Tingkat respirasi atau respirasi rate adalah jumlah seseorang mengambil napas per
menit. Tingkat respirasi biasanya diukur ketika seseorang dalam posisi diam dan hanya
melibatkan menghitung jumlah napas selama satu menit dengan menghitung berapa
kali dada meningkat.
Respirasi dapat meningkat pada saat demam, berolahraga, emosi. Ketika memeriksa
pernapasan, adalah penting untuk juga diperhatikan apakah seseorang memiliki
kesulitan bernapas.
Respirasi normal untuk orang dewasa di kisaran sisa 12-20 kali per menit.
Sumber: http://www.healthsystem.virginia.edu/UVAHealth/adult_cardiac/vital.cfm
http://nursingbegin.com/vital-signs-atau-tanda-vital/
=====
Handuk pengering
Sarung tangan
Termometer
Prosedur :
Beri tahu klien, dan siapkan alat, klien, dan lingkungan.
Cuci tangan
Ukur suhu tubuh
Basahi kain pengompres dengan air, peras kain sehingga tidak terlalu basah.
Letakkan kain pada daerah yang akan dikompres ( dahi, ketiak, perut, leher belakang ).
Tutup kain kompres dengan handuk kering
Apabila kain telah kering atau suhu kain relative menjadi dingin, masukkan kembali kain
kompres ke dalam cairan kompres dan letakkan kembali di daerah kompres, lakukan berulangulang hingga efek yang diinginkan dicapai
Evaluasi hasil dengan mengukur suhu tubuh klien setelah 20 menit
Setelah selesai, keringkan daerah kompres atau bagian tubuh yang basah dan rapikan alat
Cuci tangan
=====
GCS
GCS (Glasgow Coma Scale) yaitu skala yang digunakan untuk menilai tingkat
kesadaran pasien, (apakah pasien dalam kondisi koma atau tidak) dengan menilai
respon pasien terhadap rangsangan yang diberikan.
Respon pasien yang perlu diperhatikan mencakup 3 hal yaitu reaksi membuka mata ,
bicara dan motorik. Hasil pemeriksaan dinyatakan dalam derajat (score) dengan
rentang angka 1 6 tergantung responnya.
Eye (respon membuka mata):
(4): spontan
(3): dengan rangsang suara (suruh pasien membuka mata).
(2): dengan rangsang nyeri (berikan rangsangan nyeri, misalnya menekan kuku jari)
(1): tidak ada respon
Verbal (respon verbal):
(5): orientasi baik
(4): bingung, berbicara mengacau ( sering bertanya berulang-ulang ) disorientasi
tempat dan waktu.
(3): kata-kata saja (berbicara tidak jelas, tapi kata-kata masih jelas, namun tidak dalam
satu kalimat. Misalnya aduh, bapak)
(2): suara tanpa arti (mengerang)
(1): tidak ada respon
Motor (respon motorik):
(6): mengikuti perintah
(5): melokalisir nyeri (menjangkau & menjauhkan stimulus saat diberi rangsang nyeri)
(4): withdraws (menghindar / menarik extremitas atau tubuh menjauhi stimulus saat
diberi rangsang nyeri)
(3): flexi abnormal (tangan satu atau keduanya posisi kaku diatas dada & kaki extensi
saat diberi rangsang nyeri).
(2): extensi abnormal (tangan satu atau keduanya extensi di sisi tubuh, dengan jari
mengepal & kaki extensi saat diberi rangsang nyeri).
(1): tidak ada respon
Hasil pemeriksaan tingkat kesadaran berdasarkan GCS disajikan dalam simbol EV
M
Selanutnya nilai-nilai dijumlahkan. Nilai GCS yang tertinggi adalah 15 yaitu E4V5M6
dan terendah adalah 3 yaitu E1V1M1.
Jika dihubungkan dengan kasus trauma kapitis maka didapatkan hasil :