Anda di halaman 1dari 36

FISIOLOGI PENCERNAAN

Ilah M,SKp,MKes
ORGAN-ORGAN SISTEM PENCERNAAN

Organ sistem pencernaan:


1. Traktus gastro intestinal, berupa pipa, memanjang dari mulut
sampai anus
2. Organ asesori:
a. Yang terdapat di dalam mulut:
1. Gigi geligi
2. Lidah
3. Tiga kelenjar saliva: parotid, sublingual & submandibulari
b. Berupa organ terpisah dan berfungsi mengeluarkan getah:
1. Hati dan kandung empedu
2. Pankreas
STRUKTUR MIKROSKOPIS SALURAN
PENCERNAAN
Esofagus sampai anus mempunyai struktur dasar yang
sama:
1. Lapisan mukosa: jaringan epitel yang tersusun di atas
lamina propria & l muskularis mukosa
fungsi:
– Sekresi kelenjar
– Absorbsi zat gizi
– Pelindung terhadap bakteri

R. Bowen, 2004
2. Lapisan submukosa
Disini terdapat arteriole,venule dan jaringan
saraf pleksus submukosa & Meissner’s.
3. Dua lapis otot polos, dari dalam keluar:
– Otot sirkular yang berbentuk spiral rapat,
berfungsi kontriksi saluran pencernaan.
– Otot longitudinal, berbentuk spiral panjang,
berfungsi memendekkan saluran
– Kedua lapisan ini bekerja sama untuk
mengaduk makanan agar pencernaan secara
kimiawi dapat berlangsung.
– Di antara kedua lapisan otot ini terdapat
jaringan saraf yang disebut pleksus
mienterikus (pleksus auerbach’s).
KONTROL DAN KOORDINASI AKTIFITAS SALURAN
PENCERNAAN

• Saraf pleksus mienterikus (Auerbach’s) terletak di antara


lapisan otot sirkuler & longitudinal. Fungsi koordinasi
gerakan otot polos dinding usus

• Pleksus Meisner’s di submukosa, fungsi mengontrol aliran


darah & mendeteksi sensasi keregangan usus.

• Saraf parasimpatis Vagus (dari brain stem) mengatur


kecepatan gerakan dan sekresi getah usus serta hormon-
hormon (Gastrin, Kolesistokinin (CCK) dan sekretin).
AKTIFITAS SISTEM PENCERNAAN

• Ingesti, memasukkan makanan ke dalam tubuh


• Mengalirkan makanan sepanjang saluran pencernaan
• Digesti, memecah makanan menjadi bagian-bagian yang
lebih kecil baik secara kemis maupun mekanis
• Absorbsi, menyerap makanan dari saluran pencernaan
dipindahkan ke sistim kardiovaskuler dan limfa untuk
diedarkan ke seluruh tubuh
• Defekasi, pengeluaran sisa makanan yang tidak tercerna
keluar tubuh.
INGESTI DAN MASTIKASI
Di dalam mulut makanan dihancurkan
melalui:
• Mastikasi / pengunyahan
• Pelumasan oleh air liur/saliva
Netralisasi asam dalam makanan
dengan bikarbonat

Saliva diproduksi oleh sel-sel asini


dari:
– Kelenjar parotis: mengeluarkan
air liur encer
– Kelenjar submandibularis
– Kelenjar sublingualis
– Kelenjar-kelenjar lain pada
mukosa mulut.
Modifikasi dari sumber :
• http://abdellab.sunderland.ac.uk/Lectures/nurses/
pics/Formulations/sublingual.jpg
PERANGSANGAN PENGELUARAN AIR LIUR

Merupakan suatu respon refleks yang dimulai dari


reseptor-reseptor yang ada dalam mulut
• reseptor cita rasa
• reseptor bau
• reseptor raba akibat pengunyahan.

Rangsangan kemudian diteruskan ke hipotalamus dan


pusat pengatur air liur.
DIGLUTISI (PENELANAN)
1. Tahap bukal : makanan dikumpulkan
dipermukaan atas lidah sebagai bolus yang
lembab. Kemudian bolus didorong ke
dalam faring.
2. Tahap faringeal : faring tertarik ke atas di
bawah dasar lidah, inlet laringeal
berkonstriksi, dan epiglotis menutupi laring
untuk mencegah makanan masuk trakea.
Otot-otot faring kemudian mendorong
bolus ke dalam esofagus bagian atas.
3. Tahap esofagus: gelombang peristaltik
membawa bolus ke bawah terus ke
lambung.
Pencegahan Regurgitasi (Refluks)
Kembali Ke Esofagus
• Kontraksi otot pada ujung
bawah esofagus
• Lipatan mukosa pada
esofagus bagian bawah
• Jepitan esofagus oleh
diafragma
• Jalan masuk yang
bertonjolan dari esofagus ke
dalam lambung
ANATOMI LAMBUNG
• Kapasitas: kosong, 50-100 ml,
saat makan sd 1 liter, maks. 2 lt.
• Kardia, pintu masuk lambung
• Fundus, berdinding tipis dengan
sedikit kelenjar berfungsi
menyimpan makanan
• Korpus/badan lambung,
dindingnya berotot & banyak
kelenjar.
• Antrum pilorus tdd otot tebal
berfungsi memompa kimus
(bubur makanan) ke duodenum.
• Sfingter pilorik, pintu keluar
lambung ke duodenum
Getah Lambung (Gastric Juice)

1. Pepsinogen
Dihasilkan chief sel fundus & korpus
2. Asam lambung (HCl )
Dihasilkan sel-sel parietal (oktinsik)
fundus & korpus. Berfungsi:
• Mengubah pepsinogen menjadi
pepsin (enzim pemecah protein).
• Mensterilkan makanan (pH 1.5-2.5)
• Membuat kalsium & besi menjadi
lebih mudah diserap dalam usus
halus.

http://www.gerd.com/media/micview.gif
Getah Lambung (Gastric Juice) dan Hormon
yang dihasilkan Lambung
3. Faktor intrinsik (protein) untuk
penyerapan vitamin B12, dihasilkan
sel parietal (fundus dan korpus).
4. Mukus dihasilkan Goblet sel pada
antrum pilorik.

Enterochromaffin-like (ECL) cells:


menghasilkan histamin

G sel pada antrum menghasilkan


hormon peptida (Gastrin). Fungsi:
stimulasi sekresi HCL pada parietal
sel.
Tahap-tahap Pengeluaran Getah
Lambung
1. Fase Sefalik (Fase Psikoneural)
• Makanan dalam mulut memulai refleks perangsangan
sekresi getah lambung
• Rangsangan berupa citarasa, bau dan penglihatan.
• Defisiensi glukosa dalam otak juga merupakan rangsangan
• Melalui eferen Nervus Vagus menstimulasi :
a. Sel parietal untuk mensekresi HCl
b. Sel G pada antrum pilorus untuk mensekresi gastrin.
REGULASI PENGELUARAN GETAH LAMBUNG
Tahap-tahap Pengeluaran Getah Lambung
(Lanjutan)
2. Fase Lokal (Fase Gastrik)
• Gastrin dilepas bila isi lambung kontak dengan antrum,
secara: mekanik dan kemis (kimiawi)
• Melalui aliran darah gastrin merangsang sekresi HCl
• Gastrin dihambat bila di dalam lumen pH kurang dari 3.

3. Fase Intestinal
• Sekresi lambung ditingkatkan dengan jalur hormonal,
oleh: regangan duodenum dan absorbsi asam amino
yang meningkat.

Sekresi lambung dihambat oleh hormon enterogastron


Yang dikeluarkan duodenum, bila : pH kimus yang
memasuki duodenum rendah atau Lemak dalam kimus
meningkat.
PANKREAS

Volume pankreas tdd:


1. sel acini penghasil zymogen
dan enzym (82%)
2. sel kelenjar (duct cell) yg
memproduksi cairan dan
bikarbonat (1000 ml/hari),
(3.2%)
3. sel endokrin yg menghasilkan
insulin & glukagon (1.8%)
Zimogen dan Enzim Pankreas
Zimogen (pro-enzim) Enzim
1. tripsinogen tripsin
2. kimotripsinogen kimotripsin
3. prokarboksipeptidase karboksipeptidase
4. proelastase elastase
5. profosfolipase fosfolipase

Aktivasi tripsinogen dilakukan oleh enterokinase/enteropetidase


(duodenum) dan tripsin (reaksi autokalitik).

Aktifasi zimogen pankreas dilakukan oleh tripsin


Enzim Pankreas
• Alfa amilase
• Lipase
• DNase (deoksiribonuklease), menghidrolisis DNA
menjadi deoksiadenosin monofosfat (dAMP),
deoksitimidin monofosfat (dTMP),
deoksiguanosin monofosfat (dGMP),
deoksisitosin monofosfat (dCMP),
• RNase (Ribonuklease)
STRUKTUR KELENJAR PANKREAS DAN KANTUNG
EMPEDU
Pengaturan pengeluaran Getah Pankreas
Sekresi getah pankreas diatur oleh nervus vagus dan
hormon yang dihasilkan epitel duodenum:
• Hormon sekretin yang merangsang pengeluaran getah
pankreas dan kandungan HCO3 nya.
• Hormon CCK (kolesistokinin yang identik dengan
pankreosimin), merangsang pengeluaran enzim-enzim
pankreas.

Pengeluaran hormon sekretin dan CCK dirangsang dengan


adanya lemak dan pH rendah yang dalam duodenum.
GETAH EMPEDU
Getah empedu merupakan cairan
alkalis, hasil sekresi sel hati, 0.5
– 1.0 liter/hari:
• Fungsi garam empedu :
1. Mengaktifkan lipase pankreas
2. Merangsang sekresi pankreas
3. Meningkatkan absorbsi lemak.
KOMPOSISI GETAH EMPEDU

• Garam empedu (2/3 berat bersih empedu),


kombinasi dari kolesterol dan asam (asam
kolat dan asam amino).
• Pigmen empedu, terutama bilirubin. Pigmen
ini merupakan hasil pemecahan hemoglobin
dalam limfa dan sungsum tulang (bone
marrow). Pigmen ini memberikan warna pada
feses.
• Kolesterol, lesitin, garam dan air.
Pengaturan pengeluaran Getah Empedu
Kontraksi kandung empedu dikontrol oleh:
• Refleks kolagogus, dengan adanya lemak, kuning telur
dan MgSO4 dalam duodenum
• Kontrol hormon kolesistokinin (CCK) dari epitel
duodenum.
USUS HALUS
TIPE PERGERAKAN USUS HALUS SECARA
OTONOM

• Gerakan ke belakang dan ke depan dari masing-masing


vili, hasil kontraksi otot mukosa
• Gerakan pendular (ayunan) oleh otot longitudinal
• Gerakan sirkuler secara ritmik oleh otot sirkuler
• Gelombang peristaltik (30-120 cm/menit), mendorong isi
usus halus (± 1cm/menit) ke arah usus besar.
SEKRESI USUS HALUS

Sekresi usus halus tidak mengandung enzim


pencernaan, kelenjar eksokrin yang terletak di
mukosa usus halus mengeluarkan sekitar 1,5
liter larutan garam dan mukus cair (sukus
enterikus) ke dalam lumen. Mukus berfungsi
sebagai proteksi dan lubrikasi
DIGESTI USUS HALUS

• Pencernaan di dalam lumen usus halus


dilaksanakan oleh enzim-enzim pankreas dan
sekresi empedu
• Lemak direduksi jadi monogliserida dan asam
lemak bebas
• Protein jadi peptida kecil dan asam amino
• Karbohidrat jadi disakarida dan monosakarida
• Dari Permukaan luminal sel-sel epitel usus halus terbentuk
tonjolan-tonjolan seperti rambut yang disebut Brush Border,
yang mengandung tiga kategori enzim, yaitu :

1. Enterikinase, mengaktifkan enzim pankreas tripsinogen


2. Golongan disakaridase (sukrose, maltase dan laktase), yang
menyelesaikan pencernaan karbohidrat dengan
menghidrolisis disakarida yang tersisa menjadi monosakarida
penyusunnya
3. Golongan aminopeptidase, yang menghidrolisis peptida
menjadi komponen asam aminonya, sehingga pencernaan
protein selesai
ABSORPSI USUS HALUS

Semua produk pencernaan karbohidrat,


protein dan lemak serta sebagian besar
elektrolit, vitamin dan air dalam keadaan
normal diserap oleh usus halus. Sebagian
besar penyerapan berlangsung di duodenum
dan jejenum, dan sangat sedikit yang
berlangsung di ilieum.
USUS BESAR

Rata-rata kolon menerima sekitar 500 ml


kimus dari usus halus setiap harinya, isi usus
yang disalurkan ke kolon terdiri dari residu
makanan yang tidak dapat dicerna (misal
selulosa), komponen empedu yang tidak
diserap dan sisa cairan, bahan ini akhirnya
yang disebut feses.
MOTILITAS USUS BESAR

• Gerakan lambat dan tidak propulsif, sesuai dengan fungsinya


sebagai tempat absorpsi dan penyimpanan.
• Motilitas yang terjadi pada kolon adalah kontraksi haustra
yaitu gerakan mengaduk isi kolon dengan gerakan maju
mundur secara perlahan yang menyebabkan isi kolon terpajan
ke mukosa absortif.
• Peningkatan motilitas terjadi setiap 3-4 kali sehari setelah
makan, gerakan ini disebut gerakan massa yang mendorong isi
kolon ke bagian distal usus besar sebagai tempat defekasi.
SEKRESI DAN ABSORPSI USUS BESAR

• Sekresi kolon terdiri dari larutan mukus alkalis (HCO3-) yang


fungsinya adalah melindungi mukosa usus besar dari cedera
kimiawi dan mekanis, juga menghasilkan pelumasan untuk
memudahkan feses lewat.

• Dalam keadaan normal kolon menyerap sebagian besar garam


dan air. Natrium zat yang paling aktif diabsorpsi dan, Klorida
diabsorpsi secara pasif mengikuti penurunan gradien listrik,
dan air diabsorpsi secara osmosis.

Anda mungkin juga menyukai