Anda di halaman 1dari 10

1.

Pancasila
Dosen Pengampu:
Rika Kartika, S.IP.,M.Si

Disusun oleh:
Kelompok 2
Adinda Putri Egi S 1032201002
Eriana Febrianti 1032201014
Haiyinun Alfiyanti 1032201018
Nuraini Dwi A 1032201063
Putri Kurniawati 1032201032
Risma Amanda K 1032201040
Susan Yulian 1032201053
Syindi Amelia P 1032201046
Zahro Zukhairiah 1032201056
1. Peran kerajaan besar yang mempengaruhi
semangat nusantara

2.
 Kerajaan Sriwijaya
3. Merupakan kerajaan Budha yang berdiri pada abad ke-7 dibuktikan dengan adanya prasasti kedukan bukit di Palembang (682). Kerajaan
sriwijaya adalah salah satu kerajaan yang kuat di Pulau Sumatera. Nama Sriwijaya berasal dari bahasa Sanskerta berupa “Sri” yang artinya
bercahaya dan “Wijaya” berarti kemenangan.Sehingga dapat diartikan sebagai kemenangan yang bercahaya atau gemilang. Kerajaan Sriwijaya
berada pada kawasan Candi Muara Takus (Provinsi Riau). Kerajaan Sriwijaya dipimpin oleh Dapunta Hyang Sri Jayanasa sebagai raja pertama.

 Letak Kerajaan Sriwijaya


Letak geografis kerajaan Sriwijaya diperkirakan terdapat di Palembang. Namun, ada pula yang
berpendapat di Jambi, bahkan di luar Indonesia. Meskipun begitu, pendapat yang paling banyak
didukung oleh para ahli adalah bahwa lokasi Kerajaan Sriwijaya berada di Palembang.
Ada juga yang berpendapat bahwa Kerajaan Sriwijaya adalah kerajaan maritim dan tidak memiliki
sistem ketatanegaraan yang rapi. Mereka lebih memilih untuk terus mengawasi kekuasaan mereka di
laut dan tidak terlalu memperhatikan pusat pemerintahan di darat. Sehingga, pendapat tersebut
menyatakan bahwa kerajaan ini adalah kerajaan nomaden (selalu berpindah-pindah) dan tidak memiliki
lokasi pusat pemerintahan yang tetap.
4.  Daerah Kekuasaan Sriwijaya
Sriwijaya berpusat di antara Sumatera selatan, sebagian Malaysia, dan sebagian besar pulau
Jawa. Ketika berjaya, daerah kekuasaan Kerajaan Sriwijaya sangatlah luas bahkan membentang dari
Kamboja, Thailand, Semenanjung Malaya, Sumatera, Jawa, Kalimatan, dan Sulawesi.
Sriwijaya adalah salah satu Kemaharajaan maritim yang kuat di Pulau Sumatera dan banyak memberi
pengaruh di Nusantara dengan daerah kekuasaan membentang dari Kamboja, Thailand, Semenanjung
Malaya, Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi.

 Masa Kejayaan Kerajaan Sriwijaya


Nama raja kerajaan Sriwijaya yang paling terkenal adalah Balaputradewa. Ia memerintah
sekitar abad ke-9 M. Pada masa pemerintahannya, Sriwijaya berkembang pesat dan mencapai masa
kejayaan atau zaman keemasan.Balaputradewa adalah keturunan dari Dinasti Syailendra, yakni putra dari
Raja Samaratungga dengan Dewi Tara dari. Raja Balaputradewa menjalin hubungan erat dengan
Kerajaan Benggala yang saat itu diperintah oleh Raja Dewapala Dewa.
5.

 Keruntuhan Kerajaan Sriwijaya

Beberapa faktor kemunduran Kerajaan Sriwijaya :


- Keadaan alam sekitar Sriwijaya yang berubah, tidak dekat lagi dengan pantai. Hal tersebut
disebabkan perubahaan aliran sungai Musi, Ogan, dan Komering membawa banyak lumpur
sehingga tidak kondusif untuk perdagangan.
- Banyak daerah kekuasaan yang memerdekakan diri dari Sriwijaya. Hal ini diperkirakan
disebabkan oleh melemahnya angkatan laut Sriwijaya, sehingga pengawasan menjadi semakin
sulit.
Sriwijaya mendapatkan serangan dari kerajaan-kerajaan lain. Utamanya, serangan yang
diluncurkan oleh Raja Rajendracola dari Kerajaan Colamandala pada tahun 1017 M dan 1024 M
- Puncaknya keruntuhan kerajaan ini adalah pada tahun 1377, ketika armada laut dari Kerajaan
Majapahit menyerang dan berhasil menaklukkan Kerajaan Sriwijaya.
 Kerajaan Majapahit
6. Tanggal pasti yang digunakan sebagai tanggal kelahiran kerajaan Majapahit adalah hari penobatan Raden Wijaya sebagai raja, yaitu tanggal 15 bulan Kartika tahun 1215 saka yang bertepatan dengan tanggal 10 November 1293. Ia dinobatkan dengan nama resmi
Kertarajasa Jayawardhana. Kerajaan ini menghadapi masalah. Beberapa orang tepercaya Kertarajasa, termasuk Ranggalawe, Sora, dan Nambi memberontak melawannya, meskipun pemberontakan tersebut tidak berhasil. Pemberontakan Ranggalawe ini didukung oleh
Panji Mahajaya, Ra Arya Sidi, Ra Jaran Waha, Ra Lintang, Ra Tosan, Ra Gelatik, dan Ra Tati
Pada tahun 1336, Tribhuwana menunjuk Gajah Mada sebagai Mahapatih, pada saat pelantikannya Gajah Mada mengucapkan Sumpah Palapa yang menunjukkan rencananya untuk melebarkan kekuasaan Majapahit dan membangun sebuah kemaharajaan. Selama
kekuasaan Tribhuwana, kerajaan Majapahit berkembang menjadi lebih besar dan terkenal di kepulauan Nusantara. Tribhuwana berkuasa di Majapahit sampai kematian ibunya pada tahun 1350. Ia diteruskan oleh putranya, Hayam Wuruk.
 Pengaruh Kerajaan-kerajaan Hindu dalam Sosiokultural Masyarakat
Indonesia

 Tata kehidupan masyarakat yang diatur melalui lembaga kesukuan, berubah menjadi
lembaga kerajaan atau lembaga negara. Perubahan tersebut didasari oleh datangnya
pengaruh India selain membawa agama Hindu dan Buddha. Kemajuan yang menyolok dari
sistem kerajaan ini adalah birokrasi yang merupakan alat menjalankan pemerintahan.
Berikut ini adalah pengaruh Kerajaan Hindu dalam sosiokultural di masyarakat Indonesia :
 Lanjutan

 Bidang sosial
Contohnya yaitu pengaruh pada sistem dan struktur sosial
 Bidang kesenian
contoh pengaruh dari masuknya Hindu dan Buddha di Indonesia yaitu pada seni tari, seni
pertunjukan dan seni rupa berupa relief dan juga arca.
 Bidang agama
Bidang keagamaan Indonesia telah memiliki kepercayaan berupa pemujaan terhadap roh
nenek moyang. Kepercayaan tersebut memiliki dua sifat, yaitu: Animisme, suatu kepercayaan
terhadap suatu benda yang dianggap memiliki roh atau jiwa. Dinamisme, suatu kepercayaan
bahwa setiap benda memiliki kekuatan gaib
 Bidang politik
Dalam sistem ini, kelompok-kelompok kecil masyarakat bersatu dengan kepemilikan wilayah
yang luas. Kepala suku yang terbaik dan terkuat berhak atas kekuasaan kerajaan
 Bidang pendidikan
Lembaga pendidikan tersebut mempelajari satu bidang saja, yaitu keagamaan. Bidang sastra
dan bahasa Pengaruh Hindu-Buddha pada bahasa adalah dikenal dan digunakannya bahasa
Sansekerta dan huruf Pallawa oleh masyarakat Indonesia
 Bidang asitektur
Pada zaman megalithikum, punden berundak menjadi salah satu peninggalan dibidang
arsitektur. Bangunan tersebut kemudian berpadu dengan budaya India yang mengilhami
pembuatan bangunan candi.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai