Anda di halaman 1dari 14

PEMERIKSAAN TANDA VITAL (VITAL SIGN)

TUJUAN UMUM
Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaaan tanda vital yang meliputi suhu, nadi, tekanan
darah dan pernafasan menggunakan alat-alat yang sesuai dengan cara yang benar.

SASARAN PEMBELAJARAN
Setelah melakukan latihan keterampilan pemeriksaan tanda vital, mahasiswa mampu:
1. Memeriksa suhu badan menggunakan termometer dengan cara yang tepat dan benar
2. Memeriksa dan menghitung frekuensi nadi dengan cara yang benar
3. Memeriksa dan mengukur tekanan darah menggunakan tensimeter dengan cara yang
runtut dan benar.
4. Memeriksa dan menghitung frekuensi respirasi dengan cara yang benar

12 Skills Lab Sem 1 2022– 2023


PEMERIKSAAN TANDA VITAL (VITAL SIGN)

Pemeriksaan tanda vital meliputi suhu badan, frekuensi denyut nadi, frekuensi
pernapasan dan tekanan darah

1. SUHU BADAN
Manusia bersifat homeotermis artinya suhu tubuh dipertahankan konstan 37o 
0,5oC walaupun suhu sekitar berubah-ubah, dengan tujuan agar fungsi organ tubuh tetap
bekerja secara optimal. Suhu tubuh dipertahankan konstan dengan mengatur
keseimbangan produksi dan pengeluaran panas.
Suhu badan diperiksa dengan termometer badan, dapat berupa termometer air raksa
atau termometer elektrik . Pemeriksaan dapat dilakukan pada mulut (oral), ketiak ( axilla)
atau anus (rektal). Pemeriksaan suhu dapat juga dilakukan di dahi atau telinga
menggunakan termometer khusus telinga.
Pengukuran suhu melalui mulut biasanya lebih mudah dan hasilnya lebih tepat di
bandingkan melalui anus. Termometer air raksa sebaiknya tidak dipakai untuk mulut pada
penderita yang tidak sadar, gelisah,atau tidak dapat menutup mulutnya. Pengukuran suhu
melalui anus memberikan hasil pemeriksaan yang lebih tinggi sebesar 0,4-0,5oC
dibandingkan lewat mulut, sedangkan pengukuran suhu melalui ketiak lebih rendah
0,5oC.
Suhu normal berkisar 35,8 – 37,1oC . Suhu oral pada pagi hari berkisar 37oC,
sedikit meningkat pada pukul 14-16 sore hari dan sedikit menurun pada pukul 02-04 dini
hari.
Pengukuran suhu menggunakan termometer digital
 Nyalakan termometer dan letakkan di tempat yang ditentukan apakah mulut atau
ketiak
 Tunggu sampai terdengar sinyal bahwa pengukuran telah selesai
 Keluarkan termometer dan baca angka yang tertera

Gambar 1. Termometer digital telinga dan kening

13 Skills Lab Sem 1 2022– 2023


Cara pengukuran suhu badan
a. Pengukuran suhu melalui mulut
 Kibaskan termometer sampai permukaan air raksa menunjukan di bawah 35,5o C.
 Masukan termometer di bawah lidah penderita.
 Mintalah pasien untuk tutup mulut dan tunggu sampai 3-5 menit.
 Kemudian bacalah termometer tersebut.
 Apabila penderita baru minum dingin atau panas, pemeriksaan semacam ini harus
ditunda selama 10-15 menit agar tidak mempengaruhi hasil pengukuran.

Gambar 2. Kiri: Termometer digital dan kanan: termometer air raksa

Gambar 3. Cara pengukuran suhu oral

b. Pengukuran suhu pada anus


 Pengukuran suhu melalui anus biasanya dilakukan terhadap bayi.
 Pilihlah termometer dengan ujung yang bulat.
 Kibaskan termometer sampai permukaan air raksa menunjukkan dibawah 35,5oC
 Beri pelumas pada ujung termometer dan masukan dalam anus sedalam 3-4 cm,
kemudian baca setelah 3 menit .

c. Pengukuran suhu pada ketiak


 Kibaskan termometer sampai permukaan air raksa menunjukkan dibawah 35,5oC

14 Skills Lab Sem 1 2022– 2023


 Tempatkan ujung termometer yang berisi air raksa pada apex fossa axillaries kiri
dengan sendi bahu adduksi maksimal
 Pastikan bahwa ujung termometer kontak dengan kulit bukan pakaian
 Tunggu sampai 3-5 menit, kemudian dilakukan pembacaan

Gambar 4. Cara pengukuran suhu. Atas: pada ketiak; dan bawah: pengukuran suhu rektal

2. DENYUT NADI
Jantung bekerja memompa darah menuju sirkulasi tubuh dari ventrikel kiri.
Melalui ventrikel kiri, disemburkan darah ke aorta dan kemudian diteruskan ke arteri
keseluruh tubuh. Sebagai akibatnya, timbulah suatu gelombang tekanan yang bergerak
cepat pada arteri dan dapat dirasakan sebagai denyut nadi. Dengan menghitung frekuensi
denyut nadi, dapat diketahui frekuensi denyut jantung dalam satu menit. Denyut nadi
dapat diraba di a. radialis, a. brachialis, dan a. karotis atau di arteri besar lainnya
dipermukaan tubuh.

Cara pemeriksaan frekuensi nadi:


 Pasien dapat dalam posisi duduk ataupun berbaring. Lengan dalam posisi bebas
(relaks), perhiasan dan jam tangan di lepas.

15 Skills Lab Sem 1 2022– 2023


 Periksa denyut nadi pergelangan tangan dengan menggunakan jari telunjuk dan jari
tengah tangan anda, pada sisi fleksor bagian lateral tangan penderita
 Hitunglah berapa denyutan dalam satu menit dengan cara menghitung denyutan
selama 15 detik, kemudian hasilnya dikalikan empat. Perhatikan pula irama dan
kuantitas denyutanya. Catatlah hasil pemeriksaannya dari lengan kanan dan kiri.

Gambar 5. Kiri: Lokasi nadi radialis dan, kanan: cara mengukur nadi radialis

3. TEKANAN DARAH
Tekanan darah pada sistem arteri bervariasi sesuai dengan siklus jantung,
Memuncak pada waktu sistol dan sedikit menurun pada waktu diastol. Beda antara
tekanan sistol dan diastol disebut tekanan nadi. Pada waktu ventrikel berkontraksi, darah
akan di pompakan keseluruh tubuh. Keadaan ini disebut keadaan sistol, dan tekanan
aliran darah pada saat itu disebut tekanan darah sistol. Pada saat ventrikel sedang rileks,
darah dari atrium masuk ke ventrikel, tekanan darah pada waktu ini disebut tekanan darah
diastol.
Tingginya tekanan darah dipengaruhi oleh beberapa faktor, misalnya usia, aktifitas
fisik, keadaan emosi, rasa sakit, suhu sekitar, atau pun obat-obat tertentu.

Gambar 6. Pemeriksaan Tekanan darah

16 Skills Lab Sem 1 2022– 2023


Cara pemeriksaan tekanan darah
Pemeriksaan tekanan darah dilakukan saat pasien dalam keadaan istirahat atau
sedikitnya 30 menit sesudahnya.
 Siapkan tensimeter dan stetoskop.
 Pasien dapat dalam keadaan duduk atau berbaring, dengan lengan dalam keadaan
bebas dan rileks serta bebas dari tekanan pakaian
 Pasang manset sedemikian rupa sehingga melingkari lengan kanan atas secara rapi
dan tidak terlalu ketat, kira-kira 2,5-5 cm diatas siku
 Tempatkan lengan pasien sedemikian sehingga siku dalam keadaan sedikit fleksi
 Carilah arteri brahialis, biasanya terletak di sebelah medial tendobiseps.
 Dengan satu jari meraba a.brachialis, sembari tangan yang lain memompa manset
dengan cepat sampai kira-kira 30 mmHg di atas tekanan pulsasi a. brachialis
menghilang.
 Turunkan tekanan manset perlahan-lahan sampai denyutan a. brachialis teraba
kembali. Inilah tekanan sistol palpatoir.
 Sekarang ambilah stetoskop, pasang corong bel stetoskop pada a.brachialis.
 Pompa manset kembali, sampai kurang lebih 30 mmHg diatas tekanan sistol palpatoir.
 Turunkan tekanan manset perlahan dengan kecepatan kira-kira 2-3 mm Hg perdetik.
Perhatikan saat denyut a. brachialis terdengar. Inilah tekanan sistol.
 Lanjutkanlah penurunan tekanan manset sampai suara denyutan melemah dan
kemudian menghilang. Tekanan pada saat itu adalah tekanan diastol.

Gambar 7. Penentuan tekanan sistolik dan diastolik pada pengukuran tekanan darah

17 Skills Lab Sem 1 2022– 2023


Apabila menggunakan tensimeter air raksa, usahakan agar posisi manometer selalu
vertikal, dan pada waktu membaca hasilnya, mata harus berada horizontal dengan level air
raksa . Pengulangan pengukuran dilakukan setelah menunggu beberapa menit pengukuran
pertama.

4. PERNAPASAN
Bernafas adalah suatu gerakan rongga dada yang ritmis dan diatur oleh pusat
otonom di batang otak medulla spinalis. Pada waktu inspirasi, diafragma dan otot-otot
interkostalis berkontraksi, memperluas rongga toraks dan memekarkan paru-paru.
Dinding dada akan bergerak keatas, kedepan, dan kelateral, sedangkan diafragma
bergerak kebawah. Setelah inspirasi berhenti, rongga dada kembali seperti semula dengan
akibat paru-paru akan mengkerut, hal mana disebut ekspirasi.

Pemeriksaan frekuensi nafas


 Penderita diminta melepaskan baju.
 Secara inspeksi, perhatikan secara menyeluruh gerakan pernafasan (lakukan ini tanpa
mempengaruhi psikis penderita).
 Untuk mendapatkan perbandingan antara kanan dan kiri diperlukan palpasi.
 Pada inspirasi, perhatikan: Gerakan kesamping iga, pelebaran epigastrium dan
penambahan besarnya ukuran antero posterior dada.
 Pada ekspirasi, perhatikanlah: Masuknya kembali iga, penyempitan epigastrium, dan
penurunan besarnya ukuran antero posterior dada
 Perhatikan pula adanya gangguan otot pembantu .
 Catatlah irama, frekuensi dan adanya kelainan gerakan.

Gambar 8. Pemeriksaan frekuensi nafas

18 Skills Lab Sem 1 2022– 2023


Tabel 1. Nilai rujukan normal tanda vital berdasarkan usia

Denyut Jantung Tekanan Darah Frekuensi Pernapasan


Usia
(x/menit) (mmHg) (x/menit)

Prematur 120 - 70 55-75 / 35-45 40 - 70


0 - 3 bulan 100 - 50 65-85 / 45-55 35 – 55
3 – 6 bulan 90 - 120 70-90 / 50-65 30 – 45
6 – 12 bulan 80 -120 80-100 / 55-65 25 – 40
1 – 3 tahun 70 – 110 90-105 / 55-70 20 – 30
3 – 6 tahun 65 – 110 95-110 / 60-75 20 – 25
6 – 12 tahun 60 – 95 100-120 / 60-65 14 – 22
12 – 18 tahun 55 – 85 110-135 / 65-85 12 – 18
dewasa 60 - 100 100-135 / 65-85 16 - 20

Dikatakan takikardi jika denyut jantung pada dewasa di atas 100x/menit dan
bradikardia bila denyut jantung pada dewasa kurang dari 60x/menit. Sedangkan istilah
takipnea merujuk pada frekuensi pernapasan lebih dari 20x/menit

19 Skills Lab Sem 1 2022– 2023


PUSAT PENDIDIKAN KEDOKTERAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS YARSI JAKARTA

Nama :
NPM :
TTD :

PENILAIAN KETERAMPILAN PEMERIKSAAN TANDA VITAL


NILAI
No ASPEK YANG DINILAI
0 1 2
A. Pemeriksaan Tekanan Darah
1. Mengawali dengan bacaan basmallah dan mengucapkan salam Islami
2. Memperkenalkan diri, menjelaskan tindakan dan tujuan pemeriksaan yang
akan dilakukan serta meminta persetujuan pasien (inform consent)
3. Membersihkan tangan dengan cairan antiseptik
4. Menempatkan pasien dalam keadaan duduk/berbaring dengan lengan rileks,
sedikit menekuk pada siku dan bebas dari tekanan oleh pakaian.
5. Menempatkan tensimeter dengan membuka aliran air raksa, mengecek saluran
pipa dan meletakkan manometer vertical.
6. Menggunakan stetoskop dengan corong bel yang terbuka.
7. Memasang manset sedemikian rupa sehingga melingkari lengan atas secara
rapi dan tidak terlalu ketat (2 cm diatas siku) dan sejajar jantung diperiksa dari
pakaian.
8. Meraba pulsasi arteria brachialis di fossa kubiti sebelah medial.
9. Meraba pulsasi a. brachialis dengan satu jari secara cepat sampai 30 mmHg
diatas hilangnya pulsasi/melaporkan hasilnya.
10. Menurunkan tekanan manset perlahan-lahan sampai pulsasi arteria teraba
kembali/melaporkan hasil sebagai tekanan sistolik palpatoir.
11. Mengambil stetoskop dan mengambil corong bel pada tempat perabaan
pulsasi.
12. Memompa kembali manset sampai 30 mmHg diatas tekanan sistolik palpotoir.
13. Mendengarkan melalui stetoskop, sambil menurunkan perlahan-lahan/3 mmHg
per detik dan melaporkan saat mana mendengar bising pertama (sebagai
tekanan sistolik)
14. Melanjutkan penurunan tekanan manset sampai suara bising yang terakhir
sehingga setelah itu tidak terdengar bising lagi (sebagai tekanan diastolik)
15. Melaporkan hasil pemeriksaan observer dan melepaskan manset
B. PEMERIKSAAN NADI
16. Meletakkan lengan yang akan diperiksa dalam keadaan rileks
17. Menggunakan jari telunjuk dan jari tengah untuk meraba a. radialis.
18. Menghitung frekuensi denyut nadi minimal 15 detik
19. Melaporkan hasil frekuensi nadi dalam 1 menit.
C. PEMERIKSAAN SUHU BADAN
20. Kibaskan termometer sampai permukaan air raksa menunjuk di bawah 35,5C
21. Tempatkan ujung termometer yang berisi air raksa pada apeks fossa axillaries
kiri dengan sendi bahu adduksi maksimal.
22. Tunggu sampai 3-5 menit, kemudian dilakukan pembacaan.

20 Skills Lab Sem 1 2022– 2023


NILAI
No ASPEK YANG DINILAI
0 1 2
D. PEMERIKSAAN FREKUENSI PERNAPASAN
23. Meminta pasien melepas baju (duduk atau tidur)
24. Melakukan inspeksi atau palpasi dengan kedua tangan pada punggung/dada
untuk menghitung gerak pernafasan minimal selama 15’
25. Melaporkan hasil frekuensi nafas per menit
26. Membersihkan kedua tangan dengan cairan antiseptik
27. Mengakhiri dengan bacaan hamdallah dan menutup dengan salam Islami
JUMLAH
Keterangan :
0 : tidak dilakukan sama sekali
1 : dilakukan tapi kurang sempurna
2 : dilakukan dengan sempurna

Jumlah
Nilai : x 100% =
54

Jakarta,............................... Mengetahui,
Penilai Koordinator Skills Lab

( ) ( )

21 Skills Lab Sem 1 2022– 2023


PEMERIKSAAN RUMPEL LEEDE

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaaan rumpel leede dengan cara yang benar.

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Mahasiswa mampu:
1. Menjelaskan tujuan tindakan rumpel leede
2. Melakukan pemeriksaaan tekanan sistolik dan diastolik
3. Melakukan pemeriksaaan rumpel leede dengan cara yang benar

22 Skills Lab Sem 1 2022– 2023


PEMERIKSAAN RUMPEL LEEDE

Dalam keadaan normal darah berada dalam pembuluh darah dan dalam bentuk cair.
Keadaan ini dapat dipertahankan bila hemostasis dalam batas normal. Kelainan hemostasis
menimbulkan perdarahan, perdarahan mungkin diakibatkan oleh kelainan pembuluh darah,
trombosit atau system pembekuan darah. Perdarahan yang terjadi akibat kerusakan pembuluh
darah dan trombosit disebut kelainan hemostasis primer. Petekia adalah salah satu bentuk
manifestasi kelainan hemostasis berupa perdarahan ke dalam kulit atau jaringan.
Adanya petekia dapat dideteksi menggunakan tes tourniquet atau rumple leede yang
dari hasil tes tersebut akan terlihat titik perdarahan berwarna merah kecil pada permukaan
kulit dengan ukuran sebesar pentul jarum bentuknya datar dan tidak hilang jika ditekan.
Petekia dapat timbul akibat trombositopenia yaitu kekurangan jumlah trombosit dan
vaskulopati (kerusakan pembuluh darah) tetapi petekia lebih menggambarkan berkurangnya
jumlah trombosit. Petekia akan timbul jika jumlah trombosit kurang dari 30.000.
Pada keadaan wabah penyakit demam berdarah (dengue hemorrhagic fever) satu-
satunya manifestasi perdarahan adalah hasil torniket yang positif dan ini merupakan gejala
demam berdarah derajat satu, dengan demikian tes rumpel leede dapat digunakan untuk
menegakkan diagnosis dini penyakit ini dan memberikan pengobatan yang tepat dan cepat
akhirnya akan menurunkan angka kematian DBD.

Prosedur:
Untuk melakukan tes ini mula-mula
pasang tensimeter dan tentukan nilai tekanan
sistolik dan diastolik, kemudian lakukan
pembendungan dengan cara menahan manset
sampai tekanan ditengah-tengah nilai sistolik
dan diastolik. Tekanan itu dipertahankan selama
5 menit. Setelah waktunya tercapai bendungan
dilepaskan dan kemudian periksa adanya petekia
di kulit lengan bawah bagian voler, pada daerah
dengan garis tengah 2 inci2 ( cm2) kira-kira 4 cm
dibawah lipat siku. Gambar 1. Manset dipasang pada ½ (sistolik + diastolik);
Lingkaran 4 cm di bawah lipat siku

23 Skills Lab Sem 1 2022– 2023


Pada orang normal, tidak ada atau sedikit sekali didapatkan ptekia. Hasil positif bila
terdapat lebih dari 20 ptekia. Seandainya di daerah tersebut tidak ada ptekia tetapi jauh di
distal ada, hasil percobaan ini positip juga.

Gambar 2. Bintik perdarahan bawah kulit (ptekia)

Walaupun tes ini dimaksudkan untuk mengukur ketahanan kapiler, tetapi jumlah
trombosit yang berkurang seperti yang terjadi pada DBD menyebabkan hasil tesnya positip.
Untuk tujuan praktis dokter dapat menggambar lingkaran dengan diameter 5 cm pada lengan
dan bila didapati 5 atau lebih petekia sudah menunjukkan abnormal.

24 Skills Lab Sem 1 2022– 2023


PUSAT PENDIDIKAN KEDOKTERAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS YARSI JAKARTA

Nama :
NPM :
Kelompok :
TTD :

PENILAIAN PEMERIKSAAN RUMPEL LEEDE


NILAI
No ASPEK YANG DINILAI
0 1 2
1. Memberi salam dan mengucapkan basmallah
2. Membersihkan tangan dengan cairan antiseptik dan mempersilahkan pasien
untuk berbaring terlentang
3. Berdiri di sebelah kanan pasien dan menjelaskan kepada pasien tentang
pemeriksaan yang akan dilakukan
4. Memasang manset tensimeter pada lengan atas pasien
5. Membuat daerah pengamatan 4 cm di bawah lipat siku dengan diameter
5cm
6. Menentukan tekanan sistolik dan diastolik
7. Menahan tekanan manset pada posisi di tengah-tengah antara tekanan
sistolik dan diastolik selama 5 menit
8. Melepaskan manset
9. Memeriksa kulit pada daerah fossa cubiti
10. Membersihkan tangan dengan cairan antiseptik dan melaporkan hasil
pemeriksaan
11. Mengucapkan hamdallah dan memberi salam
JUMLAH
Keterangan :
0 : tidak dilakukan sama sekali
1 : dilakukan tapi kurang sempurna
2 : dilakukan dengan sempurna

Jumlah
Nilai : x 100% =
22

Jakarta,............................... Mengetahui,
Penilai Koordinator Skills Lab

( ) ( )

25 Skills Lab Sem 1 2022– 2023

Anda mungkin juga menyukai