Anda di halaman 1dari 19

Pemeriksaan Tanda-tanda Vital

Pembagian pengukuran tanda vital tubuh

PEMERIKSAAN DENYUT
NADI
Setiap kali jantung berdenyut maka pembuluh
nadi akan melebar dan berkontraksi saat
darah melaluinya. Nadi adalah gelombang
tekanan yang dihasilkan oleh denyut jantung

Denyut nadi dapat diperiksa di bagian :

- Leher (Pembuluh nadi leher/ Arteri karot

Cara memeriksa nadi:


Persiapan alat: arloji/ jam
Tahap kerja:
- Pasien berbaring atau duduk dengan tenang
- Raba nadi yang akan diperiksa dengan telunjuk
dan jari tengah
- Tekan sedikit sampai nadi teraba , lalu mulai
menghitung sambil melihat penunjuk detik pada
jam .
Bila denyut nadi teratur, nadi diperiksa selama
15 detik dan hasilnya dik alikan 4 untuk
mendapatkan denyut nadi permenit.
Bila denyut nadi tidak teratur, harus diukur
selama 60 detik
- Laporkan juga teratur atau tidak, kuat atau

Denyut Nadi
Bayi ::120
Anak
Dewasa
80: 80
150
150
100
X/menit
X/menit
X/menit

NOTE!
Takikardia= nadi yang
cepat

Mengukur Tekanan Darah


Persiapan alat:
1. Stetoskop
2. Spignomanometer air raksa/ aneroid
(jarum)/ digital
3. Kapas alkohol

Tahap kerja:
1. Atur posisi pasien: duduk atau berbaring
dengan nyaman, lengan disokong setinggi
jantung, dan telapak tangan menghadap ke
atas.
2. Buka pakaian yang menutupi lengan atas.
3. Raba arteri brakialis dan tempatkan manset
2,5 cm di atas sisi denyut arteri brakialis
4. Pusatkan anak panah yang tertera pada
manset pada lengan atas secara rapi dan
tidak ketat.
5. Pastikan manometer terletak setinggi titik
pandang mata dan pemeriksa berdiri tidak
lebih dari satu meter jauhnya.

6. Raba arteri brakialis sambil memompa manset


sampai tekanan 30 mmHg di atas titik hilangnya
denyut arteri, perlahan kempiskan manset
perhatikan sampai denyut kembali teraba
(sistolik perabaan)
7. Kempiskan manset sepenuhnya dan tunggu
selama 30 detik.
8. Tempatkan bagian telinga stetoskop pada
telinga pemeriksa.
9. Cari kembali arteri brakialis dan tempatkan
diafragma stetoskop diatasnya.
10. Tutup kantong tekanan searah putaran jarum
jam sampai kencang.

11. Pompa manset sampai tekanan 30 mmHg


diatas hasil perabaan sistolik pasien
12. Buka katup secara perlahan sehingga
memungkinkan air raksa turun rata-rata 2-3
menit mmHg per detik.
13. Perhatikan titik pada manometer saat bunyi
pertama jelas terdengar.
14. Lanjutkan membuka tutup secara bertahap
dan perhatikan titik hilangnya bunyi
(perabaan diastolik).
15. Kempiskan manset dengan cepat dan total.
16. Jika prosedur diulang tunggu sampai 30
detik.

17. Buka manset dan lipat serta simpan dengan


baik.
18. Tutup lengan atas dan bantu pasien untuk
posisi yang diinginkan.
19. Bersihkan bagian telinga stetoskop dan
diafragma stetoskop dengan kapas alkohol.
20. Informasikan hasil ke pasien.

Kategori tekanan darah


Normal= 120/ 80 mmHg
Prehipertensi= 121-139/ 81-89 mmHg
Hipertensi stadium 1= 140-159/ 90-99 mmHg
Hipertensi stadium 2= 160/ 100 mmHg

PEMERIKSAAN
PERNAPASAN
Persiapan alat: arloji/ jam
Tahap kerja:
Pada penderita sadar jangan sampai penderita
mengetahui bahwa frekwensi pernapasannya
sedang dihitung. Genggam tangan penderita
lalu letakkan diatas diatas dada atau perut
penderita, lalu amati gerakkan naik turunnya.
Satu pernapasan adalah satu kali menghirup
napas dan satu kali mengeluarkan napas (satu
kali gerakan naik dan turun). Pernapasan
dihitung selama 30 detik, lalu dikalikan 2 untuk
mendapatakan frekuesi pernapasan permenit.

Frekwensi Pernapasan
Bayi : 25 50 X/menit
Anak : 15 30 X/menit
Dewasa : 12 20 X/menit

Note!
Takipnea= pernapasan yang cepat
Bradipnea= pernapasan yang lambat

PEMERIKSAAN SUHU
Pada pemeriksaan suhu tubuh cukup diperoleh data suhu relatif. Apakah ada

peningkatan atau penurunan suhu yang dilakukan dengan perabaan dengan


menggunakan punggung tangan pada dahi atau leher. Kelembaban kulit juga harus
dinilai (berkeringat/kering)
Pucat
Dapat terjadi akibat gangguan peredaran darah
Kemerahan
Tekanan darah tinggi, keracunan alcohol, luka bakar, demam, penyakit infeksi
Kebiruan (sianosis)
Kurangnya oksigen dalam darah.
Kekuningan
Sering merupakan tanda gangguan hati
Biru kehitaman
Tanda perdarahan bawah kulit
Warna kulit juga perlu dinilai.

Persiapan alat: termometer dan kapas alkohol


Pengukuran temperatur tubuh dapat dilakukan
pada:
1. Mulut disebut juga temperatur oral.
Menggunakan termometer gelas, sebelum
dipakai, air raksa dalam termometer diturunkan
dengan mengibaskan ke bawah, sampai
dibawah 35,5 C. Letakkan dibawah lidah,
kemudian instruksikan pasien menutup mulut,
tunggu 3-5 menit, baca hasilnya. Masukkan
kembali selama satu menit, kemudian baca
lagi. Bila temperatur masih naik ulangi
prosedur ini sampai temperatur stabil. Bila
pasien baru makan/ minum air panas/ dingin,
tunggu 10-15 menit sebelum pengukuran.

2. Dubur disebut temperatur rektal. Termometer


rektal diberi pelumas kemudian masukkan
kedalam 3-4 dengan ujung mengarah ke
pusar.
3. Ketiak disebut temperatur aksila.

Kategori suhu tubuh


Normal= 36-37 C
Hipertermi/ suhu tinggi= 37,8-41,5 C
Hipotermi/ suhu rendah= 35,5 C

Anda mungkin juga menyukai