1. Pemeriksaan Nadi
Denyut nadi merupakan denyutan yang dirasakan
dari proses pemompaan jantung.
2. Pemeriksaan nadi seharusnya dilakukan dalam
keadaan tidur atau istirahat.
3. Kondisi hipertermia dapat meningkatkan denyut
nadi sebanyak 15 – 20 kali per menit setiap
peningkatan suhu 1 derajat celcius.
4. Penilaian denyut nadi ditandai dengan variasi 10 –
15 denyutan dari menit ke menit
Perhatikan
1. Tentukan adanya kebutuhan untuk mengkaji nadi radialis atau apikal pada klien:
a. Perhatikan adanya faktor risiko masalah nadi apikal
b. Kaji adanya tanda dan gejala gangguan volume sekuncup dan curah jantung, misalnya
sesak nafas/dispnea, kelemahan,nyeri dada,ortopnea, pingsan, palpitasi (klien merasakan
jantungnya berdebar dengan tidak nyaman), distensi vena jugalaris, edema tungkai, sinosis
atau kulit pucat
2. Kaji adanya faktor yang umumnya dapat mempengaruhi denyut andi apikal : Umur, latihan,
perubahan posisi, obat-obatan, suhu, stres emosional, cemas , takut
Langkah-langkah
3. Tentukan denyut nadi apikal dari rekam medis klien (jika ada)
4. Jelaskan pada klien bahwa akan dilakukan pemeriksaan denyut nadi. Anjurkan klien
untuk rileks dan tidak berbicara selama pemeriksaan
5. Lakukan prosedur kebersihan tangan
Tutup tirai disekeliling tempat tidur klien dan /atau tutup pintu jika perlu
Hitung denyut nadi
Pengukuran Nadi Radialis
6. Setelah denyut dapat dirasakan lihat jam dan mulailah menghitung denyut nadi, ketika
jarum detik menunjuk pada suatu angka anda dapat mulai menghitung dari angka 0,
kemudian dilanjutkan dengan 1,2, dan seterusnya
7. Jika denyut nadi teratur, hitung selama 30 detik dan kalikan 2
8. Jika denyut nadi tidak teratur, hitung selama 60 detik. Kaji frekuensi denyut dan pola
ketidakteraturannya.
Pengukuran Nadi apikal
1. bantu klien mendapatkan posisi berbaring atau duduk dengan nyaman. Singkap pakaian
klien untuk mendapatkan area dada sebelah kiri dan sternum
2. Tentukan penanda anatomis untuk mengidentifikasi titik impuls maksimal/ point of
maximal impulse (PMI) yg sering disebut impuls apikal. Jantung berlokasi dibelakang
dan sebelah kiri sternum dengan bagian dasar jantung disebelah atas dan bagian
puncaknya disebelah bawah. Temukan susut louis tepat dibawah titik suprasternal, yaitu
diantara sternum dan manubrium. Bagian ini dirasakan sebagai bagian tonjolan tulang .
Selipkan ujung jari kesetip sisi sudut iga untuk menemukan ruang interkosta II. Kemudian
pindahkan ujung jaari kebagian sternum hingga mencapai ruang interkota V dari arah
sebelah kiri garis midklavikula. Daerah diantara 1-2cm ari PMI mencerminkan apeks
jantung
Pengukuran Nadi apikal
8. Catat adanya distimia yang teratur (S1 dan S2 yg terdengar sebelum atau setelah suara
jantung yang lain; misalnya setiap denyut ketiga atau keempat yang terlewati)
9. Rapihkan kembali pakaian klien, bantu klien kembali ke posisi semulal yang nyaman.
10. Bersihkan bagian telinga steteskop dan diagfragma steteoskop dengan kapas alkohol
bila perlu (opsional)
11. Diskusikan hasil temuan dengan klien jika perlu
12. Lakukan prosedur kebersihan tangan
Minta pasien melepaskan pakaiannya karena harus dapat mengakses area dada
secara langsung
1 3
2 4
Denyut Jantung N0rmal
laju denyut jantung normal untuk orang dewasa berkisar antara 60 - 100 denyut per menit.
Denyut ini berbeda pada anak-anak. [3]
Pada bayi yang baru lahir hingga berusia tiga tahun, laju denyut normal adalah 80 - 140
per menit.
Untuk anak-anak yang berusia kurang dari sembilan tahun, laju denyut normal adalah 75-
120 per menit.
Untuk anak-anak berusia antara 10 hingga 15 tahun, laju denyut antara 50 - 90 per menit
adalah normal.
Butir Keputusan Kritis
Jika denyut nadi cepat atau tidak teratur , kaji adanya defisit nadi yang bisa menjadi
petunjuk adanya gangguan curah jantung . Hitung nadi apikal, bandingkan dengan nadi
radialis. Mulailah dengan menghitung denyut nadi apikal dengan suara yang terdebngar
cukup keras untuk mengkaji nadi apikal dan radialis secara simultan. Jika denyut nadi
berbeda dua hitungan, berarti terdapat defisit nadi.
Link Youtube Vital Sign