Anda di halaman 1dari 27

08/02/22 FISIOLOGI LATIHAN 1

Pengukuran tanda-tanda fungsi vital tubuh yang


paling dasar/utama tubuh:
 Tekanan Darah / tensi

 Denyut Nadi

 Respirasi (Pernafasan)

 Suhu Tubuh

08/02/22 Fisiologi Latihan 2


TekaNAn darah/Tensi

 Tekanan darah adalah kekuatan yang


mendorong darah terhadap dinding arteri
 Tekanan ditentukan oleh:
kekuatan dan jumlah darah yang dipompa, dan
ukuran serta fleksibilitas dari arteri  
 Tekanan darah terus-menerus berubah
tergantung pada aktivitas, suhu, makanan,
keadaan emosi, sikap, keadaan fisik, dan obat-
obatan.

08/02/22 Fisiologi Latihan 3


 Alat yang diperlukan adalah sebuah
sphygmomanometer dan stetoskop.
 Sphygmomanometer memiliki beberapa bentuk
yaitu sphygmomanometer merkuri (air raksa),
aneroid, atau elektronik.
 Untuk menentukan tekanan darah dengan tepat
harus diperhatikan ukuran manset yang sesuai,
manset harus dapat mengembang paling sedikit
2/3 keliling lingkaran lengan.

08/02/22 4
 Pada waktu ventrikel berkonstraksi, darah akan
dipompakan ke seluruh tubuh. Keadaaan ini
disebut keadaan sistolik, dan tekanan aliran
darah pada saat itu disebut tekanan darah
sistolik.
 Pada saat ventrikel sedang rileks, darah dari
atrium masuk ke ventrikel, tekanan aliran darah
pada waktu ventrikel sedang rileks disebut
tekanan darah diastolik.

08/02/22 5
 Dua angka dicatat ketika mengukur tekanan
darah
1). Angka lebih tinggi, adalah tekanan sistolik
2). Angka yang lebih rendah, adalah  tekanan
diastolik.
 Baik tekanan sistolik dan diastolik dicatat
sebagai “mm Hg”/milimeter air raksa.
Rekaman ini merepresentasikan seberapa tinggi
kolom air raksa diangkat oleh tekanan darah.

08/02/22 6
 Menurut National Heart, Lung, and Blood Institute
(NHLBI) dari National Institute of Health (NIH), tekanan
darah tinggi atau hipertensi bagi orang dewasa
didefinisikan sebagai:
tekanan sistolik 140 mm Hg atau lebih tinggi dan
tekanan diastolik 90 mm Hg atau lebih tinggi
NHLBI (2003), sebuah kategori prehipertensi
yaitu tekanan sistolik 120 mm Hg – 139 mm Hg dan
tekanan diastolik  80 mm Hg – 89 mm Hg
 Dengan tekanan darah tinggi, arteri dapat mengalami
peningkatan resistensi terhadap aliran darah,
menyebabkan jantung memompa lebih keras untuk
mengedarkan darah.

08/02/22 7
Cara Pemeriksaan Tekanan Darah :
 Siapkan tensimeter dan stetoskop
 Penderita dapat dalam keadaan duduk dan
berbaring
 Lengan dalam keadaan bebas dan relaks,
bebaskan dari tekanan oleh pakaian
 Pasang manset sedemikian rupa sehingga
melingkari lengan atas secara rapi dan tidak
terlalu ketat, kira-kira 2,5 cm di atas siku
 Tempatkan lengan penderita sedemikian
sehingga siku dalam keadaan sedikit ekstensi
8
 Carilah arteri brachialis, biasanya terletak di sebelah
medial tendon biseps.
 Dengan satu jari meraba a. brachialis, pompa manset
dengan cepat sampai kira-kira 30 mmHg di atas
tekanan ketika pulsasi a. brachialis menghilang
 Turunkan tekanan manset perlahan-perlahan sampai
denyutan a. brachialis teraba kembali. Inilah tekanan
sistolik palpatoir
 Sekarang ambillah stetoskop, pasangkan corong bel
stetoskop pada a. brachialis
 Pompa manset kembali, sampai kurang lebih 30
mmHg di atas tekanan sistolik palpatoir

9
 Kemudian secara perlahan turunkan tekanan manset
dengan kecepatan kira- kira 3-4 mmHg / detik.
Perhatikan saat di mana denyutan a. brachialis
terdengar. Bunyi yang terdengar setelah manset
dikempiskan disebut bunyi Korotkoff. Hal ini
digunakan untuk menentukan secara kasar tekanan
sistollik.
 Lanjutkanlah penurunan tekanan manset sampai
suara denyutan melemah dan kemudian menghilang.
Bunyi yang pertama kali muncul menunjukkan
tekanan sistolik sedangkan bunyi yang terakhir
sebelum menghilang menunjukkan tekanan diastolik.
 •
08/02/22 10
 Apabila menggunakan tensimeter air raksa,
usahakan agar posisi manometer vertikal dan
pada waktu membaca hasilnya, mata harus
berada segaris horizontal dengan level air
raksa
 Pengulangan pengukuran dilakukan beberapa
menit setelah pengukuran pertama.

08/02/22 11
Denyut Nadi
 Denyut nadi adalah jumlah denyut jantung, atau
berapa kali jantung berdetak per menit.
 Mengkaji denyut nadi tidak hanya mengukur
frekuensi denyut jantung, tetapi juga mengkaji :
irama jantung & kekuatan denyut jantung
 Nadi normal untuk orang dewasa yang sehat
berkisar 60-100 denyut per menit.
 Denyut nadi dapat berfluktuasi dan meningkat
pada saat berolahraga, menderita suatu penyakit,
cedera, dan emosi.

08/02/22 12
 Jantung memompa darah ke sirkulasi tubuh melalui
ventrikel kiri, disemburkan darah ke aorta, kemudian
diteruskan ke arteri di seluruh tubuh.
 Akibatnya timbul gelombang tekanan yang bergerak cepat
pada arteri dan dapat dirasakan sebagai denyut nadi.
 Dengan menghitung frekuensi denyut nadi, dapat
diketahui frekuensi denyut jantung dalam 1 menit.
 Lokasi pemeriksaan nadi: a. radialis, a. karotis, a.brakialis,
a. femoralis, a. poplitea, a. tibialis posteriior, a. dorsalis
pedis.
 Pulsasi arteri dapat diraba jika arteri tersebut memiliki
dasar yang keras.
 Dalam praktek sehari-hari, pemeriksaan pulsasi a. radialis
paling sering dilakukan.

08/02/22 13
Penilaian denyut nadi meliputi:
a. Tegangan nadi
Berhubungan dengan tekanan darah, yaitu:
1. Pulsus normal
2. Pulsus molis (tegangan nadi lunak)
3. Pulsus durus (tegangan nadi keras)
b. Isi Nadi
Tergantung pada curah jantung (cardiac output)
dan keadaan pembuluh darah yaitu:
1. Pulsus parfus (kecil)
2. Pulsus magnus ( besar )
08/02/22 14
c. Gelombang nadi
Macamnya :
1. Pulsus celer ( gelombang nadi tinggi) contoh :
aorta insufisiensi, arterio venous fistula, anemia
gravis, beri-beri, basedow, patent ductus arteriosus
(PDA)
2. Pulsus tardus ( gelombang nadi rendah), contoh :
aorta stenosis.
d. Equalitas
1. Pulsus equal (sama besar kekuatan pulsasinya)
2. Pulsus unequal ( tidak sama besar kekuatan
pulsasinya)
08/02/22
e. Frekuensi
1. Takikardia ( > 100 kali / menit )
Contoh : febris (demam), shock, dekompensasi
jantung ( payah jantung), hipertiroid.
2. Bradikardia ( <60 kali / menit )
Contoh : kongenital, atlet, mixedema, kaheksia,
peninggian tekanan intra kranial, stadium
rekonvalesen.
3. Takikardia relatif
Contoh : tuberkulosis paru
4. Bradikardia relatif
Contoh : demam typhoid, meningitis tuberkulosis
08/02/22 16
f. Irama
1. Pulsus reguler (irama nadi teratur)
2. Pulsus ireguler (irama nadi tidak teratur)
Contoh : sinus aritmia, ekstra sistolik,
pulsus bigeminus, pulsus
trigeminus, pulsus defisit (atrial fibrilasi)

08/02/22 17
Cara pemeriksaan frekuensi nadi
1. Posisi duduk ataupun berbaring. Lengan dalam
posisi bebas/rileks, perhiasan & jam tangan dilepas
2. Periksalah denyut nadi pergelangan tangan dng jari
telunjuk dan jari tengah tangan anda dengan
menekkan a. radialis pada pergelangan tangan,
pada sisi fleksor bag lateral dari tangan penderita
3. Hitunglah berapa denyutan dalam 1 menit dengan
cara hitung denyutan dalam 15 detik, kemudian
hasilnya dikalikan dengan 4 atau lbh tepat berapa
jmlh denyutan dlm 1 menit.
Catatlah hasil pemeriksaan dari lengan kanan- kiri.
18
Suhu Tubuh
 Suhu tubuh normal seseorang bervariasi,
tergantung pada jenis kelamin, aktivitas,
lingkungan, makanan yang dikonsumsi,
gangguan organ, waktu.
 Suhu tubuh normal, menurut American Medical
Association, dapat berkisar antara 97,8 derajat
 Fahrenheit, atau setara dengan 36,5 derajat
Celsius sampai 99 derajat Fahrenheit atau 37,2
derajat Celcius.
08/02/22 19
Suhu tubuh seseorang dapat diambil melalui:
 Mulut (oral) baik menggunakan termometer kaca klasik
atau termometer digital dng probe elektronik.
 Dubur (anus/rectum) menggunakan termometer gelas atau
termometer digital, cenderung 0,5-0,7 derajat lebih tinggi
daripada ketika diambil oleh mulut.
 Aksilaris, menggunakan termometer gelas atau termometer
digital. Suhu yang diambil oleh rute ini cenderung 0,3-0,4
derajat lebih rendah daripada melalui mulut.
 Termometer khusus dengan cepat dapat mengukur suhu
gendang telinga, yang mencerminkan suhu inti tubuh (suhu
dari organ-organ internal).

08/02/22 20
 Mungkin suhu tubuh abnormal karena demam
(suhu tinggi) atau hipotermia (suhu rendah).
 Demam ditandai ketika suhu tubuh meningkat di
atas 37 derajat Celsius secara oral  atau 37,7
derajat Celsius melalui dubur, menurut American
Medical Association. Hiperpireksia (> 41,6 ˚C)
 Hipotermia didefinisikan sebagai penurunan suhu
tubuh di bawah 35 derajat Celsius.

08/02/22 21
Cara pemeriksaan suhu tubuh:
Pemeriksaan pada aksila
1. Kibaskan termometer sampai permukaan air
raksa menunjukkan di bawah 35,5˚C.
2. Tempatkan ujung termometer yang berisi air
raksa pada apex fossa aksilaris kiri dengan sendi
bahu adduksi maksimal
3. Tunggu sampai 3 – 5 menit, kemudian dilakukan
pembacaan

08/02/22 Fisiologi Latihan 22


Tingkat Respirasi
 Tingkat respirasi atau respirasi rate adalah
jumlah seseorang mengambil napas per
menit.
 Tingkat respirasi biasanya diukur ketika
seseorang dalam posisi diam dan hanya
melibatkan menghitung jumlah napas selama
satu menit dengan menghitung berapa kali
dada meningkat.

08/02/22 Fisiologi Latihan 23


1. Tipe pernafasan
a. Pernafasan abdomino-torakal : Pernafasan
abdominal lebih dominan dibandingkan toraks,
umumnya pada laki-laki.
b. Pernafasan torako-abdominal : Pernafasan
torakal lebih dominan dibanding abdomen, pada
perempuan.
2. Frekuensi
a. Normal : 12-20 kali permenit, tetapi ada pula
yang menyatakan 8-16 kali/menit.
b. Polipnea (Takipnea) : pernafasan yang cepat.
c. Oligopnea (Bradipnea) : pernafasan yang lebih
lambat.
08/02/22 Fisiologi Latihan 24
Cara pemeriksaan frekuensi napas :

1. Penderita diminta melepaskan baju


2. Secara inspeksi, perhatikan secara menyeluruh
gerakan pernapasan (lakukan ini tanpa
mempengaruhi psikis penderita).
3. Kadang diperlukan cara palpasi, untuk sekalian
mendapatkan perbandingan antara kanan - kiri.
4. Pada inspirasi, perhatikanlah : gerakan ke
samping iga, pelebaran sudut epigastrium dan
penambahan besarnya ukuran antero posterior
dada.
08/02/22 25
5. Pada ekspirasi, perhatikanlah : masuknya
kembali iga, penyempitan sudut epigastrium,
dan penurunan besarnya ukuran antero
posterior dada
6. Perhatikan pula adanya penggunaan otot
pernapasan pembantu
7. Catatlah irama, frekuensi, dan adanya kelainan
gerakan

08/02/22 Fisiologi Latihan 26


 Respirasi dapat meningkat pada saat demam,
berolahraga dan emosi.
 Ketika memeriksa pernapasan, adalah penting
untuk juga diperhatikan apakah seseorang
memiliki kesulitan bernapas.
 Respirasi  normal untuk orang dewasa di
kisaran: 12-20 kali per menit.

Sumber:
http://www.healthsystem.virginia.edu/UVAHealt
h/adult_cardiac/vital.cfm

08/02/22 Fisiologi Latihan 27

Anda mungkin juga menyukai