Anda di halaman 1dari 41

EarlyWarning Scoring System

(EWSS)
Oleh :
Ns. Yudi Elyas, S.Kep
Pelayanan Jantung Terpadu (PJT)
RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo Jakarta
OUTLINES
1. Pendahuluan
2. Definisi EWS
3. Komponen & Manfaat EWSS
4. Cara Penggunaan EWSS
5. Instrumen/ Tools EWSS
6. Aplikasi EWSS
7. Algoritme / Tatalaksana EWSS
8. Tatalaksana lanjut perburukan pasien
PENDAHULUAN
The Process of Dying
Primary ventricular
fibrillation
0 min

Primary Asystole

Alveolar anoxia 2-3 min Code blue

Asphyxia:
(Airway Obstruction)
(Apnea)
5-12 min

Pengen
waranlainn pas
?
Circulatory Arrest

Pulmonary Failure Early


g ien kriti

Shock

Brain Failure
s

*Safar P. Cerebral resuscitation after cardiac arrest: research initiatives and


future directions. Ann Emerg Med 22:324,1993
Strategi Meningkatkan Angka Keselamatan
Pasien Henti Jantung

1. Cegah Terjadinya Cardiac Arrest


• Deteksi Perburukan kondisi pasien
• Tangani perburukan sebelum henti jantung terjadi

2. Jika Terjadi Cardiac Arrest lakukan BLS & ACLS


Undang-Undang
Kesehatan & Keperawatan
UU No. 44 tahun 2009
Pasal 32
Pasien berhak menggugat dan/atau menuntut rumah sakit
apabila rumah sakit diduga memberikan pelayanan yang tidak
sesuai dengan standar baik secara PERDATA ATAUPUN PIDANA

Rumah sakit bertanggung jawab secara hukum terhadap semua


kerugian yang ditimbulkan atas kelalaian yang dilakukan oleh
tenaga kesehatan di rumah sakit
(Pasal 46 UU No. 44 tahun 2009)
Dalam
Rumah Sakit

15
2 0
H A
A
Luar
Rumah Sakit
Strategi 1:
Cegah Terjadinya Cardiac Arrest
• Deteksi Perburukan kondisi pasien
• Tangani perburukan sebelum henti jantung terjadi

EARLY WARNING SCORE


(EWS)
Kondisi Manakah Yang Anda
Pilih ?

VS
PASIEN MANAKAH
YANG DIKATAKAN KONDISI BAIK ?
Pasien A Pasien B
Tek. Darah 140/70 mmHg Tek. Darah 90/60 mmHg

Akral dingin Akral hangat


Kulit Motled Kulit coklat (normal)
Lembab kering
CRT >2 dtk CRT <2 dtk
Laktat meningkat Laktat < 2 (normal)
Asidosis metabolik AGD normal
Oliguri Urine 0.5-1 cc/kg/jam
SBAR
S Situation: mengidentifikasi kondisi klinis pasien
berdasarkan masalah yang ada pada pasien
B Background: mengumpulkan informasi yg diperlukan
berdasarkan diagnosis, pengobatan, tanda vital, hasil
laboratorium dan radiologi, dan kode status pasien
A Assesstment: melakukan penilaian terhadap situasi
yang dihadapi saat ini
R Recommendation: apa yang harus dilakukan / rencana
penatalaksanaan
Kriteria Kegawatdaruratan Medis
Dewasa di RSCM
Kriteria Kegawatdaruratan Medis
Anak di RSCM
Kriteria Kegawatdaruratan Medis
Bayi di RSCM
Non Invasive Monitoring

1. Keadaan Umum EKG


2. Tingkat kesadaran
3. Warna kulit / Suhu NIBP
tubuh
4. Nadi perifer Sat O2
6. Capilary refill
7. Urine output
RR
BLOOD PRESSURE

X SVR

Penurunan Kondisi Penurunan Kondisi Penurunan Kondisi


 Shock  Shock  Shock
Hypovolemik Kardiogenik Distributif
Deteksi Perburukan dengan Monitoring
TTV
Selama lebih dari 100 tahun, perawat telah melakukan “surveillance“
dengan melakukan pemeriksaan TTV:
• Suhu Tubuh,
• Nadi,
• Tekanan Darah,
• Frekuensi Napas,
• Pemeriksaan Tambahan: Kesadaran, Saturasi Oksigen, Nyeri,
Urine Output
(Ahrens, 2008).
KENDALA DALAM PEMERIKSAAN TTV
 Beberapa penelitian menunjukkan bahwa TTV tidak secara konsisten dikaji,
dicatat dan diinterpretasikan
 TTV diisi dengan mengandalkan INGATAN!!!
 TTV diisi sebelum waktunya
 Hasil pemeriksaan hanya dicatat, tidak di analisis
 Penyebab hal ini adalah:
• Tingginya beban kerja
• Menurunnya kesadaran thd pentingnya monitoring TTV
• Tidak jelasnya kewenangan dalam pengambilan keputusan
(Rose, 2010)
Berdasarkan hal tersebut maka perlu adanya suatu
mekanisme untuk meningkatkan mutu pemantauan TTV
terutama dalam menginterpretasikan dan tindak lanjut
terhadap hasil monitoring oleh perawat

EWSS
(Early Warning Scoring System)
Early Warning Score
• EWS adalah sebuah sistem skoring yang digunakan sebelum pasien
mengalami kondisi kegawatan.
• Skoring EWS disertai dengan algoritme tindakan berdasarkan hasil
skoring dari pengkajian pasien.
• EWS lebih berfokus kepada mendeteksi kegawatan sebelum hal
tersebut terjadi.
• Untuk memantau adanya perubahan keadaan umum pada pasien
(Duncan & McMullan, 2012)
6-8 hrs before arrest Cardiac Arrest

70% (45/64) of pts show evidence of respiratory deterioration


within 8 hrs of arrest (Schein, 1990)
66% (99/150) of pts show abnormal signs and symptoms within 6
hrs of arrest and MD is notified in 25% (25/99) of cases (Franklin,
1994)
Six abnormal clinical observations were found to be
independently associated with an increased high risk of mortality:
decrease in level of consciousness, loss of conciousness,
hypoxia, and tachypnea. Among these events, the most common
were hypoxia (51%) and hypotension (17%) (Buist, 2004)
6-8 hrs before arrest Cardiac Arrest

Reversible cause of arrest Early Warning Scoring System


- Hypovolemia Staf member worried about the pts
- Hypoxia Acute change in :
- Hydrogen ion (acidosis) HR<40 or >130 bpm
- Hypo-/Hyperkalemia sBP<90 mmHg
- Hypoglycemia RR<8 or >28 bpm
- Hypothermia Threatened airway
- Toxins
SpO2<90%
- Tamponade, cardiac
- Tension pneumothorax
Concious state
- Thrombosis coronary Urin<50 77mL/hr
- Thrombosis pulmonary
- Trauma
KOMPONEN & MANFAAT
EWS
Komponen

Manfaat :
• Standarisasi teknik deteksi perburukan kondisi pasien
• Standarisasi tingkat perburukan kondisi pasien
• Membantu pengambilan keputusan klinis dengan cepat dan tepat
INSTRUMEN EWS
 MEWS (Modified Early Warning System)
 NEWS (National Early Warning Score)
 PEWS (Pediatric Early Warning Signs)
 MEOS ( Modified Early Obstetric Score)
 RSCM  NEWS (Nursing Early Warning System)
Masalah Perubahan Kondisi Pasien
 Gangguan Tekanan Darah: Hipotensi & Hipertensi
 Gangguan Nadi: Bradikardi & Takikardi
 Gangguan Suhu: Hipotermi & Hipertermi
 Gangguan pernapasan: Takipneu & Bradipneu
 Gangguan Kesadaran: Penurunan Kesadaran, Agitasi
Komponen EWS

Parameter TTV

Skor EWS

Kategori EWS

Algoritme / TatalaksanaEWS
CARA PENGGUNAAN
EWS
1. Cek kesadaran dan tanda tanda vital pasien
2. Setiap parameter kemudian di berikan skor sesuai EWS
3. Jumlahkan semua skor kemudian tentukan kategori EWS
4. Lakukan tatalaksana pasien sesuai Algoritme EWS
Contoh Aplikasi DI RSCM:
Nursing Early Warning Scoring System

SKOR EWS

PARAMETER
TTV DAN
KESADARAN

KATEGORI EWS
Tatalaksana
- Stabil
- Observasi tiap 8 jam

- Pengkajian ulang harus dilakukan oleh Perawat Primer/ PJ Shift


- Perawat menentukan tindakan keperawatan yang dibutuhkan
- Pemantauan tiap 2 jam
- Pastikan kondisi pasien tercatat di catatan perkembangan pasien

- Pengkajian ulang harus dilakukan oleh Perawat Primer/ PJ Shift dan


diketahui oleh dokter jaga residen.
- Dokter jaga residen harus melaporkan ke DPJP dan memberikan instruksi
tatalaksana pada pasien tersebut.
- Perawat pelaksana harus memonitor tanda vital setiap jam

- Aktifkan code blue, TMRC melakukan tata laksana kegawatan


SKOR pada pasien
- Dokter jaga dan DPJP hadir disamping pasien dan berkolaborasi
>6 untuk menentukan rencana perawatan pasien selanjutnya.
Outcomes Penggunaan EWSS
di RSCM

Panggilan code blue di RSCM 80-100 kejadian/bln


Tahun Panggilan Code Blue Panggilan Code Blue False Code blue
(Henti Nafas & Henti (penurunan kondisi
Jantung) pasien)

2014 42 % 57% 1%

2015 37% 62% 1%

Outcome :
1. Pasien mortality : Pasien meninggal pasca code blue menurun dari 37% (2014) menjadi 33% (2015)
2. Awareness petugas meningkat 57 % (2014) menjadi 63 % (2015)

Sumber Data : PDSA Aktivasi sistem code blue 2015


Penilaian Klinis berdasarkan NEWS
EWS PADA
ANAK
EWS PADA ANAK
Modified Early Obstetric Warning
System (MEOWS)
• “Contact doctor if one red or two yellow scores at any one time.”
• Lewis G.

MEOWS: Maternal Early


Obstetric Warning System

Swanton, IJOA 2009; 18: 253-7 Singh,


Anaesth 2012;67:12-18 Carle, Anaesth
2013;68:354-67
Mackintosh N, BMJ Qual Saf 2014;23:26-
34
SISTEM KEWASPADAAN DINI (SKD)
MATERNAL
Sistem kewaspadaan dini maternal digunakan pada semua
pasien maternal dengan mencatat observasi/ tanda vital, untuk
membantu :
 Deteksi dini perubahan yang merugikan
 Pengelolaan yang aman, tepat waktu dan efektif sebagai
respon terhadap pasien yang kondisinya memburuk.
 SKD dibutuhkan untuk komunikasi antara staf saat
memindahkan pasien
Kesimpulan
• Deteksi dini dan pelaporan perubahan TTV adalah tindakan yang
sangat penting, sehingga perawat diharapkan mampu
mengidentifikasi kondisi perubahan klinis pasien
• Perawat diharapkan mampu memahami tatalaksana sesuai
dengan skor EWS
• Tatalaksana tingkat dasar dan tingkat lanjut harus dilakukan dalam
kondisi pasien yang semakin memburuk
TERIMAKASIH
Email : yudielyas @gmail.com
HP : 081316006831
IG :YUDIELYAS

Anda mungkin juga menyukai