Anda di halaman 1dari 63

BERBAGI PENGALAMAN MEWS di RS EKA

HOSPITAL BSD
VANESSY SILALAHI
Guideline Update –
AHA 2015
American Heart Association/European Resuscitation Council
tahun 2015 mengharuskan bahwa setiap rumah sakit harus
memiliki sistem respon yang optimal terhadap penurunan
kondisi (pasien kritis) untuk mencegah terjadinya henti
jantung baik pada area perawatan maupun non perawatan
• Patient Safety (keselamatan pasien) merupakan komponen dasar dari
pelayanan kesehatan yang berkualitas.
• Program keselamatan pasien harus menjadi prioritas pengembangan
untuk dapat dilakukan secara optimal di rumah sakit, sehingga upaya-
upaya dalam peningkatan keselamatan pasien harus dilaksanakan
dengan efektif dan efisien
Hal yang sangat penting :

Perubahan pola pikir dari melakukan resusitasi dengan


cepat , menjadi mengedepankan pengawasan dan penilaian
dini terhadap kemungkinan resiko pasien dengan kejadian
henti jantung
Tujuan :

Menurunkan kejadian henti jantung dan menurunkan


mortalitas
Sehebat apapun kemampuan resusitasi dan fasilitas yang
mendukungnya jika dihadapkan dalam kondisi yang sudah
lanjut tidak akan memperbaiki luaran klinik pasien henti
jantung
• Tidak ada pasien yang henti jantung dengan tiba tiba, semua
akan diawali dengan adanya gejala dan perubahan
fisiologisnya

• Melakukan pengawasan yang tersistem dan penilaian sedini


mungkin dengan adanya tanda kegawatan dan adanya
aktifasi kegawatan akan memperbaiki outcome
Hubungan antara TRIAGE – EWS - RRS / CODE
BLUE - Mortalitas

• TRIAGE -> Suatu teknik untuk menentukan dengan cara yang


cepat, prioritas pasien yang harus dilihat

• EWS ( Early Warning System ) sistem peringatan dini dan


pemicu terhadap kewaspadaan sampai pada intervensi kritis
sistem penilaian kumulatif terhadap perubahan tanda vital ->
mendeteksi perburukan kondisi pasien -> menjadi dasar
aktifasi sistem kegawatan
• Rapid Response System -> Suatu sistem yang merespon
secara cepat dengan adanya aktifasi kegawat daruratan

• Code blue -> Suatu sistem aktifasi terhadap pasien yang


mengalami henti jantung
Mengapa EWS penting :
• Peran monitoring dan deteksi dini terhadap kegawatan serta
aktifasi keadaan kritis menjadi penting untuk mencegah
kejadian henti jantung

• Diperlukannya suatu metode penilaian yang sudah teruji ->


NEWS ( National early warning score ), Mews ( Modified
Early Warning Scoring )
National Early Warning score

• Sistem peringatan dan pemicu warning sistem


• Alat yang sederhana
• Dapat menunjukan awal tanda perburukan pasien
• Skor dihitung dengan menggunakan tanda vital pasien
)
Modified Early Warning Scores (MEWS)
Modified Early Warning Scores (MEWS)

UKUR/OBSERVASI

Status Fisiologis Status Neurologis


Heart rate, Systolic BP, AVPU
Temperature, SpO₂, RR

SKORING

Risiko ringan (1-4) Risiko sedang (5-6) Risiko Berat > 7

TINDAKLANJUT/INTERVENSI
Respon klinikal Respon klinikal Respon klinikal
Risiko ringan Risiko Sedang Risiko berat
Tindak lanjut skoring MEWS COP.3.1- EP 2 & 3
Early Warning Score (EWS)

suatu alat yang dikembangkan untuk memprediksi


penurunan kondisi pasien yang secara rutin didapatkan
dari pemeriksaan tekanan darah, nadi, kesadaran,
sistem pernapasan dan lain-lain. Dengan pengenalan secara dini kondisi yang
mengancam jiwa diharapkan dapat dilakukan respon yang sesuai termasuk
melakukan assessment ulang secara detail, meningkatkan monitoring pasien,
melapor ke kepala perawat atau dokter jaga, melaporkan ke dokter penanggung
jawab pasien atau jika diperlukan aktivasi Medical emergency team/code blue team
apabila memenuhi kriteria pemanggilan.
Diharapkan dengan sistem ini kegawatan secara dini dapat dikenali, dan
dapat dilakukan resusitasi segera serta perawatan pasien sesuai dengan
level kegawatannya, apakah dapat dilakukan perawatan lanjutan di
bangsal atau harus dilakukan perawatan di HCU atau ICU.
Manfaat lain skoring EWS
Penurunan angka transfer emergency yang tidak direncanakan ke ICU

Penurunan ICU dan total lama perawatan di rumah sakit

Penurunan angka mortalitas dan morbiditas post operatif di rumah


sakit

Meningkatkan angka harapan hidup paska henti jantung di rumah


sakit
Aplikasi MEWS
di RS Eka Hospital
Awal mula :

Pengisian dilakukan
Dimulai 2014 perawat
Dokumentasi
secara
digital,terintegrasi
dengan EMR
• Dr. Vanessy Sp.An, KIC memberikan training MEWS
kepada dokter & perawat secara kontinu

• Membuat Formulir MEWS

• Sosialisasi kepada seluruh staf keperawatan dan


dokter umum

• Pemberlakukan MEWS di seluruh rawat inap

• Mendapat dukungan penuh dari managemen RS


Instrumen MEWS kami saat ini :
Score 0 1 2 3

Frek. Napas 9-14 15-20 < 9 atau 21-29 >30

40-50 atau < 40 atau


Frek. Jantung 51 -100 > 130
101 - 110 111-129
71-80 atau
TD sistolik 101-199 81-100 < 70
200
Bingung atau
Merespon dengan Tidak ada respon
Kesadaran Sadar penuh berespon dengan
rangsang nyeri dengan nyeri
suara
35,1 - 36 35 atau
Suhu 36,1 - 38 -
atau 38,1-38,5 38,6

Produksi Urin > 45 cc/jam < 45 cc/jam < 30 cc/jam < 10 cc/jam
Implementasi di Lapangan :
Observasi/cek tanda tanda vital dan status kesadaran

Oleh perawat

Melakukan skoring dengan Tool MEWS


Oleh perawat

menjumlahkan semua skor dan catat katagori MEWS


Oleh perawat
Dr. GP
KIC
Melakukan tatalaksana sesuai algorithm/katagori
MEWS
When? Who? How?
Observasi dan tindak lanjut :
• MEWS 1
• tiap 24 jam oleh perawat pelaksana.
• MEWS 2
• setiap 8 jam oleh perawat pelaksana, lapor pada PJ shift
• MEWS 3
• minimal setiap 2 jam,
• lapor kepada Dokter Jaga --> berkoordinasi kepada DPJP.
• MEWS > 4
• minimal tiap 30 menit pastikan dokter jaga telah memeriksakan pasien
dan memberikan penanganan dan
• hubungi Tim Reaksi Cepat (dokter anestesi/ dokter jaga ICU/ perawat
ICU intensif)
Code blue sebelum dan sesudah MEWS
Code Blue
14
12
10
8
6 Code Blue

4
2
0
2015 2016 2017 2018
Perbandingan Code blue dan MEWS 2018

16
14
12
10
8
6 Code blue
4 Mews
2
0
Case 1

Tn T 78 tahun
• Sesak 1 bulan,demam (-), batuk (+) dahak (-), nyeri
dada (-)

Dx:CKD,CHF,Pneumonia,DM
• Dm selama ini tidak terkontrol, obat rutin (-)
Pemeriksaan fisik Penunjang yang
Tanda Vital
yang bermakna bermakna
• TD: 130 /70 • Ronkhi +/+ • Ureum
mmhg • Oedem 91;kreatinin
• HR:106x/mnt extremitas atas 3,71
• RR: 28x/mnt dan bawah • Trop T 100
• Suhu: 36.6 C • Nt pro BNP
9000
RR: 28 x/mnt
TD: 130/70
, HR
mmhg, CM
:106x/mnt

Suhu :
36.6 c

MEWS 3
Perawatan hari ke 2

Kesadaran:
gelisah
TD 190/100
mmhg
HR: 126x/mnt
RR: 40 x/mnt
Suhu: 36 c
MEWS 6
Penunjang

Ph 7,30 hb 15.7 na 139 EF 43 %


Pco2 29.2 lekosit 27.700 k 4,2 Hipokinetik
Po2 154,7 ht 44.9 % cl 99 posterior
Hco3 14,7 trombosit 329 ribu mg 0,53 LVH eksentrik
Be -10 ca 1,12 LV dilatasi

AGD Hematologi Elektrolit Echo


rutin
Assessment

Gagal napas ec ADHF

HHD,CAD, ACS

DM

CKD
Intubasi, pindah ICU
Tindakan

Tatalaksana Furosemide 2x20 mg


IV Heparin 500 unit /jam
NTG 50 mcg/mnt
Insulin drip
ORAL
Loading aspilet 320 mg ,
clopidogrel 300 mg
Atorvastatin 1x40 mg
Progress

Awal masuk Hari ke 2 Hari ke 4 Hari ke 6

• Mews 3 • Mews 6 • Extubasi • Pindah


ruangan
Case 2

Tn M 57 tahun
• BAB cair 5x, lendir (-), darah (-), demam (-), riwayat
merokok (+),batuk 2 hari

Dx: Pneumonia, Diare akut


Pemeriksaan fisik Penunjang yang
Tanda Vital
yang bermakna bermakna
• TD: 100 /70 • Ronkhi basah • Ureum
mmhg kasar ;kreatinin
• HR:116x/mnt • Bising usus
• RR: 20/mnt (+)/meningkat
• Suhu: 36.4 C
RR: 20 x/mnt
TD: 100/70
, HR
mmhg, CM
:116x/mnt

Suhu :
36.4 c

MEWS 2
Perawatan hari ke 2
• Pasien mengeluh sesak, DOE disangkal, nyeri dada disangkal,
S: perokok berat ,riwayat hipertiroid,tidak rutin kontrol

• TD 120/70 mmhg,hr 129 regular isi cukup


• Rr 30x/mnt, suhu: 36,2 c
• Leher : jvp kesan normal
• CP : s1s2 regular, wheezing +/+, ronkhi basah kasar +/+,
O:
murmur negative
• Abdomen : dalam batas normal
• Extremitas : hangat, crt 2 detik, tremor halus
• EKG : sinus takikardi, iskemik tak ada
RR: 30 x/mnt , TD: 120/70
HR :129x/mnt mmhg, CM

Suhu :
36.3 c

MEWS 5
Penunjang

Ph 7,39 hb 15.7 na 139 Ft4 3,24


Pco2 21,3 lekosit 27.700 k 4,2 TShs 0
Po2 113,9 ht 44.9 % cl 99
Hco3 13,1L trombosit 329 ribu mg 0,53
Be -8,8 ca 1,12
Laktat 2

Hematologi Elektrolit Fungsi


rutin Tiroid
AGD
Assessment

Diare akut perbaikan

PPOK

Hypertiroid

Pneumonia
Combivent 1 respule
Inhalasi pulmicort 1 respule

Tatalaksana Methylprednisolon 125 mg


IV
tambahan

Propylthiourasil 1x300 mg
ORAL
Progress

Awal masuk Hari ke 2 Hari ke 2 Hari ke 5

• Mews 2 • Mews 5 • Mews 2 • Rawat


jalan
Case 3

NY M 75 tahun
• Demam naik turun 1 minggu, lemas, batuk +, nafsu
makan turun
Dx: Pneumonia dd tb paru, hiponatremia (128)
Perawatan hari ke 3
sesak +, whezing+,ronki +
GCS: 15
TD 150/90mmhg
Hr 132x/mnt
Rr 27x/mnt
Suhu: 38.7 C

MEWS : 6
Penunjang

Ph 7,26 hb 14,1 na 127 PCT 0,41


Pco2 31,5 lekosit 4.400 k 4,3 Albumin 2,7
Po2 58,4 ht 40.9 % cl 100 SGOT 79
Hco3 14 trombosit 140 ribu mg 0,62 SGPT 30
Be -10,7 Neutrofil 80 % ca 1,1 Ureum 26
Laktat 8.9 Cr 0,4

Hematologi Elektrolit
AGD rutin
Lab
kimia
Assessment
Syok sepsis

Gagal napas type 1

Asidosis Laktat

NSTEMI

Pneumonia dd TB paru
Progress

Awal masuk Hari ke 2 Hari ke 8 Hari ke 13

• Mews 2 • Mews 6 • Extubasi • Pindah


• Intubasi • Optiflow2 ruangan
• ICU hari
Berbagai kendala yang kami hadapi :

• Pemahaman terkait MEWS masih kurang tajam

• Belum disiplin dalam pendokumentasian MEWS

• Belum tersosialisasi secara penuh kepada semua Tim Medis

• Pendokumentasian belum teratur

• Masih harus memperbaiki dan menyempurnakan sesuai


MEWS terbaru
• Masih harus menambahkan Format EWS untuk Obgyn
-Modified Early Obstetric Warning Scores (MEOWS)

• Masih ada kendala pendokumentasian ke Elektronik


Karena waktu pengisian yang kadang tidak sesuai jamnya

• Ingin membuat / memberlakuakan jadwal petugas Tim Rapid


Response /Kode Biru pada setiap shift
KESIMPULAN
Deteksi dini dan pelaporan perubahan tanda tanda vital
adalah tindakan yang sangat penting, karena penundaan
dalam memulai tindakan yang tepat dapat berdampak
buruk terhadap outcome perawatan pasien (Chalfin et al,
2007) .
Penerapan MEWS di RS. Eka Hospital BSD dimulai
sejak tahun 2014. Ada pengaruh aplikasi MEWS
terhadap peningkatan pemanggilan Tim Rapid Respon
dan penurunan pemanggilan Tim Kode Biru.

Anda mungkin juga menyukai