Anda di halaman 1dari 43

How to Implement

Early Warning System (EWS)


Nursing Perspective
Workshop: Simulation of Early Warning System in Hospital
Ns. Hendra Firmansyah, SKep
• Pendidikan
• D3 Keperawatan, Akper Otten Bandung (2003)
• S1 Keperawatan, FIK UI (2010)
• Ners, FIK UI (2011)
• Pekerjaan
• Perawat CICU PJT RSCM (2004-2007)
• Kepala Ruang CICU PJT RSCM (2007-2010)
• PJ Keperawattan PJT RSCM (2010-2014)
• Koordinator Pengembangan Organisasi dan Profesi, BIdang Keperawatan RSCM (2014-
sekarang)
• Anggota Tim Surveyor Internal (2015-Sekarang)
• Tim Pengembangan EWS RSCM
• Ketua Pokja COP (2017-Sekarang)
• Riset dan Publikasi
• 34th ISQUA International Conference (A Journey to Save Lives: Implementation of Early Warning System
to Increase Patient Survival Rate after Code Blue Activation)
• Alamat Kontak
• email: handdra15@gmail.com
Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah mengikuti materi ini peserta mampu melakukan deteksi perburukan
kondisi pasien dengan metode EWS
Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah Mengikuti sesi ini, peserta dapat:
• Memahami Pentingnya Penerapan EWS
• Memahami Definisi EWS
• Memahami Berbagai Instrumen EWS
• Mengetahui Aplikasi EWS di berbagai setting pelayanan
• Melakukan Deteksi Perburukan Kondisi Pasien di RS
Outline

Where?
What? Why?
How?

Who? When?
Why?

Mengapa Perlu EWS?


Bagaimana dengan TTV?
Pemeriksaan TTV
• Beberapa penelitian menunjukkan bahwa TTV tidak secara
konsisten dikaji, dicatat dan diinterpretasikan
• Penyebab hal ini adalah:
• Tingginya Beban Kerja
• Persepsi terhadap pemeriksaan TTV: Rutinitas, basic, tidak
penting, time consuming
• Belum adanya standarisasi interpretasi hasil pemeriksaan
TTV
• Tidak jelasnya kewenangan dalam pengambilan keputusan
(Rose, 2010)
Definisikan Kategori Keadaan Umum Pasien
Berikut:
BAIK SEDANG BURUK GAWAT

• ______________ • ______________ • ______________ • ______________

• ______________ • ______________ • ______________ • ______________

• ______________ • ______________ • ______________ • ______________

• ______________ • ______________ • ______________ • ______________


DATA WHO: Risiko Kematian
(2010)

RUMAH KECELAKAAN
SAKIT PESAWAT
1 : 300 1 : 1.000.000
SETIAP TAHUN di US lebih Kurang dari
dari

150.000 20%
Pasien mengalami SELAMAT
Henti Jantung

TERJADI Di Rawat Inap


What?

Apa itu EWS?


Definisi EWS (Early Warning System)
• EWS adalah suatu metode untuk mendeteksi
perburukan kondisi pasien, sebelum mengalami
kegawatan

• EWS mendeteksi perburukan kondisi pasien


dengan memberikan skor pada pemeriksaan tanda
tanda vital

• EWS membantu perawat & dokter melakukan


intervensi yang lebih dini

• Tanda penurunan/perburukan kondisi muncul 6-8


jam sebelum pasien mengalami kegawatan (henti
3 Element EWS
Manfaat EWS

• Standarisasi teknik deteksi


perburukan kondisi pasien

• Standarisasi tingkat perburukan


kondisi pasien

• Membantu pengambilan keputusan


klinis dengan cepat dan tepat
INSTRUMEN EWS
• EWS (Early Warning System)
• NEWS (National Early Warning Score)
• MEWS (Modified Early Warning System)
• PEWS (Pediatric Early Warning Signs)
• OEWS (Obstetric Early Warning Score)
OEWS
(Obstetric
Early Warning
Score)
Komponen EWS
Parameter TTV

Skor EWS

Kategori EWS

Algoritme EWS
Who?
Where?
When?

Siapa yang menggunakan EWS?


Kapan menggunakan EWS?
Diruangan Apa saja EWS dapat digunakan?
Who? When? Where?
• EWS digunakan oleh
• Perawat
• Dokter
• Mahasiswa Keperawatan/Kedokteran
• EWS digunakan ketika
• Asesmen Awal
• Pemantauan setiap shift
• Sebelum transfer
• Sebelum pulang
• EWS digunakan di
• Rawat Inap Non ICU
• Rawat Jalan
• Ruang Persiapan Tindakan/ Operasi
• Pemulihan Pasca Tindakan/Operasi
How?

Bagaimana Mengimplementasikan EWS?


Prinsip Dasar EWS
• Identifikasi perubahan dan respon pasien terhadap perburukan
kondisi fisiologis selama dalam perawatan
• EWS tidak menggantikan parameter pemanggilan code blue/
kegawatan (single parameter) tetapi melengkapi
• Terdapat sistem aktivasi tim responder yang kompeten dan
responsif
• Kuning: Perawat Primer/KaTim/PJ Shift (<45 menit)
• Orange: DPJP/ Dr. Jaga Konsulen (<30 menit)
• Merah: Tim Medis Reaksi Cepat/Tim Code Blue/ MET (<5 menit)
CODE BLUE & EWS
Code Blue EWS
Triger Single Parameter: Multi Parameter:
• Henti Jantung Tingkat Kesadaran + Tekanan Darah + Heart Rate +
• Henti Nafas Pernapasan + Suhu Tubuh + (Saturasi) + (Urine
Output)
• Desaturasi
• Ancaman Jalan Nafas
• Penurunan Kesadaran
Waktu Saat Kejadian Sepanjang Periode Perawatan sebelum pasien
Asesmen mengalami kegawatan
Responder Tim Reaksi Cepat Perawat, Dokter, Tim Reaksi Cepat
Tergantung skor
Kondisi Umumnya Kritis dan “tiba-tiba” Stabil - Penurunan Kondisi - Perburukan –
Pasien memburuk Kegawatdaruratan
Proses Perubahan kondisi pasien “disaksikan” dan
“terprediksi”
Contoh Aplikasi DI RSCM:
Nursing Early Warning Scoring System

SKOR EWS

PARAMETER
TTV DAN
KESADARAN

KATEGORI EWS
ALGORITME EWS

Hijau • Kondisi pasien stabil


0-1 • Lakukan pemantauan dan kaji skor EWS 1x per shift

• Kaji ulang skor oleh PP / PJ shift (SBAR & TBaK)


Kuning
• Tentukan masalah dan tindakan untuk mengatasinya
2-3 • Lakukan pemantauan dan kaji skor EWS per 2 jam

• Kaji ulang skor oleh PP / PJ shift, diketahui oleh dokter


jaga residen dan DPJP (SBAR & TBaK)
Orange • Dokter menentukan tindakan sesuai kondisi pasien
4-5 • Lakukan pemantauan dan kaji skor EWS setiap 1 jam
• Pertimbangkan alih rawat ke ruang intensive/ high care

• Aktifkan TMRC
• Bersama TMRC, Dokter jaga residen dan DPJP hadir di
Merah samping pasien, berkolaborasi menentukan rencana
>6 perawatan selanjutnya
• Lakukan pemantauan kondisi pasien selama proses
resusitasi
Asuhan Keperawatan pada Perburukan
Kondisi Pasien
• Masalah Perubahan Kondisi Pasien
• Gangguan Tekanan Darah: Hipotensi & Hipertensi
• Gangguan Nadi: Bradikardi & Takikardi
• Gangguan Suhu: Hipotermi & Hipertermi
• Gangguan pernapasan: Takipneu & Bradipneu
• Gangguan Kesadaran: Penurunan Kesadaran, Agitasi
Diagnosis Keperawatan (NANDA
2015-2017)
Tanda Tanda Vital Diagnosis Keperawatan

Kesadaran Dysfunctional ventilatory weaning response


Acute/Chronic confusion
Risk for Aspiration
Risk for adverse reaction to iodinated contrast
media
Sleep Devripation
Impaired Gas Exchange
Anxiety

Tekanan Darah Activity Intolerance


Decreased Cardiac Output
Ineffective Periphera Perfusion
Dysfunctional ventilatory weaning response
Anxiety
Fear
Labor Pain
Deficient/ Excess Fluid Volume
Tanda Tanda Vital Diagnosis Keperawatan

Pernapasan Impaired spontaneous ventilation


Dysfunctional ventilatory weaning response
Anxiety
Fear
Ineffective airway clearance
Latex allergy Response
Hypothermia
Ineffective thermoregulation
Acute Pain
Labor Pain
Ineffectife breathing pattern
Impaired Gas Exchange
Impaired Swallowing
Excess Fluid Volume
Risk for Activity Intolerance
Tanda Tanda Vital Diagnosis Keperawatan

Suhu Tubuh Risk for Imbalanced Body Temperature


Hypertherimia
Hypothermia
Risk for Hypothermia
Risk for perioperative hypothermia
Risk for pressure ulcer
Impaired skin integrity
Risk for Impaired skin integrity
Ineffective thermoregulation

Nadi Deficient Fluid Volume


Activity Intolerance
Decreased Cardiac Output
Risk for Decreased Cardiac Output
Impaired Spontaneous Ventilation
Dysfunctional ventilatory weaning response
Anxiety
Fear
Decisional Conflict
Acute Pain
Labor Pain
Ineffective peripheral perfusion
KESIMPULAN

Deteksi
eteksi dini dan pelaporan perubahan TTV
adalah tindakan yang sangat penting,
karena penundaan dalam memulai
tindakan yang tepat dapat berdampak
buruk terhadap outcome perawatan pasien
(chalfin et al, 2007).
Kesimpulan
Risk Knowledge Monitoring & Warning Disemination & Response Capability
Communication
Kesadaran Skoring EWS Code Blue Perawat Primer
Tekanan Darah Hijau: Stabil MET Call Dokter Jaga
Frekuensi Nadi
Kuning: Penurunan SBAR DPJP
Kondisi
Pernapasan Orange: Perburukan Tim Medis Reaksi Cepat
Suhu Tubuh Kondisi IMET
Saturasi Merah: Kegawatan
Urine Output
Terapi Oksigen
Contoh Kasus 1:
Anda menemukan pasien 40 tahun dengan status kesadaran: Pain,
frekuensi pernapasan 26x/mnt, TD 130/90 mmHg, frekuensi nadi
104x/mnt, suhu 37,3˚C.

Tentukan Kategori EWS!


Apa masalah keperawatan utama pada pasien tersebut dan Apa
tindakan keperawatan yang akan anda lakukan?
Contoh Kasus 2
Anda menemukan pasien 24 tahun dengan kesadaran Alert,
frekuensi pernapasan 20x/mnt, TD 95/60 mmHg, frekuensi nadi
90x/mnt, suhu 36,8˚C.
Tentukan Kategori EWS Pasien?
Apa tindakan yang akan anda lakukan?
Contoh Kasus 3
Anda menemukan pasien 18 tahun dengan status kesadaran:
Gelisah, tekanan darah 115/80 mmHg, nadi 104x/menit, RR 28x/
menit, suara nafas ronkhi, suhu 36,3 ˚C.
Tentukan Kategori EWS Pasien?
Apa tindakan yang akan anda lakukan?

Anda mungkin juga menyukai