Anda di halaman 1dari 28

EARLY WARNING SCORE SYSTEM

(EWSS)
• Mengapa EWSS penting di RS
Pendahuluan
• 15-20% pasien dirawat di RS mengalami
perburukan kondisi bahkan sampai henti
jantung
• Risiko kematian WHO : 1;300 RS, 1: 1000.000
• Henti jantung di rumah sakit biasanya
didahului oleh tanda-tanda yang dapat
diamati, yang sering muncul 6 s.d. 8 jam
SEBELUM henti jantung terjadi.
(Duncan & McMullan, 2012).
• Pasien diketahui sudah terlambat
• Staf yang tidak bekerja di daerah pelayanan
kritis/intensif mungkin tidak mempunyai
pengetahuan dan pelatihan yang cukup untuk
melakukan asesmen serta mengetahui pasien
yang akan masuk dalam kondisi kritis.
• Monitor tanda-tanda vital tidak dianggap
penting
• Beban kerja
DETEKSI PERBURUKAN KONDISI PASIEN

Salah satu peran perawat


adalah“surveillance”. Meliputi:
• Memeriksa perubahan kondisi
pasien,
• Mendeteksi perburukan kondisi
pasien secara dini, dan
• Melakukan pencegahan terhadap
cedera dan kesalahan/ kelalaian
(Rogers et al, 2008).
Deteksi Perburukan dengan Monitoring TTV

Perawat telah
melakukan“surveillance“ dengan • KENDALA DALAM TTV
melakukan pemeriksaanTTV: • Beberapa penelitian
menunjukkan bahwa TTV
• SuhuTubuh, tidak secara konsisten dikaji,
dicatat dan diinterpretasikan
• Nadi, Penyebabhaliniadalah:
• Tekanan Darah, • Tingginya beban kerja
• Menurunnya kesadaran thd
• Frekuensi Napas, pentingnya monitoring TTV
• PemeriksaanTambahan: • Tidak jelasnya kewenangan
dalam pengambilan
• SaturasiOksigen keputusan
• Nyeri • (Rose, 2010)
• Kesadaran
• Urine Output
Bagaimanacara
MENINGKATKAN ANGKA KESELAMATAN HENTI JANTUNG

• Strategi:
• 1.Cegah Terjadinya Cardiac
Arrest:
IMET
Deteksi Perburukan kondisi
pasien TIM CODE BLUE
Tangani perburukan sebelum EWS
henti jantung terjadi TME
2. JikaTerjadi Cardiac Arrest
lakukan High Quality CPR
EARLY WARNING SCORE
EWS adalah sebuah sistem skoring fisiologis yang
umumnya digunakan pada pasien dewasa sebelum
pasien mengalami kondisi kegawatan. Skoring EWS
disertai dengan algoritme tindakan berdasarkan hasil
skoring dari pengkajian pasien (Duncan & McMullan,
2012).
EARLY WARNING SCORE
• Pendeteksian dini untuk melacak atau
menemukan pasien yang mengalami perburukan
kondisi dengan hasil analisa tanda-tanda vital
dalam parameter fisiologis sesuai hasil scoring.
Dan memicu panggilan team medik reaksi cepat
untuk memberikan intervensi secara cepat pada
pasien dengan status kondisi yang memburuk
(Kyriacos, Jelsma, Jordan, 2011).

NEWSS (Nursing Early Warning Scoring System)

• NEWSS adalah sebuah sistem skoring fisiologis (tanda-tandavital) yang


umumnya digunakan di unit medikal bedah sebelum pasien mengalami
kondisi kegawatan.

• Skoring NEWSS disertai dengan algoritme tindakan berdasarkan hasil


skoring dari pengkajian pasien.

• NEWSS lebih berfokus kepada mendeteksi kegawatan sebelum hal tersebut


terjadi. (Duncan & McMullan, 2012)
Early Warning Score (EWS)

• Merupakan tools yang digunakan untuk


melakukan asesmen pada pasien dewasa yang
sakit. Sistem yang sederhana yang menggunakan
parameter fisiologik. Productnya dapat digunakan
mengidentifikasi pasien secara cepat, dimana
pasien secara klinis mengalami perburukan dan
membutuhkan intervensi segera. Setiap
parameter dinilai Dari 5 parameter dijumlahkan
Jumlah parameter menunjukkan intervensi
Jenis Tools

• Jenis tools yang dapat digunakan di Area


maternitas adalah: 1) Ginekologi Onkologi
: Early Warning Score 2) Obstetri : Maternity
Early Warning Score
KOMPETENSI KLINIS PETUGAS DALAM
PENERAPAN EWS
KOMPONEN EWS/CODE BLUE
KOMPETENSI KLINIS

Tim medis Primer/BANGSAL :


• Melakukan Assesmen
• BHD DAN BHL (BTCLS/PPGD/GELS )
Tim medis sekunder/TME/TMRC:
• Bantuan Hidup Lanjut ( BHL/ ACLS )
(dilengkapi dengan defibrilator,
obat-obatan dan peralatan
advance airway)
LANGKAH-LANGKAH PENANGANAN
PASIEN METODE EWS
Berikan tanda titik dengan ball
point tepat di titik tengah kolom
pada lembar observasi Early
Warning Score System sesuai
dengan nilai hasil ukur yang
didapat serta perhatikan warna
dan jumlahkan nilai yang didapat.
3. Petugas kesehatan merata-rata
kan hasil yang didapat dan
tambahkan skor 2 pada pasien
yang mendapatkan terapi oksigen
dan jumlahkan total skornya.
Langkah–langkah penerapan 6 (enam)
parameter fisiologis dalam Early Warning
Score System yaitu sebagai berikut : 1.
Petugas Kesehatan (dokter atau perawat)
mengukur skor untuk setiap paramer
fisiologis, dimulai dari:
• Tingkat kesadaran (pilih salah satu
tingkat kesadaran )
• Tekanan Darah Sistolik
• Nadi d. Frekuensi
• Pernafasan
• Suhu tubuh
• Keluaran urin.
STANDAR ALAT BANGSAL
Kit Emergency
PULS
OKSIMETRI

TENSIMETER
DEFIBRILATOR/AED( PER AREA)
DEWASA
SKOR RESPON KLINIS
0 •Monitoring TTV pasien dilakukan oleh seluruh staff perawat
•Monitoring TTV dilakukan setiap shiff
1-4 •Masing-masing perawat penangungjawab pasien dan dokter jaga ruangan
melakukan pengkajian, kemudian memustuskan apakah frekuensi
monitoring perlu ditingkatkan atau pasien tersebut membutuhkan tindakan
medis penunjang seperti, rekam jantung, pemberian oksigen, periksa
laboratorium CITO.
•Monitoring TTV dilakukan setiap 4 jam sekali

≥ 5 atau skor 3 •Perawat penanggungjawab pasien menghubungi RRT (dokter jaga ruangan,
dari salah satu PJ shiff dinas perawat ruangan/ PJ shiff dinas perawat ICU) melakukan
parameter pengkajian kepada pasien.
•Dokter jaga dapat memutuskan pasien ditransfer ke IMC/ICU dengan
tambahan klinis yang didapat dari hasil pengkajian.
•Monitoring TTV dilakukan setiap 1 jam sekali

≥7 •Pengkajian emergency dilakukan oleh dokter jaga dan segera


menghubungi Dokter Penanggungjawab Pasien (DPJP)
•Transfer pasien ke IMC/ICU
•Monitoring TTV dilakukan 15 menit sekali
Anak
SKOR RESPON KLINIS
0-2 •Pengkajian rutin oleh perawat penanggungjawab pasien dilakukan per
shiff
3 Menghubungi penganggjawab shiff dinas perawat
PJ dan perawat penggangungjawab pasien dan dokter jaga membuat
rencana oengkajian ulang PEWS dan intervensi
Observasi selama intervensi berlangsung
Laporn DPJP
4 Menghubungi dokter jaga dan aktifkan RRT
Dokter jaga menghubungi DPJP
Observasi selama intervensi berlangsung
Pertimbangan masuk PICU sesuai dengan klinis pasien

5 Pasien masuk PICU


Transport pasien sesuai LOC

Anda mungkin juga menyukai