Anda di halaman 1dari 15

Early Warning Score System

RS Bhayangkara Hasta Brata


31 Mei 2018

Dr. Anton Wuri Handayanto, SpAn.


Apakah Early Warning Score?
• Early warning score (EWS) > Panduan yang
digunakan oleh tenaga medis dan perawat
untuk secara cepat menentukan derajat sakit
pasien. Penilaian ini berdasarkan TTV pasien (
respiratory rate, oxygen saturation,
temperature, blood pressure, pulse/heart rate
, AVPU response) dan pemantauan lainnya.
EWS Digunakan U/ Siapa?
• EWS dapat digunakan untuk memantau kondisi
medis pasien rawat inap, pasien pre dan
postoperative, pasien kritis (Resiko Tinggi) dan
korban kecelakaan.
• Early warning scores disebut juga:
– Patient at Risk scores (PARS) atau
– Modified Early Warning Scores (MEWS).
• Surgical specialties use modified versions - POSSUMS
(physiological and operative severity score for the enumeration of mortality and morbidity)
Dasar EWS
• Hasil penilaian/observasi parameter fisiologis pasien
dan dibandingkan nilai rentang normal  Nilai/Skor
gabungan.
Vareasi Early Warning Score
• Macam EWS yang dikembangkan, Meliputi:
Early Warning Score
by Royal College of Physicians – National Health Services, 2012.

Yang Digunakan..!!
Kapan Digunakan EWS?
• EWS dilakukan terhadap semua pasien pada
asesmen awal dengan kondisi penyakit akut
dan saat pemantauan secara berkala pada
semua pasien yang mempunyai risiko tinggi
berkembang menjadi sakit kritis selama
berada di rumah sakit
Kondisi Kapan Digunakan EWS?
 Pasien yang keadaan umumnya dinilai tidak nyaman (uneasy feeling),
 Pasien yang datang ke unit gawat darurat,
 Pasien dengan keadaan hemodinamik tidak stabil,

 Pasien yang baru dipindahkan dari ruang rawat intensif ke bangsal rawat inap.
 Pasien yang akan dipindahkan dari ruang rawat ke ruang rawat lainnya,
 Pasien paska operasi dalam 24 jam pertama sesuai dengan ketentuan
penatalaksanaan pasien paska operasi.
 Pasien dengan penyakit kronis,

 Pasien yang perkembangan penyakitnya tidak menunjukkan perbaikan.


 Pemantauan rutin pada semua pasien, minimal 1 kali dalam satu shift dinas
perawat
 Pada pasien di Dialysis Unit dan Rawat jalan lainnya yang akan dirawat inap
untuk menentukan ruang perawatan
 Pasien yang akan dipindahkan dari suatu RS ke RS lainnya
Cara Menghitung EWS?

Wanita: TD: 90/50, N:130x, RR:25x, SpO2:93%

EWS adalah….?
9 Respon Klinis apa….?
Respon Klinis Yang Dilakukan?
Contoh Kasus
• Pria 60 thn. tiba di RS dengan sesak nafas, tidak mengeluh
sakit dada, memiliki riwayat Miocard Infark rencana
operasi bypass jantung. Dia juga mengidap asthma. Saat
datang dia alert, RR 30x, nadi 130 dan TD 110/60, suhu
tubuh 38.5. (EWS=?____). Dia ditangani dokter IGD,
diberikan salbutamol nebulizer dan oksigen. RR turun
menjadi 24x, nadi menjadi 124x, suhu tetap, tapi TD
95/55. Karena itu meski terlihat membaik EWS sekarang
menjadi (EWS=?___), dan dia tetap memburuk. TIM IC
dipanggil dan pasien dirawat di HCU untuk observasi dan
terapi. Pasien didiagnosis sepsis karena infeksi paru. Kasus
ini menunjukan penilaian subyektif bisa salah. Penilaian
obyektif harus dibuat berdasarkan parameter fisiologis
klinis.
CATATAN PENTING BAGI PERAWAT.!!!
• OBSERVASI
 Riwayat penyakit,sensitivitas
 Riwayat tindakan op
 Jenis anestesi yang digunakan,obat-obatan yg masuk(premed,post
op,penggunaan produk darah,instruksi post anestesi(ind-kontra)
 Vital signs,balance cairan,prod urine,2jpp,perdarahan,drainage
 Tata laksana instruksi post op(ind-kontra),LAB/RAD post op

• TANDA KEGAWATDARURATAN POST OP


 Jenis tindakan op
 Unstable hemodinamik,nyeri,flatus,bak,abd. Distended,tingkat
kesadaran,motorik/sensorik respon,KS(6P), DK buntu post TURP

• PELAPORAN SEGERA BILA ADA PERUBAHAN KONDISI,NILAI KRITIS


• SUPORT PERALATAN PENUNJANG
TERIMAKASIH….
SEMOGA
BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai