3 – 5 menit tidak O2
• Mendadak
• Penyakit dasar • Keluarga
• Tim medis • Tidak ada alat
• Alat dan obat medis • IGD
• ICU
Henti jantung di rumah sakit
• Penyakit dasar
• Tim medis
• Alat dan obat medis
• Perawatan ICU
Risk reduction
Improved safety, and
Increased awareness
Early Warning System (EWS)
In hospital ?
“INCREASING abnormalities
in the vital signs”.
• Penelitian observasional menjelaskan
bahwa pasien sering menunjukkan
gejala PERBURUKAN DALAM 24 JAM
sebelum kondisi kritis yang
memerlukan :
INTERVENSI ICU
Terlambatnya penanganan atau pengobatan
tidak adekuat pada ruang perawatan dapat
menyebabkan :
Suhu
Nadi Kesadaran
terdapat dua macam suhu, yaitu suhu
kesadaran dapat digambarkan inti dan suhu perifer (permukaan kulit).
denyut nadi adalah suatu sebagai kondisi awas-waspada
gelombang yang teraba pada Suhu inti normal pada manusia berkisar
dalam kesiagaan yang terus dari 36.1 - 38º C . Lokasi pengukuran
arteri bila darah dipompa keluar menerus terhadap keadaan
jantung, normal adalah 51 untuk suhu inti; rektum, membran
lingkungan atau rentetan pikiran timpani, suhu perifer; kulit, oral dan
hingga 90 kali per menit. kita. aksila.
20
Tabel ambang batas parameter fisiologis
21
Bagan jalur tatalaksana EWS
2
✓ Ward-based response (non urgent): tatalaksana konservatif di perawatan
biasa.
25
Kompetensi perawatan
klinis
“Apakah pasien ditangani oleh tim
medis yang berkompeten?”
27
Frekuensi observasi
Skor total 0 berarti kadar urgensi termasuk ward-based response (non urgency),
memerlukan tingkat kompetensi primer, frekuensi observasi per 12 jam, dan tidak
memerlukan fasilitas perawatan aras tinggi. 1,10
Skor total 1 - 4
Skor total diantara 1 hingga 4 berarti kadar urgensi termasuk ward-based response (non
urgency), memerlukan tingkat kompetensi primer, frekuensi observasi per 4 hingga 6
jam, dan tidak memerlukan fasilitas perawatan aras tinggi. 1,10
Sekiranya terdapat parameter tunggal tertentu dengan skor 3 (i.e. kadar pernapasan ≥
26 kali per menit) otomatis, kadar urgensi termasuk urgent ward-based response,
memerlukan tingkat kompetensi sekunder, frekuensi observasi minimal per jam, dan
tidak memerlukan fasilitas aras tinggi. 1,10
Skor total 5 - 6
Skor total diantara 5 hingga 6 berarti kadar urgensi termasuk threshold urgent response,
memerlukan tingkat kompetensi sekunder, frekuensi observasi minimal per jam, dan
tidak memerlukan fasilitas aras tinggi. 1,10
Skor total ≥ 7
Skor total ≥ 7 berarti kadar urgensi termasuk emergency response, memerlukan tingkat
kompetensi tertier, frekuensi observasi terus menerus (menggunakan monitor standar),
dan memerlukan fasilitas aras tinggi. 1,10
EWS
Keuntungan Keterbatasan
• Derajat sensitivitas & spesifitas kasus urgensi • Relatif: nilai batas tidak sesuai fisiologi (i.e.
• Merendahkan risiko morbiditas & mortalitas pasca trauma, wanita hamil, kanak-kanak <
• Mendeteksi penurunan fungsional organ vital 16 tahun)
• Metode kontrol pengobatan & pemulihan • -Modified Early Warnign Score (MEWS)
• -Modified Early Obstetric Score (MEOWS)
• -Pediatrci Early Warning Score (PEWS)
• Murni: parameter tidak cukup untuk menilai
pasien dengan kondisi tertentu (i.e
paraplegia)
“Code blue”
WELCOME TO
MONITORING
HEMODINAMIK
PADA PASIEN
KRITIS
36
PENGGUNAAN ALAT INVASIF DI ICU
TAKE HOME MESSAGE
2. Jalur tatalaksana EWS dibagi menjadi tiga langkah utama yaitu (i) Mengukur
dan mencatat parameter fisiologis, (ii) Menghitung skor total, (iii)
Mengaplikasi EWS. diharapkan agar sistem EWS ini menjadi sebagian dari
rutinitas dan prosedur harian rumah sakit di seluruh dunia.