MO D U L R 1

EARLY WA R N I NG
E M & CO D E B L U E
SY ST
Pengampu : dr Wisnu Budi Pramono, SpAn
• Kejadian kegawatan dan henti jantung dapat terjadi kapan saja, dimana saja dan siapa saja
• USA thn 2013 +-400 ribu kematian akibat medical eror penanganan pasien kritis, no 3 setelah
c.arrest dan Ca

• Pengenalan dini dari penurunan kondisi pasien (early warning system) merupakan komponen
pertama dari ‘Chain of Survival’
• EWS ADALAH SUATU ALAT YANG DIKEMBANGKAN UNTUK MEMPREDIKSI PENURUNAN KONDISI
PASIEN YANG SECARA RUTIN DIDAPATKAN DARI PEMERIKSAAN TD, NADI, KESADARAN, SYSTEM
PERNAPASAN, DAN LAIN-LAIN

• EWS DIKATEGORIKAN MENJADI : EWS DEWASA, EWS ANAK, DAN EWS PASIEN OBSTETRIC
Keuntungan
• meningkatkan kemampuan petugas kesehatan dalam mengenali tanda kegawatan dan aktivasi
sistem emergency

• mempercepat Response time

• meningkatkan kualitas resusitasi dan penatalaksanaan paska resusitasi
• menurunkan angka morbiditas dan mortalitas pasien kritis di rumah sakit
Tujuan

• Mengenali secara dini kegawatan medis dan melakukan usaha pencegahan kejadian henti
jantung di rumah sakit

• memastikan tindakan bantuan hidup dasar dan lanjut dilakukan secara cepat dan efektif pada
korban dengan kegawatan medis termasuk henti jantung
ISTILAH

• CODE BLUE : SUATU KODE YANG MERESPON CEPAT KEJADIAN KEGAWATAN YANG MENGANCAM
JIWA DAN HENTI JANTUNG/NAFAS DI RUMAH SAKIT DENGAN AKTIVASI TIM BANTUAN HIDUP
LANJUT KURANG DARI 5 MENIT UNTUK KORBAN DENGAN KONDISI HENTI JANTUNG

• TIM MEDIS EMERGENSI : TIM DENGAN KEMAMPUAN BANTUAN HIDUP LANJUT, TERDIRI DARI
DOKTER DAN PERAWAT YANG MERESPON TERHADAP PANGGILAN PASIEN KRITIS BERDASARKAN
SKOR EWS TERTENTU, DENGAN PERALATAN STANDAR UNTUK RESUSITASI DENGAN EFEKTIF DAN
MENCEGAH KEJADIAN HENTI JANTUNG (RESPON TIM MAKSIMAL 10 MENIT)

• TIM SEKUNDER HENTI JANTUNG : TIM DENGAN KEMAMPUAN BHD LANJUT TERDIRI DARI
DOKTER DAN PERAWAT DENGAN PERALATAN TERSTANDAR, BERTUGAS DI AREA YANG TELAH
DITENTUKAN UNTUK MERESPON TERHADAP PANGGILAN HENTI JANTUNG/HENTI NAFAS
(RESPON MAXIMAL 5 MENIT)
• PETUGAS PRIMER : MERUPAKAN PETUGAS BAIK MEDIS MAUPUN NON MEDIS YANG TERLATIH
BHD YANG PERTAMA KALI MENJUMPAI KEGAWATAN TERMASUK HENTI JANTUNG. TUGAS
UTAMA MELAKUKAN BHD DAN MENGAKTIFKAN SYSTEM EMERGENSI RUMAH SAKIT DENGAN
SEGERA

• AKTIVASI EMERGENSI : SYSTEM INI TERMASUK AKTIVASI SYSTEM KEGAWATDARURATAN HENTI

JATUNG DI RUMAH SAKIT DENGAN 1 NOMER TELEFON UNTUK AKTIVASI YANG LANGSUNG
TERHUBUNG DENGAN TIM MEDIS EMERGENSI 24 JAM PERHARI
• TME DILAPORKAN TELAH MENURUNKAN 17-65% ANGKA KEJADIAN HENTI JANTUNG DI RUMAH
SAKIT, SETELAH INTERVENSI

• KEUNTUNGAN LAIN :
1. PENURUNAN ANGKA TRANSFER EMERGENCY YANG TIDAK DIRENCANAKAN KE ICU
2. PENURUNAN ICU DAN TOTAL LAMA PERAWATAN DI RS
3. PENURUNAN ANGKA MORTALITAS DAN MORBIDITAS POST OPERATIF DI RS
4. MENINGKATKAN ANGKA HARAPAN HIDUP PASCA HENTI JANTUNG DI RS
KRITERIA AKTIVASI CODE BLUE/TME

• KONDISI HENTI JANTUNG HENTI NAFAS

• BREATHING : RR < 5 ATAU >35X
• CIRCULATION : HR < 40X/M ATAU >140X/M
• DISABILITY : PENKES > 2 POIN
• SKOR EWS ≥ 7
• KONDISI LAIN YANG MENGANCAM JIWA
 CODE BLUE DI INDIKASIKAN UNTUK ANGKA HARAPAN HIDUP TINGGI, BUKAN UNTUK KONDISI
TERMINAL ATAU TELAH DITETAPKAN DNR
Level of care
• Pasien dengan LOC (0) yaitu pasien dengan kondisi stabil dilakukan perawatan di bangsal umum.
• Pasien dengan LOC (1) yaitu pasien dengan potensial penurunan kondisi tetapi masih cukup
stabil dilakukan perawatan di bangsal umum dengan pengawasan khusus dari tim spesialis.

• Pasien dengan LOC (2) pasien yang memerlukan observasi ketat dan intervensi termasuk support
untuk single organ dilakukan perawatan di HCU (High Care Unit)
• Pasien dengan LOC (3) yaitu pasien dengan support pernapasan lanjut atau support pernapasan
dasar dengan sekurang-kurangnya support 2 organ sistem lainnya dilakukan perawatan di
bangsal perawatan intensif.

• Pasien dengan problem stadium terminal/DNR (do not resuscitate) dilakukan perawatan lanjutan
di ruang paliatif.

• Keterangan:
• Penentuan resiko pasien dan aktivasi/assessment termasuk pemanggilan tim medis emergency
termasuk kegawatan lain yang tidak tercantum dalam parameter fisiologis di atas (misal low
urine output, chest pain, obstruksi jalan napas yang mengancam jiwa, kejang dll), dan keputusan
klinis dilakukan oleh tim yang melakukan assessment pasien.
AKTIVASI CODE BLUE
 AKTIVASI CODE BLUE

CODE BLUE RSUD Margono : 8881 Pos Satpam, 8882 CODE BLUE dan 8921/9 CAS.
TOOLS
TERIMA KASIH