FARMAKOTERAPI
P-5
FARMAKOTERAPI PENYAKIT HORMON DAN ENDROKIN
Disusun oleh:
Golongan 1 Kelompok D
Kasus
Ny. C (65 tahun) tinggi 160 cm, BB 40 kg, dating ke dokter dengan keluhan takikardi,
takipnea, tangan berkeringat, malaise, polifagi, tapi berat badan turun ( sebelum ke
dokter 2 bulan lalu berat badan 55 kg). pasien tidak memiliki riwayat penyakit
jantung atau asma, tetapi ayah memiliki riwayat penyakit hipertensi dan ibu memiliki
riwayat penyakit grave’s disease 6 bulan yang lalu. Pasien menjalani histerektomi
karena ditemukan adanya kista dan riwayat PCO. Pasien tidak meminum obat –
obatan tetapi rutin mengonsumsi jamu. Ditemukan nodul di leher pasien.
Terminologi Medis
Takikardi : kecepatan kerja jantung yang berlebihan ; istilah ini biasanya ditetapkan
untuk kecepatan jantung diatas 100x / menit
Takipnea : kecepatan bernapas yang berlebihan
Polifagia : makan yang berlebihan
Grave’s disease : hipertiroidisme dengan penyebabnya peristiwa terbentuknya Ig G
yang mengikat dan mengaktifkan reseptor tirotropin TsAb yang menyebabkan
hipertrofi dan hyperplasia folikuler yang berakibat membesarnya kelenjar dan
meningkatnya produksi hormone tiroid
Malaise : perasaan yang tidak menentu berupa tubuh yang tidak nyaman dan lelah
Histerektomi : tindakan operasi pengangkatan uterus. Total abdominal histerektomi
merupakan salah satu metode operasi atau pembedahan dengan mengangkat serviks
dan rahim
PCO : sindrom ovarium policistik penyebab utama dari hipertilitas karena
terjadinya proses an ovulasi. Merupakan kelainan endokrin pada wanita usia
produktif
Etiologi
Berdasarkan gejala, tanda dan riwayat keluarga, pasien diduga menderita hipertiroid.
Penyebab umum hipertiroidisme yang paling banyak ditemukan adalah Grave’s
disease, toxic adenoma dan multinodular goiter. Dilihat dari riwayat penyakit
keluarga pada kasus ini, yaitu ayah memiliki riwayat penyakit hipertensi dan ibu
memiliki riwayat penyakit Grave’s disease. Diduga penyebab utama dari penyakt
hipertiroid pada pasien ini, yaitu dikarenakan pasien juga mengalami Grave’s disease
seperti yang dialami oleh ibu pasien 6 bulan yang lalu. Dimana Grave’s disease ini
merupakan penyebab utama hipertiroidisme pada 80% kasus di dunia. Dapat juga
disebabkan oleh toxic multinodular goiter karena pada pasien, ditemukan nodul
dibagian leher, yang merupakan tanda pada toxic multinodular goiter, yaitu
ditemukan nodul yang dapat dideteksi baik secara palpasi maupun ultrasonografi.
PCO (kelainan endokrin pada wanita usia produktif) pada pasien merupakan suatu
tanda bahwa pasien mulai mengalami kelainan hormone yang merupakan akibat dari
hipertiroid.
Faktor Resiko
Patofisiologi
Pasien Ny. C (65 tahun) dengan keluhan takikardi, takipnea, tangan berkeringat,
malaise, polifagi, berat badan turun dan riwayat penyakit keluarga yaitu ayah
hipertensi dan ibu Grave’s disease dan riwayat PCO pada pasien serta pasien
pernah menjalai histerektomi karena kista. Tanda – tanda klinik T4 total, T3 total
dan TSH pada pasien juga tidak normal. Sehingga dapat diketahui bahwa pasien
mengalami hipertiroid.
Hipertiroid terjadi ketika jaringan terpapar kelebihan T4,T3 atau keduanya dan juga
penyakit ini terjadi karena Grave’s disease. Pada Grave’s disease, hipertiroid
terjadi karena aktivitas langsung dari antibody yang menstimulus tyroid secara
langsung terhadap reseptor tirotropin pada permukaan sel tyroid. Antibody
Immunoglobulin G berikatan dengan reseptor dan mengaktivasi enzim adelin
siklase yang sama terjadi dengan TSH. Pada penyakit grave ini, limfosit T
mengalami rangsangan terhadap antigen yang berada di dalam kelenjar tyroid yang
selanjutnya akan merangsang limfosit B untuk mensintesis antibody terhadap
antigen tersebut. Antibody yang disintesis akan bereaksi dengan reseptor TSH pada
membrane tyroid sehingga merangsang pertumbuhan dan fungsi sel, dikenal
sebagai TSH R antibody.
Prognosis
Pada kasus ini, pasien diduga mengalami penyakit hipertiroid. Dilihat dari keluhan
pasien, yaitu takikardi, takipnea, tangan berkeringat, malaise, polifagi, berat badan
turun serta riwayat penyakir keluarga yaitu ibu mengalami Grave’s disease serta
dari data laboratorium kinik yaitu T4 total, T3 total dan TSH yang tidak normal,
menandakan pasien mengalami hipertiroid.
Jika ditangani, maka prognosisnya baik, dengan mengeliminasi gejala – gejala
hipertiroid dan mencegah komplikasi.
Jika tidak ditangani dengan baik, maka akan menyebabkan kondisi semakin parah
dan dapat menyebabkan komplikasi hingga menyebabkan penyakit – penyakit lain.
Identitas Pasien
Riwayat Pasien
Riwayat Riwayat obat Riwayat alergi Riwayat Riwayat sosial
penyakit Keluarga
Kista Jamu Ayah :
PCO - hipertensi -
Ibu : Grave’s
disease
Assessment
Plan (Rekomendasi)
Tujuan Terpi Strategi Terapi
1. Mengurangi gejala hipertiroid Menggunakan obat golongan β bloker
(propranolol)
2. Memperbaiki kualitas hidup pasien Istirahat dan terapi farmakologi. Jika
kondisi tidak membaik, maka dilakukan
pengangkatan kelenjar tiroid.
3. Mencegah komplikasi Dengan terapi farmakologi dan non
farmakologi
Terapi Non-Farmakologi
Terapi Farmakologi
Monitoring :
Monitoring gejala pasien hipertiroid setelah diberikan terapi farmakologi
Monitoring terhadap komplikasi yang mungkin akan terjadi
Monitoring data lab klinik yang sebelumnya tidak normal (T4 total, T3 total, TSH)
Evaluasi :
Menghindari terjadinya komplikasi dnegan evaluasi kepatuhan pasien dalam
pengobatan
Evaluasi gejala pada pasien; Jika gejala berkurang maka terapi farmakologi
menimbulkan progress yang baik tetapi jika gejala tidak berkurang/ kondisi semakin
parah maka perlu dilakukan operasi pengangkatan kelenjar tyroid
Tanda lab klinik yang tidak normal diberi terapi dengan harapan akan mencapai
kondisi euthyroid
PEMBAHASAN
Anonim. 2017. Basic Pharmacology & Drug Notes. Makassar : MMN Publishing.
Ariani, Desty. 2016. Ny. Z usia 47 tahun dengan Penyakit Graves. Lampung :
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung. Jurnal Medula Unila Vol. 4 No.
3 (Januari 2016)
Juwita, Dian Ayu, dkk. 2018. Evaluasi Penggunaan Obat Antitiroid pada Pasien
Hipertiroid di RSUP Dr. M. Djamil Padang, Indonesia. Padang : Fakultas
Farmasi Universitas Andalas. Jurnal Sains Farmasi & Klinis vol. 5 No. 1
(April 2018) pp 49 – 54
Krisnamurti, Deni. 2012. Evaluasi Penggunaan Obat Anti Tiroid pada Pasien
Hipertiroidisme Rawat Jalan di RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Yogyakarta :
UGM Press.
Soetedjo, Nanny Natalia Mulyani dan Sri Hartini KS Kariadi. 2011. Tinjau Ulang
Nilai Factor Penduga dan Rumus Diskriminan untuk Mendiagnosis pada
Mola Hidastoda. Bandung : Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas
Kedokteran Universitas Padjadjaran.
Sukandar, Elin Yulinah,dkk. 2013. ISO Farmakoterapi Buku I. Jakarta : PT. ISFI.
Sutejo, Ika R,dkk. 2016. Modul keterampilan Klinik Dasar Blok 5 Pemeriksaan Fisik
Dasar dan BLS. Jember : Fakultas Kedokteran Universitas Jember.