Anda di halaman 1dari 11

UJIAN BOARD

[Type your address]  [Type your phone number] — [Type your e-mail address]
ENDOKRINOLOGI

Hingga - 2012
Sub Endokrin
Kumpulan Soal
Ilmu Penyakit Dalam
By UNDIP Boarder Apr 2013

SEPTEMBER 2012
1. Seorang laki – laki 48 tahun, datang ke poliklinik karena kesemutan pada kedua
telapak tangan dan kaki. Pasien seorang penderita diabetes tipe 2 sejak 7 tahun
yang lalu dan selalu minum obat glibenclamide 1x2,5 mg pagi, metformin 2x500
mg, namun jarang kontrol ke dokter.
Pada saat diperiksa didapatkan tinggi badan 160 cm, berat badan 80 kg, lingkar
pinggang 98 cm, tekanan darah 165/100 mmHg, gula darah puasa 146 mg/dl dan
gula darah 2 jam sesudah makan 247 mg/dl, HbA1C 8,6 %, kolesterol LDL 168
mg/dl, trigliserida 180 mg/dl, kolesterol HDL 48 mg/dl, blood urea nitrogen 28
mg/dl, serum kreatinin 1,6 mg/dl, urinalisis : glukosa +3, protein +1, keton (-), foto
thoraks dan lain – lain normal.
Dari gambar EKG didapatkan :

Pertanyaan :
a. Sebutkan masalah yang ada pada pasien ini dan jelaskan patofisiologinya dari
berbagai keadaan yang didapat !
b. Bagaimana penatalaksanaan holistik pada penderita ini ?
c. Bagaimana target terapi terhadap parameter tekanan darah, gula darah dan
profilipid yang saudara ingin capai pada penderita ini ?

2
By UNDIP Boarder Apr 2013

Seorang perempuan, 37 tahun, datang ke poli karena rasa nyeri pada leher. Dua minggu
sebelumnya ia mengalami demam dan pembengkakan pada kelenjar gondok disertai rasa
nyeri. Satu minggu terakhir muncul gejala berdebar – debar, banyak keringat, gemetar,
nyeri kepala dan badan lemah. Dari pemeriksaan fisik didapatkan struma difus, tidak ada
eksoftalmus, frekuensi nadi 110 x/menit, reguler. Hasil lab : Hb 12,8 g/dl, leukosit
6.700/ul, trombosit 271.000/ul, LED 120 mm/jam, FT4 2,2 ng/dl (normal 0,71-1,8 ng/dl),
TSHs 0,3 (normal 0,4-5 mU/l), anti –TPO antibodies positif.
1. Gejala klinis pada kasus di atas paling mungkin disebabkan oleh :
A. Adanya bagian dari kelenjar tiroid yang hiperfungsi
B. Kerusakan folikel tiroid sehingga hormone tiroid terlepas ke sirkulasi berlebihan
C. Inflamasi menyebabkan ambilan yodium meningkat sehingga produksi hormone
tiroid meningkat.
D. Peningkatan antibody reseptor tiroid menyebabkan kelenjar tiroid sangat peka
terhadap stimulasi TSH.
E. Peningkatan antibody reseptor tiroid menyebabkan ukuran tiroid membesar
sehingga produksinya meningkat.

Seorang laki – laki, 45 tahun dibawa ke unit gawat darurat dalam keadaan kesadaran
menurun. Istri pasien mengatakan bahwa sejak 4 hari terakhir pasien sering buang air
kecil hingga badannya makin lemah dan hari ini tidak sadar. Berat badan pasien menurun
10 kg dalam 3 bulan terakhir tapi pasien tidak mau berobat. Dari pemeriksaan fisik
didapatkan pasien somnolen, tekanan darah 80/60 mmHg, frekuensi nadi 140x/menit, isi
kurang, irama reguler, frekuensi pernafasan 24x/menit, suhu 38,2 oC. pemeriksaan
laboratorium menunjukkan Hb 17,3 g/dl; hematokrit 54; glukosa darah 996 mg/dl,
kreatinin serum 1,6 mg/dl; Na 165 mEq/L; K 2,8 mEq/L; Cl 127 mEq/L; pH 7,34; pCO 2
23 mmHg; pO2 92 mmHg; HCO3 22 mEq/L; BE -2,4; Saturasi O2 95%. ß hidroksi butirat
(-).
2. Diagnosis yang paling mungkin pada kasus diatas adalah :
A. Pankreatitis akut
B. Ketoasidosis DM
C. Diabetes insipidus

3
By UNDIP Boarder Apr 2013

D. Insufisiensi adrenal
E. Hiperosmolar non ketotik

Seorang perempuan, 34 tahun, dikonsulkan ke bagian penyakit dalam karena hipertensi


(140/100 mmHg) dan hipokalemia berulang. Tidak ada riwayat muntah, diare, atau
minum obat – obatan selain yang diresepkan oleh dokter. Dari pemeriksaan didapatkan
Na 150 mEq/L; K 2,4 mEq/L, K urin dalam urin tamping 24 jam meningkat.
3. Pemeriksaan penunjangapa yang perlu dilakukan untuk menegakkan diagnosis
penyebab hipokalemia berulang tersebut ?
A. Kortisol plasma, kortisol urin, aldosteron serum.
B. CT scan abdomen, CT scan kepala, kortisol urin
C. Analisis gas darah, ureum kreatinin, kortisol urin
D. CT scan abdomen, kortisol urin, aldosteron serum
E. Analisis gas darah, kortisol plasma, aldosteron serum

Seorang laki – laki, 48 tahun, dikonsultasikan ke poli penyakit dalam dengan keterangan
riwayat diabetes mellitus diketahui sejak 5 tahun disertai penyakit jantung koroner dan
dislipidemia. Selama 3 tahun terakhir mendapat pengobatan: terapi nutrisi, olahraga
teratur, glibenklamid 2x5 mg, metformin 3x500 mg, acarbose 3x50 mg, aspilet 1x80 mg,
dan simcastatin 1x20 mg.
Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan : glukosa darah puasa 145 mg/dl, dan 2
jam post prandial 268 mg/dl, serta kadar AIC 9,1%.
4. Rekomendasi saudara untuk mengendalikan kadar glukosa darah pada pasien ini :
A. Menambahkan dengan obat antidiabetik oral glimepirid
B. Menambahkan obat antidiabetik oral golongan tiazolidinedion
C. Mengganti obat antidiabetik oral dengan fixed dose combination
D. Memberikan basal insulin dikombinasikan dengan obat anti diabetik yang sudah
diminum sebelumnya.
E. Menaikkan dosis metformin dan acarbose sampai maksimal, sedangkan
glibenklamid diganti dengan glimepirid.

4
By UNDIP Boarder Apr 2013

Seorang perempuan berusia 32 tahun, sedang hamil trimester II, dikonsulkan ke poli
penyakit dalam dengan keluhan benjolan di leher dan jantung berdebar – debar. Pada
pemeriksaan fisik dijumpai tekanan darah 120/80 mmHg, frekuensi nadi 120 x/menit
irama teratur, frekuensi napas 20 x/menit, suhu 36,6 oC, proptosis pada kedua mata,
struma difus disertal bruit, serta tremor halus pada kedua tangan. Pada pemeriksaan
penunjang didapatkan Hb 10,2 gr/dL, leukosit 12000/ul, trombosit 245.000/ul, FT4
9ng/dl, TSH <0,005.

5. Terapi yang sesuai dengan diagnosis di atas adalah:


A. Ablasi tiroid
B. Obat anti tiroid
C. Operasi tiroidektomi
D. Pemberian kalium iodide
E. Suplementasi levotiroksin

APRIL 2012
Kasus 4 – 6
Seorang wanita usia 34 tahun, datang dengan keluhan rasa nyeri di bagian depan leher,
disertai meriang dan demam lebih kurang 7 hari yang lalu. Selain itu, pasien juga
mengeluh berdebar-debar. Tekanan darah 120/80, nadi 100x per menit. Pada pemeriksaan
fisik teraba adanya massa di bagian depan leher dan pada palpasi. Ikut bergerak saat
menelan, ditus, keras, permukaan berbenjol disertai dengan nyeri saat ditekan, terdapat
tremor halus pada kedua telapak tangan dan reflek fisiologis bisep meningkat. Pada
pemeriksaan laboratorium Hb 12,9 mg/dl, leukosit 8900, trombosit 190.000, FT4 4,4
pmol/L dengan TsHs 0,01 plU/ml.

4. Sebutkan diagnosis yang paling mungkin pada pasien ini!


A. Tiroditis akut
B. Struma difusi toksik
C. Struma nodosa toksik
D. Kista tiroid terinfeksi

5
By UNDIP Boarder Apr 2013

E. Struma difusi dengan nodul toksik

5. Patotisiologi timbulnya keadaan di atas berkaitan dengan?


A. Trauma
B. Proses infeksi
C. Proses degenerasi
D. Proses autoimmune
E. Proses keganasan

6. Pemeriksaan penunjang yang anda sarankan untuk memastikan diagnosa adalah …


A. USG
B. Thyroid scintigraphy
C. Pemeriksaan anti TPQ
D. Pemeriksaan reseptor antibody timid

Kasus 7 – 8
Pasien sudah mendapat pengobatan metimazol 1x10 mg. satu bulan kemudian pasien
datang untuk kontrol, keluhan berdebar-debar berkurang. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan : tekanan darah 100/80 mmHg, nadi 70x per menit, tremor tidak ada. Pada
pemeriksaan leher teraba kelenjar gondok dengan permukaan berbenjol keras.
Pemeriksaan laboratorium TsHs 7 Piu/ ml FT4 0,01 pmoI/L, ANTI tpo x 200 nmoI/L.
7. Apa masalah yang paling utama pada pasien saat ini?
A. Hipotiroid
B. Tiroiditis kronis
C. Tiroiditis hashimoto
D. Hipotiroid akibat obat metimazol

8. Tatalaksana selanjutnya yang anda rencanakan adalah?


A. Total tiroidektomi
B. Parsial toroidektomi
C. Ablasi yodium radioaktif

6
By UNDIP Boarder Apr 2013

D. Substitusi hormone tiroksin


E. Suplementasi hormone tiroksin

FEBRUARI 2012
KASUS 4-6
Seorang wanita 27 tahun datang dengan keluhan lemah pada kedua tungkai yang terjadi
mendadak setelah bangun tidur, tidak terasa nyeri. Pasien menderita kelainan pada
kelenjar gondok sejak satu tahun yang lalu dan minum tablet yang terasa pahit dengan
dosis 3 x 2 tapi tidak teratur. Pemeriksaan fisik didapatkan tinggi badan 155 cm, BB 39
kg, tekanan darah 180/100 mmHg, denyut nadi 120 x/menit, teratur, terdapat benjolan
pada bagian depan leher, terlihat tremor, dan banyak keringat. Pada pemeriksaan
penunjang didapatkan Hb 13,2 g/dl; lekosit 6300/mm3; trombosit 210.000/mm3; ureum
32 mg/dl; creatinin 0,8 mg/dl; kadar kalium serum 1,9 mEq/L, Na 137 mEq/L, GDS 253
mg/dl, analisis gas darah pH 7,46; pCO 2 30, pO2 90,2; HCO3 22,3 ; Sat O2 98% , BE -1,
FT4 5,3 uIU/L, albumin 2,5 mg/dl, globulin 3,1 mg/dl, dan TSHs 0,005 . selama ini tidak
diketahui adanya kencing manis.
4. Apa diagnosis utama pada pasien ini?
a. Diabetes mellitus tipe II
b. Struma difusa toksik
c. Alkalosis respiratorik
d. Stroke non hemoragik
e. Hipokalemik periodic paralisis

5. Apa yang menjadi penyebab diagnosis di atas?


a. Dehidrasi
b. Hipokalemia
c. Hiperglikemia
d. Alkalosis respiratorik
e. Miopatia akibat kelelahan

6. Bagaimana mekanisme terjadinya penurunan kadar Kalium sampai 1,9 mEq/L?

7
By UNDIP Boarder Apr 2013

a. Kalium hilang akibat keluar banyak keringat


b. Absorbsi Kalium berkurang akibat adanya hipertiroid
c. Kalium berkurang akibat banyak bekerja
d. Kalium berpindah dari ekstrasel ke intrasel akibat hipertiroid
e. Kalium berkurang akibat banyak terbuang lewat urin akibat hipertiroid

OKTOBER 2011
Seorang wanita 45 tahun, dengan TB/BB: 161 cm/ 58 kg, penderita diabetes 15 tahun,
selama ini gula darah terkontrol dengan diet DM 1700 kalori, metformin 3x500 mg dan
glimepirid 1x3 mg. pernah menderita tuberkulosis paru sekitar 1 tahun yang lalu,
menjalani pengobatan obat anti tuberkulosis (OAT) lengkap. Sejak 9 bulan terakhir
sering mengalami gejala sering merasa lemah, berdebar-debar dan berkeringat dingin
terutama menjelang siang hari. selain itu pasien sering mengeluh pusing pada saat bangun
dari posisi berbaring atau dari posisi duduk dan mata berkunang-kunang. Pasien juga
sering mengalami kesemutan dan rasa baal pada kedua telapak kaki.
Pertanyaan :
a. Tulislah masalah pada pasien tersebut, berikut pengkajiannya!
b. Tuliskan pemeriksaan fisik dan laboratorium yang anda harapkan untuk
mendukung diagnosa diatas!
c. Bagaimana penatalaksanaan yang anda akan berikan pada pasien ini, jelaskan!

Seorang wanita 64 tahun, perokok, penderita DM 15 tahun, datang dengan keluhan


nyeri dan bengkak pada pergelangan kaki sejak 1 minggu yang lalu, sehingga
menyebabkan jalannya pincang. Pada telapak kaki kanannya, didapatkan kalus
berukuran 2x2 cm yang disertai warna kemerahan pada kulit sekitarnya. Gambaran
radiologi menunjukkan proses degeneratif pada daerah midfoot dengan arsitektur
sendi yang menunjukkan disorganisasi yang ekstensif. Pasien mempunyai tinggi
badan 160 cm dan berat badan 78 kg. pernyataan berikut yang berhubungan dengan
keadaan pasien ini adalah :

A. tidak ada risiko osteomielitis yang bermakna

8
By UNDIP Boarder Apr 2013

B. merupakan komplikasi dari neuropati perifer dan trauma


C. disebabkan oleh vaskularisasi yang buruk dan infark tulang
D. berhubungan dengan clubbing dan periostitis tulang panjang
E. ditemukan pada penderita DM dengan berat badan lebih, dengan osteofit yang
besar pada korpus vertebra dan osteofit pada siku dan kalkancus

KASUS 31-35
Seorang laki-laki, 42 tahun, dikonsulkan ke Poli Penyakit Dalam dengan keterangan
riwayat DM diketahui sejak 5 tahun disertai penyakit jantung koroner dan dislipidemi.
Selama 3 tahun terakhir mendapat pengobatan: management nutrisi, olahraga dan obat
glibenklamid 2x5 mg, metformin 3x500 mg, acarbose 3x50 mg.
Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan: gula darah puasa 145 mg/dL dan 2 jam PP
268 mg/dL dan kadar AIC 9,1%.

31. Apa saran anda selanjutnya untuk mengendalikan gula darah pada penderita ini:
A. Mengganti obat antidiabetik oral dengan fixed dose combination
B. Penambahan Obat Anti Diabetik oral ke-4 golongan tiazolidinedion
C. Dosis metformin dan acarbose dinaikkan sampai maksimal dan glibenklamid
diganti glimepirid
D. Pemberian basal insulin dikombinasikan dengan obat anti diabetic yang sudah
diminum sebelumnya.
E. Menambahkan glimepirid untuklebih meningkatkan produksi insulin dan
perlindungan kardiovaskuler.

32. Rencana penatalaksanaan selanjutnya untuk pasien ini adalah


A. Pemeriksaan gula darah puasa
B. Melakukan pemeriksaan komplikasi kronis
C. Pemeriksaan gula darah rata-rata mingguan
D. Pemeriksaan gula darah 1 jam post prandial
E. Pemeriksaan gula darah 2 jam post prandial

9
By UNDIP Boarder Apr 2013

33. Berapa sasaran terapi kadar LDL dan TG pada pasien ini?
A. LDL < 70 mg/dL dan TG < 150 mg/dL
B. LDL < 100 mg/dL dan TG < 150 mg/dL
C. LDL < 130 mg/dL dan TG < 200 mg/dL
D. LDL < 130 mg/dL dan TG < 150 mg/dL
E. LDL < 150 mg/dL dan TG < 200 mg/dL

34. Jika pada penderita ini terdapat edema tungkai maka obat diabetes yang sebaiknya
dihindari adalah
A. Metformin
B. Glibenklamid
C. Human insulin
D. Thiazolidinedione
E. Insulin long acting

35. Jika penderita mau suntik insulin sesuai konsep basal-bolus, maka disarankan
A. Suntik insulin basal (long actiong) ditambah OAD sulfonylurea
B. Semua OAD diteruskan ditambah suntik insulin basal (long acting) dan insulin
prandial (rapid acting) tiga kali sehari
C. Suntik insulin basal (long acting) ditambah suntik insulin prandial (rapid acting)
sebelum makan pagi, siang dan malam
D. Suntik insulin basal (long acting) ditambah suntik insulin prandial (rapid acting)
sebelum makan (pada jadwal dengan porsi terbanyak) ditambah OAD.
E. Suntik insulin basal (long acting) ditambah suntik insulin prandial (rapid acting)
sebelum makan (pada jadwal dengan porsi terbanyak) dan sebelum tidur

Seorang wanita umur 30 tahun, hamil trimester pertama dengan keluhan poliuria,
polidipsi, mual muntah dan anoreksi. Diagnosis kehamilan diketahui 9 minggu y.l.
Setahun yang lalu pernah didapatkan GD puasa 280 mg/dl. Pada saat itu BB 60 kg
dengan TB 156 cm sehingga pasien diberikan terapi diet DM dan metformin dengan hasil
glukosa darah I/II 120/155 mg/dl. BB menjadi 56 kg. riwayat kehamilan sebelumnya: 3

10
By UNDIP Boarder Apr 2013

tahun y.l pasien hamil dan partus normal dengan berat badan bayi 3.2 kg. tidak ada
riwayat glukosa darah tinggi selama kehamilan tersebut. Riwayat keluarga kakek dan
paman pasien menderita DM. Pada PF : TD 13/80 mmHg. N 92x/mnt, RR 18 x/mnt.
Suhu afebris. Berat badan 59 kg.
Pemeriksaan fisik lain d.bn. Lab GD I/II 135/220 mg/dl.
a. Sebutkan Masalah pada pasien tersebut
b. Patofisiologi kenaikan gula darah pada pasien tersebut
c. Bagaimana penatalaksanaan selanjutnya

11

Anda mungkin juga menyukai