Efek cardiovascular
T3 menstimulasi a). transkripsi myosin hc-A dan menghambat myosin hc-B, akibatnya
kontraksi otot miokard menguat. B). transkripsi Ca2+ ATPase di reticulum sarkoplasma
tonis diastolic meningkat. C). mengubah konsentrasi protein G, sereptor adrenergic
sehingga akhirnya hormone tiroid ini punya efek ‘ionotropik positif’. Secara klinis terlihat
naiknya ‘cardiac output’ dan takikardi.
Kelenjar tiroid mendapat innervasi dari susunan saraf system adrenergic (berasal dari
ganglion cervical) dan system cholinergic (berasal dari nn.vagus) .
Djokomoeldjanto, (editor). 2007. Buku Ajar Tiroidologi Klinik. Semarang : Wonodri Offset.
Tiroksin bebas. Mengukur kadar tiroksin dalam sirkulasi yang secara metabolic aktif.
Kadar TSH serum. Dapat diukur dengan assay radioimunometrik.
Pada pasien dengan hipotiroidisme primer, kadar akan lebih tinggi akibat timbal balik
peningkatan pelepasan TSH hipofisis.
Sebaliknya, pada pasien dengan hipertiroidisme kadar akan lebih rendah dari normal.
Ambilan Yodium radioisotope (RAI). Untuk mengukur kemampuan kelenjar tiroid untuk
menangkap dan mengubah iodide.
Normalnya jumlah radioaktif yang diambil berkisar 10-35% dari dosis pemberian.
Pada hipertiroidisme nilai akan tinggi dan akan rendah bila kelenjar tiroid ditekan.
Price, Sylvia A., Wilson, Lorraine M. 2005. Patofisiologi Konssep Klinis Proses Proses Penyakit.
Jakarta : EGC