Anda di halaman 1dari 5

1. mengapa pasien mengalami jantung berdebar debar?

EFEK FISIOLOGIK HORMONE TIROID

 Efek cardiovascular

T3 menstimulasi a). transkripsi myosin hc-A dan menghambat myosin hc-B, akibatnya
kontraksi otot miokard menguat. B). transkripsi Ca2+ ATPase di reticulum sarkoplasma
tonis diastolic meningkat. C). mengubah konsentrasi protein G, sereptor adrenergic
sehingga akhirnya hormone tiroid ini punya efek ‘ionotropik positif’. Secara klinis terlihat
naiknya ‘cardiac output’ dan takikardi.

Kelenjar tiroid mendapat innervasi dari susunan saraf system adrenergic (berasal dari
ganglion cervical) dan system cholinergic (berasal dari nn.vagus) .

Apabila pasien mengalami hipertiroidisme, maka akan meningkat dan menyebabkan


jantung berdebar debar.

Djokomoeldjanto, (editor). 2007. Buku Ajar Tiroidologi Klinik. Semarang : Wonodri Offset.

2. Bagaimana proses hormon yang mempengaruhi denyut jantung?


3. Mengapa pasien mengalami berkeringat berlebih?
EFEK KALORIGENIK
Tiroksin berperan penting dalam thermogenesis ( pengaturan suhu tubuh) yaitu pada
suhu dingin : sekresi tiroksin bertambah, pembentukan kalori bertambah, terjadi
vasodilatasi perifer dan curah jantung bertambah.
Sulistia Gan Gunawan (editor). 2016. Farmakologi dan terapi ed. 6. Jakarta; Badan
Penerbit FKUI.

4. Mengapa terjadi tremor halus?


5. Mengapa terjadi bruit?
6. Mengapa ada benjolan di leher?
7. Mengapa terjadi mata menonjol?
Limfosit T autoreaktif mengenal antigen yang dimiliki bersama oleh jaringan tiroid dan
orbita. Reseptor TSH selain berada pada sel folikel tiroid juga di ekspresikan di jaringan ikat
orbita, lemak orbita dan otot ekstraokular dengan kadar lebih tinggi pada pasien graves
dibandingkan orang normal. Sasaran reaksi imun pada OG adalah otot ekstraorbital dan
mungkin kelenjar lakrimal. Sel limfosit dan makrofag menginfiltrasi otot otot orbita, jar ikat
orbita, jaringan lemak orbita. kompartemen ekstraseluler otot2 ekstraokular dan jaringan
fibroadiposa orbita menjadi bengkak akibat deposisi glikosaminoglikan (GAG) yang bersifat
hidrofilik. GAG disekresi secara berlebihan oleh fibroblast orbita merupakan respon thd
sitokin yg dikeluarkan lim T yang menginfiltrasi orbita. (254mikg/g. normal 150 mikg/g). GAG
mempunyai efek osmotic tinggi sehingga dapat menarik air yang berakibat volume jaringan
orbita meningkat.
Djokomoeldjanto, (editor). 2007. Buku Ajar Tiroidologi Klinik. Semarang : Wonodri Offset.

8. Mengapa terjadi penurunan berat badan?


EFEK KALORIGENIK
Tiroksin meningkatkan penggunaan O2 hampir pada semua jaringan yang aktif dalam
proses metabolisme: jantung, otot rangka, hati dan ginjal. Dengan meningkatnya
metabolisme oleh tiroksin, maka kebutuhan tubuh akan semua zat makanan
(karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral) juga bertambah. Apabila kebutuhan
ini tidak mencukupi, maka protein dan lemak endogen serta persediaan zat makanan
lain dalam tubuh akan di mobilisasi . proses katabolisme yang berlebihan terjadi pada
otot dan tulang , hal inilah yang menimbulkan kelemahan otot dan kreatinuria (miopati
tirotoksik).
Sulistia Gan Gunawan (editor). 2016. Farmakologi dan Terapi Ed. 6. Jakarta; Badan
Penerbit FKUI.

9. Apa pemeriksaan lab yang dilakukan untuk menegakkan diagnosis?

 Kadar total T3 dan T4 serum. Menggunakan radioligand assay

Kadar normal T4 yaitu 4-11 mikrog/dl

Kadar normal T3 yaitu 80-160 nanogram/dl

 Tiroksin bebas. Mengukur kadar tiroksin dalam sirkulasi yang secara metabolic aktif.
 Kadar TSH serum. Dapat diukur dengan assay radioimunometrik.

Nilai normal berkisar dari 0,02-5,0 mikroU/ml

Pada pasien dengan hipotiroidisme primer, kadar akan lebih tinggi akibat timbal balik
peningkatan pelepasan TSH hipofisis.

Sebaliknya, pada pasien dengan hipertiroidisme kadar akan lebih rendah dari normal.

 Ambilan Yodium radioisotope (RAI). Untuk mengukur kemampuan kelenjar tiroid untuk
menangkap dan mengubah iodide.

Normalnya jumlah radioaktif yang diambil berkisar 10-35% dari dosis pemberian.

Pada hipertiroidisme nilai akan tinggi dan akan rendah bila kelenjar tiroid ditekan.

Price, Sylvia A., Wilson, Lorraine M. 2005. Patofisiologi Konssep Klinis Proses Proses Penyakit.
Jakarta : EGC

10. Apa diagnosis dan ddd pada senario?


11. Tanda dan gejala grave disease
12. Bagaimana penatalaksanaan pada penyakitnya?
Pasien dengan hipertiroidisme dapat diberikan anti tiroid seperti Metimazol 30mg sekali
sehari ; Karbimazol 30mg sekali sehari.
Terapi ini memiliki keuntungan yaitu mengurangi tindakan bedah dan segala komplikasi
yang mungkin timbul dan juga mengurangi terjadinya miksedema yang menetap karena
penggunaan Yodium Radioaktif.
Sulistia Gan Gunawan (editor). 2016. Farmakologi dan terapi ed. 6. Jakarta; Badan
Penerbit FKUI.

13. Apa penyebab lain yang menyebabkan bruit?


14. Kegawatan dan kelainan pada kelenjar tiroid dan penatalaksanaannya.
Pada hipertiroidisme berat dapat terjadi krisis atau badai tiroidisme. Pada saat ini
manifestasi klinis yang telah terjadi akan menjadi lebih berat sehingga membahayakan
kehidupan. Demam yang ada dapat menunjukkan adanya komplikasi yang serius. Krisis
mudah terjadi dengan adanya trauma ringan dan stress seperti sakit infeksi,
pembedahan atau akibat anastesi.
Price, Sylvia A., Wilson, Lorraine M. 2005. Patofisiologi Konssep Klinis Proses Proses
Penyakit. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai