Anda di halaman 1dari 23

DIAGNOSA DAN

PENATALAKSANAAN
HIPERTIROID
OLEH:

HILLERY BRILIANI OCTARINA (1361050275)

PEMBIMBING:

DR. YUNUS TANGGO, SP.PD, PHD

KEPANITERAAN ILMU PENYAKIT DALAM

RUMAH SAKIT UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA

PERIODE 11 DESEMBER 2017 – 28 FEBRUARI 2018

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA

JAKARTA

2018
HIPERTIROID
Hipertiroid adalah suatu kondisi dimana
kelenjar tiroid memproduksi hormon tiroid
secara berlebihan, biasanya karena
kelenjar terlalu aktif.

Kondisi ini menyebabkan beberapa


perubahan baik secara mental maupun
fisik seseorang, gejala yang ditimbulkan
disebut dengan thyrotoxicosis.
EPIDEMIOLOGI
• Berdasarkan Mouthern medical journal,
prevalensi hipertiroid lebih banyak pada
usia muda, usia tua sebesar 2%.
• Prevalensi berdasarkan umur kejadian
lebih kurang 10 per 100.000 wanita
dibawah umur 40 tahun dan 19 per
100.000 wanita yang berusia di atas 60
tahun.
ANATOMI DAN FISIOLOGI
• Bagian anterior dari trakea
• Dibawah laring
• Dua lobus, yang dihubungkan oleh isthmus.
• Suplai darah dari arteri thyroidea superior dan inferior .
• Vena thyroidea superior, media dan inferior, yang
bermuara pada vena brachiocephalica.
• Kelenjar tiroid mempunyai sel utama : sel folikel bekerja
untuk mensekresi hormon tiroid yaitu T3 (tri-iodothyronine),
dan T4 (tetra-iodothyronine).
Gambar 1. Anatomi Kelenjar Tiroid dan Pembuluh Darah
Kelenjar Tiroid.7
Gambar 2. Anatomi Kelenjar Tiroid dan
Pembuluh darah Vena Kelenjar Tiroid.7
ETIOLOGI
• Penyakit Graves
• Functioning adenoma dan Toxic Multinodular
Goiter (TMNG)
• Toxic adenoma
• Pemasukkan yodium yang berlebihan
PENYAKIT GRAVES
• adalah suatu penyakit autoimun yang biasanya ditandai oleh
produksi autoantibodi yang memiliki kerja mirip TSH pada
kelenjar tiroid.
• Penderita penyakit Graves memiliki gejala khas dari
hipertiroidisme dan gejala tambahan khusus yaitu pembesaran
kelenjar tiroid/struma difus, oftamopati dan dermopati.
• Faktor pencetus :
– stres
– merokok
– radiasi pada leher
– obat-obatan
– organisme  infeksi seperti virus-virus.
Graves Disease eksophtalmos
FAKTOR RISIKO

RIWAYAT GANGGUAN TIROID SEBELUMNYA


RIWAYAT PENYAKIT AUTOIMUN
RIWAYAT DI KELUARGA.
KONSUMSI IODINE BERLEBIHAN
MENGGUNAKAN OBAT-OBATAN YANG MENGANDUNG IODINE SEPERTI
AMIODARONE.
USIA LEBIH DARI 60 TAHUN.
PATOFISIOLOGI

• Hormon tiroid (T3,T4) meningkatkan sintesis enzim, aktivitas


na+/k+-atpase dan penggunaan oksigen sehingga
menyebabkan peningkatan metabolisme basal dan
peningkatan suhu tubuh.
• Merangsang glikogenolisis,glukoneogenesis peningkatan
konsentrasi glukosa darah, glikolisis, lipolisis penurunan
berat badan
• Mensensitisasi organ target terhadap katekolamin
(reseptor B) meningkatnya kontraktilitas jantung &
frekuensi denyut jantung.
• Meningkatkan eksitabilitas neuromuskular hiper
reflek, tremor
• Eksoftalmus : reaksi imun terhadap antigen retrobulbar
yang tampaknya sama dengan reseptro TSH
inflamasi retrobulbar & pembengkakan otot mata.
DIAGNOSIS
• Gejala dan tanda : hiperaktivitas,palpitasi, berat badan turun,
nafsu makan meningkat, tidak tahan panas, banyak kEringat,
mudah lelah, sering buang air besar, oligomenore /aminore
dan libido turun, takikardia, fibrilasi atrial, tremor halus
repleksi meningkat, kulit hangat dan basah, rambut rontok.
• Gambaran klinis penyakit Graves: Struma difus, oftalmopati/
ekso ftalmus, dermopati lokal.
• Laboratorium:
• TSHs rendah
• T4 atau fT4 tinggi
• Ft3meningkat .
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Laboratorium : TSHs, T4 atau fT4, T3, atau fT3, kadar
leukosit (bila timbul infeksi pada awal pemakaian
obat antitiroid)
• FNAB (Fine Needle Aspiration Biopsy) Tiroid
• USG kelenjar tiroid
• Ct-scan dan MRI Tiroid
PENATALAKSANAAN
Obat anti tiroid
• Propiltiourasil (PTU)
• Metimazol
• Indikasi :
– mendapat remisi yang menetap atau memperpanjang remisi
pada pasien muda dengan struma ringan-sedang dan
tiroktosikosis
– mengendalikan tiroktosikosis pada fase sebelum pengobatan
atau sesudah pengobatan yodium radioaktif
– persiapan tiroidektomi
– pasien hamil, usia lanjut
– krisis tiroid
• Operasi
– Tiroidektomi subtotal  th/ pd penderita dengan struma yang besar.
– Sebelum operasi, penderita dipersiapkan dalam keadaan eutiroid.
– Selama 2 minggu pre operatif  diberikan larutan Lugol/potassium iodida, 5
tetes 2x sehari  m(-) vaskularisasi kelenjar dan mempermudah operasi.
– Hipoparatiroidisme dan kerusakan n. laryngeus recurrens  komplikasi
pembedahan yang terjadi sekitar 1% kasus.
• Radioablasi
– Radionuklida I131 mengablasi kelenjar tiroid melalui efek ionisasi partikel β
dengan penetrasi < 2 mm  menimbulkan iradiasi lokal pd sel-sel folikel tiroid
– Respons inflamasi akan diikuti dengan nekrosis seluler, atrofi dan fibrosis
disertai respons inflamasi kronik.
– tidak boleh diberikan pada pasien wanita hamil atau menyusui.
– Efek pengobatan : setelah 8 – 12 mgg. Selama menunggu efek yodium
radioaktif dapat diberikan obat-obat penyekat beta dan / atau OAT.
– ES : hipotiroidisme.
Tindakan Bedah, Indikasi :
• pasien usia muda dengan struma besar dan tidak respons
dengan antitiroid
• wanita hamil trimester kedua yang memerlikan obat dosis
tinggi
• alergi terhadap obat antitiroid, dan tidak dapat menerima
yodium radio aktif
• adenoma toksik, struma multinodosa toksik
• graves yang berhubungan dengan satu atau lebih nodul

Radioablasi, Indikasi :
• pasien usia ± 35 tahun
• hipertiroidisme yang kambuh setelah dioprasi
• gagal mencapai remisi setalah pemberian antitiroid
• tidak mampu atau tidak mau terapi obat antitiroid
• adenoma toksik, struma multinodosa toksik
PEMERIKSAAN FUNGSI TIROID
Jenis pemeriksaan Hipertiroidisme Hipotiroidisme
Ambilan RAI (radioavtive
Meningkat Menurun
iodine)
Tiroksin serum Meningkat Menurun
Tiroksis bebas Meningkat Menurun
Serum TSH Menurun Meningkat
Iodine 123 (123I) nuclear scintigraphy: 123I scans of a normal thyroid gland (A) and
common hyperthyroid conditions with elevated radioiodine uptake, including Graves
disease (B), toxic multinodular goiter (C), and toxic adenoma (D).
PENATALAKSANAAN
• Obat Antitiroid :
– Golongan Tionamid
Terdapat 2 kelas obat golongan tionamid, yaitu
tiourasil (PTU), imidazol (metimazol dan karbimazol),
dan tiamazol.
• Obat Golongan Penyekat Beta
– Propranolol hidroklorida  mengendalikan
manifestasi klinis tirotoksikosis seperti palpitasi,
tremor, cemas, dan intoleransi panas melalui
blokadenya pada reseptor adrenergik.
Daftar pustaka

1. Lee SL. Hyperthroidism and thyrotoxicosis. American college of endocrinology. Boston;


july 17, 2017. Available from: www.Medscape.Com.
2. Brent g. Thyroid function testing. California: springer; 2010.
3. Durso s, bowker l, price j, smith s. Oxford american handbook of geriatric medicine.
New york: oxford university press inc; 2010.
4. Tortora g, derrickson b. Principles of anatomy and physiology. 12th ed. New jersey: john
wiley & sons, inc; 2009.
5. Sherwood l. Human physiology from cells to system. 7th ed. Virginia: brooks/cole,
cengage learning; 2007.
6. Kasper d, fauci a, hauser s, longo d, jameson j, loscalzo j et al. Harrison's principles of
internal medicine. 19th ed. New york: mcgraw hill education; 2015.
7. Sobotta j, paulsen f, waschke j, klonisch t, hombach-klonisch s. Sobotta atlas of human
anatomy. 15nd ed. Munich: elsevier gmbh; 2011.
8. Brent g. Thyroid function testing. California: springer; 2010.
9. Durso s, bowker l, price j, smith s. Oxford american handbook of geriatric medicine.
New york: oxford university press inc; 2010.
10. American thyroid association. Hyperthyroidism [internet]. American thyroid association;
2014. Available from: http://www.Thyroid.Org
11. American thyroid association. Hypothyroidsm [internet]. American thyroid association;
2017. Available from: http://www.Thyroid.Org
12. Stefan S, florian L. Color atlas of pathophysiology. Thieme. Newyork; 2016
13. Brams E. Thyroid testing and imaging | current clinical practice: thyroid disease: A case-
based and practical guide for primary care. New jersey: humana press inc.

Anda mungkin juga menyukai